• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM FENG SHUI

4.2 Sejarah dan Perkembangan Feng Shui

Munculnya Feng Shui tidak serta merta terjadi secara instan, namun melewati berbagai proses yang panjang. Feng Shui merupakan sebuah metamorphosis yang telah ada sejak lebih dari 4700 tahun yang lalu. Ilmu telah mengalami perubahan yang begitu besar jika ditilik dari waktu ke waktu. Proses ini diawali dengan ditemukannya I Ching (kitab perubahan), yaitu sebuah kitab kuno Cina yang sangat termasyur berisi prinsip kebenaran yang dianggap sebagai perubahan alam dan segala isinya. Karya klasik Cina ini dimuliakan selama ribuan tahun sebagai tuntutan atas keberhasilan dan sumber kebijakan. Hampir semua falsafah Cina berakar dari kitab ini.

Konsep dasar I Ching berkembang dan bermula lebih dari 4900 tahun lalu oleh Kaisar Fu Xi (2953 SM – 2838 SM) yang oleh karena pengamatannya yang baik terhadap segala perubahan alam dan bentuk-bentuk kehidupan termasuk setiap gerakan tubuh. Kaisar Fu Xi menyimpulkan bahwa semua pergerakan di alam semesta dengan segala isinya berubah

mengikutu hukum kehidupan (Hukum alam/ Li). Kaisar Fu Xi berhasil menemukan perhitungan kotak ajaib, kala itu ia menemukan kura-kura raksasa hitam merayap keluar dari sungaiLo.Ia sangat terpukau pada pola titik-titik air yang terdapat pada punggung kura-kura tersebut. Dari punggung kura-kura itulah perhitungan akan kotak Lo Shu didapat. Lo Shu

adalah perhitungan Feng Shui yang menggunakan pola angka 1 sampai 9. Setiap angka terdapat pada satu kotak kecil yang terdapat pada punggung kura-kura, terdiri dari 3 vertikal dan 3 horizontal. Jika semua vertikal maupun horizontal dijumlahkan, maka akan selalu menghasilkan angka 15.

Gambar 4.2 Diagram Lo Shu Sumber : Ambiente, 1994

Pada masa ini Feng Shui dikenal dengan nama Bu Zhai, yakni metode peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura untuk menilai sebuah lokasi yang menguntungkan atau tidak. Fungsi kotakLo Shudalam Feng Shui adalah untuk mendapatkan waktu dan arah yang tepat ketika renovasi rumah, pindah rumah, masuk kantor baru dan hari-hari penting lainnya. Kotak Lo Shu melambangkan Sembilan tipe energi Qi. Angka 9 menunjukkan arah Selatan, sebagaimana dikenal dalam kompasFeng Shui.

Peta Lo Shu berubah menjadi sumber inspirasi utama yang mempengaruhi konsep peta manusiawi dan dimualailah era dimana Ba Gua dipakai sebagai alat memperediksi perubahan tingkah pola kehidupan manusia. Ba Gua susunan langit awal ini sering disebut sebagai Xian Tian Ba Gua atau peta surgawi. Ba Gua cenderung dipakai sebagai alat memprediksi fenomena yang terjadi di alam untuk menghitung bangunan yang bersifat monumental, seperti rumah ibadah, istana kerajaan, formasi kota, makam, dan lain-lain. Metode utama yang digunakan pada era ini masih sederhana sekali, yaitu: mengevaluasi bentuk-bentuk tanah dataran tinggi dan dataran rendah, kecukupan air dan pola aliran air. Pakar Feng Shui pada masa itu disebut dengan istilah Fang Shi atau seseorang yang mempelajari ilmu metafisika.

Gambar 4.2 Ba Gua Susunan Langit Awal Sumber : www.taiji.net

Konsep Ba Gua/delapan trigram ini kemudian diterjemahkan dan disusun menjadi 64Hieragramoleh Raja Wen Wang (pendiri Dinasti Zhou, 1150-249 SM) dalam bentukHou Tian Ba Guaatau peta manusiawi (Ba Gualanjutan) yang pada masa itu merupakan periode

zaman yang lebih maju untuk memahami nama-nama benda beserta hukum alam yang harus diketahui. Perubahan Ba Gua menjadi 64 Hieragram akhirnya disimpulkan sebagai akar kebudayaan dan pengetahuan Cina kuno. Selanjutnya isi peta manusiawi ini disempurnakan oleh Khong Hu Cu (551-479 SM) dan dikenal dengan nama kitabI Ching. Ia menambahkan sepuluh sayap dalamI Chingsebagai tafsir penjelasan dan mengembangkannya secara khusus sebagai sumber penghayatan hidup dan pendalaman spiritualitas.

Kaisar Chin Shi Huang Ti (221-206 SM) adalah pendiri Dinasti Qin, yang berkuasa dengan masa jabatan yang singkat, tetapi merupakan kaisar lalim yang berkuasa dengan tangan besi dan telah berhasil menyatukan Cina kembali setelah porak-poranda akibat pertikaian dalam negeri, dimana hanya tersisa tujuh Negara yaitu : Qin, Qi, Chu, Yan, Han, Zhao dan We. Kaisar inilah yang meninggalkan karya sejarah spektakuler berupa dua keajaiban dunia yaitu Tembok Besar Cina dan Terracotta. Kaisar Chin juga mengharuskan pemusnahan terhadap kitab-kitab yang tidak sesuai dengan misi kekaisaran Qin. I Ching

termasuk salah satu dari sebagian kecil kitab yang berhasil diselamatkan.

Kemunculan Dinasti Han setelah Dinasti Qin menghasilkan suatu pemerintahan yang rapi, tertib dan teratur. Di zaman ini I Ching berkembang dengan sangat pesat dan dikenal sebagai buku ramalan, etika dan metafisika. Ajaran Khong Hu Cu pun menjadi agama resmi Negara dengan lima kitab pegangan (Wu Ching) dimana salah satunya adalah I Ching. Pada masa ini ilmuFeng Shuidikenal dengan istilahKan Yu. Kan Yu adalah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta, sehingga dimana saja dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Pada zaman kejayaan Dinasti Han dibangun perlintasan Jalur Sutra yang merupakan jalur lalu lintas darat. Jalur ini dipakai sebagai jalur perlintasan luar negeri, yang menghubungkan Cina, Turki, india bahkan sampai Afganistan. Jalur ini juga digunakan untuk penyebaran agama Budha di Cina oleh para Biksu dari India dan akhirnya agama ini membaur dengan agama pribumi di Cina yaitu agama Tao dan Khong Hu Cu, kemudian berkembang kembali sebagai agama Chinesse Buddhism yang di Indonesia dikenal sebagai agama Kelenteng.I Chingdikembangkan secara resmi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan, bahkan dijadikan sebagai bahan pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh paraSia Cai (sarjana) saat mengikuti ujian tingkat nasional. Kemudian berkembang pula

I Ching versi Buddhis dan Taoisme. Perpaduan inilah yang kemudian menghasilkan teks standarI Ching. I Chingperpaduan ini dijadikan oleh para ilmuan dunia dalam menelaah dan kemudian mempelajariI Ching yang kemudian disusun lagi pada zaman Dinasti Tang hingga akhirnya muncullahFeng Shui.

Perjalanan Feng Shui ini berlanjut pada zaman Dinasti Tang, dimana praktek Feng Shui mulai diperkenalkan secara luas di Cina oleh Yang Yun Sang seorang ahli Cina kuno (sekitar 840-888 M). Yang Yun Sang merupakan penasehat utama kaisar Hi Tsang (888 M). Ia diakui sebagai penemu Feng Shui, ia meninggalkan warisan klasiknya berupa 3 buku tentang Feng Shui. Ketiga buku ini bercerita tentang praktek Feng Shui yang menggunakan metode perhitungan dikembangkan melalui metafora keberadaan sosok naga, terdiri atas :

Han Lung Ching(Seni Membangkitkan Naga), Ching Nang Ao Chih(Menentukan Letak Goa Naga),I Lung Ching(Prinsip Mendekati Naga).

Buku ini dikembangkan menjadi dasar-dasar Feng Shui dan dikenal sebagai Feng Shui aliran bntuk yang mengacu pada penentuan letak Naga Hijau dan Macan Putih sebagai faktor penentu kedudukan Nafas Kosmis (Qi/Energi Pembawa Keberuntungan). Wang Zhi seorang ahli perbintangan yang hidup di zaman Dinasti Sung (960 M), memperkenalkanFeng Shui aliran kompas yang berpengaruh pada planet terhadap kualitas baik buruknya suatu tempat/lahan/bangunan. Pada akhir abad ke 19 dengan awal abad ke 20 kedua aliran yang tadinya berjalan sendiri-sendiri ini, digabungkan menjadi prinsip perhitungan Feng Shuiyang saling mengisi dan berkaitan.

Gambar 4.2Luo Banyang biasa dipakai pakarFeng ShuiAliran Kompas Sumber:www.google.id

Dokumen terkait