• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perusahaan Otomotif yang Go Public Di BEI yang Dijadikan Sampel Penelitian Sampel Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Oyek Penelitian

4.1.4 Sejarah Perusahaan Otomotif yang Go Public Di BEI yang Dijadikan Sampel Penelitian Sampel Penelitian

Berdasarkan kriteria pada penelitian ini, perusahaan otomotif yang go public di BEI yang dapat dijadikan obyek penelitian adalah sebagai berikut :

1. PT. Astra International Tbk.

Astra berdiri pada tahun 1957, sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia. Sejak tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan

publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per akhir tahun 2008 sebesar Rp 42,7 triliun. Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan dan Energi, Agribisnis, Teknologi Informasi serta Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik. Pada akhir tahun 2008 jumlah karyawan Grup Astra mencapai 116.038 orang yang tersebar di 153 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

2. PT Astra Otoparts Tbk.

PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat.Sejarah Astra Otoparts bermula dari didirikannya PT Alfa Delta Motor pada tahun 1976, yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dan konstruksi. Setelah mengalami berbagai perubahan dan pergantian nama perusahaan, akhirnya pada tahun 1997 berganti menjadi PT Astra Otoparts dan pada tahun 1998 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan kode transaksi: AUTO. Sejak saat itu PT Astra Otoparts menjadi perusahaan publik dengan nama PT Astra Otoparts Tbk. Saat ini perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan industri komponen otomotif terbesar di Indonesia yang didukung oleh 6 unit bisnis dan 29 anak perusahaan dengan 36.284 orang karyawan. Beberapa anak perusahaan merupakan

joint venture dengan sejumlah produsen komponen terkemuka dari Jepang, Eropa dan Amerika, seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle, NHK Precision, Nippon Gasket, Nittan Valve, SunFun, Toyoda Gosei, Visteon Corporation, Yazaki dan Aktiebolaget SKF. Suku cadang kendaraan bermotor produk Astra Otoparts diserap pasar segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) dan segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM). Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM diantaranya adalah Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. Sedangkan di segmen REM, produk Astra Otoparts sudah didistribusikan ke seluruh pelosok nusantara, melalui 68 main dealers dan 12.000 toko-toko spare parts. Produk Astra Otoparts tidak hanya menguasai pasar dalam negeri tetapi juga telah merambah ke 49 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa dan Amerika. Astra Otoparts memiliki tiga kantor perwakilan masing-masing di Singapura, Dubai dan Australia. Selama 5 tahun terakhir Astra Otoparts telah membukukan kinerja keuangan yang solid, diantaranya ditandai dengan rata-rata pertumbuhan penjualan tahunan yang baik sebesar 17% serta keuntungan bersih di atas Rp 1 triliun pada 2 tahun terakhir, yang mengindikasikan suatu peningkatan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan. Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis yang beragam, Astra Otoparts akan terus bertumbuh menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia.

3. PT. Gajah Tunggal Tbk

Didirikan pada tahun 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya dengan ban sepeda.Sejak itu Perusahaanbertumbuh menjadi produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara.Perusahaan memperluasan produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971,diikuti oleh bas bias untuk penumpang dan komersial di tahun 1981. Awal tahun 90an, perusahaan mulai memproduksiban radial untuk mobil berpenumpang dan truk.

a. Ekspansi dan Perkembangan Pabrik

Pada saat ini Perusahaan mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam yang telah dimutakhirkan untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta mengoperasikan 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabrik SBR milik Perusahaan berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km disebelah barat Jakarta. Pada tahun 2005, Perusahaan mulai melaksanakan program

perluasan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas terpasang ban radial dan ban sepeda motor serta ban dalamsepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban yang sekarang ini berada. Berdasarkan program ini, kapasitas terpasang ban radial akan meningkat dari 30.000

ban/hari menjadi 45.000 ban/hari. Perluasan ini akandikerjakan dalam tiga tahap. Kapasitas terpasang ban sepeda motor akan meningkat dari 37.000 ban/hari pada tahun 2005 menjadi 105.000 ban/hari juga dalam tahap penyelesaian. Pada saat ini kapasitas ban sepeda motor sudah mencapai 59.000 ban/hari sedangkan kapasitas ban radial meningkat menjadi 35.000 ban/hari.

b. Integrasi Vertikal

Perusahaan terus berusaha mengurangi biaya produksi serta menjamin kelancaran pasokan bahan baku untuk produksinya melalui strategi integrasi vertikal yang dilakukan dengan cara mengakuisisi aset-aset yang memproduksi bahan baku utama yang dibutuhkan Perusahaan dalam proses produksinya. Pada tahun 2004 Perusahaan mengintegrasikan aset produksi kain ban dan SBR. Pada tahun 2008, sekitar setengah hasil produksi kain ban dan sepertiga dari produksi SBR Perusahaan digunakan untuk produksi ban, sedangkan setengah sisanya dijual kepada pihak ketiga.

4. PT Indospring Tbk

PT. Indospring Tbk sebuah Perseroan industri yang memproduksi pegas untuk kendaraan, baik berupa pegas daun maupun pegas keong yang diproduksi dengan proses dingin maupun panas, dengan lisensi dari Mitsubishi Steel Manufacturing, Jepang.Didirikan pada 5 Mei 1978, memulai produksi, operasi dan pemasaran pegas daun pada bulan Juni 1979 dan pegas keong pada bulan Oktober 1988.Pada bulan Agustus 1990

perseroan memasuki pasar modal dengan mencatatkan 15.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Tahun 1993 saham bonus sejumlah 22.500.000 lembar dibagikan perseroan dengan rasio 2 lembar saham lama mendapatkan 3 lembar saham bonus dengan nominal sama yaitu Rp 1.000 per lembar. Tahun 2011 perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbuka (PUT I) kepada para pemegang saham perseroan rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 187.500.000 saham. Setiap pemegang 1 saham berhak atas 5 HMETD untuk membeli 5 saham baru dengan nominal Rp 1.000 yang ditawarkan dengan harga Rp 1.520. Dengan diperolehnya sertifikat ISO-9002 sejak bulan Pebruari 1995 dan sertifikat QS-9000 sejak bulan November 1999 dari Lloyd's Register Quality Assurance, produktivitas secara konsisten dan kontinyu semakin mantap. Saat ini kapasitas perseroan pertahun untuk masing-masing produk sebesar 84.000 ton pegas daun, dimana kurang lebih 50% nya dari produk tersebut adalah untuk pasar ekspor, selain itu perseroan juga memproduksi 720.000 buah pegas keong panas dan 24.000.000 buah pegas keong dingin, 7.200.000 buah valve spring dan 1.620.000 buah wire ring. Pada tanggal 10 Mei 1997, PT. Indospring Tbk telah mengadakan Perjanjian Bantuan Teknik dan Lisensi Wigan Murata Spring Co. Ltd., Jepang khusus untuk produksi valve spring.Pabrik 2 yang beroperasi pada tahun 2007, mempunyai beberapakeunggulan teknologi yang dapat memproduksi pegas daun tipe Parabolik (Parabolic Springs). Pada tahun 2011 pabrik 3 (berdekatan dengan pabrik 2), sudah selesai

dibangun. Pabrik 3 ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi pegas dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar global.

5. PT Multi Prima Sejahtera Tbk

Perusahaan didirikan dengan nama PT Lippo Champion Glory pada tanggal 7 Januari 1982. Pada tanggal 21 September 1989, nama PT Lippo Champion Glory diubah menjadi PT Champion Spark Plug Industries. Menjadi perusahaan publik pada tahun 1989. Pada tanggal 21 Agustus 1990, nama PT Champion Spark Plug Industries diubah menjadi PT Lippo Industries. Pada tahun 1991 melakukan Penawaran Umum Terbatas I. Pada tahun 1996 nama PT Lippo Industries diubah menjadi PT Lippo Industries Tbk dan Perubahan nilai nominal saham yang semula Rp 1,000 per lembar saham menjadi Rp 500 per lembar saham. Pada tahun 1997 nama PT Lippo Industries Tbk diubah menjadi PT Lippo Enterprises Tbk. Pada tahun 2000 perusahan mencatatkan seluruh sahamnya (company listing). Pada tahun 2001 nama PT Lippo Enterprises Tbk diubah menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk.

6. PT Selamat Sempurna Tbk.

PT Selamat Sempurna Tbk. (“Perseroan”) didirikan diIndonesia pada tanggal 19 Januari 1976.Pada tahun 1994, Perseroan mengakuisisi PT Andhi Chandra Automotive Products (ACAP).Selanjutnya pada tahun 1995, Perseroan juga melakukan kegiatan investasi pada PT Panata Jaya Mandiri, suatu perusahaan patungan (joint venture) bersama Donaldson Company Inc, USA.Pada tahun 1996, Perseroan mencatatkan sahamnya di

Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) agar publik dapat ikut berpartisipasi memiliki saham Perseroan tersebut.Pada tahun 2000, Perseroan memperoleh pernyataanefektif dari BAPEPAM untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan jumlah nominal Rp. 100 Milyar, yang telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Juli 2000 dan obligasi tersebut telah memperoleh peringkat “id A” (stable

outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pada tahun 2000, ACAP melakukan penawaran perdana sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta.Untuk terus mendukung rencana pengembangan Perseroan, maka pada akhir tahun 2000 Perseroan telah mendirikan dan meresmikan Training Center, sebuah fasilitas pengembangan sumber daya manusia untuk mencetak tenaga teknis dan manajemen yang handal. Pada tahun 2001, Perseroan mulai mengoperasikan fasilitas produksi baru untuk produk filter di Curug, Tangerang. Pada tahun 2004, Perseroan memperluas gudang penyimpanan yang baru mejadi seluas 10.000 m2 di daerah Tangerang. Pada tahun 2005, Perseroan telah melunasi seluruh hutang obligasinya, dimana sebelum pelunasan hutang obligasi tersebut, yaitu pada bulan April 2005, Pefindo, telah meningkatkan peringkat efek obligasi Perseroan tersebut dari “id A” menjadi “id A+”. Pada tahun 2005 Perseroan melakukan kegiatan investasi dengan mengambil bagian atas modal ditempatkan dalam pendirian PT International Steel Indonesia,

suatu perusahaan patungan (joint venture) bersama Daewoo International Corporation, Korea yang bergerak dalam bidang pemrosesan besi baja. Pada tahun 2006, sebagai bagian dari upaya yang berkesinambungan dan dalam rangka meningkatkannilai bagi para pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan ACAP memutuskan untuk menggabungkan ACAP dan Perseroan dalam satu perusahaan yaitu PT Selamat Sempurna Tbk (Perusahaan Hasil Penggabungan). Pada tahun 2009, berdasarkan Perjanjian Pembelian Saham POSCO (Korea), pihak ketiga, membeli 65% dari modal disetor dan ditempatkan dari para pemegang saham ISI, termasuk pemilikan saham Perusahaan di ISI

sebesar 25%, sehingga komposisi pemegang saham ISI yang baru menjadi POSCO, Daewoo International Corporation dan Perseroan.

7. PT Tunas Ridean Tbk.

Berawal dari perusahaan keluarga dengan nama Tunas Indonesia Motor yang berdiri pada tahun 1967, kini telah menjadi Grup otomotif independen terbesar yang memiliki 124 outlets yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 1980, Grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan induk PT Tunas Ridean.Perusahaan ini kemudian mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1995. PT Tunas Andalan Pratama dan Jardine Cycle & Carriage Ltd saat ini adalah pemegang saham utama, masing-masing dengan 43,8% dari jumlah saham yang beredar. Grup Tunas Ridean mengoperasikan jaringan outlet

Tunas Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu dan Tunas Peugeot), PT Tunas Mobilindo Parama (Tunas BMW) dan diler utama sepeda motor Honda untuk wilayah Lampung, PT Tunas Dwipa Matra. PT Tunas Dwipa Matra semakin aktif mengembangkan diler resmi sepeda motor Honda Motor di luar area Lampung di bawah naungan

main diler Honda di lokasi tersebut. Pada 28 Juni 2012, PT Tunas Ridean Tbk memperluas jaringan outlet penjualan dan layanan purna jual merk otomotif melalui akuisisi diler resmi Isuzu PT Rahardja Ekalancar dan sekarang bernama Tunas Isuzu. Grup Tunas Ridean juga mengoperasikan layanan penyewaan kendaraan dan pengelolaan armada jangka pendek dan jangka panjang melalui PT Surya Sudeco (Tunas Rental).Selain itu, Grup mengoperasikan layanan penjualan mobil bekas berbagai merk melalui anak perusahaan PT Tunas Asset Sarana (Tunas Used Car).Sebagai solusi otomotif bagi pelanggan, Grup juga melengkapi layanannya dengan mengoperasikan jaringan pusat pembiayaan otomotif melalui perusahaan asosiasi PT Mandiri Tunas Finance, yang 49% sahamnya dikuasai oleh Grup.

8. PT United TractorsTbk

United Tractors (UT/Perseroan) didirikan pada 13 Oktober1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsudi Indonesia. Pada 19 September 1989, Perseroanmencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakartadan Bursa Efek Surabaya, dengan kode perdagangan UNTR,dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang sahammayoritas. Selain menjadi

distributor alat berat terkemuka diIndonesia, Perseroan juga aktif bergerak di bidang kontraktorpenambangan dan bidang pertambangan batu bara.

Ketigasegmen usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin

Konstruksi,Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.Segmen usaha Mesin Konstruksi menjalankan peran sebagaidistributor tunggal alat berat Komatsu, UD Trucks, Scania,Bomag, Komatsu Forest dan Tadano.Dengan rentang ragamproduk yang diageninya, Perseroan mampu memenuhi seluruhkebutuhan alat berat di sektor-sektor utama di dalam negeri,yakni pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan,material handling dan transportasi. Layanan purna jual kepadaseluruh pelanggan di dalam negeri tersedia melalui jaringandistribusi yang tersebar pada 18 kantor cabang, 22 kantor sitesupport,dan 12 kantor perwakilan. Unit usaha ini juga didukung oleh anak-anak perusahaan yang menyediakan produk dan jasa terkait, yaitu PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE), UT Heavy Industry (S) Pte.Ltd (UTHI), PT Bina Pertiwi (BP), PT Multi Prima Universal (MPU), PT Andalan Multi Kencana (AMK) dan PT Universal Tekno Reksajaya (UTR).Segmen usaha Kontraktor Penambangan dijalankan melalui anak perusahaan Perseroan, PT Pamapersada Nusantara (Pama). Didirikan tahun 1989, Pama bersama ketiga anak perusahaannya yaitu PT Kalimantan Prima Persada (KPP), PT

Pama Indo Mining (PIM), dan PT Multi Prima Universal (MPU) memberikan jasa penambangan kelas dunia yang mencakup rancang

pengangkutan, barging dan loading. Dengan wilayah kerja terbentang di seluruh kawasan pertambangan batu bara terkemuka dalam negeri, Pama dikenal sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia. Segmen usaha Pertambangan mengacu pada kegiatan Perseroan sebagai operator tambang batu bara melalui tambang PT Prima Multi Mineral (PMM), anak perusahaanPama. Berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan, PMM memiliki kandungan batu bara berkualitas tinggi dengan kalori 6.700 kcal (adb), serta kapasitas produksi sebesar 3,0 juta ton per tahun. Selain melalui PMM, kegiatan pertambangan batu baraPerseroan juga dilakukan melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) yang diakuisisi pada 2008, berlokasi di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. TTA melalui anak perusahaannya yaitu PT Telen Orbit Prima (TOP) mendapatkan hak konsesi penambangan batu bara selama 30 tahun dengan area tambang seluas 4.897 hektar. TTA mulai berproduksi secara komersial sejak bulan Mei 2010 dan saat ini telah mencapai kapasitas produksinya sebesar 2,5 juta ton per tahun. Pengembangan usaha pertambangan batu bara berlanjut dengan realisasi akuisisi saham PT Agung Bara Prima (ABP) melalui TTA pada 2010. Konsesi tambang ABP merupakan area penambangan greenfieldyang lokasinya bersebelahan dengan tambang TTA. Tahun 2011 proses akuisisi saham berlanjut melalui kepemilikan mayoritas ataupun minoritas saham pada PT Bukit Enim Energi (BEE), yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, PT Asmin Bara Bronang (ABB) dan PTAsmin Bara Jaan (ABJ), yang

berlokasi di Kabupaten Kapuas dan Murung Raya, Kalimantan Tengah, serta PT Duta Sejahtera (DS) dan PT Duta Nurcahya (DN), yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah. Selanjutnya pada tahun 2012, Perseroan melalui TTA mengakuisisi PT Borneo Berkat Makmur (BBM).BBM memegang 60% kepemilikan saham di PT Piranti Jaya Utama, pemilik konsesi tambang yang berlokasi di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

Dokumen terkait