• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Restoran Tip Top

Gbr 4.25 Ornamen Area III Restoran Tip Top

2.2. Sejarah Restoran Tip Top

Tip Top Restaurant, Lunch room, Bakery and Cake Shop pertama kali berdiri pada tahun 1929 di Jalan Pandu dengan nama Restoran Jangkie, sesuai dengan nama pemiliknya. Kemudian pada tahun 1934 pindah ke Jalan Kesawan dan berganti nama menjadi Tip Top Restaurant. Dulu hingga

sekedar menghabiskan secangkir kopi Robusta lokal dari Sidikalang yang terkenal di sore hari.Restoran ini juga menjadi saksi bisu kemerdekaan Indonesia.Setelah Indonesia merdeka, Tip Top perlahan mulai dikunjungi penduduk lokal terutama di kalangan menengah dan atas.

Tip Top yang sekarang masih tetap konsisten, walaupun dikelilingi oleh bangunan-bangunan modern. Restoran yang hanya terletak beberapa meter dari Tjong A Fie Mansion ini masih mewarisi gaya cafe gaya Eropa, dimana terdapat beberapa meja di bagian outdoor lounge. Spot ini banyak digemari turis, karena selain santai, mereka juga dapat menikmati sebotol bir sambil menghabisi beberapa batang rokok sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Selain lounge outdoor, masih terdapat 2 ruangan lagi, yang satu non-AC (smoking area) dan satunya lagi berada pada bagian paling belakang (non-smoking area) dengan ruangan tertutup dan ber-AC (Leo, 2012).

Kesan berbeda sangat kental terasa pada saat memasuki restoran ini.Seperti berada di zaman yang berbeda.Restoran Tip Top ini masih tegak berdiri bertahan di tengah Kota Medan yang terus berkembang.Restoran ini nyaris tidak ada yang berubah.Teras Restoran Tip Top ini masih dipenuhi kursi-kursi rotan dan meja-meja rotan.

Dari tangan Jang Kie, restoran ini pun diwarisi ayah Dirdikus, Freddy Kencana.Seiring perkembangannya, Tip Top terbagi dalam tiga ruangan untuk pelanggan. Selain teras, ruangan setengah terbuka dengan

view jalanan, ada juga ruang tengah dan ruang makan dengan menggunakan AC. Ruangan dengan penggunakan AC itu ada sejak 1980 (Doni, 2012). 2.3. Interior

Interior adalah bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung. Bila diartikan, desain interior adalah gagasan awal yang diperuntukkan bagi suatu ruangan atau suatu perencanaan dari bagian dalam suatu bangunan sehingga ruangan tersebut memiliki nilai kehidupan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang dalam yang mampu memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan spiritual bagi penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika (Suptandar, 1995).

Tujuan desain interior adalah menghasilkan kondisi visual dan suasana yang baik, mengoptimalkan dan mengharmonisasikan penggunaan suatu ruangan.menaikkan kualitas produktivitas pengguna, meningkatkan gaya hidup.

Unsur desain interior terdiri dari: Space (Ruang) yaitu objek 3 dimensi yang memiliki batas dan ukurannya dapat mempengaruhi rasa bagi pengguna. Line (Garis) yaitu lurus, bergelombang, vertikal, horizontal, diagonal. Garis dapat menghasilkan bentuk dan menyampaikan pergerakan atau arah.Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai kesan dan penekanan. Form (Bentuk) yaitu merupakan benda/objek 2 dimensi atau 3 dimensi. Contoh: karpet, piano, meja, kursi. Texture (Tekstur) yaitu merupakan rasa dari objek yang ada dalam ruangan, contoh : apakah halus? kilat? kasar? Color (Warna) yaitu merupakan elemen utama dalam menciptakan mood.

Pengetahuan akan elemen-elemen dasar ini harus diketahui oleh setiap desaigner interior. Gunanya untuk memunculkan kriteria-kriteria desain sesuai setiap elemen. Berikut ini merupakan elemen-elemen dasar desain interior (Udayana, 2013):

 Tata letak ruang yaitu sebuah ruangan yang dirancang harus memiliki penataan ruang yang baik. Apalagi jika ukurannya besar, maka akan lebih luas untuk dilakukan penataan. Penataan tiap ruangan yang dipikirkan adalah unsur lantai, furnitur yang ada di dalamnya, dinding, ukuran, dan penempatan yang kesemuanya berdasarkan fungsi dan kegiatan yang dilakukan di masing-masing ruangan.

 Keberagaman jenis ruangan, manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Selalu ada perkembangan-perkembangan keinginan yang muncul.Mengingat setiap keinginan antar manusia bisa jadi berbeda jenis dan kadarnya.Oleh karena itu, desain interior di dalam suatu bangunan harus bisa mengakomodasi segala keinginan banyak orang.Perlu sekiranya menyediakan variasi ruangan yang bisa digunakan untuk berkelompok maupun individu.Misalkan saja ada ruang khusus bermain anak-anak di dalam rumah, ada juga ruang karaoke bagi yang sudah dewasa.Kesemuanya pada prinsipinya adalah ruangan hiburan namun dibedakan berdasarkan karakter penghuninya.

 Area personal, manusia selain hidup berkelompok juga merupakan manusia mandiri secara individu. Ada sifat-sifat privat yang dimiliki setiap individu dan dimiliki oleh banyak orang(universal). Suatu bangunan perlu mempertimbangkan area personal seperti kamar pribadi, kamar mandi, tempat ibadah, dan ruangan lainnya yang akan menunjang setiap penghuni merasa aman, nyaman, dan dihargai.  Aspek pencahayaan yaitupencahayaan di dalam ruangan harus cukup.

Jangan hanya mengandalkan sinar lampu, namun bagaimana ruangan tersebut bisa menerima pencahayaan alami dari sinar matahari juga harus di pikirkan. Selain untuk penghematan listrik, mendapatkan pencahayaan alami juga akan lebih sehat. Pencahayaan sangat penting untuk menunjang aktivitas kerja kita, apalagi pekerjaan yang membutuhkan daya pengelihatan seperti membaca, atau sedang mengerjakan tugas.

 Tata suara yaitu setting suara juga salah satu pengaturan yang penting. Apalagi fungsi ruangan tersebut membutuhkan kondisi yang tenang seperti ruang belajar. Suasana hening dibutuhkan beberapa ruangan namun jika terlalu hening juga tidak baik karena justru akan mudah menimbulkan gema dan gaung.

 Kontrol suhu yaitu perlu kita ketahui keadaan suhu normal bagi manusia berkisar 24 derajat celcius. Kondisi suhu ruangan akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas kegiatan yang dilakukan pernghuni di ruangan tersebut. Kita juga perlu mengetahui batas suhu atas yang bisa di terima tubuh manusia.Menurut Grandjen dan Hari batas toleransi suhu udara tinggi yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental manusia adalah sekitar 35-40 derajat celcius. Untuk negara dengan 2 musim seperti Indonesia diekomendasikan suhu nyaman antara 22,5-26 derajat celsius.

 Perawatan yaitu berkenaan tentang bagaimana caranya setiap penguni mampu melakukan perawatan dengan seefisien mungkin.

udara tergantung dengan kondisi di lingkungan luar dan sistem ventilasi internal dari bangunan tersebut. Kualitas udara tidak berbicara mengenai suplay oksigen yang masuk saja namun juga berbicara bagaimana mengatur bau ruangan.Bisa dengan memberikan pengahrum ruangan, dan menyaring bau-bau dari luar agar tidak masuk ke dalam ruangan.

 Gaya dan fashion yaitu gaya dan fashion adalah bagian budaya populer masa kini. Pertimbangan ini diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap sisi keindahan atau estetika ruangan.Akan lebih baik jika penggunaan warna, hiasan, dan perabotan adalah produk terbaru atau sesuai dengan karakter penghuninya. Hal itu akan menghindarkan rasa jenuh bagi para penghuninya.

 Aspek kenyamanan yaitu berasal dari kata dasar nyaman, merupakan bentuk kepuasan jiwa karena indera perasa kita mengalami kenikmatan. Kondisi ruangan yang nyaman akan meningkatkan motivasi seseorang untuk bekerja di dalamnya. Karena para penghuni akan terhindar dari rasa tertekan, gelisah, serta serasa mendapatkan kebebasan untuk beraktivitas.

2.3.2. Beberapa Gaya Interior pada Restoran

Classic Reinterpreted Style, Retro Style, Maverick Style, Contemporary Style, Hightech Style and Elegant Country Style(Ion, 2011).Paragraf berikut ini menjelaskan beberapa gaya interior yang sering diterapkan pada ruang dalam sebuah restoran.

Dokumen terkait