• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Gaya Interior Pada Restoran Tip Top di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Gaya Interior Pada Restoran Tip Top di Kota Medan"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER PENELITIAN

DATA PENGUNJUNG

1. Nama : ………

2. Umur : ………

3. Jenis Kelamin : P / W (Lingkari jawaban yang sesuai)

KUESIONER PENGUNJUNG RESTORAN TIP TOP

No Pertanyaan

Sangat tidak puas Tidak puas Cukup puas

Puas Sangat puas

1

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap plafond Restoran Tip Top

2

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis dinding Restoran Tip Top

3

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis lantai Restoran Tip Top

4

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap perabot Restoran Tip Top

5

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap ornamen

(2)

Bailey. 1982. Methods of Social Research. Newyork: The Free Press.

BimoWalgito. 2010. Pengantar Psikolog Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Bungin. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Burhanuddin. 2013. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian-3/, diakses 1 April 2016.

Creswell. 1994. Research Design: Qualitatif and Quantitatif Approach. California: Sage Publication.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Indonesia. Doni. 2012. Nama Tip Top Sempat Diganti Tjang Kie.

http://sumutpos.co/nama-tip-top-sempat-diganti-tjang-kie/, diakses 1 April 2016

Gantina, cKomalasari, Dkk. 2011.Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BKKomprehensif. Jakarta: PT. Indeks.

Gay dan Diehl. 1992. Research Methods For Business and Management. Newyork: MacMillan Publishing Company.

Gulo, W. 2002. MetodePenelitian. Jakarta: PT.Grasindo.

Guru Pendidikan. 2015. Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

(3)

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung : PT. Refika Aditama.

Kotler dan Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotlerdan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Edisi ke 13. Jakarta:

Erlangga.

Leo. 2012. Tip Top Restaurant, Lunch room, Bakery and Cake Shop.

https://makanmana.net/2012/09/18/tip-top-restaurant-lunch-room-bakery-and-cake-shop-medan/, diakses 1 April 2016.

Marsum, W.A. 1991. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset.

Marsum, W.A. 2005.Restoran dan Segala Permasalahannya. Edisi IV. Yogyakarta: Andi.

Nana Sudjana, Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nasution. 2009. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadarminta, W.J.S. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poerwandari, E.K. 2007. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono, 2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(4)

1 April 2016.

Tutorial Penelitian. 2014. Jenis-jenis Teknik Sampling.

http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/21.html, diakses 1 April 2016. Udayana. 2013. Elemen-Elemen DasarDesain Interior.

https://permadikusuma.wordpress.com/2015/10/09/progress-ii-teori-umum-interior-konsep/, diakses 1 April 2016.

Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Wilkie, L. 1994. Consumer Behavior 4th. New York : John Wiley & Sons. Zeithaml and Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing. Singapore: McGraw Hill Companies Inc.: 3-287.

(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama dan metode kuantitatif guna menjawab pertanyaan penelitian kedua.

3.1.1. Metode Penelitian Kualitatif

Qualitative research focuses on the process that is occurring as well as the product or outcome. Researchers are particulars interested in understanding how things occurs.” Menerangkan bahwa penelitian kualitatif

difokuskan pada proses yang terjadi dalam penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kualitatif tidak dapat dibatasi. Disamping itu, peneliti merupakan bagian yang penting dalam penelitian untuk memahami gejala sosial terjadi dalam proses penelitian (Creswell, 1994).

(6)

dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.

3.1.2. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012).

(7)

hendak diteliti. Kemudian merumuskan masaiah penetitian dengan jelas sehingga terarah.masatah dalam penetitian kuatitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,dikumpulkan teori dan penelitian yang relevan untuk digunakan membuat disain model penelitian dan parameter penelitian sekaligus sebagai dasar pembuatan hipótesis. Agar suatu penelitian itu tepat sasaran dan mengarah ke tujuan maka didisainlah instrumen untuk pengumpulan data penelitian yang sebelumnya telah diuji bahwa instrumen tersebut valid dan reliabel untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Setelah data terkumpul maka diolah dan dianalisis yang mengarah pada hipotesis yang telah diajukan.Analisis data menggunakan statistik baik berupa statistik diskriptif maupun statistik infirensial tergantung pada metode yang digunakan.Hasil penelitian diuraikan dalam bentuk pembahasan yang kemudian disimpulkan dan dibuat saran.Setelah itu didisain laporan hasil penelitian yang mudah untuk dipahami oleh orang lain (Bungin, 2008).

Penelitian kuantitatif berasal dari sampel orang atau orang-orang yang diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, survei dan analisis administrasi dan pelaporan semua layanan yang disediakan oleh pengenalan komunikasi statistik. Namun, metode pilihan karena sifat teknis dari survei atau studi karena yang bersifat teknis, itu adalah topik yang lain tidak tercakup dalam lingkup ini (Guru Pendidikan, 2015).

3.2. Sampel

(8)

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2008).

Menurut ketentuan yang berlaku statistik ukuran sampel, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi sampel yang telah dipilih.Pengumpulan data ini disebut sebagai survei penelitian kuantitatif atau kuantitatif.Ukuran sampel untuk survei statistik dihitung dengan menggunakan rumus untuk menentukan berapa banyak dari ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima.

Pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan setidaknya tingkat kepercayaan 95% (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, dari 100 mendapatkan 95, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin of error. Banyak sampel survei dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan (Guru Pendidikan, 2015).Populasi Sampel pada penelititan ini adalah diambil dari pengunjung restoran Tip Top.

(9)

semua induvidu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang bersama-sama untuk dipilih menjadi anggota sample (Hadi, 1980).

Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi probability sampling. Pengambilan sampel dari populasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi (Tutorial Penelitian, 2014).Sampel diambil dari pengunjung Restoran Tip Top per hari, rata-rata pengunjung restoran Tip Top per minggu dan per bulan.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengertian metode pengumpulan data adalah suatu pernyataan (statement) tentang keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya yang dilakukan untuk mengumpulkan data.Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002).

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian (Arikunto, 2002).

(10)

diperoleh melalui observasi (Nasution, 2012).

Observasi adalah suatu aktivitas dalam mengenal tingkah laku individu dan biasanya diakhiri dengan mencatat hal-hal yang penting dan merupakan studi yang dilakukan dengan sengaja dan secara sistematis melalui proses pengamatan atau gejala-gejala spontan yang terjadi pada saat itu (Poerwandari, 2007).

Jadi, untuk mengetahui gaya desain interior yang diterapkan pada Restoran Tip Top maka observasi akan dilakukan pada Restoran Tip Top dengan mengamati elemen-elemen interior yang ada pada restoran tersebut dan membandingkannya dengan elemen-elemen interior yang digunakan pada masing-masing gaya interior seperti yang tertera pada Tabel 2.1.

3.3.2. Survey

(11)

Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang tua/ anak yang ingin diselidiki (Bimo Walgito, 2010: 72).Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya (Syamsul Hadi, 2013).

Angket sebagai suatu alat pengumpul data dalam assessment non tes,berupa serangkaian yang diajukan kepada responden (Gantina Komalasari, 2011).Angket juga dikenal dengan sebuah kuisioner,alat ini secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu: judul angket, pengantar yang berisi tujuan,atau petunjuk pengisian angket,dan item-item pertanyaan yang berisi opini atau pendapat dan fakta (Komalasari, 2011).

3.4. Kawasan Penelitian

(12)
(13)

3.5. Metode Analisa Data

(14)

berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani no.92 yang lebih dikenal denganJalan Kesawan. Restoran Tip Top ini merupakan salah satu objek wisata bersejarah di kota Medan.

(15)

Gbr 4.2 Peta Restoran Tip Top Kota Medan

Gbr 4.3 Tampak Depan Restoran Tip Top Kota Medan

(16)

Gbr 4.4 Denah Restoran Tip Top

Restoran Tip Top terdiri atas tiga bagian yaitu area outdoor smoking (area I), area indoor smoking (area II), dan area indoor ber-ac (area III). Berikut gambar interior area I, area II, dan area III. Gambar-gambar di bawah ini :

Gbr 4.5 Area I (area outdoor smoking)

(17)

Gbr 4.6 Area II (area indoor smoking)

Area II yaitu area indoor smoking, area ini adalah area makan dan minum yang terdapat pada bagian tengah restoran Tip Top, pada area ini pengunjung diperbolehkan merokok,area ini merupakan area tertutup, pengunjung dapat sambilan menikmati music live band pada area ini.

Gbr 4.7 Area III (area indoor ber-ac)

(18)

(19)

4.2.2. Area Indoor Smoking (Area II)

(20)

(21)

4.3. Gaya Interior Restoran Tip Top

Gaya interior restoran Tip Top berdasarkan elemen-elemen interior restoran meliputi yaitu :plafond (langit-langit), pelapis dinding, pelapis lantai, perabot-perabot dan ornamen-ornamen.

4.3.1. Plafond (Langit-langit)

Restoran Tip Top menggunakan berbagai macam plafond (langit-langit) pada masing-masing area yaitu :area outdoor smoking (area I), area indoor smoking (area II), dan area indoor ber-ac (area III). Berikut ini merupakan gambar jenis-jenis plafond yang digunakan pada masing-masing area di Restoran Tip Top.

Area I

(22)

Gbr 4.12 Plafond Area II Restoran Tip Top

Plafond (langit-langit) pada area indoor smoking (area II) adalah plafon bercorak seragam dengan motif kotak-kotak yang berwana jingga dan putih yang banyak digunakan untuk restoran bergaya interior Rustic.

Area III

(23)

Plafond (langit-langit) pada area indoor ber-ac (area III) adalah plafon dengan corak polos yang berwana krim yang banyak digunakan untuk restoran bergaya interior Elegant Country.

4.3.2. Pelapis Dinding

Restoran Tip Top menggunakan berbagai macam pelapis dinding pada masing-masing area yaitu : area outdoor smoking (area I), area indoor smoking (area II), dan area indoor ber-ac (area III).

Area I

Gbr 4.14 Pelapis Dinding Area I Restoran Tip Top

(24)

Gbr 4.15 Pelapis Dinding Area II Restoran Tip Top

Pelapis dinding pada area indoor smoking (area II) adalah dinding batu bermotif yang berwana putih dikombinasikan dengan wallpaper bermotif kotak-kotak berwarna jingga-putih yang banyak digunakan untuk restoran bergaya interior Rustic.

Area III

Gbr 4.16 Pelapis Dinding Area III Restoran Tip Top

(25)

4.3.3. Pelapis Lantai

Restoran Tip Top menggunakan berbagai macam pelapis lantai pada masing-masing area yaitu : area outdoor smoking (area I), area indoor smoking (area II), dan area indoor ber-ac (area III).

Area I

Gbr 4.17 Pelapis Lantai Area I Restoran Tip Top

(26)

Gbr 4.18 Pelapis Lantai Area II Restoran Tip Top

Pelapis lantai pada area indoor smoking (area II) adalah lantai keramik bermotif seragam dan berwarna gelap yang banyak digunakan untuk restoran bergaya interior Rustic.

Area III

Gbr 4.19 Pelapis Lantai Area III Restoran Tip Top

(27)

4.3.4. Perabot

Restoran Tip Top menggunakan berbagai macam perabot (meja dan kursi) pada masing-masing area yaitu : area outdoor smoking (area I), area indoor smoking (area II), dan area indoor ber-ac (area III).

Area I

Gbr 4.20 Perabot Area I Restoran Tip Top

(28)

Gbr 4.21 Perabot Area II Restoran Tip Top

Perabot pada area indoor smoking (area II) adalah material perabot didominasi penggunaan material kayu. Taplak meja pada gambar bagian atas menggunakan motif kotak-kotak yang banyak digunakan untuk restoran bergaya Rustic.

Area III

Gbr 4.22 Perabot Area II Restoran Tip Top

(29)

4.3.5. Ornamen

Restoran Tip Top menggunakan berbagai macam ornamen pada masing-masing area yaitu : area outdoor smoking (area I), area indoor smoking (area II), dan area indoor ber-ac (area III).

Area I

Gbr 4.23 Ornamen Area I Restoran Tip Top

(30)

Gbr 4.24 Ornamen Area II Restoran Tip Top

Ornamen pada area indoor smoking (area II) adalah ornamen sebagai hiasan dinding dan ornamen kayu pada pintu masuk yang banyak digunakan untuk restoran bergaya Rustic.

Area III

Gbr 4.25 Ornamen Area III Restoran Tip Top

(31)
[image:31.595.95.503.138.700.2]

Tabel berikut ini menjelaskan gaya interior pada Restoran Tip Top :

Tabel 4.1 Rangkuman Gaya Interior Restoran Tip Top Berdasarkan Elemen Interior

No. Elemen Interior Gaya Interior

1 Plafond (langit-langit)

Plafond Tipe A

Plafond Tipe B

Gaya Interior Rustic

Plafond kayu bercorak polos yang Berwarna coklat disertai ornament Kayu.

Gaya Interior Rustic

(32)

Plafond Tipe C

2 Pelapis diding

Pelapis Dinding Tipe A

Pelapis Dinding Tipe B

Gaya Interior Rustic

Kayu bercorak polos berwarna Coklat dikombinasikan dengan Wallpaper berwarna putih.

Gaya Interior Rustic

Dinding batu bermotif yang Berwarna putih dikombinasikan Dengan wallpaper bermotif

(33)

Pelapis Dinding Tipe C

Gaya Interior Rustic

Kayu bermotif polos yang berwarna Coklat dikombinasikan dengan Wallpaper bermotif batu berwana Krim.

3 Pelapis lantai

Pelapis Lantai Tipe A

Pelapis Lantai Tipe B

Gaya Interior Rustic

Keramik bermotif seragam yang Berwarna coklat merah.

Gaya Interior Rustic

(34)

Pelapis Lantai Tipe C 4 Perabot

Perabot Tipe A

Perabot Tipe B

Gaya Interior Rustic

Material perabot didominasi

Penggunaan material kayu dan rotan Taplak meja pada gambar bagian Atas menggunakan motif kotak- kotak.

Gaya Interior Rustic

Material perabot didominasi

(35)

Perabot Tipe C

Gaya Interior Elegant Country Material perabot didominasi

Penggunaan material kayu dan rotan Taplak meja pada gambar bagian Atas menggunakan motif polos.

5 Ornamen

Ornamen Tipe A

Ornamen Tipe B

Gaya Interior Rustic

Ornamen kayu sebagai hiasan Plafond dan ornament kayu yang Melapisi tiang antar bangunan

Gaya Interior Rustic

(36)

Ornamen Tipe C

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa gaya interior Restoran Tip Top mengusung gaya interior Rustic yang diterapkan pada plafond Tipe A(Area I outdoor smoking), plafond Tipe B(Area II indoor smoking), pelapis dinding Tipe A (Area I outdoor smoking), pelapis dinding Tipe B(Area II indoor smoking), pelapis dinding Tipe C(Area III indoor ber-ac), pelapis lantai Tipe A(Area I outdoor smoking), pelapis lantai Tipe B(Area II indoor smoking), perabot Tipe A(Area I outdoor smoking), perabot Tipe B(Area II indoor smoking), ornamen Tipe A (Area I outdoor smoking), ornamen Tipe B(Area II indoor smoking), serta ornamen Tipe C(Area III indoor ber-ac) sementara gaya interior Elegant Country diterapkan pada plafond Tipe C(Area III indoor ber-ac), pelapis lantai Tipe C(Area III indoor ber-ac), serta perabot Tipe C(Area III indoor ber-ac). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Restoran Tip Top ini memiliki gaya desain interior Rustic dan Elegant Country.

4.4. Persepsi pengunjung terhadap interior restoran Tip Top

(37)

survey. Survey di lapangan dimulai tanggal 4 November 2015 sampai 24 November 2015. Survey yang dilakukan meliputi pengambilan foto dan menyebarkan kuisioner, kuisioner terakhir diterima pada tanggal 28 November 2015.

[image:37.595.114.484.246.577.2]

4.4.1. Data Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.2 Responden Restoran Tip Top Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

20-29 tahun

21 21

30-39 tahun

32 32

40-49 tahun

39 39

50-59 tahun

6 6

>60 tahun

2 2

Total 100 100

(38)

Sangat tidak puas 1 1

Tidak puas 5 5

Cukup puas 36 36

Puas 46 46

Sangat puas 12 12

Total 100 100

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, total sampel yang diambil adalah 100 orang, 46 orang (46%) puas, 36 orang (36%) cukup puas, 12 orang (12%) sangat puas, 5 orang (5%) tidak puas, dan 1 orang (1%) sangat tidak puas terhadap tingkat kepuasan. Sehingga dapat disimpulkan kebanyakan pengunjung Restoran Tip Top merasa puas terhadap interior Restoran Tip Top.

[image:38.595.135.460.162.489.2]
(39)
[image:39.595.58.545.133.642.2]

4.4.3. Tingkat kepuasan pengunjung terhadap plafond restoran Tip Top

Tabel 4.4 Tingkat kepuasan pengunjung terhadap plafond restoran Tip Top No Elemen Interior Restoran Tip Top Sangat

Tidak Puas

Tidak Puas

Cukup Puas

Puas Sangat Puas

Total

1 Plafond Tipe A 2 3 40 35 20 100

Persentase (%) 2 3 40 35 20 100

2 PlafondTipe B

5 10 60 20 5 100

Persentase (%) 5 10 60 20 5 100

3 Plafond Tipe C 5 5 45 35 10 100

(40)
[image:40.595.64.535.235.687.2]

Tabel 4.5 Tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis dinding restoran Tip Top No Elemen Interior Restoran Tip Top Sangat

Tidak Puas

Tidak Puas

Cukup Puas

Puas Sangat Puas

Total

1 Pelapis dindingTipe A 5 5 45 35 10 100

Persentase (%) 5 5 45 35 10 100

2 Pelapis dindingTipe B 5 10 65 15 5 100

Persentase (%) 5 10 65 15 5 100

3 Pelapis dindingTipe C 2 3 40 35 20 100

(41)

Berdasarkan tabel 4.5 Kebanyakan responden merasa cukup puas dengan pelapis dinding pada Restoran Tip Top.Hal ini ditunjukkan dengan 55 orang responden yang merasa puas dan sangat puas dengan pelapis dinding Tipe C.

[image:41.595.80.519.256.674.2]

4.4.5. Tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis lantai restoran Tip Top

Tabel 4.6 Tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis lantai restoran Tip Top No Elemen Interior Restoran Tip Top Sangat

Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

Total

1 Pelapis lantaiTipe A 5 5 45 35 10 100

Persentase (%) 5 5 45 35 10 100

2 Pelapis lantaiTipe B

5 10 70 10 5 100

Persentase (%) 5 10 70 10 5 100

3 Pelapis lantaiTipe C 2 3 40 35 20 100

(42)
[image:42.595.60.545.231.700.2]

Tabel 4.7 Tingkat kepuasan pengunjung terhadap perabot restoran Tip Top No Elemen Interior Restoran Tip Top Sangat

Tidak Puas

Tidak Puas

Cukup Puas

Puas Sangat Puas

Total

1 PerabotTipe A 5 5 45 35 10 100

Persentase (%) 5 5 45 35 10 100

2 PerabotTipe B 5 10 55 25 5 100

Persentase (%) 5 10 55 25 5 100

3 PerabotTipe C 2 3 40 35 20 100

(43)

Berdasarkan tabel 4.7 Kebanyakan responden merasa cukup puas dengan perabot pada Restoran Tip Top.Hal ini ditunjukkan dengan 55 orang responden yang merasa puas dan sangat puas dengan perabot Tipe C.

[image:43.595.58.545.212.653.2]

4.4.7. Tingkat kepuasan pengunjung terhadap ornamen restoran Tip Top

Tabel 4.8 Tingkat kepuasan pengunjung terhadap ornamen restoran Tip Top No Elemen Interior Restoran Tip Top Sangat

Tidak Puas

Tidak Puas

Cukup Puas

Puas Sangat Puas

Total

1 OrnamenTipe A 2 3 40 35 20 100

Persentase (%) 2 3 40 35 20 100

2 OrnamenTipe B 5 10 50 30 5 100

Persentase (%) 5 10 50 30 5 100

3 OrnamenTipe C 5 5 45 35 10 100

(44)

pengunjung terhadap plafon lebih tinggi terhadap Plafond Tipe A, sedangkan tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis dinding lebih tinggi terhadap Pelapis dinding Tipe C, tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelapis lantai lebih tinggi terhadap Pelapis lantai Tipe C, tingkat kepuasan pengunjung terhadap perabot lebih tinggi terhadap Perabot Tipe C, dan tingkat kepuasan pengunjung terhadap ornamen lebih tinggi terhadap Ornamen Tipe A.

(45)

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan

Restoran Tip Top merupakan salah satu restoran bersejarah di kota Medan yang menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke kota Medan. Berdasarkan hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa gaya interior Restoran Tip Top mengusung gaya interior Rustic yang diterapkan pada plafond Tipe A(Area I outdoor smoking), plafond Tipe B(Area II indoor smoking), pelapis dinding Tipe A (Area I outdoor smoking), pelapis dinding Tipe B(Area II indoor smoking), pelapis dinding Tipe C(Area III indoor ber-ac), pelapis lantai Tipe A(Area I outdoor smoking), pelapis lantai Tipe B(Area II indoor smoking), perabot Tipe A(Area I outdoor smoking), perabot Tipe B(Area II indoor smoking),ornamen Tipe A (Area I outdoor smoking), ornamen Tipe B(Area II indoor smoking), serta ornamen Tipe C(Area III indoor ber-ac)dan gaya interior Elegant Country yang diterapkan pada plafond Tipe C(Area III indoor ber-ac), pelapis lantai Tipe C(Area III indoor ber-ac), serta perabot Tipe C(Area III indoor ber-ac).

(46)

ornament Tipe A(Area I outdoor smoking) yang memiliki gaya interior Rustic dimana menggunakan bahan kayu sebagai hiasan plafond dan bahan kayu yang melapisi tiang antar bangunan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pengunjung merasa puas dengan interior restoran Tip Top.Hal ini ditunjukkan dengan 46 responden (46%) menyatakan puas terhadap interior restoran Tip Top.

Berdasarkan hasil analisa, tingkat kepuasan pengunjung lebih rendah terhadap plafond Tipe B(Area II indoor smoking), pelapis dinding Tipe B(Area II indoor smoking), pelapis lantai Tipe B(Area II indoor smoking), perabot Tipe B(Area II indoor smoking), serta ornamen Tipe B(Area II indoor smoking) pada interior Restoran Tip Top.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisa maka disarankan pada Restoran Tip Top untuk mempertahankan beberapa elemen-elemen interior seperti plafond, pelapis dinding, pelapis lantai, perabot, serta ornamen-ornamen pada Area I outdoor smoking dan Area III indoor ber- ac.

(47)

interior pada Restoran Tip Top yang kurang memberikan kepuasan pada pengunjung terdapat pada plafond, pelapis dinding, pelapis lantai, perabot, serta ornamen-ornamen pada Area II indoor smoking.

(48)

semua tamunya baik berupa makan maupun minuman” (Marsum, 1991). Jadi Restoran adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.Meski pada umumnya restoran menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada konsumennya.

Restoran pertama kali hadir di dunia pada tahun 1765. A Boulanger adalah nama restoran pertama di dunia yang berdiri di kota Paris (Tau Sejarah, 2013). Dengan berdirinya restoran ini, Paris menjadi tempat yang memiliki sejarah penting bagi kelahiran restoran dan bisnis kuliner di dunia.

Setelah bisnis restoran dimulai di Paris, berikutnya muncul kafetarian pertama di dunia yang dipercaya hadir di Kansas City.Kafetaria ini bernama YWCA dan berdiri tahun 1891 (Tau Sejarah, 2013). Kafetaria ini dianggap sebagai konsep varian dari restoran.Ruangan yang disediakan kafetaria lebih sederhana dibanding restoran, dan menunya lebih banyak berupa makanan ringan.

(49)

restoran juga kemudian berkembang menjadi waralaba yang mendunia (Tau Sejarah, 2013).

2.1.1. Tipe-Tipe Restoran

Menurut Marsum (2005:8) dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajiannya, Restaurant dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu:

A’la Carte Restaurant adalah suatu restaurant yang telah mendapatkan izin untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi di mana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan.

Table D’hote Restaurant adalah suatu restaurant yang khusus menjual menu yang lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup dengan harga yang sudah ditetapkan.

Coffee Shop atauBrasserie adalah suatu restaurant yang sistem pelayanannya menggunakan American Servicedan penyajian makanannya kadang – kadang dilakukan dengan carabuffet, di mana pada restaurant ini tamu dapat mendapatkan makan siang dan makan malam.

Cafeteria atau Café adalah suatu restaurant yang mengutamakan pejualan cake, sandwich, coffee dan tea.Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol.

Canteen adalah suatu restaurant yang diperuntukkan kepada para pekerja dan pelajar, di mana di restaurant ini mereka bisa mendapatkan makan pagi, makan siang, makan malam dan coffee break.

Continental Restaurant adalah suatu restaurant yang menitikberatkan hidangan continental dengan pelayanan yang megah atau elaborate. Adapun hidangan yang termasuk dalam continental food adalah chicken salad hawaiian, black papper steak dan fillet fish meuniere.

(50)

Fish and Chip Shop adalah suatu restaurant yang menyediakan berbagai macam kripik (chips) dan ikan goreng.

Grill Room (Rotisserie) adalah suatu restaurant yang menyediakan berbagai macam daging panggang. Pada umumnya antara restaurant dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki serta para tamu dapat melihat bagaimana proses pembuatan makanan tersebut.

Inn Tavern adalah suatu restaurant yang terletak di tepi kota yang dikelola oleh perorangan dengan harga yang diberikan cukup murah.

Night Club/Supper Club adalah suatu restaurant yang menyediakan makan malam dengan pelayanan yang megah, pada umumnya di buka menjelang larut malam.

Pizzeria adalah suatu restaurant yang khusus menjual masakan Italia seperti pizza dan spaghetti.

Pan Cake House/Creperieadalah suatu restaurant yang khusus menjual pan cake serta cpere yang diisi dengan berbagai macam manisan di dalamnya.

Pub adalah suatu restaurant yang dibuka untuk umum yang dibuka pada malam hari dengan menghidangkan snack seperti pies dan sandwich

sertamenyediakan berbagai minuman beralkohol, di mana para pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman sambil berdiri atau sambil duduk.

(51)

mengumpulkan makanan di atas baki yang diambil dari atas counter

kemudian membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan pada umumnya adalah

hamburger, sausages, dan sandwich.

Speciality Restaurant adalah suatu restaurant yang suasana dan dekorasi seluruh ruangan disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan. Sistem pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara tempat asal makanan tersebut.

Terrace Restaurant adalah suatu restaurant yang terletak di luar bangunan, umumnya restaurant ini masih berhubungan dengan hotel maupun restaurant induk. Di negara – negara barat pada umumnya

restaurant tersebut hanya dibuka pada waktu musim panas saja.

Gourmet Restaurant adalah suatu restaurant yang menyediakan pelayanan makan dan minum untuk orang – orang yang berpengalaman luas dalam bidang masakan dan minuman. Keistimewaan restaurant ini adalah makanan dan minumannya lezat – lezat serta pelayanannya megah dengan harga yang cukup mahal.

Family Type Restaurant adalah suatu restaurant sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman yang tidak mahal terutama disediakan untuk tamu – tamu keluarga atau rombongan.

Main Dining Room adalah suatu restaurant yang terdapat pada hotel – hotel besar, dimana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi pasti terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Pelayanannya menggunakan French service atau Russian service.

2.2. Sejarah Restoran Tip Top

(52)

sekedar menghabiskan secangkir kopi Robusta lokal dari Sidikalang yang terkenal di sore hari.Restoran ini juga menjadi saksi bisu kemerdekaan Indonesia.Setelah Indonesia merdeka, Tip Top perlahan mulai dikunjungi penduduk lokal terutama di kalangan menengah dan atas.

Tip Top yang sekarang masih tetap konsisten, walaupun dikelilingi oleh bangunan-bangunan modern. Restoran yang hanya terletak beberapa meter dari Tjong A Fie Mansion ini masih mewarisi gaya cafe gaya Eropa, dimana terdapat beberapa meja di bagian outdoor lounge. Spot ini banyak digemari turis, karena selain santai, mereka juga dapat menikmati sebotol bir sambil menghabisi beberapa batang rokok sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Selain lounge outdoor, masih terdapat 2 ruangan lagi, yang satu non-AC (smoking area) dan satunya lagi berada pada bagian paling belakang (non-smoking area) dengan ruangan tertutup dan ber-AC (Leo, 2012).

Kesan berbeda sangat kental terasa pada saat memasuki restoran ini.Seperti berada di zaman yang berbeda.Restoran Tip Top ini masih tegak berdiri bertahan di tengah Kota Medan yang terus berkembang.Restoran ini nyaris tidak ada yang berubah.Teras Restoran Tip Top ini masih dipenuhi kursi-kursi rotan dan meja-meja rotan.

(53)

view jalanan, ada juga ruang tengah dan ruang makan dengan menggunakan AC. Ruangan dengan penggunakan AC itu ada sejak 1980 (Doni, 2012). 2.3. Interior

Interior adalah bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung. Bila diartikan, desain interior adalah gagasan awal yang diperuntukkan bagi suatu ruangan atau suatu perencanaan dari bagian dalam suatu bangunan sehingga ruangan tersebut memiliki nilai kehidupan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang dalam yang mampu memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan spiritual bagi penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika (Suptandar, 1995).

Tujuan desain interior adalah menghasilkan kondisi visual dan suasana yang baik, mengoptimalkan dan mengharmonisasikan penggunaan suatu ruangan.menaikkan kualitas produktivitas pengguna, meningkatkan gaya hidup.

(54)

Pengetahuan akan elemen-elemen dasar ini harus diketahui oleh setiap desaigner interior. Gunanya untuk memunculkan kriteria-kriteria desain sesuai setiap elemen. Berikut ini merupakan elemen-elemen dasar desain interior (Udayana, 2013):

 Tata letak ruang yaitu sebuah ruangan yang dirancang harus memiliki penataan ruang yang baik. Apalagi jika ukurannya besar, maka akan lebih luas untuk dilakukan penataan. Penataan tiap ruangan yang dipikirkan adalah unsur lantai, furnitur yang ada di dalamnya, dinding, ukuran, dan penempatan yang kesemuanya berdasarkan fungsi dan kegiatan yang dilakukan di masing-masing ruangan.

(55)

 Area personal, manusia selain hidup berkelompok juga merupakan manusia mandiri secara individu. Ada sifat-sifat privat yang dimiliki setiap individu dan dimiliki oleh banyak orang(universal). Suatu bangunan perlu mempertimbangkan area personal seperti kamar pribadi, kamar mandi, tempat ibadah, dan ruangan lainnya yang akan menunjang setiap penghuni merasa aman, nyaman, dan dihargai.  Aspek pencahayaan yaitupencahayaan di dalam ruangan harus cukup.

Jangan hanya mengandalkan sinar lampu, namun bagaimana ruangan tersebut bisa menerima pencahayaan alami dari sinar matahari juga harus di pikirkan. Selain untuk penghematan listrik, mendapatkan pencahayaan alami juga akan lebih sehat. Pencahayaan sangat penting untuk menunjang aktivitas kerja kita, apalagi pekerjaan yang membutuhkan daya pengelihatan seperti membaca, atau sedang mengerjakan tugas.

 Tata suara yaitu setting suara juga salah satu pengaturan yang penting. Apalagi fungsi ruangan tersebut membutuhkan kondisi yang tenang seperti ruang belajar. Suasana hening dibutuhkan beberapa ruangan namun jika terlalu hening juga tidak baik karena justru akan mudah menimbulkan gema dan gaung.

 Kontrol suhu yaitu perlu kita ketahui keadaan suhu normal bagi manusia berkisar 24 derajat celcius. Kondisi suhu ruangan akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas kegiatan yang dilakukan pernghuni di ruangan tersebut. Kita juga perlu mengetahui batas suhu atas yang bisa di terima tubuh manusia.Menurut Grandjen dan Hari batas toleransi suhu udara tinggi yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental manusia adalah sekitar 35-40 derajat celcius. Untuk negara dengan 2 musim seperti Indonesia diekomendasikan suhu nyaman antara 22,5-26 derajat celsius.

(56)

udara tergantung dengan kondisi di lingkungan luar dan sistem ventilasi internal dari bangunan tersebut. Kualitas udara tidak berbicara mengenai suplay oksigen yang masuk saja namun juga berbicara bagaimana mengatur bau ruangan.Bisa dengan memberikan pengahrum ruangan, dan menyaring bau-bau dari luar agar tidak masuk ke dalam ruangan.

 Gaya dan fashion yaitu gaya dan fashion adalah bagian budaya populer masa kini. Pertimbangan ini diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap sisi keindahan atau estetika ruangan.Akan lebih baik jika penggunaan warna, hiasan, dan perabotan adalah produk terbaru atau sesuai dengan karakter penghuninya. Hal itu akan menghindarkan rasa jenuh bagi para penghuninya.

 Aspek kenyamanan yaitu berasal dari kata dasar nyaman, merupakan bentuk kepuasan jiwa karena indera perasa kita mengalami kenikmatan. Kondisi ruangan yang nyaman akan meningkatkan motivasi seseorang untuk bekerja di dalamnya. Karena para penghuni akan terhindar dari rasa tertekan, gelisah, serta serasa mendapatkan kebebasan untuk beraktivitas.

2.3.2. Beberapa Gaya Interior pada Restoran

(57)

Classic Reinterpreted Style, Retro Style, Maverick Style, Contemporary Style, Hightech Style and Elegant Country Style(Ion, 2011).Paragraf berikut ini menjelaskan beberapa gaya interior yang sering diterapkan pada ruang dalam sebuah restoran.

A. Modern Minimalist Style

Gbr 2.1 Gaya Interior Modern Minimalist Style

Sumber:(http://www.salernophoto.com/wp- content/uploads/2014/09/Modern-Minimalist-Restaurant-Design-Wooden-Style-Furniture-Ideas.jpg&imgrefurl/)

(58)

Gbr 2.2 Gaya Interior Modern Minimalist Style

Sumber:(http://www.interiordesign777.com/wpcontent/uploads/2014/10/ Minimalist-European-style-restaurant-interior-design.jpg&imgrefurl/)

Gbr 2.3 Gaya Interior Modern Minimalist Style

(59)

B. Classic Style

Gbr 2.4 Gaya Interior Classic Style

Sumber:(http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/01380/pritz2_13802 12c.jpg&imgrefurl/)

Gaya classic adalah gaya halus, dikembangkan, kaya detail, yang ditemukan baik dalam struktur furnitur, pencahayaan, dll serta di set, cetakan. Perabotan adalah "seni" jenis, diukir atau rincian hias dan menerapkan.Dihiasi dengan unsur bunga, sayuran, berbagai motif utama atau adegan yang diambil dari legenda.

Gbr 2.5 Gaya Interior Classic Style

(60)

Gbr 2.7 Gaya Interior Rustic Style

Sumber:(http://www.czmarburg.de/files/CZM/Galerie_Gastronomie/Bue ckingsgarten.jpg&imgrefurl/)

(61)

dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan sebagainya. Gaya ini merupakan perpaduan dari hal-hal baku pada penataan interior. Tidak hanya di rumah bergaya Country, gaya Rustic juga dapat dipadupadankan dengan gaya modern.

Gbr 2.8 Gaya Interior Rustic Style

Sumber:(http://retaildesignblog.net/wpcontent/uploads/2012/06/208Due cento-Otto-restaurant-Autoban-Hong-Kong/)

Gbr 2.9 Gaya Interior Rustic Style

(62)

Gbr 2.10 Gaya Interior Classic Reinterpreted Style

Sumber : (http://aida-architecture.blogspot.com/2015/03/me-hotel-by-foster-and-partners/)

(63)

Gbr 2.11 Gaya Interior Classic Reinterpreted Style

Sumber:(http://delaespada.com/resources//2670/Gaspar1web_lightbox_p hoto_photo.jpg&imgrefurl/)

Gbr 2.12 Gaya Interior Classic Reinterpreted Style

(64)

Gbr 2.13 Gaya Interior Retro Style Sumber:(http://bedroomkitchen.com/wp-content/uploads/2014/07/Restaurant-Interior-Design-783/)

Retro Style adalah gaya 50-an , 60-an atau 70-an. Dalam periode itu adalah potongan desain diantisipasi untuk datang . Lagu-lagu memiliki pendekatan menyenangkan , struktur lucu , bentuk dan bermain warna dan cetakan yang kita temukan di setiap bagian. Cetakan dengan geometris bentuk, garis , kotak-kotak atau dicetak dengan ilustrasi milik gaya Art Pop.

(65)

Gbr 2.15 Gaya Interior Retro Style

Sumber:(http://www.aliexpress.com/promotion/home-officetools_restaurants-coffee-promotion/)

F. Maverick Style

Gbr 2.16 Gaya Interior Maverick Style

Sumber:(http://www.10best.com/destinations/thailand/bangkok/articles/ bangkoks-maverick-restaurant-bar-bakery/)

(66)

Gbr 2.17 Gaya Interior Maverick Style

Sumber:(http://www.asiacity.com/newsletters/bk/images/toptables2014/ 60.jpg&imgrefurl/)

Gbr 2.18 Gaya Interior Maverick Style

(67)

G. Contemporary Style

Gbr 2.19 Gaya Interior Contemporary Style Sumber :

(http://www.designwagen.com/pictures/2012/10/Contemporary-Glamour-

Museum-Restaurant-Interior-Design-of-Royal-Academy-Restaurant-London-UK-Travelmodus-Restaurant/)

(68)

Gbr 2.21 Gaya Interior Contemporary Style

(69)

H. Hightech Style

Gbr 2.22 Gaya Interior Hightech Style

Sumber:(http://glavtouroperator.com/images/cms/data/izmajlovo_beta_f oto_razmeweniya_v_gostinice/izmaylovo_beta_restoran/)

(70)

Gbr 2.24 Gaya Interior Hightech Style

Sumber:(http://www.hlhmortuary.com/wpcontent/uploads/2014/10/Won derful-restaurants-interior-design-ideas-pictures-wiht-high-tech-walls-and-

(71)

I. Elegant Country Style

Gbr 2.25 Gaya Interior Elegant Country Style

Sumber:(http://www.auhof.com/website/var/tmp/imagethumbnails/344/t humb__galleryLightbox/002_restaurant/)

Elegant Country Style adalah gaya furnitur elegan dengan pengaruh dari bahasa Inggris , gaya klasik murni Perancis atau Skandinavia bisa disebut apik pedesaan . Furniture selesai bagus , terang warna putih , warna-warna pastel dan bentuk yang mengambil alih furnitur tradisional tetapi tidak dekorasi berlimpah . Permukaan yang dicat atau kadang-kadang memiliki patina sedikit.

(72)

Gbr 2.27 Gaya Interior Elegant Country Style Sumber:(http://www.oyster.com/hotels/theme/hotel-odds-and-ends/slideshows/new-englands-best-bed-and-breakfasts/)

[image:72.595.158.447.134.302.2]

Tabel 2.1 berikut ini adalah rangkuman gaya-gaya interior pada restoran beserta elemen-elemen yang menentukan gaya desain interior sebuah restoran.

Tabel 2.1. Rangkuman Gaya-Gaya Interior Restoran No Gaya

Interior

Plafon Dinding Lantai Perabot Ornamen

1 Modern Minimalist Style

polos polos polos bentuk

persegi/

persegi

panjang

kotak-

kotak

[image:72.595.93.528.469.698.2]
(73)

3 Rustic Style bahan bermotif kasar bahan alami tanpa finishing berbagai macam corak bahan alami bahan bermotif kasar

4 Classic Reinterpreted Style perpaduan antara polos dan ukiran penuh dengan list berbagai macam corak berbagai macam bentuk fasad elegant

5 Retro Style penuh

motif penuh motif bercorak seragam berbagai macam bentuk berbagai macam bentuk dan warna

6 Maverick Style bentuk kotak- kotak bentuk kotak- kotak bercorak seragam utama bahan kayu kotak- kotak

7 Contemporary Style bermotif besar bermotif dengan kaca bercorak seragam berbentuk seragam bermotif besar

8 Hightech Style bercorak ramai bercorak ramai bercorak seragam berbahan logam dan plastik bentuk bulat

9 Elegant Country Style

bermotif

sederhana

polos bercorak

seragam

berbahan

kayu

hiasan

(74)

Persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna (Robbins, 2003).Persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pengindraan (Purwodarminto, 1990).

(75)

2.5. Kepuasan

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler dan Keller, 2009).

Definisi kepuasan adalah respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakantingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen (Zeithaml dan Bitner, 2000).

Jadi kepuasanadalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama (Umar, 2005).

2.5.1. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan konsumen, maka pembelinya merasa puas atau amat gembira (Kotler dan Armstrong, 2001).

(76)

Kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap evaluasi pengalaman mengkonsumsi produk, toko atau jasa. Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan atau menikmati sesuatu dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberi hasil sama atau melampaui harapan konsumen (Wilkie, 1994).

2.5.2. Gaya Interior dan Kaitannya Terhadap Kepuasan Konsumen Perencanaan tempat yang baik akan menghasilkan tempat yang efisien, nyaman dan menyenangkan bagi pengunjung yang mengunjungi tempat tersebut (Sulistyo, 1991 : 303).

(77)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang tidak terlepas dari perkembangan dan pembangunan yang berdampak pada perkembangan Negara Indonesia saat ini.Masyarakat dikota-kota besar seperti kota Medan umumnya membawa diri untuk pergi ke suatu tempat, Restoran adalah salah satu jenis tempat yang disukai masyarakat di kota-kota besar seperti di kota-kota Medan selain sebagai tempat untuk berkumpul dengan teman-teman atau keluarga, juga sebagai tempat untuk mendiskusikan berbagai hal dari mulai pelajaran hingga urusan bisnis.

Saat ini banyak restoran yang berkembang di Kota Medan baik itu di pinggir jalan, maupun di dalam mall.Restoran Tip Top merupakan salah satu restoran tertua di Kota Medan dan bahkan boleh juga dikatakan salah satu restoran tertua di Indonesia (Sinar, 1994). Restoran Tip Top inilah yang akan diteliti untuk mengetahui gaya interior yang diterapkan pada ruang-ruang di dalam restoran ini.

(78)

menikmati kopi pada sore hari. Mereka sangat tergila-gila akan kopi robusta lokal dari Sidikalang yang beraroma harum dari dapur Tip-Top. Ketika Jepang menjajah Indonesia pada tahun 1942, nama Tip-Top berubah menjadi Jangkie kembali. Ini disebabkan karena nama Tip-Top yang bernuansa ke-Belandaan (Sinar, 1994).

Setelah Jepang kalah dalam perang dunia ke II pada tahun 1945, nama Tip-Top kembali digunakan. Setelah kemerdekaan, Tip-Top menjadi populer di kalangan penduduk lokal, terutama pada kelas menengah dan atas.Mereka biasanya membawa keluarga dan anak-anak pada akhir pekan.Restoran Tip-Top tidak hanya dikunjungi anggota keluarga, tapi juga oleh laki-laki dan perempuan muda. Mereka membuat kenangan manis yang romantis di restoran ini. Para orang tua datang untuk bernostalgia, mengenang kebersamaan mereka yang indah di masa lalu sambil membawa anak-anak mereka.

(79)

persepsi penduduk di Kota Medan pada saat sekarang terhadap penataan interior Restoran Tip Top.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada 2 hal yang akan dikaji/diteliti pada penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana gaya interior pada restoran Tip Top di Kota Medan ? 2. Bagaimana persepsi pengunjung terhadap interior Restoran Tip Top

di kota Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi/mengetahui gaya desain interior yang diterapkan pada Restoran Tip Top di kota Medan.

2. Mengidentifikasi/mengetahui persepsi masyarakat Kota Medan terhadap penataan interior Restoran Tip Top di Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

(80)
[image:80.595.127.487.168.633.2]

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir RUMUSAN

MASALAH - Bagaimanakah gaya interior pada restoran

Tip Top di kota Medan ? - Apakah persepsi pengunjung terhadap

restoran Tip Top di kota Medan ?

KESIMPULAN Gaya interior Restoran Tip Top mengusung gaya interior Rustic dan

Elegent Country serta tingkat kepuasan pengunjung terhadap elemen-elemen interior Restoran Tip Top TUJUANPENELITIAN

Untuk mengidentifikasi elemen perancangan arsitektur di restoran Tip Top berdasarkan

gaya interior

STUDI LITERATUR - Restoran

- Interior

METODE PENELITIAN - Jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif

- Random sampling - Observasi, survei, dan

kuisioner

TEMUAN & PEMBAHASAN

ANALISIS

- Analisis elemen interior

(81)

ABSTRAK

Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengindentifikasi/mengetahuigayadesain interior yang diterapkanpadaRestoran Tip Topsertapersepsimasyarakat Kota Medan terhadappenataan interior Restoran Tip Top di Kota Medan denganmenggunakanmetodepenelitiankualitatifdankuantitatif.

Medotepenelitiankualitatifyaitudenganmelakukanobservasi/pengamatan,

hasilpengamatanterhadapelemen-elemen interior restoran Tip Top

dianalisaberdasarkankriteriadesain interior,

halinidilakukangunamengidentifikasigayadesain interior yang diterapkanpadarestoran Tip Top di Kota Medan. Sedangkanmetodepenelitiankuantitatifyaitumelalui survey denganmenggunakaninstrumenberupakuisioner, data yang didapatdarihasilpenyebarankuesionertersebutdianalisadenganmenggunakanmetode frekuensi,

halinidilakukangunauntukmengetahuibagaimanapersepsipengunjungterhadappenat aan interior restoran Tip Top di Kota Medan.Ada

beberapamanfaatdaripenelitianini, pertama,

meningkatkanpengetahuantentangunsur-unsur interior restoran di Kota Medan, kedua, mengidentifikasigaya interior yang digunakan di Restoran Tip Top, danketiga,

halinimembantuuntukmengidentifikasikepuasanpengunjungpadaelemen-elemen interior yang diterapkan di Restoran Tip Top. Dari hasilpenelitianinidapatdisimpulkanbahwaRestoran Tip Top menggunakangaya

interior Rusticdangaya interior Elegant

Countrysedangkanhasilpenelitiantentangtingkatkepuasanrespondenterhadapeleme

n-elemen interior Restoran Tip Top

dapatdisimpulkanbahwakebanyakanpengunjungmerasapuasdengan interior Restoran Tip Top.

(82)

While quantitative research methods, namely through a survey using instruments such as questionnaires, data obtained from the results of the questionnaire were analyzed by using frequency, this is done in order to determine how perceptions of visitors to the interior arrangement of Tip Top Restaurant in Medan. There are several benefits of this study, first, it increases knowledge about the elements of the interior in a restaurant in the city of Medan, second, it identifies the interior style used in Tip Top Restaurant, and third, it helps to identify the customers's satisfaction on the interior elements applied in Tip Top Restaurant. From the results of this study concluded that Tip Top Restaurant using Rustic interior style and Elegant Country interior style while the results of research on the level of satisfaction of respondents to the interior elements of Tip Top Restaurant can be concluded that most of the visitors were satisfied with the interior of Tip Top Restaurant.

(83)

KAJIAN GAYA INTERIOR PADA RESTORAN TIP TOP DI KOTA MEDAN

LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 – SKRIPSI SARJANA SEMESTER ATAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: KEVIN 100406095

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(84)

SebagaiPersyaratanUntukmemperolehGelar SarjanaTeknikArsitektur

Oleh : KEVIN 100406095

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(85)

KAJIAN GAYA INTERIOR PADA RESTORAN TIP TOP DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

PadaFakultasTeknikUniversitas Sumatera Utara

Oleh

KEVIN 100406095

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

(86)

SKRIPSI

DenganinisayamenyatakanbahwadalamSkripsiinitidakterdapatkarya yang pernahdiajukanuntukmemperolehgelarkesarjanaan di suatuperguruantinggi, dansepanjangpengetahuansayajugatidakterdapatkaryaataupendapat yang pernahditulisatauditerbitkanoleh orang lain, kecuali yang secaratertulisdiacudalamnaskahinidandisebutkandalamdaftarpustaka.

Medan, Januari 2016 Penulis

(87)

JudulSkripsi : Kajian Gaya Interior PadaRestoran Tip Top Di Kota Medan

NamaMahasiswa : Kevin NomorPokok : 100406095 Departemen : Arsitektur

Menyetujui DosenPembimbing

Amy Marisa,ST., M.Sc., Ph.D. NIP 198001048003122004

KetuaDepartemenArsitektur

Ir. N. VinkyRahman, M.T. NIP 196606221997021001

KoordinatorSkripsi

(88)

Panitia Penguji Skripsi

Ketua komisi Penguji : Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Grand.Dipl. T.P., M.Arch.

(89)

SURAT HASIL PENILAIAN SKRIPSI

Nama : Kevin

Nim : 100406095

JudulSkripsi : Kajian Gaya Interior PadaRestoran Tip Top Di Kota Medan

RekapitulasiNilai :

A B+ B C+ C D E

Denganinimahasiswa yang bersangkutandinyatakan :

No Status

Waktu Pengumpulan Laporan Paraf Pembimbing Koordinator Skripsi

1 Lulus Langsung 2 Lulus

Melengkapi

3 Perbaikan Tanpa Sidang

4 Perbaikan Dengan Sidang 5 Tidak Lulus

Medan, April 2016

KetuaDepartemenArsitektur KoordinatorSkripsi

(90)

merupakansyaratuntukmengakhiristudidanmemperolehgelarSarjanaArsitekturbagi setiapmahasiswa Program Studi Strata SatuDepartemenArsitektur, FakultasTeknik, Universitas Sumatera Utara Alur Non-Profesi. Adapunjudul yang diangkatdalamtulisaniniyaitu"Kajian Gaya Interior PadaRestoran Tip Top Di Kota Medan)”.

Penyelesaiantulisaninitentunyajugatidakterlepasdaribantuanberbagaipihak. Sehinggapenulispadakesempataninilayakkiranyamengucapkanterimakasihterutam akepada:

1. Ibu Amy Marisa, ST., M.Sc., Ph.D., selakuDosenPembimbing yang telahmembantudansertamemberikanpetunjukdanpengarahandalampenulisanskripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch., selakuDosenPenguji I danIbuWahyuniZahrah, ST., M.S., selakuDosenPenguji II yang telahmemberikankritikdan saran dalampenulisanskripsiini.

3. Bapak Ir. VinkyRahman, M.T, selakuKetuaDepartemenArsitekturdanBapak Ir. Rudolf Sitorus, M.LA, selakuSekretarisDepartemenArsitektur, FakultasTeknik, Universitas Sumatera Utara.

4. BapakdanIbudosen staff pengajarDepartemenArsitektur, FakultasTeknik, Universitas Sumatera Utara.

(91)

6. TerimaKasihkepadaTuhan Yang MahaEsa, Papa (Ir. Sumarko), Mama (Melisa Tio) danadik-adik (Albert, Kentrich, danJoycelyn) yang tercinta, yang

telahmemberikansemangat, dorongan,

danbantuanuntukmenyelesaikanstudidanskripsipenulis di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

7. TerimaKasihkepadateman-teman yang

telahmembantusayasertamemberikanmotivasisertadoronganhinggaskripsiiniselesai.

Penulismenyadaribahwaskripsiinimasihjauhdarikesempurnaan,

olehsebabitupenulismengharapkankritikdan saran yang bersifatmembangundarisemuapihak demi kesempurnaanskripsiini.

Akhir kata penulisberharapsemogaskripsiinidapatmemberikanmanfaat yang besarbagisemuapihak.

Medan,April 2016 Penulis,

(92)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.LatarBelakang ... 1

1.2.PerumusanMasalah ... 3

1.3.TujuanPenelitian ... 3

1.4.ManfaatPenelitian ... 3

1.5.KerangkaBerpikir ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Restoran ... 5

2.1.1. Tipe-TipeRestoran ... 6

2.2. SejarahRestoran Tip Top... 8

2.3. Interior ... 10

2.3.1. Elemen-Elemen Interior………. 11

(93)

B. Classic Style……….. 16

C. Rustic Style……… 17

D. Classic Reinterpreted Style……… 19

E. Retro Style……….. 21

F. Maverick Style……… 22

G. Contemporary Style………... 24

H. Hightech Style………. 26

I. Elegant Country Style………. 28

2.4. Persepsi ... 31

2.5. Kepuasan ... . 32

2.5.1. KepuasanKonsumen……….. 32

2.5.2. Gaya Interior danKaitannyaTerhadapKepuasanKonsumen... . 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1. JenisPenelitian ... 34

3.1.1 MetodePenelitianKualitatif……… 34

3.1.2. MetodePenelitianKuantitatif……… 35

3.2. Sampel... 36

3.3. MetodePengumpulan Data ... 38

3.3.1. Observasi……… 39

3.3.2. Survey……… 39

3.4. KawasanPenelitian ... 40

(94)

4.3. Gaya Interior Restoran Tip Top ... 50

4.3.1. Plafond (Langit-Langit) ... 50

4.3.2.PelapisDinding... 52

4.3.3. PelapisLantai ... 54

4.3.4. Perabot ... 56

4.3.5. Ornamen ... 58

4.4. PersepsiPengunjungTerhadap Interior Restoran Tip Top ... 65

4.4.1. Data RespondenBerdasarkanUmur ... 66

4.4.2. Tingkat KepuasanRespondenTerhadap Interior Restoran Tip Top ... 67

4.4.3. Tingkat KepuasanPengunjungTerhadap Plafond Restoran Tip Top ... 68

4.4.4. Tingkat KepuasanPengunjungTerhadapPelapisDindingRestoran Tip Top ... 69

(95)

4.4.7. Tingkat KepuasanPengunjungTerhadapOrnamenRestoran Tip Top

... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 75

(96)

Gbr 2.5. Gaya Interior Classic Style ……….………...………. 16

Gbr 2.6. Gaya Interior Classic Style ………...………. 17

Gbr 2.7. Gaya Interior Rustic Style ……….. 17

Gbr 2.8. Gaya Interior Rustic Style ……….. 18

Gbr 2.9. Gaya Interior Rustic Style ……….. 18

Gbr 2.10. Gaya Interior Classic Reinterpreted Style ……… 19

Gbr 2.11. Gaya Interior Classic Reinterpreted Style ……… 20

Gbr 2.12. Gaya Interior Classic Reinterpreted Style ……… 20

Gbr 2.13. Gaya Interior Retro Style ………. 21

Gbr 2.14. Gaya Interior Retro Style ………. 21

Gbr 2.15. Gaya Interior Retro Style ………. 22

Gbr 2.16. Gaya Interior Maverick Style ……….. 22

Gbr 2.17. Gaya Interior Maverick Style ……….. 23

Gbr 2.18. Gaya Interior Maverick Style ……….. 23

Gbr 2.19. Gaya Interior Contemporary Style ……….. 24

Gbr 2.20. Gaya Interior Contemporary Style ……….. 25

Gbr 2.21. Gaya Interior Contemporary Style ……….. 25

(97)

Gbr 2.23. Gaya Interior Hightech Style ………... 27

Gbr 2.24. Gaya Interior Hightech Style ………... 27

Gbr 2.25. Gaya Interior Elegant Country Style ……….……28

Gbr 2.26. Gaya Interior Elegant Country Style ……….……28

Gbr 2.27. Gaya Interior Elegant Country Style ……….29

Gbr 3.1 Peta Kota Medan ………..41

Gbr 3.2 Peta Restoran Tip Top ……… 41

Gbr 3.3 Restoran Tip Top ...……….. 41

Gbr 4.1 Peta Kota Medan ………. 43

Gbr 4.2 Peta Restoran Tip Top Kota Medan …...……… 44

Gbr 4.3 Tampak Depan Restoran Tip Top Kota Medan ...……….. 44

Gbr 4.4 Denah Restoran Tip Top ………...……….. 45

Gbr 4.5Area I (area outdoor smoking) ………. 45

Gbr 4.6Area II (area indoor smoking) ……….. 46

Gbr 4.7Area III (area indoor ber-ac) ……….46

Gbr 4.8 Interior Area Outdoor Smoking (Area I) ……… 47

Gbr 4.9 Interior Area Indoor Smoking (Area II) ………. 48

Gbr 4.10 Interior Area Indoor Ber-ac (Area III) ……….. 49

Gbr 4.11 Plafond Area I Restoran Tip Top ……….. 50

Gbr 4.12 Plafond Area II Restoran Tip Top ………. 51

Gbr 4.13 Plafond Area III Restoran Tip Top ………51

Gbr 4.14 Pelapis Dinding Area I Restoran Tip Top …...……….. 52

Gbr 4.15 Pelapis Dinding Area II Restoran Tip Top …...……… 53

Gbr 4.16 Pelapis Dinding Area III Restoran Tip Top ………...…………... 53

(98)
(99)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Rangkuman Gaya-Gaya Interior Restoran ………... 29 Tabel 4.1 Rangkuman Gaya Interior Restoran Tip Top Berdasarkan ……...60 Tabel 4.2 Responden Restoran Tip Top Berdasarkan Umur …..…………. 66 Tabel4.3 Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Interior Restoran Tip

Top ………

…67

Tabel 4.4 Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Plafond Restoran Tip

Top ……… …68

Tabel 4.5 Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelapis Dinding Restoran

Tip Top ……….… 69

Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelapis Lantai Restoran

Tip Top ………..………70

Tabel 4.7 Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Perabot Restoran Tip

(100)

Gambar

gambar jenis-jenis plafond yang digunakan pada masing-masing area di
Tabel 4.1 Rangkuman Gaya Interior Restoran Tip Top Berdasarkan
Tabel 4.2 Responden Restoran Tip Top Berdasarkan Umur
Tabel 4.3 Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Interior Restoran Tip
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 4.5 dan 4.6 tampak area cafe dengan gaya zen yang diaplikasikan pada dinding cafe yang menggunakan material dengan bata ekspos dengan finishing cat

Terdapat variasi dinding dekoratif pada sisi kanan dan kiri area berupa repetisi garis dan bidang persegi yang membentuk pola grid [12] yang menyerupai pintu shoji [4]..

Material yang digunakan dalam perancangan area ini adalah lantai keramik dan marmer, dinding wallpaper dan kaca dengan view menghadap keluar ruangan, dan plafon

universal design ke-5 adalah pada area ini terdapat televisi, namun tidak ada remote untuk menghidupkannya, sehingga memungkinkan anak-anak yang usil akan

Kamar tidur berada pada bagian depan bangunan dengan jendela yang sama pada lantai dua, dimana jendela yang terbentang lebar memungkinkan energi positif masuk maksimal ke

Kamar tidur berada pada bagian depan bangunan dengan jendela yang sama pada lantai dua, dimana jendela yang terbentang lebar memungkinkan energi positif masuk maksimal ke

Material yang digunakan dalam perancangan area ini adalah lantai keramik dan marmer, dinding wallpaper dan kaca dengan view menghadap keluar ruangan, dan plafon

PERANCANGAN INTERIOR RESTORAN DENGAN GAYA INDUSTRIAL DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR KARYA Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 S-1 Program Studi Desain