• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan, Pemerataan dan Efisiensi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Gambaran Umum Institut Pertanian Bogor (IPB) .1 Kondisi Geografis .1 Kondisi Geografis .1 Kondisi Geografis

4.3.2 Sejarah Ringkas IPB

Merujuk Buku Corak Dunia Pertanian Indonesia IPB dari Masa ke Masa (1963-2005), tahap perkembangan IPB diawali dengan adanya lembag-lembaga Pendidikan Menengah dan Tinggi Pertanian dan Kedokteran Hewan yang dimulai pada awal abad ke-20. Sebelum Perang Dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School, dan Nederlandsch Indische Veeartsen School.

Pada tahun 1940, Pemerintah Hindia Belanda Mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian dengan nama Landbouw Hogeschool yang pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) ditutup. Namun pada masa itu Nederlandsch Indische Veeartsen School tetap berjalan. Hanya namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku (Sekolah Dokter Hewan Bogor) pada tahun 1946 ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH).

Pada tahun 1947 lanbouw Hogeschool dibuka kembali dengan nama Faculteit Voor Landbouw Watenschappen sebagai kelanjutan landbouw Hogeschool, yang mempunyai Jurusan Pertanian dan Kehutanan. Bersama dengan itu dibentuk Faculteit der Diergeneeskunde yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH). Secara organik kedua faculteit yang ada di Bogor tersebut bernaung dibawah Universiteit Van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia.

Pada tahun 1950 Fakulteit Voor Landbouw Watenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk jurusan Perikanan Darat, Sedangkan Faculteit der Diergeneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia yang pada tahun 1960 berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dan selanjutnya pada tahun 1962 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia.

Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan Keputusan No. 2791 tahun 1965. Terakhir, pada tahun 2000, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 154 tanggal 26 Desember 2000 (Lembaran Negara tahun 2000 Nomor 272) Institut Pertanian Bogor ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang bersifat nirlaba.

Sebagai Badan Hukum Milik Negara, IPB mempunyai kewenangan melakukan semua perbuatan hukum sebagaimana layaknya badan hukum pada umumnya. Selanjutnya IPB bersifat nirlaba karena kegiatan operasionalnya tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.

Dengan penetapannya sebagai BHMN tersebut:

1. Kelembagaan IPB menjadi mandiri dalam manajemen program maupun sumber daya.

2. Kekayaan IPB merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

3. Untuk membiayai kegiatannya, IPB memperoleh dana dari pemerintah, masyarakat, pihak luar negeri, serta usahadan tabungan Institut. Penerimaan tersebut, bukan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Tujuan, Visi dan Misi IPB adalah: 1. Tujuan IPB:

Sesuai Pasal 6 PP No. 154 tahun 2000 tentang Penetapan IPB sebagai BHMN, tujuan IPB adalah:

a. Menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.

b. Memberikan inovasi ilmu pengetahuan dan teknoligi serta seni yang ramah lingkungan dan mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.

c. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional maupun global. d. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani

Indonesia.

2. Visi IPB:

Memperhatikan kompetensi utamanya di bidang pertanian tropika dan sejalan dengan perubahan statusnya menjadi BHMN, IPB menetapkan visi, seperti yang dituangkan dalam transition plan IPB BHMN 2001-2005 (Plan for Transition, 2000) sebagai berikut: ”Menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika”.

3. Misi IPB:

Untuk mewujudkan visi IPB tersebut di atas dirumuskan misi IPB sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang.

b. Mengembangkan IPTEKS ramah lingkungan melalui penelitian mutakhir.

c. Meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui penerapan dan pendayagunaan IPTEKS.

d. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia.

Pada awalnya IPB terdiri dari lima fakultas yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan yang berasal dari Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan yang berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan laut Universitas Indonesia, sedangkan Fakultas Perikanan merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Indonesia. Pada tahun 1964 IPB berkembang menjadi 6 fakultas dengan didirikannya Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian (FATEMETA), yang pada tahun 1968 berubah menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan pada tahun 1981 hingga saat ini bernama Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tahun 1975, Sekolah Pascasarjana pertama kali dibuka di IPB dan pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas Pascasarjana IPB. Dengan diterbitkan PP 30/1990 Fakultas Pascasarjana IPB beralih status menjadi Program Pendidikan Pascasarjana, pada tahun 2003 kembali menjadi Sekolah Pascasarjana. Pada tahun 1981, IPB membuka Fakultas Sains dan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas ini merupakan gabungan dari Departemen Ilmu Pengetahuan, Departemen Botani, Departemen Statistika dan Komputasi Fakultas Pertanian IPB, Departemen Biokimia, dan Departemen Zoologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pada tahun 1979 IPB mulai menyelenggarakan program Diploma yang tahun 1980 menjadi Fakultas Non-gelar Teknologi atau lebih dikenal Fakultas Politeknik Pertanian. Berdasarkan PP 30 tahun 1990 Fakultas

Politeknik Pertanian ditiadakan. Selanjutnya program pendidikan diploma dikelola oleh Jurusan/Fakultas di lingkungan IPB. Saat ini program diploma dikelola oleh Direktorat Diploma.

Pada tahun 1991 IPB membuka program Pascasarjana Profesional setingkat dengan S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis (MMA). Pada saat ini telah banyak Program Studi Pascasarjana yang dibuka oleh IPB. Pada tahun 2000 IPB membuka Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) dengan 2 jurusan yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan Jurusan Manajemen. Pada Tahun 2005 IPB membuka Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) dengan 3 jurusan yaitu Jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen, Jurusan Komunikasi Pengembangan Masyarakat dan Jurusan Gizi Masyarakat.

Jadi sampai saat ini Institut Pertanian Bogor mempunyai 9 Fakultas dan Satu Sekolah, terdiri dari : (1) Fakultas Pertanian, (2) Fakultas Fakultas Kedokteran Hewan, (3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, (4) Fakultas Peternakan, (5) Fakultas Kehutanan, (6) Fakultas Teknologi Pertanian, (7) Fakultas Matematika dan IPA, (8) Fakultas Ekonomi dan Manajemen, (9) Fakultas Ekologi Manusia, (10) Sekolah Pascasarjana.

Selama 40 tahun berdiri, IPB sampai saat ini telah menghasilkan kurang lebih 50.000 lulusan yang tersebar diberbagai tempat, baik di Indponesia maupun di luar negeri. Saat ini IPB memiliki kurang lebih sekitar 25.082 mahasiswa terdiri dari program S0, S1, S2, dan S3 dengan perincian sebagaimana terlihat dalam Tabel 12 berikut:

Tabel 12. Jumlah Mahasiswa IPB Tahun 2003/2004 (Kumulatif)

Program Jumlah Mahasiswa program S0 Mahasiswa program S1 Mahasiswa program S2 Mahasiswa program S3 6.882 orang 14.074 orang 2.821 orang 1.305 orang Sumber: (Laporan Keuangan IPB Tahun 2003, 2004).

Jika dilihat dari sumberdaya manusia yang ada di IPB, maka IPB memiliki 3.737 orang terdiri dari tenaga pengajar, tenaga penunjang dan tenaga honorer dengan perincian sebagaimana terlihat dalam Tabel 13 berikut:

Tabel 13. Jumlah SDM IPB Tahun 2003/2004

Sumber: (Laporan Keuangan IPB Tahun 2003, 2004).

Untuk membiaya kegiatannya, IPB memperoleh pendapatan dari Dana Masyarakat dan bantuan dari Pemerintah yang terdiri dari:

1. Pendapatan dari Dana Masyarakat (DM) berasal dari: a. SPP dari mahasiswa yang mengikuti pendidikan di IPB

b. Non SPP meliputi pendapatan penerimaan mahasiswa baru, beasiswa, dan auxiliary enterprise (karcis parkir, asrama mahasiswa, jasa giro dan deposito, dsb).

c. Dana Masyarakat lainnya meliputi deposit asrama, Dana PPKM, bantuan, dsb.

2. Bantuan dari Pemerintah diterima dalam bentuk anggaran rutin (DIK) dan anggaran pembangunan (DIP).

3. Dana Abadi dari berbagai sumber dan hasil dari fund management. Sumber: (Laporan Keuangan IPB Tahun 2003, 2004).

Organisasi dan Tata Kerja IPB terdiri dari pengelola, pelaksana akademik, pelaksana administrasi dan penunjang sebagai berikut:

1. Pengelola terdiri dari Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Senat Akademik dan Pimpinan.

Sumber Daya Manusia Jumlah Klasifikasi

Tenaga Pengajar Tenaga Penunjang Tenaga Honorer 1.246 orang 1.434 orang 1.057 orang 138 orang S1 541 orang S2 567 orang S3 PNS Tenaga Administrasi Umum, Teknisi, Laboran, Pustakawan, Satpam, pengemudi

2. Pelaksana Akademik terdiri dari Fakultas, Departemen, Bagian, Lembaga dan Pusat.

3. Pelaksana Administrasi terdiri dari Direktorat, Sub Direktorat dan Kantor. 4. Penunjang Akademik terdiri dari Perpustakaan, Laboratorium, Bengkel, Pusat

Informasi, Kebun Percobaan dan Keamanan. Sumber: (Laporan Keuangan IPB Tahun 2003, 2004).

Dengan dukungan staf pengajar yang berkualitas dan fasilitas pendidikan dan penelitian yang sangat memadai, IPB mulai pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2005/2006 merubah sistem kurikulum dari sistem kurikulum nasional (Kurnas) 1994 menuju kurikulum sistem mayor-minor. Mahasiswa yang terdaftar di mayor pada departemen tertentu memiliki kesempatan untuk mengambil minor pada departemen lain di seluruh IPB atau mengambil mata kuliah di berbagai departemen lain (supporting courses) untuk melengkapi jumlah SKS tingkat sarjana yaitu sekitar 144 SKS. Apabila mampu, dimungkinkan pula untuk mengambil dua mayor sekaligus (double major).

Untuk menyelenggarakan kegiatannya, IPB memiliki aset berupa barang-barang modal terdiri dari tanah dan bangunan masing-masing seluas 6.651.635 m2 dan 388.516 m2 serta perlengkapannya berupa meubelair dan inventaris, serta bahan-bahan penunjang, yang secara keseluruhan nilai perolehannya mencapai Rp. 657.725.634.509,- (Laporan Keuangan IPB Tahun 2003, 2004).

Dokumen terkait