• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Sejarah Rohis

Rohani Islam (Rohis) SMP Negeri 14 Kota Tangerang Selatan berdiri pada Tahun Ajaran 2006-2007. Kegiatan ini terbentuk bersamaan dengan berdirinya sekolah SMP Negeri 14 Kota Tangerang Selatan yang mana saat itu masih bernama SMP Negeri 3 Pondok Aren. Rohis merupakan salah satu kegiatan positif yang diwajibkan oleh Bapak Ikbal selaku kepala sekolah pada masa itu. Pemimbing Rohis yang pertama adalah Bapak Musa selaku Guru

Pendidikan Agama Islam (PAI). Kegiatan Rohis ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu menambah pemahaman siswa tentang pelajaran agama Islam.

Guru kedua yang menjadi pembimbing Rohis adalah Ibu Endang Purnamasari. Beliau merupakan guru PAI yang baru ditugaskan untuk mengajar di SMP Negeri 3 Pondok Aren atas perintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Penambahan ini dilakukan pada Tahun Ajaran 2008-2009. Pada tahun ajaran itu kegiatan masih dapat ditangani oleh 2 guru Agama Islam dengan 8 kelas lokal.

Pergantian nama sekolah terjadi pada Tahun Ajaran 2009-2010, SMP Negeri 3 Pondok Aren berubah nama menjadi SMP Negeri 14 Kota Tangerang Selatan. Hal ini terjadi karena perluasan wilayah Kabupaten Tangerang hingga membentuk wilayah baru dengan nama Kota Tangerang Selatan. Selain berganti nama, sekolah ini juga mengalami pergantian kepemimpinan, kepala sekolah selanjutnya dijabat oleh Bapak H. Muslih. Dibawah kepemimpinan beliau kegiatan Rohis masih ditangani oleh 2 orang guru.

Kesulitan mulai dirasakan ketika terjadi peningkatan siswa pada Tahun Ajaran 2010-2011. Siswa baru yang diterima di SMPN 14 bertambah dari 4 kelas menjadi 8 kelas. Pelaksaan kegiatan Rohis mulai berantakan karena jumlah guru Agama Islam yang tidak memadai. Keseluruhan kelas yang ada berjumlah 16 kelas sedangkan guru Agama yang tersedia hanya 2 orang. Sementara itu Pak Muslih selaku kepala sekolah mewajibkan bagi seluruh siswa untuk menerima pelajaran agama selama 4 jam, yaitu 2 jam pelajaran Agama Islam dan 2 jam pelajaran Rohis.

Sebagai upaya untuk menanggulangi masalah ini Ibu Endang selaku pembimbing merekrut pembimbing rohis baru bernama Dhani Mustafa. Pada mulanya Dhani menjabat sebagai guru ekstrakurikuler musik sementara. Hal ini terjadi karena Ibu Valentina Siwi selaku guru musik mengambil cuti

melahirkan. Setelah itu Bu Endang berinsiatif merekrutnya untuk menjadi pembimping kegiatan Rohis. Dhani merupakan seorang guru PAI SD Perigi 1 Pondok Aren. Selain bekerja sebagai seorang guru, Dhani merupakan seorang pencipta lagu Islam (nasyid) sekaligus sebagai seorang vokalis. Melalui musik Dhani bertujuan untuk melakukan dakwah dan syiar Islam agar lebih mudah diterima di kalangan remaja.

Upaya lain yang dilakukan oleh Bu Endang adalah dengan mendatangi Sekretariat Iqro Club dengan tujuan untuk meminta bantuan mengurus kegiatan Rohis SMPN 14 Kota Tangerang Selatan. Keputusan Bu Endang untuk meminta bantuan pada Iqro Club muncul setelah mendengar kiprah Iqro Club yang bergerak dalam membantu dakwah di sekolah dan bersifat sosial. Menurut Club ini, mereka telah membantu dakwah 7 sekolah baik SMP maupun SMU di kawasan Pondok Aren.

Tahap awal dari upaya kerjasama antara sekolah dan Iqra Club adalah pembuatan proposal. Malik selaku pimpinan dari Iqra Club merancang proposal atas permintaan Ibu Endang. Setelah proposal jadi, Ibu Endang langsung menyerahkannya kepada Pak Muslih. Setelah mempelajari proposal tersebut, Pak Muslih bersedia untuk bertemu dengan perwakilan Iqra Club yaitu Ade Kusnan dan Marlinda Soka. Hasil dari pertemuan itu adalah Iqra Club akan mengirimkan 6 orang guru yang terdri dari 3 guru putra yaitu Rusli, Taufiq dan Pak Ujang Sobari serta 3 guru putri yaitu Ibu Ratih, Ibu Puji dan Ibu Linda. Seluruh guru ini mulai aktif mengajar pada awal semester genap tahun ajaran 2010-2011. Pada tahun Ajaran 2011-2012 Dhani mengundurkan diri dan digantikan oleh Dimas.

Meskipun terjadi pergantian pengajar akan tetapi semangat untuk mengadakan kegiatan Rohis terus berlanjut. Kegiatan Rohis SMPN 14 Kota Tangerang Selatan tidak lagi dilaksanakan pada hari Sabtu saja, akan tetapi diganti menjadi hari Senin hingga Jum’at. Dalam salah satu diskusi antara Ibu Endang dan Pak Muslih, kepala sekolah ini mengatakan:

“Ibu Endang, murid kita banyak ( saat itu 20 kelas terdiri dari sekitar 625 siswa muslimnya ). Biarlah mereka tidak semuanya berprestasi dalam akademiknya, namun saya ingin mereka semua berakhlak yang baik. Untuk dapat berakhlak yang baik, maka saya berharap besar Rohis bisa mendidik mereka. Maka mulai tahun ajaran ini saya mewajibkan siswa SMP Negeri 14 menerima pembelajaran agama Islam sebanyak 6 jam yaitu 2 jam pada PAI, 2

jam BTQ dan 2 jam lagiRohis.”

Menghadapi kebijakan baru, manajemen Iqra Club pun mengganti guru-guru yang mereka kirimkan ke SMP Negeri 14 dikarenakan mereka tidak bisa mengajar selain hari Sabtu. Namun ternyata jumlah guru masih belum mencukupi untuk menangani jumlah murid yang ada. Saat itu jumlah kelas yang ada adalah 20 kelas yang dibagi menjadi kelompok putra dan putri di masing-masing kelas. Sehingga dari pembagian ini terbentuk 40 kelompok kecil Rohis. Dari pembagian kelompok ini Dimas bersedia membantu untuk mengajar secara penuh setiap hari Senin sampai Kamis dari pukul 09.00 hingga pukul 14.00 sedangkan pada Jum’at ditangani oleh guru Putri.

Untuk mengatasi masalah kekurangan guru Ibu Endang juga berusaha untuk mencari relawan yang bersedia untuk membantu mengajar tanpa imbalan. Usaha ini membuahkan hasil positif, beberapa ibu-ibu pengajar TPA dan majelis ta’lim yang berdomisili di sekitar Pondok Kacang Timur dan Barat mendaftar untuk menjadi pengajar. Setelah melalui diskusi dan seleksi yang bekerjasama dengan Iqro Club akhirnya mereka diterima Bapak Muslih untuk membantu Ibu Endang mengajar. Terdata 14 guru yang diterima oleh SMP Negeri 14 yaitu 3 guru putra Kak Dimas, Kak Rusli, Bang Abdul, dan 11

guru putri yaitu Ibu Eva, Ibu Muliyanih, Ibu Yanti, Ibu Yuni, Ibu Yanti, Ibu Ratna, Ibu Rum, Ibu Retno, Ibu Sugiarti,Ibu Eni dan Ibu Husna.

Pada tahun Ajaran 2012-2013 Rohis telah mengalami kemajuan dengan bertambahnya guru dan variasi pengajaran. Untuk menangani siswa muslim yang berjumlah sekitar 945 siswa maka Iqro Club menambah team guru untuk Rohis SMP Negeri 14 menjadi 21 guru yang terdiri dari 5 guru putra yaitu Kak Dimas, Kak Lukman, Bang Abdul, Kak Dhani, Kak Indra dan 16 guru putri yaitu Ibu Eni, Ibu Yuni, Ibu Muliyanih, Ibu Yanti, Ibu Sugiarti, Ibu Rum, Ibu Husna, Ibu Rahmah, Ibu Rustinah, Kak Dini, Kak Mala, Kak Arya, Kak Siska, Kak Fahrini, Kak Lulu dan Kak Nafidzah.1

Dokumen terkait