• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH TERBENTUKNYA NEGARA KROASIA

SEJARAH TERBENTUKNYA NEGARA KROASIA

Bab ini akan menjelaskan secara kronologis sejarah terbentuknya negara Kroasia. Pembahasan bab ini akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama akan membahas mengenai sejarah terbentuknya negara Kroasia. Selanjutnya, bagian kedua berisi tentang profil negara Kroasia. Dengan demikian, dari pembahasan tersebut akan terlihat jelas mengenai bagaimana sejarah terbentuknya negara Kroasia.

A. Sejarah Terbentuknya Negara Kroasia

Sejak 1918, Kroasia telah menjadi bagian dari negara federal Yugoslavia. Di dalam Yugoslavia terdapat enam negara republik yaitu Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina, Serbia, Montenegro dan Makedonia. Selain itu, terdapat dua daerah otonomi khusus yaitu Kosovo dan Vojvodina. Yugoslavia beribukota di Beogard dan hingga 1941 Serbia memiliki peran yang penting dalam pemerintahan Yugoslavia.30

Pada 17 April 1941, Jerman dan sekutunya yaitu Italia dan Hongaria, melakukan invasi militer ke Yugoslavia. Dalam kurun waktu 11 hari, Bosnia terintegrasi ke dalam negara Kroasia merdeka atau yang dikenal dengan Independent State of Croatia (Nezavisne Drzave

Hrvatske/NDH). NDH ini didirikan oleh Kolonel Slavko Kvaternik pada 10 April 1941.

Keputusan untuk mendirikan NDH ini atas persetujuan pemimpin kelompok nasional Kroasia Ustasha yaitu Ante Pavelic. Alasan utama pengintegrasian Bosnia ke dalam Kroasia tersebut

30

V.P. Gagnon, 1995, Ethnic Nationalism and International Conflict: The Case of Serbia, International Security Journal, Vol. 19 No. 3, hal. 141

17 dikarenakan anggapan Ustasha terhadap Bosnia yaitu “Bosnia as the heart of the Croat state”

dan muslim Bosnia dianggap sebagai “Flower of the Croat nation”.31

Perlu diketahui bahwa nama Ustasha berasal dari bahasa Kroasia yaitu Ustati yang berarti bangkit melawan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kelompok nasionalis Ustasha merupakan sekumpulan orang yang memiliki tekad untuk melawan penguasa atau pemerintahan yang tidak sesuai dengan ideologi mereka, sehingga mereka melakukan perlawanan. Tujuan dari perlawanan tersebut untuk merubah keadaan menjadi seperti keinginan mereka. Lebih lanjut, gerakan kelompok Ustasha didirikan oleh Ante Pavelic selama masa pengasingannya di Italia dan Hungaria. Didirikannya kelompok ini sebagai respon atas kediktatoran Raja Alexanders di Yugoslavia pada 1929. Ideologi yang digunakan oleh kelompok Ustasha ialah fasisme, tujuannya adalah untuk mencapai kemerdekaan Kroasia. Selain itu, kelompok ini juga menekankan pentingnya kemurnian ras, sehingga mereka mendukung aksi genosida terhadap Serbia.32 Kelompok ini merupakan kelompok nasionalis terkuat di Yugoslavia yang melakukan penyerangan terhadap Serbia.

Di bawah otoritas NDH, terjadi beberapa konflik antar kelompok yang terdiri dari pasukan Jerman-Italia, Ustasha, Pasukan militer Serbia dan Pasukan militer Bosnia. Terjadinya konflik internal tersebut dikarenakan adanya sebuah kebijakan NDH mengenai pembersihan wilayah NDH dari penduduk Serbia dan Yahudi. Oleh karena itu, pada pertengahan 1941, sepertiga dari delapan ratus ribu orang Serbia di Bosnia-Herzegovina tewas, dan sisanya digabungkan menjadi kelompok agama Katolik. Adanya hal tersebut, dikarenakan NDH

31

Onder Cetin, 2010, 1941 Resolutions of El-Hidaje in Bosnia and Herzegovina as a Case of Traditional, Conflict Transformation, European Journal of Economic and Political Studies, Vol. 3 No. 2, hal. 74

32

Irina Ognyanova, 2000, Nationalism and National Policy in Independent State of Croatia (1941-1945), IWM Junior Visiting Fellows Conferences, Vol. VI No. 5, hal. 3

18 memiliki harapan ingin menjadi sebuah negara yang terdiri dari dua agama yaitu Islam dan Katolik.33

Selain itu, pada 22 Juli 1941, wakil kepala negara NDH menyatakan bahwa kebijakan NDH dalam menaklukkan penduduk Serbia dilakukan dengan cara sebagian penduduk Serbia akan dibunuh. Lebih lanjut, sebagian lagi akan dipindahkan ke daerah lain dan sisanya akan bergabung menjadi pemeluk agama Katolik. Dalam melakukan aksi pembersihan etnis, NDH telah membunuh 500.000 orang Serbia, 46.000 Yahudi, dan 25.000 Gypsies.34

Menyikapi peristiwa tersebut, masyarakat Islam Bosnia yang dikenal dengan Ulama El-Hidaje menerbitkan sebuah resolusi pada akhir 1941 yang menyatakan bahwa muslim Bosnia di bawah otoritas NDH. Selain itu, pemimpin Muslim Bosnia menegaskan tiga hal utama selama terjadinya perang yaitu: keamanan, kebebasan dalam memeluk agama masing-masing orang, serta pemberian otonomi.35

Lebih lanjut, terjadinya konflik internal di Kroasia menyebabkan kondisi sosial, politik dan ekonomi Yugoslavia menjadi tidak stabil. Hal ini membuktikan bahwa cukup sulitnya menciptakan perdamaian selama peran kelompok nasionalis tidak dapat dikendalikan.36 Implikasi dari hal tersebut adalah munculnya pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok berhaluan komunis yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Kelompok ini kemudian bekembang menjadi sebuah kelompok nasionalis yang berhasil memaksa Jerman untuk meninggalkan

33

Op.cit. , Onder Cetin hal. 74-75

34

Lazo M. Kostich, 1981, The Holocaust in the “Independent State of Croatia”, published by Liberty, Chicago, hal. 254

35

Op.cit., Onder Cetin, .hal. 75

36

19 Yugoslavia pada April 1945. Hal ini dilakukan agar konflik internal khususnya kekuasaan NDH yang dibentuk oleh Jerman dapat dikendalikan, sehingga tercipta perdamaian di Yugoslavia.37

Setelah lepas dari penguasaan Jerman, pada November 1945, Yugoslavia mengadakan pemilu untuk menentukan keangotaan Majelis Konstituen Yugoslavia. Hasilnya, partai Narodni Front (NOF) yang dipimpin oleh Josip Broz Tito muncul sebagai pemenangnya. Dengan adanya hal tersebut, maka pada 29 November 1945, Majelis Konstituen mendeklarasikan terbentuknya Republik Rakyat Federal Yugoslavia.38

Pada tahun 1946, Majelis Konstituen Yugoslavia mengesahkan Undang-Undang dengan konsep seperti Undang-Undang yang digunakan oleh Uni Soviet. Hal ini dikarenakan Yugoslavia dan Uni Soviet memiliki dasar ideologi yang sama yaitu Komunisme. Melalui Undang-Undang yang telah disusun maka terbentuklah 6 negara bagian yaitu Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovenia.39 Berikut terdapat peta wilayah Yugoslavia beserta enam negara bagiannya.

37

Aleksa Djilas, 1995, Tito's Last Secret: How Did He Keep the Yugoslavs Together?, Diakses dalam http://www.foreignaffairs.com/articles/51216/aleksa-djilas/tito-s-last-secret-how-did-he-keep-the-yugoslavs-together pada tanggal 21 Desember 2014

38

David Anderson, 1995, The Colapse of Yugoslavia: Background and Summary, Forreign Affairs Defence and Trade Group, Research paper No. 14 1995-96 hal. 4-5

39

20 Gambar II.1 : Peta Wilayah Yugoslavia beserta Enam Negara Bagiannya40

Pada 1980-an, pemimpin Yugoslavia yaitu Josip Broz Tito wafat tanpa calon pemimpin yang langsung menggantikannya. Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik internal yang disebabkan oleh kepentingan masing-masing wilayah yang berbeda. Konflik internal yang terjadi cukup lama ini berlangsung hingga tahun 1990. Lebih lanjut, pada April 1990 Yugoslavia mengadakan pemilu. Tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya konflik internal yang terjadi. Selain itu, dengan adanya pemilu maka pemerintahan yang berkuasa diharapkan dapat

40

Center for European Studies, 2004, What Happen to Yugoslavia? The War, The Peace, and The Future, at Chapel Hill.

21 menstabilkan kondisi sosial, politik dan ekonomi di masing-masing wilayah. Hasil dari pemilu dimenangkan oleh partai nasionalis di bawah pimpinan Slobodan Milosevic.41

Pada 22 Januari 1990 pemerintah Kroasia memilik rencana untuk memisahkan diri dari Yugoslavia. Hal ini mendapat penolakan dari pemerintah Yugoslavia. Namun demikian, tanpa menghiraukan hal tersebut pada 19 Mei 1991, Kroasia mengadakan referendum untuk mendirikan negara Kroasia merdeka, hasilnya adalah 93,24% penduduk Kroasia menyetujui rencana tersebut. Dengan demikian, pada 25 Juni 1991 Kroasia memproklamirkan kemerdekaannya secara sepihak. Kroasia kemudian memisahkan diri dari Yugoslavia yang diikuti dengan pembuatan mata uang sendiri, pembentukan angkatan bersenjata serta penentuan tapal batas wilayah negaranya. Akibatnya, terjadi konflik antara Kroasia dan pemerintah Yugoslavia yang dipicu oleh tentara Serbia. Dalam hal ini, Serbia mempertahankan Kroasia dengan cara mengontrol wilayah bagian Timur Kroasia. Sementara itu, PBB juga mengirimkan pasukan perdamaiannya ke wilayah tersebut.42

Sama halnya dengan Kroasia, Bosnia juga berencana memisahkan diri dari Yugoslavia sejak tahun 1990. Menyikapi hal tersebut Serbia kemudian mendirikan daerah otonomi di Bosnia yang dipimpin Radovan Karadzic. Dalam kepemimpinannya di daerah otonom, Radovan sering memperingatkan penduduk Bosnia untuk menghentikan niatnya dalam upaya memisahkan diri dari Yugoslavia. Namun demikian, Bosnia tetap mengusahakan kedaulatannya sehingga pada 6 April 1992, Uni Eropa mengakui kemerdekaan Bosnia. Menyikapi hal ini, maka tentara Serbia melakukan penyerangan ke Bosnia, hal yang sama dilakukan seperti di Kroasia yaitu tentara

41

Janine S. Hiller, dan Snjezana Puselj Drezga, 1996, Progress And Challenges Of Privatization: The Croatian Experience dalam Jurnal U. Pa. J. Int'l Econ. L.Vol.17:1, hal. 387

42

22 Serbia mulai melakukan pembersihan etnis untuk penduduk non-Serbia.43 Implikasi dari penyerangan tersebut adalah tewasnya 22.000 orang yang terdiri dari 15.000 penduduk Kroasia dan 7.000 penduduk Serbia.44

Penyerangan yang dilakukan oleh tentara Yugoslavia dan Serbia terhadap Kroasia terjadi hingga 1992 yang kemudian dimenangkan oleh Kroasia.45 Dengan adanya hal tersebut maka Kroasia sejak 1991 resmi menjadi sebuah negara yang merdeka. Namun demikian, Serbia dan Yugoslavia tetap tidak menerima keputusan tersebut. Yugoslavia di bawah kepemimpinan Milosevic berusaha melemahkan kondisi politik, sosial dan ekonomi Kroasia dengan melakukan penyerangan hingga tahun 1994. Pada Agustus 1995, pasukan Kroasia berhasil merebut kembali wilayah Krajina sekitar Bihac dalam waktu empat hari. Selain itu, pimpinan Kroasia Franjo Tudjman mengungkapkan bahwa Kroasia akan menguasai kembali daerah Slavona Timur yang telah dikuasai oleh tentara Serbia.46

Dalam hal ini, kemenangan Kroasia melawan serangan Yugoslavia dan Serbia karena adanya dukungan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, runtuhnya Uni Soviet menjadikan Amerika dan sekutunya memiliki wewenang atas perpolitikan internasional. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menyebarkan nilai-nilai HAM (Hak Asasi Manusia) dan demokrasi. Hal inilah yang digunakan oleh Eropa Timur, khususnya Hungaria memberikan kontribusi untuk pertahanan dan pengakuan Kroasia.47

43

Joe Sacco, 2000,Zona Aman Gorazde, Perang di Bosnia Timur 1992-1995, PT Mizan Pustaka, Bandung, hal. 38-41

44

Antonija Petricusic, 2008, Nation-Building in Croatia and the Treatment of Minorities: Rights and Wrongs,Journal of L’Europe en formation, hal. 137

45

Ivo Banac, 2011, Independent Croatia: History, Issues and Policy, International Relations Quaterly, Delkelet Europa – Shouth –East Europe, Vol. 2 No.1

46

Op.cit., Janine S. Hiller dan Snjezana Puselj Drezga, hal. 389

47

23 B. Profil Negara Kroasia

Pada Juni 1991, Kroasia resmi menjadi negara merdeka. Kroasia merupakan negara kesatuan Republik dalam sistem parlementer. Luas wilayah yang dimiliki adalah 56.594 km persegi, dan luas wilayah laut 575 km persegi. Bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa Kroasia. Lebih lanjut, mayoritas penduduk Kroasia memeluk agama Katolik yaitu sebanyak 81,3%, sedangkan 4,4% beragama ortodoks, 1,5% beragama Islam dan 7,8% beragama lainnya. Secara pengelompokan etnis, maka etnis Kroasia terdiri dari 90,4%, Serbia 4,4%, dan etnis lainnya sekitar 4,4% termasuk Bosnia, Hungaria, Ceko dan Albania. Selain itu, Kroasia juga memiliki situs kebudayaan yang telah diakui oleh UNESCO (The United Nations Educational,

Scientific and Cultural Organization) yaitu Taman Nasional Plitvice dan Kota Dubrovnik.48

Sistem pemerintahan yang digunakan oleh Kroasia adalah sistem Parlementer sejak tahun 1990. Jumlah anggota parlemen Kroasia adalah 100 hingga 160 orang yang dipilih secara langsung untuk masa jabatan empat tahun. Pembentukan struktur internal parlemen telah di atur dalam tata tertib yang disahkan oleh kepala negara.Parlemen memiliki peran sangat penting dalam menjalankan perpolitikan di Kroasia.49

Tugas parlemen adalah memutuskan pemberlakuan amandemen dan konstitusi, memberlakukan hukum dan APBN, mengambil keputusan untuk menyatakan perang atau damai, membuat strategi pertahanan dan keamanan nasional, melakukan pengawasan terhadap sipil dan angkatan bersenjata, memutuskan perubahan tapal batas negara, dan mengangkat serta memberhentikan pejabat negara. Selain itu, parlemen juga dapat memberikan amnesti dalam kasus tindak pidana. Lebih lanjut, Ombudsman diberi wewenang oleh parlemen Kroasia untuk

48 http://www.kemlu.go.id/zagreb/Books/Facts%20Figure-Croatia-3_01.jpg

diakses pada 18 Januari 2015

49 http://www.sabor.hr/Default.aspx?sec=713

24 melindungi hak-hak konstitusional dan hukum warga negara serta lembaga-lembaga. Ombudsman dipilih oleh parlemen Kroasia untuk jangka waktu delapan tahun.50

Sumber perekonomian negara Kroasia ditentukan oleh sumber daya alam, tekhnologi dan perindustrian seperti kapal, konstruksi, petrokimia, dan industri makanan. Selain itu, sumber ekonomi lainnya berasal dari bidang pariwisata dengan sekitar 10 juta tamu asing yang berkunjung ke Kroasia setiap tahunnya. Namun demikian, permasalahan yang dihadapi oleh Kroasia sama seperti negara lainnya yaitu tingginya tingkat pengangguran. Dalam perdagangan internasional, Kroasia memiliki mitra dagang seperti Italia, Jerman, Slovenia, Austria, Bosnia, Herzegovina, dan Serbia.51

Produk utama Kroasia adalah pertanian dan peternakan yaitu gandum, jagung, gula, bunga matahari, kentang, kubis, bawang, tomat, lada, apel, jeruk, zaitun, anggur. Sedangkan untuk peternakan terdiri dari sapi dan babi yang hasil perahan susunya juga dapat dikonsumsi. Selain itu, Kroasia juga memproduksi bahan kimia danplastik, peralatan mesin, logam, elektronik, produk baja, aluminium, kertas, produk kayu, bahan bangunan, tekstil, dan minyak bumi.52

Dalam bidang militer angkatan bersenjata Kroasia terdiri dari Angkatan Darat (Hrvatska

Kopnena Vojska, HKoV), Angkatan Laut dan pasukan penjaga pantai (Hrvatska Ratna

Mornarica, HRM), Angkatan Udaradan Komando Pertahanan Udara (Hrvatsko Ratno

Zrakoplovstvosaya Protiv Zracna Odbrana), serta Pendidikan dan Komando Pelatihan serta

Komando Logistik.53

50

Ibid.

51

Ivana Crljenko, dkk., 2013, Croatia land and people, The Miroslav Krleža Institute OF LEXICOGRA PHYA CIP catalogue record for this book is available in the Online Catalogue ofthe National and University Library in Zagreb, hal. 89

52https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/hr.html

diakses 23 Januari 2015

53

25

Dokumen terkait