• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejumlah penghargaan berhasil diraih PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) di sepanjang tahun 2015, diantaranya:

Dalam dokumen Tahun Baru Semangat Baru (Halaman 40-43)

STO adalah Saurin.

l Bendera Emas dari Kapolri untuk UP Gresik, UP Paiton, dan UP Muara Tawar, atas keberhasilan melaksanakan Sistem Manajemen

Pengamanan (SMP). l Penghargaan Platinum dari

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk UP Muara Tawar atas keberhasilan dalam program pemberdayaan masyarakat, melalui budidaya ternak lele dan pakan ternak. l Penghargaan Gold dari

Kemenko PMK atas

keberhasilan dalam program pemberdayaan masyarakat. Penghargaan diberikan kepada:

m UP Muara Tawar atas pelaksanaan program pengembangan usaha Batik Betawi berbasis budaya lokal.

Penghargaan

m UP Cirata atas pelaksanaan program sarana air bersih. m UP Paiton atas pelaksanaan

program kemandirian pupuk untuk ketahanan pangan.

m UP Paiton atas pelaksanaan program konservasi lahan kritis dan perlindungan mata air dengan penghijauan.

m UP Paiton atas pelaksanaan program rehabilitasi pantai dan pemberdayaan masyarakat pesisir. l The Best Indonesian Green

Award atas prestasinya berhasil memperoleh 14 penghargaan dari lima kategori dalam even Indonesia Green Award. Penghargaan diberikan oleh La Tofi School of CSR, sebuah Lembaga Nirlaba (LSM), yang peduli dengan Program Pelestarian Lingkungan. l Penghargaan sebagai

Merketeers of The Year dari

Mark-Plus.Inc.

l Penghargaan sebagai The Best Operator (juara I) dari PLN untuk UP Muara Tawar, dan Juara II untuk UBJOM Paiton. l Penghargaan dari Pemprov

Jatim untuk UP Brantas dalam Penanggulangan HIV/AIDS. l Penghargaan CSR dari

Pemkab Blitar untuk UP Brantas

l Duta Persahabatan PLN. Penghargaan untuk perorangan, diberikan kepada Nanda Pitasari dari Subdit Jasa Operation and Maintenance (SDJOM) PJB Kantor Pusat.

l Juara III pengelola arsip terbaik Tingkat Nasional. Penghargaan untuk perorangan dan diberikan kepada Fatimah dari Kearsipan PJB Kantor Pusat.

l Penghargaan Zero Accident dari Gubernur Jatim. (*)

40 Info PJB n edisi 97, Desember 2015

S

ebanyak 70.000 bibit mangrove didedikasikan Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar untuk memperbaiki pantai utara Kabupaten Bekasi. Selain untuk melestarikan lingkungan dan menyelematkan pesisir dari gerusan ombak laut, pelaksanaan program

Corporate Social Responsibility

(CSR) ini juga dimaksudkan untuk mewujudkan kawasan wisata hutan magrove dan sekaligus menciptakan kemandirian masyarakat setempat.

“Esensi kesuksesan program adalah terciptanya keindahan kampung wisata mangrove dan kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan mangrove.

Pemanfaatan itu antara lain melalui pengolahan buah mangrove menjadi makanan, kerajinan berbahan dasar akar mangrove, bahkan menghidupkan kembali budaya pembuatan kerajinan perahu berbahan mangrove yang pernah ada di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi,” kata Direktur Produsi PJB, Yuddy Setyo Wicaksono, ketika melakukan penanaman perdana mangrove di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Jumat, 20 November 2015.

Penanaman 70.000 bibit mangrove tersebut merupakan rangkaian peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI dan dalam rangka Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada 21 November. Pada penanaman perdana dilakukan Direktur Produksi PJB, Yuddy Setyo Wicaksono, diikuti Sekretaris Perusahaan, Bernadus Sudarmanta, GM UP Muara Tawar, Nur Hidayat, serta sejumlah pejabat dari pemerintahan, TNI dan Polri. Tak ketinggalan LSM pemerhati lingkungan dan ratusan pelajar. CSR-Lingkungan

Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Taruma Negara, dan menjadi bagian dari kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR)

UP Muara Tawar.

GM UP Muara Tawar, Nur Hidayat mengungkapkan, tanaman mangrove dipilih bukan hanya karena bisa mengurangi abrasi, namun juga memiliki keindahan serta manfaat lain. Mangrove bisa dijadikan bahan kerajinan tangan, sementara buahnya bisa diolah menjadi makanan dan minuman. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian unit pembangkit yang mengelola pembangkit berkapasitas 1.760 MW tersebut terhadap lingkungan hidup.

Selain melakukan penanaman, CSR UP Muara Tawar juga memberikan edukasi lingkungan, pelatihan budi daya dan pemanfaatan mangrove. Pada tahap awal telah dilakukan pelatihan pembibitan mangrove bagi nelayan, dan akan dilanjutkan dengan jambore kesadaran lingkungan bagi siswa SMP. Ke depan setelah penanaman mangrove berhasil akan disusul pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan mangrove.

7.000 Pohon di Muara Karang

Selain UP Muara Tawar, penanaman mangrove juga dilakukan UP Muara Karang. Sebanyak 5.000 bibit mangrove ditanam di kawasan Ecomarine, Muara Angke, Jakarta Utara, untuk merevitalisasi ekosistem kawasan pesisir utara Jakarta. Penanaman mangrove dilakukan bekerja sama dengan Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA), Kamis 29 Oktober 2015. “Penanaman 5,000 mangrove ini merupakan optimalisasi program CSR UP Muara Karang di bidang lingkungan yang telah dilaksanakan sejak 2014 lalu. Sebelumnya kami juga telah menanam dan merawat 2.000 bibit mangrove, dan alhamdulillah tumbuh dengan baik,” tutur GM UP Muara Karang, Rahmat Azwin.

Penanaman dilakukan secara serentak, Kamis 29 Oktober 2015, dipimpin Direktur SDM PJB, Trilaksito Sunu, dihadiri Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Kepala Kantor Pengelola Lingkungan Hidup Kota Jakarta, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta, ratusan pelajar SDN 03 Pluit, komunitas mangrove Muara Angke, perangkat kelurahan Pluit serta masyarakat sekitar kawasan ecomarine Muara Angke.

Selain untuk menjaga melestarikan lingkungan, penanaman mangrove juga sebagai komitmen UP Muara Karang menerapkan program penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper), dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dapat menjadi pedoman supaya seluruh proses bisnis perusahaan dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan.

“Kami mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya mendukung revitalisasi skosistem mangrove ini. Kesuksesan dari program ini akan

mendatangkan manfaat untuk masyarakat. Semisal, berkurangnya potensi pengikisan tanah oleh air laut (Abrasi), dan terciptanya peluang usaha dengan memanfaatkan hasil tanaman mangrove seperti buah pidada, tandas Rahmat Azwin.

Selain pengembangan ekosistem mangrove, UP Muara Karang juga

melakukan beberapa pemberdayaan masyarakat lainnya. Yakni meliputi, program Bank Sampah, dalam upaya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sampah menjadi sebuah peluang skonomi, sekaligus melestarikan lingkungan dan program kelompok usaha mandiri masyarakat (KUMM), yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.(*)

70.000 Mangrove

untuk 70 Tahun Indonesia Merdeka

CSR-Lingkungan

LESTARIKAN LINGKUNGAN,

Dalam dokumen Tahun Baru Semangat Baru (Halaman 40-43)

Dokumen terkait