S
eiring bergulirnya waktu, sebentar lagi kita memasuki tahun 2016, tahun yang penuh dengan tantangan dan sekaligus harapan. Penuh tantangan karena di tahun 2016 ini PJB ditantang untuk meningkatkan performance pembangkit existing supaya mampu bersaing dengan pembangkit-pembangkit baru yang tentunya memiliki efisiensi lebih baik. Tentu saja ini tidak cukup hanya mengandalkan kerja keras. Diperlukan sesuatu yang baru dalam pengelolaan pembangkit, sesuatu yang seakan tidak mungkin menjadi mungkin, mengingat usia pembangkit existing kita rata-rata berusia 25 tahun, dengan teknologi yang sudah agak tertinggal.Selain itu, kita juga ditantang untuk menjalankan operation and maintenance pembangkit FTP-1 dengan lebih baik lagi, supaya capacity factor yang menjadi tolok ukur kinerja pembangkit tersebut meningkat sesuai harapan stakeholders. Tak kalah penting adalah peningkatan faktor keamanan dan keselamatan dalam pengelolaan pembangkit, serta kepedulian terhadap lingkungan. Ini juga bukan pekerjaan mudah, karena berkaitan dengan masalah kualitas pembangkit FTP-1.
Tantangan yang tidak kalah besar di tahun 2016 adalah pelaksanaan sejumlah proyek pembangunan pembangkit baru, sebagai bagian dari program 35.000 MW yang menggunakan teknologi baru, teknologi ultra super critical. Kita ditantang untuk mampu menyelesaikan tepat waktu dan sekaligus ditantang menyediakan SDM dengan kapasitas dan kapabilitas yang cukup untuk menjalankan operation and maintenance pembangkit dengan teknologi tersebut.
Kendati demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menerima sederet tantangan tersebut. Sebagai insan PJB yang pembelajar dan adaptive terhadap perubahan, hanya ada satu jawaban atas semua tantangan
tersebut, yaitu; “KITA SIAP dan KITA BISA.” Oleh karena itu, di tahun baru ini mari kita gelorakan semangat baru, semangat untuk mencapai raihan puncak, semangat GOES UP. Perlu disadari, di balik tantangan-tantangan tersebut tersimpan harapan besar, harapan meraih pasar yang akan membawa PJB menuju global company. Mari kita hadapi tahun baru 2016 dengan semangat baru.(*)
Muljo Adji AG, Plt Direktur Utama
Tahun Baru
Semangat
Baru
Pesan DireksiTanpa terasa,
tahun 2015 segera
meninggalkan kita.
Begitu banyak yang
telah kita kerjakan,
dan begitu banyak
pula prestasi dan
penghargaan yang
kita peroleh. Semua
itu merupakan buah
dari kebersamaan
dan kerja keras kita
untuk mewujudkan
visi perusahaan
sebagai perusahaan
pembangkit tenaga
listrik Indonesia yang
terkemuka dengan
standar kelas dunia.
2 Info PJB n edisi 97, Desember 2015 Daftar Isi Penasehat : Direksi PT PJB Pemimpin Redaksi : Sekretaris Perusahaan Redaksi :
Bidang Komunikasi Korporasi & CSR Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya Telp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133 Facsimile : (031) 8298132
Email : info@ptpjb.com
Redaksi menerima tulisan berupa berita, artikel maupun opini. Tulisan diketik dalam satu spasi font 12 sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak mengurangi arti. Naskah dikirim ke redaksi (Bidang Komunikasi Korporasi PT PJB) atau melalui email: info@ptpjb.com atau fax (031) 8298132.
13
26
7
Susunan Redaksi
SEC Users Technical Conference Sinergi Pengelola Pembangkit & Pabrikan
Waduk Cirata Kembali Peroleh Sertifikat Layak Operasi
Bendungan selain memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia, juga menyimpan potensi bahaya yang besar pula. Bendungan memiliki manfaat besar sebagai sistem irigasi, sumber air minum, pembangkit listrik dan sebagainya, namun bencana yang ditimbulkan oleh keruntuhan bangunan bendungan tidak hanya terjadi di lokasi bangunan bendungan, tetapi menyebar sampai jauh ke hilir mencakup area yang luas. 2016 SKP Targetkan Sertifikasi 1500 Operator Pembangkit
Belum genap berusia satu tahun, PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkitan Tenaga Listrik (SKP) di tahun 2016 mentargetkan sertifikasi kompetensi terhadap 1.500 operator pembangkit listrik.
Gratifikasi Atau Gratisisasi
Momentum setiap tanggal 9 Desember banyak yang tidak tahu bahwa tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Sungguh ironis untuk melakukan pembenaran sepihak dengan penyebutan gratifikasi menjadi Gratisisasi. PLTU THORIUM: Pembangkit Masa Depan Thorium merupakan pilihan yang paling optimal. Untuk itu, PJB perlu melakukan riset lebih mendalam terhadap PLTU Thorium, terutama dari sisi operation, maintenance dan engineering. PLN Tandatangani PPA PLTU Cilacap Ekspansi 1.000 MW
Perjanjian Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Fase II dengan kapasitas terpasang 1 x 1.000 MW, telah
ditandatangani, 30 Oktober 2015. Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya (S2P), Mohamad Rasul, di PLN Kantor Pusat, Jakarta.
14
10
36
32
18
24
22
40
LISTRIK KERAKYATAN Solusi Elektrifikasi Nasional Jenis pembangkit yang dinilai paling cocok digunakan untuk listrik kerakyatan ini adalah PLTS, karena energi matahari tersedia di setiap tempat. PLTS sangat rendah biaya operasinya karena tidak perlu bahan bakar. Apabila dikelola dengan baik, maka PLTS akan memiliki keandalan yang tinggi, umurnya bisa mencapai 25 tahun.Jaring SDM Berkualitas Wisudawan Terbaik Tanpa Tes PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memberikan tawaran kepada wisudawan terbaik Sekolah Tinggi teknik PLN (STT-PLN) untuk menjadi karyawan PJB tanpa tes. Tawaran disampaikan Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG, ketika memberikan sambutan dalam Wisuda ke-27 Sarjana dan Ahli Madya STT-PLN, 19 Nopember 2015 di Gedung Sasana Krida Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. 70.000 Mangrove untuk 70 Tahun Indonesia Merdeka Sebanyak 70.000 bibit mangrove didedikasikan Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar untuk memperbaiki pantai utara Kabupaten Bekasi, melestarikan lingkungan dan menyelamatkan pesisir dari gerusan ombak laut. PJB Pertahankan Proper Hijau PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berhasil mempertahankan PROPER Hijau yang diperolehnya tahun lalu, untuk Unit Pembangkitan (UP) Gresik, UP Muara Tawar dan UP Paiton. serta PROPER Biru untuk UP Muara Karang. Piala proper diserahkan langsung oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. UP Brantas Lakukan Upacara Bawah Laut
Dedikasi Untuk Sektor Ketenagalistrikan
Pemprov Jatim Apresiasi Penanggulangan HIV/AIDS UP Brantas
16
42
Guna memperoleh masukan dari para konsumen, Shanghai Electric Company (SEC) bekerjasama dengan Sub Direktorat Stockist PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) menyelenggarakan Users Technical Conference, PT PLN (Persero), PT Indonesia Power, dan PJB. Acara berlangsung di Surabaya, 11 dan 12 Nopember 2015. Luar Biasa. Pujian ini patut diberikan kepada
ANIEM Diver UP Brantas, tim selam dari Unit Pembangkitan (UP) Brantas. Pertama, karena kemampuannya dalam melakukan penyelaman. Kedua, kekompakannya dalam melakukan kerjasama tim. Ketiga, dedikasinya terhadap sektor ketenagalistrikan. Keempat, kepeduliannya terhadap lingkungan hidup. Penilaian Kinerja Ekselen
PJB KEMBALI MERAIH NILAI TERTINGGI
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) kembali meraih Platinum Award dalam acara Malam
Penganugerahan Indonesian Quality Award (IQA) 2015 di Jakarta, sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja ekselen dengan nilai tertingggi (highest score echievement). Penghargaan tersebut diserahkan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, kepada Plt Direktur Utama PJB Muljo Adji AG, 18 Nopember 2015.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi atas pelaksanaan program penanggulangan HIV/AID yang dilakukan Unit Pembangkitan (UP) Brantas. Apresiasi diberikan dalam bentuk Piagam yang diserahkan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo kepada Manajer Keuangan dan Administrasi UP Brantas, Indarto Purbo Utomo.
Laporan Utama
B
erdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024 yang disusun oleh PT PLN (Persero), dalam kurun waktu tersebut diperlukan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Dengan asumsi pertumbuhan permintaan rata-rata 8,7 persen, kebutuhanPJB 2016:
Raih
Peluang Pasar
Dalam 10 tahun ke depan, diperlukan
tambahan kapasitas pembangkit untuk
seluruh Indonesia sebesar 70,4 GW. PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang
pembangkitan tentu tidak akan tinggal
diam. Langkah strategis pun dirancang
untuk meraih peluang pasar tersebut.
4 Info PJB n edisi 97, Desember 2015 Laporan Utama
Untuk energi terbarukan, yang terbesar adalah panas bumi 4,8 GW (6,8 persen) dari kapasitas total, disusul PLTA 9,3 GW (13,1 persen). Sedangkan pembangkit lain hanya 0,07 GW (0,1 persen) berupa pembangkit termal modular, PLTS, PLTB dan sebagainya.
Selain kapasitas pembangkit, penambahan transmisi juga menjadi bagian dari perencanaan yang tertuang dalam RUPTL 2015-2024. PLN akan membangun transmisi sepanjang 42.000 kms (kilometer sirkuit), dan swasta membangun 360 kms. Infrastruktur lain yang akan dikejar pengerjaannya adalah gardu induk. Targetnya, PLN akan membangun gardu induk di 996 lokasi. PLN menargetkan rasio elektrifikasi PLN dan non-PLN bisa mencapai hampir 100 persen di tahun 2024 mendatang.
Melihat peluang yang demikian besar, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) tentu tidak akan tinggal diam. Dalam road map pengembangan usaha telah ditetapkan bahwa dalam kurun 2013-2022, PJB mentargetkan pertumbuhan pembangkit sebesar 8.207 MW, sehingga pada tahun 2022 kapasitas pembangkit PJB menjadi 15.184 MW. Saat ini total kapasitas pembangkit PJB sebesar 6.697 MW, plus 1.600 MW yang dibangun bersama mitra strategis. “Ini artinya, dalam satu tahun PJB mentargetkan pertumbuhan pembangkit sekitar 800 MW. Target tersebut saya kira realistis. Dalam empat tahun ke depan, PJB bersama mitra bisnis akan menyelesaikan pembangunan pembangkit baru dengan total kapasitas 4.000 MW,” tutur Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG.
PJB memiliki cukup dana untuk membangun pembangkit baru. Hanya saja, dana tersebut dalam bentuk piutang di PT PLN (Persero) dan
2015 6,1 219 36,787 2016 6,4 239 39,880 2017 6,8 260 43.154 2018 7,0 283 46.845 2019 7,1 307 50.531 2020 7,0 332 54.505 2021 7,0 361 58.833 2022 7,0 392 63.483 2023 7,0 427 68.805 2024 7,0 464 74.536
energi listrik dalam 10 tahun meningkat dari 219,1 TWh pada tahun 2015 menjadi 464,2 TWh pada tahun 2024, dengan rincian:
l Wilayah Sumatera akan meningkat dari 31,2 TWh menjadi 82,8 TWh atau tumbuh ratarata 11,6 persen per tahun.
l Wilayah Jawa-Bali meningkat dari 165,4 TWh menjadi 324,4 TWh atau tumbuh rata-rata 7,8 persen per tahun.
l Wilayah Indonesia Timur akan meningkat dari 22,6 TWh menjadi 57,1 TWh atau tumbuh rata-rata 11,1 persen per tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selama 10 tahun mendatang diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 70,4 GW dengan rincian: l Wilayah Sumatera sebesar 17,7 GW yang terdiri
dari sistem interkoneksi Sumatera 16,2 GW dan luar sistem interkoneksi Sumatera 1,5 GW. l Wilayah Jawa Bali sebesar 38,5 GW, termasuk
PLTM skala kecil tersebar sebesar 333 MW dan PLT Bayu 50 MW.
l Wilayah Indonesia Timur sebesar 14,2 GW, termasuk committed dan ongoing projects. PLTU Batubara bakal mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 42,1 GW (59,8 persen), sementara PLTGU gas 9,1 GW (13,0 persen), dan PLTG/MG 5,0 GW (7,1 persen).
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sales (TWh)
Beban Puncak/ Non-coincident (MW)
Laporan Utama dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar,
yaitu untuk menerangi nusantara. Di sisi lain, PJB tidak dapat menjaminkan aset ke bank, lantaran aset PJB masuk dalam konsolidasi aset PT PLN (Persero), dan telah dijaminkan dalam global bond. Potensi memanfaatkan piutang menjadi pembangkit adalah melalui akuisisi atau pengalihan aset pembangkit PT PLN (Persero) ke PJB. Sedangkan untuk membangun pembangkit baru, PJB menerapkan strategi
partnership, yaitu menggandeng mitra strategis, baik dari dalam maupun luar negeri.
Cara lain adalah membentuk anak perusahaan yang bersifat unrestricted (lepas dari induknya). “PJB mendirikan anak perusahaan bernama PJB Investasi. Karena bersifat unrestricted, PJB Investasi dapat bergerak lebih leluasa mencari investasi untuk proyek yang produktif dalam rangka menjawab tantangan program pembangunan pembangkit baru dengan total kapasitas 35 GW,” tutur Muljo Adji AG ketika menyampaikan paparan dalam acara Coffee Morning yang berlangsung di PJB Kantor Pusat, Senin, 7 Nopember 2015.
Pada tahun 2016, PJB mempersiapkan diri untuk mewujudkan sejumlah proyek pembangunan pembangkit, serta mempersiapkan Sumber daya Manusia (SDM) untuk melaksanakan operation and maintenance pembangkit. Proyek pembangunan pembangkit yang dimaksudkan diantaranya: w PLTU Cilacap ekspansi fase II dengan kapasitas
1 x 1.000 MW. Perjanjian Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) telah ditandatangani, 30 Oktober 2015. Biaya investasi sebesar 1,094 miliar dolar AS berasal dari pinjaman luar negeri sebesar 80 persen. Financial closing diharapkan tercapai bulan Oktober 2016, dan pembangkit tersebut dijadwalkan COD pada tahun 2020. w PLTU Jawa-7 (2 x 1.000 MW) lokasi di di Desa
Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, di atas lahan PLN seluas 170 hektar. Pembangunan dikerjakan bersama perusahaan konsorsium pemenang tender yang dilakukan PLN. PJB mengambil porsi kepemilikan saham 30 persen. Pelaksanaan konstruksi menurut rencana dimulai pertengahan 2016.
w PLTG 2 x 250 MW di Sumatera Utara yang dilakukan bersama Nebras Power dari Qatar. PJB mengambil porsi kepemilikan saham mayoritas (51 persen) dan sebagai pelaksana O & M pembangkit. Pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas alam cair (Liquid Natural Gas/ LNG) ini diharapkan beroperasi tahun 2019. w PLTA Lodoyo 2 x 10 MW di Kabupaten Blitar.
Pembangunan dilakukan melalui sinergi antar BUMN yaitu dengan PT Jasa Tirta dan PT Brantas Abipraya.
w PLTA Karang Kates (100 MW) dan PLTA Kesamben (37 MW) di Kabupaten Malang. w PLTA Meureubo 2 berkapasitas 59 MW di
kawasan Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Pembangunan dilakukan PT Aceh Hydro Power, perusahaan patungan antara PJB dengan Velcan Energy dari Perancis.
w PLTA Batang Toru 510 MW di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
w PLT Biomassa Rumput Laut 10 MW Minahasa dan Sumenep Madura, serta PLTS di Bawean. Dari sisi pendanaan, proyek-proyek tersebut akan dibiayai melalui pinjaman dari lembaga keuangan dengan jaminan proyek itu sendiri. Kendati demikian, PJB tetap menyediakan sejumah dana sebagai modal awal atau modal yang
disetorkan ke perusahaan joint venture yang akan melaksanakan proyek tersebut sebagai equity.
Dalam pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi Fase II dengan kapasitas 1 x 1000 MW,
pengembangan dilakukan PT S2P, perusahaan joint
venture antara PJB dengan PT Sumber Energi
Sakti Prima. Dana investasi sebesar 1,094 miliar dolar AS, 80 persen diantaranya berasal dari pinjaman luar negeri, sedangkan 20 persen sisanya berasal dari anggaran perusahaan PT S2P.
Sementara dalam pembangunan PLTU Jawa-7, PJB akan memerankan PT PJB Investasi (anak perusahaan PJB) sebagai shareholder company. “PJB Investasi akan kita kawinkan dengan perusahaan pemenang tender, selanjutnya membentuk joint venture company (JVC). Begitu
6 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
pula dengan proyek-proyek selanjutnya, kami akan memerankan PJB Investasi, sehingga lebih leluasa dalam mencari pinjaman,” ungkap Muljo Adji.
Sementara mengenai kesiapan SDM, selain mengoptimalkan SDM yang ada, PJB juga akan merekrut karyawan baru. Tahun 2016 direncanakan merekrut sebanyak 500 karyawan baru untuk dipersiapkan dalam pelaksanaan O & M pembangkit-pembangkit tersebut.
“Mengingat besarnya kebutuhan SDM di bidang pembangkitan, rekrutmen akan terus dilakukan. Setiap tahun PJB akan merekrut karyawan dengan syarat minimal D3, hingga kebutuhan SDM terpenuhi. Sementara untuk memenuhi kebutuhan operator, baik SMK maupun D1, dilakukan oleh PJB Services. Selanjutnya PJB dan PJB Services bersinergi dalam pelaksanaan O & M pembangkit,” tutur Direktur SDM PJB, Trilaksito Sunu.
Itu sebabnya, jumlah karyawan PJB Services secara perlahan namun pasti akan melebihi jumlah karyawan PJB. Saat ini karyawan PJB Services telah mencapai lebih dari 3.000 orang dan angka ini dipastikan akan terus bertambah, seiring program pembangunan 35.000 MW dan meningkatnya kepercayaan PLN dan
Independent Power Producer (IPP) terhadap PJB dan PJB Services dalam menjalankan O & M pembangkit.
Fenomana itu juga terkait dengan kebijakan PJB dalam melaksanakan O & M pebangkit, baik pembangkit milik PLN maupun IPP. Untuk pembangkit dengan kapasitas sampai dengan 50 MW, pelaksanaan O & M sepenuhnya dilakukan
oleh PJB Services. Sementara untuk pembangkit dengan kapasitas di atas 50 MW, masih di bawah kendali PJB, dimana jabatan supervisor ke atas dipegang PJB, tenaga operator diisi PJB Services. Kewenangan PJB Services akan ditambah hingga 100 MW. Manajemen PJB yakin PJB Services mampu, karena telah dibuktikan di PLTA Asahan 1 (2 x 90 MW) dan PLTU Banjarsari 2 x 110 MW.
Mengenai rencana pembentukan JVC
maupun anak perusahaan, manajemen PJB telah menyiapkan personilnya. Untuk jabatan direksi, bakal diambilkan dari manajemen menengah yang ada di PJB. Baru-baru ini telah dilakukan pelatihan sekaligus assessment terhadap para pejabat manajemen menengah, yang tujuannya untuk mengisi jabatan direksi anak perusahaan ataupun direksi JVC. Untuk jabatan manajer ataupun supervisor di perusahaan tersebut, PJB telah memiliki talent pool, sehingga tinggal menggeser mereka sesuai dengan kompetensi yang kebutuhan.
Disinggung tentang teknologi terkini, teknologi
ultra super critical yang bakal mendomminasi
pembangkit skala besar di masa mendatang, PJB telah mengambil langkah strategis, yaitu mengirimkan sejumlah personil untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) ultra super critical ke Jepang dan Korea. Selain itu, PJB juga akan menugaskan personil untuk mengikuti dari awal pembangunan pembangkirt baru yang menggunakan teknologi ultra super critical. Mereka nantinya akan memegang peranan kunci pada pembangkit-pembangkit ultra super critical, dan sekaligus menularkan ilmunya kepada para yunior yang ada di pembangkit tersebut. (*)
Laporan Utama
Sumber: RUPTL 2015-2024
UP Brantas Lakukan Upacara Bawah Laut
DEDIKASI UNTUK SEKTOR
KETENAGALISTRIKAN
Luar Biasa. Pujian ini patut diberikan kepada ANIEM Diver UP Brantas, tim selam
dari Unit Pembangkitan (UP) Brantas. Pertama, karena kemampuannya dalam
melakukan penyelaman. Kedua, kekompakannya dalam melakukan kerjasama tim.
Ketiga, dedikasinya terhadap sektor ketenagalistrikan. Keempat, kepeduliannya
terhadap lingkungan hidup.
Pengibaran bendera di bawah laut
8 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
H
al ini ditunjukkan saat memperingati Hari Listrik Nasional ke-70, Selasa 27 Oktober 2015. Mereka memperingati hari listrik nasional dengan mengadakan upacara bendera di bawah laut, di kawasan kawasan perairan Pantai Pasir Putih, Situbondo Jawa Timur. Dengan kemampuan yang dimiliki, mereka mampu melakukan itu, sekalipun arus bawah laut begitu kuat menerjang. Mereka terlihat kompak, sehingga upacara yang disaksikan beragam ikan yang hidup di perairan tersebut dapat berjalan lancar.Bukan hanya itu, sehari sebelumnya, Senin, 26 Oktober 2015, ANIEM Diver UP Brantas melakukan penanaman terumbu karang, dalam upaya melestarikan melestarikan keanekaragaman hayati di kawasan wisata panntai Pasir Putih. Penanaman terumbu karang dipimpin General Manager UP Brantas, Wirawan. Kerangka baja berbentuk logo PJB ukuran 2 x 3 meter dibenamkan di dasar laut, lalu bibit-bibit terumbu karang diikatkan memenuhi kerangka tersebut.
Upacara bawah laut merupakan yang pertama dilakukan oleh ANIEM Diver UP Brantas. General Manager UP Brantas, Wirawan, memberikan apresiasi terhadap ide kreatif
dan semangat mereka dalam memperingati hari kelistrikan nasional. “Kami minta teman-teman dalam melaksanakan penyelaman benar-benar
mengutamakan aspek safety. Kami tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” kata Wirawan saat memberikan pembekalan dan motivasi kepada tim selam PJB UP Brantas. Wirawan sendiri tidak dapat mengikuti proses upacara bawah laut karena harus memimpin Upacara Hari Listrik Nasional di PJB UP Brantas.
Upacara bawah laut diawali dengan upacara persiapan yang dipimpin Supervisor LK3 PJB UP Brantas, Indra Adi Kusuma. Dalam kesempatan ini, ketua tim Agus Santoso melaporkan kesiapan upacara bawah laut, diteruskan dengan inspeksi barisan yang dikhususkan pada pemeriksaan peralatan selam. Selanjutnya tim selam meluncur ke lokasi upacara yang berjarak sekitar 2 km dari bibir pantai menggunakan perahu karet dan perahu nelayan setempat.
“Arus bawah air cukup deras, sulit untuk berdiri tegak sehingga formasi barisan dilakukan dengan cara berdiri menggunakan lutut. Namun secara umum aktivitas lainnya dapat berlangsung sesuai dengan harapan,” tutur anggota senior Aniem Diver Team, Sudji.
Upacara berlangsung sekitar
30 menit di kedalaman sekitar 6 meter dari permukaan air. Para penyelam turun ke laut membentuk formasi barisan dipimpin komandan upacara, Heri Purnomo. Sedangkan yang bertindak sebagai inspektur upacara, Sudji. Layaknya, upacara di darat, setelah formasi barisan terbentuk (barisan telah siap), inspektur upacara terjun ke air untuk memasuki tempat upacara, dikawal seorang ajudan, Fauzi, anggota baru tim selam. Dalam kesempatan itu, dilakukan penghormatan kepada inspektur upacara dan penghormatan bendera, yaitu bendera merah putih, bendera PT PLN (Persero) dan Bendera PJB yang ‘dikibarkan’ di bawah air sebelum upacara dimulai.
Usai upacara, tim membentuk formasi angka 70 yang
melambangkan Hari Listrik Nasional ke-70, dilanjutkan dengan formasi angka 20 yang melambangkan Ulang Tahun ke-20 PJB, dan angka 15 yang melambangkan usia ANIEM Diver PJB UP Brantas.
Sekilas tentang Aniem Diver
Tim selam PJB UP Brantas dengan nama ANIEM Diver, terbentuk 15 tahun silam, tepatnya tanggal 20 Agustus 2000. Pembentukan tim selam dilatar belakangi kebutuhan untuk melakukan perawatan peralatan PLTA yang ada di bawah air, khususnya trashrack (penyaring
Berangkat menuju tengah laut
8 Info PJB nedisi 97, Desember 2015 Nasionalisme
Nasionalisme
kotoran sebelum air masuk pembangkit). Terdapat cukup banyak trashrack di PJB UP Brantas, mengingat jumlah PLTA yang dikelola sebanyak 13 unit yang tersebar di lima kabupaten (Malang, Blitar, Tulungagung, Ponorogo, dan Madiun). Perawatan peralatan bawah air tersebut dilakukan oleh tim selam dari luar dengan biaya yang cukup besar, yaitu Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per jam untuk satu personil.
“Daripada harus membayar tim selam dari luar, manajemen saat itu memutuskan untuk membentuk tim sendiri”. Keuntungannya, selain tidak
lagi mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyewa tim selam dari luar, personil intern PJB UP Brantas lebih tahu apa yang harus dilakukan terhadap peralatan bawah air,” kenang
Agus Santoso, salah seorang perintis terbentuknya tim selam PJB UP Brantas yang juga pernah menjabat sebagai ketua selama 5 tahun (periode 2005-2010).
Dalam usianya yang ke-15, banyak hal yang telah dilakukan tim selam PJB UP Brantas. Selain menangani perawatan peralatan bawah air yang ada di PJB UP Brantas, juga menangani kebutuhan unit lain yang ada di lingkungan PJB. Dalam setahun, Aniem Diver Team berkontribusi dalam pemeliharaan aset senilai kurang lebih 200 MW. Bahkan tim selam PJB UP Brantas terlibat langsung dalam proses pemulihan kabel bawah laut Jawa-Madura yang sempat putus akibat terkena Penanaman terumbu karang
jangkar kapal beberapa tahun silam. “Untuk keandalan sektor ketenagalistrikan, kami siap untuk diperbantukan kemana saja, bukan hanya untuk internal PJB,” kata Agus Santoso. (*)
Kerangka baja logo PJB untuk terumbu karang
10 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
P
enilaian didasarkan tujuh kategori yang meliputi 17 item, dan masing-masing diberi bobot nilai dengan total nilai 1.000. Tujuh kategori dan 17 item penilaian tersebut antara lain:Penghargaan
PENILAIAN KINERJA EKSELEN
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) kembali meraih Platinum Award dalam acara Malam
Penganugerahan Indonesian Quality Award (IQA) 2015 di Jakarta, sebagai penghargaan atas
pencapaian kinerja ekselen dengan nilai tertingggi (highest score echievement). Penghargaan
tersebut diserahkan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Kementerian BUMN,
Aloysius Kiik Ro, kepada Plt Direktur Utama PJB Muljo Adji AG, 18 Nopember 2015. Selain Platinum,
dalam ajang tersebut PJB juga meraih Penghargaan Silver dalam peningkatan nilai untuk kategori
perusahaan besar, dan penghargaan untuk pencapaian level Emerging Industry Leader.
PJB KEMBALI MERAIH NILAI TERTINGGI
No. Kategori dan Item BobotNilai 1. Leadership
• Senior Leadership (70)
• Governance and Societal Responsibilities (50 120 2. Strategic Planning • Strategy Development (40) • Strategy Implementation (45) 85
3, Customer and Market Focus
• Voice of The Customer (45
• Customer Engagement (40) 85
4. Measurement, Analysis and Knowledge Management
• Measurement, Analysis, and Improvement of Organization Performance (45)
• Management of Information, Knowledge, and Information Technology (46) 90 5. Workforce Focus • Work Environment (40) • Workforce Engagement (45) 85 6. Process Management • Work System (45) • Work Process (40) 85 7. Business Results
• Health Care and Process Outcomes (100)
• Customer-Focused Outcomes
(90)
• Workforce-Focused Outcomes
(80)
• Leadership and Governance Outcomes (80)
• Financial and Market Outcomes (80)
450
TOTAL NILAI 1.000
TAHUN SKOR BAND PENGHARGAAN 2009 396 Early Improvement
2010 437 Early Improvement 2011 556 Good Performance 2012 586 Emerging Industry Leader
2013 600 Emerging Industry Leader • Platinum (the highest score
achievement) • Gold (performance
excellencescore growth achievement)
2014 617 Emerging Industry Leader • Platinnum (the highest score
achievement)
• Bronze (performance
excellencescore growth achievement)
2015 644 Emerging Industry Leader • Platinnum (the highest score
achievement) • Silver (performance
excellencescore growth achievement)
Skor Baldrige PJB
Dari Tahun ke Tahun
PJB mengumpulkan nilai 644, sehingga PJB masih tetap berada pada level Emerging Industry Leader. Ini artinya, dari sisi proses maka PJB telah memiliki pendekatan yang efektif dan sistematis, serta responsif. Pendekatan tersebut dilakukan secara konsisten, selaras dan terpadu. Proses dilakukan berdasarkan fakta, evaluasi dan perbaikan dilakukan secara sistematis, dan melakukan pembelajaran organisasi, termasuk inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses. Pendekatan yang dilakukan PJB sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sedangkan dari sisi proses, level Emerging Industry Leader berarti
kinerja organisasi baik dan dilaporkan, serta responsif terhadap kebutuhan. Terlihat tren yang jelas dalam upaya mencapai misi organisasi. Kinerja telah dievaluasi, diperbandingkan, dan mmenunjukkan hasil yang baik, serta dilaporkan kepada stakeholders. Penilaian kualitas proses didasarkan pada dimensi evaluasi approach, deployment, learning dan integration
(ADLI) dalam mengelola perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memahami seberapa sistematik pendekatan atau metoda yang dibangun, seberapa luas cakupan metoda diterapkan secara konsisten, dan seberapa besar pengaruh metoda diperbaiki agar tetap selaras dengan kebijakan dan operasional. Selain itu juga untuk mengukur seberapa kuat pendekatan yang diperbaiki telahmembangun sinergi di semua jajaran departemen, bagian dan personal sesuai kebutuhan perusahaan.
Sedangkan kualitas hasil didasarkan pada dimensi evaluasi terhadap level pencapaian,
Penghargaan
PJB KEMBALI MERAIH NILAI TERTINGGI
12 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
trend, comparison dan integration (LeTCI) dari kinerja yang dihasilkan sebagai dampak dari kualitas proses. Yaitu; seberapa bagus pencapaian performansi yang bermanfaat bagi stakeholder dan seberapa besar kecenderungan hasil dari waktu ke waktu yang memberi manfaat untuk memenuhi misi perusahaan. Juga untuk mengetahui seberapa unggul kinerja yang dicapai dibanding pesaing, benchmark atau peruahaan pembanding yang relevan, serta seberapa luas dan dalam indikator-indikator yang dilaporkan.
Dalam setiap Penganugerahan IQA, ada tiga jenis penghargaan yang diberikan, yaitu:
Penghargaan Platinum. Diberikan kepada perusahaan yang berhasil
memperoleh nilai tertinggi dalam penilaian kinerja ekselen
berdasarkan Kriteria Baldrige Penghargaan Bronze, Silver dan Gold. Diberikan kepada
perusahaan berdasarkan tingkat pertumbuhan skor yang merepresentasikan intensifnya dalam upaya perbaikan sistem yang dilakukan. Gold
bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan skor terbesar. Silver bagi perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan skor terbesar kedua. Bronze bagi perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan skor terbesar ketiga. Penghargaan ini dikelompokkan menurut kategori ukuran organisasi yaitu organisasi perusahaan besar dan organisasi perusahaan kecil.
Piagam Skor dan Band. Diberikan sebagai pengakuan atas pencapaian suatu skor pada band yang bersesuaian, yang merepresentasikan tingkat
keekselenan dalam global image. (lihat gambar I)
PJB menerapkan kriteria Malcolm Baldrige sejak tahun 2008 sebagai panduan untuk meningkatkan keunggulan. “Penghargaan bukanlah tujuan utama PJB. Kami ingin konsisten menerapkan implementasi Malcolm Baldrige dan mendapatkan pelajaran untuk kemajuan perusahaan. Tahun 2018 PJB bercita-cita ingin meraih band Industry Leader,” kata Muljo Adji dalam sambutan penerimaan platinum award IQA 2015.
Tekad PJB tersebut tercermin dalam pencapaian skor Baldrige yang terus meningkat dari tahun ke tahun sebagaimana terlihat pada tabel I. Menurut Dewo, untuk meningkatkan skor ditahun-tahun mendatang, perlu adanya keberanian bagi senior leader untuk menghadapi dan menerima tantangan, serta memikirkan hal-hal yang lebih strategis dan melakukan improvment, tidak terjebak dalam pekerjaan rutin. Selain itu, seluruh karyawan harus konsisten terhadap apa yang telah diputuskan, sekalipun terhadap hal-hal yang mungkin dianggap sepele.(*)
Penghargaan
Pemprov Jatim Apresiasi
Penanggulangan HIV/AIDS
UP Brantas
P
emerintah Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi ataspelaksanaan program penanggulangan HIV/AID yang dilakukan Unit
Pembangkitan (UP) Brantas. Apresiasi diberikan dalam bentuk Piagam yang diserahkan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo kepada Manajer Keuangan dan Administrasi UP Brantas, Indarto Purbo Utomo, pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 dan Hari Jadi ke-77 RSUD Dr. Soetomo, di Gedung ACC Kampus C Universitas Airlangga, 8 Nopember 2015.
Kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) UP Brantas melalui Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi (P2KR) dinilai sangat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Kegiatan CSR tersebut diwujudkan dalam beberapa program, diantaranya pemeriksaan penyakit Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) dan Infeksi Menular Seksual (IMS), pelatihan layanan komprehensif berkesinambungan, sosialisasi pencegahan penyakit menular dari ibu ke anak (PPIA), dan pembentukan kader Warga Peduli AIDS (WPA) perempuan dan laki-laki. Melalui kegiatan itu diharapkan masyarakat dapat menyadari pentingnya nilai kesehatan dan dapat berperan aktif dalam pencegahan HIV/AIDS.
Program tersebut sejalan dengan program pemeirntah menekan penyebaran HIV/AIDS yang cenderung meningkat. Propinsi Jawa Timur
menduduki posisi kedua teratas sebagai propinsi yang warganya terjangkiti HIV/AIDS. Peringkat pertama diduduki DKI Jakarta. Berdasar data yang dirilis Komisi Perlindungan AIDS Provinsi (KPAP) Jawa Timur 2012, jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Jatim saat ini mencapai 4.598 penderita.
Tren peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS secara nasional juga terjadi di Kabupaten Malang. Sampai akhir 2013 mencapai 872 orang. Sementara di tahun 2011 berjumlah 704 dan tahun 2010 sebanyak 561 orang sebagaimana terlihat dalam tabel di atas. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bahwa ODHA di Kabupaten Malang jauh melebihi angka tersebut, karena HIV/AIDS merupakan fenomena
puncak gunung es, situasi dimana penderita HIV/AIDS sangat sulit untuk dideteksi karena sebagian besar dari mereka (penderita) enggan untuk memeriksakan dirinya. Sehingga data yang ada merupakan data permukaan dan tidak mencerminkan data/jumlah penderita yang sesungguhnya.
Dari data tersebut, bila dilihat dari jenis pekerjaan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Malang, jumlah tertinggi yakni Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak 149 orang, lalu ibu-ibu rumah tangga sebanyak 116 orang. Pada konteks inilah UP Brantas terpanggil untuk berpartisipasi dalam pengurangan HIV/AIDS di Kabupaten Malang.
Partisipasi pencegahan dan pengurangan HIV/AIDS diwujudkan dengan membuat P2KR pada ibu-ibu rumah tangga. Alasannya, selama ini pendidikan dan penyuluhan HIV/ AIDS yang dilakukan oleh lembaga donor (funding luar negeri) dan LSM
memprioritaskan pada kelompok rentan seperti WPS, pelayan cafe, pecandu dan anak jalanan. Sementara kelompok ibu-ibu rumah tangga cenderung diabaikan karena dianggap bukan kelompok rentan. Padahal data menunjukkan ibu-ibu rumah tangga menempati urutan kedua.
P2KR dimulai tahun 2009. Ada tiga kegiatan utama program P2KR, yakni; pendidikan dan penyuluhan kesehatan reproduksi, Pemeriksaan Pap Smear, Pemeriksaan ISR, Pemeriksaan IMS, dan Pemeriksaan HIV/AIDS dan pendidikan bagi kader kesehatan. Pelaksanaan kegiatan pada awalnya dilakukan di Kecamatan Sumber Pucung. Di desa ini terdapat lokalisasi “SUKO”, kondisi ini melahirkan situasi yang rentan bagi ibu-ibu rumah tangga yang suaminya suka ‘jajan’ di lokalisasi tersebut. Pada tahun 2012 P2KR juga diikuti ibu-ibu dari kecamatan lain, seperti Kecamatan Kromengan, Kalipare, Bululawang, Pakisaji, dan Kepanjen.(*)
Penghargaan
Pemprov Jatim Apresiasi
Penanggulangan HIV/AIDS
UP Brantas
l 2010 500 l 1.000 l 1.500 l l 2011 l 2012 l 2013 l 2014 Tahun Penderita l 2015 561 704 872 830 1.053 1.460 Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Malang14 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
K
egagalan fungsi bendungan telah diperlihatkan pada Bendungan Situ Gintung beberapa waktu silam. Dalam waktu kurang dari setengah jam korban sudah mencapai 100 orang, dan ratusan rumah hancur. Itu sebabnya, minimal lima tahun sekali dilakukan inspeksi besar, yang tujuannya untuk melindungi masyarakat dari ancaman potensi bahaya bendungan. Ketentuan inspeksi ini diatur dalam PeraturanMenteri Pekerjaan Umum Nomor 72/PRT/1997 tentang Keamanan Bendungan. Inspeksi bendungan besar
memakan waktu minimal 3 bulan.
Berdasarkan hasil inspeksi besar yang dilakukan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar
(KNI-BB) sejak April 2015, Bandungan dan Waduk Cirata dinyatakan layak operasi. Sertifikat layak
operasi diserahkan 24 November 2015, dan berlaku untuk lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan
komitmen PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), khususnya Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC)
dalam mengelola bendungan dan waduk, sekalipun berbagai persoalan selalu menyelimuti
waduk tersebut.
Inspeksi besar dilakukan untuk mengetahui kesiapan operasi dan pemeliharaan
Bendungan, mulai dari infrastruktur terkait operasional pintu-pintu bendungan (intake, spillway, tailrace dan bottom outlet) maupun dari sisi monitoring parameter keamanan bendungan. Kegiatan inspeksi dimulai dengan asesmen lapangan oleh Komisi Keamanan Bendungan KNI-BB yang dipimpin Ir. Husni Sabar. Hari berikutnya dilakukan sidang teknis yang dihadiri seluruh Komisi Keamanan Bendungan KNI-BB dan seluruh stakeholder terkait operasional dan pemeliharaan Bendungan Cirata.
Hasil inspeksi dilaporkan dalam sidang teknis, yang memaparkan kondisi terkini dari inspeksi yang dilakukan konsultan. Hasil akhir sidang, Komisi Keamanan Bendungan KNI-BB menerima dan menyatakan Waduk dan Bendungan Cirata layak operasi untuk 5 tahun kedepan, dengan beberapa catatan yg harus ditindaklanjuti. KNI-BB akan memberikan rekomendasi untuk terbitnya Sertifikat Layak Operasi
Waduk Cirata
Kembali Peroleh
SERTIFIKAT
Layak Operasi
Bendun
gan selain
memiliki m
anfaat be
sar
bagi kehidupan
manusia,
juga menyimpan
potensi bah
aya yan
g besar pu
la. Bendun
gan
memiliki manf
aat besar sebagai sistem
irigasi,
sumber
air min
um, pem
bangkit
listrik d
an
sebagain
ya, namu
n bencan
a yang ditim
bulkan
oleh keruntuhan
bangunan
bendungan
tidak
hanya terj
adi di lokasi bang
unan ben
dungan,
tetapi men
yebar sam
pai jauh
ke hilir m
encakup
area yan
g luas.
Bendungan.
Waduk Cirata kini telah berumur 31 tahun, sejak penggenangan pada tanggal 1 september 1984. Dengan luasan waduk kurang lebih 6.200 hektar yang meliputi 3 Kabupaten (Bandung Barat, Cianjur, Purwakarta). Sejalan dengan umurnya yang semakin bertambah, beban yang diemban Waduk Cirata semakin berat. Hal ini disebabkan oleh pencemaran lingkungan di hulu, pertambahan jumlah Keramba Jaring Apung, sampah eceng gondok, penggunaan pestisida/pupuk anorganik, dan berbagai aktifitas sekunder tidak ramah lingkungan yang dilakukan di waduk.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh BPWC bersama stakeholders, diantaranya pembersihan perairan terhadap sampah dan endapan material, penataan dan pengendalian kolam jaring apung, optimalisasi pemanfaatan lahan, penanaman tanaman penghijauan di sekitar green belt area, dan sebagainya. Secara rutin BPWC juga melakukan pemantauan kualitas air, serta pemberdayaan masyarakat sekitar Waduk Cirata. Hal ini sesuai dengan tugas dan tanggung jawab BPWC yang antara lain:
l Mengelola pemeliharaan waduk Cirata dan lingkungannya untuk pencapaian kontinuitas dan keandalan suplai listrik dari pembangkit PLTA. l Menjaga kelestarian lingkungan waduk Cirata dan
daerah sekitarnya dengan menertibkan dan menata perikanan jaring terapung dan penggarap lahan surutan.
l Mengelola pengembangan pemanfaatan potensi ekonomis waduk Cirata dan daerah sekitarnya. Pengelolaan dan pemeliharaan dilakukan beriringan dengan pengembangkan potensi ekonomi, sehingga keberadaan BPWC mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan dilakukan untuk menjalankan tugas pokok tersebut, meliputi:
n Pemantauan dan pembersihan perairan dari gulma air dan sampah serta pemeliharaan trash boom sebagai sekat sampah disetiap Sub Das Cirata.
n Pemantauan kualitas air dan sedimentasi serta
BENDUNGAN CIRATA
Tipe Concrete Faced Rockfill Dam Tahun Pembangunan 1984 hingga 1988
Tinggi 126,5 m Panjang Puncak 451,5 m Lebar Puncak 15 m
Elevasi Puncak + 225,00 mdpl Volume Urugan 3,9 juta m³ Luas Genangan Air 62 Km2
Pengelola BPWC
berbagai penelitian tentang lingkungan waduk Cirata. n Kegiatan penghijauan dan reboisasi di wilayah
greenbelt dan catchment area waduk Cirata. n Penyuluhan masalah ketertiban, kelestarian
lingkungan, dan kegiatan masyarakat di waduk dan sekitarnya.
n Pemeliharaan aset lahan dengan perapatan patok batas tanah milik PLN, batas perairan, dan pemasangan rambu-rambu peringatan.(*)
16 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
2016
B
erdasarkan Undang-Undang Nomor 30Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Sertifikasi kompetensi juga diwajibkan bagi tenaga teknik dan penanggung jawab teknik pada usaha jasa penunjang ketenagalistrikan wajib sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Ketenagalistrikan. Sertifikat kompetensi diberikan
oleh lembaga sertifikasi kompetensi terakreditasi kepada tenaga teknik yang memenuhi standar kompetensi.
SKP merupakan pemain baru di bidang sertifikasi kompetensi. Lembaga sertifikasi kompetensi ini didirikan oleh PT PJB Services dan yayasan Kesejahteraan PJB pada tanggal 6 Mei 2015. Lembaga Sertifikasi
Targetkan Sertifikasi 1500
Operator Pembangkit
Belum genap berusia satu tahun, PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkitan Tenaga Listrik (SKP)
di tahun 2016 mentargetkan sertifikasi kompetensi terhadap 1.500 operator pembangkit listrik.
Menurut Direktur SKP, Mudjiono, target itu dinilai sangat realistik mengingat banyak operator
dan calon operator pembangkit di Indonesia yang belum memiliki sertifikat kompetensi di
bidang pembangkitan tenaga listrik. Sementara peraturan perundangan mewajibkan tenaga
kerja di bidang ketenagalistrikan memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi. “Kita tidak hanya menunggu, tetapi juga aktif jemput bola,” tutur Mudjiono.
Sertifikasi
Direktur SKP, Mudjiono (baju batik) bersama staf membahas road map.
ini didirikan dengan maksud dan tujuan menyelenggarakan usaha jasa sertifikasi kompetensi personil tenaga teknik di bidang ketenagalistrikan di Indonesia. Meski baru, sertifikasi dilakukan SKP secara profesional dan memiliki standar nasional. Ini karena SKP didukung oleh tenaga expert di bidang operation and maintenance pembangkit yang sudah berpengalaman di bidang sertifikasi. Mereka memiliki latar belakang pembangkitan bermacam-macam jenis, mulai pembangkit thermal, hydro maupun energi terbarukan, mulai dari pembangkit skala kecil hingga skala besar dan sudah bersertifikat sebagai asesor.
Untuk sementara, sertifikasi dilakukan pada level kompetensi satu hingga tiga. Level satu artinya, tenaga teknik yang bersangkutan mempunyai kemampuan
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang bersifat rutin berdasarkan prosedur atau instruksi kerja yang telah ditetapkan dan bekerja di bawah pengawasan atasan. Untuk level dua, tenaga teknik yang bersangkutan mempunyai kemampuan melaksanakan tugas pekerjaan yang bersifat rutin berdasarkan prosedur atau instruksi kerja, mandiri, serta mampu menerapkan prosedur, mengatasi masalah pada lingkup kerjanya, dan memberikan usulan atau ide langkah-langkah perbaikan ke atasan. Sedangkan level tiga, artinya tenaga teknik yang bersangkutan mempunyai kemampuan
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang bersifat rutin berdasarkan prosedur atau instruksi kerja yang telah ditetapkan pada area terintegrasi (system), serta mampu melakukan koordinasi, melakukan analisa masalah, dan melakukan inovasi.
Pelaksanaan ujian kompetensi dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : q Uji tertulis: mengukur kemampuan
peserta dengan bukti tertulis. q Uji lisan (wawancara) : memastikan
hasil uji tertulis dengan wawancara, sekaligus menggali sikap, perilaku, kebiasaan dan kepatuhan peserta terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan perundang-undangan.
q Uji praktek : memastikan peserta telah terampil dengan sikap kerja yang baik dan benar dalam memperagakan tugas pekerjaannya berdasarkan SOP, instruksi kerja dan sebagainya. Komitmen SKP adalah memberikan jaminan kepada perusahaan/klien bahwa personel yang telah lulus uji tersebut adalah benar kompeten sesuai bidangnya.
Jaminan ini diberikan karena tenaga ahli atau penguji adalah tenaga yang senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Selain itu, SKP berkomitmen memberikan bantuan atau masukan kepada perusahaan/klien dalam proses indentifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan agar
18 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
I
stilah Gratifikasi berasal dari bahasa Belanda “gratikatie” yang diadopsi dalam bahasa Inggris menjadi “gratification” yang artinya “pemberian sesuatu/ hadiah”. Black’s Law Dictionary memberikan pengertian gratifikasi atau Gratification adalah sebagai “a voluntarily given reward or recompense for a service or benefit” yang dapat diartikan sebagai “sebuah pemberian yang diberikan atas diperolehnya suatu bantuan atau keuntungan”. Kita terkadang sangat sulit membedakan antara “ hadiah (gift) “ dengan “ suap (bribe) “ ketika berhadapan dengan pejabat.Dari penjabaran di atas, jelas
gratifikasi berbeda dengan hadiah
dan sedekah yang gratisisasi. Hadiah dan sedekah tidak terkait dengan kepentingan untuk memperoleh keputusan tertentu, tetapi motifnya lebih didasarkan pada keikhlasan semata. Gratifikasi jelas akan mempengaruhi integritas, independensi dan objektivitasnya keputusan yang akan diambil seorang pejabat/penyelenggara negara terhadap sebuah hal
Tanpa kita sadari bersama sesungguhnya kalau kita mau memperhatikan dengan seksama, awal lahirnya korupsi karena Gratifikasi. Beberapa peraturan yang khusus mengatur gratifikasi adalah: m Undang-Undang RI Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
m Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
m Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
m Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
m Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang m Undang-Undang RI Nomor 46
Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
FIKASI
SISASI
GRATI
A T A U
Kata Gratifikasi sering kita dengar namun jarang yang memahami arti dari kata tersebut. Momentum setiap tanggal 9 Desember banyak yang tidak tahu bahwa tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Sungguh ironis untuk melakukan pembenaran sepihak dengan penyebutan gratifikasi menjadi Gratisisasi. Gratifikasi dan Korupsi dua hal yang saling terkait.
Berbicara korupsi berarti bicara penyakit kronis yang merusak sendi sendi kehidupan masyarakat. Merupakan hal yang harus digaungkan sekeras kata - kata “ Hidup Sehat Tanpa Korupsi,” sebagai bentuk peningkatan kesadaran akan pencegahan terjadinya korupsi di seluruh dunia.
Korupsi diperangi mulai dari penyalahgunaan kekuasaan untuk transaksi rahasia sampai segala penyuapan. Korupsi sangat berdampak buruk pada eksistensi bangsa yaitu : lesunya perekonomian, meningkatkan kemiskinan, tingginya angka kriminalitas, demoralisasi, kehancuran birokrasi, terganggunya fungsi politik dan fungsi pemerintah, buyarnya masa depan.. bagaimana tema dan arti Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2015…mari kita tungu gemanya..
18 Info PJB nedisi 97, Desember 2015 GCG
Terkait gratifikasi pemberian uang, KPK menetapkan batasan berdasarkan event misalnya : lahiran anak, pesta adat sebesar 1 juta rupiah. Sedangkan kalau memberikan hadiah kepada teman/ rekan kerja diperbolehkan sebesar 200 ribu rupiah tapi tidak berbentuk uang. Memang di banyak negara, gratifikasi menjadi salah satu hal yang dianggap lumrah namun banyak juga Negara – Negara yang mengatur khusus. Perlu disadari bahwa sesungguhnya pengelolaan gratifikasi memerlukan penguatan komitmen internal, komitmen pihak ketiga.
Gratifikasi dapat diartikan positif atau negatif. Gratifikasi positif adalah pemberian hadiah dilakukan dengan niat yang tulus dari seseorang kepada orang lain tanpa pamrih artinya pemberian dalam bentuk “tanda kasih” tanpa mengharapkan balasan apapun. Gratifikasi negatif adalah pemberian hadiah dilakukan dengan tujuan pamrih, pemberian jenis ini yang telah membudaya di kalangan birokrat maupun pengusaha karena adanya interaksi kepentingan, misalnya dalam mengurus pajak, seseorang memberikan uang tips pada salah satu petugas agar dapat diurus dengan segera. Hal ini juga sangat merugikan bagi orang lain dan perspektif serta nilai-nilai keadilan dalam hal ini terasa dikesampingkan hanya karena kepentingan seorang yang tidak taat pada tata cara yang telah ditetapkan. Dengan demikian secara perspektif gratifikasi tidak selalu mempunyai arti jelek, namun harus
dilihat dari kepentingan gratifikasi. Menengok sejenak pengelolaan Gratifikasi di PT PLN (Persero), baru – baru ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penghargaan kepada PT PLN (Persero) sebagai BUMN dengan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) terbaik tahun 2014. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja kepada manajemen PLN yang diwakili oleh Direktur (Niaga, Manajemen Resiko dan Kepatuhan) Moch. Harry Jaya Pahlawan pada acara Festival Hari Antikorupsi di Yogyakarta. Selain itu PLN kini telah bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam hal saling bertukar informasi mengenai dugaan transaksi keuangan yang mencurigakan untuk mencegah tindak pidana pencucian uang pada 19 Nopember 2014. Pencapaian tersebut merupakan hasil kerjasama antara komitmen manajemen, karyawan dan pihak ketiga yang memiliki arah yang jelas dalam melaksanakan program pemerintah. Di tengah – tengah beberapa pihak yang melakukan pembenaran terhadap Gratifikasi dengan : hidup sulit, gaji rendah, pemimpin kurang bisa diteladani, mau lapor tidak tahu dan masih banyak lagi alasan – alasan lainnya. PT PLN (Persero) membuat strategi dengan membuat roadmap kebijakan seperti pada gambar di atas.
Panduan ini sangatlah jelas sebagai panduan berbagai pihak dalam berkomitmen. Bahkan insan PLN harus merubah paradigma
dari PLN milik kita menjadi PLN milik rakyat. Listrik dari, oleh dan untuk rakyat dan menjelaskan kepada semua pihak tentang rumitnya proses : mendapatkan energi primer - produksi (pembangkitan) – transmisi – distribusi à harus menjadi menu wajib bagi setiap insan PLN.
Beberapa gratifikasi yang dianggap suap adalah:
o Gratifikasi yang berhubungan
dengan jabatan dan berlawanan tugas & kewajiban :
Uang terima kasih dari rekanan
setelah lelang
Mobil tanda perkenalan jabatan
baru
Fasilitas wisata dari rekanan ke
istri pejabat
Uang rokok dalam pemberian
layanan, dll.
o Gratifikasi dalam kedinasan :
Penerimaan fasilitas transportasi
& akomodasi dalam kedinasan.
Penerimaan plakat, vandel,
souvenir goody bag/gimmick dari panitia seminar dll dalam kedinasan,
Penerimaan hadiah, kontes,
kompetisi terbuka dalam kedinasan.
Bukan Gratifikasi dianggap Suap atau Kedinasan (Penerimaan berdasar kontrak yang sah atau karena dilakukannya prestasi) yaitu :
o Gaji & pendapatan sah lainnya
dari instansi.
o Kompensasi atas profesi di luar
kedinasan.
o Diskon/suku bunga komersial
yang berlaku umum.
20 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
o Keuntungan/manfaat
yang berlaku umum atas penempatan dana/saham pribadi.
o Penghargaan atas prestasi
akademik/non akademik di luar kedinasan.
o Keuntungan undian, kontes,
kompetisi terbuka di luar kedinasan.
o Makanan minuman siap saji
yang berlaku umum dalam kedinasan.
Adapun ancaman hukuman menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bagi Penerima (Pasal 12) hukum pidana penjara seumur hidup atau 4 – 20 tahun dengan denda 200 juta – 1 Milyar, bagi
Pemberi (Pasal 5 (1) hukum
pidana penjara seumur hidup atau 1 – 5 tahun dengan denda 50 juta – 250 juta.
Ke depan yang akan mungkin bisa timbul terjadi nya praktek – praktek Gratifikasi adalah rencana pemerintah dalam membangun mega proyek
pembangkit listrik 35.000 MW
utamanya adalah pembangunan infrastruktur. Tentu bukan tanpa alasan pembangunan tersebut harus dilaksanakan mengingat tantangan PT PLN (Persero) ke depan tahun 2015 - 2019 adalah :
n Mengatasi masalah
pemadaman listrik
n Meningkatkan effisiensi (biaya
produksi listrik)
n Meningkatkan daya pasokan
listrik
Komitmen untuk menjaga
integritas para karyawan yang
berhubungan langsung dengan mega proyek pembangkit listrik 35.000 MW harus benar – benar terjaga, tentunya system monitoring nya pun harus terpantau
secara rutin sehingga sasaran pembangunan untuk bisa lebih Efektif, Efisien, dan tidak ada kasus hukum dapat tercapai.
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sebagai salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang mengemban tugas sebagai penyelenggara usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat juga memiliki komitmen untuk mendukung kegiatan
kegiatan anti korupsi yang di tuangkan dalam tujuan program PJB bersih yaitu : q Mendorong dipatuhinya
ketentuan dan peraturan perundang-undangan dan Perusahaan yang bertujuan untuk menghilangkan praktik KKN dan gratifikasi, secara menyeluruh dan berkesinambungan; q Menciptakan budaya dan
etika kerja Perusahaan yang baik dan terpercaya sehingga mampu bersaing dan mempertahankan keberadaannya; q Menciptakan proses
pengadaan dan transaksi keuangan dengan mitra kerja Perusahaan yang transparan;
q Mendukung tercapainya KPI PJB dan PLN 2015 Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam mengimplementasikan PJB Bersih adalah:
m Collective action dengan mitra kerja;
m Pelayanan informasi; m Program pencegahan
fraud: Peningkatan
integritas karyawan, Penilaian mitra kerja, dan Pengadaan yang transparan dengan prinsip pengadaan barang dan jasa yang baik.
m Multi Stakeholder Forum (MSF)
m Program pengendalian gratifikasi
Demi menyelaraskan dengan program PT PLN (Persero) dan untuk memberikan makna yang lebih tegas dan menyeluruh sesuai budaya Perusahaan PJB Way maka pada bulan september 2015 penyebutan program PJB bersih di ubah menjadi program
PJB Integrity dengan
tujuan untuk memberikan
pemahaman kepada seluruh stakeholder mengenai nilai dan prinsip yang dikandung dalam PJB Integrity sebagai bagian dari pelaksanaan Good Coorporate Govermance (GCG) PT PJB. Berbicara program PJB Integrity maka pondasi utama nya adalah Integritas dengan rumusan :
Terjadinya korupsi yang diawali dengan gratifikasi karena hilangnya nilai – nilai
integritas. Dimana terjadi
korupsi karena : C = M + D – A C = Corruption M = Monopoli D = Kewenangan A = Akuntabilitas Program – program PLN bersih dan PJB Integrity tentunya dibangun dalam rangka mengawal kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik sehingga program– program harus terus di evaluasi secara bertahap terkait target pencapaian sasaran pengendalian Gratifikasi dalam rangka menutup celah praktek– praktek korupsi. Diharapkan dalam mengelola sektor ketenagalistrikan dapat berjalan efektif, efisien tanpa harus terjadi pelanggaran hukum. Tidak ada yang bisa menjamin semua proses berjalan aman. Harus merubah mindset dari “membenarkan Kebiasaan” dengan “membiasakan Kebenaran”. Pengelolaan gratifikasi memerlukan penguatan komitmen internal, komitmen pihak ketiga.
Komitmen Pengelolaan gratifikasi yang mengarah pada tindak korupsi dapat dilakukan melalui berbagai cara sosialisasi misalnya: pada acara– acara training dinas atau serikat pekerja, pertemuan dengan pihak ketiga/suplier gathering, pertemuan dengan masyarkat melalui program CSR dan lain-lain.
U
nit Pembangkitan (UP) Brantas kembali mendapat apresiasi positif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui penganugrahan Corporate Social Responsibility (CSR) Award 2015 pada Selasa 24 Nopember 2015. Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Blitar H. Herry Noegroho kepada PT PJB UP Brantas yang diwakili Imam Hanafi selaku Tim CSR di Hotel Grand Mansion Kabupaten Blitar. CSR Award diberikan sebagai bentuk apresiasi khusus bagi perusahaan - perusahaan yang dinilai berkontribusi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan di Kabupaten Blitar. CSR Award dari Pembkab Blitar makin mempertegas sinergi antara program CSR UP Brantas dengan program pemerintah yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Semoga PT PJB UP Brantas dapat terus memberikan yang terbaik dalam membangun negeri. (*)U
nit Pembangkitan Gresik turut ambil bagian di acara Pekan Ilmiah Mahasiswa Ubaya ke-5 (PIMUS V) yang berlangsung pada 16-20 Nopember 2015, dengan menampilkan mobil listrik. Ternyata, mobil tersebut menarik perhatian mahasiswa. Tidak sedikit yang ingin mencoba kenyamaman mobil listrik pertama yang dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tersebut. Mereka tampak puas setelah merasakan sistem suspensi yang bagus, sistem kemudi yang dilengkapi power steering, tarikan yang responsif, serta kesejukan ruangan lantaran dilengkapi AC.(*)Peristiwa
UP Brantas
Raih CSR Award
Pemkab Blitar
22 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
M
asih ingat dengan lampu Petromax? Bagi generasi muda, bisa jadi belum pernah melihatnya, karena keberadaannya telah terpinggirkan oleh hadirnya listrik masuk desa tahun 80-an. Lampu ini sempat menjadi primadona masyarakat Indonesia, karena sinarnya yang begitu terang.Menurut catatan sejarah, lampu petromax dikenal di Indonesia sejak tahun 1920. Petromax sendiri sebenarnya sebuah merek lampu pijar ciptaan Max Graetz, Berlin – Jerman yang dipatenkan tahun 1910. Keunggulan dari lampu ini adalah mampu menghasilkan cahaya putih dan terang dengan konsumsi minyak yang sedikit.
Rahasianya ternyata ada pada kaos lampu tersebut, yang dicelup dengan larutan yang terdiri dari Thorium Dioxide 99 persen dan
Cerium Dioxide 1 persen. Saat minyak tanah yang dikabutkan membakar kaus lampu atau mantle, maja mantle akan mencapai
temperature 800oC dan Thorium akan bereaksi menghasilkan cahaya putih.
THORIUM
Thorium adalah sebuah unsur dengan nomor atom 90 yang mempunyai sifat radioaktif yang dapat dipakai sebagai
bahan bakar reaktor nuklir. Thorium sebesar kelereng mampu menghasilkan energi listrik yang dapat mengaliri
listrik untuk rumah selama 100 tahun lebih. Thorium sebesar bola basket dapat mengaliri listrik kota selama
satu tahun. Menurut Dr. Carla Rubbia, pemenang hadiah Nobel Fisika dan Direktur CERN,lembaga Riset Nuklir Eropa Beliau juga menyatakan dalam
Konferensi Thorium Internasional 2013 : “Ada lebih dari 4500 kali lebih banyak energi yang terkandung
dalam Thorium daripada seluruh sumberdaya energi fossil di gabungkan, yang membuat Energi
Thorium berkelanjutan...” Cadangan Thorium di bumi cukup memenuhi kebutuhan energi dunia
selama 20.000 tahun ke depan.
Di Indonesia, Thorium dapat ditemukan di Bangka Belitung sebagai ikutan timah
dan menurut Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) ada sekitar 121.500 ton cadangan
Thorium di Babel (hanya Babel, belum seluruh Indonesia) yang dapat memberikan daya 121 GW selama 1000 tahun (saat ini total produksi listrik Indonesia masih di sekitar 55 GW).
Thorium untuk pembangkit listrik bukan merupakan hal baru. Salah satu teknologi Teknologi
PLTU THORIUM:
Pembangkit Masa Depan
Ada lebih dari 4500 kali lebih banyak energi yang
terkandung dalam Thorium daripada seluruh sumberdaya
energi fossil di gabungkan. Thorium merupakan pilihan
yang paling optimal. Untuk itu, PJB perlu melakukan riset
lebih mendalam terhadap PLTU Thorium, terutama dari sisi
operation, maintenance dan engineering.
yang telah dikembangkan adalah Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) tahun 1965 dan telah beroperasi selama 20.000 jam dengan hasil memuaskan. Tetapi, saat itu telah terjadi perang dingin antara AS dan Uni Sovyet dan diperlukan pengembangan tenaga nuklir yang hanya dapat diperoleh dari pembangunan pabrik plutonium. Sementara TMSR tidak dapat menghasilkan plutonium sehingga tidak menjadi pilihan.
Secara umum, saat ini sedikitnya 25 perusahaan di 12 negara dunia yang mengembangkan TMSR. China dan India menjadikan thorium menjadi program energi nasional dan saling berlomba menjadi yang pertama. China telah membentuk Chinese Academy of Science sebagai pemimpin proyek TMSR. China berambisi mengoperasikan TMSR sebesar 100 MW pada 2020 dan 1000 MW pada 2030. Sementara di India, pengembangan TMSR dimotori oleh Bhabha Atomic Research Center (BARC) di Mumbai. Di Eropa, beberapa universitas membentuk konsorsium SAMOFAR yang dimotori oleh Technical University Delf, Belanda.
Salah satu keunggulan terpenting dari TMSR adalah keekonomian yang tinggi. Sebagai perbandingan, biaya pembangunan TMSR
diperkirakan rata-rata dibawah 2,5 juta dolar AS per MW bandingkan dengan PLTN biasa 7- 8 juta dolar AS per MW . Ditambah harga thorium juga sangat murah dan efisiensi yang tinggi maka biaya produksi listrik TMSR tidak akan lebih dari 3 sen dolar AS per kWh, sementara rata-rata biaya produksi listrik PLN saat ini di atas 10-12 sen dolar AS dan tarif listrik di kisaran 9 sen dolar AS, maka dari tahun ke tahun subsidi listrik naik terus .
Dalam buku putih Kementrian ESDM, pada tahun 2025 tersedia energi listrik dari PLTN sebesar 5.000 MW. Dari segala keunggulannya, TMSR yang masih
Teknologi
dalam fase ‘sunrise’ technology, merupakan pilihan yang terbaik di antara teknologi PLTN lain yang telah memasuki fase ‘sunset’ technology.
Sesuai program perusahaan PJB dalam usaha mengembangkan energi baru terbarukan, thorium bisa jadi merupakan pilihan yang paling optimal. Untuk itu, PJB perlu melakukan riset lebih mendalam terhadap PLTU Thorium, terutama dari sisi Operasional, Maintenance maupun Engineering. Ini menjadi peluang besar karena PLTU Thorium merupakan teknologi yang ‘relatif’ baru, dimana riset ini akan menjadikan PJB sebagai perusahaan energi terkemuka, tidak hanya skala nasional, tetapi juga skala internasional.(*)
24 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
P
erjanjian ini merupakan bagian dari upaya PLN dan para mitra kerja dalam pembangunan pembangkit melalui peran listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). PLTU Cilacap Ekspansi ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dengan skema IPP. Sofyan Basir mengatakan bahwa sebanyak 10.000 MW dari jumlah tersebut,
penandatanganan PPAnya dilakukan tahun ini. PLTU Cilacap Ekspansi Fase II ini merupakan bagian dari 10.000 MW tersebut.
“Kami ingin membangun sebuah kemitraan dengan rekan-rekan bisnis.
Kemitraan yang merupakan simbiosis mutualisme yang saling mengisi, saling memberi untuk mencapai kesuksesan. Apa yang telah ditandatangani hari ini merupakan langkah positif dan mudah-mudahan akan Joint Venture
PLN Tandatangani PPA PLTU Cilacap
Perjanjian Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Fase II
dengan kapasitas terpasang 1 x 1.000 MW, telah ditandatangani,
30 Oktober 2015. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama
PLN Sofyan Basir dan Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya
(S2P), Mohamad Rasul, di PLN Kantor Pusat, Jakarta.
Ekspansi 1.000 MW
Direktur Utama PLN Sofyan Basir memberikan sambutan sebelum penandatanganan PPA. Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG, dan pemilik PT Sumber Energi Sakti Prima, Dewi Kam, hadir dalam kesempatan itu.
diikuti oleh yang lainnya,” jelas Sofyan.
PLTU Cilacap Ekspansi dibangun oleh PT S2P, perusahaan patungan antara PT Sumber Energi Sakti Prima dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Metode pengadaan dilakukan dengan skema ekspansi berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.03 Tahun 2015, dimana penambahan kapasitas
pembangkit tenaga listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik yang telah beroperasi di lokasi yang sama dilakukan penunjukan langsung.
S2P sebelumnya telah mengoperasikan PLTU Cilacap 2 x 300 MW dan saat ini juga sedang mengembangkan PLTU Cilacap ekspansi phase 1 sebesar 1 x 660 MW yang akan selesai tahun ini. PLTU Cilacap Ekspansi akan dibangun di lokasi yang bersebelahan dengan PLTU Cilacap (eksisting) di desa Karang Kandri, kecamatan Kesugihan, Jawa Tengah. PLTU Cilacap Ekspansi Tahap Kedua, dengan kapasitas 1.000 MW dijadwalkan beroperasi komersial (COD) pada kuartal pertama 2020. Mohamad Rasul mengatakan keyakinannya bahwa pengerjaan proyek
bisa selesai sesuai dengan perjanjian.
“Kami mengucapkan terima kasih atas
kepercayaan PLN kepada kami. Mudah-mudahan proyek ini bisa kami selesaikan sesuai janji (perjanjian). Dan kita bisa bekerja dengan lebih baik dan lebih cepat,” tegas Rasul.
Biaya investasi proyek ini sebesar 1,094 miliar dolar AS yang berasal dari pinjaman luar negeri sebesar 80%. Financing closing diharapkan tercapai bulan Oktober 2016, sehingga dapat segera dilanjutkan pembangunan konstruksi fisik pembangkit yang akan menyerap tenaga kerja mencapai 1.500 orang. PLTU Cilacap Ekspansi Fase II akan memasok listrik ke sistem kelistrikan 500 kV Jawa-Bali. Pembangkit ini diharapkan memproduksi energi listrik sebesar ± 6.622
GWh per tahun.
Pembangunan PLTU tersebut dipercayakan kepada kontraktor EPC dari China, yaitu China Chengda Engineering Co. Ltd (Chengda). Kontrak telah ditandatangani 5 Juni 2015 oleh Direktur Utama S2P Muhammad Rasul dan President & CEO Chengda, Liu Yiheng, di di Chengdu, Provinsi Sichuan, China. PLTU ini direncanakan menggunakan teknologi Ultra Super Critical Boiler berbahan bakar batubara low range menggunakan flue gas desulphurization (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara effisien dan ramah lingkungan.(*)
Joint Venture
Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya (S2P), Mohamad Rasul, menandatangani PPA PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II dengan kapasitas 1 x 1.000 MW
26 Info PJB n edisi 97, Desember 2015
SEC Users Technical Conference
SINERGI PENGELOLA
PEMBANGKIT dan PABRIKAN
dalam kesempatan itu, terutama menyangkut operation and
maintenance, serta sekilas
tentang teknologi baru di bidang pembangkitan.
Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG menyebut SEC Users Technical Conference sebagai forum yang sangat penting bagi pengelola pembangkit listrik buatan SEC, karena mempunyai kesempatan langsung untuk
S
EC Users Technical Conference2015 diawali dengan welcome dinner di Hotel Singgasana, 11 Nopember 2015 malam. Sementara acara inti yang berupa
diskusi tentang pembangkit listrik buatan SEC berlangsung selama sehari penuh, 12 Nopember 2015, di PJB Kantor Pusat. Berbagai persoalan diungkapkan