• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Sekilas Floren Chocolate

Floren Chocolate adalah home industry yang bergerak di bidang perdagangan dengan produk utama coklat yang diolah menjadi beberapa kreasi. Floren chocolate didirikan kurang lebih 12 tahun yang lalu di kediaman bapak Yusak Yani Tendean. Awal tujuan dari didirikannya Floren chocolate ini berawal dari keinginan pak Yusak agar masyarakat Surakarta bisa lebih mengenal coklat.

Nama perusahaan : FLOREN Chocolate Alamat : Jalan Sibela Timur 1 no 4

Mojosongo - Solo

Phone : (0271) 857272

BPOM : DEP.KES.RI.SP.0314/11.06/00

Owner : Yusak Yani Tendean

Anak Cabang : Jl. Tanggul Mas Raya A3 Semarang (024)3554866 dan Jl. Nangka Selatan 30A Semarang (024) 8442856

1. Logo Perusahaan

commit to user

Logo Floren diambil dari nama anak pertama pak Yusak. Selain merupakan nama keluarga, kata Floren juga dianggap pak Yusak sebagai lambang keindahan dan cinta. Bunga yang berada di bawah tulisan Floren juga melambangkan keindahan dan cinta. 2 daun dan 2 batang tunas melambangkan ayah, ibu, dan 2 anak yang disebut sebagai keluarga, dimana kekeluargaan adalah system yang diterapkan oleh pak Yusak dalam menjalankan usahanya. Warna merah marun yang digunakan memiliki arti merah sebagai lambang cinta, dan campuran warna marun merupakan campuran dari warna cokelat, yang merupakan warna dasar dari produk Floren Chocolate.

2. Sejarah Floren Chocolate

Selama ini mungkin kurang diketahui bahwa pada jaman dahulu coklat hanya menjadi sajian bagi raja-raja dan orang-orang istana. Hingga saat inipun coklat masih dianggap sebagai makanan untuk masyarakat golongan kelas atas. Dengan kata lain coklat hanya bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki uang lebih untuk membeli sebatang coklat.

Berawal dari melihat ampyang yang merupakan makanan rakyat, pak Yusak memiliki keinginan untuk mengangkat ampyang tersebut menjadi makanan yang digemari layaknya coklat. Karena menurut pak Yusak, pembuatan ampyang sangatlah rumit, pak Yusak menganti bahan-bahan untuk membuat ampyang menggunakan coklat. Dengan ini, pak Yusak berharap coklat yang dirasa hanya bisa dinikmati masyarakat golongan kelas atas, bisa juga menjadi makanan rakyat (keinginan untuk memasyarakatkan coklat). Setelah ampyang yang tebuat dari coklat itu terbentuk, pak Yusak membagi-bagikan kepada teman-teman kantornya. Setelah mendapat respon yang baik dari teman-temannya, pak Yusak mencoba membuat kemasannya. Pak Yusak berharap agar ampyang coklatnya ini bisa dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh khas Solo, maka kemasan yang pak Yusak pilihpun bercorakkan batik, dimana kota Solo terkenal dengan batiknya. Setelah kemasan dan produk

commit to user

ampyang coklat ini terbentuk, pak Yusak memberi nama Chocolate Peanut Top Batik untuk produk pertama yang dianggap juga sebagai pioneer produk chocolate’s home industry di kota Solo ini.

3. Sistem / Konsep Strategi Pemasaran

Floren Chocolate melakukan “jemput bola” dalam konsep strategi pemasarannya.

Floren Chocolate hanya menjadi produsen, setelah itu coklat olahan Floren Chocolate dititipkan di toko-toko yang mau menjadi tempat distribusi terhadap konsumen sesungguhnya. Sebagai contoh, toko yang menyalurkan coklat floren antara lain Mitra toserba, toko buku Nuria, outlet Dr Oen, toko Asia Baru, Laris swalayan, dan lain-lain.

4. Jenis-Jenis Coklat yang diproduksi

Beberapa produk yang di ciptakan oleh Floren Chocolate, antara lain : a. Chocolate Lollipop (Coklat Tusuk )

b. Chocolate love kecil

Coklat lolipop adalah coklat yang mengunakan tusuk sehingga menyerupai permen lollipop. Bentuknya bermacam-macam, ada yang hati, smiley, dll. Harga pasarannya untuk saat ini, bekisar ± Rp. 2500,00

Coklat love kecil adalah coklat berbentuk hati, akan tetapi bentuk ukurannya kecil. Panjangnya kira-kira 5cm x 5cm. Harga pasarannya saat ini sekitar ± Rp 4500,00

commit to user

c. Chocolate love medium

d. Chocolate top love

e. Chocolate praline mika

f. Chocolate praline top

Coklat love medium adalah coklat berbentuk hati, akan tetapi bentuk ukurannya sedang. Panjangnya kira-kira 7,5cm x 5cm. Harga pasarannya saat ini sekitar ± Rp 7200,00

Coklat love besar adalah coklat berbentuk hati, akan tetapi bentuk ukurannya paling besar. Besarnya kira-kira 18cm x 15cm. Harga pasarannya saat ini sekitar Rp17.500,00

Praline kecil adalah coklat praline (coklat kecil). Dalam satu kemasannya terdapat 6 biji praline. Bentuk dan warna dapat berubah sesuai tema atau pesanan. Ada bentuk ketupat, Christmas tree, dsb. Harga pasarannya saat ini sekitar ± Rp. 7500, 00

Praline besar adalah coklat praline (coklat kecil). Dalam satu kemasannya terdapat ± 20 biji praline. Bentuk dan warna dapat berubah sesuai tema atau pesanan. Ada bentuk ketupat, Christmas tree, dsb. Harga pasarannya saat ini sekitar ± Rp. 22.500, 00

commit to user

g. Chocolate peanut top batik

5. Promosi yang pernah dilakukan

Promosi yang pernah dilakukan oleh Floren Chocolate antara lain melalui : a. Name Board

b. Word of mouth c. Iklan Advertorial

Contoh iklan advertorial dari Floren Chocolate :

Chocolate peanut top batik adalah coklat bercampur kacang oven yang berbentuk ampyang. Coklat ini andalan dari FLOREN chocolate. Chocolate peanut top batik merupakan coklat pertama yang mempelopori berdirinya FLOREN chocolate. Harga pasarannya sekitar ± Rp 30.000,00

commit to user

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Floren Chocolate terjalin seperti hubungan kekeluargaan.

Dibawah kepemimpinan bapak Yusak, 10 pegawai yang terdiri dari 8 pegawai di produksi, dan 2 pegawai di lapangan, Floren Chocolate dapat berjalan.

Bp. Yusak Yani Tendean Pemilik Floren Chocolate

commit to user

7. Alur pemasaran Floren Chocolate

Ada 2 cara penyaluran produk Floren Chocolate agar sampai ke tangan konsumen. Cara pertama , konsumen langsung datang ke Floren Chocolate untuk membeli produk Floren Chocolate. Dan cara yang kedua adalah dari Floren chocolate disalurkan terlebih dahulu ke toko atau swalayan, setelah itu disampaikan kepada konsumen yang datang berkunjung ke toko atau swalayan tersebut serta tertarik pada produk Floren Chocolate.

Dokumen terkait