• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU

FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Gelar Kesarjanaan Seni Rupa

Jurusan Desain Komunikasi Visual

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Oleh :

Catharina Renitya Mila Nugraha NIM C0705008

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Konsep karya Tugas Akhir dengan judul

PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO

disetujui untuk dipertahankan dihadapan penguji

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 19711115 200604 1 001 NIP. 19790327 200501 1 002

Mengetahui Koordinator TA,

(3)

commit to user

Dinyatakan Lulus Ujian Tugas Akhir oleh Tim Penguji dalam Sidang Ujian Tugas Akhir Pada hari ___________

Tim Penguji, Ketua Sidang Ujian Tugas Akhir

Drs. M.Suharto, M.Sn. (………..)

NIP. 19561220 198603 1 003

Sekretaris Sidang Ujian Tugas Akhir

Esty Wulandari, S.Sos., M.Si. (………..) NIP. 19791109 200801 2 015

Pembimbing I Tugas Akhir

Dekan Fakultas Ketua Jurusan

Sastra dan Seni Rupa Desain Komunikasi Visual

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D Drs. M.Suharto, M.Sn

(4)

commit to user

iv

ABSTRAK

(5)

commit to user

v

ABSTRACT

2011. Chatarina Renitya Mila Nugraha. C0705008. The title of this study is Perancangan Promosi Kemasan Baru Floren Chocolate, Mojosongo-Solo ‘Designing the Promotion of Newly Packaged Floren Chocolate, Mojosongo-Solo’. The objectives of the study are to describe how to give a new brand image to Floren chocolate products through a medium of packaging and the efforts to promote the new packaging. Floren chocolate is a home industry

which produces several kinds of chocolate, one of which is its favorite Batik peanut chocolate. The form of this chocolate is like that of ampyang, a local snack made of peanut and palm sugar. Mixed with oven-baked peanuts and in the old packaging with batik motif, Batik peanut chocolate deserves to be an alternative special food from Solo. However, Floren

chocolate is not yet recognized extensively by people around the city. Therefore, its

promotion is worth doing to spread information related to the products. The shaping of the

brand image through the new design and promotion aims at socializing the chocolate

products, promoting its unique characteristics and showing that the chocolate products are

originally made by a Solonese producer. The products are then expected to become one of

food icons of Solo. The promotion includes indoor-out door, above and below the line, and

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

(7)

commit to user

vii

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, yang memberi kekuatan

kepadaku

(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sebab atas campur tangan dan rencana-Nya yang teramat indah, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini dengan baik.

Dalam penyelesaian Karya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa,M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. 2. Drs. M.Suharto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual

3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn. selaku pembimbing pertama 4. Arif Iman Santoso, S.Sn., Pembimbing Akademis.

5. Bambang Purwoko, S.IP., staf bidang akademik jurusan Desain Komunikasi Visual. 6. Yusak Yani Tendean dan keluarga, selaku pengelola Floren Chocolate.

7. Theresia Kartini dan Florentina Retno K, S.Pd 8. Segenap kelurga yang penulis kasihi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Konsep Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Akhirnya besar harapan penulis bahwa penulisan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dalam memperkenalkan produk Floren Chocolate kepada masyarakat luas.

(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSTEJUAN……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

ABSTRAK………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………... vi

HALAMAN MOTTO………... vi

KATA PENGANTAR………. viii

DAFTAR ISI……… ix

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Perumusan Masalah……….. 3

C. Tujuan ……….. 3

D. Target Market dan Target Audience……… 4

E. Metode Penciptaan dan Perancangan……… 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 6

A. Cokelat……… 6

1. Sejarah Cokelat……… 6

2. Kandungan Dalam Cokelat dan Manfaatnya……… 7

B. Kemasan……….. 8

1. Definisi Kemasan………. 8

2. Definisi Desain Kemasan……….. 9

(10)

commit to user

BAB III IDENTIFIKASI DATA……… 26

A. Sekilas Floren Chocolate……….. ……... 24

1. Logo Perusahaan………... 24

2. Sejarah Floren Chocolate………... 25

3. Sistem / Konsep Strategi Pemasaran………..……… 26

4. Jenis-Jenis Cokelat yang diproduksi………..……… 26

5. Promosi yang pernah dilakukan……… 28

C. Analisis Riset (Calon) Konsumen & Produk………... 34

D. Analisa SWOT……… 35

E. Positioning……….. 36

F. Unique Selling Prepotition……….. 39

BAB IV KONSEP PERANCANGAN………... 40

A. Metode Perancangan……… 40

B. Konsep Kreatif………. 41

(11)

commit to user

xi

1. Ilustrasi………. 42

2. Maskot……….. 42

3. Tipografi………... 45

4. Warna………... 47

5. Lay Out……… 48

D.Pemilihan Media………... ………. 49

E. Media Placement………... ………. 58

F. Perincian Biaya………. 59

1. Perincian Biaya Untuk Kemasan ………. 59

2. Perincian Biaya Untuk Promosi ………... 67

3. Sumber Informasi………. 68

BAB V VISUALISASI KARYA………... … 99

BAB VI PENUTUP………. 100

DAFTAR PUSTAKA……….. 102

(12)

commit to user Perancangan Promosi Kemasan Baru Floren Chocolate, Mojosongo-Solo. Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana memberikan brand image baru melalui media kemasan untuk produk Floren chocolate dan upaya untuk mempromosikan kemasan baru tersebut. Floren Chocolate adalah home’s industry yang membuat beberapa macam bentuk dari coklat olahan. Salah satu andalan dari Floren chocolate adalah “chocolate batik peanut”nya. “Batik peanut” adalah coklat olahan berbentuk menyerupai ampyang. Lengkap dengan kacang oven dan kemasan lama bercorak batik, “batik peanut“chocolate ini dapat menjadi salah satu alternative oleh-oleh khas Solo. Namun, keberadaan Floren chocolate ini belum begitu dikenal oleh masyarakat Solo, sehingga perlu dilakukan promosi yang tepat untuk menyampaikan pesan maupun informasi tentang keberadaan Floren chocolate ini. Dengan adanya brand image pada kemasan dan promosinya, Floren chocolate diharapkan dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, terutama warga Solo. Brand image yang dibentuk melalui perancangan kemasan dan promosi kemasan baru ini bertujuan agar Floren Chocolate lebih dikenal oleh masyarakat, memiliki suatu ciri khas yang unik, serta mengidentitaskan bahwa Floren Chocolate adalah “asli gaweyane wong solo” dan dapat dijadikan sebagai salah satu oleh-oleh khas dari Solo. Promosi yang meliputi iklan indoor,outdoor, above the line, below the line, serta ambient media.

1

Mahasiswa jurusan desain komunikasi visual fakultas sastra dan senirupa, dengan NIM C0705008 2

Hermansyah Muttaqien, S.Sn., M.Sn, sebagai pembimbing pertama 3

(13)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Coklat memang sangat digemari oleh semua orang dan kalangan. Walaupun kandungan gula yang terdapat dalam coklat dapat meningkatkan berat badan, merusak gigi, atau dapat menyebabkan diabetes. Tetapi, coklat sendiri mengandung banyak hal yang bermanfaat bagi tubuh. Coklat mengandung antioksidan yang dapat menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan dalam segi psikis manusia, coklat dapat menimbulkan perasaan rileks. Namun ternyata coklat juga bermanfaat bagi kecantikan.

Coklat merupakan salah satu macam produk low involvement (produk yang tidak membutuhkan perhatian khusus atau pemikiran terlebih dahulu sebelum membeli memutuskan transaksi) dari banyak macam produk low involvement yang lain. Adanya produk low involvement di pasaran dapat memberikan suatu keuntungan yang besar bagi sutua perusahaan.

Menjamurnya chocolate’s home industry yang ada, membuat para pembuat coklat harus bersaing ketat untuk mendapatkan konsumen. Pembuat coklat harus pintar-pintar mengeluarkan ide kreatifnya untuk menjangkau pasar dan menarik minat masyarakat agar mengkonsumsi coklat buatannya. Salah satu chocolate’s home industry disini adalah Floren Chocolate. Floren Chocolate yang berlokasi di daerah

(14)

commit to user

Untuk menjaga kedinamisan dengan banyaknya persaingan antar chocolate’s home industry, pengusaha coklat harus mampu memberikan keunikan tersendiri untuk

produk coklat buatannya. Selain rasa dan berbagai macam bentuk yang berbeda, kemasan coklat bisa menjadi suatu faktor untuk menarik minat konsumen. Seperti yang dituliskan oleh Hermawan kertajaya bahwa “ ketertarikan pada kemasan yang atraktif, display menonjol, harga murah, dan bujukan SPG tentu saja akan membuat pembeli membeli di luar rencana semula”. Dalam kalimat tersebut, disinggung bahwa

kemasan yang atraktif memberikan dampak impulse buying yang kemungkinan besar bisa memberikan keuntungan lebih. Banyak chocolate’s home industry yang menyajikan produk coklatnya hanya dengan wadah mika berbentuk kotak atau sekadar plastik bertuliskan brand dari produk mereka. Hal ini bisa memberikan suatu peluang kesempatan yang baik untuk Floren Chocolate. Floren Chocolate bisa memberikan keunikan tersendiri untuk produknya agar memiliki ciri khas dibandingkan produk chocolate’s home industry yang lain.

Jika hanya mengubah kemasan, hal ini dirasa tidak cukup untuk memperkenalkan Floren Chocolate kepada masyarakat. Agar masyarakat tahu dengan adanya kemasan baru ini maka harus diadakan pula suatu promosi. Promosi dilakukan supaya masyarakat tahu bahwa di sekitar mereka terdapat chocolate’s home industry yang hadir dengan kemasan baru, lebih menarik, dan lebih mengugah selera. Maka dari itu, penulis melihat Floren Chocolate memiliki peluang bisa memberikan sentuhan lain pada kemasannya. Hal ini penulis lakukan agar Floren Chocolate terlihat memiliki keunikan yang berbeda dibanding dengan coklat buatan chocolate’s home industry yang lain. Dan untuk lebih memperkenalkan Floren Chocolate kepada

(15)

commit to user

Tugas Akhir, dengan judul “PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU

FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO ”

B.

Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO ini adalah :

1. Bagaimana merancang konsep dan desain kemasan yang coklat yang memiliki daya tarik untuk Floren Chocolate?

2. Bagaimana merancang strategi promosi yang efektif guna membangun citra Floren chocolate di mata masyarakat Solo dan sekitarnya melalui desain kemasannya?

C.

Tujuan

Adapun tujuan dari PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO ini adalah :

1. Merancang kemasan coklat yang memiliki daya tarik. Melalui logo yang telah dibangun sejak awal, sedikit perubahan pada bentuk kemasan serta sentuhan desain pada kemasannya, diharapkan bisa dihasilkan kemasan yang unik dan mengena di hati masyarakat.

(16)

commit to user

D.

Target Market dan Target Audience

1. Target Market

Target market dari Floren Chocolate dibagi menjadi 2 segmen, yaitu : a. Segmen Demografi

1) Kelompok usia : 15 hingga 25 tahun 2) Jenis kelamin : perempuan &laki-laki 3) Agama : semua agama

4) Pendidikan : SMP hingga Perguruan Tinggi 5) Tingkat Ekonomi : Menengah ke atas

b. Segmen Geografi yang meliputi para remaja yang berlokasi di karesidenan Surakarta.

2. Target Audience

Target audience maliputi segmen psikografi yang didalamnya merupakan para remaja yang antusias dengan berbagai produk coklat dan mejadikan kebiasaan mengkonsumsi coklat sebagai salah satu gaya hidup mereka.

E.

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dari PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO terdiri dari 3 (tiga) cara, yaitu:

1. Survey

(17)

commit to user

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara mendalam yang dilakukan secara formal dan nonformal, suasana akrab, sifat pertanyaan yang lentur dan ada jaminan keamanan

informasi dengan owner Floren Chocolate

3. Studi Pustaka

(18)

commit to user

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Cokelat

1. Sejarah Cokelat

Kata cokelat berasal dari suku Maya Kuno di Meksiko. Cokelat berasal dari kata Xocolat yang merupakan kombinasi kata xocolli yang artinya pahit dan alt yang artinya air.

Menurut sumber The Field Museum di Chicago, suku Maya adalah suku pertama yang menemukan rahasia cokelat pada tahun 250 M. Pada sekitar tahun 900M biji cokelat menjadi komoditas utama penduduk Meso-Amerika. Pada masa kerajaan Aztec di Meksiko yang berkuasa pada tahun 1400M, daerah yang meliputi Kota Meksiko, saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika, paling kaya biji cokelat. Bagi suku Aztec, biji cokelat

merupakan “makanan para dewa” atau dalam bahasa Yunani theobroma. Biasanya biji

cokelat digunakan dalam upacara-upacara keagamaan, sebagai hadiah, dan sebagai alat tukar perdagangan yang dikenal sebagai mata uang dalam peradaban modern. Sampai pada tahun 1500M, tidak satu pun Negara di eropa mengetahui cokelat, yang akhirnya menjadi sajian yang terkenal di dunia. Sampai dengan tahun 1521 M, Hernan Cortes mengambil alih Meksiko dan Spanyol, dan ia mulai mendalami kaya rasa cokelat. Pasukan Spanyol meminta secara paksa suku Aztec untuk menyerahkan harta kekayaan mereka atau dibunuh. Biji cokelat yang merupakan barang berharga dan mata uang bagi suku Aztec, menjadi brang sitaan dalam perang. Tidak lama kemudian, biji cokelat dan cokelat mulai merambah spanyol. Dalam waktu 100 tahun, kecintaan kepada cokelat mewabah di seluruh Eropa.

(19)

commit to user

menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elite Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah. Dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangan Eropa, Cokelat sangat terkenal di London

sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, yang dimulai di

rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada tahun 1657. Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika, yang awalnya diminum oleh suku Apothekari. Namun, minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara. Pada tahun 1765 didirikan pabrik cokelat di Massachusetts, Amerika Serikat. Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman, dan baru pada tahun 1984 ditemukan coklat padat. (Carolina Brotodjojo, 2008 : 7)

2. Kandungan Dalam Cokelat dan Manfaatnya

Menurut sumber dari The Field Museum Chicago, Rhonda Parkison, Wikipedia, dan Athens Medical School Yunani, cokelat memiliki beberapa kandungan dan manfaat, diantaranya adalah :

a. Asam Oleat.

Asam lemak tak jenuh. Ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun, menyimpulkan efek positif bagi kesehatan jantung.

b. Katekin

Antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.

c. Theobromine

(20)

commit to user

d. Kafein

Memberikan efek terjaga atau segar bagi yang mengkonsumsinya e. Phenethyylamine

Memberikan dampak dopamine atau munculnya perasaan senang dan perbaikan suasana hati. (Carolina Brotodjojo, 2008 : 8)

B.

Kemasan

1. Definisi Kemasan

Mengemas merupakan tindakan membungkus atau menutup suatu barang atau sekelompok barang. Cellophane, kertas, tekstil, kaca, plastik, kain dan logam adalah beberapa material kemasan dari ratusan material yang ada yang digunakan untuk tujuan pengemasan. Kotak, kaleng, pembungkus, karton, tas, toples, dan tube merupakan beberapa dari ratusan bentuk kemasan yang ada. Sedangkan kemasan mengacu pada objek fisik itu sendiri. Kata kemasan mengimplikasikan hasil akhir dari proses mengemas. (Marianne Rosner Klimchuk, 2007 : 34)

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, Kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung " makanan. Tidak semua bahan kemasan makanan itu baik untuk kesehatan, malah ada bahaya yang mengancam kita dari kemasan makanan tersebut yang kadang kurang kita sadari.

Mittleman, Robinson Design Associates mengatakan “Packaging is crusial. It’s the

silent salesman. It’s the last thing the customers see before they make a purchase decision

(21)

commit to user

dilihat sebelum mereka membuat keputusan untuk membeli. (Majalah Concept, 2007 : 12) Menurut Kamus Wikipedia, packaging is the science, art, and technology of enclosing or protecting products for distribution, storage, sale, and use. Artinya kemasan adalah ilmu,

seni, dan , teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan, atau dijajakan. (Majalah Concept, 2007 : 12)

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dalam bukunya Desain Kemasan “Perencanaan

merek produk yang berhasil dimulai dari konsep sampai penjualan” diungkapkan bahwa

kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:

a. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.

b. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.

(22)

commit to user

2. Definisi Desain Kemasan

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar sehingga pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Melalui metode desain yang komprehensif, desain kemasan menggunakan banyak sarana untuk menangani masalah pemasaran yang rumit. Brainstorming, eksplorasi, eksperimen, dan pemikiran strategis adalah beberapa cara dasar dimana informasi visual dan verbal menjadi suatu konsep, ide, atau strategi desain. Melalui suatu strategi desain produk yang disusun dengan efektif, informasi produk disampaikan kepada konsumen. Desain kemasan harus berfungsi sebagai sarana estetika untuk berkomunikasi dengan semua orang dari berbagai latar belakang, minat, dan pekerjaan yang berbeda. (Marianne Rosner Klimchuk, 2007)

3. Sejarah Desain Kemasan

Sejarah desain kemasan berkaitan erat dengan setiap aspek perubahan budaya manusia. Perkembangan teknologi, material, produksi, dan kondisi masyarakat konsumen yang terus berubah mengakibatkan peningkatan perlunya kemasan untu melindungi, menyimpan, dan mengirimkan barang.

(23)

commit to user

mengilhami bentuk botol kaca, dan kulit binatang serta daun merupakan asal muasal kantung kertas dan pembungkus plastik.

Pada tahun 1980 pertumbuhan pusat perbelanjaan dan supermaket meningkatkan permintaan akan lebih banyak produk. Supermareket memperluas rak makanan mereka, menawarkan semua jenis makanan siap saji untuk dibawa pulang.

Dalam periode persaingan ketat ini, produk-produk yang dijual di supermarket menjadi sangat tergantung pada desain kemasan untuk meraih kesuksesan. Dari hal ini, desain kemasa mulai meraih pengakuan dari dunia luas.

Pada tahun 1990-an produsen, dengan banyaknya merek-merek produk dijual bersamaan dengan yang mereka miliki, memberikan tuntutan akan kenyamanan dan nilai. Efisiensi ruang, daur ulang, dan keprihatinan lingkungan juga mendapat perhatian sebagai cerminan nilai masyarakat konsumen yang berubah. Kaleng soda berubah dari tutup cabut menjadi tutup yang lebih mudah dibuka, kaca digantikan plastik untuk menjawab kekhawatiran konsumen tentang kemungkinan pecah, dan laminasi serta lapisan khusus pada kardus memberikan peluang desain baru bagi desainer kemasan.

Untuk saat ini, dengan kemewahan menjadi salah satu nilai utama bagi konsumen pada awal abad ke-21, desain telah melangkah ke depan sebagai sarana untuk membedakan kualitas. Dengan kepekaan sensitivitas estetika konsumen yang lebih tajam denga kualitas desain, mereka lebih menyadari kekuatan desain kemasan dan pengaruhnya pada keputusan pembelian.

(24)

commit to user

4. Fungsi Kemasan

Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun barang-barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan masyarakat pembeli. Untuk keperluan ini kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi yang harus dimilikinya seperti:

a. Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dari kemungkinan rusak. Sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan pembeli, bahkan masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis terpakai, (dalam hal ini wadah tersebut masih menyandang fungsi iklannya).

b. Mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citra diri dan mempengaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap barang yang dikemasnya.

c. Rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar tentang jenis isi barang yang dikemas.

d. Melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai alat pemasar untuk mempertinggi daya jual barang.

Sedangkan di dalam kemasan modern, fungsi kemasan dibagi menjadi 3 kategori. Antara lain :

a. Primary Packaging (kemasan sachet/satuan): kemasan yang pertama kali bersentuhan langsung dengan isi produk.

b. Secondary Packaging (kemasan innerbox): kemasan yang lebih besar yang membungkus/mewadahi beberapa primary packaging sekaligus.

(25)

commit to user

Dalam fungsi ini desain bentuk-kemasan harus mendapat dukungan penuh dari unsur desain-grafisnya, sehingga bentuk kemasan selain menarik harus dapat menyampaikan keterangan dan pesan-pesannya sendiri. Jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan sejumlah faktor-faktor penting antara lain sebagai berikut :

a. Faktor Pengamanan

Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya : cuaca, sinar, jatuh, tumpukan, kuman, serangga, dll

b. Faktor Ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proposi manfaatnya.

c. Faktor Pendistribusian

Mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan.

d. Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami,dan diingat.

e. Faktor Ergonomi

Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, dan mudah diambil/dihabiskan isinya.

(26)

commit to user

Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna,bentuk, merek/logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

g. Faktor Identitas

Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, yakni memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan membedakannya dengan produk-produk yang lain.

Seluruh faktor fungsional ini sama penting satu dengan lainnya dan merupakan satu kesatuan yang sangat vital untuk mendukung keberhasilan penjualan. Sebuah kemasan yang buruk akan memberikan citra yang jelek terhadap suatu produk dan tidak dapat menolong dalam penjualan produk apapun. Dan sebaliknya kemasan yang baik akan lebih berdaya guna dan membangkitkan serta menarik minat pembeli.

5. Daya Tarik Kemasan

(27)

commit to user

Hukum persespsi menunjukkan bahwa mata dan otak membutuhkan kesederhanaan dan keseimbangan dalam segala hal yang dilihat. Setiap orang, secara sengaja atau tidak, akan menghindari rangsangan yang menerpanya. Otak dan mata hanya akan melihat kemasan-kemasan tertentu yang menarik perhatiannya pada rak-rak penjualan. Dan apapun yang terlihat oleh konsumen akan direkam lewat otak yang

Daya tarik kemasan meliputi 2 daya tarik, yaitu : a. Daya tarik visual

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu produk, yang mencakup warna, bentuk, merek, ilustrasi, teks, serta tata letak. Seluruhnya dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan menyeluruh untuk memberikan mutu daya tarik visual secara optimal.

Daya Tarik visual berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia, desain yang baik memiliki efek positif yang sebagian besar tidak disadari karena konsumen umumnya tidak menyadari bahwa mereka dipengaruhi oleh desain dan mereka tidak menganalisis setiap unsur.

b. Daya tarik praktis

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi sutau kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor/ pengecer.

Beberapa daya tarik praktis yaitu :

1) Kemasan yang mejamin dapat melindungi produk

2) Kemasan yang mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan

3) Kemasan dengan porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman, atau dengan alternative volume untuk pembelian eceran.

4) Kemasan yang dapat digunakan kembali

(28)

commit to user

6) Kemasan harus memudahkan pemakai untuk menghabiskan atau mengambil isinya dan mengisinya kembali untuk jenis produk yang dapat diisi ulang

Dapat disimpulkan bahwa daya tarik suatu kemasan sangat penting artinya karena akan mempengaruhi tindakan konsumen baik secara sadar maupun tanpa sadar. Dan faktor inilah yang akan menentukkan keberhasilan penjualan.

6. Pengembangan Kemasan

Kesempurnaan dalam kemasan adalah merupakan perpaduan dari berbagai sudut pandang yang berhubungan dengan produk atau kebutuhan pasar yang disebutkan oleh pihak pengelola, pemasaran, penjualan, pengolahan, penelitian dan pengembangan pengendali mutu dan sebagainya. Pengemasan akan mempunyai dampak dan pengaruh jangka panjang pada keseluruhan laba dan penjualan, maka hal ini harus dipikirkan secara awal untuk mendapatkan hasil yang baik.

Bagaimana cara pengemasan ini akan dikembangkan tentunya tergantung dengan organisasi dari tiap perusahaan tetapi yang terpenting tiap perusahaan harus menyadari beberapa hal yang sangat penting antara lain:

a. Keadaan yang sekarang dan perkembangan dari bahan pengemasan masa kini sesuai dengan sifat dan biayanya.

b. Perkembangan pemasaran dan teknologi permesinan.

c. Posisi yang dihadapi berkenaan dengan kemasan produk pesaing. d. Perubahan yang dapat merubah penempatan dari produk.

e. Pengaruh sosial pada lingkungan seperti masalah daur ulang dan pembuangan. f. Sistim pengemasan masa kini dan perkembangannya.

(29)

tahap-commit to user

tahap dari suatu siklus hidup dari suatu produk. Secara lengkap kita bisa memulai dan memikirkan sasaran pengembangan kemasan dari sudut pandang dari kemasan baru untuk produk lama atau kemasan baru untuk produk baru.

Jika kemasan dirasa layak untuk dikembangkan, maka akan diperoleh kemasan yang baik untuk produk yang akan dipasarkan. Beberapa hal yang kita peroleh jika kemasan itu baik antara lain :

a. Mengurangi biaya per unit.

b. Mempromosikan penjualan, penjualan eceran serta penerimaan produk oleh konsumen.

c. Meningkatkan kinerja penjualan dan keuntungan / laba.

d. Mengurangi limbah atau bahan terbuang pada proses pengemasan. e. Menambah jangkauan pasar dan membina pasar yang baru.

f. Meningkatkan kenyamanan konsumen. g. Mengurangi kerusakan produk.

h. Meningkatkan pengendalian pada transportasi.

Menurut Iwan Wirya, dalam bukunya “Kemasan Yang Menjual” dituliskan

pengembangan desain kemasan yang merupakan identitas produk memang diperlukan, akan tetapi pengembangan desain tidak dianjurkan untuk mengubahnya secara drastis, karena dapat menyebabkan menjauhnya loyalitas merek dan memberi kesan pada konsumen adanya perubahan produk secara keseluruhan. Perubahan juga tdak dianjurkan sesering mungkin karena hal ini dapat mengaburkan citra merek.

Beberapa alasan sebagai pertimbangan untuk mengembangkan desain kemasan, antara lain :

a. Turunnya penjualan.

(30)

commit to user

c. Perubahan sikap konsumen. d. Perubahan kondisi pasar.

e. Perubahan pesaing lebih unggul. f. Perkembangan bahan dan teknologi. g. Perkembangan eceran baru

h. Kebijakan pemasaran baru.

C.

Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur 4P yang ada dalam bauran pemasaran (product, place, price, promotion) yang diterapkan oleh para akademisi dengan mengacu pada semua

bentuk komunikasi pemasaran (periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling, dsb)

Ada dua tipe promosi, yaitu :

1. Promosi yang bersifat personal, merupakan upaya promosi langsung yang dilakukan dari penjual ke pembeli.

2. Promosi yang sifatnya non personal. Promosi ini mencakup : a. Pengiklan (Advertising)

b. Publisitas c. Desain kemasan

d. Display pada tempat penjualan dan e. Exhibits

Dalam suatu promosi penjualan yang berorientasi pada perdagangan mempunyai berbagai tujuan, yaitu :

(31)

commit to user

2. Untuk meningkatkan distribusi paket-paket atau ukuran baru. 3. Untuk menyelenggarakan persediaan eceran.

4. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang (share of shale space) produsen.

5. Untuk mendapatkan display di samping lokasi rak yang normal.

6. Untuk mengurangi kelebihan persediaan dan meningkatkan perputaran. 7. Untuk mencapai fitur produk dalam periklanan pengecer.

8. Untuk menghadapi aktivitas pesaing

9. Untuk menjual sebanyak mungkin kepada konsumen akhir. (Terence A.Shimp,2001:147) Ada enam macam jenis promosi yang tergolong komunikasi pemasran yang tergolong komunikasi pemasaran, yaitu :

1. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Bentuk komunikasi antar invidu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik, an melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa prusahaan.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mecoba merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.

3. Publisitas/ Humas ( Purel, Public Relation)

Seperti iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa namun juga tidak seperti iklan, pihak sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan runag beriklan. Biasanaya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai perusahaan. 4. Pemasaran Sponsorship (Sponsorship marketing)

(32)

commit to user

5. Komunikasi di Tempat Pembelian (Point-Of-Purchase Communication)

Melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian.

6. Iklan (Advertising)

Bentuk iklan yang dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa (nonpersonal) karena perusahaan sponsor tersebuta secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beranekaragam, bukan kepada individu tertentu/personal atau kelompok kecil. (Terence A.S.himp, 2001:6)

Adapun beberapa fungsi periklanan menurut Terrence A. Shimp (Shimp 2003:357) dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Informing

Periklanan membuat konsumen sadar akan keberadaan merk-merk baru, menginformasikan mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merk, serta memfasilitasi penciptaan citra merk yang positif. Pada intinya, fungsi periklanan sebagai sumber informasi bertujuan untuk meningkatkan TOMA atau Top Of Mind Awareness (puncak kesadaran dalam benak konsumen).

b. Persuading

Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.

c. Reminding

Iklan menjaga agar merk perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. d. Adding Value

(33)

commit to user

e. Assisting

Periklanan hanyalah salah satu alat dari bauran komunikasi pemasaran. Periklanan dapat membantu perwakilan penjualan, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnnya, juga bisa meningkatkan efektivitas transaksi harga. Peran utama periklanan adalah pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya perusahaan dalam komunikasi pemasaran.

D.

Media

Perencanaan media merupakan proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran. Perencanaan media harus dikooordinasikan dengan strategi pemasaran dan aspek-aspek lain dari strategi periklanan.

Media menurut istilah periklanan yang ditulis oleh Fank Jefkins merupakan kata jamak dari medium, yaitu wahana untuk menyampaikan pesan-pesan periklanan. Bentuknya sangat bervariasi, ada media pers (Koran, majalah), radio, televisi, media luar ruangan, penawaran lewat pos, dan sebagainya. (Jefkins, Frank, 1996:392)

Dalam periklanan terdapat beberapa jenis media, diantaranya : 1. Media Lini Atas (Above The Line Media)

Yaitu jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan. Media Lini Atas terdiri dari :

a. Media cetak, yaitu media yang penyebarannya melalui teknik cetak (printing), antara lain : surat kabar, tabloid, majalah, jurnal, buku, katalog, annual report dan sebagainya

(34)

commit to user

elektronik, yang termasuk didalamnya adalah televisi, bioskop, internet.

c. Media luar ruang, yaitu media yang sosialisasinya secara fisik berada di luar ruangan, antara lain : Billboard, Baliho, Mobile Ad, Spanduk.

2. Media Lini Bawah ( Below the Line Media )

Yaitu jenis-jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya komisi.

Media Lini Bawah terdiri atas seluruh media yang ada, kecuali yang telah disebutkan di atas. Seabagai contoh pameran, souvenir, kalender, direct mail.

3. Media Antar Lini ( Through the Line Media)

Yaitu media yang merupakan gabungan dari media lini atas dan media lini bawah. Biro iklan yang menanganinya biasa disebut through the line agencies atau biro periklanan antar lini. (Jefkins, Frank, 1996:28)

Saat semakin menyusutnya media iklan, kebutuhan produk untuk tampil tidak lagi cukup hanya sekedar beriklan di televisi, radio, atau koran. Banyaknya iklan yang diputar di setiap acara ber-rating tinggi malah membuat iklan tersebut tidak mau dilihat penonton. Dengan gampang, penonton tinggal berganti saluran, menunggu beberapa saat, lalu menekan kembali saluran sebelumnya berharap iklan sudah berlalu. Brand akan membuang biaya placement yang percuma saat iklannya tampil di tengah-tengah deretan iklan, tanpa ada yang

(35)

commit to user

Maka perlunya adanya media unik untuk lebih menarik perhatian target, yaitu dengan adanya ambient media. Ada beberapa alasan terjadinya pertumbuhan ambient media, diantaranya :

1. Sebuah penurunan kekuatan media konvensional.

2. Permintaan yang lebih besar untuk titik penjualan komunikasi. 3. Kemampuan untuk menawarkan pemirsa tepat sasaran.

4. Umum yang beraneka ragam.

Ambient media menyampaikan pesan sebuah merek kepada konsumen dengan cara yang tidak biasa sehingga akan lebih mengenang di ingatan target. Hal ini memberi peluang untuk pengiklan dapat menjaga brand awareness (kesadaran akan merek). Ambient media massa dapat menghasilkan perhatian terpusat di lokasi, atau langsung berinteraksi dengan konsumen biasa setiap hari selama kegiatan.

Ambient media merupakan salah satu strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah

(36)

commit to user

24

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A.

Sekilas Floren

Chocolate

Floren Chocolate adalah home industry yang bergerak di bidang perdagangan dengan produk utama coklat yang diolah menjadi beberapa kreasi. Floren chocolate didirikan kurang lebih 12 tahun yang lalu di kediaman bapak Yusak Yani Tendean. Awal tujuan dari didirikannya Floren chocolate ini berawal dari keinginan pak Yusak agar masyarakat Surakarta bisa lebih mengenal coklat.

Nama perusahaan : FLOREN Chocolate Alamat : Jalan Sibela Timur 1 no 4

Mojosongo - Solo

Phone : (0271) 857272

BPOM : DEP.KES.RI.SP.0314/11.06/00

Owner : Yusak Yani Tendean

Anak Cabang : Jl. Tanggul Mas Raya A3 Semarang (024)3554866 dan Jl. Nangka Selatan 30A Semarang (024) 8442856

1. Logo Perusahaan

(37)

commit to user

Logo Floren diambil dari nama anak pertama pak Yusak. Selain merupakan nama keluarga, kata Floren juga dianggap pak Yusak sebagai lambang keindahan dan cinta. Bunga yang berada di bawah tulisan Floren juga melambangkan keindahan dan cinta. 2 daun dan 2 batang tunas melambangkan ayah, ibu, dan 2 anak yang disebut sebagai keluarga, dimana kekeluargaan adalah system yang diterapkan oleh pak Yusak dalam menjalankan usahanya. Warna merah marun yang digunakan memiliki arti merah sebagai lambang cinta, dan campuran warna marun merupakan campuran dari warna cokelat, yang merupakan warna dasar dari produk Floren Chocolate.

2. Sejarah Floren Chocolate

Selama ini mungkin kurang diketahui bahwa pada jaman dahulu coklat hanya menjadi sajian bagi raja-raja dan orang-orang istana. Hingga saat inipun coklat masih dianggap sebagai makanan untuk masyarakat golongan kelas atas. Dengan kata lain coklat hanya bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki uang lebih untuk membeli sebatang coklat.

(38)

commit to user

ampyang coklat ini terbentuk, pak Yusak memberi nama Chocolate Peanut Top Batik untuk produk pertama yang dianggap juga sebagai pioneer produk chocolate’s home industry di kota Solo ini.

3. Sistem / Konsep Strategi Pemasaran

Floren Chocolate melakukan “jemput bola” dalam konsep strategi pemasarannya. Floren Chocolate hanya menjadi produsen, setelah itu coklat olahan Floren Chocolate dititipkan di toko-toko yang mau menjadi tempat distribusi terhadap konsumen sesungguhnya. Sebagai contoh, toko yang menyalurkan coklat floren antara lain Mitra toserba, toko buku Nuria, outlet Dr Oen, toko Asia Baru, Laris swalayan, dan lain-lain.

4. Jenis-Jenis Coklat yang diproduksi

Beberapa produk yang di ciptakan oleh Floren Chocolate, antara lain : a. Chocolate Lollipop (Coklat Tusuk )

b. Chocolate love kecil

Coklat lolipop adalah coklat yang mengunakan tusuk sehingga menyerupai permen lollipop. Bentuknya bermacam-macam, ada yang hati, smiley, dll. Harga pasarannya untuk saat ini, bekisar ± Rp. 2500,00

(39)

commit to user ukurannya sedang. Panjangnya kira-kira 7,5cm x 5cm. Harga pasarannya saat ini sekitar ± Rp 7200,00

Coklat love besar adalah coklat berbentuk hati, akan tetapi bentuk ukurannya paling besar. Besarnya kira-kira 18cm x 15cm. Harga pasarannya saat ini sekitar Rp17.500,00

Praline kecil adalah coklat praline (coklat

kecil). Dalam satu kemasannya terdapat 6 biji praline. Bentuk dan warna dapat berubah sesuai tema atau pesanan. Ada bentuk ketupat, Christmas tree, dsb. Harga pasarannya saat ini sekitar ± Rp. 7500, 00

Praline besar adalah coklat praline (coklat

(40)

commit to user

g. Chocolate peanut top batik

5. Promosi yang pernah dilakukan

Promosi yang pernah dilakukan oleh Floren Chocolate antara lain melalui : a. Name Board

b. Word of mouth

c. Iklan Advertorial

Contoh iklan advertorial dari Floren Chocolate :

(41)

commit to user

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Floren Chocolate terjalin seperti hubungan kekeluargaan.

Dibawah kepemimpinan bapak Yusak, 10 pegawai yang terdiri dari 8 pegawai di produksi, dan 2 pegawai di lapangan, Floren Chocolate dapat berjalan.

Bp. Yusak Yani Tendean Pemilik Floren Chocolate

(42)

commit to user

7. Alur pemasaran Floren Chocolate

Ada 2 cara penyaluran produk Floren Chocolate agar sampai ke tangan konsumen. Cara pertama , konsumen langsung datang ke Floren Chocolate untuk membeli produk Floren Chocolate. Dan cara yang kedua adalah dari Floren chocolate disalurkan terlebih dahulu ke toko atau swalayan, setelah itu disampaikan kepada konsumen yang datang berkunjung ke toko atau swalayan tersebut serta tertarik pada produk Floren Chocolate.

B.

Kompetitor

Di kota Surakarta, terdapat bebarapa chocolate home industry yang dapat menjadi

pesaing Floren chocolate. Antara lain Pingu’s Chocolate dan Monggo Chocolate. Berikut

data kompetitor ;

1. Pingu’s Chocolate

a. Profil perusahaan

Nama Perusahaan : PINGU’S chocolate

Alamat : Jalan. Amarta 61 Sektor VII Solo Baru - Solo

Phone : (0271)620845

(43)

commit to user Logo Pingu’s Chocolate

b. Produk Pingu’s Chocolate

Ada beberapa produk dari Pingu’s Chocolate. Antara lain choco box, lovely heart

box, puzzle of love, mini heart, sexy lip, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa

produk dari pingu’s chocolate :

Lovely heart box sexy lip pahe gelas

c. Pemasaran

Konsep strategi pemasaran yang Pingu’s chocolate adalah promosi lewat brosur

dan mouth by mouth. Pingu’s Chocolate ini tidak memiliki pegawai karena dalam

produksinya dilakukan sendiri oleh owner dari Pingu’s Chocolate. Home industry

yang didirikan bermula dari iseng ini, telah berdiri sekitar 4 tahun. Walaupun belum

memiliki nomer BPOM, Pemasaran Pingu’s Chocolate sudah cukup luas. Wilayah

penjualannya sendiri berada di sekitar karesidenan Surakarta, Klaten, Jogjakarta, Magetan, Semarang, bahkan Bandung. Contoh promosi yang pernah dilakukan

(44)

commit to user brosur Pingu’s Chocolate

2. Monggo Chocolate

a. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Monggo Chocolate Alamat : CV. Anugerah Mulia

Jalan Dalem KG III / 978 RT 043 RW 10, Kel. Purbayan

Kotagede 55173 Yogyakarta Indonesia

Phone : +62 274 7102202

Fax : +62 274 373192

(45)

commit to user

b. Produk Monggo Chocolate :

produk dari monggo

c. Pemasaran

Monggo chocolate merupakan chocolate home industry yang ada di Yogjakarta. Selain telah memiliki outlet, Monggo Chocolate juga melakukan promosi untuk produknya. Dengan pembuatan name board, website, brosur , dan yang lainnya, Monggo Chocolate semakin mampu dikenal oleh masyarakat luas. Contoh promosi yang dilakukan olehMonggo Chocolate :

(46)

commit to user

C.

Analisis Riset (Calon) Konsumen & Produk

Berdasarkan hasil riset melalui 50 responden yang terdiri mulai dari anak SMP hingga Perguruan Tinggi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. 50% responden adalah wanita.

2. 74% reponden berusia antara 16-25 tahun.

3. 58% responden suka mengkonsumsi produk coklat dan 32% sangat suka mengkonsumsi coklat.

4. 56% responden mengkonsumsi coklat lebih dari enam kali dalam sebulan. 5. 96% responden wanita tidak takut mengkonsumsi coklat.

6. 56% responden pria lebih senang membeli coklat untuk di konsumsi sendiri, 28% lebih senang membeli coklat untuk pacar atau sahabat.

7. 60% responden tahu akan manfaat-manfaat lain untuk coklat. 8. 64% responden lebih senang mengkonsumsi coklat buatan pabrik. 9. 60% responden pernah menemukan produk dari Floren Chocolate. 10.52% responden tidak pernah membeli produk dari Floren Chocolate.

11.55% responden membeli produk Floren Chocolate kurang dari lima kali dalam seminggu. 12.54% responden memberikan penilaian sederhana untuk kemasan Floren Chocolate. 13.36% responden mengatakan terdapat kelebihan pada kemasan Floren Chocolate.

14.50% dari 18 responden yang menyatakan ada kelebihan pada kemasan Floren Chocolate memberikan alasan kemasan Floren Chocolate memiliki desain yang menarik, 20% dari 18 responden menganggap bahwa kemasan Floren Chocolate memiliki bentuk yang unik. 15. 64% responden mengatakan terdapat kelemahan pada kemasan Floren Chocolate.

(47)

commit to user

kurang menjual.

17.64% responden mengatakan perlu diadakan perubahan pada bentuk dan desain kemasan Floren Chocolate.

18.49% dari 37 responden yang mengatakan perlu diadakan perubahan, memberikan alasan agar kemasan Floren Chocolate lebih menarik dan 32% dari 37 responden mengatakan agar produk Floren Chocolate berbeda dengan produk Chocolate’s home industry yang lain.

D.

Analisis SWOT

Analisa akan segala hal yang berhubungan dengan perencanaan startegi, dapat menggunakan analisa SWOT (SWOT analysis). Analisa ini membantu untuk melihat kembali kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).

(48)

commit to user

Analisa SWOT

Floren Chocolate Pingu’s Chocolate Monggo Chocolate

(49)
(50)

commit to user

(51)

commit to user

F. Unique Selling Prepotititon

Unique Selling Prepotititon merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada

(52)

commit to user

40

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

A.

Metode Perancangan

Perancangan berarti proses, cara, perbuatan dalam mengatur segala sesuatu atau merencanakan sesuatu. Perancangan “promosi kemasan baru floren chocolate” difokuskan

pada perencanaan struktur kemasan baru beserta media promosi untuk mengenalkan kemasan baru dan produk Floren itu sendiri. Hal pertama dalam perencanaan ini adalah melakukan riset produk floren chocolate melalui wawancara dan observasi lapangan atau bertatap muka langsung dengan pemilik serta melihat kondisi sekitar floren chocolate. Setelah bertemu dengan owner floren chocolate, penulis mengali siapakah yang akan menjadi target market (TM). Jika target market untuk promosi sudah ditentukan, penulis mencari produk lain yang dapat dijadikan kompetitor, dan selanjutnya menganalisis karakteristik produk floren secara mendalam. Dari hasil analisis produk dan kompetitor,produk dapat diposisikan sesuai dengan karakter yang dimiliki (positioning), kemudian dapat ditemukan USP (Unique Selling Proposition)

Permasalahan utama yang dihadapi adalah strategi desain kemasan yang digunakan dan promosi produk floren chocolate. Maka daripada itu, harus diciptakan desain kemasan yang berbeda dan lebih menarik serta promosi yang dapat memperkenalkan produk floren chocolate kepada masyarakat luas. Langkah awal pembuatan kemasan, dipilihlah tema yang

(53)

commit to user

media promosi untuk produk floren chocolate. Setelah rancangan disetujui, tahap berikutnya adalah proses produksi material promosi yang dilanjutkan dengan eksekusi ke media placement yang telah dipilih setelah itu evaluasi hasil dari promosi yang dilakukan dan ini

menjadi hal yang terakhir.

B.

Konsep Kreatif

Kata “kreatifitas” merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia

desain. konsep kreatif merupakan awal dari sebuah pengerjaan proyek desain. Hal ini menentukan mengenai bentuk pesan yang akan disampaikan maupun gaya desain yang akan digunakan sehingga menghasilkan suatu rancangan yang baik, komunikatif, dan efektif. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang.

Strategi penyampaian pesan perancangan promosi kemasan baru floren chocolate mojosongo-solo bertujuan agar target audience mengetahui bahwa floren chocolate merupakan makanan berbahan baku coklat yang berpotensi untuk menjadi salah satu ciri khas kota Solo yang dikemas dengan desain yanng baru, lebih menarik, efisien, harganya terjangkau dan dapat menjadi oleh-oleh khas Solo. Rancangan awal pada suatu material promosi adalah sketsa, lay out, desain dan sebagainya. Sedangkan untuk pesan dapat disampaikan dengan beberapa pendekatan komunikasi, seperti pendekatan emosional, artistik, dan kreatif. Adapun konsep kreatif sebagai penunjang “Perancangan Promosi

(54)

commit to user

yang dipilih berupa media cetak dan elektronik karena kedua media ini saling melengkapi. Bentuk pesan yang akan disampaikan pada “Perancangan Promosi Kemasan Baru Floren

Chocolate” ini adalah :

1. Pesan Verbal

Terdiri dari judul (headline) merupakan keutamaan dari iklan yang ingin disampaikan berupa kalimat persuasif, bodycopy yang tidak bertele-tele, jelas, sesuai fakta serta gaya bahasa yang mudah dipahami.

2. Pesan Non Verbal

Merupakan pendukung dari pesan, dapat berupa ilustrasi yang berfungsi untuk memperjelas atau menerangkan teks atau pesan sekaligus sebagai penghias serta daya tarik. Tipografi, warna, dan tata letak yang baik mampu menciptakan daya persuasi yang baik.

C.

Standar Visual

Dalam promosi kemasan baru Floren Chocolate ini ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan, yaitu dari segi visualnya. Visualisasi sebuah desain harus dapat menyatukan kata, gambar, dan elemen-elemen grafis lain agar menyatu. Perencanaan visual dalam pembuatan promosi kemasan baru Floren Chocolate ini, meliputi : 1. Ilustrasi

Rancangan promosi kemasan baru Floren Chocolate ini menggunakan ilustrasi berupa perpaduan dari bentuk cocoa ( buah coklat), bunga mawar dan daun (logo floren), serta hati (cinta, dimana coklat juga identik dengan cinta). Dari tiga ornamen ini dipadukan menjadi satu, sehingga terkesan membentuk motif batik, dimana batik juga merupakan ciri khas kota Solo.

(55)

commit to user

Floren Chocolate asli buatan orang Solo, maka maskot untuk Floren Chocolate’s home industry berupa Rajamala. Rajamala diakui sebagai icon Solo, sebagai salah satu

buktinya, pada saat ada kunjungan acara SBC (Solo Batik Cranival) ke Singapore, pihak Solo memberikan sebuah cinderamata berupa patung Rajamala dan seuntai kalung dengan liontin kepala Rajamala. Rajamala adalah “buto” (raksasa) yang memiliki watag sangar

dan galak, akan tetapi dalam maskot Floren chocolate ini, Rajamala digambarkan tetap dalam bentuk “buto” akan tetapi berkarakter lucu.

(56)

commit to user

Maskot Floren Chocolate tidak hanya ditampilkan dalam satu warna, akan tetapi bisa diaplikasikan dengan bentuk atau model lain sesuai dengan tema pada event yang sedang terjadi. Misal :

a. Saat event valentine, pada media promosi atau kemasan tematik dapat diaplikasikan :

b. Saat event lebaran, pada media promosi atau kemasasan tematik dapat diaplikasikan:

(57)

commit to user

d. Saat event imlek, pada media promosi atau kemasan tematik dapat diaplikasikan:

Maskot-maskot seperti ini biasanya diaplikasikan lewat media stiker, dimana maskot-maskot ini dapt ditempelkan pada bagian depan (muka) kemasan tematik untuk memberikan info kepada konsumen, event apa yang sedang berlangsung.

3. Tipografi

Tipografi atau jenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan dunia remaja yang antusias dengan berbagai produk coklat, yaitu dengan memakai karakter huruf non formal atau tidak kaku, ringan, elegan, tetapi tetap modern. Tipograffi yang dipilih dalam promosi kemasan baru Floren Chocolate ini antara lain :

a. Nama tipografi :

Lucida Calligraphy

Bentuk visual :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

b. Nama tipografi : Berlin Sans Fb

(58)

commit to user A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

c. Nama tipografi : Segoe Script

Bentuk visual :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

d. Nama tipografi :

Segoe Print

Bentuk visual :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

e. Nama tipografi :

Arial Rounded MT Bold

Bentuk visual :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(59)

commit to user SHOWCARD GOTHIC

Bentuk visual :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

g. Nama tipografi :

Gigi

Bentuk visual :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

h. Nama tipografi : Carakan

Bentuk visual :

4. Warna

(60)

commit to user

bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas, modern, dan sesuai dengan kesenangan remaja. Perpaduan warna tersebut antara lain adalah :

(C : 0, M : 0, Y : 0, K : 100)

(C : 0, M : 0,Y : 0, K : 10)

(C : 0, M : 90,Y : 90, K : 60)

(C : 0, M : 60, Y : 60, K : 40)

(C : 0, M : 30, Y : 75, K : 0)

(C : 0, M : 0, Y : 40, K : 0)

(C : 0, M : 100,Y : 55, K : 50)

(C : 90, M : 45,Y : 100, K : 0)

(C : 0, M : 100, Y : 0, K : 0)

5. Lay Out

(61)

commit to user

kemasan baru Floren Chocolate ini adalah: a. Mondarian Layout

Penyajian materi promosi yang mengacu pada bentuk-bentuk square/ landscape/ potrait. Masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian serta memuat

gambar yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual. b. Silhoutte Layout

Sajian berupa gambar ilustrasi yang menonjolkan bayangan. Penyajian dapat berupa text wrap/ warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar

seadanya dengan teknik fotografi. c. Sircus Layout

Penyajian iklan / materi promosi yang tidak baku, komposisi gambar visual, teks, dan susunannya tidak beraturan.

d. Bleed Layout

Sajian iklan yang sekeliling bidangnya menggunakan frame.

D.

Pemilihan Media

Langkah awal yang akan ditunjang dalam promosi ini adalah pembuatan kemasan baru Floren Chocolate. Kemasan yang akan dibuat antara lain :

1. Packaging Chocolate love kecil

Kemasan untuk chocolate love kecil berbentuk kotak yang sedikit memanjang ke atas. Karena produk ini diharapkan dapat menjadi gift atau souvenir, bagian atas pada kemasan diberi bentuk unik. Bentuk yang ada pada bagian atas kemasan ini adalah bentuk hati, sesuai dengan bentuk produk yang ada di dalamnya.

(62)

commit to user

foil. Hal ini diharapkan sebagai antisipasi agar produk tidak mudah leleh jika terkena panas. Ukuran lebar dan panjang kemasanpun dibuat pas dengan produk yang ada didalamnya, hal ini bertujuan agar produk tidak rusak pada saat pendistribusian

Untuk konsep desainnya, kemasan ini menampilkan logo,maskot dan tagline pada bagian muka dan belakang. Dibawah maskot diberikan informasi jumlah produk yang ada didalamnya. Untuk bagian samping, ditampilkan keyvisual dan beberapa informasi tentang Floren’s chocolate. (alamat, depkes, tanggal kadaluewarsa,dll). Untuk menjaga

keamanan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ditempelkan stiker masterbox di bagian hati bawah (bagian untuk menutup). Harga cetak kemasan ini kurang lebih Rp. 400,00 per kemasannya.

2. Packaging Chocolate love medium

Kemasan untuk chocolate love medium berbentuk kotak. Karena produk dalam kemasan ini juga ditujukan untuk gift atau souvenir, pada bagian atas kemasan diberikan hiasan menyerupai pengait. Selain sebagai media pemanis, pengait ini juga sebagai alat membuka dan menutup kemasan tersebut. Agar produk didalam kemasan dapat terlindungi, selain produk dilapisi dengan aluminium foil, kemasan dibuat pas dengan produk. Hal ini ditujukan agar produk tidak rusak pada saat didistribusikan ke konsumen. Sama halnya dengan chocolate love kecil, bagian muka ditampilkan maskot, logo, dan tagline. Dibawah maskot diberikan informasi jumlah produk yang ada didalamnya. Untuk

bagian samping, ditampilkan keyvisual dan beberapa informasi tentang Floren’s chocolate. (alamat, depkes, tanggal kadaluewarsa,dll). Untuk menjaga keamanan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ditempelkan stiker masterbox di bagian hati bawah (bagian untuk menutup). Harga cetak kemasan ini Rp.500,00 per kemasannya.

3. Packaging Chocolate top love

(63)

commit to user

karena sesuai dengan bentuk coklat yang ada didalamnya (bentuk love). Bagian atas kemasan diberi lobang kecil untuk tempat pita. Pita diletakan pada kemasan ini dengan tujuan untuk mengabungkan sisi depan dan belakang, selain itu pita digunakan sebagai media penambah estetika pada kemasan.

Untuk desain pada kemasannya, bagian muka ditampilkan logo, tagline, dan maskot. Bagian bawah maskot diberikan informasi jumlah produk yang ada didalamnya. Bagian samping kanan dan kiri diberikan keyvisual sebagai cirikhas. Bagian informasi perusahaan, tanggal kadaluwarsa, dll diletakan di bagian pembuka dan penutup bagian dalam, jadi ketika pita yang ada pada kemasan ini dibuka, konsumen langsung bias membaca informasi tersebut. Stiker masterbox diletakan dibagian pita yang mengaitkan bagian depan (muka) dan bagian belakang. Harga cetak kemasan ini kurang lebih RP. 1900,00 per kemasannya.

4. Packaging Chocolate praline mika

Kemasan untuk chocolate praline mika dibuat memanjang dengan hiasan melengkung menyerupai pita pada bagian atasnya. Agar bagian melengkung dapat menempel, dibantu dengan tali,sehingga lengkungan yang membentuk pita bias terlihat lebih jelas. Kemasan ini berisi 6 praline mika. Kemasan ini dibuat melengkung menyerupai pita dengan tujuan agar produk floren chocolate dapat menjadi gift di acara-acara tertentu (birthday’s gift) Agar produk tidak rusak di dalam kemasan ini, produk dari Floren chocolate dilapisi aluminium foil, hal ini bertujuan agar produk terlindung dari panas. Untuk melindungi produk yang satu ke produk yang lain, kemasan ini diberi penyekat di dalamnya, sehingga pada saat kemasan ini dibuka, produk tidak berubah posisi bahkan rusak.

(64)

commit to user

lengkungan pita. Harga cetak untuk kemasan ini kurang lebih Rp. 956,00 per kemasannya 5. Packaging Chocolate praline top

Kemasan untuk chocolate praline top dibentuk tinggi dengan bagian atas dibentuk unik. Kemasan dibuat tinggi dikarenakan jumlah produk yang terdapat didalamnya banyak. Jika dibuat memanjang, kemasan yang digunakan akan terlalu besar, sehingga profit yang didapatkanpun tidak sesuai dengan yang sudah ditargetkan. Selain itu, jika kemasan terlalu besar, sulit untuk dibentuk unik, jikapun dapat dibentuk, akan terjadi wastingpapper yang menyebabkan highbudget pada proses pembuatan kemasan.

Untuk melindungi produk dari tumpukan-tumpukan coklat yang lain, setiap praline coklat dilapisi dengan aluminium foil, hal ini selain bertujuan melindungi produk dari kerusakan dapat juga melindungi produk dari panas.

Untuk desain kemasannya, logo, maskot,dan tagline diletakkan di bagian bawah depan, sedangkan untuk informasi diletakkan di bagian bawah belakang. Keyvisual diletakkan pada bagian atas sebagai cirri khas. Stiker masterbox yang digunakan untuk segel diletakkan di bagian atas temapy untuk membuka kemasan ini. Harga cetak kemasan ini kurang lebih Rp. 789,00 per kemasannya.

6. Packaging Chocolate peanut top batik

Kemasan untuk chocolate peanut top batik ini dibuat sederhana dengan bentuk kotak dengan bagian atas diberi bentuk melengkung. Dibentuk hanya kotak dengan tujuan agar produk “ampyang” yang besar dan banyak dapat masuk ke dalam kemasan. Untuk

(65)

commit to user

kemasan terdapat di bagian samping kanan dan kiri)

Karena chocolate peanut ini merupakan produk andalan dari Floren chocolate, Kemasan batik peanut dibuat kecil . Hal ini bertujuan supaya adanya low budget untuk perusahaan dan minimum expencediture untuk konsumen yang ingin menikmati chocolate peanut untuk pertama kali.

Untuk desain kemasannya, bagian atas diberikan keyvisual sebagai cirri khas dan bagian bawah depan serta belakang ditampilkan logo, maskot, dan tagline. Untuk informasi perusahaan, tanggal kadaluarsa diletakan dibagian samping kanan dan kiri. Stiker masterbox yang digunakan sebagai segel diletakan di bagian pembuka (samping kanan dan kiri). Harga cetak kemasan ini kurang lebih Rp. 1900,00 per kemasannya.

7. Packaging sekunder isi 3

Kemasan isi tiga ini diciptakan dengan bentuk memanjang dengan dua bagian,yakni alas dan tutup. Kemasan sekunder isi tiga ini berisi tiga produk yang sama. Pada bagian muka (atas) di beri lubang yang dilapisi mika. Hal ini bertujuan agar produk yang berada di dalam dalam terlihat dari luar. Karena produk yang ada didalam sama, maka lubang yang ditampilkanpun hanya satu ukuran produk yang ada didalamnya. Disamping kanan lubang, terdapat logo dan maskot. Untuk bagian samping tuup terdapat info perusahaan. Untuk bagian alas diberikan keyvisual, hal ini agar menjadi cirri khas tersendiri untuk Floren chocolate. Kemasan isi tiga ini dibuat agar konsumen yang menyukai salah satu produk Floren dapat menghemat biaya jika ingin membeli produk Floren yang sama dalam jumlah banyak.

8. Packaging tematik natal, lebaran, imlek, dan valentine

Gambar

gambar yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan perancangan ini adalah untuk mengetahui bagaimana merancang promosi pariwisata kota Solo melalui batik sebagai warisan budaya.. Selanjutnya perancangan ini dilakukan

Faktor yang melatar belakangi perancangan kemasan dan media promosi kue Gandjelrel ini adalah keinginan penulis untuk meningkatkan angka penjualan melalui kemasan

Hasil dari penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali yang telah dilakukan

Belum adanya strategi promosi yang tepat dan strategi kreatif terutama untuk menjadikan Remaja sebagai target audience dengan bukti promosi yang dilakukan wisata kuliner Ayam

Pada perancangannnya, promosi Home Industry Bantal Rainbow Star yang ditujukan untuk target audience remaja hingga dewasa maka pesan yang akan ditanamkan dalam

Strategi promosi yang digunakan bertujuan untuk mengajak target audience beristirahat sejenak dari kesibukan dan menikmati wisata pulau Lombok dan Sumbawa secara langsung..

Merancang kemasan baru untuk anak-anak akan dibatasi pada perancangan kemasan primer, sekunder dan tersier untuk produk Chcocolate Butterflies dan Chcocolate

Kesimpulan Hasil dari penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali yang telah dilakukan dan