BOGOR
2011
DAFTAR PUSTAKA
Amin N. 2008. Pengaruh Methylobacterium spp. Terhadap pematahan benih padi
(Oryza sativa L.). [skripsi]. Bogor: Departemen Agronomi dan
Hortikultura Fakultas Pertanian. IPB.
[BALITBANG] Badan Litbang Pertanian. 2010. Padi Hibrida. Informasi Teknis Teknologi Padi. http://balitpa.litbang.deptan.go.id. [9 Agustus 2010]. Baskin CC, Baskin JM. 2001. Seeds: Ecology, Biogeography, and Evolution of
Dormancy and Germination. San Diego (CA): Academic Press.
Bethke PC, Libourel IGL, Reinohl V, Jones RL. 2006. Sodium nitroprusside, cyanide, nitrite, and nitrate break Arabidopsis seed dormancy in a nitric oxide-dependent manner. Planta. 223:805-812.
Bewley JD, Black M. 1985. Seeds: Physiology of Development and Germination.
New York: Plenum Press.
Byrd HW. 1983. Pedoman Teknologi Benih. Hamidin E, penerjemah. Jakarta: PT. Pembimbing Massa Anggota IKAPI. Terjemahan dari: Seed
Technology Handbook.
Copeland LO, McDonald MB. 2001. Principles of Seed Science and Technology, 4th edition. London: Kluwer Academic Publishers.
Ellis RH, Hong, TD, Robert EH. 1983. Procedure for the safe removal of dormancy in rice seed. Seed Sci & Technol 11:77-112.
Finkelstein R, Reeves W, Ariizumi T, Steber C. 2008. Molecular aspects of seed dormancy. Annu Rev Plant Biol. 59:384-415.
Gardner EP, Pearce RB, Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Herawati S, penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Physiology of Crop Plants.
Gu XY, Chen ZX, Foley ME. 2003. Inheritance of seed dormancy in weedy rice.
Crop Sci. 43:835-843.
Hairmansis A, Aswidinnoor H, Trikoesoemaningtyas, Suwarno. 2005. Evaluasi daya pemulih kesuburan padi lokal dari kelompok tropical japonica. Bul Agron 33(3):1-6.
Hasanah H. 1989. Fisiologi benih. Seed technology trainings for researcher. Central Research Institute for Food Crops. Dec. 4, 1989 - Jan. 27, 1990. Hayashi M. 1987. Relationship between endogenous germination inhibitors and
dormancy in rice seeds. Japan Agr Res Quarterly 21 (3): 153-161.
Ilyas S, Diarni WT. 2007. Persistensi dan pematahan dormansi benih pada beberapa varietas padi gogo. Agrista 11(2):92-101.
Justice L, Bass LN. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Ed ke-2. Roesli R, penerjemah; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Terjemahan dari: Principles and Practices of Seed Storage.
Kharismayani I. 2010. Kajian after-ripening pada beberapa varietas padi gogo. [skripsi]. Bogor: Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. IPB.
Kuswanto H. 1997. Analisis Benih. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mugnisjah WQ. 2007. Teknologi Benih. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nguyen CT, Chin DV, Tai NT, Son TTN. 1999. Study on dormancy characteristic of five popular weedy rice varieties in the Mekong river delta. Short Comunication. Omonrice 7:192-195.
Nugraha US, Soejadi. 1989. Pengaruh penundaan perontokan terhadap mutu benih padi. Keluarga Benih 1:221-300.
Nonogaki H, Bassel GW, Bewley JD. 2010. Germination-still a mystery. Plant Sci
(2010):1-8.
Rosmawati S. 2003. Metode pematahan dormansi benih padi (Oryza sativa L.) pada berbagai periode simpan. [skripsi]. Bogor: Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. IPB.
Sadjad S. 1980. Teknologi Benih dengan Masalah-masalahnya. Di dalam: Sadjad S, editor. Dasar-dasar Teknologi Benih Capita Selecta. Bogor: Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB.
Sadjad S. 1993. Dari Benih kepada Benih. Jakarta: Grasindo.
Sadjad S. 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Jakarta: Grasindo.
Sadjad S, Murniati E, Ilyas S. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih. Jakarta: Grasindo.
Sadjad S. 2008. The Philosophy of Seed. Bogor: IPB Press.
Santika A. 2006. Teknik pengujian masa dormansi benih padi (Oryza sativa L).
Bulletin Teknik Pertanian 11(2):67-71.
Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid III. Lukman DR, Sumaryono, penerjemah. Bandung: Penerbit ITB. Terjemahan dari: Plant Physiology.
Schmidt L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Hutan Tropis dan Subtropis.
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Departemen Kehutanan, penerjemah.
Sinambela D. 2008. Kajian perkembangan dan dormansi pada biji padi (Oryza sativa L.) varietas Ariza dan Sunggal serta pemecahannya. [tesis]. Medan: Sekolah Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara.
SNI 01-6233-2003. Benih Padi-Bagian 4:Kelas Benih Sebar. Badan Standarisasi Nasional.
Soejadi, Nugraha US. 2001a. Studi efikasi metode pematahan dormansi benih padi. Penelitian pertanian tanaman pangan 20(1):72-79.
Soejadi, Nugraha US. 2001b. Pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap daya berkecambah benih padi. Seminar dan peluncuran buku retrospeksi perjalanan industri benih di Indonesia. Bogor. 22 Mei 2001.
Sutopo L. 2002. Teknologi Benih. Jakarta: Grafindo Persada.
Suwarno. 2004. Pemuliaan dan pengembangan padi hibrida. Makalah Seminar Nasional Padi Hibrida 2004: Prospek Pemanfaatan Padi Hibrida dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. Bogor. 9 Okt. 2004. Bogor: Himpunan Mahasiswa Agronomi Fak. Pertanian Institut Pertanian Bogor. Veasey EA et al. 2004. Variation in the loss of seed dormancy during
after-ripening of wild and cultivated rice species. Annals of Botany. 2004:1-8. Wahyuni S, Nugraha US, Soejadi. 2004. Karakterisasi dormansi dan metode
efektif untuk pematahan dormansi benih plasma nutfah padi. Penelitian pertanian tanaman pangan 23(2):73-78.
Wan JM et al. 2006. Genetic dissection of seed dormancy trait in cultivated rice (Oryza sativa L.). Plant Science. 170(2006):786-792.
Xu BQ, Lu ZM. 2009. Correlation between parents and F1 and combining ability of parents on seed dormancy in indica rice (Oriza sativa). Rice Science. 16(1):51-57.
Yuwanda W. 2008. Prospek pengembangan padi gogo aromatik dalam upaya
menunjang ketahanan pangan.
Lampiran 1. Deskripsi Varietas Aek Sibundong Nomor pedigri : BP1924-1E-5-2rni
Asal persilangan : Sitali/Way Apo Buru//2*Widas
Golongan : Cere
Umur tanaman : 108-125 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 108 - 116 cm Anakan produktif : 16 – 20 batang
Warna kaki : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna telinga daun : Putih Warna lidah daun : Putih
Warna daun : Hijau
Muka daun : Agak kasar
Posisi daun : Tegak
Daun bendera : Tegak
Bentuk gabah : Ramping
Warna gabah : Kuning bersih
Kerontokan : Sedang
Tekstur nasi : Pulen
Kadar amilosa : 22 %
Indeks glikemik : 56 Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha Potensi hasil : 8,0 t/ha Ketahanan terhadap
Hama : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 •
Agak tahan terhadap hawar daun bakteri • strain IV
Penyakit :
Anjuran tanam : Dapat ditanam pada musim hujan da kemarau, cocok ditanam pada lokasi sekitar 700 m dpl. Instansi pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Pemulia : Z. A. Simanullang, Aan A. Daradjat dan B. Suprihatno
Tim peneliti : Nafisah, S. Dewi Indrasari, Triny S. Kadir dan A. Rifki
Teknisi : Toyib S. M., Maman Suherman, M. Sailan dan Zaenal Arifin
Lampiran 2. Deskripsi Varietas Bah Butong Nama Varietas : Bahbutong
Kategori : Varietas unggul nasional (released variety) SK : 551/Kpts/TP.240/8/1985 tanggal 5 Agustus 1985
Tahun : 1985
Tetua : persilangan C4-63 gb/Ptb 33
Rataan Hasil : 4,0 - 5,0 t/ha gabah kering bersih
Pemulia : Adijono Pa., T. Suhartini, Sony Suharsono, Z Harahap
nomor seleksi : B4047f-Sm-46-1-2-Mr-7 golongan : cere (kadang-kadang berbulu) umur tanaman : 115 - 125 hari
bentuk tanaman : tegak tinggi tanaman : 90 - 100 cm
anakan produktif : banyak (20 -25 batang)
warna kaki : hijau
warna batang : hijau muda warna daun telinga : tidak berwarna warna lidah daun : tidak berwarna
warna daun : hijua
muka daun : lebar dan kasar
posisi daun : tegak
daun bendera : tegak, panjang dan lebar bentuk gabah : agak bulat dan besar
warna gabah : agak kusam
kerontokan : agak tahan
kerebahan : tahan
rasa nasi : enak
bobot 1000 butir gabah : 28 g
kadar amilosa : 24 %
potensi hasil : 4,0 - 5,0 t/ha gabah kering bersih ketahanan terhadap
hama
: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara
Ketahanan terhadap penyakit
: tahan terhadap blas (Pyricularia oryzae), agak tahan terhadap bakteri hawar daun (Xanthomonas oryzae)
Lampiran 3. Deskripsi Lokal Batang (Informasi dari petani Kabupaten Batang) Umur tanaman : 110-130 hari
Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 115 - 127 cm Anakan produktif : 14 – 22 batang
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Daun bendera : Tegak
Bentuk gabah : Bulat
Warna gabah : Merah
Kerontokan : Sedang
Tekstur nasi : Pulen
Rata-rata hasil : 4,5 t/ha
Lampiran 4. Deskripsi Padi Hibrida Varietas Bernas Rokan
Nomor seleksi : H-2
Asal persilangan : IR58025A/BR827-35
Golongan : Cere
Umur tanaman : 110 - 116 hari Bentuk tanaman : Tegak
Tinggi tanaman : 108 - 115 cm Anakan produktif : 18 – 30 batang
Warna kaki : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna telinga daun
: Tidak berwarna
Warna lidah daun : Tidak berwarna Warna helai daun : Hijau
Muka daun : Kasar
Posisi daun : Tegak
Daun bendera : Tegak
Bentuk gabah : Ramping
Warna gabah : Kuning bersih
Kerontokan : Sedang
Kerebahan : Tahan
Tekstur nasi : Sedang
Kadar amilosa : 23,5%
Bobot 1000 butir : 26 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha Potensi hasil : 9,0 t/ha Ketahanan terhadap
Hama : Rentan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Penyakit : Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain
III dan IV
Pemulia : Suwarno, B. Sutaryo, Yuniati P.M., Murdani Diredja dan B. Suprihatno
Teknisi : Munada M., A. Sudradjat dan Suwarto
Dilepas tahun : 2002
Lampiran 5. Deskripsi Padi Hibrida Varietas Bernas Prima Nomor seleksi : GH-7(D You 725)
Golongan : Cere
Umur tanaman : 107 - 109 hari Bentuk tanaman : Tegak, rapat Tinggi tanaman : 108 - 115 cm
Bentuk gabah : Panjang, sedikit tebal
Warna gabah : Kuning, ujung berwarna ungu
Kerebahan : Tahan
Bobot 1000 butir : 30,71 g
Kadar protein : 8,84%
Potensi hasil : 9,0 t/ha
Lampiran 6. Deskripsi Padi Hibrida Varietas SL-8
Nomor seleksi : SL-8H
Asal : Introduksi dari Philippines, merupakan keturunan pertama
Golongan : FI hasil persilangan (CMS SL-1A) dengan Restorer SL-8R
Umur tanaman : 112 – 115 hari Bentuk tanaman : Tegak
Tinggi tanaman : ± 90 cm Anakan produktif : 11 - 12 batang
Warna kaki : Hijau
Warna batang : Hijau
Kekuatan batang Kuat
Warna telinga daun : Tidak berwarna Warna lidah daun : Tidak berwarna Warna helai daun : Hijau tua
Muka daun : Kasar
Posisi daun : Tegak
Daun bendera : Tegak
Bentuk gabah : Sedang
Warna gabah : Kuning Jerami
Jumlah gabah per malai
: 212-217 butir
Presentasi gabah isi : 83%
Kerontokan : Sedang
Tekstur nasi : Sedang
Kadar amilosa : 25,5%
Bobot 1000 butir : 26 – 27 gram
Potensi hasil : 14,83 t/ha gabah kering giling Ketahanan terhadap Penyakit
Hama : Agak peka terhadap Wereng Coklat biotipe 1, 2 dan biotipe 3
Penyakit : Agak peka terhadap Hawar Daun Bakteri Strain III, peka terhadap penyakit Virus Tungro
Anjuran tanam : Pada musim Kemarau cocok ditanam di lahan sawah irigasi subur dataran rendah serta musim Hujan cocok ditanam pada lahan irigasi yang bukan daerah endemic wereng coklat, virus tungro dan hawar daun bakteri.
Dilepas tahun : 2006
Pengusul : PT. Sang Hyang Seri
Lampiran 7. Deskripsi Padi Hibrida Varietas TEJ
Asal : Galur H96110 yang merupakan keturunan
pertama (F1) hasil persilangan CMS C002 x Restorer M012
Golongan : Indica
Umur tanaman : ± 113 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : ± 108 cm Anakan produktif : ± 14 batang
Warna kaki : Hijau
Warna batang : Hijau
Kekuatan batang Kuat
Warna telinga daun : Tidak berwarna Warna lidah daun : Hijau
Warna daun : Hijau
Posisi daun : Tegak
Daun bendera : Tegak
Warna batang : Hijau
Bentuk gabah : Ramping
Warna gabah : Kuning Jerami
Jumlah gabah per malai
: ± 227 butir
Presentasi gabah isi : 83%
Kerontokan : Tahan
Kerebahan : Tahan
Kadar amilosa : ± 24,2% Bobot 1000 butir : ± 25,8 gram
Potensi hasil : 12,6 t/ha gabah kering giling Rata-rata hasil : 7,9 t/ha gabah kering giling Ketahanan
Hama : Agak peka terhadap Wereng Coklat biotipe 1, 2 dan biotipe 3
Penyakit : Agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak peka terhadap hawar daun bakteri patotipe IV, agak peka terhadap Hawar Daun Bakteri patotipe VIII, peka terhadap penyakit Virus Tungro
Anjuran tanam : Dianjurkan ditanam mengikuti kaidah Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
Dilepas tahun : 2006
Pemulia : Yog Raj, Satoto, Sudibyo TW Utomo
Peneliti : Yuana Kridha Leksana, Agus Junaedin, Guntur Wibowo, Widya Nugroho
Lampiran 8. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode
after-ripening varietas Aek Sibundong terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 9 13.81388753 1.53487639 2.70* Ulangan 2 1.36613528 0.68306764 1.20tn Periode After-Ripening 7 12.44775225 1.77825032 3.13* Total terkoreksi 23 21.77982795
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 29 55972.27190 1930.07834 21.73** Ulangan 2 253.68680 126.84340 1.43tn D 2 6402.67941 3201.33971 36.04** Galat (d) 4 163.59693 40.89923 0.46tn P 7 41239.30517 5891.32931 66.32** DxP 14 7913.00359 565.21454 6.36** Total terkoreksi 71 59703.16203
Daya Berkecambah Perlakuan 29 52830.00915 1821.72445 29.45**
Ulangan 2 52.52566 26.26283 0.42tn D 2 6102.82911 3051.41455 49.33** Galat (d) 4 118.61493 29.65373 0.48tn P 7 38866.96789 5552.42398 89.76** DxP 14 7689.07156 549.21940 8.88** Total terkoreksi 71 55427.92849
Indeks Vigor Perlakuan 29 54952.62967 1894.91826 37.91** Ulangan 2 177.11387 88.55693 1.77tn D 2 10144.27244 5072.13622 101.48** Galat (d) 4 65.71077 16.42769 0.33tn P 7 32565.27272 4652.18182 93.07** DxP 14 12000.25987 857.16142 17.15** Total terkoreksi 71 57051.93917
Intensitas Dormansi Perlakuan 29 63378.01554 2185.44881 49.24** Ulangan 2 193.99455 96.99728 2.19tn D 2 5443.08302 2721.54151 61.31** Galat (d) 4 65.77321 16.44330 0.37tn P 7 51373.15080 7339.02154 165.34** DxP 14 6302.01396 450.14385 10.14** Total terkoreksi 71 65242.26838
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 29 6976.929863 240.583788 325.42**
Ulangan 2 2.159108 1.079554 1.46tn D 2 883.324033 441.662017 597.41** Galat (d) 4 1.411733 0.352933 0.48tn P 7 5653.364554 807.623508 1092.42** DxP 14 436.670433 31.190745 42.19** Total terkoreksi 71 7007.980488
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata
Lampiran 9. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode
after-ripening varietas Bah Butong terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 9 11.55365210 1.28373912 1.48tn Ulangan 2 1.97478362 0.98739181 1.14tn Periode After-Ripening 7 9.57886848 1.36840978 1.58tn Total terkoreksi 23 23.69313937
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 29 52356.38502 1805.39259 65.63**
Ulangan 2 68.66032 34.33016 1.25tn D 2 10206.30666 5103.15333 185.51** Galat (d) 4 120.82284 30.20571 1.10tn P 7 38287.65523 5469.66503 198.84** DxP 14 3672.93996 262.35285 9.54** Total terkoreksi 71 53511.73259
Daya Berkecambah Perlakuan 29 49010.90429 1690.03118 67.91**
Ulangan 2 35.19872 17.59936 0.71tn D 2 9440.15837 4720.07918 189.66** Galat (d) 4 83.95697 20.98924 0.84tn P 7 36190.60029 5170.08576 207.74** DxP 14 3260.98994 232.92785 9.36** Total terkoreksi 71 50056.17980
Indeks Vigor Perlakuan 29 46159.39569 1591.70330 59.57**
Ulangan 2 2.25536 1.12768 0.04tn D 2 15429.11676 7714.55838 288.73** Galat (d) 4 55.29951 13.82488 0.52tn P 7 27159.09633 3879.87090 145.21** DxP 14 3513.62773 250.97341 9.39** Total terkoreksi 71 47281.59489
Intensitas Dormansi Perlakuan 29 60077.19423 2071.62739 81.60**
Ulangan 2 54.37742 27.18871 1.07tn D 2 9416.12488 4708.06244 185.44** Galat (d) 4 98.06961 24.51740 0.97tn P 7 47061.90033 6723.12862 264.81** DxP 14 3446.72199 246.19443 9.70** Total terkoreksi 71 61143.50766
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 29 6666.743240 229.887698 64.44**
Ulangan 2 9.588386 4.794193 1.34tn D 2 1270.811211 635.405606 178.12** Galat (d) 4 6.749156 1.687289 0.47tn P 7 4984.034765 712.004966 199.60** DxP 14 395.559722 28.254266 7.92** Total terkoreksi 71 6816.567365
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata
Lampiran 10. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode after-ripening varietas Lokal Batang terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 4 34.44433423 8.61108356 0.73tn Ulangan 2 26.67118747 13.33559374 1.13tn Periode After-Ripening 4 7.77314675 3.88657338 0.33tn Total terkoreksi 8 81.82399317
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 14 14268.07839 1019.14846 15.20**
Ulangan 2 4.368207 2.184104 0.03tn D 2 5142.722407 2571.361204 38.34** Galat (d) 4 46.024748 11.506187 0.17tn P 7 8770.179207 4385.089604 65.39** DxP 14 304.783815 76.195954 1.14** Total terkoreksi 26 15072.81403
Daya Berkecambah Perlakuan 14 14794.90463 1056.77890 8.03** Ulangan 2 199.780719 99.890359 0.76tn D 2 6062.652052 3031.326026 23.03** Galat (d) 4 259.054370 64.763593 0.49tn P 2 8089.224919 4044.612459 30.73** DxP 4 184.192570 46.048143 0.35** Total terkoreksi 26 16374.41594
Indeks Vigor Perlakuan 14 13439.50518 959.96466 7.14**
Ulangan 2 0.625867 0.312933 0.00tn D 2 5356.383356 2678.191678 19.91** Galat (d) 4 33.905111 8.476278 0.06tn P 2 7870.094422 3935.047211 29.25** DxP 4 178.496422 44.624106 0.33** Total terkoreksi 26 15053.74620
Intensitas Dormansi Perlakuan 14 12475.50061 891.10719 29.43**
Ulangan 2 4.368207 2.184104 0.07tn D 2 4042.944630 2021.472315 66.75** Galat (d) 4 46.024748 11.506187 0.38tn P 2 7958.201430 3979.100715 131.39** DxP 4 423.961593 105.990398 3.50** Total terkoreksi 26 12838.90292
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 14 1193.815444 85.272532 48.48** Ulangan 2 2.3401556 1.1700778 0.67tn D 2 317.2560222 158.6280111 90.18** Galat (d) 4 2.5726889 0.6431722 0.37tn P 2 729.9200889 364.9600444 207.48** DxP 4 141.7264889 35.4316222 20.14** Total terkoreksi 26 1214.923400
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata
Lampiran 11. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode after-ripening varietas Bernas Prima terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 9 15.52446958 1.72494106 3.90* Ulangan 2 0.98001527 0.49000764 1.11tn Periode After-Ripening 7 14.54445431 2.07777919 4.70** Total terkoreksi 23 21.71691617
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 29 12665.35090 436.73624 11.77** Ulangan 2 46.899378 23.449689 0.63tn D 2 293.834103 146.917051 3.96* Galat (d) 4 41.708356 10.427089 0.28tn P 7 7859.382965 1122.768995 30.26** DxP 14 4423.526097 315.966150 8.52** Total terkoreksi 71 14223.57050
Daya Berkecambah Perlakuan 29 6220.764004 214.509104 4.99** Ulangan 2 64.600108 32.300054 0.75tn D 2 152.998808 76.499404 1.78tn Galat (d) 4 157.120608 39.280152 0.91tn P 7 2725.218510 389.316930 9.06** DxP 14 3120.825969 222.916141 5.18** Total terkoreksi 71 8026.522688
Indeks Vigor Perlakuan 29 4173.885019 143.927070 5.40**
Ulangan 2 8.952669 4.476335 0.17tn D 2 1199.441944 599.720972 22.51** Galat (d) 4 17.373622 4.343406 0.16tn P 7 1696.445817 242.349402 9.10** DxP 14 1251.670967 89.405069 3.36** Total terkoreksi 71 5292.808461
Intensitas Dormansi Perlakuan 29 5815.563761 200.536681 7.55** Ulangan 2 33.462419 16.731210 0.63tn D 2 492.370278 246.185139 9.27** Galat (d) 4 91.019097 22.754774 0.86tn P 7 2044.748511 292.106930 11.00** DxP 14 3153.963456 225.283104 8.48** Total terkoreksi 71 6930.824844
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 29 446.2786611 15.3889193 3.78** Ulangan 2 6.3660528 3.1830264 0.78tn D 2 31.7473361 15.8736681 3.90* Galat (d) 4 23.6892306 5.9223076 1.46tn P 7 221.5424667 31.6489238 7.78** DxP 14 162.9335750 11.6381125 2.86** Total terkoreksi 71 617.1888444
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata
Lampiran 12. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode after-ripening varietas TEJ terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 9 24.81099507 2.75677723 10.44** Ulangan 2 0.28235878 0.14117939 0.53tn Periode After-Ripening 7 24.52863629 3.50409090 13.27** Total terkoreksi 23 28.50920873
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 29 5857.544044 201.984277 14.10**
Ulangan 2 14.953303 7.476651 0.52tn D 2 240.410619 120.205310 8.39** Galat (d) 4 38.936947 9.734237 0.68tn P 7 3857.864772 551.123539 38.47** DxP 14 1705.378403 121.812743 8.50** Total terkoreksi 71 6459.289194
Daya Berkecambah Perlakuan 29 8146.386253 280.909871 17.32**
Ulangan 2 11.312203 5.656101 0.35tn D 2 658.860086 329.430043 20.31** Galat (d) 4 30.367189 7.591797 0.47tn P 7 5434.600439 776.371491 47.86** DxP 14 2011.246336 143.660453 8.86** Total terkoreksi 71 8827.702328
Indeks Vigor Perlakuan 29 12215.46707 421.22300 33.90** Ulangan 2 33.354136 16.677068 1.34tn D 2 1051.563353 525.781676 42.31** Galat (d) 4 77.604022 19.401006 1.56tn P 7 8682.974800 1240.424971 99.82** DxP 14 2369.970758 169.283626 13.62** Total terkoreksi 71 12737.40191
Intensitas Dormansi Perlakuan 29 5868.465517 202.360880 14.18**
Ulangan 2 14.914608 7.457304 0.52tn D 2 239.267608 119.633804 8.38** Galat (d) 4 38.682358 9.670590 0.68tn P 7 3861.121928 551.588847 38.64** DxP 14 1714.479014 122.462787 8.58** Total terkoreksi 71 6468.024750
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 29 721.4887250 24.8789216 18.05** Ulangan 2 0.9377333 0.4688667 0.34tn D 2 101.6371000 50.8185500 36.87** Galat (d) 4 2.2797917 0.5699479 0.41tn P 7 376.3433556 53.7633365 39.01** DxP 14 240.2907444 17.1636246 12.45** Total terkoreksi 71 779.3718000
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata
Lampiran 13. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode after-ripening varietas SL-8 terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 6 0.16989695 0.02831616 0.64tn Ulangan 2 0.04933953 0.02466976 0.56tn Periode After-Ripening 4 0.12055742 0.03013935 0.69tn Total terkoreksi 14 0.52146249
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 20 16568.96821 828.44841 17.62**
Ulangan 2 71.28149 35.64075 0.76tn D 2 3932.35041 1966.17521 41.82** Galat (d) 4 149.05293 37.26323 0.79tn P 4 10277.19481 2569.29870 54.64** DxP 8 2139.08856 267.38607 5.69** Total terkoreksi 44 17697.43212
Daya Berkecambah Perlakuan 20 20232.14498 1011.60725 21.31**
Ulangan 2 28.00328 14.00164 0.29tn D 2 7810.73635 3905.36818 82.28** Galat (d) 4 113.68753 28.42188 0.60tn P 4 10499.31739 2624.82935 55.30** DxP 8 1780.40043 222.55005 4.69** Total terkoreksi 44 21371.35036
Indeks Vigor Perlakuan 20 36099.39762 1804.96988 50.30**
Ulangan 2 4.17022 2.08511 0.06tn D 2 21304.84462 10652.42231 296.87** Galat (d) 4 146.95229 36.73807 1.02tn P 4 11338.98382 2834.74596 79.00** DxP 8 3304.44667 413.05583 11.51** Total terkoreksi 44 36960.56704
Intensitas Dormansi Perlakuan 20 13486.28632 674.31432 26.88**
Ulangan 2 15.945604 7.972802 0.32tn D 2 3089.019858 1544.509929 61.56** Galat (d) 4 80.976489 20.244122 0.81tn P 4 8575.696364 2143.924091 85.45** DxP 8 1724.648009 215.581001 8.59** Total terkoreksi 44 14088.41923
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 20 1860.987124 93.049356 53.95** Ulangan 2 0.3037378 0.1518689 0.09tn D 2 803.9488311 401.9744156 233.08** Galat (d) 4 5.2026222 1.3006556 0.75tn P 4 967.0019867 241.7504967 140.18** DxP 8 84.5299467 10.5662433 6.13** Total terkoreksi 44 1902.377631
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata
Lampiran 14. Analisis ragam pengaruh teknik pematahan dormansi dengan periode after-ripening varietas Bernas Rokan terhadap semua tolok ukur yang diamati
Tolok Ukur SK db JK KT F-hit
Kadar Air Perlakuan 6 13.81057309 2.30176218 1.12tn Ulangan 2 2.23032019 1.11516009 0.54tn Periode After-Ripening 4 11.58025290 2.89506323 1.41tn Total terkoreksi 14 30.26121678
Potensi Tumbuh Maksimum Perlakuan 20 3401.263938 170.063197 5.45** Ulangan 2 302.068564 151.034282 4.84* D 2 61.829898 30.914949 0.99tn Galat (d) 4 68.021182 17.005296 0.54tn P 4 2269.606524 567.401631 18.17** DxP 8 699.737769 87.467221 2.80* Total terkoreksi 44 4150.597324
Daya Berkecambah Perlakuan 20 6504.376311 325.218816 6.46** Ulangan 2 23.861671 11.930836 0.24tn D 2 1179.985951 589.992976 11.72** Galat (d) 4 68.882249 17.220562 0.34tn P 4 3966.097169 991.524292 19.70** DxP 8 1265.549271 158.193659 3.14* Total terkoreksi 44 7712.619391
Indeks Vigor Perlakuan 20 1526.374858 76.318743 2.48** Ulangan 2 205.3434711 102.6717356 3.33tn D 2 328.9241111 164.4620556 5.34* Galat (d) 4 64.4035556 16.1008889 0.52tn P 4 251.1699644 62.7924911 2.04tn DxP 8 676.5337556 84.5667194 2.74* Total terkoreksi 44 2265.951098
Intensitas Dormansi Perlakuan 20 3239.332680 161.966634 6.51** Ulangan 2 418.646573 209.323287 8.41** D 2 65.433013 32.716507 1.31tn Galat (d) 4 54.813493 13.703373 0.55tn P 4 1960.801102 490.200276 19.69** DxP 8 739.638498 92.454812 3.71** Total terkoreksi 44 3836.873480
Kecepatan Tumbuh Perlakuan 20 198.1240578 9.9062029 3.63** Ulangan 2 17.15469778 8.57734889 3.14tn D 2 39.22056444 19.61028222 7.18** Galat (d) 4 9.29176889 2.32294222 0.85tn P 4 95.27454667 23.81863667 8.72** DxP 8 37.18248000 4.64781000 1.70tn Total terkoreksi 44 263.6911911
Keterangan : ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 5% *=Berpengaruh nyata pada taraf 5% tn = Tidak berpengaruh nyata