• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOGOR

2007

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Preferensi dan Pendugaan Produktivitas Pakan Alami Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847) di Hutan Produksi Khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara.” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Desember 2007

Supartono

Natural Feeding Plants Of Sumatran Elephants (Elephas maximus sumatranus Temmick 1847) In Seblat Training Center for Elephants North Bengkulu). Under direction of YANTO SANTOSA and A. MACHMUD THOHARI

Production forest of Seblat with special function as Seblat’s Elephants Training Center is a forest isolated from the surrounding forest. The utilization of forest’s products by logging company and the conversion of forest area into coconut palm estates have fragmented elephants’ habitat. Lebang Kandis production forest which positioned as a coridor for wildlife from and to Seblat Elephants Training Center didn’t worked as planned. This resulted in an increased conflict between man and elephant to utilize space and food.

Research method comprises of 3 main activities, which are the analysis of vegetation, the cutting and pruning of elephants’ food species and the observation of elephants’ daily activities by following the herd. Vegetatation analysis results, ground plant species which are potential as elephants’ food species comprises of 36 species, 29 spesies of seedling level, 26 species of sapling level, 24 species of pole level and 29 species of tree level.

The highest productivity of elephants’ food species for sapling and pole levels is provided by Leea indica (5,10 g/ind/day) and for ground plant

Gigantochloa cf. atroviolacea (0.88 g/m2/hari).

The observation of daily feeding activities on loor found 245 species of 70 families of plants eat by the elephants. The Fabaceae and Poaceae plant families are the most being eaten. Elephants’ food species parts can be grouped into 11 groups, which are leaves, stem, small branches, innermost of plant, bark, tree bark, roots, flowers, fruits, tuber and bamboo shoot. The part of plant species being eaten the most are leaves, small branches and the stem, totalled 35,1 %.

From the 6 elephants being sampled, the elephant Cokro (male) eat 120 species of plants with daily frequency of 798,5, elephant Eva (female) eat 114 species with daily frequency of 817,6, elephant Sari (female) eat 111 species with daily frequency of 712,6, elephant Nelson (male) eat 95 species with daily frequency of 665,2, elephant Robi (male) eat 88 species with daily frequency of 810, and elephant Desi (female) eat 88 species with daily frequency of 853,2. Analysis result using Neu’s Index shows that elephant Nelson only prefers 14 species of plants, elephant Cokro only prefers 13 species of plants, elephant Robi only prefers 11 species of plants, elephant Sari prefers 8 species of plants, elephant Desi prefers 18 species of plants and elephant Eva prefers 21 species of plants. The spesies of plants prefers by all of sampled elephants are Gigantochloa

cf. atroviolacea and Stachyphryinium sp.

The behavior of the elephants when acquiring food can be categorized into 8 categories, which are snapping, pulling, unplugging, grabbing, peeling, kicking, ploughing and picking. From all the plant species being eaten, 35 % of which acquired by breaking.

SUPARTONO. Preferensi dan Pendugaan Produktivitas Pakan Alami Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847) di Hutan Produksi Khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara. Dibimbing oleh YANTO SANTOSA dan A. MACHMUD THOHARI.

Kawasan hutan produksi tetap dengan fungsi khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat adalah kawasan hutan yang terisolasi dari hutan sekitarnya. Pengusahaan HPH dan konversi hutan untuk perkebunan sawit menyebabkan habitat gajah semakin menyempit. Kawasan hutan yang diharapkan menjadi jalur lalu lintas satwa dari dan menuju PLG Sebelat tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga terjadi konflik antara gajah dan manusia didalam pemanfaatan ruang dan sumber makanan.

Metode penelitian secara garis besar terdiri dari 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu inventarisasi potensi pakan, pengamatan produktivitas tumbuhan yang dimakan, dan pengamatan aktifitas harian gajah dengan berjalan kaki mengikuti pergerakan gajah.

Hasil analisa vegetasi ditemukan tumbuhan bawah potensial pakan gajah 36 spesies, tingkat semai 29 spesies, tumbuhan tingkat pancang 26 spesies, tumbuhan tingkat tiang 24 spesies, dan tumbuhan tingkat pohon 26 spesies.

Produktivitas tumbuhan pakan tertinggi untuk tingkat pancang dan tiang adalah Leea indica (5,10 g/ind/hari) dan tumbuhan tingkat bawah Gigantochloa

cf. atroviolacea (0.88 g/m2/hari).

Hasil pengamatan ditemukan 245 spesies dalam 70 famili tumbuhan yang dimakan oleh gajah. Famili fabaceae dan poaceae adalah yang paling banyak dimakan, masing-masing 28 spesies dan 21 spesies. Tumbuhan yang dimakan oleh gajah dikelompokan pada 11 bagian, yaitu daun, pelepah, ranting, umbut, batang, kulit batang, akar, bunga, buah, umbi dan rebung. Bagian yang paling banyak dimakan adalah daun, ranting dan batang sebanyak 35,1 %.

Dari 6 ekor gajah sampel yang digunakan, gajah Cokro (jantan) memakan 120 spesies tumbuhan dengan frekuensi makan harian 798,5, gajah Eva (betina) memakan 114 spesies dengan frekuensi makan harian 817,6, gajah Sari (betina) memakan 111 spesies tumbuhan dengan frekuensi makan harian 712,6, gajah Nelson (jantan) memakan 95 spesies dengan frekuensi makan harian 665,2, gajah Robi (jantan) memakan 88 spesies dengan frekuensi makan harian 810, dan gajah Desi (betina) memakan 88 spesies dengan frekuensi makan harian 853,2.

Hasil analisis dengan Indeks Neu diperoleh bahwa gajah Nelson hanya menyukai 14 spesies tumbuhan, gajah Cokro menyukai 13 spesies tumbuhan, gajah Robi 11 spesies tumbuhan, gajah Sari menyukai 8 spesies tumbuhan, gajah Desi menyukai 18 spesies tumbuhan dan gajah Eva menyukai 21 spesies tumbuhan.

Spesies tumbuhan yang disukai oleh semua gajah sampel adalah

Gigantochloa cf. atroviolacea (bambu sri) dan Stachyphryinium sp (mayor). Spesies yang disukai oleh 5 ekor gajah sebanyak 4 spesies tumbuhan, yang disukai oleh 4 ekor gajah adalah 4 spesies, 4 spesies tumbuhan disukai oleh 3

patahkan, tarik, cabut, renggut, kupas, menedang, dongkel, pungut. Dari total spesies yang dimakan oleh gajah, 33,5 % diantaranya diambil dengan cara dipatahkan.

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007

Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, menyusun laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

sumatranus Temmick, 1847) DI HUTAN PRODUKSI KHUSUS

(HPKh) PUSAT LATIHAN GAJAH (PLG) SEBELAT

BENGKULU UTARA

SUPARTONO

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan

Sub Program Studi Konservasi Keanekaragama Hayati

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

Judul Thesis : Preferensi dan Pendugaan Produktivitas Pakan Alami Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847) di Hutan Produksi Khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat, Bengkulu Utara.

Nama Mahasiswa : Supartono

Nomor Pokok : E 051054035

Disetujui: Komisi Pembimbing,

Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA Dr. Ir. A. Machmud Thohari, DEA

Ketua Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

NIP: 131 760 834 NIP: 130 891 386

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi program magister profesi pada Sub Program Studi Konservasi Keanekaragaman Hayati, Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Tesis berjudul ”Preferensi dan Pendugaan Produktivitas Pakan Alami Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847) di Hutan Produksi Khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara” ini disusun guna untuk memberikan informasi bagi pengelola PLG Sebelat dalam hal pengelolaan sumber pakan alami gajah.

Tesis ini menguraikan tentang potensi tumbuhan pakan, produktivitas tumbuhan pakan, jenis-jenis tumbuhan yang dimakan dan bagian yang dimakan dan preferensi gajah sumatera terhadap jenis-jenis tumbuhan yang dimakan di PLG Sebelat Bengkulu Utara.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan tesis ini. Semoga hasil penelitian yang dituangkan dalam tulisan ini dapat dimanfaatkan.

Bogor, Desember 2007

Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Karunia dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA selaku ketua Komisi dan Dr. Ir. A. Machmud Thohari, DEA selaku anggota komisi yang telah memberikan

saran dan bimbingan sehingga tesis ini dapat diselesaikan serta Ir. Agus Priambudi, M.Sc selaku dosen penguji luar komisi.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal PHKA yang telah memberikan kesempatan berupa bea siswa untuk mengikuti pendidikan pascasarjana, Dekan Sekolah Pascasarjana beserta staf atas fasilitas yang diberikan selama pendidikan, kepada Kepala Balai KSDA Bengkulu dan staf, Reza, Sapui, Anis dan seluruh pawang PLG Sebelat Bengkulu, yang telah membantu selama penulis menempuh pendidikan di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Teman-teman angkatan (Abah Muin, Acing Agus, Carik Mamat, Nico karet, Z keting, Sandi brondong, enceng Amin, ndul Diah, Iwan Urat, Fitri Kangkung, Mbok Erna, Singkek Tri, Utin Bebek, Vivin Cunkus).

Akhirnya, ucapan terima kasih kepada isteri tercinta Ika Budianti, S.Si dan anak-anakku tersayang Hassya Amaris santi dan Ailsya Cyrila Cahya Devi atas pengorbanan dan pengertiannya sehingga seluruh rangkaian pendidikan dapat diselesaikan. Kepada Ayahanda dan Bunda dan serta kakak-kakak dan adikku tersayang, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.

Penulis adalah anak ke lima dari enam bersaudara keluarga Bapak H. M. Yusuf dan Ibu Hj. Rumia yang dilahirkan di Padang Tepong Lahat pada tanggal 28 Januari 1974. Menikah pada tanggal 15 Juni 2001 dengan isteri tercinta Ika Budianti, S.Si dan saat ini telah dikaruniai dua orang puteri bernama Hassya Amaris Santi dan Ailsa Cyrila Cahya Devi.

Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN No 42 Bengkulu pada tahun 1986, SMPN Pagar Dewa Bengkulu pada tahun 1989, SMAN 3 Pagar Dewa Bengkulu pada tahun 1992 dan kemudian menyelesaikan S-1 Program Studi Kehutanan di Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu pada tahun 1998.

Pada tahun 1999 hingga saat ini penulis bekerja di Seksi Wilayah I Rejang Lebong Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu. Pada bulan Juni 2006 penulis mendapat kesempatan berupa beasiswa dari Departemen Kehutanan untuk mengikuti program Magister Profesi (S2) pada Sub Program Studi Konservasi Keanekaragaman Hayati, Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan (IPK), Sekolah Pascasarjana-Institut Pertanian Bogor.

i Halaman DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... i iii iv v PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 2 Manfaat Penelitian ... 2 Perumusan Masalah ... 3 Hipotesis ... 4 Kerangka Pemikiran ... 4 TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Gajah Sumatera ... 6 Morfologi dan Anatomi Gajah Sumatera ... 6 Penyebaran dan Ukuran Populasi Gajah Sumatera ... 7 Habitat Gajah Sumatera ... 8 Daya Dukung Habitat ... 9 Prilaku Gajah Sumatera ... 10

Perilaku makan dan minum ... 10 Istirahat dan pemeliharaan tubuh ... 11 Perilaku kawin... 12 Pakan Gajah ... 12 Tumbuhan pakan gajah ... 13 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Sejarah Kawasan ... 15 Kondisi Fisik Kawasan ... 16 Letak dan luas Kawasan... 16 Geologi dan Jenis Tanah... 16 Iklim... 16 Topografi... 17 Hidrologi... 17 Aksesibilitas... 17 Kondisi Biotik Kawasan... 18 METODE PENELITIAN

ii

Metode Analisis Data ... 24 Analisis Vegetasi dan potensi Hijauan Pakan... 24 Analisis produktifitas hijauan pakan yang di makan... 25 Jenis-jenis dan bagian tumbuhan yang di makan... 25 Preferensi terhadap jenis-jenis tumbuhan dan perilaku makan ... 26 HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Sumber pakan... 29 Komposisi Flora... 29 Kerapatan... 29 Dominasi Jenis Vegetasi ... 30 Produktifitas dan daya dukung... 36 Jenis-jenis Tanaman Pakan dan Bagian Tumbuhan yang Di makan... 38 Pakan Alami Gajah... 38 Bagian Tumbuhan yang dimakan... 45 Analisis Preferensi Jenis Pakan dan Perilaku Makan... 47 Analisis Preferensi Jenis Pakan... 47 Perilaku Makan... 53 Aktifitas lain ... 55 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan... 57 Saran... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN ... 63

iii

1. Nama, jenis kelamin, umur, berat, tanggal penangkapan dan keahlian gajah yang digunakan dalam penelitian ...

20 2. Kriteria yang diukur dalam menentukan Indeks Neu... 27 3. Sepuluh jenis vegetasi tumbuhan pohon, tiang, pancang, dan

tumbuhan bawah dengan nilai INP tertinggi di lokasi penelitian...

31 4. Produktivitas hijauan pakan gajah tumbuhan tingkat pancang dan

liana dan tiang di PLG Sebelat ...

36 5. Produktivitas hijauan pakan gajah tumbuhan tingkat bawah di PLG

Sebelat Bengkulu ...

37 6. Indeks Kesamaan spesies tumbuhan yang dimakan oleh gajah di

PLG Sebelat ...

48 7. Jenis-jenis tumbuhan pakan alami gajah yang disukai di PLG

Sebelat...

iv

1. Kerangka Penelitian ... 5 2. Peta Lokasi Penelitian gajah sumatera ... 19 3. Bentuk dan ukuran petak pengamatan inventarisasi vegetasi dengan

metode garis berpetak ... 21 4. Jumlah spesies/famili pada tingkat pohon, tiang, pancang dan

tumbuhan bawah yang ditemukan di PLG Sebelat ... 29 5. Kerapatan pohon per hektar pada masing-masing tingkat pertumbuhan

vegetasi di PLG Sebelat... 30 6. Diagram jumlah spesies tumbuhan potensial pakan gajah pada

masing-masing tingkat pertumbuhan di PLG Sebelat ... 34 7. Diagram 10 famili tumbuhan yang memiliki spesies paling banyak

dimakan gajah di kawasan PLG Sebelat ... 44 8. Diagram persentase penyebaran jenis berdasarkan bagian tumbuhan

yang dimakan oleh gajah di PLG Sebelat... 46 9. Jumlah jenis tumbuhan pakan alami yang dimakan oleh gajah selama

pengamatan di PLG Sebelat ... 47 10. Frekuensi makan harian masing-masing gajah selama pengamatan di

PLG Sebelat ... 49 11. Preferensi gajah terhadap jumlah spesies yang dimakan di PLG

Sebelat ... 50 12. Persentase jumlah spesies tumbuhan yang disukai oleh gajah di PLG

Sebelat ... 53 13. Persentase penyebaran spesies tumbuhan pakan gajah berdasarkan

v

1. Peta pengamatan tumbuhan pakan gajah di kawasan HPKh PLG

Sebelat Bengkulu Utara ... 63 2. Indeks Nilai Penting (INP) tumbuhan tingkat pohon di HPKh PLG

Sebelat Bengkulu Utara... 64 3. Indeks Nilai Penting (INP) tumbuhan tingkat tiang di HPKh PLG

Sebelat Bengkulu Utara... 67 4. Indeks Nilai Penting (INP) tumbuhan tingkat pancang di HPKh PLG

Sebelat Bengkulu Utara... 69 5. Indeks Nilai Penting (INP) tumbuhan tingkat semai di HPKh PLG

Sebelat Bengkulu Utara... 72 6. Indeks Nilai Penting (INP) tumbuhan tingkat bawah di HPKh PLG

Sebelat Bengkulu Utara... 74 7. Jenis-jenis tumbuhan yang dimakan gajah di PLG Sebelat Bengkulu

Utara ... 76 8. Nilai Indeks Neu pakan alami gajah Nelson di PLG Sebelat Bengkulu

Utara... 85 9. Nilai Indeks Neu pakan alami gajah Cokro di PLG Sebelat Bengkulu

Utara... 87 10. Nilai Indeks Neu pakan alami gajah Robi di PLG Sebelat Bengkulu

Utara... 89 11. Nilai Indeks Neu pakan alami gajah Sari di PLG Sebelat Bengkulu

Utara... 91 12. Nilai Indeks Neu pakan alami gajah Desi di PLG Sebelat Bengkulu

Utara... 93 13. Nilai Indeks Neu pakan alami gajah Eva di PLG Sebelat Bengkulu

Utara... 95 14. Penyebaran jenis berdasarkan bagian tumbuhan yang dimakan ... 97 15. Jenis-jenis tumbuhan pakan gajah dibeberapa kawasan menurut

Latar Belakang

Kawasan Hutan Produksi Khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara adalah kawasan hutan yang tersisa sebagai habitat satwa liar yang terisolasi. HPKh PLG Sebelat dikelilingi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis yang sudah dikonversi menjadi lahan perkebunan perusahaan sawit, lahan garapan transmigrasi dan lahan budidaya. Dibukanya areal hutan HPT Lebong Kandis oleh Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber, dan sekarang oleh HPH PT. Ananta serta perkebunan kelapa sawit PT. Alno Agro Utama menyebabkan populasi gajah terpecah menjadi dua kelompok, yaitu populasi gajah yang berada di Air Sebelat-Air Rami (PLG Sebelat) kini terperangkap secara insitu (Rizwar et al. 2001) dan populasi gajah Air Sebelat hulu dan Air Rami hulu. Selajutnya Rizwar et al. 2001 mengatakan bahwa populasi gajah di dalam kelompok Air Sebelat dan Air Rami berjumlah 50 ekor.

Hutan PLG Sebelat merupakan habitat gajah yang tersisa dan terisolasi dari kawasan hutan alam disekitarnya. Untuk menuju Taman Nasional Kerinci Sebelat hutan PLG Sebelat dihubungkan oleh Hutan Produksi Terbatas Lebong Kandis. Hutan alam ini adalah salah satu hutan yang tersisa akibat konversi untuk perkebunan kelapa sawit. Kawasan ini memiliki lebar lebih kurang 1,5 km, tetapi kawasan ini tidak dapat berfungsi sebagai jalur lalu lintas gajah dari PLG Sebelat menuju TNKS ataupun sebaliknya. Hal ini disebabkan karena pembukaan hutan oleh masyarakat untuk perkebunan, lahan garapan transmigrasi, dan lahan budidaya secara illegal.

Habitat gajah sumatera yang dahulu berupa satu kesatuan ekosistem luas, telah terfragmentasi menjadi habitat-habitat kecil dan sempit (Santiapillai & Jackson 1990). Satu sama lain tidak berhubungan, daerah jelajah (home range) gajah menjadi sempit, akhirnya kecendrungan gajah keluar dari habitat alaminya (Sinaga 2000). Konflik dengan pengguna lahan lain tidak terelakkan, persaingan yang tinggi di antara anggota kelompok gajah dalam penggunaan ruang dan sumber makanan, mempercepat penurunan populasi gajah. Menurut laporan Balai

Konservasi Sumberdaya Alam Bengkulu selama tahun 2006 ada delapan kali gangguan gajah di sekitar kawasan PLG Sebelat.

Konflik antara gajah dan manusia, isolasi habitat dan populasi gajah yang tidak dapat berhubungan dengan kelompok lain, menyebabkan terjadi perkawinan diantara sesama kelompok mereka dan dikhawatirkan terjadi mutasi gen dan tidak mempunyai variasi genetik, sehingga keturunannya akan lemah dan cacat.

Permasalahan di dalam upaya pelestarian gajah salah satunya adalah menurunnya kualitas habitat dan berkurangnya luas habitat (Alikodra 1979). Untuk menjaga kelestarian populasi gajah di PLG Sebelat, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kualitas habitat dengan cara meningkatkan produktifitas pakan alami. Hal ini lebih memungkinkan karena perluasan hutan dan pembuatan koridor gajah yang menghubungkan PLG Sebelat dan TNKS sulit dilakukan karena berhadapan dengan berbagai kepentingan masyarakat yang berada disekitarnya.

Karena kondisi hutan yang sudah terisolasi dan koridor yang menghubungkan dengan hutan lainnya tidak berfungsi, maka untuk mempertahankan populasi gajah maka perlu dilakukan pengayaan dan perbaikan habitat. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan guna untuk mengetahui jenis-jenis pakan alami gajah, potensi habitat dan produktifitas pakan gajah di kawasan PLG Sebelat.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui potensi tumbuhan pakan alami gajah.

2. Mengetahui produktifitas jenis tumbuhan pakan yang dimakan. 3. Mengetahui jenis-jenis dan bagian tumbuhan yang dimakan.

4. Mengetahui Preferensi gajah terhadap beberapa jenis pakan dan perilaku makannya.

Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan dalam mengelola pakan gajah sumatera di PLG Sebelat.

2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pengelolaan populasi gajah.

3. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan pengelolaan dan perbaikan habitat gajah

Perumusan Masalah

Kawasan HPKh Pusat Latihan Gajah Sebelat Bengkulu Utara didirikan pada tahun 1992, dengan tujuan untuk mengatasi tingginya tingkat gangguan gajah di Bengkulu Utara. Pada tanggal 8 Desember 1995 dengan SK Menhut No. 658/Kpts-II/1995 kawasan ini ditunjuk menjadi Pusat Latihan Gajah (PLG) dengan luas 6.865 Ha (BKSDA Bengkulu 2002). Tetapi sampai saat ini konflik antara manusia dan gajah di dalam penggunaan ruang dan sumber pakan masih terus berlangsung dan telah banyak menimbulkan kerugian materil bagi masyarakat.

Kondisi kawasan PLG Sebelat yang sudah terfragmentasi dan pembukaan lahan transmigrasi di koridor penghubung dengan kawasan hutan lainnya merupakan permasalahan tersendiri bagi BKSDA Bengkulu di dalam pengelolaan HPKh PLG Sebelat.

Pendekatan pengelolaan selama ini masih terbatas pada pengamanan dan perlindungan kawasan dan pengusiran terhadap kelompok gajah yang menyerang lahan perkebunan masyarakat. Tetapi upaya ini belum dapat mengatasi masalah konflik kepentingan penggunaan ruang dan pakan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh BKSDA Bengkulu sebagai institusi pengelola PLG Sebelat adalah dengan melakukan pengelolaan sumber-sumber pakan alami. Tetapi untuk tujuan pengelolaan tersebut keterbatasan informasi dan data tentang sumber pakan alami gajah menjadi kendala bagi BKSDA Bengkulu. Untuk itu dalam penelitian ini permasalahan yang ingin di jawab adalah :

1. Bagaimana potensi tumbuhan pakan alami?

2. Bagaimana produktifitas tumbuhan pakan yang di makan?

4. Bagaimana preferensi gajah terhadap beberapa jenis pakan dan perilaku makannya ?

Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Tidak semua jenis tanaman disukai oleh gajah.

2. Produktifitas jenis-jenis tanaman pakan gajah tidak sama.

Batasan pengertian : yang dimaksud dengan dimakan adalah makanan yang direnggut, dicabut, dipatahkan dan dirobohkan oleh gajah dimasukan kedalam mulut lalu ditelan.

Kerangka Pemikiran

Menurunnya kualitas habitat dan berkurangnya luas habitat gajah akibat konversi lahan untuk perkebunan, pemukiman dan budi daya menyebabkan kelompok gajah keluar dari habitat alaminya untuk memenuhi kebutuhan pakannya. Konflik dengan pengguna lahan lain tidak terelakkan, sehingga terjadi persaingan antara gajah dengan pengguna lahan lain di dalam perebutan pakan. Hal ini akan mempercepat penurunan populasi gajah di alam.

Dokumen terkait