• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOGOR

2008

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Penerapan Produksi Bersih di Stasiun Gilingan pada Proses Produksi Gula (Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit II, PG. Tersana Baru, Jawa Barat) adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing akademik dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2008

Puspita Yuliandari NRP F351050061

SUPARNO.

ABSTRACT

The sugar industries are strategic industries indeed to social, economic, and politic sectors for Indonesian government. The development of sugar industries in Indonesia is influenced by the capability of increasing sugar productivity every year. This increasing is important to handle problem that happened. One of the solutions of the problem, such as sugar loss and inefficiency energy was application of the cleaner production. PG. Tersana Baru have been doing efforts to minimise fuel consumption in milling station.

This research objective were to design a processing improvement in milling station through cleaner production approach strategy in reducing sugar loss and increasing energy (steam and fuel) uses efficiency and to build a dinamic model on the influence of imbibition water to water content of bagasse and sucrosse content in milling station at PT. PG. Rajawali II Unit PG. Tersana Baru, West Java. The results of this research indicated a potency for aplication of a cleaner production approach in PG. Tersana Baru based data collected during 2007 milling season, of which the optimum of imbibition water was 22.64 %. That condition was achieved in the 8th periode of production with fuel energy

consumption of 298,466 kcals/ton sugar cane. At this condition, there was possibility for annual energy consumption to be reached by 227,418 kcal/ton sugar cane or equivalent to Rp 764,184,666,153.00. The addition of water imbibition at the milling process in the dynamic system simulation model was carried out at the interval of 21.20 – 35%. The results in water contents of bagasse of 49.21 – 62.74% and its sucrose contents of 0 – 5.18%

Keywords: cleaner production approach, imbibition water, efficiency energy consumtion, dynamic system simulation model

SUPARNO.

RINGKASAN

Industri gula di Indonesia merupakan industri yang cukup strategis bagi pemerintah Indonesia, baik secara sosial, ekonomi maupun politik. Perkembangannya dari waktu ke waktu dipengaruhi oleh kemampuan pabrik- pabrik gula dalam meningkatkan produktivitas gula yang dihasilkan setiap tahunnya. Kejayaan Indonesia sebagai negara eksportir dan produsen gula pernah dialami pada awal abad ke-20. Akan tetapi, di tahun 1975, produktivitas gula mulai menurun. Penurunan dipengaruhi oleh berbagai kendala, diantaranya : kebijakan pemerintah yang memberatkan petani tebu, gagal panen yang sering terjadi, kondisi pabrik di Indonesia yang cukup tua, dan proses produksi gula yang tidak optimal sehingga menyebabkan kekurangan pasokan bahan baku.

Peningkatan produktivitas gula harus terus dilakukan agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan melakukan pembenahan secara menyeluruh, baik di bidang produksi maupun unit- unit operasi. Pembenahan di bidang produksi bertujuan untuk meminimalisasi kehilangan gula pada proses produksi sehingga nilai rendemen gula meningkat, sedangkan pembenahan pada unit-unit operasi bertujuan untuk mengurangi pemborosan energi (khususnya energi bahan bakar dan energi uap) pada proses produksi. Pembenahan dapat dilakukan melalui pendekatan produksi bersih yang sesuai. Menurut USAID (1997), produksi bersih merupakan suatu pendekatan yang mengarah pada peningkatan efisiensi proses produksi, perbaikan atau meningkatkan sistem operasi dan prosedur kerja. PG. Tersana Baru sebagai pabrik gula yang cukup tua terus melakukan berbagai upaya meminimalisasi limbah khususnya limbah ampas tebu yang dimanfaatkan menjadi bahan bakar stasiun ketel uap.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses di stasiun gilingan melalui strategi pendekatan produksi bersih untuk mereduksi kehilangan gula dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi (uap dan bahan bakar) serta merancang model dinamik pengaruh penambahan air imbibisi terhadap kadar air dan kadar sukrosa ampas tebu pada proses penggilingan di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Tersana Baru, Jawa Barat. Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan proses penggilingan di stasiun gilingan dapat dilakukan dengan mengatur penambahan air imbibisi sebesar 22,64% untuk setiap proses penggilingan sehingga peluang penerapan produksi bersih dapat tercapai pada periode ke-VIII musim giling tahun 2007. Rancangan konsumsi ampas tebu dan IDO yang optimum dapat dihasilkan sebesar 4.651.698 kkal/ton gula atau sebesar 297.297 kkal/ton tebu dan sebesar 18.278 kkal/ton gula atau sebesar 1.168 kkal/ton tebu, sehingga menghasilkan konsumsi energi bahan bakar sebesar 298.466 kkal/ton tebu. Penghematan konsumsi energi bahan bakar sebesar 227.418 kkal/ton tebu atau sebesar Rp. 764.184.666.153,00/tahun, dapat terjadi apabila semua proses penggilingan dapat dilakukan selama satu musim giling. Simulasi Model Sistem Dinamik dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

kisaran kadar sukrosa ampas tebu antara 0 % - 5,18%. Hasil dari pemodelan menunjukkan bahwa penambahan air imbibisi sebesar 24,16%, menghasilkan titik maksimum kadar air ampas tebu sebesar 51,90% dan kadar sukrosa sebesar 2,22%.

Kata kunci : pendekatan produksi bersih, penambahan air imbibisi, penghematan konsumsi energi bahan bakar dan simulasi model sistem dinamik

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,penulisan karya ilmiah, penulisan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Tersana Baru, Jawa Barat

PUSPITA YULIANDARI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian Magister Sains pada

Departemen Teknolo gi P

ertanian

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

NRP : F 351040141

Disetujui, Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Erliza Noor Ketua

Prayoga Suryadarma, S.TP. MT Anggota

Diketahui, Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian

pada Proses Produksi Gula (Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Tersana Baru, Jawa Barat)

Nama : Puspita Yuliandari

NRP : F351050061

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng Ketua

Dr. Ir. Suprihatin, Dipl. Eng Anggota

Dr. Ono Suparno, S.TP., MT Anggota

Diketahui Ketua Program Studi

Teknologi Industri Pertanian

Dr. Ir. Irawadi Jamaran

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.

Syukur Alhamdulillah atas segala Ridho, Rahmat dan Hidayah Allah SWT sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan. Tesis yang berjudul Kajian Penerapan Produksi Bersih di Stasiun Gilingan pada Proses Produksi Gula (Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit II, PG. Tersana Baru, Jawa Barat) merupakan kelengkapan tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Sekolah Pascasarjana IPB.

Penelitian dan penulisan tesis ini di bawah bimbingan Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng, Dr. Ir. Suprihatin, Dipl.-Eng dan Dr. Ono Suparno, S.TP, MT. Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan atas bimbingan dan arahan yang diberikan sejak penyusunan dan perencanaan penelitian hingga selesai penulisan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. E. Gumbira Sa’id, MADev selaku dosen penguji, yang telah memberikan masukan untuk kesempurnaan penyusunan tesis ini.

2. Bapak Mujiono, B.Sc., selaku processing manager dan mas Ivan Ristanto selaku Mill Engineer atas segala petunjuk dan bimbingan yang diberikan selama penelitian, serta karyawan-karyawan di PT. PG. Rajawali II, PG. Tersana Baru, Cirebon atas segala bantuan dan informasinya.

3. Papa, mama, adik-adikku (Heri, Doni dan Lia), keluarga besar di Lampung dan Palembang, serta suamiku tercinta Dendi Eka Putra atas segala bantuan, doa, kesabaran, dorongan dan pengertian yang diberikan secara tulus dan ikhlas.

4. Hendrix, Agung (TIN 40), Mbak Yeni, Teh Fitri, Tri, Fitri, Mbak Leni, Bu Ai, Mbak Dona, Teman-teman Liqo’, Pak Yuli, teman-teman S2 dan S3 TIP angkatan 2005 dan 2006, keluarga besar di Cirebon (Mide, Bapak dan Ibu Anda, Aa’, Teteh’ dan Dede’).

5. Keluarga besar Milenium : Ocha, Esa, Bundo, Vivi, Angel, Didi, Mba Erni, Mba Erna serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyelesaian tesis ini.

Bogor, Juli 2008 Puspita Yuliandari

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 2 Juli 1981 dari ayah Drs. Hi. Kabit Paidiyanto, M.Pd. dan ibu Dra. Hj. Yani Hernawaty. Penulis merupakan putri pertama dari empat bersaudara.

Tahun 1999 penulis lulus dari SMA Negeri 9 Bandar Lampung dan pada tahun 1999 penulis lulus seleksi masuk Universitas Lampung (UNILA). Penulis memilih Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan program magister di Departemen Teknologi Industri Pertanian Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. Pengalaman kerja yang pernah penulis peroleh adalah sebagai surveyor di Sucofindo pada tahun 2007 dan sebagai tenaga olah data di Surveyor Indonesia pada tahun 2007.

Halaman DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...……….. xiv xv xvi I PENDAHULUAN ...……… 1 A B C D Latar Belakang ...……… Perumusan Masalah...……… Tujuan Penelitian ...………. Ruang Lingkup Penelitian………...

1 2 3 3 II TINJAUAN PUSTAKA...……… 4 A Industri Gula... 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Perkembangan Industri Gula di Indonesia... Tebu... Proses Pengolahan Gula... Nira Mentah... Ampas tebu... Gula... Penggunaan Air Imbibisi... Stasiun Gilingan... Energi... 5 6 8 9 9 10 10 11 12 B Produksi Bersih... 13 1 Alternatif dalam Penerapan Produksi Bersih... 14

1.1 1.2

Penerapan Produksi Bersih... Strategi dalam Penerapan Produksi Bersih...

14 15 2 Kendala Penerapan Produksi Bersih... 16

2.1 2.2 2.3

Kendala Ekonomi... Kendala Teknologi... Kendala Sumber Daya Manusia...

16 16 16 3

4

Penilaian Produksi Bersih suatu Perusahaan... Metode Quick Scan...

17 18 C Pemodelan Sistem Dinamik... 20 1 Stock Flow Diagrams (SFD)... 22 D Penelitian Terdahulu... 22 III METODOLOGI PENELITIAN...…… 24 A Kerangka Pemikiran...…… 24 B Tata Laksana...…... 25 1 Tahapan Penelitian... 25 1.1 1.2 Persiapan... Pengumpulan data primer...

26 26 2 Penentuan Parameter... 26 2.1 Perhitungan Parameter... 27 3 Penggunaan Energi... 29

4 Tahapan Pemodelan Sistem Dinamik... 30 4.1

4.2 4.3 4.4

Pemilihan Tema dan Identifikasi Variabel Kunci Formulasi Model Simulasi... Verifikasi dan Validasi Model... Sensitivitas... 30 30 31 32 C Pengolahan Data...…. 32 D Tempat dan Waktu Penelitian... 32 E PG. Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat... 32

IV DESKRIPSI PG. TERSANA BARU……….. 35

A Sejarah dan Perkembangan Perusahaan... 35 B Lokasi dan Tata Letak Perusahaan... 37 C Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Perusahaan... 38 D Pengelolaan Limbah Perusahaan... 40

1 2 3 Limbah Cair... Limbah Padat... Limbah Udara... 41 42 43 IV HASIL DAN PEMBAHASAN...…... 46 A Analisis Neraca Massa Proses Produksi Gula... 46

1 2 3 4 Stasiun Gilingan... Stasiun Pemurnian... Stasiun Penguapan (Evaporator)... Stasiun Putaran dan Masakan...

46 47 48 49 B C

Proses Penggilingan di Stasiun Gilingan... Hal-hal yang Mempengaruhi Proses Penggilingan…………...

50 54 1 Penambahan Air Imbibisi... 54

1.1 Ampas Tebu………. 56

2 Energi pada Proses Produksi Gula... 58 2.1

2.2

Penggunaan Energi Bahan Bakar... Penggunaan Energi Uap...

59 62 3 Rendemen...………. 65 D Peluang Pendekatan Produksi Bersih... 66 E Model Sistem Dinamik Pengaruh Penambahan Air Imbibisi

terhadap Kinerja Mesin Gilingan di PG. Tersana Baru……… 70 1 Simulasi Model Sistem Dinamik (SD)………... 70 1.1 Model SD Proses Penggilingan……… 70

2 Pengujian Model………. 71 2.1 2.2 Verifikasi……….. Validasi……….... 71 72 2.2.1 2.2.2 Validasi Teoretis………. Kondisi Ekstrim……….. 72 72

2.5 Sensitivitas……… 75 3 Hasil Simulasi Pemodelan... 76 V KESIMPULAN DAN SARAN ...…... 80

A B Kesimpulan ……...…...…... Saran ……… 80 80 DAFTAR PUSTAKA ...…… LAMPIRAN ...…… 81 84

Halaman 1 Komposisi dan Kadar Batang Tebu... 7 2 Beberapa Indikator Efisiensi Teknis Pabrik Gula di Indonesia tahun

2002-2004...……… 9 3 Kriteria Kualitas Gula...………… 10 4 Parameter Kinerja Stasiun gilingan... 12 5 Hasil Pemeriksaan Kualitas Udara Ambien Lokasi Up Wind dan

Down Wind...

44 6 Hasil Pemeriksaan Emisi Cerobong... 45 7 Neraca Massa di Stasiun Gilingan... 46 8 Neraca Massa di Stasiun Pemurnian pada alat Door Clarifier... 47 9 Neraca Massa di Stasiun Pemurnian pada alat Rotary Vacuum Filter 48 10 Neraca Massa di Stasiun Penguapan... 48 11 Neraca Massa di Stasiun Masakan dan Putaran... 49 12 Jumlah Air Imbibisi, Tebu Tergiling, Gula SHS yang dihasilkan dan

Ampas Tebu PG. Tersana Baru Musim Giling Tahun 2007... 56 13 Penggunaan Ampas Tebu dan IDO di PG. Tersana Baru Musim

giling 2007... 60 14 Penggunaan Uap di PG. Tersana Baru tahun 2007...……… 63 15 Hubungan antara Air Imbibisi, Konsumsi Energi, dan Nilai

Penghematan Konsumsi Energi...……… 66

16 Hubungan Air Imbibisi, Penggunaaan IDO, dan Gula yang Hilang

dalam Ampas Tebu……….. 68

17 Hasil Validasi Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

Air Ampas Tebu di PG. Tersana Baru... 74 18 Hasil Validasi Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

sukrosa Ampas Tebu di PG. Tersana Baru... 75 19 Hasil Hubungan Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

Air Ampas Tebu yang disimulasikan …..…………... 78 20 Hasil Hubungan Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

Halaman 1 Aliran Massa dan Energi dengan Produk Buangan... 13 2 Teknik Produksi Bersih... 14 3 Diagram Alir Metodologi Penilaian pada Suatu Industri...……… 18 4 Pendekatan Produksi Bersih dengan Metode Quick Scan... 19 5 Pemodelan Sistem Dinamik... 21 6 Stock Flow Diagrams... 22 7 Kerangka Pemikiran Penelitian... 25 8 Diagram Alir Tahapan Penelitian... 34 9 Skema Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PG. Tersana Baru 42 10 Skema Umum Proses Penggilingan Tebu... 51 11 Aliran Neraca Massa di Stasiun Gilingan Tebu...……….…………. 51 12 Jumlah Tebu Tergiling PG. Tersana Baru Musim Giling 2007 dan

PG. Jatitujuh Musim Giling 2006... 52 13 Neraca Massa Stasiun Gilingan PG. Tersana Baru Musim Giling

2007...………...…………... 53 14 Perbandingan Penambahan Air Imbibisi antara PG. Tersana Baru

Musim Giling 2007 dengan PG. Jatitujuh Musim Giling 2006... 55 15 Grafik Hubungan antara Air Imbibisi dengan Kadar Sukrosa

Ampas Tebu di PG. Tersana Baru Musim Giling 2007... 57 16 Grafik Hubungan antara Air Imbibisi dengan Kadar Air Ampas

Tebu di PG. Tersana Baru Musim Giling 2007... 58 17 Grafik Penambahan Air Imbibisi terhadap Nilai Pembakarannya

di PG. Tersana Baru Musim Giling 2007... 60 18 Grafik Pengaruh Kadar Air Ampas Tebu terhadap Jumlah

Penggunaan IDO PG. Tersana Baru Musim Giling 2007... 61 19 Grafik Hubungan antara Jumlah Penggunaan Air Imbibisi dengan

Konsumsi Uap PG. Tersana Baru Musim giling 2007... 64 20 Perbandingan Rendemen Gula antara PG. Tersana Baru Musim

Giling 2007 dengan PG. Jatitujuh Musim Giling 2006... 65 21 Grafik Hubungan antara Air Imbibisi dengan Biaya IDO dan Nilai

Gula dalam Ampas Tebu di PG. Tersana Baru Musim Giling

Tahun 2007... 68 22 Model SD Stasiun Gilingan Pengaruh Penambahan Air Imbibisi di

PG. Tersana Baru………... 70 23 Peningkatan Kadar Air Ampas Tebu akibat Peningkatan Air

Imbibisi di PG. Tersana Baru………... 71 24 Peningkatan Kadar Sukrosa Ampas Tebu akibat Peningkatan Air

Imbibisi di PG. Tersana Baru... 72 25 Penurunan Kadar Air Ampas Tebu Akibat Penurunan Air Imbibisi

di PG. Tersana Baru……... 72 26 Validasi Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar Air

Ampas Tebu di PG. Tersana Baru... 73 27 Validasi Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

Ampas Tebu Akibat Perubahan Parameter Sensitif... 75 29 Dinamika Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

Sukrosa Ampas Tebu Akibat Perubahan Parameter Sensitif... 76 30 Hubungan Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar Air

Ampas Tebu yang disimulasikan... 76 31 Hubungan Pengaruh Penambahan Air Imbibisi terhadap Kadar

Halaman 1 Neraca Massa Proses Produksi Gula PG. Tersana Baru Musim

Giling 2007... 84 2 Neraca Massa Proses Penggilingan pada Mesin Gilingan PG.

Tersana Baru………... 88 3 Perhitungan Neraca Uap...…………... 99 4 Langkah-langkah Pemodelan Sistem Dinamik Pengaruh

Penambahan Air Imbibisi terhadap Kinerja Mesin Gilingan di PG.

A. Latar Belakang

Industri gula dianggap sebagai industri yang strategis oleh Pemerintah Indonesia baik secara sosial, ekonomi maupun politik. Kepedulian Pemerintah terhadap industri gula dari waktu ke waktu relatif besar, sehingga industri ini sering disebut sebagai the most regulated commodity (Bakrie, 2003). Indonesia pernah menjadi negara produsen dan eksportir gula di dunia pada awal abad ke- 20. akan tetapi, pada tahun 1975, produktivitas gula mulai menurun. Penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang memberatkan petani tebu, gagal panen yang sering terjadi, kondisi pabrik di Indonesia yang cukup tua, dan proses produksi gula yang tidak optimal sehingga menyebabkan kekurangan pasokan bahan baku. Sementara itu, konsumsi gula nasional setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga ketimpangan antara produksi dan konsumsi gula harus ditutupi dengan gula impor (Prihandana, 2005).

Upaya untuk meningkatkan produktivitas gula di Indonesia adalah dengan melakukan pembenahan secara menyeluruh pada pabrik-pabrik gula, baik di bidang produksi maupun unit-unit operasi. Pembenahan pada bidang produksi bertujuan untuk meminimalisasi kehilangan gula pada proses produksi dalam upaya meningkatkan rendemen gula dan pembenahan pada unit-unit operasi bertujuan untuk mengurangi pemborosan energi (khususnya energi uap) pada proses produksi. Pembenahan dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi baru yang efektif (Prihandana, 2005), memperbaiki dan menggantikan mesin-mesin produksi yang cukup tua, menyiapkan pasokan bahan baku yang berkualitas, mengoptimalkan efisiensi dan kinerja proses pembuatan gula.

Menurut Purwono (2003), kehilangan gula pada proses produksi banyak terjadi pada stasiun gilingan, pemurnian dan pengristalan. Pada stasiun gilingan, kehilangan gula terjadi karena sebagian gula masih bercampur dalam ampas tebu (bagasse). Pada stasiun pemurnian, kehilangan gula terjadi karena sebagian gula masih terikut dalam blotong (filter cake). Pada stasiun pengristalan, kehilangan gula terjadi karena sebagian gula masih larut dalam tetes (molasses).

Kehilangan gula dan pemborosan energi pada proses produksi dapat diminimalisasi dengan melakukan berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang sesuai untuk diterapkan dalam proses proses produksi gula adalah pendekatan produksi bersih. Menurut USAID (1997), produksi bersih merupakan suatu pendekatan yang mengarah pada peningkatan efisiensi proses produksi dan perbaikan atau meningkatkan sistem operasi dan prosedur kerja.

Studi ini dilakukan dengan studi khusus di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Tersana Baru, Jawa Barat. Pengoptimalan pendekatan produksi bersih dari aspek lingkungan, di PG. Tersana Baru dapat ditingkatkan dengan melakukan perbaikan pada proses produksi dan prosedur kerja. Fokus penelitian ini adalah pengaruh penambahan air imbibisi terhadap peningkatan efisiensi proses produksi dengan pendekatan produksi bersih di stasiun gilingan. Stasiun gilingan dipilih, karena tahapan prosesnya paling banyak berinteraksi dengan limbah berupa baggasse. Selama ini, bagasse selain dimanfaatkan sebagai bahan bakar ketel uap, bagasse

juga dimanfaatkan sebagai bahan baku papan partikel, kertas, pulp, dan kanvas rem.

B. Perumusan Masalah

Kegiatan industri gula terdiri dari kegiatan proses produksi dan unit-unit operasi. Kegiatan proses produksi adalah kegiatan proses pengolahan tebu sampai menjadi gula. Proses tersebut diawali, dengan pemotongan batang-batang tebu, kemudian dimasukkan ke stasiun gilingan dan menghasilkan nira mentah. Nira mentah masuk ke stasiun pemurnian dan menghasilkan nira jernih. Nira jernih dihilangkan kandungan airnya melalui proses penguapan dan menghasilkan nira kental. Nira kental dimasak dan selanjutnya dikristalkan. Hasil dari pengkristalan nira kental adalah gula pasir (Moerdokusumo, 1993). Kegiatan unit-unit operasi merupakan kegiatan pendukung proses produksi. Kegiatannya dilakukan di stasiun uap, stasiun listrik dan stasiun air.

Menurut Purwono (2003), kehilangan gula dipengaruhi oleh proses penggilingan, pemurnian dan pengristalan yang kurang baik. Kehilangan gula pada proses penggilingan di PG. Tersana Baru musim giling 2007, rata-rata 2,57% atau senilai dengan 24,85 ton tebu per hari. Tahap penggilingan secara proses merupakan fase pertama proses produksi yang diharapkan memiliki efisiensi

tinggi. Penentuan efisiensi tersebut dilakukan untuk menentukan jumlah gula yang mampu dipisahkan dari tebu sebelum masuk ke proses lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada perbaikan proses penggilingan.

Proses penggilingan berkaitan erat dengan kehilangan gula dalam ampas tebu. Oleh karena itu, untuk menganalisis dan mendapatkan solusi dalam mengatasi kehilangan gula pada proses produksi di stasiun gilingan, diperlukan analisis pada proses penggilingan terutama berkaitan dengan penambahan air imbibisi.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan proses di stasiun gilingan melalui strategi pendekatan produksi bersih untuk mereduksi kehilangan gula dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi (uap dan bahan bakar) serta merancang model dinamik pengaruh penambahan air imbibisi terhadap kadar air ampas tebu dan kadar sukrosa ampas tebu pada proses penggilingan di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Tersana Baru, Jawa Barat.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan data dilakukan di PG. Tersana Baru selama sepuluh periode musim giling tebu tahun 2007 dari awal bulan Juni sampai dengan akhir bulan Oktober;

2. Pengamatan pada proses produksi dilakukan di stasiun gilingan bertujuan untuk menghitung seberapa besar pengaruh air imbibisi terhadap proses penggilingan;

3. Pengamatan terhadap penggunaan energi dilakukan untuk menganalisis jumlah pemakaian energi (uap dan bahan bakar) selama proses produksi gula; 4. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan produksi bersih dengan

Metode Quick Scan;

5. Perancangan model dinamik menggunakan program komputer Stella versi 8.0. 6. Hasil simulasi adalah penilaian pengaruh penambahan air imbibisi terhadap

kadar air ampas tebu dan kadar sukrosa ampas tebu berdasarkan proses penggilingan gula.

7. Membandingkan hasil giling tebu dan kinerja mesin giling PG. Tersana Baru dengan hasil giling tebu dan kinerja mesin giling PG. Jatitujuh musim giling tebu tahun 2006.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri Gula

1. Perkembangan Industri Gula di Indonesia

Industri gula di Indonesia merupakan industri yang strategis bagi Pemerintah baik secara sosial, ekonomi mapun politik. Perhatian Pemerintah dari waktu ke waktu relatif besar, sehingga industri ini sering disebut sebagai the most

Dokumen terkait