• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

6. Status Sekolah

Sekolah menurut status terbagi atas dua kategori, yaitu :

a. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan ole

b. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau swasta. Penyelenggara sekolah swasta berupa badan maupun yayasan pendidikan.

2.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari suatu objek yang diteliti yang memilki variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam kelompok tersebut. Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang sering disebut juga sebagai variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentuka pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Jonathan Sarwono, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah preferensi pelajar terhadap kepentingan atribut – atribut Sekolah Menengah Atas di Kecamatan kota Sigli.

2. Variabel independen

Variabel independen yang sering juga disebut variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur atau di pilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi ((Jonathan Sarwono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Prestasi prestasi sekolah, tenaga pendidik, biaya pendidikan , fasilitas sekolah, lokasi dan status sekolah.

2.5 Tahapan Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi acuan hasil-hasil penelitian akan berlaku. Dalam pelaksanaan penelitian , ruang lingkup populasi merupakan area yang amat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagai instrument penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu , untuk memenuhi kelayakan dalam pelaksanaan penelitian ditentukan populasi sasaran (target populasi), yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasikan hasil penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelajar tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Masalah sampel akan terjadi bila jumlah populasi terlalu besar dan

menyebar sehingga diluar jangkauan penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini , maka dilakukan penarikan sampel secara acak sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

� = � ��2+ 1

Dimana:

� = Jumlah Sampel � = Jumlah Populasi

2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkatan pelajar yang berada di masing-masing sekolah secara

proportionate random sampling dengan rumus sebagai berikut :

= � � Dimana:

= jumlah sampel menurut stratum � = jumlah populasi menurut stratum � = jumlah populasi seluruhnya � = jumlah sampel seluruhnya

2.6 Jenis Data dan Skala Pengukuran Variabel 2.6.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data Primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau istilah teknisnya

responden yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data (Jonathan Sarwono, 2006).

2.6.2 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran merupakan proses pemberian angka atau symbol pada karakteristik sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah diterapkan. Pengukuran variabel menggunakan skala. Masing-masing skala mempunyai karakteristik yang berbeda. Adapun skala pengukuran variabel yaitu :

1. Skala Nominal.

Skala nominal adalah skala pengukuran yang menggunakan katagori kelompok yang diukur dalam bentuk variabel. Nilai variabel dalam skala nominal hanya menjelaskan kategori dan tidak menjelaskan nilai peringkat , jarak, atau perbandingan.

2. Skala Ordinal

Yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat konstruktur yang diukur.

3. Skala Interval

Skala internal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur.

4. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran yang menunjukan kategori, peringkat jarak dan perbandingan yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut sehingga memperbaiki skala interval yang menggunakan nilai relatif.

Skala pengukuran variabel yang akan diteliti yaitu menggunakan skala ordinal dan teknik skala yang bisa dipilih dalam pengumpulan data yaitu dilakukan dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi , dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator indikator yang dapat diukur. Artinya indikator ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

Sangat Penting = 5

Penting = 4

Netral = 3

Tidak Penting = 2 Sangat Tidak Penting = 1

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan peneliti guna untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini, dimana studi pustaka diperoleh dari berbagai sumber yaitu , buku, artikel dan jurnal.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir , diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.

2.8 Teknik Pengolahan Data

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisi kualitatif merupakan bentuk analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan antara variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian (Jonathan Sarwono, 2006).

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terdapat data yang berwujud angka-angka dengan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windiws Version 16.0 . Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut:

a. Cleaning

Data yang telah dikumpulkan dilakukan celaning data yang berarti sebelum data dilakukan pengolahan terlebih dahulu dilakukan pengecekan agar tidak terdapat data yang tidak perlu.

b. Editing

Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data.

c. Coading

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor.

d. Entry Data

Memasukan data ke program komputer yaitu program SPSS untuk proses analisis data.

2.9 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode konjoin dengan menggunakan metode Analisis konjoin untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap Atribut Sekolah Menengah Atas.

Analisis konjoin (conjoint analysis) merupakan suatu metode analisis dalam analisis multivariate, analisis ini mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an. Analisis ini biasa diterapkan pada market riset dan studi pengembangan produk. Analisis konjoin adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa.

Analisis konjoin berdasarkan pada subjektifitas konsumen terhadap beberapa kombinasi fitur yang ditawarkan. Subjektifitas konsumen ini diukur melalui peringkat (ranking) atau skor (skala likert). Hasil analisis konjoin berupa informasi kuantitatif yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi fitur produk. ( Ahmad Ansori Mattjik & I Made Sumertajaya, 2011).

Tujuan analisis konjoin adalah memperoleh skor kegunaan (utility) yang dapat mewakili kepentingan setiap aspek produk, sehingga dari skor tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang atribut apa yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut :

Dokumen terkait