• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Preferensi Pelajar Terhadap Kepentingan Atribut Sekolah Menengah Atas Menggunakan Metode Konjoin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Preferensi Pelajar Terhadap Kepentingan Atribut Sekolah Menengah Atas Menggunakan Metode Konjoin"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PREFERENSI PELAJAR TERHADAP KEPENTINGAN ATRIBUT SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN METODE KONJOIN

(Studi Kasus Pelajar Tingkat Akhir Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Kota Sigli)

SKRIPSI

PUTRI RATNASARI

120823022

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS PREFERENSI PELAJAR TERHADAP KEPENTINGAN ATRIBUT SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN METODE KONJOIN

(Studi Kasus Pelajar Tingkat Akhir Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Kota Sigli)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

PUTRI RATNASARI

120823022

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

JuduL : ANALISIS PREFERENSI PELAJAR TERHADAP

KEPENTINGAN ATRIBUT SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN METODE KONJOIN

Kategori : SKRIPSI

Nama : PUTRI RATNASARI

Nomor Induk Mahasiswa : 120823022

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

Diluluskan di

Medan, Juli 2014

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. Pengarapen Bangun, M.Si Drs. Ujian Sinulingga, M.Si NIP. 195608151985031005 NIP. 195603031984031004

Diketahui/Disetujui oleh :

Departemen Matematika FMIPA USU

Prof. Dr. Tulus, M.Si

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS PREFERENSI PELAJAR TERHADAP KEPENTINGAN ATRIBUT SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN METODE KONJOIN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2014

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, ridho, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan sebaik – baiknya.

(6)

ABSTRAK

Analisis konjoin adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa. Analisis konjoin berdasarkan pada subjektifitas konsumen terhadap beberapa kombinasi fitur yang ditawarkan. Subjektifitas konsumen ini diukur melalui peringkat (rank) atau skore (skala likert). Hasil analisis konjoin berupa informasi kuantitatif yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi fitur produk. Dalam penelitian ini Analisis Konjoin dapat digunakan untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap atribut-atribut yang dinilai penting dalam memilih Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus Pelajar Tingkat Akhir Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Kota Sigli). Penelitian ini menggunakan 6 Atribut yang terdiri dari 2 atau 3 level atribut. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada pelajar yang berjumlah 91 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut sekolah yang memiliki tingkat kepentingan paling besar mempengaruhi pelajar dalam memilih Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Kota Sigli adalah atribut fasilitas sekolah. Sedangkan kombinasi atribut yang dapat mempengaruhi pelajar dalam memilih sekolah adalah prestasi sekolah dibidang pendidikan, tenaga pendidik atau guru yang berkompetensi, biaya sekolah dilihat dari biaya sumbangan pembinaan pendidikan , fasilitas sekolah yang dianggap lebih penting adalah fasilitas sarana pendidikan, dan sarana olahraga, lokasi sekolah yang diminati adalah lokasi sekolah di pusat kota dan luar kota serta status sekolah negeri.

(7)

PREFERENCE ANALYSIS OF STUDENT IN INTEREST ATTRIBUTES HIGH SCHOOL BY USING CONJOINT METHOD

ABSTRACT

Conjoint analysis is a technique to measure consumer preferences for products or services . Conjoint analysis is based on the subjectivity of consumers against several combinations of the features offered . Consumer subjectivity is measured through the ranks or scores ( Likert scale ) . Conjoint analysis results in the form of quantitative information that can model the consumer preference for some combinations of product features . In this study, conjoint analysis can be used to determine student preferences on attributes considered important in choosing High School (Study Case Student Final Level of Secondary School in District Sigli City) . This study uses six attributes which consists of 2 or 3 level attributes . This study uses primary data obtained from questionnaires to students totaling 91 peoples . The results of this study indicate that school attributes that have the greatest interest rate affecting students in choosing a high school in the district town of Sigli is an attribute of school facilities . While the combination of attributes that can influence students in choosing a school is school achievement in the field of education , educators or teachers who excel , school fees contributed by cost coaching education , school facilities are considered to be more important are the means of education facilities , and sports facilities , school location interest is the location of the school in the center of town and out of town as well as the status of public schools .

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK v

ABSTACT vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Kontribusi Penelitian 4

1.6 Tinjauan Pustaka 4

1.7 Metodologi Penelitian 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1 Pengertian Sekolah 9

2.2 Preferensi 10

2.3 Atribut yang Mempengaruhi Preferensi Pelajar 10

2.4 Variabel Penelitian 13

2.5 Tahapan Penarikan Sampel 14

2.6 Jenis Data dan Skala Pengukuran Variabel 15

2.6.1 Jenis Data 15

2.6.2 Skala Pengukuran Variabel 16

2.7 Teknik Pengumpulan Data 17

2.8 Teknik Pengolahan Data 18

2.9 Teknik Analisis Data 19

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 27

(9)

3.2 Penyajian Data 29 3.3 Interpretasi Model Analisis Konjoin 49 3.4 Mengukur Reabilitas dan Validitas 50

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 51

4.1 Kesimpulan 51

4.2 Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor judul Halaman

Tabel

Tabel 1.1 Atribut dan Level Atribut 7

Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian 22 Tabel3.1 Penyebaran Jumlah Sampel Responden 28 Tabel 3.2 Hasil Penilaian Untuk 1 Orang Responden 30

Tabel 3.3 Pengkodean Variabel Dummy 33

Tabel 3.4 Pengkodean Data Untuk Regresi 33

Tabel 3.5 Koefesian Nilai b dari SPSS 35

Tabel 3.6 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden 44

Tabel 3.7 Utilitas 1 Orang Responden 45

Tabel 3.8 Nilai Kepentingan Relatif 1 Orang Responden 46 Tabel 3.9 Nilai utilitas Keseluruhan Responden 46 Tabel 3.10 Nilai Kpentingan Relatif keseluruhan Responden 47

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul halaman

Gambar

(12)

ABSTRAK

Analisis konjoin adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa. Analisis konjoin berdasarkan pada subjektifitas konsumen terhadap beberapa kombinasi fitur yang ditawarkan. Subjektifitas konsumen ini diukur melalui peringkat (rank) atau skore (skala likert). Hasil analisis konjoin berupa informasi kuantitatif yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi fitur produk. Dalam penelitian ini Analisis Konjoin dapat digunakan untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap atribut-atribut yang dinilai penting dalam memilih Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus Pelajar Tingkat Akhir Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Kota Sigli). Penelitian ini menggunakan 6 Atribut yang terdiri dari 2 atau 3 level atribut. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada pelajar yang berjumlah 91 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut sekolah yang memiliki tingkat kepentingan paling besar mempengaruhi pelajar dalam memilih Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Kota Sigli adalah atribut fasilitas sekolah. Sedangkan kombinasi atribut yang dapat mempengaruhi pelajar dalam memilih sekolah adalah prestasi sekolah dibidang pendidikan, tenaga pendidik atau guru yang berkompetensi, biaya sekolah dilihat dari biaya sumbangan pembinaan pendidikan , fasilitas sekolah yang dianggap lebih penting adalah fasilitas sarana pendidikan, dan sarana olahraga, lokasi sekolah yang diminati adalah lokasi sekolah di pusat kota dan luar kota serta status sekolah negeri.

(13)

PREFERENCE ANALYSIS OF STUDENT IN INTEREST ATTRIBUTES HIGH SCHOOL BY USING CONJOINT METHOD

ABSTRACT

Conjoint analysis is a technique to measure consumer preferences for products or services . Conjoint analysis is based on the subjectivity of consumers against several combinations of the features offered . Consumer subjectivity is measured through the ranks or scores ( Likert scale ) . Conjoint analysis results in the form of quantitative information that can model the consumer preference for some combinations of product features . In this study, conjoint analysis can be used to determine student preferences on attributes considered important in choosing High School (Study Case Student Final Level of Secondary School in District Sigli City) . This study uses six attributes which consists of 2 or 3 level attributes . This study uses primary data obtained from questionnaires to students totaling 91 peoples . The results of this study indicate that school attributes that have the greatest interest rate affecting students in choosing a high school in the district town of Sigli is an attribute of school facilities . While the combination of attributes that can influence students in choosing a school is school achievement in the field of education , educators or teachers who excel , school fees contributed by cost coaching education , school facilities are considered to be more important are the means of education facilities , and sports facilities , school location interest is the location of the school in the center of town and out of town as well as the status of public schools .

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan sekolah dasar, menengah pertama, dan atas.

Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, meningkatkan ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali diri menuju ke arah pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup di masyarakat.

Kecamatan Kota Sigli adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Kota Sigli merupakan ibu kota dari merupakan daerah terpadat di Kabupaten Pidie yakni 10.914 orang per kilometer persegi, dikarenakan Kecamatan Kota Sigli memiliki wilayah yang tidak luas tetapi daya tarik sebagai ibukota kabupaten yang memiliki kemudahan dalam sarana, prasarana membuat masyarakat tertarik untuk menjadikan wilayah ini menjadi tempat hunian, tempat menempuh pendidikan dan pekerjaan.

(15)

Tercatat sampai akhir tahun 2013 terdapat 6 unit Sekolah Menengah Atas baik pendidikan negeri maupun swasta di Kecamatan Kota Sigli. Adanya beberapa pilihan sekolah ini membuat masyarakat khususnya pelajar menetapkan kepentingan atribut sekolah sebagai salah satu alasan yang dapat mempengaruhi preferensi mereka dalam memilih sekolah.

Dari data yang diperoleh dari dinas Pendidikan Kabupaten Pidie tahun 2009/2013, menunjukkan bahwa adanya penurunan minat siswa/siswi untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pembangun sekolah yang meningkat dengan jumlah peserta didik yang menurun. Penurunan jumlah peserta didik ini disebabkan karena sebagian pelajar relatif memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar kota. Keputuskan untuk melanjutkan pendidikan ke luar kota dengan persepsi bahwa atribut Sekolah Menengah Atas di sana jauh lebih baik merupakan salah satu alasan mereka dalam memilih sekolah. Perbedaan pendapat dikalangan masyarakat atau pelajar ini terjadi karena adanya perbedaan preferensi terhadap atribut-atribut yang dapat mempengaruhi mereka dalam memilih sarana pendidikan.

Preferensi adalah suatu sikap yang lebih menyukai sesuatu benda dari pada benda lainnya. Menurut Penulis, ada beberapa atribut-atribut yang relatif dapat mempengaruhi preferensi masyarakat khusunya pelajar dalam memilih tempat pendidikan diantaranya yaitu , prestasi sekolah, tenaga pendidik, biaya sekolah, fasilitas sekolah, lokasi dan status sekolah.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan preferensi ini adalah Metode Analisis Konjoin. Analisis Konjoin adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kombinasi faktor-faktor (atribut-atribut) dari produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor (atribut-atribut) dari suatu produk atau jasa yang paling disukai konsumen atau yang akan dikonsumsi.

(16)

memilih Tempat Pendidikan khususnya Sekolah Menengah Atas dengan Analis Konjoin. Oleh karena itu Penulis memilih judul dalam penelitian ini adalah “ANALISIS PREFERENSI PELAJAR TERHADAP KEPENTINGAN ATRIBUT SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI METODE KONJOIN”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah menentukan tingkat kepentingan atribut-atribut sekolah yang dapat mempengaruhi pelajar dalam memilih Tempat Pendidikan khususnya Sekolah Menengah Atas.

1.3 BATASAN MASALAH

Agar pembatasan masalah lebih jelas, maka penulis memberikan batasan yang akan dilakukan yaitu:

1. Responden adalah Pelajar Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli. 2. Responden yang menjadi objek penelitian adalah Pelajar Tingkat Akhir Sekolah

Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli.

3. Atribut yang akan diteliti adalah Prestasi Sekolah, Tenaga Pendidik, Biaya Pendidikan, Failitas Sekolah, Lokasi dan Jenis Sekolah.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

(17)

2. Untuk mengetahui dan menganalisis kombinasi atribut-atribut yang dianggap paling penting dapat mempengaruhi preferensi pelajar dalam memilih Tempat Pendidikan khususnya Sekolah Menengah Atas.

1.5 KONTRIBUSI PENELITIAN

Adapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Dinas Pendidakan

Dapat menjadi referensi bagi Dinas Pendidikan untuk mengetahui atribut-atribut yang memiliki nilai penting dalam mempengaruhi preferensi pelajar dalam memilih Tempat Pendidikan, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan di Kota Sigli.

2. Bagi Universitas

Dapat memperkaya literatur dalam bidang statistika yang berhubungan dengan Analisis Konjoin.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Analisis Konjoin.

1.6 TINJAUAN PUSTAKA

(18)

Dalam penerapannya, Analisis Konjoin dapat digunakan dalam melihat preferensi Pelajar terhadap atribut-atribut yang dinilai penting dalam memilih Sekolah. Fasilitas Sekolah, Tenaga Pendidik, Prestasi Sekolah, Biaya Pendidikan, Lokasi dan Jenis Sekolah.merupakan beberapa dari sekian banyak hal yang menjadi pertimbangan Pelajar dalam memilih Tempat Pendidikan.

Analisis Konjoin sangat erat hubungannya dengan profil produk. Profil produk ini adalah stimuli yang merupakan kombinasi taraf-taraf dari suatu atribut. Atribut yang dipilih harus merupakan atribut dan taraf yang memiliki peran dalam mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih produk yang akan dikonsumsinya. Secara umum model Analisis Konjoin dapat diformulasikan sebagai berikut :

�(�) =� � ���

��

�=� �

�=�

���

Dimana:

�(�) = Utility total.

��� = Nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j

�� = Taraf ke-j dari atribut ke-i

� = Jumlah atribut ke-i

��� = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. ( bernilai 1 bila taraf yang berkaitan

muncul dan 0 bila tidak muncul )

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari Analisis Konjoin adalah metode Regresi Linear Berganda dengan variable dummy. Maka persamaan Regresinya adalah :

��� = �0 +� � ��� �

�=1

��� �

�=1

(19)

Dimana:

��� = Peringkat seluruh responden

�0 = Intersep

m = Jumlah Atribut

k = Banyak taraf dari atribut ke- i

��� = Nilai kegunaan atribut ke- I taraf ke- j

��� = Peubah boneka atau variabel dummy dari atribut ke- i taraf ke- j

��� = Error

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variable yang diukur seperti dikehendaki dalam tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah.

Reliabilitas merupakan Penerjemahan dari kata Relibility, yaitu suatu pengukuran yang mampu mengasilkan data yang memiliki tingkat reabilitas tinggi. Walaupun Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu proses pengukuran dapat dipercaya.

1.7 METODOLOGI PENELITIAN

Adapun metodologi penelitian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:

(20)

a. Dalam penelitian ini ada 7 faktor (atribut) yang akan diteliti yaitu prestasi sekolah, tenaga pendidik, biaya sekolah, fasilitas sekolah, lokasi dan status Sekolah.

b. Menyusun level dari setiap atribut

Tabel 1.1 Atribut dan Level Atribut

ATRIBUT LEVEL

ATRIBUT KETERANGAN

PRESTASI SEKOLAH

1 Bidang Pendidikan

2 Bidang Ekstrakulikuler TENAGA

1 Biaya Sumbangan Masuk (Biaya Pembangunan) 2 Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) FASILITAS

SEKOLAH

1 Sarana Pendidikan (Laboratorium , perpustakaan) 2 Sarana Olahraga (Lapangan bola, lapangan voli)

3 Kantin

1 Sekolah Pemerintah (Negeri)

2 Sekolah Swasta

2. Perancangan penelitian (design research), seperti penentuan responden dan teknik pengambilan data penelitian.

3. Perancangan kuesioner, dimana dilakukan perancangan kombinasi dari level-level atribut (stimuli) dan skala pengukuran instrumen penelitian, yaitu dengan menggunakan skala likert pernyataan positif :

5= Sangat Penting 4= Penting

3= Netral

2= Tidak Penting

1= Sangat Tidak Penting

(21)

5. Menganalisa data yang telah dikumpulkan. Diawali dengan mengeksplorasikan data secara keseluruhan, dilanjutkan dengan menganalisis data untuk mengukur

Full Profile menggunakan SPSS 17.0. Untuk pengukuran Full Profile :

a. Setelah melakukan peratingan, lakukan pengkodean level dari tiap atribut untuk semua stimuli yang telah diperoleh.

b. Memasukan hasil pengkodean tersebut beserta data rating semua responden. c. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut yang

mempengaruhi responden dalam memilih Tempat Pendidikan.

6. Melakukan uji validitas dan reabilitas.

(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sekolah

Sekolah adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Sekolah yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat. Melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih dirinya untuk menjadi warga masyarakat sekaligus warga sosial yang terus meningkatkan sikap baru, ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam mencapai taraf hidup yang jauh lebih baik. Di sekolah pulalah nilai kehidupan masyarakat dan pribadi, peluang pengembangan diri serta peningkatan produktivitas bisa di gali dan kemudian dikembangkan.

Di Kecamatan Kota Sigli fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas baik negeri maupun swasta berjumlah 6 unit. Diantaranya yaitu :

(23)

2.2 Preferensi

Semakin pesatnya kebutuhan akan pendidikan, pengelola sarana pendidikan harus dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelajar sebagai pemakai jasa. Agar dapat memberikan pelayanan pendidikan sebaik mungkin kepada pemakai jasa khususnya pelajar, maka pengelola sarana pendidikan haruslah memahami preferensi pelajar sebagai pemuas kebutuhannya.

Preferensi adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk memilih suatu benda dari pada benda lainnya berdasarkan kesenangan , kegunaan dan kepuasan, Preferensi pelajar dapat timbul dari keinginan dan kebutuhan pelajar terhadap atribut-atribut pendidikan yang ditawarkan penyedia jasa , dalam hal ini yaitu sekolah.

Data preferensi mengurutkan stimulus dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atribut. Cara yang biasa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden diminta untuk membuat peringkat stimulus dari yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai.

2.3 Atribut yang Mempengaruhi Preferensi Pelajar

Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Karena kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan, peran sekolah dinilai sangat penting bagi kemaju dan perkembangan masyarakat kemudian hari.

(24)

1. Prestasi Sekolah

Prestasi Sekolah merupakan suatu hasil usah ukuran kecakapan dari usaha dicapai sekolah ditunjukan melalui keberhasilan perlombaan yang diikuti pihak sekolah baik dalam bidang pendidikan maupun ekstrakulikuler.

a. Prestasi di Bidang Pendidikan

Prestasi yang dicapai oleh sekolah dibidang pendidikan antara lain yaitu, memenengkan perlombaan Olimpiade Matematika, Fisika, perlombaan pidato Bahasa Inggris dan lain-lain.

b. Prestasi di Bidang Ekstrakulikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademis yang memberikan wadah kepada para siswa untuk menyalurkan atau meningkatkan minat dan bakat yang dimiliki oleh setiap siswa. Salah satu prestasi dibidang ekstrakurikuler yaitu juara kompetisi Bola basket, Bola voli, Futsal, dan lain-lain.

2. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik merupakan unsur terpenting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.

a. Berprestasi

(25)

b. Berkompetensi `

Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi intelektual, kompetensi fisik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual.

3. Biaya Pendidikan

biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan uang yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.

a. Biaya Sumbangan Pendidikan Pembinaan (SPP)

Biaya Sumbangan Pendidikan atau yang disingkat dengan SPP adalah iuran wajib pengguna jasa yang harus dibayarakan kepada pemberi jasa. Pemberi jasa yang dimaksud dalam hal ini adalah sekolah.

b. Biaya Sumbangan Masuk (Pembangunan)

Biaya sumbangan masuk adalah biaya iuran yang diberikan kepada pengelola sekolah diluar dari pada uang sumbangan wajib atau SPP yang biasanya dilakukan pada saat regristrasi awal.

4. Fasilitas Sekolah

Fasilitas Sekolah merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran proses belajar baik di sekolah. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai maka kelancaran dalam belajar akan dapat terwujud.

a. Bidang Pendidikan

(26)

b. Bidang Olahraga

Fasilitas sekolah dibidang olahraga diantaranya yaitu : lapangan basket, lapangan bola.

5. Lokasi Sekolah

Lokasi sekolah juga menjadi pertimbangan peserta didik atau orangtua dalam memilih sekolah. Lokasi sekolah biasanya dipilih sesuai dengan kebutuhan, dan keinginan peserta didik maupun orang tua untuk mencapai tujuan mereka.

6. Status Sekolah

Sekolah menurut status terbagi atas dua kategori, yaitu :

a. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan ole

b. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau swasta. Penyelenggara sekolah swasta berupa badan maupun yayasan pendidikan.

2.4 Variabel Penelitian

(27)

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang sering disebut juga sebagai variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentuka pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Jonathan Sarwono, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah preferensi pelajar terhadap kepentingan atribut – atribut Sekolah Menengah Atas di Kecamatan kota Sigli.

2. Variabel independen

Variabel independen yang sering juga disebut variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur atau di pilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi ((Jonathan Sarwono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Prestasi prestasi sekolah, tenaga pendidik, biaya pendidikan , fasilitas sekolah, lokasi dan status sekolah.

2.5 Tahapan Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi acuan hasil-hasil penelitian akan berlaku. Dalam pelaksanaan penelitian , ruang lingkup populasi merupakan area yang amat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagai instrument penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu , untuk memenuhi kelayakan dalam pelaksanaan penelitian ditentukan populasi sasaran (target populasi), yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasikan hasil penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelajar tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli.

(28)

menyebar sehingga diluar jangkauan penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini , maka dilakukan penarikan sampel secara acak sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

� = �

��2+ 1

Dimana:

� = Jumlah Sampel � = Jumlah Populasi

�2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkatan pelajar yang berada di masing-masing sekolah secara

proportionate random sampling dengan rumus sebagai berikut :

�� = �� �

Dimana:

�� = jumlah sampel menurut stratum

�� = jumlah populasi menurut stratum

� = jumlah populasi seluruhnya � = jumlah sampel seluruhnya

2.6 Jenis Data dan Skala Pengukuran Variabel

2.6.1 Jenis Data

(29)

responden yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data (Jonathan Sarwono, 2006).

2.6.2 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran merupakan proses pemberian angka atau symbol pada karakteristik sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah diterapkan. Pengukuran variabel menggunakan skala. Masing-masing skala mempunyai karakteristik yang berbeda. Adapun skala pengukuran variabel yaitu :

1. Skala Nominal.

Skala nominal adalah skala pengukuran yang menggunakan katagori kelompok yang diukur dalam bentuk variabel. Nilai variabel dalam skala nominal hanya menjelaskan kategori dan tidak menjelaskan nilai peringkat , jarak, atau perbandingan.

2. Skala Ordinal

Yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat konstruktur yang diukur.

3. Skala Interval

Skala internal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur.

4. Skala Rasio

(30)

Skala pengukuran variabel yang akan diteliti yaitu menggunakan skala ordinal dan teknik skala yang bisa dipilih dalam pengumpulan data yaitu dilakukan dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi , dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator indikator yang dapat diukur. Artinya indikator ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

Sangat Penting = 5

Penting = 4

Netral = 3

Tidak Penting = 2 Sangat Tidak Penting = 1

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Pustaka

(31)

2. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir , diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.

2.8 Teknik Pengolahan Data

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisi kualitatif merupakan bentuk analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan antara variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian (Jonathan Sarwono, 2006).

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terdapat data yang berwujud angka-angka dengan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windiws Version 16.0 . Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut:

a. Cleaning

(32)

b. Editing

Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data.

c. Coading

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor.

d. Entry Data

Memasukan data ke program komputer yaitu program SPSS untuk proses analisis data.

2.9 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode konjoin dengan menggunakan metode Analisis konjoin untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap Atribut Sekolah Menengah Atas.

Analisis konjoin (conjoint analysis) merupakan suatu metode analisis dalam analisis multivariate, analisis ini mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an. Analisis ini biasa diterapkan pada market riset dan studi pengembangan produk. Analisis konjoin adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa.

(33)

Tujuan analisis konjoin adalah memperoleh skor kegunaan (utility) yang dapat mewakili kepentingan setiap aspek produk, sehingga dari skor tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang atribut apa yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah

Di dalam merumuskan analisis konjoin, peneliti harus mengenali atau mengidentifikasi atribut dengan tingkatan/level masing-masing dipergunakan untuk membentuk stimulus. Level atribut menunjukkan nilai yang diasumsikan oleh atribut. Atribut yang dipilih harus dapat mempengaruhi preferensi dan pilihan. Banyaknya tingkatan atribut menentukan banyaknya parameter yang akan diperkirakan dan juga mempengaruhi banyaknya stimulus yang akan dievaluasi oleh responden. Untuk meminimumkan tugas evaluasi responden, peneliti harus bisa membatasi banyaknya tingkatan/level dari atribut. Peneliti harus memperhitungkan level atribut yang lazim atau umum berlaku di masyarakat .

2. Mengidentifikasi Atribut

(34)

3. Merancang Kombinasi Atribut

Stimuli adalah sekolompok atribut yang akan dievaluasi oleh responden dalam memilih atribut dan traf atribut yang akan digunakan untuk membuat stimuli. Ada dua cara yang sering digunakan dalam merancang kombinasi atribut yaitu : Kombinasi berpasangan (pairwise combination), Kombinasi lengkap (full profile) .

a. Kombinasi berpasangan (pairwise combination)

Di dalam metode kombinasi berpasangan (pairwise combination), responden diminta untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut secara bersamaan.

b. Kombinasi lengkap (full profile)

Di dalam metode kombinasi lengkap (full profile), responden diminta mengevaluasi semua kombinasi stimuli yang muncul.

Jika jumlah kombinasi terlalu banyak maka dilakukan pengurangan jumlah kombinasi atribut (stimuli) tersebut. Salah satu cara dengan orthogonal array.

Orthogonal array adalah sebuah kelas desain factorial yang memungkinkan untuk membuat perkiraan yang efisien dari seluruh pengaruh utama.

(35)

Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian

No Prestasi Sekolah

Tenaga

Pendidik Biaya Pendidikan

(36)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non metrik (data berskala nominal atau ordinal dan kategorial) maupun data metrik (data berskala interval atau rasio)

a. Data Non Metrik

(37)

b. Data Metrik

Untuk memperoleh data dalam bentuk metrik responden di minta untuk memberikan rating atau nilai terhadap masing-masing stimuli. Pemberian nilai atau rating dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :

a. Menggunakan skala likert mulai dari 1 hingga 5 ( 1 = Paling tidak penting, 5= Paling penting).

b. Menggunakan nilai rangking terbalik, artinya untuk stimuli yang paling disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya, sedangkan stimuli yang paling tidak disukai diberi nilai 1.

5. Memilih Metode Analisis

Konjoin termasuk dalam Multivariate Dependence Method. Secara umum model dasar analisis konjoin dapat ditulskan dalam bentuk sebagai berikut:

�(�) =� � ���

��

�=� �

�=�

���

Dimana:

�(�) = Utility total.

��� = Nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j

�� = Taraf ke-j dari atribut ke-i

� = Jumlah atribut ke-i

��� = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. ( bernilai 1 bila taraf yang berkaitan

muncul dan 0 bila tidak muncul )

(38)

��� = �0 +� � ��� �

�=1

��� �

�=1

+ ���

Dimana:

��� = Peringkat seluruh responden

�0 = Intersep

m = Jumlah Atribut

k = Banyak taraf dari atribut ke- i

��� = Nilai kegunaan atribut ke-i taraf ke- j

��� = Peubah boneka atau variabel dummy dari atribut ke- i taraf ke- j

��� = Galat

Variabel dummy adalah variabel kualitatif dalam model regresi. Metode regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis non metrik maupun metrik. Variabel ini biasanya menggunakan nilai 1 atau 0. Nilai 1 atau 0 yang diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai indikasi kelas atau katagorinya.

Dengan model regresi tersebut maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf-taraf relatif terhadap taraf-taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai taraf maka nilai kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

�� = �� � � �=1

�� = ���������� – ���(���)�

Dimana :

�� = Bobot kepentingan relative untuk tiap atribut

(39)

6. Interpretasi Hasil

Ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu :

a. Taraf yang memilki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.

b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.

c. kombinasi yang memilki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden.

d. Atribut yang memilki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendah merupakan atribut yang lebih penting.

7. Uji Reabilitas dan Validitas hasil

Reliabilitas merupakan Penerjemahan dari kata Relibility, yaitu suatu pengukuran yang mampu mengasilkan data yang memiliki tingkat reabilitas tinggi. Walaupun Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu proses pengukuran dapat dipercaya.

(40)

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Penelitian inidilakukandengandenganmenggunakanteknikrandom sampling.Objek penelitian adalah Pelajar Tingkat Akhir Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli.Pelajar yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pelajar Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kecamatan Kota Sigli.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan data jumlah Pelajar Sekolah Menengah Pertama tingkat Akhir di Kecamatan Kota Sigli , ada sebanyak 1016 Pelajar yang tersebar di 6 Sekolah, diantaranya :

b. SMP Negeri 1 : 197 Pelajar c. SMP Negeri 2 : 282 Pelajar d. SMP Negeri 3 : 60 Pelajar e. SMP Negeri 4 : 45 Pelajar f. SMP Swasta YPPU : 103 Pelajar g. Madrasah Tsanawiyah : 329 Pelajar

(41)

� = �

3. Selanjutnya proses penarikan sampel secara Proposional berdasarkan jumlah masing-masing Pelajar di setiap Sekolah adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penyebaran Jumlah Sampel Responden

No Nama Sekolah Populasi Perhitungan Sampel

1 SMP Negeri 1 Sigli 197 197

(42)

SMP Negeri 4 Sigli dapat diambil sampelnya sebanyak 4 orang, SMP Swasta YPPU Sigli dapat diambil sampelnya sebanyak 9 orang dan Madrasah Tsanawiyah Sigli dapat diambil Sampelnya sebanyak 30 orang. Hal ini dilakukan agar sampel dapat merata dan sesuai dengan jumlah pelajar tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kecamatan Kota Sigli.

3.2 Penyajian Data

Data Analisis Konjoin didapat dari urutan kartu profil dalam kuesioner. Dalam penelitian ini metode presentasi yang digunakan adalah full profile dengan teknik penilaian adalah dengancara merating. Proses analisis konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mendesain Stimuli

Setelah atribut dan taraf tersebut diperoleh (pada tabel 1.1), selanjutnya adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi.Untuk itu dibutuhkan adanya stimuli. Tabel 2.1 menunjukan bahwa terdapa 21 stimuli hasil dari perhitungan SPSS 16.0 . Adapun langkah membuat stimuli dengan SPSS adalah sebagai berikut :

- Dari program SPSS, biarkan data editor dalam keadaan kosong. - Pilih menu file, new, pilih syntax.

- Ketik pada data sytax editor :

ORTHOPLAN /FACTORS=

PRESTASI 'prestasi sekolah' ('bidang pendidikan' 'bidang ekstrakulikuler') TENAGA 'tenaga pendidik' ('berkompetens' 'berprestasi')

BIAYA 'biaya pendidikan' ('biaya sumbangan masuk' 'biaya sumbangan pembinaan pendidikan')

(43)

STATUS 'status sekolah' ('sekolah negeri' 'sekolah swasta') /HOLDOUT=5.

SAVE OUTFILE='PUTRIIII.SAV'.

output dari hasil stimuli yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 2.

Selanjutnya responden diminta untukmemberkan rating terhadap kombinasi yang ada pada tabel 2.1 dengan menggunakan skala likert.

2. Menghitung Nilai Utilitas dan Nilai Kepentingan Relatif

Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat menggunakan 2 cara yaitu :

a. Menggunakan perhitungan Manual

Untuk menduga atribut berdasarkan data responden, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan data salah seorang responden. Datanya antara lain :

(44)
(45)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

(46)

Tabel 3.3 Pengkodean Variabel Dummy

Bentuk pertanyaan yang diminta dari responden adalah preferensi responden atas setiap kombinasi.Preferensi diperoleh dengan mengurutkan kombinasi-kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kepentingan relatif. Data pada tabel 3.2 akan dikodekan menjadi variabel dummy. Hasilnya adalah data tabel 3.4.

Tabel 3.4 Pengkodean Data Untuk Regresi

(47)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

14 0 1 0 0 0 1 0 0 2

15 0 1 1 0 0 1 0 0 1

16 0 1 0 1 0 0 1 1 3

17 0 1 0 1 0 1 0 0 4

18 1 1 0 0 0 1 0 1 1

19 1 0 1 1 0 1 0 1 3

20 0 0 0 0 1 0 1 0 2

21 1 0 1 0 1 0 1 0 3

Pada tabel 3.4 adalah data yang sudah ditansformasikan.Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan persamaan regresi linier berganda dengan variabel bebas berupa dummy sebanyak 8 buah.

� = �0+ �11+ �22+ �33+ �44 + �55+ �66+ �77+ �88

Keterangan :

Y : Kegunaan atau utilitas

�1 : Variabel dummy mewakili bagian Prestasi Sekolah

�2 : Variabel dummy mewakili bagian Tenaga Pendidik

�3 :Variabel dummy mewakili bagian Biaya Pendidikan

�4�5 :Variabel dummy mewakili bagian Fasilitas Sekolah

�6�7 :Variabel dummy mewakili bagian Lokasi Sekolah

�8 :Variabel dummy mewakili bagian Status Sekolah

Menentukan �0,�1,�2,�3,�4,�5,�6, �7,�8 dapat menggunakan Software SPSS sebagai berikut :

- Atribut yang sudah diubah menjadi variabel dummy, selanjutnya diinput ke SPSS Statistics Data Editor.

(48)

- Isi nilai rating sebagai variabel dependen, dan ke 8 taraf atribut sebagai variabel independen

- Klik ok.

Tabel 3.5 Koefesian Nilai b dari SPSS

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.197 .802 3.986 .002

b1 .126 .441 .133 .647 .530

b2 .126 .440 -.268 -1.301 .218

b3 .376 .429 -.272 -1.348 .203

b4 .625 .548 .834 3.273 .007

b5 .500 .605 .437 1.633 .128

b6 .250 .578 -.352 -1.297 .219

b7 -.750 .621 -.416 -1.579 .140

b8 .124 .438 .041 .198 .846

Persamaan regresi linier berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utilitas.Harus diperoleh utilitas setiap atribut dan setiap atribut memiliki taraf.Dengan diketahuinya kode variabel dummy, maka setiap taraf dilambangkan terlebih dahulu.

(49)

menghitung utilitas atau nilai kegunaan dari setiap level atribut maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a) Untuk atribut prestasi sekolah diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut :

�11 -�12 = b1 persamaan (1)

�11 +�12 = 0 persamaan (2)

Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien hasil dari SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

�11 -�12 = 0.126

�11 +�12 = 0

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh persamaan :

�11 -�12 = 0.126

�11 +�12 = 0

-2�12 = 0,126

�12 = -0.063 persamaan (3)

dari persamaan (2) diperoleh persamaan :

�11 +�12 = 0

�11 – 0,063 = 0

�11 = 0,063

Sehingaa diperoleh :

�11 = 0,063

(50)

b) Untuk atribut tenaga pendidik diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut :

�21 –�22 = b2 persamaan (4)

�21 +�22 = 0 persamaan (5)

Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien hasil dari SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

�21 –�22 = 0,126

�21 +�22 = 0

Dari persamaan (4) dan (5) diperoleh persamaan :

�21 –�22 = 0,126

�21 +�22 = 0

-2�22 = 0,126

�22 = -0,063 persamaan (6)

dari persamaan (5) diperoleh persamaan :

�21 +�22 = 0

�21 – 0,063 = 0

�21 = 0,063

Sehingaa diperoleh :

�21 = 0,063

(51)

c) Untuk atribut biaya pendidikan diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut :

�31 – �22 = b3 persamaan (7)

�31 + �32 = 0 persamaan (8)

Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien hasil dari SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

�31 –α32 = 0,376

�31 +�32 = 0

Dari persamaan (7) dan (8) diperoleh persamaan :

�31 –�32 = 0,376

�31 +�32 = 0

-2�32 = 0,376

�32 = -0,188 persamaan (9)

dari persamaan (8) diperoleh persamaan :

�31 +�32 = 0

�31 – 0,188 = 0

�31 = 0,188

Sehingaa diperoleh :

�31 = 0,188

(52)

d) Untuk atribut fasilitas sekolah diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut :

�41 –�43 = 0,625 persamaan (10)

�42 –�43 = 0,500 persamaan (11)

�41 +�42 +�43 = 0 persamaan (12)

Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien hasil dari SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

�41 –�43 = 0,625 persamaan (13)

�42 –�43 = 0,500 persamaan (14 )

Dari persamaan (13) dan (14) diperoleh persamaan :

�41 –�43 = 0,625

�42 –�43 = 0,500

�41 –�42 = 0,125

�41 = 0,125+ �42 persamaan (15)

dari persamaan (12) diperoleh persamaan :

�41 +�42 +�43 = 0 0,125 + �42 + +�42 + α43 = 0

0,125 + 2�42 + �43 = 0

2�42 + �43 = -0,125 persamaan (16)

dari persamaan (14) dan (16) diperoleh persamaan :

�42 –�43 = 0,500

2�42 + �43 = -0,125 3�42 = 0,375

(53)

dari persamaan (14) diperoleh persamaan :

0,125–�43 = 0,500

�43 = -0,375

dari persamaan (13) diperoleh persamaan :

�41 –�43 = 0,625

�41 – (-0,375) = 0,625

�41 = 0,250

Sehingga diperoleh :

�41 = 0,250

�42 = 0,125

�43 = -0,375

e) Untuk atribut lokasi sekolah diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut :

�51 –�53 = 0,250 persamaan (17)

�52 –�53 = -0,75 persamaan (18)

�51 +�52 +�53 = 0 persamaan (19)

Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien hasil dari SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

�51 –�53 = 0,250 persamaan (17)

(54)

Dari persamaan (17) dan (18) diperoleh persamaan :

�51 –α53 = 0,250

�52 –α53 = -0,750

�51 –�52 = 1

�51 = 1 + �52 persamaan (20)

dari persamaan (19) diperoleh persamaan :

�51 +�52 +�53 = 0 1 + �52 + +�52 +�53 = 0 1 + 2�52 + �53 = 0

2�52 + � 53 = -1 persamaan (21)

dari persamaan (18) dan (21) diperoleh persamaan :

�52 –�53 = -0,75 2�52 + �53 = -1 3�52 = -1,75

�52 = -0,583

dari persamaan (18) diperoleh persamaan :

-0,583–�53 = -0,750

�53 = 0,167

dari persamaan (17) diperoleh persamaan :

�51 –�53 = 0,250

�51 – 0,167 = 0,250

(55)

Sehingga diperoleh :

�51 = 0,417

�52 = -0,583

�53 = 0,167

f) Untuk atribut status sekolah diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut :

�61 –�62 = b8 persamaan (22)

�61 +�62 = 0 persamaan (23)

Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien hasil dari SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

�61 –�62 = 0,124

�61 +�62 = 0

Dari persamaan (22) dan (23) diperoleh persamaan :

�61 –�62 = 0.124

�61 +�62 = 0 -2�62 = 0,124

�62 = -0,062 persamaan (24)

dari persamaan (23) diperoleh persamaan :

�61 +�62 = 0

�61 – 0,062 = 0

(56)

Sehingaa diperoleh :

�61 = 0,062

�62 = -0,062

Utilitas setiap level atribut disajikan pada tabel 3.5 .melalui taraf-taraf yang dapat dihitung tingkat kepentingan tiap atribut, diketahui tingkat kiepentingan tiap atribut adalah selisih utilitas tertinggi dan terendah. Seperti yang dinyatakan pada persamaan berikut:

�� = ����������– ���(���)�

Tingkat kepentingan setiap atribut adalah:

Prestasi sekolah (I1) : 0.063 – (-0,063) = 0.126 Tenaga Pendidik (I2) : 0.063 – (-0,063) = 0.126 Biaya Pendidikan ( I3) : 0.188 – (-0.188) = 0.376 Fasilitas Sekolah (I4) : 0.250 – (-0,375) = 0.625 Lokasi Sekolah (I5) : 0.417 – (-0,583) = 1 Status Sekolah (I6) : 0.062 – (-0.062) = 0.124

Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut berdasarkan tingkat kepentingan , tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif (bobot) dengan rumus :

�� = �� � � �=1

Dengan rumus diatas maka bobot setiap atribut adalah :

Prestasi sekolah (W1) : 0 .126

0.126+0.126+0.376+0.625+1+0.124= 0.053

Tenaga Pendidik (W2) : 0 .126

(57)

Biaya Pendidikan ( W3) : 0

Tabel 3.6 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden

Atribut

Taraf Tingkat

Kepentingan Deskriptif Lambang Skor Skor Bobot

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Bidang Ekstrakulikuler �12 -.063

TENAGA PENDIDIK

Berkompetensi �21 .063

0.126

(Biaya Pembangunan) �31 -.188

(58)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

b. Menggunakan software SPSS 16.0 dengan program syntax

hasil perhitungan dari data seorang responden dengan menggunakan SPSS dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.7 Nilai Utilitas 1 Orang Responden Utility

Estimate Std. Error

PRESTASI bidang pendidikan .063 .162

bidang

ekstrakulikuler -.063 .162

TENAGA berkompetens .063 .162

berprestasi -.063 .162

BIAYA biaya sumbangan

masuk .188 .162

biaya sumbangan pembinaan pendidikan

-.188 .162

FASILITS sarana pendidikan .250 .216

(59)

Tabel 3.8 Nilai Kepentingan Relatif 1 Orang Responden

PRESTASI 5.263

TENAGA 5.263

BIAYA 15.789

FASILITS 26.316

LOKASI 42.105

STATUS 5.263

Dan untuk perhitungan utulitas dan nilai kepentingan atribut keseluruhan responden dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.9 Nilai utilitas Keseluruhan Responden Utility

Estimate

Std.

Error

PRESTASI bidang pendidikan .082 .038

bidang ekstrakulikuler -.082 .038

TENAGA berkompetens -.012 .038

berprestasi .012 .038

BIAYA biaya sumbangan masuk -.070 .038

biaya sumbangan pembinaan pendidikan .070 .038

FASILITS sarana pendidikan .416 .050

sarana olahraga .140 .059

Kantin -.555 .059

LOKASI pusat kota .211 .050

pinggir kota -.252 .059

luar kota .042 .059

STATUS sekolah negeri .132 .038

sekolah swasta -.132 .038

(60)

Tabel 3.10 Nilai Kpentingan Relatif keseluruhan Responden

PRESTASI 9.278

TENAGA 9.308

BIAYA 9.122

FASILITS 36.074

LOKASI 24.023

STATUS 12.195

Analisis :

a. Prestasi Sekolah

Secara umum responden lebih menyukai prestasi sekolah dibidang pendidikan dari pada prestasi sekolah dibidang ekstrakulikuler karena uilitas prestasi sekolah dibidang pendidikan bernilai positif yaitu sebesar 0,082.

b. Tenaga Pendidik

Secara umum responden lebih menyukai tenaga pendidik atau guru yang berprestasi dari pada yang berkompetensi .karena utilitas untuk tenaga pendidik yang berprestasi bernilai positif yaitu sebesar 0,012.

c. Biaya Sekolah

Secara umum menurut responden , biaya pendidikan berupa sumbangan pembinaan pendidikan lebih besar tingkat kepentingannyadari pada biaya sumbangan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari besar utilitas biaya sumbangan pembinaan pendidikan yaitu sebesar 0,070.

d. Fasilitas Sekolah

(61)

e. Lokasi Sekolah

Responden lebih memilih pusat kota dan luar kota sebagai lokasi sekolah dengan masing-masing nilai utilitas yaitu sebesar 0,211 dan 0,042. Tetapi dari kedua taraf ini responden lebih menyukai lokasi sekolah di pusat kota. Hal ini dapat dilihat dari besarnya utilitas lokasi sekolah di pusat kota dari pada lokasi sekolah di luar kota.

f. Status Sekolah

Nilai utilitas pada status sekolah negeri lebih besar dan bernilai positif yaitu sebesar 0,132.Hal tersebut menunjukan bahwa responden lebih menyukai status sekolah negeri dari pada sekolah swasta.

Gambar 3.1 Diagram Nilai Kepentingan Relatif

9,278 12.195

9,308

36,074

(62)

3.3 Interpretasi Model Analisis Konjoin

Penerapan metode analisis konjoin melalui pendekan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan variabel dummy terhadap kedelapan profil level atribut .

Y(X) = �0 +�1 (prestasi sekolah dibidang pendidikan) +�2 (tenaga pendidik yang berprestasi) +�3(biaya pendidikan berupa besar biaya pembinaan pendidikan) +�4 (fasilitas sekolah dibidang pendidikan) +�5 (fasilitas sekolah dibidang ekstrakulikuler) +�6 (lokasi sekolah di pusat kota) +�7 (lokasi sekolah di luar kota) +�8 (status sekolah negeri atau pemerintah).

� (�) = �0+ �11 + �22+ �33+ �44 + �55+ �66+ �77+ �88

� (�) = 3,521 + 0,063�1+ 0,063�2+ 0,188�3+ 0,250�4 + 0,125�5 + 0,417�6+ 0,176�7+ 0,062�8

Artinya bahwa tingkat kepentingan pelajar dalam memilih Sekolah Menengah Atas dipengaruhi oleh prestasi sekolah dibidang pendidikan, tenaga pendidik yang berprestasi, biaya pendidikan berupa besar biaya pembinaan pendidikan, fasilitas sekolah dibidang pendidikan dan ekstrakulikuler, pelajar lebih menyukai lokasi sekolah di pusat kota dan luar kota serta jenis sekolah yang lebih disukai yaiut yang berstatus sekolah negeri atau pemerintah.

Diperoleh model analisis konjoin yang merupakan penilaian secara umum untuk mengetahui preferensi pelajar sekolah menengah pertama dalam memilih sarana pendidikan atau sekolah sesuai dengan tabel 3.7 adalah sebagai berikut:

(63)

3.4 Pengukuran Reabilitas dan Validitas

Pengukuran validitas dan reabilitas ini digunakan untuk menunjukkan korelasi dan kevalidan penilaian responden.

Tabel 3.11 Korelasi

Value Sig. Pearson's R .978 .000 Kendall's tau .946 .000

Dengan menggunakanSPSS , pada pengukuran ini output korelasi secara pearson dan Kendal menghasilkan data yang relatif kuat yaitu 0,978 dan 0,946 (diatas 0,5) hal ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari model regresi berkorelasi sangat kuat dari data yang diperoleh berdasarkan pendapat responden.

(64)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Atribut Fasilitas sekolah dengan taraf atribut sarana pendidikan dan sarana olahragamempunyai nilai kepentingan yang lebih besar dalam memilih Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Kota Sigli yaitu sebesar 36,074% dibandingkan dengan atribut-atribut lainnya.

2. Kombinasi atribut dan level atribut yang dinilai penting mampu mempengaruhi pelajar dalam memilih sekolah menengah atas di Kecamatan Kota Sigli diantaranya adalah prestasi sekolah dibidang pendidikan, tenaga pendidik atau guru yang berkompetensi, biaya sekolah dilihat dari biaya sumbangan pembinaan pendidikan , fasilitas sekolah yang dianggap lebih penting adalah fasilitas sarana pendidikan, dan sarana olahraga, lokasi sekolah yang diminati adalah lokasi sekolah di pusat kota dan luar kota serta status sekolah negeri.

4.2 Saran

(65)
(66)

DAFTAR PUSTAKA

Erlina. 2011. “Metodologi Penelitian”. Medan: USU PRESS.

Gunawan, Elly.1994. Perbandingan Tiga Cara Analis Conjoint. Karya Ilmiahi.Bogor, Indonesia:Institut Pertanian Bogor.

Joseph, Willian, dkk. 2010”Multivariate Data Analysis”.United State:Hamilton PrintingCo.

Mason, Robert D. 1996. “Teknik Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi”. Terjemahan Elen Gunawan Sitompul, Uka Wikarya, Anton Hendranata.Jakarta: Erlangga.

Mattjik, A.A , Sumertajaya, I.M. 2011.” Sidik Peubah Ganda Dengan menggunakan SAS”. Bogor: IPB Press.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk.2002.”Statistik Terapan Untuk Ilmu-ilmu Sosial”. Yogyakarta:Gadjah Mana University Press.

Rangkuti, Freddy. 2009. “Riset Pemasaran”. Jakarta : PT. Gamedia Pustaka Utama. Riduwan, M.B.A. 2005.”Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”. Bandung:Alfabeta.

Santoso, Singgih. 2012. “Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sarwono, Jonathan. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. Yokyakarta:Graha Ilmu.

Sarwono, Jonathan. 2007. “Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS”. Yokyakarta: Andi Yokyakarta.

Sarwono, Jonathan. 2013.”Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset dan Skripsi”.Yokyakarta:Andi Yokyakarta.

(67)

Lampiran 1

INPUT DATA PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP KOMBINASI

(68)

Lanjutan lampiran 1

INPUT DATA PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP KOMBINASI

(69)

Lanjutan lampiran 1

INPUT DATA PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP KOMBINASI

Nomor STIMULI

(70)

Lampiran 2

Penyelesaian dengan menggunakan SPSS 16.00 - Menu file, new, syntax.

- Ketik pada syntax editor

(71)
(72)

Lanjutan lampiran 2

184 3 3 4 2 2 2 5 3 2 3 5 4 5 1 1 3 3 1 3 4 4 185 4 5 3 3 4 4 3 5 4 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 3 3 186 4 5 3 5 3 4 4 5 4 3 2 5 4 1 1 4 3 2 5 2 1 187 4 5 3 5 5 4 3 4 4 2 2 4 4 3 3 4 5 4 5 3 3 188 4 5 4 4 3 4 5 3 5 2 5 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 189 4 3 4 4 2 4 3 5 2 5 4 4 4 2 2 5 5 2 5 5 5 190 4 5 4 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 2 1 3 4 1 3 2 3 191 4 5 4 5 3 3 4 4 2 4 2 5 4 3 3 2 3 2 4 4 4 END DATA.

CONJOINT PLAN='PUTRIIII.SAV' /FACTORS=

PRESTASI 'prestasi sekolah' ('bidang pendidikan' 'bidang ekstrakulikuler') TENAGA 'tenaga pendidik' ('berkompetens' 'berprestasi')

BIAYA 'biaya pendidikan' ('biaya sumbangan masuk' 'biaya sumbangan pembinaan pe ndidikan')

FASILITS 'fasilitas sekolah' ('sarana pendidikan' 'sarana olahraga' 'kantin') LOKASI 'lokasi sekolah' ('pusat kota' 'pinggir kota' 'luar kota')

STATUS 'status sekolah' ('sekolah negeri' 'sekolah swasta') /SUBJECT=QN

/SCORE= PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 PROD 9 PROD10 PROD11 PROD12 PROD13 PROD14 PROD15 PROD16 PROD17 PRO D18 PROD19 PROD20 PROD21

(73)

Lampiran 3

Tahun Jumlah Siswa

SMP

Jumlah Siswa SMA

2009/2010 817 564

2010/2011 712 503

2011/2012 715 815

2012/2013 782 642

Gambar

Tabel 1.1 Atribut dan Level Atribut
Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian
Tabel 3.1 Penyebaran Jumlah Sampel Responden
Tabel 3.2 Hasil Penilaian Untuk 1 Orang Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Program Adiwiyata Mandiri yang ada di SMP Negeri 17 Palembang menggunakan konsep sebagai

Menciptakan kerangka dasar dari beberapa sub program yang ada didalamnya sebagai tampilan utama dari program Sistem Informasi Geografis Jaringan Tiang Listrik dan

Dihadapan saodara tersajikan sirup buah kersen, kesediaan sodara diminta untuk memberikan penilaan terhadap kekentalan sirup buah kersen, sesuwai dengan

Akibat dari pertambahan jumlah penduduk di Kota Malang maka PDAM Kota Malang sebagai Perusahaan Daerah yang bergerak dan berusaha memberikan pelayanan air bersih

Peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menerima bantuan operasional sekolah dari pemerintah kabupaten/kota dan/atau

Melihat permasalahan tersebut SMK Negeri 1 Penukal mencoba untuk melaksanakan Program Market Day sebagai upaya dari sekolah untuk mengembangkan minat dan bakat

Pertama, Pemerintah mengambil tindakan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian banjir di Kota Semarang melalui tiga komponen yang salah satunya merupakan

Sebanyak 4 orang (40%) mengaku setiap membeli 1 bungkus rokok, remaja menukarkan bungkus rokok yang tertera peringatan kesehatan bergambar dengan tempat terbuat