• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEAKNESS (W) / KELEMAHAN

3. Sekretariat, terdiri atas :

 Sekretaris Dinas Tarkim & Perumahan

 Kabid Penataan Bangunan & Lingkungan

 Kabid Perumahan & Permukiman

 Kabid Penataan Ruang & Program

 Kabid Pengawasan dan Penertiban

 Kasi Program Dinas Tarkim

 Kasi Bangunan Gedung Dinas Tarkim

Untuk mendukung peningkatan aspek kelembagaan terkait dengan pelaksanaan program RPIJM, maka Dinas Tarkim & Perumahan Kabupaten Toraja Utara akan berinisiatif dengan mengarahkan tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga/instansi terkait tersebut untuk pelaksanaan dan pengelolaan serta pengembangan program kegiatan RPIJM. Pengambilan kebijakan tersebut dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan tidak terjadi penumpukan program yang kurang terarah pelaksanaannya sesuai dengan usulan program yang dibuat.

12.4.2 Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung

XII - 32

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

LAPORAN FINAL

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas adalah:

 Pengembangan kapasitas bersifat multi-dimensional, mencakup beberapa kerangka waktu; jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek,

 Pengembangan kapasitas menyangkut “multiple stakeholders”,

 Pengembangan kapasitas harus bersifat “demand driven”, dimana

kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi harus datang dari stakeholdernya sendiri, dan

 Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional, seperti RPJMN

Faktor utama untuk terwujudnya upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas yang berhasil adalah adanya komitmen dari Pimpinan Pemerintah Daerah dan atau Pimpinan Instansi/Unit Kerja yang bersangkutan atas niatnya yang sungguh-sungguh untuk melakukan program/proyek peningkatan kapasitas yang dimaksud, serta siap dengan semua konsekuensinya.

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, maka diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara, khususnya di bidang Cipta Karya.

Format umum dalam rencana tindakan untuk peningkatan aspek kelembagaan terkait dengan bentuk kebijakan dan strategi dalam

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

pengambilan keputusan untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan RPIJM 5 (lima) tahun kedepan. Strategi tersebut dilakukan dengan peningkatan fungsi dan peran dari setiap tingkatan pemerintahan, dinas-dinas dan lembaga/instansi terkait lainnya untuk menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan aturannya dalam bentuk koordinasi untuk pelaksanaan program RPIJM dari proses awal hingga akhir.

Peningkatan kelembagaan dapat dilakukan dengan melakukan perubahan struktur yang dianggap tidak efektif, sehingga pelaksanaan pembangunan di berbagai sub bidang keciptakaryaan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Rencana tindakan untuk peningkatan aspek kelembagaan juga dapat dilakukan dengan program pelatihan yang dilakukan oleh unit kerja Bidang Cipta Karya, untuk peningkatan SDM yang lebih berkualitas dalam mendukung pelaksanaan program RPIJM, yang sasarannya jelas agar memudahkan aparat dari instansi terkait tersebut lebih memahami dan memudahkan dalam pelaksanaan program RPIJM.

Organisasi pelaksana kegiatan fasilitasi penyusunan RPIJM unit Bidang Cipta Karya Kabupaten Toraja Utara, terdiri dari :

 Satgas Pusat, didukung oleh Sekretariat RPIJM;

 Satgas Provinsi, didukung oleh Satker DJCK Provinsi dan Konsultan; dan

 Satgas Kabupaten/Kota, didukung oleh Satker DJCK Provinsi dan Konsultan.

Salah satu aspek yang menjadi usulan adalah upaya untuk melakukan penguatan kelembagaan, khususnya pemerintah desa/kelurahan. Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka penguatan kelembagaan yaitu :

XII - 34

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

LAPORAN FINAL

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

 Diharapkan lahirnya kader-kader masyarakat kota yang akan memiliki kemampuan sebagai fasilitator kota yang memahami tentang sistem dan mekanisme perencanaan partisipatif, sebagaimana petunjuk Kepmendagri No. 66 tahun 2007 tentang KPMD;

 Tersusunnya RPJM Kelurahan dan beberapa data base desa yang sangat penting;

 Membentuk tim yang memiliki kemampuan manajerial pelaksanaan pembangunan di kelurahan, dan memiliki kemampuan teknis tentang administrasi pelaporan keuangan proyek;

 Memberikan penguatan kepada semua pelaku dalam bentuk pelatihan-pelatihan, baik yang sifatnya konsepsional maupun masalah-masalah teknis, dalam rangka mendorong pelaku untuk lebih professional dalam menjalankan tupoksi.

12.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Relatif masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan dari aparatur / sumber daya manusia (SDM) yang menangani / mengelola pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Toraja Utara. Peningkatan pendidikan formal para aparatur melalui kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana Keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM semakin meningkat.

Juga masih terbatasnya SDM, prasarana dan sarana kerja yang kondisi dalam jumlah yang terbatas serta pemanfaatan yang padat dan terbatasnya ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dan peralatan kantor menjadikan belum optimalnya kinerja kelembagaan.

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di Kabupaten Toraja Utara masih sangat dibutuhkan untuk mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Pengembangan teknologi dan informasi sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, sehingga sangat diperlukan peningkatan SDM personel kelembagaan yang terlibat di Kabupaten Toraja Utara.

Oleh karena itu peningkatan kualitas serta dukungan dari Kementrian Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di Kabupaten Toraja Utara diperlukan untuk pelaksanaan RPIJM agar dapat berjalan dengan efisisen dan efektif.

Secara umum masalah yang dihadapi di dalam pelaksanaan pembangunan, khususnya bidang Cipta Karya Kabupaten Toraja Utara yang dapat di identifikasi sebagai berikut :

 Organisasi belum sesuai dengan kapasitas kewenangan yang dibutuhkan;

 Dukungan peraturan belum memadai;

 Terbatasnya kemampuan SDM yang dimiliki;

 Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan;

Untuk mendukung peningkatan kapasitas kelembagaan, bidang PU/Cipta Karya dalam kerangka pelaksanaan program beberapa hal yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut :

 Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan bagi staf yang tingkat pendidikannya masih sarjana muda dan non sarjana melalui jalur pendidikan formal;

 Peningkatan kualitas SDM aparat bidang PU/Cipta Karya melalui pelatihan dan kursus di bidang teknis dan manajerial untuk pengelolaan infrastruktur keciptakaryaan;

XII - 36

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

LAPORAN FINAL

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT, maka diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk mendukung peningkatan aspek kelembagaan terkait dengan pelaksanaan program RPIJM, maka Dinas Tarkim & Perumahan Kabupaten Toraja Utara akan berinisiatif dengan mengarahkan tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga/instansi terkait tersebut untuk pelaksanaan dan pengelolaan serta pengembangan program kegiatan RPIJM. Pengambilan kebijakan tersebut dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan tidak terjadi penumpukan program yang kurang terarah pelaksanaannya sesuai dengan usulan program yang dibuat.

Dokumen terkait