• Tidak ada hasil yang ditemukan

anak usia dibawah 6 tahun, ibu hamil/ menyusui

1.5.5.5 Kelembagaan PKH

Kelembagaan PKH terdiri dari lembaga terkait baik di pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota, serta UPPKH yang dibentuk di pusat, Kabupaten/Kota dan kecamatan.:

A. Kelembagaan PKH Pusat

Kelembagaan UPPKH pusat terdiri dari Tim pengendali, Tim Pelaksana dan Tim teknis.

1. Susunan Tim Pengendali a. Pengarah

Susunan tim pengendali bidang pengarah pelaksanaan PKH pusat berjumlah 15 orang terdiri atas : 1) Wakil Presiden RI (Ketua Tim Nasional Percepatan penanggulangan kemiskinan) selaku ketua; 2) Meneteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat selaku wakil ketua I; 3) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku wakil ketua II; 4) Deputi Sekretaris Wakil Presiden bidang Kesejahteraan Rakyat selaku sekretaris eksekutif; 5) 11 orang anggota tim pengendali bidang pengarah yaitu; (1) Menteri Dalam Negeri, (2) Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, (3) Menteri Sosial, (4)Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (5) Menteri Keuangan, (6) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (7) Menteri Kesehatan, (8) Menteri Agama, (9) Menteri Komunikasi dan Informatika, (10) Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan (11) Kepala Badan Pusat Statistika (BPS).

Gambar 1.4

Tim Pengendali (Pengarah) Pusat

Sumber : Pedoman Operasional Kelembagaan PKH 2013

b. Pelaksanan

Susunan Tim Pengendali bidang Pelaksana berjumlah 4 orang terdiri atas : (1) Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementerian

Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat (Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) selaku ketua; 2) Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial selaku wakil ketua I; 3) Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM Kementerian Negara PPN/ Bappenas selaku wakil ketua II; 4) Staf Ahli Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemiskinan selaku sekretaris.

KETUA Wapres RI

(Selaku Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) WAKIL KETUA II Menteri Koordinator Bid. Perekonomian WAKIL KETUA I Menteri Koordinator Bid. Kesra SEKRETARIS EKSEKUTIF Deputi Sekretaris Wapres

Bid. Kesra

Gambar 1.5

Tim Pengendali (Pelaksana) Pusat

Sumber : Pedoman Operasinal Kelmbagaan PKH, 2013

c. Teknis

Susunan Tim Pengendali bidang Pelaksana berjumlah 4 orang terdiri atas : 1) Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Kementerian Negara PPN/ Bappenas selaku ketua; 2) Asistensi Deputi Urusan Penguatan Masyarakat dan Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku wakil ketua I; 3) Direktur Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Negara PPN/Bappenas selaku wakil ketua II; 4) Direktur Jaminan Sosial, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI

KETUA

Deputi Bid. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinanan

WAKIL KETUA II Deputi Bid. Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM, Kementerian Neg.PPN/Bappenas WAKIL KETUA I

Dirjen Perlindungnan Sosial Kementerian sosial

SEKRETARIS EKSEKUTIF Staf Ahli Menteri Negara PPN/Bapennas, Bid. SDM dan

Gambar 1.6

Tim Pengendali (Teknis) Pusat

Sumber : Pedoman Operasional Kelembagaan PKH, 2013

Tim Pengendali Program Keluarga Harapan (PKH) mempunyai Tugas dan Fungsi, sebagai berikut:

a. Pengarah

Memberikan pengarahan kepada Pelaksana baik materi yang bersifat substantif maupun teknis guna keberhasilan pengendalian Program Keluarga Harapan.

b. Pelaksana

KETUA

Direktur Perlindungan dan Kesmas Kementerian Negara

PPN/Bappenas

WAKIL KETUA II Direktur Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Negara

PPN/Bappenas WAKIL KETUA I

Asisten Deputi Urusan Penguatan Masyarakat dan

kawasan Kementerin

SEKRETARIS EKSEKUTIF Direktur Jamsos, Dirjen Perlindungan & Jaminan Sosial,

1. Merumuskan konsep kebijakan operasional koordinasi, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Program Keluarga Harapan.

2. Menentukan kriteria dan daftar penerima Program Keluarga Harapan.

3. Melakukan sosialisasi Program Keluarga Harapan ke berbagai kalangan di pemerintah dan masyarakat luas.

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terha- dap pelaksanaan Program Keluarga Harapan serta melaporkan hasilnya kepada Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

5. Menilai hasil, manfaat dan dampak dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan terhadap pengurangan kemiskinan.

6. Mengusulkan pilihan-pilihan peningkatan efektifitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan kepada Pengarah.

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

c. Teknis

Membantu Tim Pelaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam merumuskan kebijakan, desain, sosialisasi, pemantauan dan evaluasi Program Keluarga Harapan.

2. Tim Pengarah Pusat

a. Tim Pengarah Pusat adalah pejabat Eselon 1, yang terdiri dari: 1) Kementerian PPN/ Bappenas

2) Kementerian Sosial 3) Kementerian Kesehatan

4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5) Kementerian Keuangan

6) Kementerian Agama

7) Kementerian Komunikasi dan Informatika 8) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 9) Kementerian Dalam Negeri

10)Badan Pusat Statistk (BPS)

b. Tugas dan tanggung jawab Tim Pengarah Pusat, terdiri dari:

1. Memberikan pengarahan dan menyetujui disain dan rencana pelaksanaan program.

2. Memberikan pengarahan dan menyetujui mekanisme dan prosedur pelaksanaan PKH.

3. Mengkaji laporan perkembangan program setiap 6 bulan sekali. 4. Mengkaji dan memberikan arahan tindak lanjut laporan audit. 5. Mengkaji dan memberikan arahan tindak lanjut laporan evaluasi. 6. Mengkaji dan menyetujui perubahan yang kiranya diperlukan

dalam pedoman umum PKH.

7. Memecahkan berbagai masalah lintas sektor yang telah terindentifikasi oleh Tim Teknis Pusat.

8. Meningkatkan kolaborasi antar Kementerian dalam pencapaian tujuan PKH.

9. Memberikan rekomendasi strategi pengem- bangan PKH baik kepada pemerintah maupun legislatif.

Tim Pengarah Pusat mengadakan rapat koordinasi setidaknya setiap 6 bulan sekali. Ketua Tim Pengarah Pusat (Pejabat Eselon 1) bersama-sama dengan anggota Tim Pengarah Pusat, berkewajiban memberikan laporan tertulis kepada pemerintah atas tugas dan tanggung jawab seperti tertulis di atas setiap 6 (enam) bulan sekali.

3. Tim Koordinasi Teknis Pusat

Anggota Tim Teknis Pusat terdiri dari pejabat eselon 2 dan atau eselon 3 yang ditunjuk dari kementerian dan lembaga anggota Tim Pengarah Pusat. Tim Teknis Pusat diketuai oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial. Untuk pengelolaan keuangan program, adalah Pejabat Pembuat Komitmen. Tugas dan Tanggung jawab Tim Teknis Pusat, terdiri dari:

a. Mengkaji berbagai rencana operasional yang disiapkan oleh UPPKH Pusat.

b. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan sektoral terkait agar tujuan dan fungsi program dapat berjalan baik.

c. Membentuk Tim Lintas Sektor yang bertugas untuk menentukan peserta PKH.

d. Memonitor perkembangan pelaksanaan program termasuk pengaduan masyarakat dan penanganan- nya, serta mengajukan perbaikan apabila diperlukan.

e. Mengkaji laporan evaluasi yang akan dipresentasi- kan kepada Tim Pengarah.

f. Mengkaji laporan audit yang akan dipresentasi- kan kepada Tim Pengarah.

Tim Koordinasi Teknis Pusat mengadakan rapat koordinasi minimal setiap 4 (empat) bulan sekali. Ketua Tim Teknis Pusat, bersama-sama dengan anggota Tim Teknis lainnya, berkewajiban memberi- kan laporan tertulis kepada Tim Pengarah Pusat setiap 4 (empat) bulan sekali.

Tim koordinasi teknis PKH pusat yang terdiri dari berbagai K/L terkait dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang tugasnya (Bappenas untuk perencanaan dan evaluasi program, Kementerian Sosial untuk pelaksanaan PKH, BPS untuk pendataan rumah tangga miskin, Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk sosialisasi, serta Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Kesehatan penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan). Dalam rangka koordinasi PKH dengan program penanggulangan kemiskinan lainnya, PKH berada di bawah koordinasi Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), baik di Pusat maupun di daerah. Untuk itu, TKPK membentuk Tim Pengendali PKH yang berfungsi mengkoordinasikan dan mensinergikan tujuan PKH dengan upaya percepatan

penanggulangan kemiskinan lainnya. Koordinasi PKH dengan TKPK daerah, diharapkan dapat mengikuti pola koordinasi yang dilakukan di Pusat.

4. Unit Pelaksana PKH Pusat (UPPKH Pusat)

Unit Pelaksana PKH pusat adalah pelaksana program yang berada di bawah kendali Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI. Unit ini dibentuk dengan tujuan utama untuk memastikan bahwa:

a. Pelaksanaan PKH berjalan lancar dan sesuai dengan rencana;

b. Berbagai masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik, cepat, dan tepat; dan

c. Semua pihak terkait diberikan informasi yang cukup untuk melaksanakan dan memperbaiki program.

Pelaksanaan UPPKH mengikuti arahan kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Tim Pengarah dan berkoordinasi dengan Tim Teknis Pusat.

5. Organisasi UPPKH Pusat

Personil UPPKH Pusat terdiri atas pegawai Kementerian Sosial RI, Tim Assistensi, Tenaga Ahli, dan Praktisi/ Narasumber yang ahli di bidangnya, serta tenaga pendukung berupa tenaga operator komputer dan tehnical support.

Tenaga Ahli PKH pada tahap awal bertugas membantu pembuatan desain PKH dan pada tahap selanjutnya turut mengelola dan menjalankan PKH agar terjaga kesinambungan program. Tenaga Ahli ini meliputi :

a. Koordinator Regional untuk wilayah Barat, Tengah,dan Timur b. Tenaga Ahli bidang Pemasaran Sosial

c. Tenaga Ahli bidang Analis Sosial Ekonomi d. Tenaga Ahli bidang Payment

e. Tenaga Ahli bidang System Engineer f. Tenaga Ahli bidang Sistem Analis g. Tenaga Ahli bidang Database

h. Tenaga Ahli bidang Infrastruktur Jaringan i. Tenaga Ahli bidang Pemrograman Komputer j. Asisten Sistem Analis

k. Asisten Administrator Database dan Aplikasi l. Asisten Administrator Sistem

m. Asisten Payment

n. Asisten Infrastruktur Jaringan o. Koordinator Operator UPPKH Pusat

Koordinator Regional adalah tenaga ahli yang bekerja mengkoordinasikan wilayah pelaksanaan PKH, terdiri dari Koordinator Regional Barat membidangi provinsi yang ada pada regional sumatera dan Kalimantan, Koordinator Regional Tengah membidangi provinsi yang ada pada pulau

Jawa, serta Koordinator Regional Timur yang membidangi provinsi yang ada pada wilayah Timur (Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku utara, Papua dan Papua Barat). Koordinator Regional bertugas mengkoordinasi-kan pelaksanaan PKH di regional bersangkutan berkerja sama dengan koordinator Provinsi dan pemerintah Daerah. Koordinator Regional berkantor di UPPKH Pusat.

Koordinator Provinsi adalah tenaga ahli yang direkrut dari dan bekerja di tingkat provinsi, bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan PKH di provinsi bersangkutan. Tim Asistensi bertugas memback up kebutuhan tenaga ahli yang belum tercover pada tahun berjalan.

Praktisi/Narasumber bertugas memberikan masukan mengenai keberlangsungan program, menjalankan fungsi pemantauan dan koordinasi dengan Tim UPPKH Pusat dan Daerah. Tenaga Operator bertugas mendukung pelaksanaan PKH, meliputi entry data, menerima pengaduan, mengadakan pemutakhiran data dan hal lain yang mendukung PKH. Technical Support bertugas membantu jalannya proses sirkulasi data (menjaga dan membantu memperbaiki jaringan listrik, telepon, internet apabila bermasalah) dan pelaksanaan kerja UPPKH Pusat.

Kebutuhan Tim Asistensi, Tenaga Ahli, Praktisi/ Narasumber, Tenaga Operator maupun Technical Support pada tiap tahunnya bervariasi, tergantung tahun pelaksanaan program dan perkembangan besaran jumlah jangkauan wilayah pelayanan dan jumlah RTSM/KSM.

B. Kelembagaan PKH Daerah

Kelembagaan PKH Daerah terdiri dari: (i) Tim Koordinasi Teknis ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan, (ii) Unit Pelaksana Program keluarga Harapan (UPPKH) ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

1. Tim Koordinasi PKH di daerah, terdiri atas: a. Tim Koordinasi PKH Provinsi

1. Tujuan pembentukan Tim Koordinasi PKH Provinsi adalah untuk memantau semua kegiatan PKH di wilayah Provinsi serta untuk memastikan komitmen daerah terkait dengan PKH terpenuhi.

2. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Koordinasi persiapan provinsi untuk mendukung pelaksanaan PKH.

b. Koordinasi rutin terhadap partisipasi provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dalam pelak-sanaan PKH. c. Di tingkat provinsi (khususnya provinsi baru) akan di

sediakan tenaga Operator dan perangkat pendukung untuk memproses verifikasi.

b. Tim Koordinasi PKH Kabupaten/Kota, terdiri dari:

1. Tim Koordinasi PKH Kabupaten/Kota dibentuk untuk memastikan persiapan dan pemenuhan tanggung jawab Kabupaten/ Kota terhadap pelaksanaan PKH. Tim koordinasi ini akan menjadi saluran utama informasi program keberbagai

pihak terkait pada Kabupaten/Kota agar semua pihak bisa merespon dalam waktu yang singkat jika diperlukan. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota diperlukan untuk mendorong partisipasi pemberi pelayanan dan menyelesaikan masalah pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terkait dengan program.

2. Tugas dan tanggung jawab Tim Koordinasi PKH Kabupaten/Kota, secara umum, terdiri atas:

a. Koordinasi persiapan Kabupaten/Kota untuk mendukung pelaksanaan PKH.

b. Koordinasi rutin terhadap partisipasi Kabupaten/Kota terkait dalam pelaksanaan PKH. c. Tim Koordinasi PKH Kecamatan;

1. Tim Koordinasi PKH Kecamatan dibentuk untuk memastikan persiapan dan pemenuhan tanggung jawab Kecamatan terhadap pelaksanaan PKH. Tim koordinasi ini akan menjadi saluran utama informasi program keberbagai pihak terkait pada Kecamatan agar semua pihak bisa merespon dalam waktu yang singkat jika diperlukan. Tim Koordinasi Kecamatan diperlukan untuk mendorong partisipasi pemberi pelayanan dan menyelesaikan masalah pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terkait dengan program.

2. Tugas dan tanggung jawab Tim Koordinasi PKH Kecamatan, secara umum, terdiri atas: - Koordinasi persiapan Kecamatan untuk mendukung pelaksanaan PKH. - Koordinasi rutin terhadap partisipasi Kecamatan terkait dalam pelaksanaan PKH.

C. Unit Pelaksana PKH (UPPKH ) di daerah, terdiri atas :

1. Unit Pelaksana PKH (UPPKH) dibentuk disetiap Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan di mana PKH dilaksanakan. UPPKH Daerah merupakan kunci untuk mensukseskan pelaksanaan PKH dan akan menjadi saluran informasi terpenting antara UPPKH daerah dengan UPPKH Pusat serta Tim Koordinasi Pusat dan daerah.

2. UPPKH Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan dibentuk dan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah yang kemudian disampaikan kepada Kementerian Sosial (cq. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial RI). Kebutuhan personel UPPKH Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan ditetapkan berdasarkan tugas pokok dan tanggungjawabnya. Wilayah kerja personel UPPKH Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan meliputi seluruh daerah dalam satuan wilayah kerjanya. Dalam pelaksanaan tugas, UPPKH Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan tidak lepas dari peran serta UPPKH secara keseluruhan, untuk itu perlu dibuat acuan dan tanggung jawab

PENGARAH (Kepala Dinas)

KETUA PKH (Kepala Bidang Sosial)

dari masing-masing petugas yang ada pada UPPKH Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

a. Unit Pelaksana PKH (UPPKH) Provinsi.

Gambar 1.7

Struktur Organisasi Manajemen UPPKH Kabupaten/Kota

Sumber : Pedoman umum PKH, 2013

Susunan keanggotaan tim Koordinasi Teknis Unit pengelola Program Keluarga Harapan (UPPKH) Provinsi berjumlah 8 orang berasal dari Dinas Sosial yang terdiri atas : 1) Kepala Dinas Sosial selaku Pengarah 2) Kepala Bidang Dinas Sosial penanggung jawab PKH selaku Ketua UPPKH Provinsi

SEKRETARIS (Kepala Seksi Sosial)

BIDANG DATA (Staff sosial) BIDANG SPM (Staff sosial) BIDANG PEMBAYARAN (Staff Sosial) BIDANG VERIFIKASI (Staff Sosial) BIDANG MONEV (Staff Sosial) OPERATOR

3) Kepala Seksi Dinas Sosial penanggungjawab PKH selaku sekretaris UPPKH Provinsi 4) Staff Dinas Sosial berjumlah 5 orang yang bertanggungjawab pada bidang Data RTSM, Sistem Pengaduan Masyarakat, Pembayaran Bantuan, Verifikasi dan Monitoring Evaluasi selaku anggota

Tim Koordinasi Teknis Unit pengelola Program Keluarga Harapan (UPPKH) Provinsi dibantu oleh Operator UPPKH Provinsi yang bertugas untuk menyediakan dan mengolah data serta informasi lain yang dibutuhkan oleh tim UPPKH Provinsi. Tugas dan tanggung jawab UPPKH Provinsi lebih rinci dijelaskan pada Pedoman Operasional Kelembagaan PKH.

b. Unit Pelaksana PKH (UPPKH) Kabupaten/Kota 1. Unit Pelaksana PKH lokasi tahun 2007 – 2013

Pelaksana PKH sampai tahun 2016 masih menggunakan Struktur Pelaksanaan PKH tahun 2013. Hal ini disebabkan karena struktur pelaksana tahun 2013 sudah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan PKH di Kabupaten/Kota. Struktur UPPKH Kabupaten/Kota dibentuk melalui surat pemberitahuan yang disampaikan oleh Kementerian Sosial untuk membentuk tim Koordinasi Teknis UPPKH kepada masing-masing daerah, kemudian Bupati/Walikota mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait dalam pembentukan tim Koordinasi Tenis UPPKH Kabupaten/Kota. Setelah Bupati/Walikota mengadakan rapat koordinasi pembentukan tim Koordinasi Tekni UPPKH selanjutnya nama-nama

KETUA UPPKH KABUPATEN/KOTA

yang tersusun dalam pembentukan tim Koordinasi Tenkis UPPKH diinformasikan kepada Kementerian Sosial.

Gambar 1.8

Struktur Organisasi Manajemen UPPKH Kabupaten/Kota lokasi tahun 2007 – 2011

Sumber : Pedoman Umum PKH, 2013

Susunan Anggota Tim Pelaksana terdiri atas :

a. Ketua UPPKH Kabupaten/Kota (salah satu Tim Sekretariat Koordinasi PKH Kabupaten/ Kota).

b. Koordinator UPPKH Kabupaten/Kota (salah satu tenaga operator yang terpilih pada saat rekrutmen Operator Komputer PKH).

c. Administrasi

d. Data Entry/Operator Komputer (SIM-PKH)

KOORDINATOR OPERATOR

OPERATOR SPM OPERATOR ADMINISTRASI OPERATOR SIM

Sumber : Pedoman umum PKH, 2013 2) Unit Pelaksana PKH lokasi tahun 2012 – 2016

Gambar 1.9

Struktur Organisasi Manajemen UPPKH Kabupaten/Kota lokasi tahun 2012 – 2016

Susunan Anggota Tim Pelaksana terdiri atas :

a. Pengarah UPPKH Kabupaten/Kota (Kepala Dinas Sosial).

b. Ketua UPPKH Kabupaten/Kota (Kepala Bidang Sosial yang menangani PKH).

c. Sekretaris UPPKH Kabupaten/Kota (Kepala Seksi Sosial yang menangani PKH).

d. Bidang Data (Staff bidang Sosial).

e. Bidang Sistem Pengaduan Masyarakat/SPM (Staff bidang Sosial). f. Bidang Pembayaran (Staff bidang Sosial).

PENGARAH (Kepala Dinas Sosial)

KETUA PKH (Kepala Bidang Sosial)

SEKRETARIS (Kepala Seksi Sosial)

BIDANG DATA & SPM (Staff sosial)

BIDANG PEMBAYARAN (staff sosial)

BIDANG VEERIFIKASI (staff sosial)

g. Bidang Verifikasi (Staff bidang Sosial).

h. Bidang Monitoring dan Evaluasi (Staff bidang Sosial). i. Operator Administrasi.

j. Operator Sistem Pengaduan Masyarakat/SPM.

D. Unit Pelaksana PKH Kecamatan

UPPKH Kecamatan dibentuk di setiap kecamatan yang terdapat peserta PKH. UPPKH Kecamatan merupakan ujung tombak PKH karena unit ini akan berhubungan langsung dengan peserta PKH. Personil UPPKH Kecamatan terdiri dari Pendamping PKH. Jumlah Pendamping disesuaikan dengan jumlah peserta PKH yang terdaftar di Kecamatan. Satu orang Pendamping mendampingi dengan rasio 300 hingga 500 RTSM/KSM peserta PKH yang disesuaikan menurut kondisi daerah. Khusus untuk daerah kepulauan atau daerah yang sulit dijangkau rasio pendamping dan RTSM/KSM bisa lebih kecil dari ketentuan di atas. Pendamping dan Koordinator Pendamping yang ditunjuk akan ditetapkan oleh Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, UPPKH Kecamatan bertanggung jawab kepada UPPKH Kabupaten/Kota dan berkoordinasi dengan Camat.

Tugas dan tanggungjawab Pendamping PKH atau UPPKH Kecamatan secara umum adalah melaksanakan tugas pendampingan kepada RTSM/KSM peserta PKH. Wilayah kerjanya meliputi seluruh desa/kelurahan dalam satuan wilayah kerja di Kecamatan dan lebih rinci dijelaskan dalam Pedoman Operasional Kelembagaan PKH.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, UPPKH Kecamatan bertanggungjawab kepada UPPKH Kabupaten/Kota dan berkoordinasi dengan Camat setempat.

Bila dalam satu wilayah Kecamatan terdapat lebih dari dua Pendamping, maka wajib ditunjuk salah seorang dari pendamping untuk menjadi Koordinator Pendamping tingkat Kecamatan.

Gambar 1.10

Struktur Organisasi Manajemen UPPKH Kecamatan

Sumber : Pedoman Umum PKH, 2013

1.5.5.6 Mekanisme pelakasnaan PKH

Dokumen terkait