• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekretaris Jenderal

Dalam dokumen PPOA IPNU (Halaman 53-60)

BAB IV PIMPINAN PUSAT

Pasal 17 Sekretaris Jenderal

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pemegang kebijakan umum sekretariat jenderal PP. (2) Hak dan wewenang:

a. Menentukan manajemen sekretariat jenderal; b. Merumuskan kebijakan umum administrasi organisasi; c. Bersama ketua umum merumuskan garis-garis besar

kebijakan organisasi secara umum;

d. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

e. Melaksanakan wewenang tertentu yang dilimpahkan oleh ketua umum;

f. Bersama ketua umum menandatangani surat-surat yang bersifat umum, baik ke dalam maupun ke luar atas nama organisasi.

(3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab:

a. Memimpin dan mengelola sekretariat jenderal PP; b. Mendampingi dan bekerjasama dengan ketua umum

dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi;

 Peraturan Organisasi & Pedoman Administrasi PP IPNU

organisasi dan sekretariat jenderal;

d. Melaksanakan dan mengendalikan administrasi sehari-hari dan melaksanakan fungsi kerumahtanggaan kantor; e. Menggali, mengolah, dan menyajikan data dan informasi; f. Membantu ketua umum/wakil ketua umum dan

ketua-ketua dalam mengelola organisasi dan program-program PP;

g. Bersama ketua umum mengevaluasi semua kegiatan yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

h. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 18

Wakil – Wakil Sekretaris Jenderal

(1) Wakil sekretaris jenderal adalah pengurus harian yang bertugas membantu sekertaris jenderal untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan sistem administrasi.

(2) Wakil Sekretaris Jenderal sebagai pelaksana kebijakan khusus sekretariat jenderal, sesuai dengan bidang yang telah ditentukan.

(3) Dalam kepengurusan PP harus mempunyai wakil sekretaris jenderal bidang organisasi, bidang kaderisasi, bidang jaringan sekolah dan pesantren, bidang hubungan internasional, bidang dakwah dan bidang olahraga, seni dan budaya.

(4) Pimpinan Pusat diperkenankan menambah wakil sekretaris jenderal sesuai dengan kebutuhannya.

Pasal 19

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Organisasi

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pelaksana kebijakan khusus sekretariat jenderal PP, pada bidang organisasi;

(2) Hak dan wewenang

a. Melaksanakan wewenang sekretaris jenderal dalam hal sekretaris jenderal berhalangan, berdasarkan surat mandat sekretaris jenderal atau keputusan rapat harian; b. Merumuskan kebijakan dan menentukan pola khusus

administrasi pada bidang organisasi;

c. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

d. Menandatangani surat-surat rutin organisasi sesuai dengan bidang organisasi, bersama ketua umum atau ketua bidang organisasi.

(3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab: a. Membantu tugas-tugas sekretaris jenderal;

b. Melaksanakan tugas khusus keadministrasian pada bidang organisasi;

c. Membantu dan mendampingi tugas ketua bidang organisasi;

d. Bersama ketua bidang organisasi mengevaluasi program yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

e. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 20

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kaderisasi

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pelaksana kebijakan khusus sekretariat jenderal PP, pada bidang kaderisasi.

 Peraturan Organisasi & Pedoman Administrasi PP IPNU

a. Melaksanakan wewenang sekretaris jenderal dalam hal sekretaris jenderal berhalangan, berdasarkan surat mandat sekretaris jenderal atau keputusan rapat harian; b. Merumuskan kebijakan dan menentukan pola khusus

administrasi pada bidang kaderisasi;

c. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

d. Menandatangani surat-surat rutin organisasi sesuai dengan bidang kaderisasi, bersama ketua umum atau ketua bidang kaderisasi.

(3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab: a. Membantu tugas-tugas sekretaris jenderal;

b. Melaksanakan tugas khusus keadministrasian pada bidang kaderisasi;

c. Membantu dan mendampingi tugas ketua bidang kaderisasi;

d. Bersama ketua bidang kaderisasi mengevaluasi program yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

e. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 21

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Jaringan Sekolah dan Pesantren

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pelaksana kebijakan khusus sekretariat jenderal PP, pada bidang jaringan sekolah dan pesantren.

(2) Hak dan wewenang:

hal sekretaris jenderal berhalangan, berdasarkan surat mandat sekretaris jenderal atau keputusan rapat harian; b. Merumuskan kebijakan dan menentukan pola khusus

administrasi pada bidang jaringan sekolah dan pesantren; c. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

d. Menandatangani surat-surat rutin organisasi sesuai dengan bidang jaringan sekolah dan pesantren, bersama ketua umum atau ketua bidang jaringan sekolah dan pesantren. (3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab:

a. Membantu tugas-tugas sekretaris jenderal;

b. Melaksanakan tugas khusus keadministrasian pada bidang jaringan sekolah dan pesantren;

c. Membantu dan mendampingi tugas ketua bidang jaringan sekolah dan pesantren;

d. Bersama ketua bidang jaringan sekolah dan pesantren mengevaluasi program yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

e. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum

Pasal 22

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Hubungan Internasional

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pemegang kebijakan khusus sekretariat jenderal PP, pada bidang hubungan internasional.

(2) Hak dan wewenang:

a. Melaksanakan wewenang sekretaris jenderal dalam hal sekretaris jenderal berhalangan berdasarkan surat mandat

 Peraturan Organisasi & Pedoman Administrasi PP IPNU

sekretaris jenderal atau keputusan rapat harian;

b. Merumuskan kebijakan dan menentukan pola khusus administrasi pada bidang hubungan internasional; c. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu

ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

d. Menandatangani surat-surat rutin organisasi sesuai dengan bidang hubungan internasional, bersama ketua umum atau ketua bidang hubungan internasional. (3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab:

a. Membantu tugas-tugas sekretaris jenderal;

b. Melaksanakan tugas khusus keadministrasian pada bidang hubungan internasional;

c. Membantu dan mendampingi tugas ketua bidang hubungan internasional;

d. Bersama ketua bidang hubungan internasional mengevaluasi program yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

e. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 23

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Dakwah

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pemegang kebijakan khusus sekretariat jenderal PP, pada bidang dakwah.

(2) Hak dan wewenang:

a. Melaksanakan wewenang sekretaris jenderal dalam hal sekretaris jenderal berhalangan berdasarkan surat mandat sekretaris jenderal atau keputusan rapat harian;

b. Merumuskan kebijakan dan menentukan pola khusus administrasi pada bidang dakwah;

c. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

d. Menandatangani surat-surat rutin organisasi sesuai dengan bidang dakwah, bersama ketua umum atau ketua bidang dakwah.

(3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab: a. Membantu tugas-tugas sekretaris jenderal;

b. Melaksanakan tugas khusus keadministrasian pada bidang dakwah;

c. Membantu dan mendampingi tugas ketua bidang dakwah;

d. Bersama ketua bidang dakwah mengevaluasi program yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

e. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 24

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Olahraga, Seni dan Budaya

(1) Status dan kedudukan: a. Pengurus harian PP;

b. Pemegang kebijakan khusus sekretariat jenderal PP, pada bidang olahraga, seni dan budaya.

(2) Hak dan wewenang:

a. Melaksanakan wewenang sekretaris jenderal dalam hal sekretaris jenderal berhalangan berdasarkan surat mandat sekretaris jenderal atau keputusan rapat harian;

 Peraturan Organisasi & Pedoman Administrasi PP IPNU

administrasi pada bidang olahraga, seni dan budaya; c. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu

ketua umum dalam memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PP yang dianggap tidak dapat menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya;

d. Menandatangani surat-surat rutin organisasi sesuai dengan bidang olahraga, seni dan budaya, bersama ketua umum atau ketua bidang olahraga, seni dan budaya. (3) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab:

a. Membantu tugas-tugas sekretaris jenderal;

b. Melaksanakan tugas khusus keadministrasian pada bidang olahraga, seni dan budaya;

c. Membantu dan mendampingi tugas ketua bidang olahraga, seni dan budaya;

d. Bersama ketua bidang olahraga, seni dan budaya mengevaluasi program yang telah dan/atau sedang dilaksanakan secara berkala selama periode kepengurusan;

e. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 25

Dalam dokumen PPOA IPNU (Halaman 53-60)