• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Pertanyaan Skala Afektif/ Perasaan

9 Selain dapat melindungi masyarakat, FBR juga

membantu kegiatan polisi (keamanan) 249 6 10 Keberadaan FBR menambah daftar buruk

tindak kriminalitas dikalangan ormas 167 11 11 Kekeluargaan anggota FBR sangat

menginspirasi diri saya 289 3

JUMLAH 2680 11

Skor Rata- Rata 243.636

Standar Deviasi 27.07

Berdasarkan tabel 8 diatas, dapat dilihat bahwa yang mendapat peringkat pertama dalam respon skala afektif adalah responden merasa Setujui

kegiatan sweeping (operasi tempat minuman keras, perjudian dan prostitusi) yang dilakukan FBR di lingkungan Pondok Ranji. Dan yang mendapat peringkat kedua adalah tentang perasaan responden yang menyatakan FBR sangat memberikan dampak negatif kepada masyarakat. Kareana memang seringkali dalam kegiatannya selalu bersinggungan dengan ORMAS lain, walaupun tujuan sebenarnya baik. Secara keseluruhan, respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan penilaian responden terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) Pondok Ranji didapati skor rata-rata 243.636, dengan standar deviasi 27.07, dengan tingkatan responden sebagai berikut:

Tinggi = x ≥ 270.706

Sedang = 216.566 ≤ x < 1270.706 Rendah = x <216.566

3. Respon Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) dalam Kategori Skala Konatif , berdasarkan respon Konatif

Konatif (perilaku), yaitu respon yang berhubungan dengan dorongan dan perilaku nyata khalayak, yaitu meliputi tindakan atau kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Dari data yang terkumpul, didapati respon konatif Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) dalam Kategori Skala Konatif dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9

Respon Masyarakat Kelurahan Pondok RAnji terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) dalam Kategori Skala Konatif

No. Pertanyaan Skala Konatif Nilai Rangking

1 Saya pernah ikut serta langsung menyaksikan kegiatan FBR

246 3

2 Saya Pernah berpartisipasi dalam kegiatan

yang dilakukan FBR 216 5

3 Keberadaan FBR membuat lingkungan saya

lebih aman dari sebelumnya 295 2

4 Keeberadaan FBR membuat keributan

dimana-mana 313 1

5 Ormasa FBR sangat menginspirasi diri saya 171 8 6 Saya sangat mendukung setiap kegiatan yang

dilakukan FBR 234 4

7 Setiap FBR mengadakan kegiatan saya selalu

mengikuti 168 9

8

Saya selalu mengikuti info tentang FBR 156 10 9 Kegiatan FBR lebih banyak manfaat

disbanding mudhorot 210 6

10 Karena FBR membuat diri saya termotivasi

untuk bergabung di ormas serupa/FBR 202 7

JUMLAH 2211 10

Skor Rata-Rata 221.1

Standar Deviasi 24.566

Berdasarkan tabel 9 diatas, yang mendapat rangking tertinggi adalah pernyataan setuju responden bahwa Keeberadaan FBR membuat keributan dimana-mana. Dan yang mendapat peringkat kedua yaitu responden setuju bahwa mereka merasa keberadaan FBR membuat lingkungan saya lebih aman dari sebelumnya. Secara keseluruhan, respon yang berhubungan dengan dorongan dan perilaku nyata khalayak, seperti responden terhadap

Forum Betawi Rempug (FBR) didapati skor rata-rata 221.1, dengan standar deviasi 24.566, dan didapati tingkatan responden sebagi berikut :

Tinggi = x ≥ 245.666

Sedang = 245.666 ≤ x < 196.534 Rendah = x <196.534

C. Perbandingan Prosentase Respon Skala Kognitif, Afektif dan Konatif Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0233

Dari perhitungan jumlah skor respon pada 3 skala di atas, akan terlihat perbandingannya secara keseluruhan pada tabel berikut ini :

Tabel 10

Perbandingan Skor Respon Skala Kognitif, Afektif dan Konatif Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu

0233

No. Respon Jumlah Prosentase 1 Kognitif 2871 38%

2 Afektif 2480 33%

3 Konatif 2211 29%

TOTAL 7562 100%

Pada tabel 10 diatas, terlihat bahwa jumlah skor dari 3 skala respon yang mendapatkan prosentase tertinggi pada respon skala kognitif dengan perolehan skor 2871 atau 38%, sedang yang mendapat rangking terendah pada skala konatif dengan perolehan skor 2211 dengan prosentase 29%.

D. Perbandingan Rata-Rata Respon Skala Kognitif, Afektif dan Konatif Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0233

Dari perhitungan skor rata-rata respon pada 3 skala di atas, akan terlihat perbandingannya secara keseluruhan pada tabel berikut ini :

Tabel 11

Perbandingan Skor Rata-Rata Respon Skala Kognitif, Afektif dan Konatif Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug

(FBR) Gardu 0233

No. Respon Rata-Rata Skor

Ranking 1 Kognitif 287.1 I 2 Afektif 243.636 II 3 Konatif 221.1 III

Pada tabel 11 diatas, terlihat bahwa rata-rata skor dari 3 skala respon yang mendapatkan rangking tertinggi pada respon skala kognitif dengan perolehan skor 287.1, sedang yang mendapat rangking terendah pada skala konatif dengan perolehan skor 221.1. Jelas, bahwa responden merasa cukup dengan pengetahuan, dan informasi yang diperolehnya dari Kegiatan Forum Betawi Rempug (FBR) .

E. Analisis Chi-Square Respon Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug Gardu 0233 (untuk mengetahui Hipotesis dan Keputusan dari Hasil Penelitian)

Hipotesis untuk pengujian ini adalah jika ;

Ho, maka tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan respon

masyarakat. Ha, maka ada hubungan antara jenis kelamin dengan respon

msyarakat

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Chi-Square Hitung dan Chi-Square tabel adalah ;

Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima Jika Chi-Square Hitung > Chi-Square tabel, maka Ho ditolak

Berikut adalah tabel perbandingan antara respon skala kognitif, afektif dan konatif berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 12

Perbandingan Skala Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Responden Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug

Gardu 0233dilihat Berdasarkan Jenis Kelamin

No.

Jenis

Kelamin Kognitif Afektif Konatif Jumlah 1 Laki-Laki 1866 (23.4%) 1762 (22.68%) 1437 (18.52%) 5065 (64.6%) 2 Perempuan 1005 (13.58%) 918 (11.84%) 774 (9.98%) 2697 (35%)

Total 2871 (36.98%) 2680 (34.52%) 2211 (28.5%) 7762 (100%)

Tabel diatas menggambarkan tabulasi silang antara jenis kelamin dengan 3 skala respon baik pada respon kognitif, afektif maupun konatif. Berdasarkan hasil tabel diatas diketahui dari 3 skala respon, respon kognitif mendapatkan nilai tertinggi yaitu 2871 (36.98%) dengan kriteria responden

laki-laki sebanyak 1866 respon (23.4%) dan responden perempuan sebanyak 1055 respon (13.58%). Sedangkan yang mendapat nilai terendah adalah respon skala konatif yaitu 2211 (28.5%) dengan kriteria responden laki-laki sebanyak 1437 respon (18.52%) dan responden perepuan sebanyak 774 respon (9.98.8%).

Secara keseluruhan juga dapat dilihat bahwa responden laki-laki merespon lebih tinggi dari pada responden perempuan terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug (FBR) di Pondok Ranji, dengan kriteria responden laki-laki sebanyak 5065 respon (64.6%) dan perempuan sebanyak 2747 respon (35.4%).

Berikut adalah tabel analisis chi-square hitung Responden Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Forum Betawi Rempug Gardu 023berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 13

Analisis Chi-square Hitung Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis

Kelamin Jenis Respon Fo Fh fo-fh (fo-fh)² (fo-fh)² : fh

1 Laki-Laki Kognitif 1866 1873.43 -7.5 56.25 0.03 Afektif 1762 1748.80 13.2 174.24 0.09 Konatif 1437 1442.76 -5.76 33.17 0.02 2 Perempuan Kognitif 1005 997.5 7.5 56.25 0.05 Afektif 918 931.19 -13.2 174.24 0.18 Konatif 774 768.23 5.76 33.17 0.04 TOTAL 7762 0 0.41

χ2 Hitung = (fo-fh)2 = 0.41 fh χ² α . db = 10 % x [(r-1)(c-1)] = 10 % x [(2-1)(3-1)] = 10 % x 2 = 4.61

Dari output didapatkan square hitung adalah 0.41, sedang chi-square tabel bisa dihitung pada tabel chi-square, dengan α = 0.1 (10%), db = 2. Didapati chi-square tabel adala 4.61. Oleh karena χ2 hitung < χ² α . db,

dibaca : chi-square hitung kurang dari chi-square table, dengan nilai (0.41 < 4.61), maka Ho diterima.

Dengan keputusan, Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan respon masyarakat. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jika dilihat berdasarkan output diatas bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi respon masyarakat terhadap Eksistensi FBR Gardu 0233.

Berikut adalah tabel perbandingan antara respon skala kognitif, afektif dan konatif berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 14

Perbandingan Skala Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Responden terhadap Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0233 dilihat Berdasarkan

Usia

No. Usia Kognitif Afektif Konatif Jumlah 1 15-25 tahun 1179 (15.19%) 1101 (14.19%) 908 (11.71%) 3188 (41.09%) 2 25 tahun keatas 1692 (21.79%) 1579 (20.33%) 1303 (16.79%) 4574 (58.01%) Total 2871 (36.98%) 2680 (34.52%) 2211 (28.5%) 7762 (100%)

Tabel diatas menggambarkan tabulasi silang antara umur dalam 3 skala respon baik pada respon kognitif, afektif maupun konatif. Berdasarkan hasil tabel diatas diketahui dari 3 skala respon respon kognitif mendapatkan nilai tertinggi yaitu 2871 (36.98%) dengan kriteria responden ber usia 15-25 tahun sebanyak 1179 respon (15.19%) dan responden ber usia 25 tahun keatas sebanyak 1692 respon (21.79%). Sedangkan yang mendapat nilai terendah adalah respon skala konatif yaitu 2211 (28.5%) dengan kriteria responden ber usia 15-25 sebanyak 908 respon (11.71%) dan responden ber usia 15-25 sebanyak 1303 respon (16.79%).

Secara keseluruhan juga dapat dilihat bahwa responden yang ber usia 25 tahun ke atas merespon lebih tinggi dari pada responden yang berusia 15-25 tahun terhadap Forum Betawi Rempug, dengan kriteria responden ber usia 15-25 tahun 3188 respon (41.09%) dan berusia diatas 25 tahun 4575 respon (58.01%).

Tabel 15

Analisis Chi-Square Hitung Berdasarkan Usia No Umur Jenis

Respon Fo Fh fo-fh (fo-fh)² (fo-fh)² : fh

1 15-25 thn (muda) Kognitif 1179 1179.17 -0.2 0.04 0.000033 Afektif 1101 1100.72 0.3 0.09 0.000081 Konatif 908 908.1 -0.1 0.01 0.000011 2 25 thn ke atas (dewasa) Kognitif 1692 1691.82 0.2 0.04 0.000023 Afektif 1579 1579.27 -0.3 0.09 0.000056 Konatif 1303 1302.90 0.1 0.01 0.000007 TOTAL 6898 0 0.000211

χ2 Hitung = (fo-fh)2 = 0.000211 fh χ² α . db = 10 % x [(r-1)(c-1)] = 10 % x [(2-1)(3-1)] = 10 % x 2 = 4.61

Dari output didapatkan square hitung adala 0.000211, sedang chi-square tabel bisa dihitung pada tabel chi-square, dengan α = 0.1 (10%), db = 2. Didapati chi-square tabel adala 4.61. Oleh karena χ2 hitung < χ² α . db,

dibaca : chi-square hitung kurang dari chi-square table, dengan nilai (0.000211 < 4.61), maka Ho diterima.

Dengan keputusan, Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara usia muda dan dewasa dengan respon masyarakat. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jika dilihat berdasarkan output diatas bahwa usia tidak mempengaruhi respon mahasiswa terhadap Eksistensi FBR Gardu 0233.

57 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab ini, akan diuraikan Kesimpulan dari hasil temuan dan analisis penelitian yang dilihat dari bab sebelumnya. Dalam bab ini juga disertai saran-saran dari peneliti bagi pihak akademisi maupun praktisi yang merupakan objek manfaat dari penelitian ini. Lebih jelaskan akan diuraikan berikut.

Penelitian ini tentang respon masyarakat Pondok Ranji terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug telah selesai dilakukan oleh penulis. Maka dari itu, setelah melakukan penelitian skripsi ini berdasarkan hasil analisis penulis dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Respon masyarakat kelurahan Pondok Ranji terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0233. Dimana hasil analisis lapangan membuktikan bahwa pada skala kognitif; para responden mengetahui keberadaan/eksistensi Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0233 dan mendapat skor 2871 (38%) dari 7562 responden.

2. pada skala Afektif; Responden menyetujui kegiatan sweeping (operasi tempat minuman keras, perjudian dan prostitusi) yang dilakukan FBR, pada skala ini mendapat skor 2480 (33%) dari 7562 responden.

3. pada skala Konatif; responden juga menyetujui Keeberadaan FBR membuat keributan dimana-mana. Pada skala ini mendapat 2211 (29%) dari 7562 responden. Jika dilihat pada tabel perbandingan skor rata-rata

ketiga skala respon, perolehan respon kognitif mendapatkan peringkat pertama, diikuti dengan respon afektif pada peringkat kedua dan selanjutnya respon konatif pada peringkat ketiga. Dengan demikian hasil tersebut menunjukan bahwa tidak ada perubahan sikap yang signifikan dari masyarakat terhadap FBR.

Berdasarkan hasil uji analisis chi-square, terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat berdasarkan jenis kelamin. Dimana hasil analisis menerangkan bahwa H0 diterima, yang menjelaskan tidak ada hubungan antara jenis kelamin responden dengan respon masyarakat kelurahan Pondok Ranji terhadap eksistensi Forum Betawi rempug (FBR) Gardu 0233.

Berdasarkan hasil uji analisis chi-square, juga terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat berdasarkan usia. Dimana hasil analisis menerangkan bahwa H0 diterima, yang menjelaskan tidak ada hubungannya antara usia responden dengan respon masyarakat kelurahan Pondok Ranji terhadap Forum Betawi rempug (FBR) Gardu 0233.

B. Saran-saran

Dari proses dan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis dapat menyarankan beberapa hal, yaitu:

1. Untuk para anggota ORMAS agar selalu melihat kembali tujuan, visi dan misi ormas tersebut didirikan agar selalu mawas diri pada setiap kegiatan yang dilakukan serta lebih memperhatikan dampak positif dan negativ

bagimasyarakat. Menjaga loyalitas anggota agar tidak ada oknum-oknum yang membawa citra ormas tersebut menjadi buruk dimata masyarakat. Seperti yang dikatakan bang Olay, ketua Gardu Forum Betawi Rempug

Gardu 0233. Kita harus “sami’na Wa ato’na” apa yang dikatakan pimpinan itulah yang dikutin. Karena segala tindak yang membawa nama rakyat atau nama kedaerahan tertentu akan selalu diperhatikan oleh masyarakat luas.

2. Untuk para akademisi. khususnya kepada mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran, cobalah untuk lebih memahami ilmu komunikasi lebih dalam lagi, karena ilmu komunikasi itu sangat luas, dapat dipraktekan disegala bidang, baik lembaga formal maupun non formal, alangkah baiknya jika kalian berkecimpung di dalam suatu ormas, maka jadilah pribadi yang santun dan selalu patuh terhadap peraturan pemerintah serta norma-norma yang berlaku di lingkungan tersebut baik yeng tertulis maupun yang tidak tertulis.

3. Untuk masyarakat. Seharusnya dapat lebih bijak dalam menanggapi suatu kejadian yang terjadi di tengah masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.

60

Abdullah, Taufiq.Agama dan Perubahan Sosial.Jakarta: PT. Raja Grapindo. 1996. cet.ke-2

Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bina Aksara. 1998

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1993.

Astrid S. Susanto, Filsafat Komunikasi. Bandung: Bina Cipta. 1992

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi ke-4. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2008

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2003

_ _ _ _ _ _ _, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003. cet ke-17

Hadiwijono, Harun. Sari sejarah filsafat barat2. Yogyakarta : Kanisius. 2001 M. Echols, John dan Hasan Shadily.kamus bahasa inggris Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia. 2003

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-tiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2002

Poerwadinata. psikologi komunikasi.Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, Cet. III, Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT. Kencana,

2007

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis

Statis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007. cet.ke-13Rakhmat,

_ _ _ _ _ _ _ _ _ , Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999 Ramdani, Wahyu. Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Pustaka Setia, 2007

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN JakPress. 2006

Shihab, Muhammad Quraish, Wawasan Al-Qur’an, Bandung: Mizan. 1996

Sholahuddin Al-Ayyubi, Respon Masyarakat Penggilingan Jakarta Timur

Terhadap Pengajian Bulanan Forum Betawi Rempug(FBR). Fakultas Ilmu

Soekanto, Soerjono Sosiologi Suatu Oengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006. Ed. Baru

Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Eresco. 1993

Solemanto, Jejak Langkah Sang kiai; mengawal republik dari tanah betawi. Jakarta: Mukti Jaya. 2009

Sutrisno, Hadi. Metodologi Recearch. yogyakarta: Andi Ofset. 1989. cet ke-19 Susanto, Astrid S. Filsafat Komunikasi. Bandung: Bina Cipta, 1992.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Kamus Besar

Bahasa Indonesia PT Persero: Balai Pustaka. 1999. cet ke-10

Widyanto, Untung. Antara Jago dan preMan: Studi Tentang Habitus Premanisme

Pada Organisasi Forum Betawi Rempug (FBR). Pascasarjana, FISIP,

Assalammu’alaikum wr.wb

Dengan ini saya mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibawah ini:

Nama : Siti Lulu Lutfiah

Jurusan/ Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam/ VIII

Bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Respon Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji Terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug

(FBR)Gardu 0233”, penelitian tersebut dalam rangka penulisan karya Ilmiah

(skripsi).

Sehubungan dengan itu, saya mohon kepada Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji kiranya berkenan mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang saya ajukan dengan sebenar-benarnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih Wassalammu’alaikum wr.wb

Jakarta, Februari 2011 (Siti Lulu Lutfiah) I. Pada bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa informasi mengenai

diri Anda

1. Nama :

2. Usia : (tahun)

3. Jenis Kelamin : lingkari salah satunya

a. Laki-laki b. Perempuan

4. RW :

II. Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan mengenai respon Anda terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug (FBR)Gardu 0233. Jawaban yang Anda berikan diharapkan sesuai dan ditulis dengan sebenar-benarnya.

Beri tanda Ceklist (√) pada salah satu jawaban yang tersedia dibawah ini. Keterangan

SS : Sangat Setuju S : Setuju

RR : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju

A. Pertanyaan Skala Kognitif/ Pengetahuan

No Pertanyaan STS TS RR S SS

1 Saya perbah mendengar kata ORMAS

2 ORMAS merupakan singkatan dari Organisasi Masyarakat

3 Saya mengetahui FBR

4 FBR kepanjangan dari Forum Betawi Rmpug

5 Saya pernah melihat keberadaan FBR di Indonesia

6 FBR merupakan salah satu ORMAS di Indonesia

7 FBR merupakan salah satu ORMAS besar di Jakarta

8 FBR merupakan Organisasi yang terbentuk dari suku Betawi

9 Salah satu Gardu FBR berada di Kelurahan Pondok Ranji

10 FBR pernah terlibat kasus anarkis

B. Pertanyaan Skala Afektif/ Perasaan No Pertanyaan STS TS RR S SS 1 Menurut Saya keberadaan ORMAS itu penting

2 Saya sering memperhatikan kegiatan FBR

3 Saya menyukai kegiatan FBR

4 Saya mnyetujui keberadaan gardu FBR 0233di lingkungan saya

5 FBR membuat saya termotivasi untuk bergabung dalam sebuah ORMAS

6 FBR sangat memberikan dampak positif kepada saya dan masyarakat

7 FBR sangat memberikan dampak negatif kepada saya dan masyarakat

8 Saya menyetujui kegiatan sweeping (operasi tempat minuman keras, perjudian dan prostitusi) yang dilakukan FBR

9 Selain dapat melindungi masyarakat, FBR juga membantu kegiatan polisi (keamanan)

11 Kekeluargaan anggota FBR sangat menginspirasi diri saya

C. Pertanyaan Skala Konatif/ Tingkah Laku

No Pertanyaan STS TS RR S SS

1 Saya pernah ikut serta langsung menyaksikan

kegiatan FBR

2 Saya Pernah berpartisipasi dalam kegiatan yang

dilakukan FBR

3 Keberadaan FBR membuat lingkungan saya lebih

aman dari sebelumnya

4 Keeberadaan FBR membuat keributan

dimana-mana

5 Ormasa FBR sangat menginspirasi diri saya 6 Saya sangat mendukung setiap kegiatan yang

dilakukan FBR

7 Setiap FBR mengadakan kegiatan saya selalu

mengikuti

8 Saya selalu mengikuti info tentang FBR 9 Kegiatan FBR lebih banyak manfaat di banding

mudhorot

10 Karena FBR membuat diri saya termotivasi untuk

bergabung di ormas serupa/FBR

WAWANCARA TERTULIS DENGAN KETUA FBR GARDU 0233, PONDOK RANJI KORWIL TANGERANG SELATAN

Nama : Ismail Marzuki/Bang’ Olay

Jabatan : ketua Gardu 0233 Korwil Tangerang Selatan Tempat : Rengas, Pondok Ranji

Tanggal : 5 Desember 2011

1. Nama lengkap bapak? Jawaban:

Ismail Marzuki, tapi panggil aja saya bang Olay, itu panggilan akrab orang-orang sini.

2. Jabatan abang sebagai apa? Jawaban:

Alhamdulillah, sampe sekarang saya masih dipercayain jadi ketua gardu 0233.

3. Apakah FBR? Jawaban :

FBR adalah sebuah organisasi kemasyarakatan (Gabungan anak-anak betawi). Walaupun didirikan di pesantren namun FBR bukan organisasi Islam melainkan ORMAS yang bersifat ke Daerahan tapi berlandaskan Islam.

4. Mengapapa anda mau bergabung dengan FBR? Jawaban:

Karena saya melihat sodara-sodara saya, bisa dibilang yang tadinya tuan tanah di sini sekarang makin lama makin tergeser tanahnya akibat kebutuhan hidup, makanya saya ikut bergabung dengan FBR karena

5. Apa visi misi FBR ? Jawaban

Menjadi juragan dan jawara di kampungnya sendiri.

6. Apa tujuan FBR didirikan? Jawaban:

Selaras ama visi, misinya FBR, kita ingin mensejahterakan masyarakat betawi, khususnya anggota FBR

7. Apa itu gardu? Jawaban:

Gardu adalah sebuah simbol sekelompok masyarakat FBR yang terdapat di wilayah-wilayah tertantu dan sebagai wadah tempat berkumpulnya anggota FBR tingkat gardu untuk menjalankan kegiatan-kegiatan gardu, contoh: Rapat, pengajian, dll.

Terbentuknya gardu juga harus ada syarat-syarat tertentu yaitu anggota di wilayah tersebut minimal 100 orang anggota yang aktif mengikuti kegiatan yang di lakukan FBR dan mempunyai bendera kebesaran.

8. Apakah ada hubungan FBR dengan organisasi betawi lainnya? Jawaban:

Secara langsung hubungan antar organisasi betawi ada di Bamus betawi.

9. Apakah anggota dan pengurus FBR berasal dari orang betawi, mengapa? Jawaban :

Tidak harus keturunan betawi, siapa saja yang tinggal dan mencari nafkah di daerah betawi harus menjaga tanah betawi. Walaupun begitu, ketua kudu orang betawi...!!!

Ada beberapa kegiatan di gardu kami, yakni:

 kita ada pengajian di Gardu minimal 3bulan sekali, dan di korwil setiap bulan.

 Memperingati Hari Basar Islam (HBI), nah disitu kita adain santunan kepada para janda dan anak-anak yatim piatu.

 Kita juga suka kerja bakti masjid

 Membersihkan makam di sekitar kampung

 Membentuk tim foot sal untuk menyalurkan bakat para anggota FBR khususnya yang anak muda.

 Di FBR juga ada pencak silat/ beksi

 Untuk skala besar kita juga latihan dengan TIMSAR pusat.

 Kita juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menunjang kemampuan anak betawi, seperti; otomotif, tataboga, dan menjahit.

11. Apakah dasar didirikannya FBR murni untuk kepentingan betawi atau ada kepentingan lain?

Jawaban :

Alhamdulillah berdirinya FBR oleh Alm. KH Fadholi El Munir dan KH. Lutfi Hakim yang sekarang jadi ketua FBR, memang semata-mata untuk mengangkat harkat dan martabat betawi dimana terdapat kedzoliman terhadap anak-anak betawi yang tidak berdaya di kampungnya sendiri.

12. Apakah sama FBR yang dulu dan sekarang?

Jawaban :

Pada dasarnya sama saja FBR dulu sampe sekarang, namun sedikit perubahan dalam jargon kami, sebelumnya kami mengusung jargon 3O kepanjangan dari Otak, Otot, dan Omong, artinya orang FBR memang jago dalam hal tersebut. Namun seiring waktu FBR semakin besar sehingga jargon tersebut sudah tidak relevan, dan kemudian diganti

orang betawi.

13. Dengan program apa saja masyarakat bisa mengetahui FBR?

Jawaban :

Kami selalu membaur kepada masyarakat, karena memang kami juga masyarakat, jadi setiap ada kegiatan kemasyarakatan kami selalu ada disana. Dulu setiap malam minggu di sini selalu ada keributan tapi Alhamdulillah semenjak ada FBR, bisa di minimalisir dan tidak mudah di adu domba.

14. Melalui media apa saja komunikasi yang dilakukan FBR?

Jawaban :

Biasanya setiap ada kegiatan kami selalu memberikan informasi melalui selebaran/brosur yang di tempel di jalan, sepanduk yang besar, surat, hingga proposal.

15. Kapan pertama kali FBR didirikan?

Jawaban :

FBR didirikan pada hari Minggu Legi, Robi’uts Tsani 1422 H bertepatan

dengan 29 Juli 2001 M

16. Sejak Kapan FBR Gardu 0233 terbentuk?

Jawaban :

tahun 2005, di Rengas Pondok ranji.

17. Dimana kantor pusat FBR?

Jawaban :

kantorPusat FBR berada di Jl. Raya Penggilingan No.100 Pedaengan Cakung Jakarta Timur

Untuk saat ini di Tangsel ada 17 Gardu dan 28 pos.

Dokumen terkait