BAB V PENUTUP
Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
Dalam penelitian ini, nilai prestasi belajar menggunakan nilai raport semester 2 dalam mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dalam lampiran 14 (Daftar Nilai Raport Semester 2 SD Negeri Kalinegoro 5 Tahun Pelajaran 2011/2012). Secara ringkas, prestasi belajar siswa tersaji dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa No. Kode
Siswa
Mata Pelajaran
Jumlah Rata-rata PKn B.INDO MTK IPA IPS
1 DW 64 60 58 64 60 306 61 2 DS 60 58 55 60 60 293 59 3 FH 70 63 60 69 68 330 66 4 FRS 81 72 60 83 79 375 75 5 IAA 70 65 64 64 67 330 66 36,54% 50% 13,46%
M inat Belajar Siswa
Tinggi
Sedang
6 AFP 82 83 73 80 74 392 78 7 SK 66 64 50 60 68 308 62 8 APQ 85 80 90 88 80 423 85 9 ADC 88 81 87 89 74 419 84 10 AFP 78 79 81 82 76 396 79 11 AW 68 64 57 66 74 329 66 12 ARE 76 74 63 82 63 358 72 13 AKW 73 66 64 63 75 341 68 14 AS 68 70 61 78 67 344 69 15 AY 72 75 71 74 70 362 72 16 Afe 84 76 76 78 73 387 77 17 BRS 77 69 84 78 71 379 76 18 BSK 86 73 86 85 77 407 81 19 CA 89 83 86 84 78 420 84 20 CM 69 65 66 63 67 330 66 21 DR 78 80 75 78 76 387 77 22 FGD 72 73 60 79 63 347 69 23 FCN 75 76 78 78 79 386 77 24 CKS 66 70 51 66 73 326 65 25 LME 82 77 77 83 72 391 78 26 LF 74 69 61 68 64 336 67 27 MKB 80 82 85 79 84 410 82 28 NA 78 77 68 77 67 367 73 29 OZM 79 79 82 80 74 394 79 30 SSL 87 82 92 83 73 417 83 31 FCP 79 77 67 75 78 376 75 32 ZDP 60 60 63 70 77 330 66 33 AMN 71 69 66 74 64 344 69 34 DDM 65 60 60 64 71 320 64 35 GAW 61 66 63 64 61 315 63 36 KAW 74 65 87 71 67 364 73 37 MM 64 64 65 67 73 333 67 38 MCS 79 74 76 76 78 383 77 39 RN 68 67 63 66 63 327 65 40 Ska 75 78 79 76 76 384 77 41 TDC 62 60 66 60 60 308 62 42 TIL 73 72 78 77 76 376 75 43 FAP 69 68 75 73 70 355 71 44 FR 69 64 63 69 69 334 67
45 YC 78 76 79 78 75 386 77 46 ZA 69 64 60 60 60 313 63 47 DVA 76 70 79 78 62 365 73 48 VAT 77 76 78 79 76 386 77 49 DPS 76 79 76 78 79 388 78 50 MK 76 79 78 80 74 387 77 51 EN 78 76 76 75 79 384 77 52 MIM 68 65 66 65 64 328 66 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 59
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui: Nilai tertinggi = 85
Nilai terendah = 59
Selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah yaitu 85 – 59 = 26. Prestasi belajar tersebut akan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Untuk itu, maka: 26 : 3 = 8,7 => dibulatkan menjadi 9 sehingga masing-masing kelompok intervalnya 9. Adapun jarak tiap kelompok prestasi belajar yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Pengelompokkan prestasi belajar Kelompok Prestasi Belajar Interval Tiap Kelompok
Prestasi Tinggi 77 – 85
Prestasi Sedang 68 – 76
a. Kelompok Prestasi Belajar Tinggi
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah siswa dengan nilai antara 77 – 85. Berdasarkan tabel 4.5 tentang prestasi belajar siswa, siswa-siswa tersebut adalah:
Tabel 4.7 Kelompok prestasi belajar tinggi No. Kode
Siswa
Mata Pelajaran
Jumlah Rata-rata PKn B.INDO MTK IPA IPS
1 APQ 85 80 90 88 80 423 85 2 CA 89 83 86 84 78 420 84 3 SSL 87 82 92 83 73 417 83 4 AS 81 82 85 84 82 414 83 5 BSK 86 73 86 85 77 407 81 6 AKW 79 80 84 82 79 404 81 7 FCN 79 80 81 80 79 399 80 8 YC 78 80 81 79 80 398 80 9 AFP 78 79 81 82 76 396 79 10 ADC 76 81 87 76 74 394 79 11 OZM 79 79 82 80 74 394 79 12 AFP 82 83 73 80 74 392 78 13 LME 82 77 77 83 72 391 78 14 DPS 76 79 76 78 79 388 78 15 Afe 84 76 76 78 73 387 77 16 DR 78 80 75 78 76 387 77 17 MK 76 79 78 80 74 387 77 18 VAT 77 76 78 79 76 386 77 19 Ska 75 78 79 76 76 384 77 20 EN 78 76 76 75 79 384 77 21 MCS 79 74 76 76 78 383 77
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 21 siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar tinggi. Persentasenya adalah sebagai berikut:
= ∑
∑ × 100%
= 21
52× 100%
= 40,38%
Jadi, persentase kelompok prestasi belajar tinggi adalah 40,38%.
b. Kelompok Prestasi Belajar Sedang
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah siswa dengan nilai antara 68 – 76. Berdasarkan tabel 4.5, siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah:
Tabel 4.8 Kelompok prestasi belajar sedang No. Kode
Siswa
Mata Pelajaran
Jumlah Rata-rata PKn B.INDO MTK IPA IPS
1 BRS 77 69 84 78 71 379 76 2 FCP 79 77 67 75 78 376 75 3 TIL 73 72 78 77 76 376 75 4 FRS 81 72 60 83 79 375 75 5 NA 78 77 68 77 67 367 73 6 DVA 76 70 79 78 62 365 73 7 KAW 74 65 87 71 67 364 73 8 AY 72 75 71 74 70 362 72 9 ARE 76 74 63 82 63 358 72 10 FAP 69 68 75 73 70 355 71 11 MKB 70 71 71 72 68 352 70 12 FGD 72 73 60 79 63 347 69 13 AMN 71 69 66 74 64 344 69
Jumlah siswa dalam kelompok ini sebanyak 13 siswa, sehingga dapat dihitung persentasenya yaitu sebagai berikut:
= ∑
∑ × 100%
= 13
52× 100%
= 25,00%
Jadi, persentase siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah 25,00%.
c. Kelompok Prestasi Belajar Rendah
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar rendah adalah siswa dengan nilai antara 59 – 67. Berdasarkan tabel 4.5, siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah adalah:
Tabel 4.9 Kelompok prestasi belajar rendah No. Kode
Siswa
Mata Pelajaran
Jumlah Rata-rata PKn B.INDO MTK IPA IPS
1 LF 74 69 61 68 64 336 67 2 FR 69 64 63 69 69 334 67 3 MM 64 64 65 67 73 333 67 4 FH 70 63 60 69 68 330 66 5 IAA 70 65 64 64 67 330 66 6 CM 69 65 66 63 67 330 66 7 ZDP 60 60 63 70 77 330 66 8 AW 68 64 57 66 74 329 66 9 MIM 68 65 66 65 64 328 66 10 RN 68 67 63 66 63 327 65 11 CKS 66 70 51 66 73 326 65
12 DDM 65 60 60 64 71 320 64 13 GAW 61 66 63 64 61 315 63 14 ZA 69 64 60 60 60 313 63 15 SK 66 64 50 60 68 308 62 16 TDC 62 60 66 60 60 308 62 17 DW 64 60 58 64 60 306 61 18 DS 60 58 55 60 60 293 59
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 18 siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah. Adapun persentasenya adalah sebagai berikut:
= ∑ ℎ
∑ ℎ × 100 %
= 18
52× 100%
= 34,62%
Jadi, persentase kelompok prestasi belajar rendah adalah 34,62%.
Berdasarkan data di atas, kelompok prestasi belajar tinggi persentasenya adalah 40,38%, kelompok prestasi belajar sedang sebanyak 25,00% dan kelompok prestasi belajar rendah adalah 34,62%. Adapun persentase kelompok prestasi belajar siswa digambarkan dalam diagram di bawah ini:
Diagram 4.2
Persentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 3. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
a. Hipotesis
1) Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
2) Hipotesis Statistik (Ha)
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
40,38%
25,00% 34,62%
Prestasi Belajar Siswa
Tinggi
Sedang
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji hipotesis nol. Hipotesis nol diterima apabila koefisien rhitung lebih kecil dari koefisien rtabel. Sebaliknya, hipotesis nol ditolak apabila koefisien rhitung lebih besar dari koefisien rtabel.
Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012, peneliti menggunakan teknik korelasi serial dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang diajukan, akan diterima atau ditolak. Langkah-langkah penghitungan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar yaitu:
1) Membuat tabel skor minat belajar dengan prestasi belajar Tabel 4.10 Tabel skor minat belajar dengan prestasi belajar No Kode Siswa Skor Minat Kategori Minat Prestasi Belajar (X) Kategori Prestasi X 2
MINAT BELAJAR RENDAH
1 MKB 42 Rendah 70 Sedang 4900
2 NA 45 Rendah 73 Sedang 5329
3 IAA 46 Rendah 66 Rendah 4356
4 FH 47 Rendah 66 Sedang 4356
5 ADC 47 Rendah 79 Tinggi 6241
6 FCP 47 Rendah 75 Sedang 5625
7 OZM 48 Rendah 79 Tinggi 6241
Jumlah 508 37048
MINAT BELAJAR SEDANG
8 AY 49 Sedang 72 Sedang 5184
9 CKS 49 Sedang 65 Rendah 4225
11 APQ 52 Sedang 85 Tinggi 7225
12 DW 53 Sedang 61 Rendah 3721
13 LF 56 Sedang 67 Rendah 4489
14 DS 59 Sedang 59 Rendah 3481
15 DVA 60 Sedang 73 Sedang 5329
16 CM 61 Sedang 66 Rendah 4356
17 GAW 61 Sedang 63 Rendah 3969
18 FAP 63 Sedang 71 Sedang 5041
19 DDM 65 Sedang 64 Rendah 4096
20 BSK 68 Sedang 81 Tinggi 6561
21 ARE 70 Sedang 72 Sedang 5184
22 RN 70 Sedang 65 Rendah 4225
23 TDC 70 Sedang 62 Rendah 3844
24 FR 70 Sedang 67 Rendah 4489
25 ZA 71 Sedang 63 Rendah 3969
26 MIM 71 Sedang 66 Rendah 4356
27 AW 72 Sedang 66 Rendah 4356
28 CA 72 Sedang 84 Tinggi 7056
29 AMN 72 Sedang 69 Sedang 4761
30 AFP 73 Sedang 78 Tinggi 6084
31 BRS 73 Sedang 76 Sedang 5776
32 ZDP 73 Sedang 66 Rendah 4356
33 MM 73 Sedang 67 Rendah 4489
Jumlah 1790 124466
MINAT BELAJAR TINGGI
34 KAW 74 Tinggi 73 Sedang 5329
35 YC 74 Tinggi 80 Tinggi 6400
36 MK 74 Tinggi 77 Tinggi 5929
37 FCN 75 Tinggi 80 Tinggi 6400
38 VAT 75 Tinggi 77 Tinggi 5929
39 EN 75 Tinggi 77 Tinggi 5929
40 AFP 77 Tinggi 79 Tinggi 6241
41 AS 77 Tinggi 83 Tinggi 6889
42 LME 77 Tinggi 78 Tinggi 6084
43 AKW 79 Tinggi 81 Tinggi 6561
44 Ska 79 Tinggi 77 Tinggi 5929
45 TIL 79 Tinggi 75 Sedang 5625
46 DPS 81 Tinggi 78 Tinggi 6084
48 FRS 88 Tinggi 75 Sedang 5625
49 FGD 88 Tinggi 69 Sedang 4761
50 SSL 89 Tinggi 83 Tinggi 6889
51 Afe 92 Tinggi 77 Tinggi 5929
52 MCS 94 Tinggi 77 Tinggi 5929
Jumlah 1473 114391
TOTAL 3771 275905
2) Menentukan banyaknya subyek tiap kelompok minat belajar Berdasarkan tabel Tabel 4.10, diperoleh data banyaknya subyek tiap-tiap kelompok, yaitu:
Tabel 4.11 Jumlah subjek tiap kelompok minat belajar Kelompok No. Urut nk
Rendah 1 –7 7
Sedang 8 – 33 26
Tinggi 34 – 52 19
3) Menghitung proporsi individu dalam setiap kelompok Tabel 4.12Proporsi minat setiap kelompok
Kelompok Proporsi Rendah = = 7 52 = 0,135 Sedang = = 26 52= 0,50 Tinggi = = 19 52= 0,365 Jumlah 1,000
4) Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok
Tabel 4.13 Rata-rata (mean) setiap kelompok
Kelompok Mean Rendah = ∑ = = 72,6 Sedang = ∑ = 1790 26 = 68,8 Tinggi = ∑ = 1473 19 = 77,5 5) Menentukan ordinat
Ordinat ditentukan dengan melihat lampiran 17 mengenai tabel ordinat kurva normal.
Tabel 4.14 Nilai ordinat
P Ordinat
Rendah (0,1346) 0,21712 Tinggi (0,3654) 0,37588
6) Membuat tabel kerja
Tabel 4.15 Tabel kerja untuk menghitung koefisien korelasi serial Kelompok P 0 (ordinat) ( - ) ( - ) 2 ( − ) M ( - )M (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Rendah 7 0,1346 0 0,21712 0,37588 0 - 0,21712 0,04714 0,35019 72,6 - 15,7567 Sedang 26 0,5000 - 0,15876 0,02520 0,05041 68,8 - 10,9300 Tinggi 19 0,3654 + 0,37588 0,14129 0,38668 77,5 29,1406 Jumlah 52 1,00 0,78728 2,4539
7)Menghitung standar deviasi total Diketahui : N = 52
∑ X = 3771
∑ X² = 257905
Dari data di atas, dapat dihitung standar deviasi totalnya sebagai berikut: SD = 1 × N∑X2 −(∑X)2 SD = 1 52 × (52× 257905) −(3771)2 SD = 1 52 × √14347060−14220441 SD = 1 52 × √126619 SD = 1 52 × 355,835 SD = 6,842
8)Menghitung korelasi serial
rser = ∑[ ( − ) ) ( ) ] SDtot ∑[( ) )2
P ]
Keterangan :
rser : koefisien korelasi serial 0r : ordinat yang lebih rendah
0t : ordinat yang lebih tinggi M : mean
SDtot : standar deviasi total
P : proporsi individu dalam golongan
Diketahui :∑{( − ( ) } = 2,453868 SDtot = 6,8430
∑ ( )
= 0,78728
Dari data di atas, dapat dihitung korelasi serialnya, yaitu sebagai berikut: rser = ∑[ ( − ) ( ) ] SDtot∑ ∑[( )2 P rser= 2,453868 6,8430× 0,78728 rser= 2,453868 5,3873 rser= 0,4554
Besarnya koefisien korelasi minat belajar (rhitung) dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 adalah sebesar 0,4554. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa:
a) Koefisien korelasi sebesar 0,4554 menunjukkan adanya hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5. Menurut
Sugiyono (2008: 231), koefisien korelasi sebesar 0,4554 termasuk dalam tingkat korelasi cukup. Hal ini dapat ditunjukkan dalam tabel di bawah ini tentang pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi:
Interval Koefisien Interpretasi ±0,80 – ±1,00 Sangat kuat
±0,60 – ±0,79 Kuat
±0,40 – ±0,59 Sedang
±0,20 – ±0,39 Rendah
0,00 – ±0,19 Sangat Rendah
b) Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa adalah positif. Hal tersebut berarti semakin kuat minat belajar siswa, maka hasil belajar siswa akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Jadi dapat dikatakan bahwa minat belajar berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
c) Koefisien korelasi sebesar 0,4554 menunjukkan hubungan yang signifikan karena 0,4554>0,345. Hal ini dapat diketahui melalui taraf signifikansi 1% dengan N=52, koefisien korelasi sebesar 0,345(tabel nilai r Product Moment dari Pearson di lampiran 16). Jadi, minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun ajaran 2011/2012 adalah positif dan signifikan pada taraf signifikansi 1%.
d) Ada hubungan yang positif artinya bahwa semakin tinggi minat belajar siswa, maka prestasinya akan semakin tinggi pula,
sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa maka prestasinya berkurang.
e) Uji signifikansi
Rumus menghitung thitung = √ 2 1 2
Keterangan : r : korelasi serial
n : jumlah siswa thitung = √ 2 1 2 = 0,4554√52 2 1 0,45542 = 0,4554√50 √1 0,2074 = 0,45547,0711 √0,7926 = 3,2202 0,8903 thitung= 3,6169 ttabel = 1,6775
ttabel diperoleh dengan melihat tabel signifikansi dengan menggunakan acuan jumlah siswa (N) dikurangi 1.
dk = 52 - 1 = 51
Karena thitung 3,6166 > daripada ttabel1,6775, maka hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada peneltian ini signifikan.
f) Uji hipotesis nol
Jika rserial< rtabel, maka Ho ditolak; Jika rserial≥ rtabel maka Ha diterima.
Dari hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa serial 0,4554 > rtabel 0,345dengan taraf signifikansi 1% dengan N=52
Berdasarkan hasil di atas, maka hipotesis yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara minat belajar dan prestasi belajar kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 diterima (terbukti).
4. Besar Sumbangan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar KP = rser2× 100%
Keterangan:
KP : Koefisien penentu rser : Koefisien korelasi KP = 0,45542× 100%
= 0,2074 x 100%
Jadi, besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 adalah 20,74%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 79,26% berasal dari faktor lain.
B. Pembahasan
Dalam sub bab ini, peneliti akan menguraikan hasil peneltian tentang hubungan minat belajar dengan prestasi belajar.
1. Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok minat tinggi, sedang, dan rendah. Penyebab dari tinggi rendahnya minat tersebut, diduga berasal dari banyak faktor, diantaranya yaitu kesiapan anak sebelum pelajaran berlangsung. Minat anak bisa dilihat dari seberapa kesiapan mereka sebelum pelajaran dimulai. Sebelum pelajaran dimulai, anak sudah berada di dalam kelas ataukah masih berada di luar kelas. Selain itu, mereka sudah mempersiapkan buku pelajaran atau masih asyik berbicara dengan teman-temannya. Dari hal tersebut, bisa terlihat bagaimana minat anak sebelum pelajaran berlangsung.
Faktor lain yang berpengaruh yaitu perhatian dan perasaan anak saat pelajaran berlangsung. Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap pelajaran, pasti merasa senang terhadap pelajaran tersebut sehingga saat pelajaran anak akan memperhatikan penjelasan dari guru. Anak akan optimis dan cenderung menikmati pelajaran yang disampaikan guru.
Sedangkan anak yang mempunyai minat sedang, atau bahkan rendah, akan merasa terpaksa untuk menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Ditinjau dari tingkat respon dan ketertarikan terhadap pelajaran, anak yang mempunyai minat belajar yang tinggi akan merasa tertarik dan merespon pelajaran yang disampaikan guru dengan antusias.
2. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar dalam penelitian ini juga dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Penyebab dari tinggi rendahnya prestasi belajar siswa diduga berasal dari berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain berasal dari kemampuan intelektual yang dimiliki oleh masing-masing anak. Kemampuan intelektual yang dimiliki oleh anak akan mempengaruhi prestasi belajar yang dicapainya. Siswa yang intelektualnya tinggi akan mudah menerima dan menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga prestasi yang dicapai juga akan tinggi. Berbeda dengan anak yang mempunyai kemampuan intelektual rata-rata atau bahkan rendah, prestasi belajar yang dicapai juga akan sedang atau rendah karena anak tersebut pasti akan mengalami hambatan-hambatan dalam melakukan proses pembelajaran.
Selain kemampuan intelektual, faktor lain yang mempengaruhi yaitu kondisi fisik yang dialami siswa. Jika kondisi fisik yang dialami siswa sedang terganggu, maka ia akan merasa enggan atau malas untuk
mengikuti pelajaran sehingga prestasi belajar yang diraih juga akan rendah. Anak yang kondisi fisiknya sehat akan semangat dalam mengikuti pelajaran, dengan demikian hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa.
Dukungan dari lingkungan sekitar dan fasilitas yang ada juga berperan dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Dukungan dari keluarga dan adanya fasilitas yang disediakan oleh sekolah akan membuat anak lebih giat dalam belajar. Selain itu, anak akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru krena ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah. Dengan demikian, prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan tinggi.
3. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 termasuk dalam tingkat hubungan cukup dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,4554.
Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa adalah positif dan signifikan. Hubungan yang positif dapat diartikan bahwa semakin tinggi minat belajar siswa, maka prestasi belajar ikut meningkat. Sebaliknya, semakin rendah minat belajar siswa, maka prestasi belajar akan ikut menurun. Signifikan dapat diartikan bahwa
hubungan minat dengan prestasi belajar menunjukkan taraf koefisien korelasi yang berarti dan meyakinkan.
Setelah minat belajar dipadukan dengan nilai prestasi belajar masing-masing siswa, hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 dapat dilihat dalam lampiran 18 tentang hubungan antar kelompok minat belajar dengan kelompok prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan tabel tersebut, siswa yang mempunyai minat belajar rendah dan prestasi belajar rendah sebanyak 2 anak. Siswa yang mempunyai minat belajar rendah dan prestasi belajar sedang sebanyak 3 anak. Siswa yang mempunyai minat belajar rendah dan prestasi belajar tinggi sebanyak 2 anak. Siswa yang mempunyai minat belajar sedang dan prestasi belajar rendah sebanyak 16 anak. Siswa yang mempunyai minat belajar sedang dan prestasi belajar sedang sebanyak 6 anak. Siswa yang mempunyai minat belajar sedang dan prestasi belajar tinggi sebanyak 4 anak. Dalam peneltian ini, tidak ada siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan prestasi belajar rendah. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan prestasi belajar sedang sebanyak 4 anak. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan prestasi belajar tinggi sebanyak 15 anak.
Berdasarkan tabel tersebut, tentang hasil peneltian yang diperoleh siswa, diduga disebabkan karena perbedaan perasaan, sikap,
ketertarikan, dan respon anak saat mengikuti pelajaran. Selain itu, perbedaan tingkat intelektual, kondisi fisik, dorongan dari lingkungan sekitar dan fasilitas yang diberikan oleh sekolah juga sangat berpengaruh.
78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Minat belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori minat belajar rendah (rentang skor 24 – 48), minat belajar sedang (rentang skor 49 – 73), dan minat belajar tinggi (rentang skor 74 – 98). Skor minat belajar yang paling rendah siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 adalah 42 dan skor minat belajar paling tinggi adalah 94. Siswa yang masuk kategori minat belajar rendah ada 7 siswa (13,46%), yang masuk kategori minat belajar sedang ada 26 siswa (50%), dan 19 siswa masuk kategori minat belajar tinggi (36,54%).
2. Prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 dibagi menjadi tiga kelompok/kategori. Nilai prestasi belajar yang paling rendah adalah 59, sedangkan nilai prestasi belajar tertinggi adalah 85. Prestasi belajar siswa dibagi ke dalam tiga kategori yaitu kategori prestasi belajar rendah (59 - 67) ,prestasi belajar sedang (68 – 76), dan kategori prestasi belajar tinggi (77 – 85). Siswa yang masuk kategori
prestasi belajar rendah ada 18 siswa (34,62%), siswa yang masuk kategori prestasi belajar sedang ada 13 siswa (25%), lalu ada 21 siswa yang masuk kategori prestasi belajat tinggi (40,38 %).
3. Ada hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,4554 dan termasuk dalam tingkat korelasi cukup. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,4554 menunjukkan hubungan yang signifikan pada taraf 1% dengan nilai korelasi rtb = 0,345. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin kuat minat belajar siswa, maka prestasi belajar yang diraih akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah minat belajar yang ada pada siswa maka prestasi belajar yang diraih pun akan semakin rendah. Dengan demikian minat belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
4. Sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri kalinegoro 5 sebesar 20,74%. Hal ini berarti pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 hanya sebesar 20,74%. Dengan kata lain, sebanyak 79,26% berasal dari faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti berusaha mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru kelas V di SD Negeri Kalinegoro 5 diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswanya agar prestasi belajar yang diraih siswa juga meningkat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 hanya 20,74%. Jadi, dengan meningkatkan minat belajar pada anak dapat membuahkan hasil yang memuaskan pula pada nilai prestasi belajar mereka.
2. Bagi para orang tua siswa kelas V di SD Negeri Kalinegoro 5 diharapkan dapat membantu meningkatkan minat belajar anak-anaknya, khususnya pada saat anak tersebut belajar di rumah.
3. Bagi para siswa kelas V di SD Negeri Kalinegoro 5 diharapkan dapat meningkat prestasi belajar masing-masing siswa. Siswa yang sudah mendapatkan prestasi belajar yang tinggi hendaknya selalu mempertahankan, sedangkan siswa yang masih memperoleh prestasi belajar yang rendah hendaknya tidak cepat putus asa dan selalu berusaha keras dalam belajar.
4. Bagi peneliti yang lain, hendaknya dapat memperbaiki desain penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik.
81
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu H. dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Era, Cicilia Kumala. 2009. Hubungan Minat Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa: Studi Kasus pada Siswa Kelas III SMA N 2 Klaten. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.Dimyati, Mahmud M. 1990. Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPEE.
Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: PT Erlangga. Ketut, Dewa. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.
Masidjo, Ign. 1995. Pengukuran dan Penilaian Prestasi Belajar di Sekolah. Yogyakarta: IKIP Universitas Sanata Dharma.
Nugraeni Puranti, Erfi. 2011. Hubungan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta:USD.
Roestiyah, N. K. 1982. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan.Jakarta : Bina Aksara. Suharsimi, Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina
Aksara.
Suryabrata, Sumadi . 1984. Pengantar Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Tim Penyusun. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tirtonegoro, Suratinah. 1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya.
Jakarta : Bina Aksara.
Walgito, Bimo. 1981. Bimbingan penyuluhan di sekolah. Yogyakarta: yayasan penerbit fakultas psikologi UGM.
Winkel, W.S. 1983. Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia.
Winkel, W.S. 1986. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Winkel, W.S. 1989. Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia.
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN 1
KUES IONER
MINAT BELAJAR S IS WA Pet unj uk:
1. Bacalah dengan cer mat dan t elit i set iap per nyat aan di bawah ini. 2. Ber ilah t anda (√) pada pilihan j awaban yang ada j ika:
SS = Sangat Set uj u S = Set uj u
KS = Kur ang Set uj u TS = Tidak Set uj u
3. J awablah dengan j uj ur sesuai dengan keadaan yang kamu alami saat ini.
4. J awabanmu t idak akan mempengar uhi nilaimu.
5. Kumpulkan set elah selesai mengisi dan j angan sampai ada sat u nomor pun yang t er lewat kan.
6. Selamat menger j akan.
NO PERNYATAAN SS S KS TS
1 Saya sudah berada di kelas saat guru memasuki ruangan kelas.
2 Sebelum pelajaran dimulai, saya masih asyik bermain di luar kelas.
3 Saya sudah mempersiapkan buku pelajaran sebelum guru memasuki ruangan kelas.
4 Ketika guru sudah masuk ke kelas, saya masih asyik berbicara dengan teman-teman.
5 Saya memperhatikan dan menyimak pelajaran yang disampaikan oleh guru.
6 Saya membuat ringkasan materi tentang hal-hal penting yang disampaikan guru.
7 Saya sering ijin keluar saat pelajaran sedang berlangsung.
8 Saya sering berbicara dengan teman saat pelajaran sedang berlangsung.
9 Saya akan memberi koreksi jika penjelasan guru ada yang keliru.
10 Saya sering membuat keributan di kelas saat
Nam a :
Kelas :
pelajaran sedang berlangsung.
11 Saat sering mengantuk saat pelajaran sedang berlangsung.
12 Saya belum pernah membolos kecuali karena sakit atau ada kepentingan mendesak.
13 Saya berkonsentrasi mengikuti pelajaran karena ingin mendapatkan nilai yang baik. 14 Saya tetap memusatkan pikiran pada pelajaran
walaupun di luar kelas suasana ramai.
15 Saya tidak bisa berkonsentrasi dengan pelajaran jika diajarkan pada jam terakhir. 16 Saya merasa tidak senang untuk mengikuti
pelajaran.
17 Materi-materi pelajaran sangat menakutkan bagi saya untuk dipelajari.
18 Saya selalu optimis saat mengikuti pelajaran.