• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20112012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20112012"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: F.C. Sulistyowati

101132013

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: F.C. Sulistyowati

101132013

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv MOTTO

Hiduplah seolah kau mati besok, belajarlah seolah

kau akan hidup selamanya (Mahatma Gandhi).

Kesuksesan tidak tergantung pada waktu, tempat

dan keadaan, tetapi terletak pada diri seseorang.

Hasil dari belajar adalah tindakan, bukan

(6)

v

PERSEMBAHAN

Tuhan Yang Maha Esa,

Kedua orang tuaku,

Suami, anak-anak, dan cucuku,

Seluruh keluarga besarku,

Teman-teman seperjuanganku,

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangandi bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : F.C. Sulistyowati

NIM : 101132013

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Agustus 2012

(9)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

F.C. Sulistyowati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif korelatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) minat belajar, (2) prestasi belajar, (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar, (4) sumbangan variabel minat belajar terhadap prestasi belajar.

Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 yang beralamat di jalan Nanas Raya No. 52, Kalinegoro, Mertoyudan, Magelang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Agustus 2012. Jumlah siswa seluruhnya adalah 52 siswa, yang terdiri dari 27 siswa dari kelas VA dan 25 siswa dari kelas VB. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumen. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik korelasi serial.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) minat belajar siswa terdiri atas tiga kelompok yaitu kelompok minat belajar rendah (13,46%), kelompok minat belajar sedang (50%), dan kelompok minat belajar tinggi (36,54%); (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok prestasi belajar rendah (34,52%), kelompok prestasi belajar sedang (25%) dan kelompok hasil belajar tinggi (40,38%); (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri klinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,4554 yang termasuk pada tingkat korelasi cukup (rhitung = 0,4554 > rtabel = 0,345); (4) sumbangan

variabel minat belajar terhadap prestasi belajar sebesar 20,74%.

(10)

ix ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING INTEREST AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE 5th GRADE STUDENTS OF

KALINEGORO 5 ELEMENTARY SCHOOL SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012 learning interest on the learning achievement.

The research was conducted in fifth grade students of Kalinegoro 5 Elementary School academic year 2011/2012 which is located in jalan Nanas Raya No. 52, Kalinegoro, Mertoyudan, Magelang The research was conducted in April-July 2012. Total number of students is 52 students, the fifth grade A consist of 27 students and the fifth grade B consist of 25 students. The instrument used in the research were questionnaire and students rapport document. The data was analyzed using serial correlation analysis technique.

The results showed: (1) learning interest of students consists of three groups: the low learning interest (13,46%), medium learning interest (50%), and high learning interest (36,54%); (2) learning achievement are divided into three groups: students having low achievement was 34,52%, students having moderate was 25%, students having high achievement was 40,38%; (3) the learning interest had positive and significant correlation with the students achievement with coefficient correlation value was 0,4554 in middle level (rhitung = 0,4554 > rtabel =

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah diberikan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: ”HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KALINEGORO 5 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menempuh ujian sarjana guna memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing dan memberikan dorongan serta bantuan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini,

4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A, selaku Koordinator PKM. 5. Dosen-dosen pembimbing PKM,

6. Seluruh dosen Prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan bimbingan serta bantuannya, serta Sekretariat PGSD, terima kasih atas kerjasamanya.

7. Supriyati, S.Pd., selaku kepala SD Negeri Kalinegoro 6 yang telah memberikan ijin bagi peneliti untuk menyebar angket sebagai uji validitas dan reliabilitas angket peneltian.

(12)

xi

9. Seluruh guru pamong serta guru kelas SD Negeri Kalinegoro 5, terima kasih untuk kerja samanya.

10. Kedua orang tuaku, Alm. Bapak Sarwa Widodo beserta Ibu, terima kasih telah mendidik dan membesarkanku hingga saat ini.

11. Suami tercinta, anak-anak juga cucuku, terima kasih untuk dukungan dan dorongan yang luar biasa ini.

12. Almamaterku angkatan 2011/2012.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

(14)

xiii B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar ... 16

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19

C. Hasil Peneltian yang Relevan ... 25

D. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 26

E. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50

1. Minat Belajar ... 50

2. Prestasi Belajar ... 56

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Sebaran Item Kuesioner ... 32

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Minat Belajar ... 37

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 38

Tabel 3.5 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar ... 42

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 44

Tabel 3.7 Jarak Nilai Minat Tiap Kelompok ... 47

Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 49

Tabel 4.1 Skor Minat Belajar ... 50

Tabel 4.2 Kelompok Minat Belajar Tinggi ... 52

Tabel 4.3 Kelompok Minat Belajar Sedang ... 53

Tabel 4.4 Kelompok Minat Belajar Rendah ... 54

Tabel 4.5 Prestasi Belajar Matematika ... 56

Tabel 4.6 Pengelompokkan Prestasi Belajar tiap kelompok ... 58

Tabel 4.7 Kelompok Prestasi Belajar Tinggi ... 59

Tabel 4.8 Kelompok Prestasi Belajar Sedang ... 60

Tabel 4.9 Kelompok Prestasi Belajar Rendah ... 61

Tabel 4.10 Skor Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 64

Tabel 4.11 Jumlah Subjek Tiap Kelompok Minat Belajar ... 66

Tabel 4.12 Proporsi Minat Tiap Kelompok ... 66

Tabel 4.13 Rata-Rata (Mean) Tiap Kelompok ... 67

Tabel 4.14 Nilai Ordinat ... 67

(16)

xv

DAFTAR DIAGRAM

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kuesioner minat belajar siswa (uji coba) ... 83 Lampiran 2 Tabel Skoring (1,2,3,4) Hasil Uji Coba Kuesioner

Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Kalinegoro 6 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 86 Lampiran 3 Tabel Skoring (1 dan 0) Hasil Uji Coba Kuesioner

Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Kalinegoro 6 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 88 Lampiran 4 Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Kuesioner Minat Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 90 Lampiran 5 Tabel Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Siswa

Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2 Tahun

Pelajaran 2011/2012 ... 92 Lampiran 6 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Minat

Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 93 Lampiran 7 Tabel Revisi Item Soal Kuesioner Tiap Indikator ... 94 Lampiran 8 Tabel Penghitungan Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 95 Lampiran 9 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 96 Lampiran 10 Tabel Revisi Sebaran Item Kuesioner Penelitian ... 98 Lampiran 11 Tabel Revisi Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Minat Belajar .... 100 Lampiran 12 Kuesioner Minat Belajar Siswa (penelitian) ... 101 Lampiran 13 Skor Hasil Penelitian Kuesioner Minat Belajar kelas V

SD Negeri Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran

(18)

xvii

Lampiran 14 Daftar Nilai Raport Semester 2 Kelas V SD Negeri

Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 105

Lampiran 15 Tabel Skor Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 107

Lampiran 16 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment dari Pearson ... 109

Lampiran 17 Tabel Ordinat pada Kurva Normal... 110

Lampiran 18 Tabel Hubungan Antar Kelompok Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 112

Lampiran 19 Surat izin penelitian... 114

Lampiran 20 Surat keterangan penelitian dari sekolah ... 115

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komponen terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru, siswa, dan ilmu. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila guru dan siswa berinteraksi dengan baik sehingga ada hubungan timbal balik. Jika guru dan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, maka pembelajaran juga akan berlangsung secara efektif. Guru secara aktif, kreatif, dan inovatif dalam menyampaikan ilmu kepada siswa dan siswa secara aktif akan mengikuti proses pembelajaran tersebut. Jika keduanya saling mendukung maka pembelajaran akan terlaksana dengan baik.

Dalam menempuh pendidikan, siswa akan berusaha belajar mengembangkan dirinya supaya mempunyai bekal untuk hidup mandiri dan mempunyai pengalaman hidup yang bermakna. Salah satu masalah yang dihadapi siswa adalah bagaimana cara mencapai prestasi belajar yang maksimal. Kegagalan dan keberhasilan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor dari dalam/internal dan faktor dari luar/eksternal. Faktor yang berasal dari dalam misalnya kesehatan, minat, motivasi, kecerdasan, rasa aman. Faktor dari luar misalnya kondisi keluarga, ekonomi, kebersihan lingkungan.

(20)

Ketut (1988:61) mengemukakan bahwa minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan padanya.

Minat belajar merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan proses pembelajaran dengan baik. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan lancar apabila siswa memiliki minat untuk belajar. Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting. Bila seorang siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari, maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik.

(21)

Berbicara tentang mutu pendidikan formal, salah satu pandangan secara umum adalah hasil belajar siswanya. Hasil belajar akan tampak pada hasil perolehan nilai-nilai harian siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, di situlah nilai kualitas pendidikan seorang siswa. Jika hasil belajarnya tinggi maka indentik dengan kualitas prestasi pendidikannya bagus, sebaliknya jika hasil belajarnya rendah nilai prestasinya pun rendah dan kurang memuaskan.

Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, penulis sebagai guru SD terpanggil meneliti tentang minat belajar siswa. Minat belajar tersebut kemudian akan dilihat hubungannya dengan prestasi belajar yang telah diraih siswa selama satu semester. Prestasi belajar ini diukur melalui nilai-nilai raport yang terwakili dalam lima mata pelajaran inti SD. Kelima mata pelajaran inti tersebut yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Seperti yang telah dipaparkan di atas, prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi minat belajar, tetapi juga faktor yang lain. Untuk itu, dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Tujuannya agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa. Maka dari itu, penelitian ini mengangkat judul ” Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

4. Berapa besar sumbangan variabel minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

C. Batasan Pengertian

1. Minat belajar yaitu kecenderungan yang menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan menaruh perhatian yang lebih pada bidang tersebut serta merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang tersebut.

(23)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui prestasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

4. Untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar.

2. Secara praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran.

(24)

c. Bagi perpustakaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di perpustakaan.

(25)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Pengertian minat belajar berbeda-beda sesuai dengan pendapatnya. Berikut ini akan disampaikan beberapa pendapat tentang minat belajar menurut para ahli. Winkel (1986:30) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan yang menetap dalam subjek dan merasa senang berkecimpung dalam hal itu.Minat dapat didefinisikan sebagai suatu sikap atau perasaan yang positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda (Carl Safran, dalam Dewa Ketut, 1988:61). Sedangkan Walgito (1981:8) menguraikan bahwa minat adalah suatu keadaan perhatian seseorang terhadap objek yang disertai rasa ingin tahu, ingin mempelajari dan kemudian ingin membuktikan lebih lanjut hal yang diketahui.

(26)

Minat dalam diri seseorang tidak muncul secara tiba-tiba melainkan melalui suatu proses. Seseorang mempunyai minat dari pembawaannya kemudian memperoleh perhatian dan interaksi dengan lingkungan sehingga minatnya dapat tumbuh dan berkembang. Minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulasi khusus sesuai dengan keadaan tersebut (Cony Semiawan, dalam Dewa Ketut, 1988:61). Lebih lanjut Dewa Ketut (1988:61) mengemukakan bahwa minat merupakan suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar yaitu kecenderungan yang menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan menaruh perhatian yang lebih pada bidang tersebut serta merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang tersebut.

2. Ciri-ciri Minat Belajar

Hurlock (1978:115) mengemukakan ciri-ciri minat belajar anak antara lain sebagai berikut:

(27)

masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Anak–anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal. d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik misalnya, tidak mungkin mempunyai minat yang sama pada olahraga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

(28)

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional–aspek afektif dari minat menentukan kekuatannya.Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya. g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat anak laki-laki pada Bahasa Inggris, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang Bahasa Inggris di sekolah merupakan langkah penting menuju kedudukan yanag menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.

3. Jenis-jenis Minat

Giatama (1990:6) mengklasifikasikan minat menjadi dua yaitu: a. Minat secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar.Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensi.

b. Minat secara ektrinsik

(29)

4. Aspek-Aspek Minat

Hurlock (1978) mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar. Lebih lanjut Hurlock mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu:

a. Aspek kognitif

Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.

b. Aspek afektif

Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasi tindakan seseorang.

5. Faktor yang Mempengaruhi Minat

Kartawijaya (1987:183-184) mengungkapkan faktor-faktor pendorong minat, antara lain sebagai berikut:

a. Drive determinan adalah dorongan untuk mempertahankan hidup. b. Dorongan keadaan adalah keadaan yang ditimbulkan oleh dorongan

untuk mempertahankan determinan di atas. c. Kegiatan mencapai tujuan.

(30)

e. Mengendurnya dorongan karena tujuan telah tercapai.

f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru menghendaki pemuasannya.

Minat itu tidak muncul dengan sendirinya melainkan harus dicari. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya minat belajar pada diri siswa yaitu:

a. Motivasi

Minat siswa akan semakin tinggi bila disertai dengan motivasi, baik motivasi internal maupun eksternal. Menurut Tampubolon, minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

b. Belajar

Minat itu tidak diperoleh dengan sendirinya tetapi dengan mempelajari suatu hal yang menarik perhatian siswa. Ketika siswa mempelajari bahan pelajaran Bahasa Indonesia dan ia merasa senang, maka akan timbul suatu kepuasan dalam dirinya sehingga ia ingin mengulangnya lagi. Hal ini akan menimbulkan minat dalam diri siswa.

c. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru

(31)

dapat mempengaruhi munculnya minat. Guru harus membangkitkan minat siswa, hal ini perlu dilakukan supaya siswa itu dapat menerima materi pelajaran dengan baik.

d. Keluarga

Orang tua adalah orang yang tedekat dalam keluarga, oleh karena itu keluarga mempunyai peran yang penting dalam menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran.Di dalam perkembangan minat dibutuhkan dukungan dan perhatian dari kedua orang tuanya.

e. Teman Pergaulan

Melalui pergaulan, seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktivitas bersama-sama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.

f. Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi minat seseorang. Hal ini ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow bahwa “minat dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal”.

g. Cita-cita

(32)

akan dikejar dan diperjuangkan, meskipun ada rintangan siswa akan mencoba untuk mengatasinya.

h. Bakat

Minat juga dipengaruhi oleh bakat siswa. Jika siswa memiliki bakat terhadap suatu kegiatan, maka akan timbul minat untuk melakukan hal itu lagi.

i. Hobi

Hobi merupakan salah satu faktor internal dalam diri siswa yang dapat menimbulkan minat. Jika siswa mempunyai hobi membaca buku maka siswa itu otomatis mempunyai minat membaca terhadap buku itu.

6. Indikator Minat Belajar

Menurut KBBI (2007:367), indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan. Dalam kaitannya dengan minat belajar, maka indikator dalam penelitian ini mengacu pada alat yang dapat memberikan keterangan tentang minat belajar siswa. Berdasarkan beberapa pengertian tentang minat belajar, maka peneliti menyusun beberapa indikator minat belajar siswa, yaitu sebagai berikut: a. Kesiapan anak sebelum pelajaran berlangsung

(33)

sudah mempersiapkan buku pelajaran atau masih asyik berbicara dengan teman-temannya. Dari hal tersebut, bisa terlihat bagaimana minat anak sebelum pelajaran berlangsung.

b. Perhatian anak saat pelajaran

Saat pelajaran berlangsung, guru bisa mengetahui siapa saja siswa yang berminat dan yang tidak berminat terhadap pelajaran. Hal ini bisa diketahui dari perhatian anak saat menyimak pelajaran yang disampaikan guru. Di dalam kelas, anak yang mempunyai minat akan bisa berkonsentrasi terhadap pelajaran. Mereka bisa memusatkan perhatian mereka terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

c. Perasaan senang terhadap pelajaran

Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap pelajaran, akan merasa senang saat pelajaran berlangsung. Mereka selalu optimis dalam mengikuti pelajaran. Mereka juga tidak bosan saat pelajaran sedang berlangsung.

d. Ketertarikan terhadap pelajaran

(34)

e. Sikap anak saat menyelesaikan tugas

Sikap yang ditunjukkan siswa saat menyelesaikan tugas dari guru bisa mencerminkan apakah mereka berminat terhadap pelajaran. Siswa yang berminat akan menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan antusias. Mereka tidak mengeluh saat guru memberikan tugas di sekolah maupun di rumah.

f. Rasa suka dan respon terhadap materi pelajaran

Siswa yang berminat terhadap materi pelajaran akan merasa suka terhadap materi pelajaran. Hal ini bisa terlihat dari respon mereka terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.

g. Keinginan yang besar terhadap suatu hal

Siswa yang berminat akan mempunyai keinginan yang besar terhadap materi pelajaran. Hal ini bisa terlihat saat siswa mengikuti kegiatan les di dalam atau di luar sekolah. Siswa yang mengikuti les mencerminkan bahwa ia mempunyai minat yang tinggi terhadap kegiatan yang mereka tekuni.

h. Materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak

(35)

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Winkel, 1989:16). Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu.Perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil/pengetahuan yang telah diperoleh seseorang.

Belajar juga dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003:68). Hal ini sependapat dengan pendapat Ahmadi (1991:121) mengenai pengertian belajar yang dipandang sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

(36)

sadar, menetap, fungsional, dan positif/aktif sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran diperlukan adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui tujuan tersebut, perlu diadakan suatu tes. Hasil dari tes tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa perubahan yang diperoleh siswa. Winkel (1983:161) menguraikan bahwa prestasi adalah suatu kecakapan nyata yang dimiliki oleh seseorang dan merupakan hasil dari proses yang dilakukannya. Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman. Adanya perubahan tampak pada prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang diberikan guru.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:895). Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas dan sebagainya (Masidjo, 1995:13).

(37)

perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemampuan belajar siswa selama masa tertentu.Suryabrata juga menegaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajarnya yang dinyatakan dengan nilai-nilai rapornya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar yang diukur dengan tes buatan guru dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh siswa.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Dimyati (1990:84) adalah sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Faktor ini timbul dari adanya kebutuhan seseorang (Roestiyah, 1982:159). Yang termasuk dalam faktor internal adalah sebagai berikut:

1) N. Ach (Need for Achievement)

Need for Achievement (N. Ach) adalah dorongan atau motif

(38)

2) Takut gagal

Takut gagal biasanya berupa perasaan cemas seperti pada waktu menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan sesuatu yang sulit dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Motif untuk menghindari kegagalan itu dapat melemahkan motif untuk meraih keberhasilan belajar.

3) Takut sukses

Takut sukses dapat membuat motivasi berprestasi seseorang menjadi melemah. Seseorang yang mempunyai keinginan untuk berhasil, namun bila dia takut keberhasilannya itu tidak dapat membuatnya populer, keinginan tersebut bisa saja tidak diwujudkan.

Selain ketiga faktor tersebut, salah satu faktor internl yang juga mempengaruhi prestasi belajar sesorang adalah persepsi (keyakinan) terhadap prestasinya. Hal ini terkait dengan kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan. Bila seseorang memiliki keinginan dan optimis dapat berhasil, pasti dia akan berusaha sesuai dengan kemampuan yang dia miliki, tidak hanya karena mudahnya tugas ataupun keberuntungan dia saat itu. b. Faktor Eksternal

(39)

udara yang panas, lingkungan dan sebagainya. Lebih lanjut Roestiyah (1982:159) menambahkan tentang macam-macam faktor eksternal yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari lingkungan sekolah

Hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa juga dapat berasal dari lingkungan sekolahnya, seperti:

(a) Interaksi guru dan siswa

Interaksi antara guru dan siswa harus tetap terjaga untuk membuat proses belajar mengajar menjadi lancar. Guru harus bersifat hangat terhadap siswa agar siswa tidak merasa segan dengan begitu siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.

(b) Cara penyajian pembelajaran

Cara penyajian pembelajaran juga mempengaruhi belajar siswa. Guru yang menggunakan metode belajar yang monoton akan membuat siswa cepat bosan sehingga tidak timbul motivasi dan minat terhadap pelajaran. (c) Hubungan antar siswa

(40)

(d) Standar pelajaran di atas ukuran

Dalam mengajar, guru harus memperhatikan kemampuan setiap siswanya di kelas. Guru sebaiknya tidak menuntut semua siswanya mampu menguasai materi, namun disesuaikan saja dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan sebelumnya.

(e) Media pendidikan

Ketersediaan media pendidikan turut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sekolah yang mempunyai banyak variasi media belajar dapat membantu siswa belajar dengan lebih baik.

(f) Kurikulum

Guru harus mampu memahami setiap siswanya, agar guru mampu membuat perencanaan sehingga dapat melayani siswa individual agar siswa dapat belajar dengan baik. Kurikulum yang disusun sekolah hendaknya juga dapat memberikan pedoman perencanaan bagi guru.

(g) Keadaan gedung

(41)

(h) Waktu sekolah

Sebaiknya anak belajar pada waktu pagi hari, di mana pagi hari pikiran anak masih segar dan jasmani dalam kondisi baik.

(i) Pelaksanaan disiplin

Penanaman sikap disiplin pada anak anak haru dilakukan sejak dini. Hal ini dikarenakan agar anak mampu memiliki sikap tanggung jawab dan disiplin dalam belajar sehingga dapat memperkuat motivasi belajarnya. (j) Metode belajar

Siswa harus diajari cara membagi waktu untuk belajar dan bermain. Harus ada keseimbangan antara belajar dan bermain agar anak tidak melulu tegang dengan belajarnya. Bila metode belajar yang dilakukan anak tepat, pasti hasil belajarnya pun dapat baik.

(k) Tugas rumah

Guru sebaiknya memberikan pekerjaan rumah tidak terlalu banyak agar siswa tidak bosan dan mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan lain.

2) Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat

(42)

(a) Mass media

Buku bacaan anak harus diawasi agar anak tidak lupa akan tugas belajarnya. Sebaiknya, anak diberikan bacaan yang sesuai dengan usianya.

(b) Teman bergaul

Teman bergaul anak pun harus diawasi, agar anak tidak salah bergaul dengan anak yang buruk sehingga dapat mempengaruhinya untuk melakukan hal yang tidak baik. Teman bergaul yang salah membuat anak menjadi seorang yang malas untuk belajar.

(c) Kegiatan lain

Kegiatan lain yang dilakukan anak, seperti bermain, berolahraga, ataupun membaca buku harus tetap diawasi agar anak tidak melupakan kewajibannya untuk belajar. (d) Cara hidup lingkungan

Cara hidup lingkungan yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Di lingkungan yang rajin belajar, anak juga akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh.

3) Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga

(43)

(a) Cara mendidik

Cara mendidik orang tua seharusnya yang wajar saja, tidak terlalu keras, ataupun tidak terlalu memanjakan anak.

(b) Suasana keluarga

Suasana keluarga yang menyenangkan dan hangat membuat anak nyaman dan termotivasi untuk belajar. (c) Pengertian orangtua

Pengertian orangtua juga diperlukan untuk anak, apalagi bila anak berada pada kondisi lemah dan kurang semangat.

(d) Keadaan sosial ekonomi keluarga

Media belajar yang diperlukan anak kadang memerluakan biaya yang tidak sedikit. Kondisi keluarga yang berada dalam ekonomi rendah biasanya tidak memungkinkan untuk membelinya sehingga dapat menghambat belajar anak.

(e) Latar belakang kebudayaan

(44)

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Di bawah ini akan disampaikan penelitian yang relevan tentang hubungan minat belajar dengan prestasi belajar. Erfi Nugraeni Puranti (2011) meneliti tentang hubungan minat belajar dengan hasil belajar matematika. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian deskriptif tingkat korelasi. Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 tahun ajaran 2010/2011. Jumlah siswa seluruhnya adalah 39 siswa. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumen. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik korelasi serial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) minat belajar siswa terdiri atas tiga kelompok yaitu kelompok minat belajar rendah (2,56%), kelompok minat belajar sedang (25,64%), dan kelompok minat belajar tinggi (71,80%); (2) hasil belajar matematika dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok hasil belajar rendah (12,82%), kelompok hasil belajar sedang (53,85%) dan kelompok hasil belajar tinggi (33,33%); (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 tahun ajaran 2010/2011 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,751 yang termasuk pada tingkat korelasi kuat (rhitung = 0,718 > rtabel = 0,408); (4) sumbangan variabel minat belajar terhadap

(45)

D. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar

Proses pembelajaran yang dialami anak akan menimbulkan perasaan senang dan tidak senang. Perasaan senang tersebut tergantung pada materi yang disampaikan apakah menarik untuk dipelajari atau tidak. Jika anak merasa senang terhadap sesuatu, maka ia akan secara terus menerus mempelajarinya. Perasaan senang tersebut akan mendorong timbulnya minat terhadap diri anak.

Anak yang mempunyai minat terhadap suatu hal cenderung untuk mempelajarinya secara berkelanjutan. Siswa yang berminat pada salah satu pelajaran, akan mempunyai semangat belajar yang tinggi terhadap pelajaran tersebut. Semangat belajar yang tinggi itu muncul karena adanya ketertarikan yang menetap. Kecenderungan yang menetap pada diri seorang siswa menunjukkan bahwa adanya ketertarikan terhadap bidang atau pengalaman yang sedang dipelajari. Anak yang mempunyai minat belajar yang tinggi, maka anak tersebut diduga akan mendapatkan prestasi belajar yang tinngi pula. Dan sebaliknya, jika anak tersebut mempunyai minat belajar yang rendah, maka anak tersebut diduga mendapatkan prestasi belajar yang rendah pula.

E. Hipotesis

(46)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif tingkat korelasi, yaitu untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan (Furchan, 2009:447). Menurut Kountur (2003:108), penelitian deskriptif tingkat korelasi artinya penelitian yang memberikan gambaran atau uraian tentang hubungan antara variabel. Dalam penelitian tersebut, terdapat dua atau lebih variabel yang diteliti untuk mengetahui hubungan yang terjadi di antara variabel-variabel tersebut, tanpa merubah variabel-variabel tersebut.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalinegoro 5 yang beralamat di jalan Nanas Raya No. 52 Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

C. Waktu Penelitian

(47)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

2. Penyusunan draft proposal

7. Pengumpulan Data Penelitian 14. Revisi skripsi

(48)

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang akan diteliti atau orang yang akan menjadi sumber informasi. Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang akan diteliti yaitu siswa kelas V yang berjumlah 52 anak, yang terdiri dari 27 siswa kelas VA dan 25 siswa kelas VB.

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 1993:91). Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel bebas

(49)

2. Variabel terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang merupakan akibat atau yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya (Furchan, 2004:46). Dalam penelitian ini, yang termasuk dalam variabel terikat adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang diperoleh siswa yang berupa pengetahuan setelah melakukan proses belajar yang diukur dengan tes buatan guru dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh siswa, mencakup skor lima mata pelajaran inti SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

F. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 1993:124). Mustaqim (2001:171), mengemukakan bahwa kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur / responden.

(50)

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data tentang minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 8 indikator yang kemudian dijabarkan ke dalam beberapa pernyataan yang berjumlah 50 pernyataan yang terdiri dari 28 item positif dan 22 item negatif. Pembuatan item/pernyataan dalam kuesioner berdasarkan kisi-kisi yang mengacu pada kajian teori dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Kuesioner dalam penelitian ini mengacu pada kerangka kuesioner milik Cicilia Era Kumala (2009), dan Erfi Nugraeni Puranti (2011) yang dikembangkan bersama Sriyati. Peneliti memakai kerangka kuesioner tersebut karena penelitian mereka sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Adapun sebaran dari item-item dan kisi-kisi dari instrumen minat belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sebaran Item Kuesioner Uji Coba Penelitian

No. Indikator Item Positif Item Negatif 1. Kesiapan anak sebelum

pelajaran berlangsung

(51)

memasuki ruangan

2 Perhatian anak saat pelajaran  Saya akan memberi

koreksi jika

penjelasan guru ada yang keliru.

(52)

pada pelajaran walaupun di luar kelas suasana ramai. 3 Perasaan senang terhadap

pelajaran

 Saya selalu optimis saat mengikuti pelajaran.

 Saya merasa senang ketika dapat

menjawab pertanyaan dari guru.

 Saya merasa senang ketika saya dapat

4 Ketertarikan terhadap pelajaran

 Saya tertarik untuk berprestasi dalam pelajaran apapun.  Saya tertarik dengan

materi pelajaran yang belum saya kuasai.

(53)

untuki mengajar. dipelajari.

 Saya akan berusaha mengerjakan soal  Saya tidak pernah

main-main saat sedang

menyelesaikan tugas dari guru.

(54)

6 Rasa suka dan respon terhadap materi pelajaran

 Saya tidak pernah bosan untuk

mengikuti pelajaran.  Saya senang ketika

guru memberikan  Saya senang ketika

saya berhasil

(55)

8 Materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak

 Saya merasa bahwa materi pelajaran yang disampaikan guru sangat bermanfaat bagi kehidupan saya.  Saya suka terhadap

materi pelajaran

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat

(56)

respon terhadap materi pelajaran

43

7 Keinginan yang besar terhadap suatu hal

Kuesioner yang digunakan sebagai uji coba penelitian dapat dilihat di Lampiran 1 halaman 83. Kuesioner ini disusun berdasarkan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Skala Likert yang digunakan yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Adapun pengukurannya sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

(57)

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1989:188). Dalam penelitian ini dokumentasi yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu daftar nilai rapor siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2. Data yang digunakan meliputi nilai lima mata pelajaran inti SD yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Peneliti memilih lima mata pelajaran inti karena dianggap sudah mewakili prestasi belajar siswa secara keseluruhan selama satu semester.

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen penelitian dilakukan sebelum kuesioner diberikan kepada responden. Tujuannya adalah untuk menghindari pernyataan-pernyatan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang sulit untuk dipahami, dan mempertimbangkan pengurangan atau penambahan butir/item.

(58)

1. Pengujian Validitas

Suharsimi (2006:170) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesutau instrumen. Azwar (2009:5) menjelaskan bahwa suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini, validitas dihitung menggunakan validitas butir dengan rumus:

= ∑ −(∑ ) (∑ )

{ ∑ −( ∑ ) }{ ∑ − (∑ ) ² }

Keterangan:

: Koefisien korelasi product moment

N : jumlah responden

 X : jumlah skor butir per item

 Y : Jumlah skor total

XY : jumlah perkalian antara skor butir per item dengan skor total

∑X2

: jumlah kuadrat skor butir per item ∑Y2

: jumlah kuadrat skor total

Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 12.00 for Windows.

(59)

dengan 0,30 (≥ 0,30). Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Azwar (2009:65), bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan rxy ≥ 0,30. Dari hasil penghitungan, item

yang dinyatakan valid akan digunakan untuk penelitian di kelas V SD Negeri Kalinegoro 5. Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Memasukkan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007.

b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS statistics 17.00 for Windows.

d. Menguji validitas dengan langkah : analyze - correlate – bivariate – memindahkan semua item ke kolom variables - beri tanda cek pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailend pada kolom Test of Significance - klik Ok.

Setelah dilakukan penghitungan, terdapat 22 item pernytaan yang valid. Untuk mengetahui hasil analisis uji coba kuesioner minat belajar , dapat dilihat pada “Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012” (lampiran 4 halaman 90). Peneliti akan merevisi item pernyataan sebanyak 2 item yang koefisien rxy mendekati 0,30. Jadi,

(60)

pernyataan. Adapun sebaran dari hasil penghitungan validitas item dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar

(61)

materi pelajaran

7 Keinginan yang besar terhadap suatu hal

3 2 5 45,47 44,46,48 -

8 Materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak

2 0 2 49 50 -

Total 28 22 50 22 28 2

2. Pengujian reliabilitas

Suharsimi (2006:196) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Lebih lanjut Kountur (2003:156) menjelaskan bahwa suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas atau rtt . Koefisien reliabilitas dinyatakan

(62)

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi

±0,91 – ±1,00 Sangat tinggi

±0,71 – ±0,90 Tinggi

±0,41 – ±0,70 Cukup

±0,21 – ±0,40 Rendah

0 – ±0,20 Sangat rendah

Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik belah dua (Split – half method). Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu

bagian pertama yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berasal dari item-item bernomor genap. Hasil dari dua belahan tersebut kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson (Masidjo, 1995:218). Adapun rumus untuk

menghitung reliabilitas yaitu sebagai berikut:

= ∑ −(∑ ) (∑ )

{ ∑ −( ∑ ) }{ ∑ − (∑ ) ² }

Keterangan:

: Koefisien korelasi product moment

N : jumlah responden

 X : jumlah skor dalam sebaran x (item skor ganjil)

 Y : Jumlah skor dalam sebaran y (item skor genap)

XY : jumlah perkalian antara item skor ganjil dengan item skor genap

∑X2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ∑Y2

(63)

Taraf reliabilitas satu tes diperoleh dengan menggunakan koefisien korelasi dari Spearman Brown yang merupakan koreksi dari koefisien korelasi product moment. Rumus koefisien reliabilitas Spearman Brown adalah sebagai berikut (Masidjo,1995:219):

= 2 × 1 +

Keterangan:

rtt : koefisien reliabilitas

rgg : koefisien gasal-genap

Setelah dilakukan penghitungan, diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,532 dan termasuk dalam klasifikasi cukup. Adapun penghitungannya dapat dilihat di lampiran 9 (Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 6 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012).

H. Teknik Analisis Data

(64)

menjadi tiga kategorik dan kemudian penghitungan menggunakan teknik korelasi triserial.

Teknik analisis serial yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi triserial. Dalam teknik ini, minat akan dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, sedang dan rendah. Data minat ini berskala ordinal. Ketiga kategori tersebut kemudian dikorelasikan dengan prestasi belajar yang berskala interval. Prestasi belajar juga dikategorikan menjadi tiga kategori, yakni kategori prestasi belajar rendah, prestasi belajar sedang dan prestasi belajar tinggi.

Analisis data korelasi serial menurut Arikunto (1989:214) dapat dirumuskan sebagai berikut:

 

rser : koefisien korelasi triserial

0r : ordinat yang lebih rendah

0t : ordinat yang lebih tinggi

M : mean

SDtot : standar deviasi total

P : proporsi individu dalam golongan

(65)

proporsi individu dalam golongan. Adapun langkah-langkah dalam menghitung yaitu sebagai berikut (Arikunto, 1989:215):

1. Mendaftar nilai prestasi belajar ke dalam 3 kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Adapun rentangnya sebagai berikut:

Tabel 3.7 Jarak Nilai Minat Tiap Kelompok Kelompok Minat Jarak Nilai Minat

Tinggi 74 – 98

Sedang 49 – 73

Rendah 24 – 48

2. Menentukan proporsi minat dalam setiap kelompok.

3. Menghitung banyaknya subyek setiap kelompok minat belajar (nk).

Rumus:

N n

Pk

Keterangan: P = proporsi

nk = banyaknya subyek dalam kelompok

N = banyak subyek seluruhnya

4. Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok.

5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi. Istilah ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi merupakan keterangan dari tinggi ordinat untuk batas antara dua kelompok dalam kurva normal.

6. Membuat tabel kerja.

(66)

7. Mencari standar deviasi total. Dapat dihitung dengan rumus standar deviasi yaitu:

2 2

1

N X X

N S

Keterangan:

S = deviasi standar N = jumlah siswa ∑X = skor total siswa

8. Menghitung korelasi serial (dalam hal ini disebut korelasi triserial, karena ada 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah) adalah dengan menggunakan rumus yang ada:

r = ∑[ ( 0 −0 ) ( ) ]

SDtot∑ ( – )

9. Uji signifikansi dalam penelitian ini menggunakan rumus:

thitung =

2

1 2

Keterangan: r = korelasi serial

n = jumlah siswa

10.Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan acuan bahwa: Jika rserial< rtabel maka Ha ditolak, dan

(67)

Setelah diketahui hasil koefisien korelasi, maka dapat disimpulkan interpretasi korelasi minat belajar terhadap prestasi belajar. Interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat ditentukan melalui tabel interpretasi nilai r menurut Sugiyono (2010:257) berikut ini:

Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Interpretasi

±0,80 – ±1,00 Sangat kuat

±0,60 – ±0,79 Kuat

±0,40 – ±0,59 Sedang

±0,20 – ±0,39 Rendah

0,00 – ±0,19 Sangat Rendah

Setelah interpretasi dari korelasi ditemukan, dapat dicari besarnya sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan minat belajar dapat dihitung menggunakan rumus:

Keterangan:

KP : Koefisien penentu rser : Koefisien korelasi

(68)

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Minat Belajar

Setelah melakukan penelitian di SD Negeri Kalinegoro 5, peneliti memperoleh data tentang minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Skor Minat Belajar

(69)

22 FGD 88 Tinggi

(70)

a. Kelompok Minat Tinggi (74 – 98)

Siswa yang berada pada kelompok minat belajar tinggi adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 74 – 98. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar, siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat tinggi adalah:

Tabel 4.2 Kelompok minat belajar tinggi

No Kode Siswa Skor Minat

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 19 siswa yang berada pada kelompok minat belajar tinggi. Adapun persentasenya sebesar:

= ∑

(71)

= 19

52 × 100 %

= 36,54 %

Jadi, persentase siswa yang berada pada kelompok minat tinggi adalah sebesar 36,54%.

b. Kelompok Minat Sedang (49 - 73)

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat sedang berada pada interval 49 – 73. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar, siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat belajar sedang yaitu:

Tabel 4.3 Kelompok minat belajar sedang

(72)

19 DVA 60

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 26 siswa yang termasuk ke dalam minat belajar sedang, sehingga presentasenya adalah:

= ∑

∑ ℎ × 100 %

= 26

52× 100 %

= 50 %

Jadi, persentase kelompok minat belajar sedang sebesar 50 %. c. Kelompok Minat Rendah (24 – 48)

Siswa yang termasuk kelompok minat rendah adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 24 - 48. Berdasarkan tabel 4.1, siswa yang termasuk kelompok minat belajar rendah yaitu:

Tabel 4.4 Kelompok minat belajar rendah

(73)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 7 siswa yang mempunyai minat belajar rendah. Persentase siswa yang berada pada kelompok ini adalah:

= ∑ ℎ

∑ ℎ × 100 %

= 7

52× 100 %

= 13,46 %

Jadi, persentase siswa yang termasuk ke dalam minat belajar rendahi sebesar 13,46%.

(74)

Diagram 4.1

Persentase Minat Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Prestasi Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, nilai prestasi belajar menggunakan nilai raport semester 2 dalam mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dalam lampiran 14 (Daftar Nilai Raport Semester 2 SD Negeri Kalinegoro 5 Tahun Pelajaran 2011/2012). Secara ringkas, prestasi belajar siswa tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa

(75)
(76)

45 YC 78 76 79 78 75 386 77

46 ZA 69 64 60 60 60 313 63

47 DVA 76 70 79 78 62 365 73

48 VAT 77 76 78 79 76 386 77

49 DPS 76 79 76 78 79 388 78

50 MK 76 79 78 80 74 387 77

51 EN 78 76 76 75 79 384 77

52 MIM 68 65 66 65 64 328 66

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 59

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui: Nilai tertinggi = 85

Nilai terendah = 59

Selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah yaitu 85 – 59 = 26. Prestasi belajar tersebut akan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Untuk itu, maka: 26 : 3 = 8,7 => dibulatkan menjadi 9 sehingga masing-masing kelompok intervalnya 9. Adapun jarak tiap kelompok prestasi belajar yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 Pengelompokkan prestasi belajar Kelompok Prestasi Belajar Interval Tiap Kelompok

Prestasi Tinggi 77 – 85

Prestasi Sedang 68 – 76

(77)

a. Kelompok Prestasi Belajar Tinggi

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah siswa dengan nilai antara 77 – 85. Berdasarkan tabel 4.5 tentang prestasi belajar siswa, siswa-siswa tersebut adalah:

Tabel 4.7 Kelompok prestasi belajar tinggi

No. Kode

(78)

= ∑

∑ × 100%

= 21

52× 100%

= 40,38%

Jadi, persentase kelompok prestasi belajar tinggi adalah 40,38%.

b. Kelompok Prestasi Belajar Sedang

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah siswa dengan nilai antara 68 – 76. Berdasarkan tabel 4.5, siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah:

Tabel 4.8 Kelompok prestasi belajar sedang

(79)

Jumlah siswa dalam kelompok ini sebanyak 13 siswa, sehingga dapat dihitung persentasenya yaitu sebagai berikut:

= ∑

∑ × 100%

= 13

52× 100%

= 25,00%

Jadi, persentase siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah 25,00%.

c. Kelompok Prestasi Belajar Rendah

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar rendah adalah siswa dengan nilai antara 59 – 67. Berdasarkan tabel 4.5, siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah adalah:

Tabel 4.9 Kelompok prestasi belajar rendah

(80)

12 DDM 65 60 60 64 71 320 64

13 GAW 61 66 63 64 61 315 63

14 ZA 69 64 60 60 60 313 63

15 SK 66 64 50 60 68 308 62

16 TDC 62 60 66 60 60 308 62

17 DW 64 60 58 64 60 306 61

18 DS 60 58 55 60 60 293 59

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 18 siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah. Adapun persentasenya adalah sebagai berikut:

= ∑ ℎ

∑ ℎ × 100 %

= 18

52× 100%

= 34,62%

Jadi, persentase kelompok prestasi belajar rendah adalah 34,62%.

(81)

Diagram 4.2

Persentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Kalinegoro 5 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

3. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar a. Hipotesis

1) Hipotesis Nol (H0)

Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

2) Hipotesis Statistik (Ha)

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

40,38%

25,00% 34,62%

Prestasi Belajar Siswa

Tinggi

Sedang

(82)

b. Hasil Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji hipotesis nol. Hipotesis nol diterima apabila koefisien rhitung lebih kecil dari

koefisien rtabel. Sebaliknya, hipotesis nol ditolak apabila koefisien

rhitung lebih besar dari koefisien rtabel.

Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012, peneliti menggunakan teknik korelasi serial dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang diajukan, akan diterima atau ditolak. Langkah-langkah penghitungan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar yaitu:

1) Membuat tabel skor minat belajar dengan prestasi belajar Tabel 4.10 Tabel skor minat belajar dengan prestasi belajar

(83)
(84)

48 FRS 88 Tinggi 75 Sedang 5625

49 FGD 88 Tinggi 69 Sedang 4761

50 SSL 89 Tinggi 83 Tinggi 6889

51 Afe 92 Tinggi 77 Tinggi 5929

52 MCS 94 Tinggi 77 Tinggi 5929

Jumlah 1473 114391

TOTAL 3771 275905

2) Menentukan banyaknya subyek tiap kelompok minat belajar Berdasarkan tabel Tabel 4.10, diperoleh data banyaknya subyek tiap-tiap kelompok, yaitu:

Tabel 4.11 Jumlah subjek tiap kelompok minat belajar Kelompok No. Urut nk

Rendah 1 –7 7

Sedang 8 – 33 26

Tinggi 34 – 52 19

3) Menghitung proporsi individu dalam setiap kelompok Tabel 4.12Proporsi minat setiap kelompok

Kelompok Proporsi

Rendah = = 7

52 = 0,135

Sedang = = 26

52= 0,50

Tinggi = = 19

52= 0,365

(85)

4) Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok

Tabel 4.13 Rata-rata (mean) setiap kelompok

Kelompok Mean

Ordinat ditentukan dengan melihat lampiran 17 mengenai tabel ordinat kurva normal.

Tabel 4.14 Nilai ordinat

P Ordinat

Rendah (0,1346) 0,21712 Tinggi (0,3654) 0,37588

6) Membuat tabel kerja

(86)

7)Menghitung standar deviasi total Diketahui : N = 52

∑ X = 3771

∑ X² = 257905

Dari data di atas, dapat dihitung standar deviasi totalnya sebagai berikut:

SD = 1 × N∑X2 −(∑X)2

SD = 1

52 × (52× 257905) −(3771) 2

SD = 1

52 × √14347060−14220441

SD = 1

52 × √126619

SD = 1

52 × 355,835

SD = 6,842

8)Menghitung korelasi serial

rser =

∑[ ( − ) ) ( ) ]

SDtot ∑[( ) )2 P ]

Keterangan :

rser : koefisien korelasi serial

Gambar

Tabel Skoring (1,2,3,4)  Hasil Uji Coba Kuesioner
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Sebaran Item Kuesioner Uji Coba Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Untuk mewujudkan besarnya potensi areal hutan Perum Perhutani tersebut sebagai areal produsen kedelai, telah dilaksanakan sosialisasi gelar teknologi budi daya kedelai di

[r]

Hasil: Ada 26% responden mendapat pelayanan kurang baik dan masih ada beberapa keluhan yang harus menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan dari atribut

Berdasarkan ketiga tahapan dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa wisata di Desa Sukawening dapat dikatakan bahwa masyarakat mulai memiliki semangat dan

Kegiatan Penutup melalui Google Classroom (10 Menit)  Siswa menjawab pertanyaan melalui tautan google form yang diberikan guru  Peserta didik diminta untuk menyimpulkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang manajemen penghimpunan, pendistribusian dan pendayagunaan dana yang diterima oleh Badan Amil Zakat Daerah