• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saat ini, khususnya di daerah kecamatan baureno, kabupaten bojonegoro banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya perkawinan yang dicatatkan di kantor yang berwenang. Salah satu dampak yang muncul ketika perkawinan tidak dicatakan adalah anak yang dilahirkan dalam hubungan perkawinan semacam itu, tidak diakui negara. Ketentuan tentang perkawinan diatur dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Memang dalam pasal 2 ayat (1) UU 1/1974 disebutkan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Sehingga selama perkawinan itu sah menurut agamanya masing-masing, maka perkawinan itu sah. Akan tetapi, ayat ke (2) pasal yang sama mensyaratkan setiap perkawinan untuk dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebenarnya syarat perkawinan sah sudah diatur dalam ayat (1), namun ayat (2) memberikan syarat administrasi suatu perkawinan agar mendapat legitimasi hukum. Status anak semacam ini diperjelas lagi dalam pasal 42 UU Perkawinan yang menyebutkan bahwa anak sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan sah, sedangkan perkawinan yang sah berdasarkan pasal 2 ayat (1) adalah perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Dari ketentuan diatas jika diartikan secara bersamaan maka anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam suatu perkawinan yang sah menurut agama atau kepercayaan dari suami dan istri atau anak yang lahir sebagai akibat dari perkawinan menurut agama dan kepercayaan yang dianut oleh suami dan istri yang melangsungkan perkawinan. Konsekuensinya, anak yang lahir dalam perkawinan yang tidak dicatat, adalah anak yang tidak sah atau anak luar kawi

Akan tetapi ketika ditelaah, maka terlihat ada pengertian inkonsisten berdasarkan makna tekstual dalam rumusan pasal 2 ayat (2) UU perkawinan dengan penerapan secara

konstektual. Jika pasal 42 UU Perkawinan menyebutkan bahwa anak sah adalah anak

yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat dari perkawinan yang sah, seharusnya persoalan mengenai keabsahan anak tidak boleh dikaitkan dengan pencatatan perkawinan, karena keabsahan perkawinan sendiri tidak mengandung pengertian bahwa perkawinan

KULIAH KERJA NYATA–BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN-BBM) KE-54 UNIVERSITAS AIRLANGGA

KELURAHAN KAUMAN, KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

19 JULI – 11AGUSTUS 2016

32 itu sah jika telah dicatatkan, melainkan hanyalah selama perkawinan itu dilakukan menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Hal inilah yang kami rasa perlu dipaparkan dan dijelaskan kepada masyarakat umum, baik secara teori maupun dalam prakteknya. Oleh karena itu, kami mendatangkan pembicara Dr. Ghansham Anand, SH., M.KN., dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga, James Butarbutar,S.H., M.Hum., Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Timur dan D.Y. Witanto, S.H., hakim Pengadilan Negeri Bojonegoro.

Dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya warga Desa Kauman dan masyarakat sekitar sangat antusias terhadap seminar yang diadakan terbukti dengan peserta seminar yang datang sejumlah 115 orang yang jelas melampaui target peserta yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu antusias masyarakat juga terlihat dari pertanyaan pertanyaan yang membanjiri setiap termin. Seminar tersebut berlangsung sejak 18.30 – 21.00 yang dibagi menjadi 2 sesi.

Dalam pelaksanaan seminar tersebut kami menemukan kendala umum yang selalu terjadi dalam setiap proker yang kami laksanakan yakni yang berupa warga desa yang tidak terbiasa datang tepat waktu yang menyebabkan kegiatan tersebut mundur selama 30 menit walaupun pemateri telah siap untuk memulai seminar. Jumlah peserta yang lebih dari 2 kali lipat target menyebabkan panitia harus mendadak menyiapkan kursi tambahan serta konsumsi tambahan. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa sebenarnya warga desa memiliki antusias yang cukup tinggi namun masih harus memperbaiki budaya datang tidak tepat waktu yang nampaknya sudah menjadi hal umum yang dapat dimaklumi bahkan oleh perangkat desa sekalipun.

Dari penyelenggaraan kegiatan tersebut yang perlu diperbaiki dari pihak panitia yaitu mengetahui culture dari masyarakat setempat serta mengetahui interest dari warga sekitar sehingga benar-benar siap dalam hal terjadinya jumlah peserta yang melampaui target. Selain itu ada baiknya panitia memberikan undangan 1 jam lebih awal sebelum acara dimulai untuk mengantisipasi kebudayaan warga yang selalu datang tidak tepat waktu. Dan yang kami harapkan dapat diubah dari kebiasaan masyarakat setempat adalah untuk lebih menghargai waktu sehingga tidak selalu menyepelekan waktu pelaksanaan acara.

KULIAH KERJA NYATA–BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN-BBM) KE-54 UNIVERSITAS AIRLANGGA

KELURAHAN KAUMAN, KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

19 JULI – 11AGUSTUS 2016

33

I. Jalan Sehat

Dalam rangka pengembangan aktivitas pemuda Desa Kauman Kecamatan Baureno di berbagai bidang kegiatan, khususnya olahraga maka dari itu program Jalan Sehat diselenggarakan. Karang Taruna Desa Kauman dan Mahasiswa KKN – BBM 54 Universitas Airlangga bekerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan ini pada tanggal 7 agustus 2016 dimaksudkan agar kegiatan ini menjadi salah satu euforia perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 71 di Desa Kauman. Kegiatan ini diikuti oleh hampir seluruh masyarakat Desa Kauman dengan total 4000 buah kupon undian berhadiah terjual dan total hadiah sejumlah 4 juta rupiah. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh secara moral maupun finansial dari pemerintah Desa Kauman. Namun sedikit kesalahan terjadi pada penentuan rute / jalur jalan sehat sehingga beberapa rombongan barisan terpisah selama beberapa waktu dan banyaknya jumlah hadiah membuat kegiatan ini berakhir cukup lama sehingga suasana menjadi kurang begitu kondusif. Secara keseluruhan, acara berlangsung meriah dengan antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini. Melalui jalan sehat ini nantinya silaturahmi antar masyarakat akan senantiasa terjaga dan diharapkan masyarakat Desa Kauman dapat memiliki budaya hidup sehat.

KULIAH KERJA NYATA–BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN-BBM) KE-54 UNIVERSITAS AIRLANGGA

KELURAHAN KAUMAN, KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

19 JULI – 11AGUSTUS 2016

34

BAB 5

Dokumen terkait