• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENAM PERNAPASAN

Dalam dokumen MODUL LABORATORIUM RADIO.doc (1,021Kb) (Halaman 43-67)

MODUL LABORATORIUM RADIO

SENAM PERNAPASAN

Adalah untuk melatih seluruh perangkat bicara. Termasuk bagian badan lain yang terkait dalam fungsi penggunaan perangkat bicara. Dengan senam pernapasan yang dilatih dengan baik bisa mengeluarkan ‘Suara diafragma’.

Suara diafragma adalah suara yang terbentuk dari rongga perut, dimana keuntungannya adalah suara menjadi lebih bertenaga, bulat dan terdengar jelas, keras tanpa harus berteriak, mampu mengatur stamina dan memperjelas intonasi serta aksentuasi.

HUMMING DIAFRAGMA :

1. M A I N ... Nafas dikeluarkan pelan-pelan 2. M E I N ... Nafas dikeluarkan pelan-pelan 3. M O U N ... Nafas dikeluarkan pelan-pelan

Untuk mendapatkan suara diafragma yang bagus, ada 15 jurus pelatihan yang harus dikuasai, yaitu :

No Teknik Kegunaan Gerakan

muka menguncupkan jari-jari kedua tangan, muka dilebarkan dengan menjulurkan lidah sejauh mungkin

2 Mengatupkan gigi Melemaskan otot rahang

Gigi dikatupkan dengan kuat, sementara bibir terbuka, bersamaan dengan itu kedua tangan dikepalkan 3 Melipat lidah ke atas Melatih dan

melemaskan lidah

Lidah dilipat keatas menyentuh langit-langit, sambil menekan barisan gigi bagian atas. Gerakan dilakukan 10 kali, masing-masing selama 5 hitungan. 4 Melipat lidah ke

bawah

Melatih dan

melemaskan lidah

Lidah dilipat kebawah dan menekan barisan gigi bawah (Lakukan seperti melipat lidah keatas)

5 Lidah menyapu bibir Melatih pernafasan dan melemaskan bibir

Lidah dilipat kebawah diluar bibir. Gerakan melingkar dari bibir bawah keatas

6 Motor boat Melatih pernafasan dan melemaskan bibir

• Tarik nafas dalam-dalam, kemudian nafas dikeluarkan pelan-pelan melalui bibir, sehingga bibir bergetar dan berbunyi seperti mesin motor boat.

• Nafas dikeluarkan sambil

membungkukkan badan,

sementara pergelangan tangan

digoyang-goyangkan.

7 Urut rahang Melemaskan otot muka Jari-jari mengurut pipi dari muka ke belakang dan disaat yang sama rahang bawah digerakkan berputar menyamping

8 Latihan leher Memperkuat otot-otot leher dan bahu

Berdiri dengan kaki direntangkan terbuka, tangan dipinggang. Kemudian leher digerakkan kekanan dan kekiri

9 Pijat kerongkongan Melemaskan

kerongkongan dan pita suara

• Tarik nafas, dan keluarkan perlahan-lahan sambil mengucapkan huruf A.

• Sementara itu jari-jari memijit leher / kerongkongan dengan gerakan ke atas dan ke bawah.

10 Memutar bahu Memperkuat bahu

sehingga mampu

menahan rasa lelah karena duduk dalam waktu lama.

Memutar sendi bahu ke belakang, sementara kedua lengan tegak lurus ke bawah.

11 Angel wings Memperkuat bahu Kedua lengan lurus kedepan dengan jari-jari terbuka, kemudian lengan didorong kedepan dengan kekuatan bahu.

Bergantian dengan lengan kiri dan lengan kanan, sementara jari-jari digerakan seperti tari kecak.

12 Ping Pong Memperkuat bahu dan

artikulasi (anti poping)

• Sama seperti yang dilakukan dalam gerakan Angel Wings, hanya saja jari-jari dikepalkan sehingga gerakan seperti orang meninju.

Ketika lengan digerakan kedepan dan kebelakang, mulut berbunyi ping-pong. Dan akhir dari gerakan ini tangan ditarik ke atas.

13 Nafas panjang Memperkuat nafas Menarik nafas dengan kepala mendongak. Kemudian nafas dikeluarkan perlahan sampai habis. Lalu badan dibungkukkan sambil tangan menekan perut, maksudnya menghabiskan nafas

14 Pip Pap (Menarik perut)

Memperkuat otot-otot

diafragma dan

pernafasan

Tangan berkacak pinggang, lakukan gerakan menekan perut ke dalam sambil mengeluarkan nafas secara cepat, bahu tidak boleh bergerak. 15 Reaching The Star Melatih dan • Posisi badan menunduk dengan

(meraih bintang) memperkuat otot pinggang

kedua lengan bergantung lemas kebawah. Kemudian badan diputar kekanan dan kekiri mengikuti tangan yang mengarah keatas, seperti hendak meraih bintang.

Posisi ini dilakukan hingga pinggang tertarik dengan ujung kaki menyentuh lantai, gerakan ini popular dengan sebutan gaya John Travolta.

Pelaksanaan senam ini harus dilaksanakan setiap hari. Apabila telah mahir, maka akan dilanjutkan dengan menggali ‘Suara Diafragma’ dengan cara ‘Humming’.

MODUL LABORATORIUM RADIO

PERTEMUAN 6

Script Reading. (teknik membaca naskah)

Teknik siaran dengan mengunakan atau membaca naskah siaran (script) yang sudah disusunnya sendiri atau dengan bantuan penulis naskah siaran (script writer).

Untuk mencapai hasil optimal, seorang penyiar harus mampu mengutarakan kata demi kata seolah-olah diucapkan tanpa bantuan naskah (spoken reading), yaitu dengan cara:

1) Memahami dan menghayati isi naskah secara keseluruhan.

Modul Laboratorium Radio Page 48 of 68 Tujuan Praktikum :

1. Pemahaman dan penguasaan teknik dasar siaran “Scriptreading Technique” (siaran dengan menggunakan atau membaca naskah).

Target Praktikum :

1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya siaran dengan menggunakan atau membaca naskah).

Jika perlu, menggunakan tanda-tanda khusus dalam naskah untuk membantu kelancaran penyampaian, misalnya tanda garis miring satu (/) sebagai pengganti koma, garis miring dua (//) sebagai pengganti titik, dan strip bawah ( _ ) sebagai tanda pengucapan satu kesatuan. Contoh: Tentara yang datang itu/ tingal menunggu perintah tembak// Ribuan demonstran menggelar unjuk rasa anti Israel//

2) Mengeluarkan suara (bicara) seakan sedang “ngobrol” atau bercerita kepada seorang teman. Naskah dianggap hanya sebagai “contekan” data.

3) Menggunakan gerakan tubuh (gesture) dan senyuman untuk menambah bobot bicara.

4) Sebelum mengudara, berlatih dengan mengeluarkan suara (bukan dalam hati), sekaligus melatih intonasi, aksentuasi, artikulasi, dan speed.

5) Meletakkan naskah di tempat yang mudah dijangkau.

6) Jangan sampai terpaksa membalik halaman naskah sambil berbicara, sebaiknya naskah tidak ditulis bersambung pada sebalik halaman.

7) Sambil berbicara, membayangkan lawan bicara (pendengar) ada didepan kita, atau seolah-olah sedang menerangkan sesuatu via telepon.

LATIHAN!!

Buatlah naskah siaran radio mengenai berita kecelakaan dan bencana alam, lalu peraktekkan.

MODUL LABORATORIUM RADIO

PERTEMUAN 7

Teknik Ad Libitum (Adlibbing Technique)

Yaitu teknik siaran dengan cara berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa tekanan, sesuai dengan seleranya (ad libitum means to speak at pleasure, as one wishes, as one desires) dan tanpa naskah.

Untuk mencapai hasil optimal, penyiar yang melakukan teknik ad libitum harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

Modul Laboratorium Radio Page 50 of 68 Tujuan Praktikum :

1. Pemahaman dan penguasaan teknik dasar siaran “Adlibbing Technique” (siaran tanpa naskah).

Target Praktikum :

1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya siaran tanpa menggunakan naskah atau membaca naskah.

1) Menggunakan bahasa sederhana, yaitu bahasa sehari-hari yang biasa digunakan dalam percakapan antarpribadi (bahasa tutur)

2) Mencatat terlebih dahulu pokok-pokok penting yang akan disampaikan selama siaran agar sistematis dan sesuai waktu yang tersedia. Penyiar berbicara dengan bantuan catatan tersebut (using note).

3) Menguasai information behind information, yakni memahami keseluruhan informasi yang disajikan dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan inforamasi yang disampaikan. Dengan begitu, penyiar bisa berimrovisasi dalam siaran secara proporsional dan tidak melantur (out of context).

4) Menguasai istilah-istilah khusus (jargon) dalam bidang-bidang tertentu, sehingga pembicaraan tampak “bernas”, berkualitas, dan meyakinkan. Dalam siaran berita sepakbola misalnya, penyiar harus menguasai istilah-istilah seperti corner, tendangan first time, striker, ball posession, dan sebagainya.

5) Menguasai standarisasi kata, antara lain standar pengucapan slogan atau motto stasiun radio, sapaan pendengar (station call), terminologi musik atau lagu, frekuensi, dan line telepon yang bisa dihubungi pendengar untuk minta lagu, berkomentar, atau berinteraksi dengan penyiar atau narasumber.

6) Mencegah atau menghindari pengucapan kata-kata yang tidak wajar atau melanggar kesusialaan, misalnya kata-kata cabul, menyinggung perasaan, atau melecehkan suku dan pemeluk agama tertentu (melanggar SARA).

LATIHAN!!

MODUL LABORATORIUM RADIO

PERTEMUAN 8

Format Clock

Perencanaan siaran adalah secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, setahun. Perencanaan siaran/format radio tersebut bisa dibuat dengan cara format clock. Format Radio disebut dengan sistem format clock, karena terdiri atas unsur-unsur seperti:

-Narasi penyiar

Modul Laboratorium Radio Page 52 of 68 Tujuan Praktikum :

1. Pemahaman dan penguasaan teknik pembuatan pedoman siaran detik per detik atau menit per menit berupa Format Clock.

Target Praktikum :

1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya membuat pedoman siaran detik per detik atau menit per menit berupa format clock.

-Siklus musik -Termin iklan

-Promo radio dan promo program -Laporan lalulintas, cuaca dan reportase.

Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam tertentu. Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase, Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening. Pada malam hari didominasi oleh program bincang-bincang, semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa.

Sebelum membuat format clock, terlebih dahulu dibuat rundownnya. Rundown merupakan urutan elemen dalam sebuah program beserta timeline yang lengkap, Rundown pada dasarnya merupakan hot clock dalam bentuk tabel sehingga elemen-elemen yang terdapat dalam rundown pun akan sama dengan elemen-elemen yang terdapat dalam hot clock.

Berikut adalah cara membuat format clock dengan acuan rundown pada program acara Radio dengan menggunakan Microsoft word dan excel :

1) Pertama blok semua yang ada pada kolom running order dan actual time (dalam hitungan detik, anda hitung sendiri, tergantung waktu putarannya).

2) Lalu paste ke excel seperti ini, (akan memanjang, panjang tergantung seberapa banyak data yang anda copy tadi)

3) Selanjutnya kolom total diganti menjadi next program, dan total waktu (per detik) yang telah di hitung tadi dikurang dengan 3600. (3600 menit =1jam), karena format clock di buat hanya dalam waktu satu jam siaran, jadi jika ada

siaran yang berdurasi 3 jam, maka format clock yang harus dibuat 3. Jika sudah dirubah maka tampilan akan seperti ini:

4) Langkah selanjutnya blok sekali lagi semua nya dan klik insert yang ada pada toolbar, dan pilih Pie (yang nomor 1)

6) Selanjutnya pilih chart layout, pilih layout 5, seperti gambar ini:

7) Maka akan seperti:

8) Jadinya memang tidak beraturan, lalu rapikan pie tersebut secara perlahan, klik pada tulisan yang tidak beraturan tersebut, maka akan muncul banyak kotak-kotak kecil, lalu pindahkan, dan atur jarak masing-masing kotak-kotak sampai rapi (dengan cara di drag) :

9) Chart title juga dapat di klik untuk mengganti namanya, sekarang tiba pada finishing. Klik Pie tersebut dan copy.

10) Dan paste pada Microsoft word di tempat yang di inginkan. (Perlu diingat ketika sudah di MS.Word pie ini telah menjadi Picture bukan lagi MS.Excel)

LATIHAN!!

1. Buatlah rundown sebuah acara radio, lalu buatlah format clocknya. 2. Buatlah format clock berdasarkan data run down berikut ini:

MODUL LABORATORIUM RADIO

PERTEMUAN 9

Prinsip Penulisan

1. ELF – Easy Listening Formula. Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.

Modul Laboratorium Radio Page 60 of 68 Tujuan Praktikum :

1. Pemahaman dan penguasaan teknik menulis dan pembuatan naskah siaran radio.

Target Praktikum :

1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya membuat naskah iklan, insert renungan dll.

2. KISS – Keep It Simple and Short. Hemat kata, tidak mengumbar kata. Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).

3. WTYT – Write The Way You Talk. Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis untuk “disuarakan”, bukan untuk dibaca.

4. Satu Kalimat Satu Nafas. Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.

Teknis penulisan: pilihan kata

1. Spoken Words. Pilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken words), e.g. jam empat sore (16.00 WIB), 15-ribu rupiah (Rp 15.000), dll. 2. Sign-Posting. Sebutkan jabatan, gelar, atau keterangan sebelum nama orang.

Atribusi/predikat selalu mendahului nama, e.g. Ketua DPR –Agung Laksono — mengatakan…

3. Stay away from quotes. Jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, e.g. Ia mengatakan siap memimpin demo (”Saya siap memimpin demo,” katanya).

4. Avoid abbreviation. Hindari singkatan atau akronim, tanpa menjelaskan kepanjangannya lebih dulu, e.g. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri –BEM UIN—Bandung menggelar… (Ketua BEM UIN Bandung –Fulan—mengatakan…).

5. Subtle repetition. Ulangi secara halus fakta-fakta penting seperti pelaku atau nama untuk memudahkan pendengar memahami dan mengikuti alur cerita, e.g. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan… Menurut Presiden…. Kepala Negara juga menegaskan….

6. Present Tense. Gunakan perspektif hari ini. Untuk unsur waktu gunakan kata-kata “kemarin”, “hari ini”, “besok”, “lusa”, bukan nama-nama hari (Senin s.d. Minggu). Mahasiswa UIN Bandung melakukan aksi demo hari ini… Besok mereka akan melanjutkan aksi protesnya…

7. Angka. Satu angka (1-9) ditulis pengucapannya. Angka 1 ditulis “satu” dst. Lebih dari satu angka, ditulis angkanya. Angka 25 atau 345 jangan ditulis: duapuluh lima, tigaratus empatpuluh lima. Angka ratusan, ribuan, jutaan, dan milyaran, sebaiknya jangan gunakan nol, tapi ditulis: lima ratus, delapan ribu, 15-juta,

8. Mata uang. Ditulis pengucapannya di belakang angka, e.g. 600-ribu rupiah (Rp 600.000), 500-ribu dolar Amerika Serikat (US$ 50.000)

Tanda baca khusus

1. Dash. tanda garis pisah (–) untuk sebelum nama atau kata penting atau butuh penekanan.

2. Punctuation. Tanda Sengkang, yaitu tanda-tanda pemenggalan (-) untuk memudahkan pengucapan singkatan kata yang dieja. M-U-I, B-A-P, W-H-O, P-U-I, dsb.

3. Garis Miring. Jika perlu, gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti koma atau sebagai tanda jeda untuk ambil nafas, garis miring dua (//) untuk ganti titik, dan garis miring tiga (///) untuk akhir naskah.

Contoh:

Menjelang Pemilu 2009/ sedikitnya sudah 54 partai politik/ mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM// Mereka akan diverifikasi untuk ikut Pemilu. Menurut pengamat politik –Arby Sanit/ banyaknya parpol itu menunjukkan animo elite untuk berkuasa masih tinggi///

Dalam membuat naskah iklan radio, kita harus mengetahui konsep dari produk yang akan kita iklankan. Setelah itu dibuatkan konsep naskah iklan radio dengan mempertimbangkan skenario iklan, apakah dialog atau monolog.

Lalu menentukan musik atau menggunakan sound FX dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang mendukung skenario. Sound FX yang diinginkan harus diproduksi dari potongan lagu atau beberapa sound FX lainnya.

Berikut adalah istilah-istilah yang dipakai dalam naskah audio:

Istilah Makna

Music Menunjukkan kepada sutradara bahwa di baris itu harus diselipkan music

Sound Effect (FX) Suara-suara pendukung untuk menciptakan suasana tertentu

Fade In Petunjuk bagi sutradara atau pelaku bahwa harus diciptakan situasi bahwa seolah-olah ada orang mendekat Fade Out Kebalikan dari fade in, petunjuk bagi sutradara atau

pelaku bahwa harus diciptakan situasi bahwa solah-olah ada orang menjauh.

Off Mike Harus diciptakan seolah-olah ada orang berbicara dari jauh Cross fade Dua bunyi yang berpapasan

Music

IN-UP-DOWN-UP

Musik masuk volume standar lalu mengecil dan menghilang

Music

IN-UP-DOWN-UNDER

Music masuk volume standar kemudian menjadi latar belakang iklan

Annoucer (ANN) Penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa suatu acara atau suatu program akan disampaikan

Narrator (NRR) Hampir sama dengan penyiar, bedanya apa yang disampaikan narrator sudah memasuki materi program.

MODUL LABORATORIUM RADIO

PERTEMUAN 10

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat membaca naskah dalam siara radio di antaranya intonasi yang tepay, artikulasi dan volume suara. Tidak seperti ditelevisi

Modul Laboratorium Radio Page 64 of 68 LATIHAN!!

1. Buatlah naskah iklan tentang layanan kesehatan. 2. Buatlah naskah iklan produk barang.

Tujuan Praktikum :

1. Pemahaman dan penguasaan teknik-teknik membaca naskah siaran radio. (scriptreding)

Target Praktikum :

1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya membaca naskah siaran radio yang meliputi artikulasi, intonasi, stressing, infleksi, dll sehingga mencapai teknik ”spokenreading” dan/atau story telling.

yang juga membutuhkan gestur tubuh, mimik atau ekspresi wajah, serta kontak mana dengan pendengar.

Kemampuan membaca naskah radio menuntut penyiar untuk mengkomunikasikan teks yang dibaca kepada orang lain dengan lafal, intonasi, jeda, dan irama. Kejelasan dan ketepatan penyiar dalam mengkomunikasikan naskah siaran radio sangat diperlukan agar naskah yang dibaca dapat dipahami oleh orang lain dengan mudah sehingga orang lain terkesan dan tertarik dengan isi naskah siaran radio tersebut.

Berikut ini merupakan contoh naskah berita dalam siaran radio:

1. News Flash

DARI JAKARTA/ PESAWAT BOEING 747 DARI MASKAPAI ADAM AIR SIANG TADI DINYATAKAN HILANG DARI PANTAUAN RADAR// PESAWAT DENGAN NOMOR PENERBANGAN G-235 TERSEBUT HILANG DI SEKITAR PERAIRAN MAMUJU SULAWESI SELATAN SEKITAR JAM 04.00 WIB// SEDIANYA PESAWAT DENGAN 104 PENUMPANG JURUSAN SURABAYA TUJUAN MANADO TERSEBUT AKAN TRANSIT TERLEBIH DAHULU DI MAKASAR// HILANGNYA PESAWAT ADAM AIR TERSEBUT MAKIN MELENGKAPI CERITA BURUKNYA PELAYANAN TRANSPORTASI DI INDONESIA///

2. Straight News

PM/ RATUSAN MAHASISWA DARI EMPAT PERGURUAN TINGGI SWASTA YOGYAKARTA, MASING-MASING UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, UNIVERSITAS MUHAMMADIAH YOGYAKARTA, UNIVERSITAS ATMAJAYA DAN UNIVERSITAS JANABADRA YANG

TERGABUNG DALAM SOLIDARITAS MAHASISWA YOGYAKARTA ATAU SMY, SIANG INI MENGGELAR AKSI DEMO DI BUNDARAN UGM// MEREKA MENUNTUT SBY TURUN DARI KURSI PRESIDEN KARENA MANDAT DARI RAKYAT TELAH DICABUT// MENURUT KORLAP AKSI YANG JUGA PRESIDEN MAHASISWA UII/ DANANG PARIKESIT/ SELAMA SETENGAH PERIODE PEMERINTAHANNYA SBY DIANGGAP GAGAL MEMIMPIN NEGERI INI// ALIH-ALIH MENSEJAHTERAKAN RAKYAT – SBY JUSTRU SIBUK DENGAN KONFLIK INTERNAL DI KABINETNYA// DANANG MENGUNGKAPKAN/ PRESIDEN YANG TERKENAL DENGAN LAGU “PELANGI DI MATAMU” KETIKA BERKAMPANYE PILPRES 2004 TERSEBUT JUGA DIANGGAP TIDAK MEMILIKI SIKAP TEGAS ALIAS PERAGU DALAM MENGAMBIL SETIAP KEPUTUSAN POLITIKNYA// JUSUF KALLA SEBAGAI WAKIL PRESIDEN JUSTRU DIANGGAP MENDOMINASI KEPUTUSAN SBY//

BERIKUT PETIKAN STATEMEN KORLAP AKSI/ DANANG PARIKESIT:

“Kami menuntut agar SBY segera turun dari kekuasaannya// mandat yang diberikan oleh rakyat sejak 2004 lalu ternyata tidak dipergunakan secara efektif// SBY malah cenderung menjadi pemimpin peragu tanpa harapan dan berada di bawah tekanan partai politik//

PM/ LEBIH LANJUT DANANG MENGUNGKAPKAN/ JIKA KINERJA SBY DALAM SETAHUN MENDATANG TIDAK BERUBAH/ SMY BERSAMA ELEMEN MAHASISWA LAINNYA TAK RAGU-RAGU UNTUK MELAKUKAN AKSI MOGOK NASIONAL// SEMENTARA ITU PM/ DI TENGAH AKSI SMY TERSEBUT JUGA DIGELAR AKSI

HAPPENING ART YANG MENGGAMBARKAN KETIDAK-BERDAYAAN PEMERINTAH DALAM MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA//

DEMIKIAN PM/ REPORTER TRIJAYA FM YOGYAKARTA RAHMAT ARIFIN MELAPORKAN// KITA KEMBALI KE STUDIO DI JAKARTA//

3. Berita baca

PM/ APAKAH ANDA TERMASUK SALAH SATU PRIA YANG MENGALAMI KEBOTAKAN? HM…MUNGKIN SAATNYA ANDA MULAI HARI INI HARUS SERING-SERING MINUM KOPI// LHO… KOK?

MENURUT PENELITIAN DARI COLUMBIA UNIVERSITY/ KOPI TERNYATA MANJUR UNTUK MENCEGAH KEBOTAKAN SEKALIGUS MENYUBURKAN RAMBUT// PARA ILMUAN COLUMBIA UNIVERSITY SETAHUN TERAKHIR GIAT MENGOBSERVASI SEKITAR SERATUS PRIA YANG MENGALAMI KEBOTAKAN// DALAM EKSPERIMEN TERSEBUT/ 50 PRIA DIBERIKAN MINUMAN DENGAN KADAR KAFEIN YANG CUKUP TINGGI-SEMENTARA 50 LAINNYA TIDAK//

SETELAH 6 BULAN PENELITIAN/ TERNYATA 50 PRIA YANG

Dalam dokumen MODUL LABORATORIUM RADIO.doc (1,021Kb) (Halaman 43-67)

Dokumen terkait