• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.7. Sensor Suhu MLX90614

MLX90614 yang merupakan sensor suhu contactless (nirsentuh). Artinya untuk mengukur temperatur suatu benda, sensor tidak perlu bersentuhan langsung dengan benda tersebut. Cukup arahkan sensor ke objek yang ingin diukur suhunya.

Prinsip Kerja

Bagaimana bisa? Sensor ini bekerja dengan menyerap sinar inframerah yang dipancarkan suatu benda. Karena sensor ini tidak bersentuhan fisik dengan benda yang diukur, maka sensor ini memiliki rentang pengukuran yang luas dari -70°C ke +380°C

Radiasi infra merah adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang dari 0.7 hingga 1000 mikron. Namun Hanya 0.7 – 14 mikron yang dapat digunakan untuk mengukur suhu.

Karena intensitas energi inframerah yang dipancarkan suatu benda akan berbanding lurus dengan suhunya. Maka menggunakan sistem optik dan detektor yang canggih, dapat dirancang sebuah sensor yang mampu mengindera radiasi inframerah hanya dengan dengan

19

panjang gelombang pada rentang 0.7 – 14 mikron seperti diaplikasikan pada banyak produk termometer nirsentuh.

Detektor fotosensitif yang terdapat dalam sensor akan mengubah energi inframerah menjadi menjadi sinyal listrik yang berbanding lurus dengan suhu objek yang memancarkannya. Pada Sensor MLX90614 data yang dikeluarkan dapat dibaca melalui protokol I2C/TWI

2.10 Power Supply

Power Supply adalah salah satu hardware di dalam perangkat komputer yang berperan untuk memberikan suplai daya. Biasanya komponen power supplay ini bisa ditemukan pada chasing komputer dan berbentuk persegi.

Pada dasarnya Power Supply membutuhkan sumber listrik yang kemudian diubah menjadi energi yang menggerakkan perangkat elektronik. Sistem kerjanya cukup sederhana yakni dengan mengubah daya 120V ke dalam bentuk aliran dengan daya yang sesuai kebutuhan komponen-komponen tersebut.

fungsi utamanya adalah untuk mengubah arus AC menjadi arus DC yang kemudian diubah menjadi daya atau energi yang dibutuhkan komponen-komponen pada komputer seperti motherboard, CD Room, Hardisk, dan komponen lainnya.

Berdasarkan rancangannya, power supply dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

 Power Supply/ Catu Daya Internal; yaitu power supply yang dibuat terintegrasi dengan motherboard atau papan rangkaian induk. Contohnya; ampilifier, televisi, DVD Player; power supply-nya menyatu dengan motherboard di dalam chasing perangkat tersebut.

 Power Supply/ Catu Daya Eksternal; yaitu power supply yang dibuat terpisah dari motherboard perangkat elektroniknya. Contohnya charger Laptop dan charger HP.

1) Jenis Power Supply Berdasarkan Fungsinya :

20

Berdasarkan fungsi atau kegunaanya, jenis-jenis power supply dibedakan menjadi beberapa diantaranya adalah :

a) Regulated Power Supply

Jenis power supply yang satu ini dapat menjaga kestabilan pada tegangan dan arus listrik.

Meskipun terdapat perubahan variasi pada beban maupun sumber listrik sekalipun.

b) Unregulated Power Supply

Power supply jenis ini merupakan power supply yang tegangan atau arus listriknya dapat berubah ketika terjadi perubahan pada beban maupun sumber listriknya.

c) Adjustable Power Supply

Power supply yang arus dan tegangannya dapat diubah dan diatur sesuai dengan kebutuhan.Cara mengubah arus dan tegangan pada power supply jenis ini adalah dengan menggunakan Knob Mekanik.

2) Jenis Power Supply Berdasarkan Bentuknya

Pencatu daya, power supply tentu merupakan komponen yang sangat dibutuhkan pada hampir semua alat elektronik.Alat-alat elektronik yang biasa menggunakan power supply diantaranya adalah Televisi, komputer, komputer desktop maupun DVD player.Pada perangkat-perangkat ini, power supply tidak dapat terlihat secara langsung. Power supply ini disebut sebagai power supply internal.Namun ada juga power supply yang berdiri diluar perangkat elektronik atau yang disebut dengan power supply yang berdiri sendiri (stand alone).Contoh power supply stand alone adalah charger handphone dan adaptor laptop.

3) Jenis Power Supply Berdasarkan Konferensinya

Berdasarkan konverensinya power supply dibedakan menjadi 2 jenis yaitu power supply linier dan juga power supply switching.

Power Supply Linier adalah power supply yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung.Sedangkan power supply switching harus mengkonversi tegangan input ke AC ataupun DC terlebih dahulu.

Dilapangan, jenis – jenis power supply juga dapat dibedakan menjadi :

 DC Power Supply

 AC Power Supply

 Switch-Mode Power Supply

21

 Programable Power Supply

 Uninterruptible Power Supply

 High Voltage Power Supply

Mengenal Komponen-Komponen Didalam Power Supply, Fungsi power supply pada umumnya adalah untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dan menyalurkannya ke dalam berbagai macam peralatan elektronik lain.

Beberapa komponen yang umum terdapat dalam power supply diantaranya adalah : 1. Transformator

Alat ini merupakan salah satu komponen dalam power supply yang fungsinya untuk memindahkan tenaga listrik antar dua rangakaian melalui induksi elektromagnetik.

2. Dioda

Fungsi Dioda adalah untuk menghantarkan arus tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik.

3. Kapasitor

Kapasitor berfungsi untuk penyempurna dan penyearah dari tegangan AC ke tegangan DC.

4. Resistor

Resistor membantu power supply untuk menurunkan tegangan, membagi tegangan, dan juga membatasi arus listrik yang masuk.

5. IC Regulator

IC regulator berfungsi untuk menjaga kestabilan tegangan pada rangkaian elektronik agar tetap stabil.

6. LED

LED merupakan bahan semi konduktor yang juga terdapat dalam power supply.

2.9 Speaker

Speaker adalah perangkat keras yang dapat mengungah sinyal elektrik ke frekuensi audio melalui penggetar komponen berbentuk seperti membran yang berfungsi menggetarkan udara sehingga mampu terdengar oleh gendang telinga kita,atau lebih singkatnya speaker ini bersifat output device, yang berarti bahwa speaker mengolah input energi berupa gelombang listrik kemudian mengeluarkannya dalam bentuk output suara.

Prinsip dasar speaker yakni pengubahan gelombang listrik menjadi gelombang suara. Dari sini bisa diketahui bahwa fungsi speaker yakni untuk mengeluarkan gelombang suara dari

22

hasil pengubahan gelombang listrik.Tidak hanya menghasilkan gelombang suara, speaker ini juga bisa memperbesar atau memperkuat gelombang sehingga hasil output suara yang dihasilkan pun lebih besar.

2.9.1 Cara Kerja Speaker

Cara kerja speaker tidak dapat dipisahkan dari peranan transduser. Komponen alat satu ini bertugas sebagai pengubah daya. Pada speaker transduser berperan untuk mengubah bentuk daya listrik menjadi gelombang suara.

Selain itu, transduser juga mengubah kekuatan sinyal suatu daya, baik dikuatkan atau dilemahkan. Pada speaker, transduser ini bekerja untu memperkuat sinyal daya.

Speaker biasa maupun speaker komputer mempunyai kesamaan komponen, karena cara kerja dan fungsinya sama. Membran speaker akan menangkap gelombang sinyal elektrik yang telah dikuatkan oleh transduser, lalu diubah menjadi gelompang suara yang mampu ditangkap indera pendengaran manusia.

Berdasarkan cara kerja tersebut, berikut komponen penting yang ada dalam speaker.

1. Magnet

Komponen satu ini berfungsi untuk menghasilkan induksi pada magnet yang ada di dalam speaker, sehingga terciptalah medan magnet.

Seperti diketahui bahwa gesekan dua magnet secara induksi mampu menghasilkan aliran listrik, maka demikianlah yang terjadi pada bagian pemrosesan speaker.

2. Kumparan

Kumparan yakni bagian yang menghubungkan antara hasil induksi kepada conus. Pada dasarnya kumparan adalah serangkaian magnet yang bisa menghasilkan arus ketika sudah mengalami proses induksi.

Kumparan dan magnet ini akan saling terkait, oleh karena itu keduanya saling mengalirkan arus yang kemudian disalurkan pada conus.

3. Conus

Conus adalah komponen speaker yang mampu menghasilkan gelombang. Adapun gelombang ini dihasilkan dari pergerakan udara yang ada di sekitar komponen.Selain itu, gelombang ini juga dihasilkan oleh pergerakan arus induksi dari kumparan. Hasil dari gelombang inilah yang kemudian dikenal sebagai bunyi atau suara.

23 4. Membran

Membran mempunyai peranan penting dalam menyalurkan energi selama pemrosesan di dalam speaker. Gaya induksi yang dihasilkan dari pergeseran pada komponen magnet dan kumparan diterima oleh membran. Setelah itu gaya tersebut akan diubah menjadi getaran yang outputnya berupa gelombang suara.

5. Casing

Yang tidak kalah penting adalah komponen casing. Bagian ini berfungsi melindungi komponen-komponen di dalam speaker. Bisa dikatakan jika casing ini adalah pelindung utama yang menjaga agar komponen dalam speaker bisa dalam keadaan baik.

Model casing speaker saat ini bermacam-macam dan umumnya terbuat dari bahan logam, plastik, atau composite. berdasarkan model, frekuensi dan kualitas suara yang dihasilkan, terdapat beberapa jenis speaker di pasaran.

Penting untuk Anda mengenali jenis-jenis speaker sebelum menggunakannya agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut jenis-jenis speaker yang paling umum digunakan.

1. Woofer

Woofer adalah jenis speaker yang memiliki diameter 4-12 inchi yang dapat menghasilkan suara bass dengan baik, karena mampu bekerja pada frekuensi 40 Hz—1.000 Hz.

Jika dikombinasikan dengan tipe mid range atau tweeter, speaker woofer ini mampu menciptakan suara dalam jangkauan range yang lebih luas.

2. Subwoofer

Subwoofer merupakan speaker yang mampu menghasilkan suara dengan nada rendah, karena frekuensinya berada di angka 20 Hz – 200 Hz.

Oleh karena itu keluaran suara yang dihasilkan seringnya berupa bentuk bass. Ukuran speaker ini dipasaran biasanya berkisar 12 – 21 inch.

3. Mid Range

Speaker ini ukurannya mungil, sekitar 4 – 6 inch saja. Kapasitas frekuensinya berada di angka 500 Hz—5.000 Hz. Meskipun ukurannya kecil, speaker ini mampu menjangkau suara yang nadanya tinggi dengan baik.

24 4. Full Range

Speaker ini mempunyai kapasitas frekuensi yang besar, berkisar antara 40 Hz—2 kHz. Oleh karena itu speaker ini mampu mengeluarkan suara dari yang rendah hingga tinggi sekaligus.

Biasanya speaker full range dipakai pada stadion atau arena konser.

5. Tweeter

Tweeter adalah speaker terkecil yang ukurannya hanya 0,5—4 inch saja. Meski kecil, kualitas suara speaker ini masih tergolong baik bahkan keluaran bassnya pun tidak buruk. Frekuensi speaker mini ini sekitar 3.500 Hz—20 kHz.

Dokumen terkait