• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

11 Sering terjadi perubahan desain

X13 Penunjukan subkontraktor dan suplier yang tidak tepat. X14 Adanya kenaikan harga material.

X15 Terlambat/kekurangan bahan/material waktu pelaksanaan. X16 Tidak adanya quality control (kontrol kualitas)

X17 Pemakaian bahan/material yang salah. X18 Pencurian bahan/material.

X19 Kerusakan material. X20 Kekurangan tenaga kerja.

X21 Produktivitas tenaga kerja yang buruk/rendah. X22 Cara pembayaran yang tidak tepat waktu. X23 Keterlambatan jadwal karena pengaruh cuaca. X24 Terjadi fluktuasi upah tenaga kerja.

X25 Sering terjadi penundaan pekerjaan.

X26 Terjadi huruhara/kerusuhan di sekitar lokasi proyek.

Y Berdasarkan pengalaman anda, berapa persen pembengkakan biaya yang terjadi di proyek

Keterangan :

Variabel X : Variabel X di sini sebagai komponen dari variable bebas

Variabel Y : Variabel Y di sini sebagai komponen dari variable terikat yang di pengaruhi oleh satu atau lebih variable bebas

c. Tahap Ketiga

Pada tahap ini data variabel – variabel yang telah di kualifikasi kemudian diolah untuk dijadikan pertanyaan kuisioner yang disusun untuk diberikan kepada responden.

3.7 Pembuatan Kuesioner

Setelah pemilihan variabel – variabel pertanyaan, maka kuesioner dapat disusun dengan memasukkan variabel – variabel bebas dan variabel terikat yang telah dipilih. Pada tiap butir variabel pertanyaan memiliki kolom dampak yang dinilai dengan skala Likert yaitu level 1-5, dimana kriteria masing – masing skala dapat dilihat pada tabel berikut :

Skala Penilaian Keterangan

1 Sangat Tidak Setuju Dampak tidak ada pengaruhnya 2 Tidak Setuju Sangat kecil dampak pengaruhnya 3 Netral/Ragu-ragu Kecil dampak pengaruhnya

4 Setuju Berpengaruh dampaknya

5 Sangat Setuju Sangat berpengaruh sekali dampaknya Sumber : Skala Likert

Tabel 3.3 Skala penilaian Kuesioner terhadap dampak

3.8 Analisis Penelitian

Setelah data dari hasil penyebaran kuisioner terkumpul, lalu dilakukan analisa data yang memerlukan beberapa tahap uji dan pembobotan.Ada sebanyak 30 Sampel/ Responden yang telah terkumpul. Data dari 30 sampel tersebut kemudian diolah kedalam tabel tabulasi data. Setelah tabulasi data dilakukan uji validitas, uji realibilitas dan analisa korelasi terhadap data hasil kuesioner tersebut menggunakan program SPSS 19.

3.8.1 Uji Validitas

Pertama – tama dilakukan uji validitas untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrument yang akan di teliti. Penelitian dinyatakan valid bila, nilai r hitung > r tabel dan besarnya nilai r dapat dihitung dengan tingkat kesalahan atau signifikasi sebesar 5% atau 10%. Uji validitas akan dilakukan kembali apabila terdapat variabel yang tidak valid, variabel yang tidak valid tersebut di buang terlebih dahulu sebelum dilakukan uji validitas kembali. Jika masih terdapat variabel yang tidak valid maka uji validitas dilakukan kembali sampai seluruh variabel yang di uji valid. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.

3.8.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mendapatkan konsistensi internal dari pengukuran skala secara keseluruhan apakah alat ukur tersebut dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang, maka digunakan Uji Realibitas sebagai dasarnya. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi disebut

sebagai penelitian yang reliabel. Kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan ketentuan untuk Uji Reabilitas sebagai berikut:

a. Nilai Cronbach Alpha ≤ 0,6 menunjukkan bahwa kuisioner penelitian tidak

reliabel.

b. Nilai Cronbach Alpha≥ 0,6 menunjukkan bahwa kuisioner penelitian reliabel.

3.8.3 Analisa Korelasi

Analisa korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yaitu variabel pengharapan (predictor) yang merupakan variabel terikat dengan variabel-variabel kriteria ukuran yang merupakan variabel bebas (Dillon dan Goldstein 1984). Hubungan antara variabel menghasilkan nilai positif atau negatif dengan batasan nilai koefisien korelasi r (Pearson Correlation Coeficient) adalah 1 untuk hubungan positif dan -1 untuk hubungan negatif (Siegel 1990).

3.9 Kesimpulan dan Saran

Setelah didapatkannya hasil dari data yang telah di Uji menggunakan program SPSS, maka dapat kita ambil kesimpulan. Kesimpulan yang diambil menjelaskan faktor – faktor apa saja yang menyebabkan pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek perumahan di Kota Medan. Sehingga dari kesimpulan tersebut, kita dapat memberikan saran apa saja yang baik untuk mencegah terjadinya pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek perumahan di Kota Medan.

3.10 Bagan Alir Penelitian

s

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian Penyebab Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) Proyek Perumahan

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data

Skunder

Uji Reabilitas Uji Validitas Analisis Korelasi

Kesimpulan dan Saran

Data Kuesioner Kajian Literatur Hasil Penelitian

Terdahulu Maupun Data Lapangan

Analisis Data dengan Program SPSS 19

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan perihal hasil penelitian yang dimulai dari pengumpulan data berupa data kuisioner yang berupa variabel-variabel yang menyebabkan pembengkakan biaya (costoverrun) pada proyek perumahan di kota medan dimana variabel tersebut diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya oleh Fahirah F. dengan judul Jurnal Identifikasi Penyebab Overrun Biaya Proyek Konstruksi Gedung. Data variabel yang diperoleh selanjutnya disortir berdasarkan pembatasan masalah yang diambil. Setelah seluruh proses dari proses pembuatan kuesioner, pembagian kuesioner dan pengumpulan kuesioner selesai, maka akan dilakukan proses analisa hasil kuesioner. Proses analisa statistika untuk melakukan uji Validitas, Reabilitas dan Korelasi data menggunakan program SPSS.

4.2 Analisa Data Penelitian / Data Kualitatif

Setelah data dari hasil penyebaran kuisioner terkumpul, lalu dilakukan analisa data yang memerlukan beberapa tahap uji dan pembobotan. Ada sebanyak 30 Sampel/ Responden yang diberikan kuesioner. Data dari 30 sampel tersebut kemudian diolah ke dalam tabel tabulasi data. Tabel tabulasi berfungsi untuk mempermudah pembacaan hasil dari seluruh kuesioner. Setelah tabulasi data, dilakukan uji Validitas, uji Realibilitas dan Analisa korelasi terhadap data hasil kuesioner tersebut. Tabulasi data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Variabel Pertanyaan

Skala yang di pilih responden

1 2 3 4 5 N

X1 Data dan informasi proyek yang kurang lengkap. 0 4 8 10 8 30 X2 Tidak memperhitungkan biaya tak terduga

(contingencies). 0 6 2 10 12 30

X3 Tidak memperhatikan faktor resiko pada lokasi dan

konstruksi. 1 2 3 16 8 30

X4 Ketidak tepatan estimasi biaya. 0 0 4 12 14 30

X5 Tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan. 0 0 4 16 10 30 X6 Terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu

jelek. 0 10 1 8 11 30

X7 Terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang

sama. 4 8 4 8 6 30

X8 Terjadi perbedaan/perselisihan pada proyek. 3 7 4 14 2 30 X9 Penanggung jawab proyek tidak kompeten/cakap. 0 6 9 9 6 30 X10 Waktu yang panjang antara SPK (Surat Perintah Kerja)

dan pelaksanaan proyek. 0 5 15 6 4 30

X11 Sering terjadi perubahan desain. 1 2 3 10 14 30

Dokumen terkait