LANDASAN TEORI
B. Landasan Teori 1. Kompetensi Guru
3. Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru adalah proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Sertifikasi guru merupakan proses uji
102 Agustinus Hermino, Kepemimpinan Pendidikan di Era Globalisasi (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014), 142.
103 Julyanthry, “Influence Of Leadership And Organization Culture Toward The
Teacher Competence With Motivation As Moderating Variabel”, Jurnal
kompetensi bagi calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan
dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.104
Tujuan sertifikasi menurut pendapat Wibowo adalah sebagai
berikut:105
1) Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan
2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan
3) Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan,
dengan menyediakan rambu-rambu dan instrumen untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten
4) Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan
tenaga kependidikan
5) Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan.
Selanjutnya manfaat sertifikasi menurut Mulyasa adalah sebagai
berikut:106
1) Pengawasan mutu
a) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan menentukan
seperangkat kompetensi yang bersifat unik.
104 E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), 33-34.
105 Ibid., 35.
b) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para praktisi untuk mengembangkan tingkat kompetensinya secara berkelanjutan.
c) Proses seleksi yang lebih baik, program pelatihan yang lebih
bermutu maupun usaha belajar secara mandiri untuk mencpai peningkatan profesionalisme
2) Penjaminan mutu
a) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi
terhadap kinerja praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik.
b) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para
pengguna yang ingin mempekerjakan orang dalam bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
a. Persyaratan Sertifikasi Guru
Mengacu pada Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007, persyaratan utama peserta sertifikasi bagi guru adalah guru yang telah memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S1) atau Diploma Empat (D4). Selain itu peserta sertifikasi tiap tahun dibatasi oleh kuota. Jika jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik lebih besar dari pada kuota maka Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan peserta sertifikasi berdasarkan 1) masa
kerja/pengalaman mengajar, 2) usia, 3) pangkat/golongan (bagi PNS),
4) beban mengajar, 5) jabatan/tugas tambahan, dan 6) prestasi kerja.107
Penetapan calon peserta kualifikasi dilaksanakan secara transparan. Pengumuman calon peserta kualifikasi diumumkan secara terbuka oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sehingga publik dapat mengetahui nama-nama yang berkesempatan mengikuti sertifikasi pada tahun tertentu atau bahkan
juga tahun berikutnya.108
b. Aktivitas Guru Peserta Sertifikasi Guru
Aktivitas guru peserta sertifikasi meliputi beberapa kegiatan yaitu
sebagai berikut.109
1) Mengikuti sosialisasi sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dengan materi minimal meliputi:
a) Prosedur dan tata cara pendaftaran
b) Prosedur dan tata cara sertifikasi guru dalam jabatan
c) Peranan lembaga-lembaga terkait (Dinas Pendidikan
Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan LPTK penyelenggara)
d) Syarat mengikuti sertifikasi
107 Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007), 23-24.
108 Ibid., 24.
e) Prosedur penyusunan dokumen portofolio dan penjelasan tentang rubrik portofolio
f) Jadwal penyerahan dokumen portofolio
2) Mempelajari berbagai persyaratan peserta sertifikasi, yang
meliputi:
a) Kualifikasi akademik minimal berijazah S1 atau D4
b) Guru tetap di sekolah yang dibuktikan dengan surat
keputusan pengangkatan dari lembaga yang berwenang, dan
c) Persyaratan lain yang ditetapkan oleh pemerintah
3) Peserta sertifikasi memperoleh:
a) Nomor peserta
b) Panduan penyusunan perangkat portofolio
c) Format A1 dan format A2 dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
4) Peserta mengisi format A1, format A2, menyiapkan pas photo
terbaru dan menyusun dokumen portofolio, kemudian
menyerahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
5) Peserta menunggu hasil penilaian portofolio
6) Peserta yang lulus memperoleh sertifikat pendidik
7) Peserta yang tidak lulus direkomendasikan oleh LPTK
penyelenggara sertifikasi sebagai berikut.
a) Melakukan berbagai kegiatan untuk melengkapi dokumen
b) Mengikuti diklat profesi guru di LPTK penyelenggara sertifikasi dan diakhiri dengan uji kompetensi.
c) Mengikuti ujian ulang sebanyak dua kali.
Sertifikasi guru merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memiliki kompetensi sebagai pendidik profesional, yang disertai dengan pemberian tunjangan guna meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan
motivasi kepada pendidik agar bisa meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. c. Tunjangan Sertifikasi Guru
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009, tunjangan sertifikasi adalah tunjangan yang diberikan kepada guru/dosen yang memiliki sertifikasi pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya. Tunjangan sertifikasi hanya dapat diterima guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik. Tunjangan sertifikasi diberikan kepada guru yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Tunjangan sertifikasi guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama ditentukan
besarnya setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok.110
Biaya pendidikan akan efektif jika dianalisis dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:111
1) Data dan informasi yang tepat dan akurat
2) Rasa memiliki para pengelola pendidikan terhadap dunia
pendidikan
3) Pemahaman analisis terhadap data pendidikan yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif
4) Tingkat penerimaan masyarakat terhadap program yang
diusulkan
5) Program yang diusulkan secara ekonomis menguntungkan
6) Secara teknis program tersebut dapat dilaksanakan
7) Secara organisatoris program yang diusulkan dapat dikelola
8) Ketersediaan sumber daya.
Tunjangan Sertifikasi Guru dapat dinilai dengan indikator yang
ditetapkan meliputi: 112
1) Objektifitas, transparan dan akuntabel
2) Peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan
3) Dilaksanakan sesuai peraturan dan perundang-undangan
4) Dilaksanakan secara terencana dan sistematis
111 Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2014), 114-115.
112 Siti Masruroh, Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Di
Wilayah UPTD Pendidikan TK Dan SD Kec. Kandat Kabupaten Kediri, Fokari-Vol1no1juli2012.
5) Menghargai pengalaman kerja guru d. Uji Kompetensi Sertifikasi Guru
Uji kompetensi sertifikasi guru dilaksanakan dengan penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan sepuluh
komponen sebagai berikut.113
1) Kualifikasi akademik, yaitu tingkat pendidikan formal yang telah
dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi.
2) Pendidikan dan pelatihan, yaitu pengalaman dalam mengikuti
kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kompetensi sebagai pendidik.
3) Pengalaman mengajar, yaitu masa kerja guru dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik.
4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, yaitu persiapan
mengelola pembelajaran serta pengelolaan pembelajaran di kelas.
5) Penilaian dari atasan dan pengawas, yaitu penilaian atasan
terhadap kompetensi kepribadian dan sosial.
6) Prestasi akademik, yaitu prestasi yang dicapai guru.
7) Karya pengembangan profesi, yaitu suatu karya yang
menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru.
8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, yaitu partisipasi dalam
kegiatan ilmiah yang relevan dengan tugasnya.
9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, yaitu pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan, organisasi sosial atau tugas tambahan.
10)Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan, yaitu
penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif, kualitatif, dan relevansi.
e. Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kompetensi Guru
Sertifikasi guru merupakan pengejawantahan peraturan
pemerintah dalam meningkatkan profesionalisasi guru di Indonesia, sehingga guru harus memiliki kompetensi yang telah ditetapkan Undang-undang No.14 Tahun 2005 dan beban belajar pendidikan
profesi sesuai dengan tingkat satuan pendidikan.114
Melalui sertifikasi guru sebagai proses pemberdayaan untuk mengangkat harkat dan martabat guru dalam kesejahteraannya, hak-haknya, dan memiliki posisi yang seimbang dengan profesi lainnya, diharapkan adanya perbaikan tata kehidupan yang lebih adil, demokratis, serta tegaknya kebenaran dan keadilan di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan. Selain itu juga diharapkan guru
114 Martinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Gaung Persada
dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan zaman, karakteristik lingkungan dan tuntutan global.115
Wisnu B. Nasution dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kompetensi Mengajar Guru Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik” menjelaskan bahwa
sertifikasi guru memiliki pengaruh terhadap kompetensi guru
sebanyak 9%.116 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara sertifikasi guru dengan kompetensi mengajar guru sebesar 0,3056 yang artinya makin tinggi nilai sertifikasi seorang guru, maka akan semakin tinggi pula kompetensi mengajar guru.
4. Pengaruh Kepemimpinan Berbasis Nilai dan Sertifikasi Guru