• Tidak ada hasil yang ditemukan

Servis Cekis

Dalam dokumen FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (Halaman 32-36)

LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

3) Servis Cekis

Servis cekis merupakan jenis servis atas bolavoli yang dilakukan dengan posisi badan menyamping dari arah lapangan permianan. Menurut Soedarwo dkk., (2000: 22) teknik servis cekis sebagai berikut:

(1) Sikap permulaan:

Ambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri berada lebih dekat dengan jaring. Tangan kir dan tangan kanan bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan maka badan diliukkan ke arah belakang sedikit dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke arah samping bawah kanan. Sesudah itu bola dilambungkan ke atas kepala agak tinggi dengan kedua tangan. Begitu bola lepas dari tangan, maka tangan kanan ditarik ke samping kanan bawah, badan dalam keadaan meliuk ke samping kanan, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas. Bila bola telah setinggi jangkauan tangan, maka secepatnya badan bersama-sama lengan kanan dibawa meliuk ke samping kiri.

(2) Sikap saat perkenaan tangan pada bola:

Perkenaan tangan pada bola adalah bagian bawah belakang bola. Pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangan tangan sedemikian rupa, hingga bola setelah dipukul mental dengan keras dan topspin. Karena putaran dan kerasnya pukulan maka bola akan menjalani lintasannya dengan cepat dan

commit to user

tajam jatuhnya. Gerakan tubuh pada waktu diliukkan ke arah samping kiri bersama-sama dengan ayunan lecutan lengan dan tangan kanan, maka keseluruhannya gerakan itu seakan-akan terletka dalam satu bidang datar. Pada saat tangan mengenai bola, berat badan terletak pada kedua kaki. Jadi pada saat itu badan dalam keadaan setibang stabil. (3) Sikap akhir:

Setelah memukul bola, maka diikuti langkah kaki kanan ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil posisi sikap siap normal.

Gambar 2.3. Rangkaian Gerakan Servis Cekis (Sumber: Soedarwo dkk, 2000: 23)

c. Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melakukan Servis Atas Bolavoli

Sebagai serangan, servis atas bolavoli bukan merupakan hal yang mudah untuk melakukannya. Setiap jenis pukulan servis atas memiliki teknik yang berbeda-beda, sehingga tidak menutup kemungkinan servis atas yang dilakukan sering terjadi kesalahan. Menurut Viera, B.L. & Ferguson, B.J. (1996: 35) kesalahan dalam melakukan servis di antaranya ”(1) Bola menabrak net, (2) Bola mengarah ke kanan, (3) Servis tidak dapat melewati net, (4) Bola jatuh melewati garis, (5) Anda harus melangkah 2 atau 3 langkah untuk melakukan servis”.

Keberhasilan servis atas sangat bergantung penguasaan teknik yang baik dan benar. Keberhasilan servis atas akan dapat mempengaruhi jalanya permainan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kesalahan-kesalahan seperti di atas harus dihindari. Lebih lanjut Viera, B.L. & Ferguson, B.J.(1996: 35) memberikan cara memperbaiki kesalahan servis atas sebagai berikut:

commit to user

(1) Lemparkan bola di belakang bahu dan lengan anda memukul bola.

(2) Lemparan harus dilakukan di depan tubuh anda, tidak di luar bahu dari lengan anda yang memukul bola.

(3) Pindahkan berat badan anda pada saat memukul bola. Pukul bola dengan tumit telapak tangan anda terbuka.

(4) Pukul bola di bagian tengah belakang dan tekuk pergelangan tangan anda dengan penuh tenaga, putar jemari tangan anda pada bola dan akhiri dengan menjatuhkan lengan anda ke pinggang.

(5) Lemparkan bola sedikit di belakang bahu anda dan pindahkan berat badan anda ke depan.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kesalaha yang sering terjadi dalam melakukan servis atas bolavoli di antaranya: bola menabrak atau menyangkut net, bola mengarah ke kanan dan bola tidak melewati net. Untuk menghindari kesalahan dalam melakukan servis atas bolavoli, maka harus dilakukan dengan teknik yang benar, yaitu lambungkan bola di belakang bahu, lambungan bola di depan tubuh, memindahkan berat badan pada saat memukul bola, bola dipukul dibagian tengah belakang, pergelangan tangan ditekuk penuh tenaga, putar jemari tangan pada bola, diakhiri dengan menjatuhkan lengan ke pinggang. Untuk memperoleh kualitas servis atas bolavoli yang baik, maka setiap terjadi kesalahan harus dicermati letak kesalahannya, agar pukulan servis berikutnya kesalahan dapat terhindarkan. Kemampuan siswa dalam mencermati setiap kesalahan yang dilakukan akan dapat membentuk pola pukulan servis atas sesuai yang diharapkan.

3. Belajar Keterampilan Gerak a. Kondisi Belajar Gerak

Dalam melatih keterampilan perlu diciptakan kondisi latihan gerak yang tepat. Berkaitan dengan kondisi belajar gerak Ambaruki dkk., (2010: 66) menyatakan,

commit to user

Kondisi belajar gerak adalah suatu persyaratan agar terjadi proses belajar gerak. Kondisi belajar yang perlu diciptakan oleh pelatih meliputi 4 kondisi yaitu:

(1) Intruksi verbal (penjelasan)

Pelatih perlu memberikan instruksi verbal atau penjelasan gerakan. Penjelasan harus diberikan secara singkat dan jelas. (2) Instruksi visual (demonstrasi gerakan)

Demonstrasi gerakan diberikan untuk memperjelas tentang gerakan yang dipelajari. Setelah atlet mendengarkan dan melihat demonstrasi gerakan, atlet mengembangkan rencana mental (skema gerak) dan mengorganisasi urutan gerak yang akan dilakukan.

(3) Praktik keterampilan

Setelah mendengarkan penjelasan dan melihat demonstrasi gerakan, atlet diberi kesempatan yang cukup untuk praktikLamanya waktu praktik atau ulangan praktik jangan terlalu lama, tetapi juga jangan terlalu singkat. Bila terlalu singkat tidak menimbulkan perbaikan, sebaliknya bila terlalu lama akan menimbulkan kelelahan yang mengakibatkan penampilannya menurun.

(4) Umpan balik

Ketika atlet melakukan gerak keterampilan perlu adanya umpan balik mengenai gerakan yang telah dilakukan melalui indera penglihan (mata) telinga dan melalui indera kinestetik atau rasa gerak yang ada pada otot, tendon dan sendi. Pelatih dapat memberi tambahan umpan balik dengan cara memberi informasi atau komentar tentang penampilan gerak yang telah dilakukan atlet.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kondisi belajar gerak yang harus diperhatikan dalam latihan gerak keterampilan meliputi: instruksi verbal, instruksi visual, praktik keterampilan dan umpan balik. Dari keempat kondisi belajar gerak tersebut sngat penting dan harus diperhatikan oleh seorang pelatih dalam latihan keterampilan gerak. Kemampuan seorang pelatih menciptakan kondisi belajar gerak yang baik, maka keterampilan yang dipelajari dapat dikuasai dengan baik.

b. Fase Belajar Gerak

Dalam kegiatan belajar gerak atlet akan melalui proses belajar yang meliputi tiga fase. Ambarukmi dkk., (2007: 68) menyatakan, "Fase

commit to user

belajar gerak keterampilan yaitu: (1) fase awal (fase kognitif), (2) fase menengah (fase asosiatif), (3) fase akhir (fase otonom)”.

Dalam dokumen FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (Halaman 32-36)

Dokumen terkait