• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

4.2 hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1.3 Setelah Kegiatan Storytelling 51

Setelah kegiatan storytelling selesai berilah anak jedah atau waktu kemudian baru berikan sedikit penjelas dari cerita yang sudah disampaikan.

Untuk mengetahui tanggapan responden setelah kegiatan berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 17 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total % F % F % F % F % F %

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 17 yaitu “Menurut anda, bagaimana penjelasan maksud dan tujuan cerita yang diberikan pendongeng setelah kegiatan storytelling disampaikan?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 3 responden (10%) menjawab sangat baik, 23 responden (76,7%) menjawab baik, 3 responden (10%) menjawab kurang baik dan 1 responden (3,3%) menjawab tidak baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya atau (76,7%) responden menjawab maksud dan tujuan cerita yang diberikan pendongeng setelah kegiatan storytelling disampaikan adalah baik. Artinya, penjelasan maksud dan tujuan dapat dikategorikan sangat baik dan baik sebanyak (86,7%). Pendongeng memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari cerita. Penjelasan maksud dan tujuan ini agar anak-anak mengetahui taingkah laku yang baik dan yang tidak baik untuk dicontoh.

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 18 Tanggapan Responden Nomor Pertanya an Sangat Memperha tikan Memper hatikan Kurang Memper hatikan Tidak Memper hatikan Sangat Tidak Memper hatikan Total % F % F % F % F % F % 18 5 16,7 21 70 3 10 1 3,3 0 0 30 100

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 18 yaitu “Menurut anda, apakah pendongeng memperhatikan ekspresi anak setelah mendengarkan storytelling?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 5 responden (16,7%) menjawab sangat memperhatikan, 21 responden (70%) menjawab memperhatikan,

3 responden (10%) menjawab kurang memperhatikan dan 1 responden (3,3%) menjawab tidak memperhatikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (70%) responden menjawab pendongeng memperhatikan ekspresi anak setelah mendengarkan storytelling. Artinya, dapat dikategorikan sangat memperhatikan dan memperhatikan sebanyak (86,7%). Pendongeng memperhatikan ekspresi anak setelah kegiatan tersebut karena dari situlah pendongeng dapat mengetahui apakah anak menyukai atau tidak menyukai cerita yang disampaikan.

4.2.2 Tanggapan Responden terhadap Minat Baca Anak

Minat baca anak yaitu kemauan atau keinginan anak untuk membaca. minat baca dapat tumbuh dan dikembangkan sehingga menjadi kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca dapat dibina dan berkembang menjadi budaya membaca.

4.2.2.1Proses Minat dan Kebiasaan Membaca

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai proses minat dan kebiasaan membaca dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 19 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Positif Positif Kurang Positif Tidak Positif Sangat Tidak Positif Total % F % F % F % F % F % 19 8 26,7 22 73,3 0 0 0 0 0 0 30 100

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 19 yaitu “apakah menurut anda, kegiatan storytelling yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs memberikan dampak positif terhadap keinginan anak untuk membaca?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 8 responden (26,7%) menjawab sangat positif, 22 responden (73,3%) menjawab positif.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (73,3%) responden menjawab kegiatan storytelling yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs memberikan dampak positif terhadap keinginan anak untuk membaca. Dengan mengikuti kegiatan tersebut dapat memancing daya imajinasi anak untuk menggambarkan cerita dan menimbulkan keinginan yang tinggi untuk membaca buku cerita lain selain yang diceritakan pendongeng.

Tabel 4.20

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 20 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Ingin Ingin Kurang Ingin Tidak Ingin Sangat Tidak Ingin Total % F % F % F % F % F % 20 4 13,3 20 66,7 6 20 0 0 0 0 30 100 Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 20 yaitu “apakah muncul keinginan dari anak-anak untuk mengetahui bacaan lain selain yang diceritakan saat kegiatan storytelling?”, jawaban res ponden menunjukkan bahwa 4 responden (13,3%) menjawab sangat ingin, 20 responden (66,7%) menjawab ingin dan 6 responden (20%) menjawab kurang ingin.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (66,7%) responden menjawab ada muncul keinginan dari anak-anak untuk mengetahui

bacaan lain selain yang diceritakan saat kegiatan storytelling. Artinya, dapat dikategorikan sangat ingin dan ingin sebanyak (80%). Ketika anak-anak selesai mendengarkan cerita yang disampaikan dan menurut mereka cerita itu menarik maka anak-anak tersebut akan berusaha untuk mencari cerita lain yang sama menariknya dengan cerita yang disampaikan. Rasa ingin tahu anak itu sangat tinggi, mereka mendengar sesuatu yang baru mereka pasti mencari tahu.

Tabel 4.21

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 21 Tanggapan Responden

Nomor Pertanyaan

Selalu Sering Kadang- kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah Total % F % F % F % F % F % 21 2 6,7 15 50 13 43,3 0 0 0 0 30 100 Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 21 yaitu “menurut anda, seberapa sering anak membaca buku setelah mengikuti kegiatan storytelling di perpustakaan?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 2 responden (6,7%) menjawab selalu, 15 responden (50%) menjawab sering dan 13 responden (43,3%) menjawab kadang-kadang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setengah atau (50%) responden menjawab sering anak membaca buku setelah mengikuti kegiatan storytelling di perpustakaan. Artinya, anak membaca buku dapat dikategorikan selalu dan sering sebanyak (56,7%). Dari kegiatan tersebut memberikan pengaruh kepada anak untuk membaca buku yang lain. Cara pendongeng menyampaikan cerita juga dapat memberikan pengaruh kepada anak untuk membaca.

Tabel 4.22

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 22 Tanggapan Responden

Nomor Pertanyaan

Selalu Sering Kadang- kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah Total % F % F % F % F % F % 22 2 6,7 16 53,3 10 33,3 2 6,7 0 0 30 100 Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 22 yaitu “apakah anak-anak sering meminta untuk kembali mengikuti kegiatan storytelling?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 2 responden (6,7%) menjawab selalu, 16 responden (53,3%) menjawab sering, 10 responden (33,3) menjawab kadang- kadang dan 2 respoden (6,7) menjawab tidak pernah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (53,3%) responden menjawab anak-anak sering meminta untuk kembali mengikuti kegiatan storytelling. Artinya, anak-anak dapat dikategorikan selalu dan sering sebanyak (60%). Dengan penyampaian yang menarik dan mudah dipahami anak- anak akan dengan mudah tertarik dan memiliki keinginan untuk datang lagi mendengarkan cerita selanjutnya. Keramahan juga menjadi salah satu faktor yang membuat anak merasa nyaman dalam mendengarkan cerita sehingga mau datang lagi ke perpustakaan untuk mendengarkan kegiatan storytelling.

Tabel 4.23

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 23 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total % F % F % F % F % F % 23 10 33,3 20 66,7 0 0 0 0 0 0 30 100

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 23 yaitu “bagaimana menurut anda, tanggapan anak setelah kegiatan storytelling berlangsung?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 10 responden (33,3%) menjawab sangat baik, 20 responden (66,7%) menjawab baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (66,7%) responden menjawab tanggapan anak setelah kegiatan storytelling berlangsung adalah baik. Artinya, tanggapan anak-anak dapat dikategorikan sangat baik dan baik sebanyak (100%). Sikap si pendongeng yang ramah dan baik membuat anak merasa nyaman dan enak mendengarkan cerita yang disampaiakan.

Tabel 4.24

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 24 Tanggapan Responden

Nomor Pertanyaan

Selalu Sering Kadang- kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah Total % F % F % F % F % F % 24 0 0 15 50 15 50 0 0 0 0 30 100

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 24 yaitu “apakah anda sering mengajak anak-anak untuk datang ke perpustakaan setelah mengikuti kegiatan storytelling?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 15 responden (50%) menjawab sering dan 15 responden (50%) menjawab kadang-kadang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setengah atau (50%) responden menjawab sering mengajak anak-anak untuk datang ke perpustakaan setelah mengikuti kegiatan storytelling. Pengaruh tidak hanya kepada anak dan pihak perpustakaan tetapi juga pada pihak sekolah. Dengan begitu dapat

Tabel 4.25

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 25 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Membantu Membantu Kurang Memban tu Tidak Memban tu Sangat Tidak Memban tu Total % F % F % F % F % F % 25 14 46,7 14 46,7 2 6,6 0 0 0 0 30 100

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 25 yaitu “apakah menurut anda, dengan mengikuti kegiatan storytelling dapat membantu anak untuk gemar membaca?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 14 responden (46,7%) menjawab sangat membantu, 14 responden (46,7%) menjawab membantu dan 2 responden (6,6%) menjawab kurang membantu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah atau (46,7%) responden menjawab dengan mengikuti kegiatan storytelling sangat membantu anak untuk gemar membaca. Artinya, gemar membaca dapat dikategorikan sangat membantu dan membantu sebanyak (93,4%). Kegiatan storytelling dapat membantu anak untuk gemar membaca. Sering mendengar cerita dapat memicu timbulnya minat baca anak, setelah timbul minat nanti akan menjadi kebiasaan dan seterusnya akan berubah menjadi gemar atau membudaya pada anak-anak.

Tabel 4.26

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 26 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Ingin Ingin Kurang Ingin Tidak Ingin Sangat Tidak Ingin Total % F % F % F % F % F % 26 0 0 27 90 3 10 0 0 0 0 30 100

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 26 yaitu “apakah menurut anda, anak yang mengikuti storytelling ada keinginan untuk mengajak temannya di sekolah untuk membaca di perpustakaan?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 27 responden (90%) menjawab ingin dan 3 responden (10%) menjawab kurang ingin.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya atau (90%) responden menjawab anak yang mengikuti storytelling ada keinginan untuk mengajak temannya di sekolah untuk membaca di perpustakaan. Setelah mendengar storytelling di perpustakaan si anak ini bercerita pada temannya di sekolah, sehingga teman-temannya pun tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Tabel 4.27

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 27 Tanggapan Responden Nomor Pertanyaan Sangat Ingin Tahu Ingin Tahu Kurang Ingin Tahu Tidak Ingin Tahu Sangat Tidak Ingin Tahu Total % F % F % F % F % F % 27 9 30 20 66,7 1 3,3 0 0 0 0 30 100 Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 27 yaitu “bagaimana menurut anda rasa ingin tahu anak terhadap bahan bacaan lain sesudah mengikuti kegiatan storytelling?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 9 responden (30%) menjawab sangat ingin tahu, 20 responden (66,7%) menjawab ingin tahu dan 1 responden (3,3%) menjawab kurang ingin tahu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (66,7%) responden menjawab rasa ingin tahu anak tinggi terhadap bahan bacaan lain

ingin tahu dan ingin tahu sebanyak (96,7%). Setelah mendengar berbagai cerita yang disampaikan pendongeng, si anak ini juga ingin membaca buku lain selain yang diceritakan. Misalnya pendongeng bercerita tentang kelinci yang cerdik, kerbau dan burung jalak putih. Ketika pendongeng mengatakan cerita yang dia sampaikan juga ada dalam bentuk buku, maka anak akan berusaha mencari buku yang dimaksud, baik itu untuk membaca maupun hanya untuk melihat gambarnya.

Tabel 4.28

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 28 Tanggapan Responden

Nomor Pertanyaan

Selalu Sering Kadang- kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah Total % F % F % F % F % F % 28 6 20 18 60 6 20 0 0 0 0 30 100 Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 28 yaitu “apakah anda pernah merekomendasikan bahan bacaan lain selain yang disampaikan pendongeng dalam kegiatan storytelling?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 6 responden (20%) menjawab selalu, 18 responden (60%) menjawab sering dan 6 responden (20%) menjawab kadang-kadang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (60%) responden menjawab sering merekomendasikan bahan bacaan lain selain yang disampaikan pendongeng dalam kegiatan storytelling. Artinya, rekomendasi dapat dikategorikan selalu dan sering sebanyak (80%). Bacaan lain itu seperti komik, cerita kisah-kisah nabi dan rasul dan cerita dongeng lainya yang dapat memancing keinginan anak untuk membaca.

Tabel 4.29

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 29 Tanggapan Responden

Nomor Pertanyaan

Selalu Sering Kadang- kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah Total % F % F % F % F % F % 29 4 13,3 18 60 8 26,7 0 0 0 0 30 100 Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 29 yaitu “apakah anda memberikan buku bacaan berupa komik, komedi, fiksi sebagai hiburan anak anda?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 4 responden (13,3%) menjawab selalu, 18 responden (60%) menjawab sering dan 8 responden (26,7%) menjawab kadang-kadang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (60%) responden menjawab sering memberikan buku bacaan berupa komik, majalah anak-anak, fiksi sebagai hiburan anak. Artinya, buku yang disarankan dapat dikategorikan selalu dan sering sebanyak (73,3%). Anak tidak mungkin diberi bahan bacaan yang berat seperti artikel atau buku ilmiah. Untuk seumuran anak TK itu cocoknya diberi buku dongeng yang lebih banyak gambarnya sehingga mereka akan tertarik dan tidak bosan.

Tabel 4.30

Distribusi Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 30 Tanggapan Responden

Nomor Pertanya

an

Selalu Sering Kadang -kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah Total % F % F % F % F % F %

Tanggapan responden pada pertanyaan nomor 30 yaitu “apakah anda pernah merekomendasikan anak-anak untuk berkunjung ke taman bacaan atau toko buku?”, jawaban responden menunjukkan bahwa 8 responden (26,7%) menjawab selalu, 16 responden (53,5%) menjawab sering dan 6 responden (20%) menjawab kadang-kadang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau (53,3%) responden menjawab sering merekomendasikan anak-anak untuk berkunjung ke taman bacaan atau toko buku. Artinya, kunjungan anak-anak dapat dikategorikan selalu dan sering sebanyak (80%). Membaca buku tidak hanya di perpustakaan atau di sekolah saja melainkan kita bisa mengaja anak untuk membaca di taman bacaan atau di toko buku sambil membeli buku yang diinginkan si anak atau bisa juga sambil rekreasi di taman.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan storytelling dapat meningkatkan minat baca anak di perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. Hal ini dapat dilihat pada aspek:

a. Persiapan kegiatan storytelling

Persiapan dalam kegiatan storytelling yaitu menentukan waktu yang tepat perpustakaan bekerja sama dengan sekolah. Sebelum kegiatan dimulai pendongeng harus menentukan pemilihan judul dan jenis cerita yang tepat dan menarik untuk didengarkan anak. memperhatikan penampilan dan menguasai cerita yang akan disampaikan agar nantinya tidak bosan. Kemudian lakukan latihan terlebih dahulu agar kita dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada saat mendongeng, memikirkan durasi yang dibutuhkan dan mengingat kembali jalan cerita yang sudah dihafalkan.

b. Saat kegiatan storytelling berlangsung dan setelah kegiatan berlangsung

Ketika kegiatan mendongeng berlangsung, pendongeng hendaknya memperhatikan ekspresi anak ketika mendengar cerita yang disampaikan, dan juga harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang berlangsungnya kegiatan tersebut seperti kontak mata, mimik wajah, gerak tubuh, suara, kecepatan dan alat peraga yang digunakan. Menggunakan bahasa yang sederhana dan ringan agar mudah dipahami anak. setelah mendongeng selesai maka pendongeng memberi anak waktu sejenak untuk dapat

memahami apa yang sudah diceritakan tadi. Kemudian pendongeng menjelaskan maksud dan tujuan dari cerita yang sudah disampaikan agar anak paham dan mengerti dan dapat menentukan sikap mana yang baik utuk ditiru dan sikap mana yang tidak baik untuk ditiru.

c. Teknik-teknik yang digunakan dalam kegiatan storytelling

Dalam kegiatan storytelling ini, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan si pendongeng agar cerita yang disampaikan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pendongeng juga membaca buku-buku cerita yang sesuai dengan umur anak-anak TK dan juga membaca dari pengalaman kejadian sehari-hari yang pantas diberika kepada anak. sering mengajak anak ngobrol juga merupakan salah satu teknik dalam bercerita, dengan mengobrol kita jadi mengetahui cerita kesukaan anak, gaya bicaranya dan sejauh mana pemahaman anak. memberikan penekanan pada ungkapan ekspresi seperti ekspresi marah, sedih, terkejut, takut dan gembira.

d. Setelah mengikuti kegiatan storytelling di perpustakaan minat baca anak meningkat, ini terlihat pada seringnya anak membaca buku baik itu di sekolah, taman bacaan maupun di toko buku.

Dokumen terkait