• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Muncul box pertanyaan untuk penyimpanan, klik YES

Latihan berikut akan dibahas tentang pen-digitan polygon. Kegiatan ini dilakukan di ArcMap.

1. Untuk pendigitan data tipe point, anda dapat lakukan dengan pembuatan data shapefile tipe point. (Langkah-langkah pembuatan dapat dilihat pada modul kedua. Untuk langkah ke-2, ketik nama file pada folder peserta dengan nama ”Danau”. pilih jenis data polygon. Selanjutnya ikuti hingga langkah akhir).

2. Setelah masuk ArcMap, Add Data “Danau” yang baru saja anda di folder anda. Lalu klik Editor, klik Start Editing, seperti pada langkah digitasi point sebelumnya lalu klik icon . Selanjutnya lakukan digitasi polygon

(INGAT: Sebelum dilakukan pendigitan jenis data lain (dari point ke Polygon), remove data point, sebab, memori komputer terkadang masih membaca data lama dalam hal ini berupa point).

3. Setelah selesei mendigit, klik kiri 2X pada mouse. Maka akan tampak penampilan sebagi berikut.

4. Setelah itu lakukan seperti langkah 4 – 6 seperti pada latihan pendigitan point.

Latihan berikut akan dibahas Operasi dasar pengeditan feature.Kegiatan ini masih dilakukan di ArcMap.

I. Pengeditan feature tipe garis 1. Klik Editor, lalu klik Start Editing

2. Klik icon untuk mengedit

3. Pindahkan pointer pada feature garis, lalu klik kiri mouse 2X, maka akan tampak beberapa vertex, klik pada vertex (sambil tetap menekan tombol kanan mouse) lalu tarik ke arah yang diinginkan, setelah tepat, lepaskan tombol mouse

4. Untuk melihat hasil pengeditan dapat anda lakukan dengan meng-klik mouse pada arah diluar feature, maka akan tampak sebagai berikut

II. Pengeditan feature tipe polygon. 1. Klik Editor, lalu klik Start Editing

3. Pindahkan pointer pada feature polygon, lalu klik kiri mouse 2X, maka akan tampak beberapa vertex, klik pada vertex (sambil tetap menekan tombol kanan mouse) lalu tarik ke arah yang diinginkan, setelah tepat, lepaskan tombol mouse

4. Untuk melihat hasil pengeditan dapat anda lakukan dengan meng-klik mouse pada arah diluar feature, maka akan tampak sebagai berikut

Latihan berikut akan dibahas tentang operasi dasar perubahan nama layer dan simbol.

I. Perubahan nama layer

1. Masuk ArcMap, pada layer yang akan diedit, klik kanan pada mouse, lalu klik properties

2. Masuk jendela Layer Properties, pilih kolom General, lalu ubah-lah nama layer sesuai dengan keinginan anda (Contoh : Jalan_rev). Lalu OK

II. Perubahan simbol

1. Tetap pada jendela Layer Properties, namun pindahkan ke kolom Symbology.

2. a. Bila Features, bersifat data single, dan ingin merubah penampilan yang

ada, klik icon , maka akan muncul penampilan sebagai berikut.

Selanjutnya anda dapat merubah penampilan, dengan memilih jenis simbol, warna dan ukuran simbol.

b. Jika Feature, bersifat data yang banyak, pada jendela Layer Properties, anda klik categories. Pilih Unique values, lalu pada Value Field, anda pilih jenis data yang ingin dibedakan, lalu klik icon

Arceditor dimana data yang ada berbentuk coverage. Disini akan diperkenalkan extensi pembangunan topologi dengan data berbentuk shapefile.

2. Pada menubar, pilih View, lalu klik Toolbars, kemudian klik Topology

3. Maka akan tampak Topology toolbar sebagai berikut

4. Untuk mengaktifkan toolbar tersebut, pada toolbar editor, klik start editing, maka penampilan topology toolbar akan tampak sebagai berikut :

5. Selanjutnya klik icon , maka akan masuk jendela Map Topology sebagai berikut, lalu klik feature (contoh: jalan), lalu OK

6. Lalu klik icon pada toolbar topology, kemudian drag dengan mengklik kiri mouse lalu tarik ke wilayah feature yang akan dibangun topologi-nya.

7. Tunggu hingga proses pembangunan topologi selesei, selanjutnya penampilan ArcMap akan berubah sebagai berikut.

8. Setelah pembangunan topologi selesei dilakukan selanjutnya dilakukan cleaning. Sebelum dilakukan cleaning, Stop Editing terlebih dahulu.

1. Kegiatan cleaning dilakukan dengan diawali klik view pada menubar, lalu klik toolbar, lalu klik ET.

2. Setelah muncul icon , selanjutnya klik icon tersebut, hingga muncul jendela ET sebagai berikut

4. Tampak dengan jelas, bahwa cleaning disini terdapat 3 bagian, berikut akan dijelaskan sedikit tentang 3 cleaning tersebut.

a. Clean Polyline Layer = digunakan untuk meng-clean layer polyline serta pembuatan intersection (garis

perpotongan pada 2 atau lebih garis yang bertemu) secara otomatis

b. Clean Dangling Nodes = digunakan untuk meng-clean dangle Node pada feature.

c. Clean Pseudo Node = digunakan untuk meng-clean Pseudo Node serta double line (2 garis berdempet)

5. Untuk Clean Polyline layer, klik lingkaran Clean Polyline Layer lalu GO. Masuk jendela Clean Polyline Wizard, masukkan layer yang akan di clean.

6. Setelah input layer yang akan di clean, selanjutnya tulis nama keluaran file pada folder peserta dengan nama Jalan_clean polyline. Lalu Save. Lalu Next.

9. Tunggu proses selesei

10. Setelah proses selesei, klik OK

Maka Cleaning-pun selesei dilakukan. Untuk pengeditan ikuti langkah-langkah yang telah dibahas pada awal modul ini.

MODUL

6

Pengenalan Query

Pada latihan berikut akan dibahas bagaimana cara melakukan query. Kegiatan dilakukan pada Attribute data dengan interkoneksi pada ArcMap.

Query ini dapat dilakukan pada semua jenis feature data berupa titik (Point), Garis (line), dan area (polygon). Pada latihan kali ini diambil contoh untuk kasus data tipe polygon

1. Buka ArcMap

2. Add Data Admin_kab2.shp pada

D:\GIS200505\01_Basemap\ Admin_kab2.shp. Lalu pada layer, klik kanan mouse, kemudian klik open attribute data

3. Kemudian pada toolbar option, klik select by attribute

4. Setelah masuk jendela select by attribute, maka pilih layer yang akan di-query pada kolom Fields: (Contoh Kabupaten) klik 2X pada kiri mouse. Lalu klik icon lalu klik toolbar untuk melihat item yang ada pada layer kabupaten

5. Pada kolom Unique Values akan muncul item-item yang ada pada layer, selanjutnya klik salah satu (contoh : Makassar) klik Makassar 2X pada kiri mouse , hingga penampilan Select By Attribute menjadi sebagai berikut

lalu klik icon

7. Bila anda minimize attribute data, maka penampilan ArcMap akan

berubah sebagai berikut. Dimana feature yang terpilih tampak garis tebal

Selanjutnya anda dapat berlatih dengan menggunakan data tipe point dan garis.

MODUL

7

Pengenalan Operasi Dasar Tabel pada ArcGIS 9.0

Latihan berikut akan dibahas penambahan field baru. Kegiatan dilakukan di ArcMap dengan interkoneksi pada attribute data.

1. Masuk ArcMap, dan Add Data Admin_desa pada drive D:\, lalu pada layer Admin_Kab2, klik kanan pada mouse pilih open attribute data.

3. Masuk jendela Add Field, tulis pada kolom name : dengan desa, lalu pada type, pilih text, pada kolom Field Properties, anda dapat menentukan jumlah karakter yang diinginkan

4. Setelah anda meng-klik tool OK, maka pada penampilan attribute data akan terdapat tambahan field yaitu desa.

Latihan berikut akan dibahas tentang join table. Kegiatan masih dilakukan di ArcMap dengan interkoneksi di Attribute data.

1.Add Data desa_mamminasata pada drive

D:\GIS200505\01_Basemap\desa_mamminasata.shp, lalu drag layer tersebut kebawah layer Admin_desa.

2. Lalu pindahkan pointer pada layer Admin_desa, lalu klik kanan pada mouse, lalu pilih Joins and relates, lalu pilih Join..

(PERHATIAN, Sebelum dilakukan join table, pada layer admin_desa, pindahkan kolom id2003 pada kolom terakhir

Dan pada layer desa_mamminasata, pindahkan kolom id2003 Pada kolom paling depan.

3. (Masih kelanjutan dari langkah 2) Setelah masuk jendela Join Data, lalu, pada kolom 1, pilih id2003. Kemudian pada kolom 2 pilih desa_mamminasata dan pada kolom 3, pilih id2003, setelah itu OK

MODUL

8

Analisa data feature ( Union, Intersecting, clipping)

Analisa ini dapat dilakukan pada jenis data line dan polygon.

Latihan berikut akan dibahas tentang Union, Kegiatan ini dilakukan di ArcMap (Diambil contoh polygon).

1. Buatlah layer baru untuk latihan pada folder peserta (Langkah-langkahnya dapat anda lihat kembali pada modul kedua atau modul kelima)

2. Selanjutnya coba anda lakukan pendigitan 2 polygon yang saling berhimpitan, seperti contoh berikut

3. Lalu klik icon , kemudian klik kedua polygon sembari menekan tuts Shift pada keyboard komputer anda, maka akan tampak kedua polygon telah terpilih. Selanjutnya pada toolbar editor, klik Union.

Latihan berikut akan dibahas tentang intersecting, Kegiatan ini dilakukan di ArcMap (Diambil contoh masih polygon).

1. Pada ArcMap, anda digit dua polygon yang saling berhimpitan.

3. Akan tampak hasil intersecting pada polygon yang terpilih.

4. Selanjutnya anda geser kedua polygon untuk melihat hasil intersecting pada bujursangkar dibawah.

Latihan berikut akan dibahas tentang clipping. Jika di Arcview anda mengenal istilah substracting, maka disini anda akan mengenal istilah clipping, Kegiatan ini dilakukan di ArcMap (Diambil contoh masih polygon).

1. Pada ArcMap, anda digit dua polygon yang saling berhimpitan.

3. Jika muncul box clip, yang mempertanyakan jarak buffer, anda cukup mengklik OK saja, tidak perlu menulis angka.

4. Maka akan terlihat hasil sebagai berikut, dimana untuk memastikan, anda dapat menarik salah satu polygon.

MODUL

9

Pengenalan Buffering dan Merging serta Layout Peta

Latihan berikut akan dibahas tentang Buffering, kegiatan ini dilakukan di ArcMap (Diambil contoh data tipe line).

1. Buatlah layer baru untuk latihan pada folder peserta (Langkah-langkahnya dapat anda lihat kembali pada modul kedua atau modul kelima)

2. Selanjutnya coba anda digit dengan menarik garis pada ArcMap

4. Selanjutnya anda masukkan nilai jarak buffer yang diinginkan

Misal masukkan nilai 100

Setelah itu tekan tuts ENTER pada keyboard komputer anda

5. maka akan tampak hasil buffering. Untuk mengetahui dengan jelas hasil buffering, anda dapat meng-zoom in obyeknya

Latihan berikut akan dibahas tentang Merging. kegiatan ini dilakukan di ArcMap (Diambil contoh data tipe line).

1. Masih pada layer yang sama, coba anda mendigit garis, dimana kedua garis diusahakan bertemu.

4. Setelah di OK, anda dapat melihat hasil merging, dimana jika anda men-select salah satu garis, akan termen-select 2 garis hasil merging.

Anda dapat melihat atrribute data sebelum dan sesudah merging berikut ini

Sebelum Merging Sesudah Merging

Dimana sebelum merging terdapat 2 attribute data yang ter-select,

sedangkan pada saat sesudah merging sudah menjadi 1 bagian, sehingga hanya 1 attribute data yang terselect.

Latihan berikut akan dibahas tentang Layout Peta. Kegiatan ini dilakukan di ArcMap.

1. Add Data Admin_kab2, lalu pada menubar, klik view, selanjutnya klik Layout View.

2. Setelah pindah ke layout view, penampilan ArcMap akan berubah sebagai berikut.

3. Selanjutnya untuk menambah unsur-unsur peta, klik menubar Insert

4. Jika anda ingin menampilkan unsur grid koordinat bumi, pada menubar, klik View, lalu pilih Data Frame Properties

5. Masuk Jendela Data Frame Properties, pilih kolom Grids.

6. Lalu klik , Setelah masuk jendela Grid and Graticules Wizard, anda memiliki pilihan sistem grid yang digunakan.

b. Measured Grid, digunakan pada sistem koordinat UTM

7. (Data yang digunakan berupa koordinat UTM) maka digunakan pilihan kedua. Pada saat masuk jendela Create a measured grid, anda memiliki pilihan pada Appearence.

a. Labels only = Hanya menampilkan label koordinat saja.

b. Tick marks and labels = Menampilkan tanda (+) pada penampilan obyek dan label koordinat

c. Grids and labels = Menampilkan grid pada obyek dan label koordinat

Pada Kolom Style, anda dapat memilih jenis garis yang diinginkan Properties digunakan untuk melihat keterangan sistem koordinat

Interval digunakan untuk menentukan jarak grid dari satu grid dengan grid lain secara horizontal maupun vertikal.

8. Masuk jendela Axes dan labels, anda dapat memodifikasi jenis garis, ketebalan garis, serta jenis huruf pada label.

9. Masuk kembali jendela create a measured grid, anda klik Finish, maka, hasilnya dapat anda lihat pada layout peta.

10. Setelah selesei, anda dapat melihat hasil kreasi anda sebagai berikut (ini hanya contoh).

Dokumen terkait