• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Li

stri

k

463

Gambar 5.168 Konstruksi Motor Universal

Motor universal terdiri dari sebuah rotor yang biasa disebut armatur atau jang-kar, dengan lilitan kumparan sekeliling- nya, dan diujung poros diletakkan ko- mutator yang dibagi atas beberapa la-mel. Pada permukaan komutator dile- takan sikat karbon yang berfungsi untuk mengalir arus dari sumber luar ke dalam jangkar motor. Saat arus mengalir ke dalam jangkar, maka di jangkar akan timbul medan magnit, sehingga jangkar akan berputar diantara kutub magnit yang berada di stator motor.

Hampir semua motor universal memiliki kipas pendingin di bagian ujung poros- nya. Motor universal banyak digunakan pada peralatan listrik dengan ukuran ke- cil dan sedang, seperti pengisap debu, msin jahit dan sejenisnya.

Motor universal bisa dioperasikan deng- an sumber arus searah atau bolak-balik. Kecepatan motor bisa diatur dengan menggunakan rheostat, penyearah, atau perubahan kedudukan sikat karbon yang melewati jangkar motor.

Perawatan motor universal relatif mu-dah, kebanyakan motor tidak berfungsi dengan baik diakibatkan karena kontak sikat karbon ke permukaan komutator tidak baik, ini bisa dilihat dengan ada-nya spark pada permukaan komutator, sehingga kontak listrik menjadi tidak sempurna. Apabila hal seperti ini terjadi, maka kita harus mengatur kembali posi-si posi-sikat atau mengganti posi-sikat dengan yang baru.

Gambar 5.169 Jangkar Motor Universal

5.9.3 Motor Seri Satu Fasa (Universal)

Generator set atau disingkat Genset merupakan seperangkat pembangkit te-naga listrik yang merupakan gabungan antara mesin penggerak yang berupa mesin diesel sebagai penggerak mula dan generator sebagai mesin yang yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Pada umumnya generator yang digunakan adalah jenis generator sinkron seperti telah dibahas pada sub bab sebelumnya.

Genset biasanya dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik pada daerah-daerah atau lokasi yang belum ter-jangkau oleh suplai listrik PLN, selain itu genset banyak dimanfatkan sebagai sumber daya darurat (catu daya darurat) ketika PLN atau sumber utama daya listrik mengalami pemadaman.

Pengertian dan definsi Genset darurat menurut PUIL 2000 (Pasal 8.21.1.1) adalah :

”Keadaan darurat adalah keadaan yang tidak biasa atau tidak dikehendaki yang membahayakan keselamatan manusia, bahaya kebakaran dan keamanan ba-ngunan serta isinya, yang ditimbulkan karena penyediaan listrik utama ter-ganggu. Penerangan darurat biasanya dipasang di gedung-gedung umum yang banyak dikunjungi orang seperti hotel, pasar, toserba, gedung pertunjukan, tempat ibadah, gelanggang olah raga, rumah sakit dan gedung lain yang sejenisnya. Genset darurat dapat me-nyediakan daya untuk beberapa ke-perluan seperti pendingin, pelayanan alat bantu mekanis, ventilasi jika penting untuk keselamatan jiwa, penerangan dan tenaga untuk kamar operasi di rumah sakit, sistem alarm kebakaran, proses industri yang bila aliran listrik terputus dapat menyebabkan bahaya yang serius, komunikasi dan hal yang sejenisnya”.

5.10 Generator Set

5.10.1 Pendahuluan

Sumber: http://www.chinapower-online.com/Mitsubishi series.html

Pada pasal berikutnya (pasal 8.21.3.1.1) dijelaskan bahwa generator darurat ha-rus memenuhi beban sebagai berikut: ™ Kelengkapan penggerak utama yang

menggunakan tenaga listrik dan per-lengkapan pengasutan.

™ Lift keadaan darurat dengan ang-gapan pada suatu kumpulan lift hanya satu lift yang bekerja.

™ Daya yang digunakan untuk menu-runkan lift.

™ Kipas untuk mengisap asap.

™ Pompa air untuk sistem pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran. ™ Pemanfaatan listrik yang digunakan

pada saat terjadi kebakaran.

™ Penerangan darurat yang dihubung-kan dangan generator tersebut.

™ Jumlah beban lain yang dapat disuplai dari sistem pembangkit tersebut kecuali yang tersebut dalam 8.21.3.1.1.

Jika ditinjau dari cara memperoleh ener-gi termalnya, motor diesel atau mesin diesel dikelompokan ke dalam mesin dengan pembakaran dalam mesin itu sendiri, yaitu proses pembakaran terjadi di dalam silinder mesin, sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus ber-fungsi sebagai fluida kerja.

Motor menggunakan beberapa selinder, dimana didalamnya terdapat torak yang bergerak secara translasi (bolak-balik). Di dalam silinder inilah terjadi pem-bakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang me-nyebabkan gerakan rotasi pada poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi po-ros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak.

5.10.2 Mesin Diesel

Prinsip kerja mesin diesel bila ditinjau dari sistem penyalaan bahan bakarnya, disebut motor penyalaan kompresi. Karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan ba-han bakar ke dalam silinder berisi udara bertemperatur dan bertekanan tinggi. Cara kerja mesin diesel dapat dijelaskan seperti pada gambar 5.171.

Proses pembakaran di dalam motor bakar terjadi secara berulang-ulang (periodik), yaitu setiap satu siklus mengalami 2 kali putaran poros engkol dan membutuhkan 4 langkah kerja. 1. Langkah Isap

Pada awal langkah isap, piston berada pada Titik Mati Atas (TMA) dan kecepatan torak nol (belum bergerak). Torak bergerak menuju Titik Mati Bawah (TMB), katup isap (intake valve) terbuka, sehingga udara bersih masuk ke dalam silinder. Langkah isap ini berlangsung hingga piston mencapai TMB.

2. Langkah Kompresi

Setelah mencapai TMB, torak bergerak kembali ke TMA, sementara katup isap dan katup buang tertutup. Udara yang telah ada di dalam silinder terkompresi oleh torak yang bergerak ke TMA. Volume udara kini menjadi kecil se-hingga tekanan dan temperaturnya naik. 3. Langkah Ekspansi

Pada saat torak hampir mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder dan terjadilah proses pembakar-an sehingga tekpembakar-anpembakar-an dpembakar-an temperaturnya naik. Sementara itu torak masih berge-rak menuju TMA, berarti volume ruang bakar menjadi semakin kecil sehingga tekanan dan temperatur udara bahan bakar di dalam silinder menjadi semakin

tinggi. Akhirnya torak mencapai TMA dan gas pembakaran mampu mendo-rong torak untuk bergerak kembali dari TMA ke TMB. Pada saat yang sama, baik katup isap (intake valve) maupun katup buang (exhaust valve) masih ter-tutup. Dalam proses ini volume gas pembakaran di dalam silinder bertam-bah besar dan tekanannya turun. 4. Langkah Buang

Apabila totak telah mencapai TMB, katup buang sudah terbuka sedangkan katup isap tetap tertutup. Torak ber-gerak kembali ke TMA mendesak gas yang sudah terbakar keluar dari dalam silinder melalui saluran buang. Setelah langkah buang ini selesai, siklus kerja baru dimulai lagi dari langkah isap dan seterusnya.

Bagian-bagian utama yang berfungsi sebagai penunjang operasional Mesin Diesel adalah sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin serta sistem udara dan gas buang.

1. Sistem Bahan Bakar

Fungsi Sistem bahan bakar adalah mengalirkan bahan bakar mulai dari tangki bahan bakar sampai menyem-protkan dari pengabut pada waktu pem-bakaran di dalam silinder. Jenis bahan bakar yang digunakan umumnya adalah minyak solar atau minyak IDO (Ignation Diesel Oil).

2. Sistem Pendingin

Saat genset beroperasi, maka tempe-ratur kerja mesin akan meningkat, untuk

5.10.2.1 Bagian-bagian Utama

Mesin Diesel

menurunkannya diperlukan sistem pen-dinginan dengan menggunakan air. Air yang digunakan untuk sistem pen-dinginan adalah air murni yang tidak mengandung kotoran dan kadar garam untuk mencegah terjadinya korosi. Air berfungsi untuk mendinginkan blok silin-der dan turbocharger .

3. Sistem Pelumasan

Fungsi sistem pelumasan adalah untuk mengurangi keausan mesin dengan cara mengalirkan minyak pelumas dari karter ke bagian-bagian yang memer-lukan pelumasan pada waktu mesin sedang beroperasi.

4. Sistem Udara dan Gas Bekas

Fungsi sistem udara dan gas bekas (buang) adalah untuk mengatur udara pembakar ke dalam ruang bakar atau silider diwaktu langkah isap, udara ini dikompresikan waktu langkah kompresi

dan mengeluarkan gas bekas dari silin-der waktu langkah buang.

Knalpot adalah bagian dari mesin diesel yang berfungsi untuk menyalurkan gas bekas sisa pembakaran ke udara luar, selain itu knalpot berfungsi juga sebagai peredam geteran akibat ledakan pemba-aran dan tekanan gas buang.

Saat melakukan pengoperasian genera-tor set ada beberapa hal yang harus di- perhatikan:

1) Menerapkan prosedur pengoperasi-an generator set sesuai dengpengoperasi-an kriteria unjuk kerja yang mencakup peralatan yang berkaitan dengan

5.10.3 Mengoperasikan

Generator Set

Dokumen terkait