• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manifestasi klinis kecemasan berat adalah ditandai dengan persepsi sangat berkurang, ber-fokus pada hal-hal detail. Kecemasan berat ini terjadi disebabkan oleh karena kecemasan be-rat disebabkan oleh karena kondisi rumah sakit merupakan pengalaman pertama kali bagi pasien maupun keluarga pasien dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru dirumah sakit, di-mana harus berhadapan dengan prosedur – prose-dur yang sebelumnya tidak diketahui.

Dari hasil data tentang distribusi tingkat kecemasan berat dengan anggota keluarga pen-derita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan di wilayah Surakarta; hal ini dapat disebabkan karena pasien baik laki-laki maupun perempuan menghadapi lingkungan yang baru yang belum diketahui. Hal ini sesuai dengan teori yang dike-mukakan oleh Johnson dan Shoen, (1997) yang menyatakan bahwa perubahan lingkungan meru-pakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan. Penyebab yang lain adalah semakin pasien maupun keluarga mengetahui hal-hal yang harus dilakukan sesuai prosedur di rumah sakit semakin mengalami kecemasan. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan White Ruth dan Christine Ewan, (1991) yang menyatakan bahwa pengalaman dirumah sakit yang kompleks akan menimbulkan kecemasan.

4.3 Analisis Bivariat

Berdasarkan perhitungan menggunakan 8ML 6SHDUPDQ¶V UKR dengan bantuan program kom-puter aplikasi statistik SPSS for Windows versi 10.0 diperoleh hasil seperti pada tabel sebagai berikut:

F

8ML 6SHDUPDQ¶V UKR

6SHDUPDQ¶V UKR

Berdasarkan table di atas diperoleh per-bandingan nilai probabilitas tingkat kecemasan = 0,003 < 0,05dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima atau DGDKXEXQJDQ\DQJSRVLWLIGDQVLJQL¿NDQDQWDUD tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan di wilayah Surakarta.

Kecemasan sangat berkaitan dengan perasa-an tidak pasti dperasa-an tidak berdaya. Keadaperasa-an emosi LQLWLGDNPHPLOLNLREMHN\DQJVSHVL¿N.RQGLVL dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Pada tingkat ke-cemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memu-VDWNDQSDGDVHVXDWX\DQJWHULQFLGDQVSHVL¿NGDQ

Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

WLGDNGDSDWEHU¿NLUWHQWDQJKDOODLQ6HPXDSH-rilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Dengan demikian kecemasan mempunyai kon-tribusi dalam pemilihan strategi koping keluarga.

Berdasarkan hasil uji statistik variabel kece-masan diperoleh nilai r 6SHDUPDQ¶VUKR sebesar 0,412 artinya setiap kenaikan 5% variabel kece-masan dengan menganggap variabel lain selain kecemasan dikendalikan, maka akan diikuti ke-naikan pemilihan strategi koping sebesar 4,12%. Faktor kecemasan dalam penelitian ini ter-bukti mampu memberikan kontribusi yang posi-WLI GDQ VLJQL¿NDQ KXEXQJDQQ\D GHQJDQ VWUDWHJL koping keluarga dengan anggota keluarga pen-anggota keluarga pen- pen-derita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan di wilayah Surakarta. Hal ini dibuktikan hasil Uji Stattistik 5DQN 6SHDUPDQ¶V diperoleh per-bandingan nilai probabilitas tingkat kecemas-an = 0,003 < 0,05dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian nilai probabilitas lebih kecil dari nilai tabel kritis, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau ada hubungan yang positif GDQVLJQL¿NDQDQWDUDWLQJNDWNHFHPDVDQGHQJDQ strategi koping dengan anggota keluarga pende-anggota keluarga pende- pende-rita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan di wilayah Surakarta

Penderita dengan penyakit jantung dapat mengalami stress, kecemasan, dan gelisah karena sulit bernafas (Smeltzer 2001). Dalam penelitian keperawatan tentang keluarga, bahwa dengan adanya penyakit jantung iskemik (Tapp 1995 da-lam Friedman 1998), keluarga mengada-lami stress yang berhubungan dengan kebutuhan untuk pe-ran keluarga tambahan dan tanggung jawab un-tuk memonitor kesehatan. Reaksi seseorang ter-hadap adanya penyakit berbeda-beda tergantung dari keseriusan penyakit tersebut. Penyakit yang parah dan mengancam dapat menyebabkan per-ubahan emosional dan perilaku pada individu sebut dan bagi keluarganya. Perubahan yang ter-jadi seperti kecemasan, syok, penolakan, marah, dan menarik diri ( Potter & Pery 1995 ). Menurut pandangan interpersonal kecemasan timbul ter-hadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Selain itu kecemasan juga berhu-bungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan

NHOHPDKDQVSHVL¿N2UDQJGHQJDQKDUJDGLULUHQ-dah terutama muNHOHPDKDQVSHVL¿N2UDQJGHQJDQKDUJDGLULUHQ-dah mengalami perkembangan kecemasan yang berat.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya mengamati sekali saja pada saat pengambilan data dan tidak diamati dalam jangka panjang. Sampel dalam penelitian ini ha-nya di Wilayah Surakarta, sehingga belum dapat mencerminkan hubungan kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan yang digunakan keluarga di semua jasa pelayanan kesehatan, dan masih ba-nyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat strategi koping. Penelitian ini hanya menganali-sis hubungan variable tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan. Selain itu, ancaman terhadap sistem diri, gangguan fungsi sistem keluarga, dan NRQÀLN HPRVLRQDO WLGDN GLWHOLWL GHQJDQ SHUWLP-bangan waktu dan biaya penelitian yang terbatas.

5. KESIMPULAN

a. Tingkat kecemasan keluarga dengan anggota keluarga penderita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan di Wilayah Surakarta se-cara keseluruhan mengalami kecemasan be-rat yaitu 50 orang (100%).

b. Strategi koping yang digunakan keluarga dengan anggota keluarga penderita gang-guan jiwa riwayat perilaku kekerasan di Wilayah Surakarta yang mempunyai strate-gi koping kurang efektif sebesar 12 orang (24%), strategi koping cukup efektif sebesar 13 orang (26%), dan strategi koping baik sebesar 25 orang (50%).

c. Hasil hipotesa8ML5DQN6SHDUPDQ¶V menun-jukkan ada hubungan yang positif dan sig-QL¿NDQ DQWDUD WLQJNDW NHFHPDVDQ GHQJDQ anggota keluarga penderita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan dengan strategi koping di Wilayah Surakarta.

SARAN

Peningkatan pengetahuan pasien dan ke-luarga tentang prosedur dan pengelolaan gang-guan jiwa riwayat perilaku kekerasan yang dapat dilakukan dengan mengikuti penyuluhan ke-sehatan, membaca buku - buku tentang riwayat perilaku kekerasan khususnya pencegahan dan

pengelolaan gangguan jiwa riwayat perilaku ke- NHUDVDQGHQJDQPHPDQIDDWNDQOHDÀHW\DQJGLVH-diakan oleh Puskesmas dan kontrol secara teratur dan konsultasi pada petugas kesehatan di Puskes-mas Mojosongo Surakarta.

Di harapkan bagi tenaga kesehatan khusus-nya perawat serta profesi kesehatan lain untuk lebih intensif mengkaji dan menangani masalah-masalah kecemasan baik pasien maupun keluarga yang terkait dengan anggota keluarga penderita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan juga faktor – faktor yang lain yang bisa menyebabkan kecemasan seperti lingkungan rumah sakit yang asing.

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut ten-tang faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kecemasan dan strategi koping, selain faktor yang sudah diteliti.

6. REFERENSI

Doengoes, Marlyn E, 2006. Rencana Asuhan .HSHUZDWDQ 3VLNLDWUL Alih bahasa Laila Mahmudah et al. Editor Monica Ester Ed. 3. Jakarta: EGC.

Isaac Ann, 2006. 3DQGXDQ%HODMDU.HSHUDZDWDQ .HVHKDWDQ-LZDGDQ3VLNLDWULNAlih bahasa D.P. Rahayuningsih, Editor Sari Kurnianing-sih Jakarta: EGC.

Keliat B.A. dan Akemat, 1996. 3URVHV .HSHU-DZDWDQ-LZD Jakarta: EGC.

Keliat B.A dan Akemat, 1998. Marah Akibat Pe-Q\DNLW\DQJGLGHULWD Jakarta: EGC.

Kristanty, P, 2009. $VXKDQ.HSHUDZDWDQ*DZDW 'DUXUDW Jakarta: Trans Info Media.

Machfoeds, I. 2007. Metodologi Penelitian Yog-yakarta: Fitramaya.

Mancini, Mary E., 2004. Pedoman Praktis Prose-GXU.HSHUDZDWDQ'DUXUDW 3RFNHW0DQXDO of Emergency Nursing 3URFHGXUHV Alih ba-hasa / editor Ni Luh Gde Yasmin Asih, Ja-karta: EGC.

Maramis, W.F., 2005. Catatan Ilmu Kedokteran -LZD Surabaya: Airlangga University Press.

Marlindawati, J. 2009. Penggunaan Restrain Pada 3DVLHQ$PXN3HULODNX.HNHUDVDQ'LWLQMDX GDUL6XGXW3DQGDQJ(WLNKWWSZZZOLEUDU\ XSQYM DFLGSGIVNHSHUDZDWDQ, diunduh tanggal 26 Juni 2012.

NANDA, 2010. 'LDJQRVD.HSHUDZDDQ'H¿QLVL GDQ.ODVL¿NDVL. Editor T.Heather Herdman, alih bahasa Made Sumarwati, dkk. Editor Monica Ester, Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. , 2005. Pengantar Pendidikan GDQ ,OPX 3HULODNX .HVHKDWDQ Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nurjanah, I., 20043HGRPDQ3HQDQJDQDQSDGD *DQJJXDQ-LZD0DQDMHPHQ3URVHV.HSHU-DZDWDQGDQ+XEXQJDQ7HUDSHXWLN3HUDZDW ±.OLHQ Yogyakarta: Moco Media.

Nursalam, 2009. .RQVHS GDQ 3HQHUDSDQ 0HW- RGRORJL3HQHOLWLDQ,OPX.HSHUDZDWDQ3HGR-PDQ6NULSVL7HVLVGDQ,QVWUXPHQ3HQHOLWLDQ .HSHUDZDWDQ edisi 2. Jakarta: Salemba Me-dika.

Riwidikdo, H., 2010. Statistik Untuk Penelitian .HVHKDWDQGHQJDQ$SOLNDVL3URJUDP5GDQ SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rima.

Sugiyono, 2010. 6WDWLVWLN 8QWXN 3HQHOLWLDQ Bandung: Alfabeta.

Sulisetyowati E.C, 2009. 3HQJDUXK7HUDSL0XVLN 7HUKDGDS 3HUXEDKDQ 3HULODNX SDGD .OLHQ 6FKL]RIUHQLDGHQJDQ3HULODNX.HNHUDVDQGL 5XPDK6DNLW-LZD'DHUDK6XUDNDUWD Stuart, G.W., 20006. %XNX 6DNX .HSHUDZDWDQ

-LZD Alih bahasa Achir Yani S.H., Editor Yasmin Asih, Jakarta EGC.

Stuart and Sundeen, 2006. .HSHUDZDWDQ -LZD, Jakarta: EGC.

Townsen, M.C., 2009. %XNX6DNX.HSHUDZDWDQ 3DGD .HSHUDZDWDQ 3VLNLDWUL 8QWXN 3HP-EXDWDQ5HQFDQD.HSHUDZDWDQAlih bahasa Novi Helena C.D., editor Monica Ester, Ed.3 Jakarata: EGC.

Videbeck, S.L., 2008. %XNX $MDU .HSHUDZDWDQ -LZD Alih bahasa Renata K., Afrina H. Edi-tor Pamilih E.K. Jakarta: EGC.

-oo0oo-Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

ABSTRAK

.HWUDPSLODQSHPDVDQJDQLQIXVPHUXSDNDQVDODKVDWXNRPSHWHQVL\DQJKDUXVGLPLOLNLROHKSHUDZDW SURIHVLRQDO$JDUSHUDZDWNRPSHWHQPHPDVDQJLQIXVPDNDVHMDNGDULSHQGLGLNDQKDUXVVXGDKGLEHNDOL GHQJDQ WHRUL GDQ SUDNWLN PHPDVDQJ LQIXV VHFDUD ODQJVXQJ NH SDVLHQ +DVLO HYDOXDVL PHQXQMXNNDQ SHQXUXQDQSHQFDSDLDQWDUJHWNRPSHWHQVLPHPDVDQJLQIXV/DSRUDQGDULSHPELPELQJUXDQJDQPRWLYDVL PDKDVLVZDXQWXNSUDNWLNNOLQLNFHQGHUXQJPHQXUXQ7XMXDQSHQHOLWLDQXQWXNPengetahui hubungan DQWDUDPRWLYDVLGHQJDQSHQFDSDLDQWDUJHWSHPDVDQJDQLQIXVSDGDPDKDVLVZDWLQJNDW,,-XUXVDQ',,, NHSHUDZDWDQ3ROLWHNQLN.HVHKDWDQ6XUDNDUWDWDKXQ-HQLVSHQHOLWLDQDGDODKSHQHOLWLDQDQDOLWLN NRUHODVLRQDOXQWXNPHQJHWDKXLKXEXQJDQDQWDUDPRWLYDVLPDKDVLVZDGHQJDQNHEHUKDVLODQSHQFDSDLDQ WDUJHWSHPDVDQJDQLQIXV3RSXODVLVHOXUXKPDKDVLVZDWLQJNDW,,-XUXVDQ',,,NHSHUDZDWDQ3ROLWHNQLN .HVHKDWDQ 6XUDNDUWD VHPHVWHU ,9 WDKXQ DMDUDQ  \DQJ EHUMXPODK  PDKDVLVZD 7HNQLN VDPSOLQJDGDODKWHNQLNVDPSOLQJMHQXKGLPDQDVHOXUXKDQJJRWDSRSXODVLGLSDNDLVHEDJDLUHVSRQGHQ $QDOLVDGDWDGHQJDQXML&KL6TXDUHGHQJDQSURJUDP6366+DVLOSHQHOLWLDQ  PDKDVLVZD\DQJEHOXP PHQFDSDLWDUJHWNHWUDPSLODQSHPDVDQJDQLQIXVDGDODKRUDQJDWDX  PDKDVLVZD\DQJ VXGDKPHQFDSDLWDUJHWNHWUDPSLODQSHPDVDQJDQLQIXVDGDODKRUDQJDWDX  0DKDVLVZD \DQJEHOXPPHQFDSDLWDUJHWOHELKEDQ\DNSDGDNHORPSRNPDKDVLVZDGHQJDQWLQJNDWPRWLYDVLFXNXS \DLWXPDKDVLVZDVHGDQJNDQSDGDNHORPSRNPDKDVLVZDGHQJDQPRWLYDVLEDLNKDQ\DPDKDVLVZD .HVLPSXODQWHUGDSDWKXEXQJDQ\DQJVLJLQL¿NDQDQWDUDPRWLYDVLGHQJDQSHQFDSDLDQWDUJHWNHWUDPSLODQ SHPDVDQJDQLQIXV

Kata kunci:NHWHUDPSLODQPRWLYDVLSHPDVDQJDQLQIXVWDUJHW

ABSTRACT 6NLOOVVHWWLQJXSLQIXVLRQLVRQHRIWKHFRPSHWHQFLHVWKDWPXVWEHRZQHGE\DSURIHVVLRQDOQXUVH7REH DFRPSHWHQWQXUVHSXWWKHLQIXVLRQVLQFHRIHGXFDWLRQPXVWEHSURYLGHGZLWKWKHWKHRU\DQGSUDFWLFHRI VHWWLQJXSLQIXVLRQGLUHFWO\LQWRWKHSDWLHQW7KHHYDOXDWLRQUHVXOWVVKRZHGDGHFUHDVHLQWKHDFKLHYHPHQW RIFRPSHWHQFHVHWWLQJXSLQIXVLRQ5HSRUWVRIVWXGHQWPRWLYDWLRQURRPVXSHUYLVRUIRUFOLQLFDOSUDFWLFH WHQGVWRGHFUHDVH7KHDLPRIUHVHDUFKWRGHWHUPLQHWKHUHODWLRQVKLSEHWZHHQPRWLYDWLRQDQGDFKLHYHPHQW RIVWXGHQWVLQIXVLRQRQWKHVHFRQGOHYHO',,,1XUVLQJ'HSDUWPHQWRI+HDOWK3RO\WHFKQLF6XUDNDUWD LQ7KLVW\SHRIUHVHDUFKLVFRUUHODWLRQDODQDO\WLFVWXG\WRGHWHUPLQHWKHUHODWLRQVKLSEHWZHHQ PRWLYDWLRQDQGDFKLHYHPHQWRIVWXGHQWVZLWKVXFFHVVLQIXVLRQ7KHHQWLUHVWXGHQWSRSXODWLRQOHYHO,, ' ,,, 1XUVLQJ 'HSDUWPHQW RI +HDOWK 3RO\WHFKQLF 6XUDNDUWD IRXUWK VHPHVWHU RI WKH DFDGHPLF \HDU DPRXQWLQJWRVWXGHQWV6DPSOLQJWHFKQLTXHLVVDWXUDWHGVDPSOLQJWHFKQLTXHLQZKLFKDOO PHPEHUVRIWKHSRSXODWLRQXVHGDVDUHVSRQGHQW'DWDDQDO\VLV&KL6TXDUHWHVWZLWK63667KHUHVXOWVRI WKHVWXG\  VWXGHQWVZKRKDYHQRWUHDFKHGWKHWDUJHWVNLOOLQIXVLRQLVSHRSOHRU  DVWXGHQW

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN