• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHORT-TERM BANK AND FINANCIAL INSTITUTION LOANS (continued)

DIVESTMENT OF SUBSIDIARIES AND BUSINESS UNIT (continued)

17. SHORT-TERM BANK AND FINANCIAL INSTITUTION LOANS (continued)

a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

31 Maret 2016 / 31 Desember 2015 / March 31, 2016 December 31, 2015

PT Bakrie Swasakti Utama 14.253.697.744 14.810.918.980 PT Bakrie Swasakti Utama

PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra

Propertindo Tbk. - 196.578.750.000 Propertindo Tbk.

Jumlah 14.253.697.744 211.389.668.980 Total

Pada tanggal 25 Juni 2012, PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dengan pagu pinjaman sebesar US$ 1,07 juta untuk tambahan modal kerja usaha pembangunan proyek properti. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 2,5% dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2013 dan telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 24 Maret 2015.

Sampai dengan tanggal pelaporan, perjanjian

pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik Entitas Induk di BRI sebesar US$ 1,08 juta (lihat Catatan 10).

On June 25, 2012, PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), a Subsidiary, obtained a loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) with maximum amount of US$ 1.07 million for additional working capital of properties development activities. This loan bears annual interest rate at 2.5% and will be due on January 24, 2013 and has been extended until March 24, 2015. As of the reporting date, the extension of this loan agreement loan is still in process. This loan was secured with time deposits owned by the Company at BRI amounted to US$ 1.08 million (see Note 10).

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, BSU telah melakukan pembayaran bunga pinjaman masing-masing sebesar US$ 6.873 atau setara dengan Rp 91,25 juta dan US$ 25.525 atau setara dengan Rp 342,50 juta.

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, BSU has paid interest expenses amounted to US$ 6,873 or equivalent to Rp 91.25 million and US$ 25,525 or equivalent to Rp 342.50 million.

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 14,25 miliar dan Rp 14,81 miliar.

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 14.25 billion and Rp 14.81 billion, respectively.

Pada tanggal 26 Oktober 2011, PT Graha

Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP) memperoleh fasilitas kredit modal kerja kontraktor dari BRI dengan jumlah pagu pinjaman sebesar US$ 14,25 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 3% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama Entitas Induk sebesar US$ 14,39 juta (lihat Catatan 10). Pada tanggal 11 November 2012, GAP dan BRI menandatangani addendum perjanjian kredit bahwa fasilitas ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 2,5% per tahun diatas 1% suku bunga deposito yang

dijaminkan dan akan jatuh tempo pada

27 Oktober 2014. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan bulan April 2016.

On October 26, 2011, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP) obtained a contractor working capital loan facilities from BRI with a maximum amount of US$ 14.25 million and will be due on October 26, 2012. This loan facilities bear annual interest rate of 3%. These loan secured with time deposits owned by the Company amounted to

US$ 14.39 million (see Note 10). On

November 11, 2012, GAP and BRI signed an addendum of loan agreement which the loan facilities bears annual interest rate of 2.5% above 1% of the collateral time deposits interest rate and will due on October 27, 2014. This loan facilities has been extended until April 2016.

Pada tanggal 31 Maret 2016, GAP telah melunasi

seluruh pinjaman kepada BRI sebesar

Rp 196,58 miliar.

On March 31, 201, GAP has fully repaid loan facility to BRI amounted to Rp 196.58 billion.

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 196,58 miliar.

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the outstanding balance of this loan facilities amounted to Rp nil and Rp 196.58 billion, respectively.

PENDEK (lanjutan) LOANS (continued)

b. PT Bank Mayapada Internasional Tbk. b. PT Bank Mayapada Internasional Tbk.

Pada tanggal 23 Januari 2013, BSU memperoleh

fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank

Mayapada Internasional Tbk. (Mayapada) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 250 miliar yang terdiri dari:

On January 23, 2013, BSU obtained a loan facility for its capital from PT Mayapada Internasional Tbk.

(Mayapada) with a maksimum amount of

Rp 250 billion, which consists of:

1) Fasilitas pinjaman tetap on demand sebesar

Rp 150 miliar;

2) Fasilitas pinjaman rekening koran sebesar

Rp 20 miliar; dan

1) Fixed on demand loan facility amounted to

Rp 150 billion;

2) Bank overdraft facility amounted to

Rp 20 billion; and

3) Fasilitas pinjaman tetap angsuran sebesar

Rp 80 miliar.

3) Fixed installment loan facility amounted to

Rp 80 billion. Pada tanggal 22 April 2013, BSU menandatangani

addendum penambahan jumlah maksimum fasilitas pinjaman untuk modal kerja dari Mayapada menjadi sebesar Rp 350 miliar, sehingga fasilitas menjadi sebagai berikut:

On April 22, 2013, BSU entered into amendment to add the maximum amount of loan facility for working capital from Mayapada to be up to Rp 350 billion, therefore the facility become as follows:

1) Fasilitas pinjaman tetap on demand sebesar

Rp 150 miliar dan fasilitas pinjaman tetap on demand tambahan sebesar Rp 100 miliar;

2) Fasilitas pinjaman rekening koran sebesar

Rp 20 miliar; dan

3) Fasilitas pinjaman tetap angsuran sebesar

Rp 80 miliar.

4) 1) Fixed on demand loan facility amounted to

Rp 150 billion and additional fixed on demand loan facility amounted to Rp 100 billion;

2) Bank overdraft facility amounted to

Rp 20 billion; and

3) Fixed installment loan facility amounted to

Rp 80 billion. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo

dalam waktu 12 bulan terhitung mulai tanggal

29 Januari 2013 sampai dengan tanggal

29 Januari 2014 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%. Pinjaman tersebut dijamin dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 527/Karet

Kuningan seluas 8.066 m2.

All loan facilities will be due within 12 months

starting from January 29, 2013 until

January 29, 2014 and bears annual interest rate at 12%. These loans are secured with Building Use Rights certificate No. 527/Karet Kuningan with an area of 8,066 Sqm.

Pada tanggal 29 Januari 2014, BSU telah melunasi

pinjaman kepada PT Bank Mayapada

Internasional Tbk. (Mayapada) atas fasilitas pinjaman angsuran tetap sebesar Rp 80 miliar.

On January 29, 2014, BSU has fully repaid the fixed

installment loan facility to PT Mayapada

Internasional Tbk. (Mayapada) amounted to

Rp 80 billion. Pada tanggal 3 Februari 2014, BSU dan Mayapada

menandatangani Perjanjian Persesuaian Kredit

No. 030/Pers/MTO/II/2014 atas perubahan jangka waktu, tingkat suku bunga dan provisi fasilitas pinjaman. Jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut

diperpanjang 12 bulan terhitung dari tanggal

29 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 29 Januari 2015 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun dan biaya provisi sebesar 1%.

On February 3, 2014, BSU and Mayapada signed a

Rapprochement Credit Agreement

No. 030/Pers/MTO/II/2014 upon the changes in loan period, interest rate and provision fee. The term of the loan facility has been extended for 12 months from January 29, 2014 and will be due on January 29, 2015 with an annual interest rate of 13% and provision fee of 1%.

Pada tanggal 8 Januari 2015, BSU dan Mayapada

menandatangani Perjanjian Persesuaian Kredit

No. 012/Pers/MTO/I/2015 atas perubahan jangka waktu, tingkat suku bunga dan provisi fasilitas pinjaman. Jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut

diperpanjang 12 bulan terhitung dari tanggal

29 Januari 2015 dan akan berakhir pada tanggal 29 Januari 2016 dengan tingkat suku bunga sebesar 15% per tahun untuk fasilitas pinjaman rekening koran dan 16% per tahun untuk fasilitas pinjaman tetap on demand serta biaya provisi sebesar 1%. Sampai dengan tanggal pelaporan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.

On January 8, 2015, BSU and Mayapada signed a

Rapprochement Credit Agreement

No. 012/Pers/MTO/I/2015 upon the changes in loan period, interest rate and provision fee. The term of the loan facility has been extended for 12 months from January 29, 2015 and will be due on January 29, 2016 with an annual interest rate of 15% for bank overdraft facility and 16% for fixed on demand loan facility and provision fee of 1%. As of the reporting date, the extension of this loan agreement is still in process.

17. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

17. SHORT-TERM BANK AND FINANCIAL INSTITUTION LOANS (continued)

c. PT Bank Bukopin Tbk. c. PT Bank Bukopin Tbk.

31 Maret 2016 / 31 Desember 2015 / March 31, 2016 December 31, 2015

PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra

Propertindo Tbk. 9.972.481.650 10.000.000.000 Propertindo Tbk.

PT Bakrie Swasakti Utama 9.589.000.000 9.589.000.000 PT Bakrie Swasakti Utama

Jumlah 19.561.481.650 19.589.000.000 Total

Pada tanggal 1 Juni 2009, BSU memperoleh Fasilitas Kredit back-to-back dari PT Bukopin Tbk. (Bukopin)

sebesar Rp 15 miliar untuk penyelesaian

pembangunan gedung Bakrie Tower di kawasan Rasuna Epicentrum. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo dalam 6 bulan sejak tanggal perjanjian. Perjanjian kredit ini telah diperpanjang beberapa kali,

yang terakhir, sampai dengan tanggal

2 September 2016. Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik Entitas Induk senilai Rp 10,07 miliar (lihat Catatan 10).

On June 1, 2009, BSU obtained a back-to-back Credit Facility from PT Bukopin Tbk. (Bukopin) amounted Rp 15 billion for completion of Bakrie Tower building in Rasuna Epicentrum. This credit facility will mature in 6 months from the date of the agreement. The loan agreement has been extended

several times and the latest is until

September 2, 2016. This loan is secured by time deposit owned by the Company amounted to Rp 10.07 billion (see Note 10).

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, BSU telah membayar bunga pinjaman ke Bukopin

masing-masing sebesar Rp 240,66 juta dan

Rp 749,27 juta.

In March 31, 2016 and December 31, 2015, BSU has paid interest expenses to Bukopin amounted to

Rp 240.66 million and Rp 749.27 million,

respectively. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015,

saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 9,59 miliar.

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 9.59 billion, respectively.

Pada tanggal 21 Maret 2011, GAP memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran bersama-sama dengan fasilitas kredit lain dari Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 5 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja Aston Bogor Hotel dan Resort Tower A dan B. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2019. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik GAP (lihat Catatan 8 dan 14).

On March 21, 2011, GAP obtain a current account loan facility together with other credit facility from Bukopin with a maximum amount of Rp 5 billion. This loan is used for additional working capital of Aston Bogor Hotel and Resort Tower A and B. This loan bears annual interest rate of 11.5% and will be due on March 21, 2019. This loan is secured by land and building owned by GAP (see Notes 8 and 14).

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 5 miliar dan Rp 5 miliar.

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 5 billion and Rp 5 billion, respectively.

Pada tanggal 29 Maret 2011, GAP memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran bersama-sama dengan fasilitas kredit dari Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 5 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk keperluan tambahan modal kerja The Jungle Waterpark. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2019. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik GAP (lihat Catatan 8 dan 14). Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 4,9 miliar dan Rp 5 miliar.

On March 29, 2011, GAP obtain a current account loan facility together with other credit facility from Bukopin with a maximum amount of Rp 5 billion. This loan is used for additional working capital of The Jungle Waterpark. This loan bears annual interest rate of 11.5% and will be due in 2019. This loan is secured by land and buildings owned by GAP (see Notes 8 and 14). As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 4.9 billion and Rp 5 billion, respectively.

PENDEK (lanjutan) LOANS (continued)

d. PT Star Finance d. PT Star Finance

Pada bulan Desember 2013, BSU memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Star Finance. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 111 tanggal 23 Desember 2013, mengenai Perjanjian Fasilitas Anjak Piutang, BSU mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar yang digunakan untuk modal kerja dengan jangka waktu selama 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini. Besarnya biaya diskonto adalah sebesar 1,34% per bulan. Sampai dengan tanggal pelaporan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.

In December 2013, BSU obtained a working capital loan facility from PT Star Finance. Based on Notarial

Deed No. 111 of Yulia, S.H., dated

December 23, 2013, regarding Factoring

Agreements, BSU obtained a loan facility amounted to Rp 100 billion which was used for working capital and will be due within 12 months from the signing date of the agreement. The discount rate is 1.34% per month. As of the reporting date, the extention of the agreement is still in process.

Sehubungan dengan pinjaman tersebut di atas, BSU diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, BSU dilarang untuk melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari PT Star Finance:

In relation to the above loans, BSU is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict BSU from conducting the following without prior written approval from PT Star Finance:

1. Melakukan penggabungan usaha;

2. Melakukan pelunasan utang lebih awal kecuali

utang yang dibuat dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

3. 1. Conducting merger;

2. Made an early payment of debt unless debt

are made in order to run daily business activities;

3. Mengubah atau menambah jenis usaha dari

usaha yang sekarang dijalankan;

4. Menjual atau memindahkan sebagian atau

seluruh harta kekayaannya;

5. Menjual atau setuju untuk menjual seluruh atau

sebagian harta kekayaan dan/atau salah satu atau lebih jaminan;

6. Mendapatkan pinjaman dari pihak lain,

menerbitkan surat utang dan mengikatkan diri sebagai penjamin;

7. Mengagunkan kekayaan kepada pihak lain;

8. Melakukan pembagian dividen;

9. Mengurangi modal dasar dan modal ditempatkan

atau modal disetor Entitas Induk; dan

10. 3. Changing or adding new types of businesses

that are currently taken places;

4. Sell or transfer some or all of its assets;

5. Sell or agree to sell all or part of the assets and/or one or more guarantees;

6. Obtaining a loan from another party, to issue

bonds and binds itself as guarantor;

7. Mortgage property to another party;

8. Dividend payments;

9. Reduce the authorized capital and issued

capital stock or fully paid capital stock; and

10. Melakukan penawaran umum atas

saham-saham atau efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan kepada masyarakat.

11. 10. Public offering of shares or equity securities

issued by the Company to the public.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha milik BSU sebesar Rp 120,48 miliar (lihat Catatan 6).

This loan is secured by trade reveivables of BSU amounted to Rp 120.48 billion (see Note 6). Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015,

saldo utang bersih setelah dikurangi biaya transaksi pinjaman yang belum diamortisasi atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 27,95 miliar (lihat Catatan 48 butir f).

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the net outstanding balance after net of unamortized transaction costs of this loan facility amounted to Rp 27.95 billion, respectively (see Note 48 point f).