• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Fisis

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Fisis

Sifat fisis papan komposit yang diuji antara lain kerapatan, kadar air, daya serap air dan pengembangan tebal masing-masing 2 jam dan 24 jam.

4.1.1 Kerapatan

Kerapatan merupakan suatu ukuran kekompakan sejumlah partikel di dalam papan komposit (Haygreen dan Bowyer 1993). Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai kerapatan berkisar antara 0,67 g/cm3 - 0,74 g/cm3 (Gambar 5) dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 0,71 g/cm3.

Gambar 5 Kerapatan papan partikel pada berbagai komposisi kenaf/polipropilena. Kerapatan papan partikel tertinggi hasil penelitian, terdapat pada papan dengan perbandingan serbuk kenaf/polipropilena 30:70 dengan nilai kerapatan sebesar 0,74 g/cm3, sedangkan nilai kerapatan terendah terdapat pada papan dengan perbandingan serbuk kenaf/polipropilena 40:60 dengan nilai kerapatan sebesar 0,67 g/cm3. Berdasarkan hasil pengujian statistik (Lampiran 7) menunjukkan bahwa kerapatan papan partikel yang dihasilkan tidak berbeda nyata untuk semua taraf perlakuan. Pengujian kerapatan papan partikel dilakukan untuk melihat keseragaman dan penyebaran partikel di dalamnya.

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 50/50 40/60 30/70 Kerapatan (g/cm³) Komposisi Kenaf/Polipropilena

4.1.2 Kadar Air

Kadar air merupakan banyaknya air dalam kayu atau produk kayu dalam keadaan kesetimbangan dengan lingkungan sekitar (Haygreen dan Bowyer 1993). Dari hasil pengujian, nilai kadar air berkisar antara 2,09% - 3,54% dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 2,81% (Gambar 6).

Gambar 6 Kadar air papan partikel pada berbagai komposisi serbuk kenaf/polipropilena.

Papan partikel hasil penelitian dengan nilai kadar air tertinggi, terdapat pada papan dengan perbandingan serbuk kenaf/polipropilena 50:50 dengan nilai kadar air sebesar 3,54%, sedangkan nilai terendah terdapat pada papan 30:70 dengan nilai kadar air sebesar 2,09%.

Berdasarkan hasil analisis statistik (Lampiran 8) menunjukkan bahwa perlakuan variasi komposisi serbuk kenaf/polipropilena yang digunakan menghasilkan nilai kadar air yang berbeda nyata pada papan partikel yang dihasilkan. Hasil uji lanjut Duncan pada faktor komposisi serbuk kenaf/polipropilena 50:50 sampai dengan 30:70 menunjukkan bahwa kadar air papan partikel yang dihasilkan signifikan, sehingga kadar air memiliki nilai yang berbeda untuk semua taraf perlakuan. Nilai rata-rata kadar air paling rendah yaitu terdapat pada papan partikel dengan komposisi serbuk kenaf/polipropilena 30:70. Hal tersebut diduga karena perlakuan kempa panas pada permukaan lembaran papan partikel mengakibatkan polipropilena yang bersifat tahan terhadap air

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 50/50 40/60 30/70 Kadar Air (% ) Komposisi Kenaf/Polipropilena

i   

meleleh (Klyosov 2007) dan menutupi bagian permukaan partikel kenaf dan akan mengurangi kemampuan partikel kenaf pada permukaan papan untuk menyerap air di lingkungan sekitar. Dengan demikian, semakin banyak proporsi polipropilena di dalam papan partikel, maka semakin besar bagian permukaan partikel kenaf yang tertutupi oleh polipropilena. Hasil pengujian statistik selengkapnya disajikan pada Lampiran 8.

4.1.3 Daya Serap Air

Daya serap air merupakan bagian sifat fisis papan komposit yang menunjukkan kemampuan papan untuk menyerap air setelah direndam selama 2 dan 24 jam. Air yang masuk ke dalam papan terdiri dari air yang langsung masuk ke dalam papan mengisi rongga-rongga kosong di dalam papan dan air yang masuk ke dalam partikel-partikel penyusunnya. (Massijaya et al. 1999).

Hasil pengujian nilai rata-rata daya serap air papan partikel dapat dilihat pada Gambar 7 untuk daya serap air dengan waktu perendaman 2 jam dan 24 jam.

Gambar 7 Daya serap air papan partikel pada berbagai komposisi serbuk kenaf/polipropilena. Ket: (A) Daya serap air 2 jam; (B) Daya serap air 24 jam.

Dari Gambar tersebut diketahui bahwa nilai daya serap air papan partikel yang direndam selama 2 jam berkisar antara 13,45% - 29,63% dengan rata-rata 19,75%, sedangkan daya serap air pada perendaman selama 24 jam berkisar

0 5 10 15 20 25 30 35 50/50 40/60 30/70 Daya Serap Ai r (% ) Komposisi Kenaf/Polipropilena (A) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50/50 40/60 30/70 Daya Serap Ai r (% ) Komposisi Kenaf/Polipropilena (B) 19

antara 22,91%-38,74% dengan rata-rata 29,3%. Dengan demikian selama waktu 22 jam terjadi peningkatan penyerapan air sebesar 9,55%. Penyerapan air yang paling rendah pada perendaman 2 dan 24 jam terdapat pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk kenaf/polipropilena 30:70, sedangkan yang paling tinggi pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk kenaf/polipropilena 50:50.

Berdasarkan hasil analisis statistik (Lampiran 9 & 10) menunjukkan bahwa perlakuan variasi komposisi serbuk kenaf/polipropilena yang digunakan menghasilkan nilai daya serap air yang berbeda nyata pada papan partikel yang dihasilkan, baik pada perendaman selama 2 jam maupun 24 jam. Hal tersebut diduga, semakin bertambahnya proporsi polipropilena maka partikel akan semakin terlapisi dengan baik oleh plastik, sehingga kontak antara partikel akan semakin rapat dan air akan sulit untuk masuk ke dalam papan partikel. Menurut Haygreen dan Bowyer (1989), stabilitas dimensi papan partikel dipengaruhi oleh banyaknya perekat (resin) yang digunakan dalam pembuatan papan partikel.

Hasil uji lanjut Duncan pada faktor komposisi serbuk kenaf/polipropilena menunjukkan bahwa daya serap air papan partikel selama perendaman 2 dan 24 jam menghasilkan nilai yang sama antara papan partikel dengan komposisi 40:60 dan 30:70 dan berbeda nyata dengan papan partikel yang menggunakan komposisi 50:50. Nilai rata-rata daya serap air paling rendah yaitu terdapat pada papan partikel dengan komposisi serbuk kenaf/polipropilena 30:70, baik pada perendaman 2 jam maupun 24 jam.

4.1.4 Pengembangan Tebal

Hasil pengujian nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel perendaman air dingin selama 2 jam dan 24 jam disajikan pada Gambar 8. Nilai pengembangan tebal selama perendaman 2 jam berkisar antara 2,2% - 5,64% dengan rata-rata 3,7%. Sedangkan pengembangan tebal selama perendaman 24 jam berkisar antara 4,54% - 9,44% dengan rata-rata 6,4%. Dengan demikian terjadi peningkatan pengembangan tebal sebesar 2,7% selama 22 jam.

Nilai pengembangan tebal terendah dengan waktu perendaman 2 dan 24 jam terdapat pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk

i   

kenaf/polipropilena 30:70, sedangkan nilai pengembangan tebal tertinggi pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk kenaf/polipropilena 50:50.

Gambar 8 Pengembangan tebal papan partikel pada berbagai komposisi serbuk kenaf/polipropilena. Ket: (A) Pengembangan tebal 2 jam; (B) pengembangan tebal 24 jam.

Berdasarkan hasil analisis statistik (Lampiran 11 & 12) menunjukkan bahwa penggunaan variasi komposisi serbuk kenaf/polipropilena sampai dengan 30:70 menghasilkan nilai pengembangan tebal yang berbeda nyata pada papan partikel yang dihasilkan, baik untuk perendaman 2 jam maupun 24 jam.

Hasil uji lanjut Duncan pada faktor komposisi serbuk kenaf/polipropilena menunjukkan bahwa pengembangan tebal papan partikel selama perendaman 2 dan 24 jam menghasilkan nilai yang sama antara papan partikel dengan komposisi 40:60 dan 30:70 dan berbeda nyata dengan papan partikel yang menggunakan komposisi 50:50. Nilai rata-rata pengembangan tebal paling rendah yaitu terdapat pada papan partikel dengan komposisi serbuk kenaf/polipropilena 30:70, baik pada perendaman 2 jam maupun 24 jam. Hal tersebut diduga karena penggunaan polipropilena yang bersifat tahan terhadap air (Klyosov 2007). Semakin banyak proporsi polipropilena yang digunakan di dalam papan partikel, maka semakin besar bagian permukaan partikel kenaf yang tertutupi oleh polipropilena, sehingga akan mengurangi kemampuan partikel kenaf pada permukaan papan untuk menyerap air dari lingkungan sekitar.

0 1 2 3 4 5 6 50/50 40/60 30/70 Pengembangan Tebal (% ) Komposisi Kenaf/Polipropilena (A) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 50/50 40/60 30/70 Pengembangan Tebal (% ) Komposisi Kenaf/Polipropilena (B) 21

Dokumen terkait