• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Dalam dokumen Consolidated Financial Statement 2016 (Halaman 88-103)

DASAR DAN DILUSI 27 BASIC AND DILUTED EARNINGS/(LOSS) PER SHARE Laba/(rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara (lanjutan) c. Coal handling services contracts (continued)

PIK PIK

Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2018.

On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2018.

d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah

ataupun pihak yang berwenang jika masing- masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode- periode tersebut.

The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if each of the following individual companies does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.

Jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank Garansi adalah sebagai berikut:

Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantees by the Group are as follows:

Entitas/Entity Tahun/Year Bank Jumlah/Amount (Rp) Setara/Equivalent (US$)

GBP II 2009-2016 Mandiri Rp 20,465,440,034 US$ 1,523,180

FKP 2010-2016 Mandiri Rp 12,041,642,102 US$ 896,222

BT 2009-2016 Mandiri Rp 6,757,519,037 US$ 502,941

WBM 2011-2016 Mandiri Rp 6,748,584,204 US$ 502,276

PIK 2011-2016 Mandiri Rp 4,062,733,000 US$ 302,377

MCM 2010-2015 BPD Kaltim Rp 6,409,480,076 US$ 477,038

FSP 2010-2016 Mandiri Rp 6,239,149,750 US$ 464,361

TSA 2010-2016 Mandiri Rp 4,612,371,195 US$ 343,285

CA 2015-2016 Mandiri Rp 655,090,641 US$ 48,756

GBP I 2012-2016 Mandiri Rp 738,976,828 US$ 55,000

e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitments Pada tanggal 1 November 2012, Grup

mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan NMN yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.

On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with NMN which is valid for 10 years from 1 March 2013.

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

2016 2015

Tidak lebih dari 1 tahun 2,036,832 1,454,880 No later than 1 year

Lebih dari 1 tahun namun kurang Later than 1 year and

dari 5 tahun 8,174,328 5,819,520 no later than 5 years

Lebih dari 5 tahun 2,376,304 3,152,240 Later than 5 years

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML

Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dan telah diperpanjang sampai 31 Maret 2021.

On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years and has been renewed until 31 March 2021.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, BT, WBM, GBP dan FKP The Company, BT, WBM, GBP and FKP Perusahaan, BT, WBM, GBP dan FKP memiliki

beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan- pelanggan tersebut.

The Company, BT, WBM, GBP and FKP have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

h. Tuntutan hukum h. Litigation

Perusahaan The Company

- Perusahaan terlibat litigasi dengan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”), BCBC Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”) dan White Energy Company Limited (“WEC”) sebagai akibat gugatan yang diajukan BCBCS dan BCBC di Pengadilan Tinggi Singapura yang menuduh Perusahaan melanggar kewajiban pembiayaan dan pasokan batubaranya sehubungan dengan ventura bersama PT Kaltim Supacoal (“KSC”). Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada laporan keuangan 2015. Perusahaan menyanggah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan balik terhadap BCBCS, BCBC dan WEC atas pelanggaran syarat- syarat perjanjian usaha patungan, total failure

of consideration, kesalahan pernyataan dan

kelalaian. BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan ex parte di Australia Barat atas saham-saham KRL yang dimiliki Perusahaan.

- The Company is engaged in litigation with

Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”), BCBC Singapore Pte. Ltd.

(“BCBCS”) and White Energy Company

Limited (“WEC”) as a result of a claim filed by BCBCS and BCBC at the Singapore High Court alleging a breach by the Company of its funding and coal supply obligations in relation

to the PT Kaltim Supacoal (“KSC”) joint

venture. This is a continuation of the case previously disclosed in the 2015 financial statements. The Company has refuted these allegations and filed its counterclaim against BCBCS, BCBC and WEC for their breach of the terms of the joint venture agreements, total failure of consideration, misrepresentation and negligence. BCBCS also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia for the shares of KRL held by the Company.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Setelah mendengar kesaksian dari saksi dan dengan mempertimbangkan bukti-bukti pada bulan November 2015, Singapore International Commercial Court (“SICC”) pada tanggal 12 Mei 2016 mengeluarkan putusan mengenai beberapa hal, di antaranya: (i) bahwa Perusahaan tidak berkewajiban melanjutkan pendanaan ventura bersama tersebut, (ii) bahwa SICC tidak menemukan bukti yang mencukupi untuk memutuskan apakah Perusahaan memiliki kewajiban untuk memasok atau membantu pengadaan batubara yang akan dipasok ke KSC, dan dengan demikian mewajibkan para pihak untuk menyerahkan bukti-bukti lebih lanjut pada sidang berikutnya, dan (iii) bahwa BCBCS hanya bertugas memberikan bantuan teknis dalam pengembangan proses briket

binderless kepada KSC.

After hearing witness testimony and

considering the evidence presented in November 2015, the Singapore International

Commercial Court (“SICC”) on 12 May 2016

issued its judgement on a number of issues, among them: (i) that the Company was not under any obligation to continue funding the joint venture, (ii) that the SICC found insufficient evidence to decide whether or not the Company had an obligation to supply or assist with the procurement of coal to be supplied to KSC, and as such required the parties to present further evidence at the next hearing, and (iii) that BCBCS was only under an obligation to provide technical assistance to KSC with the development of the binderless briquetting process.

SICC melanjutkan sidang untuk mendengarkan keterangan saksi-saksi pada bulan Januari 2017 mengenai pasokan batubara dan apakah para pihak telah menolak untuk melanjutkan perjanjian usaha patungan. Perkara ini diperkirakan akan berlanjut selama tahun 2017. Manajemen Perusahaan masih percaya bahwa Perusahaan tidak melanggar kewajibannya dan tidak ada kewajiban material yang mungkin akan timbul.

The SICC continued to hear from witnesses in January 2017 on issues related to the coal supply and whether the parties had repudiated the joint venture agreement. The matter is expected to continue throughout 2017. Management of the Company continues to believe that the Company is not in breach of its obligations and that no material liability is likely to arise.

- Pada tahun 2015, Perusahaan menerima pemberitahuan permintaan arbitrase dari Enel Trade S.P.A sehubungan dengan sengketa yang melibatkan pasokan batubara Perusahaan kepada Enel Trade berdasarkan perjanjian jual-beli batubara tertanggal 22 Juli 2008 dan telah mengklaim sejumlah uang sebesar US$57.785.399. Enel Trade adalah afiliasi Enel Investment Holding BV, yang saat ini memegang 10% saham-saham dalam Perusahaan. Sengketa dengan Enel telah diselesaikan secara damai pada bulan Oktober 2016 dan proses arbitrase telah ditarik kembali.

- In 2015, the Company received a notification for arbitration request by Enel Trade S.P.A. in relation to a dispute involving the supply of coal by the Company to Enel Trade under a coal sale agreement dated 22 July 2008, claiming a sum of US$57,785,399. Enel Trade is an affiliate of Enel Investment Holding BV, which currently holds 10% shares in the Company. The dispute with Enel has been settled amicably in October 2016 and the arbitration proceedings have been withdrawn.

KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

DE, OM, SA, CA dan BS DE, OM, SA, CA and BS

- Pada tanggal 10 Agustus 2016, PT Senyiur

Sukses Pratama (“SSP”) mengajukan

gugatan terhadap Badan Perijinan dan Penanaman Modal (“BPPMD”) Provinsi Kalimantan Timur di Pengadilan Tata Usaha

Negara (“PTUN”) Samarinda, yang

bermaksud membatalkan keputusan Pemerintah untuk mengurangi area konsesi batubara SSP yang secara tidak sah melintasi wilayah Kutai Kartanegara dari wilayah Kutai Timur dan bertumpang-tindih dengan area konsesi batubara DE, OM, SA, CA, dan BS (“Konsesi Pakar”) berdasarkan

Surat Gubernur Kaltim Nomor

136/9187/BPPWK-C/X/2012 tertanggal 31 Oktober 2012 mengenai Penegasan Batas Wilayah Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. OM mengintervensi kasus ini dengan mengajukan pembelaan bersama-sama BPPMD melawan gugatan dari SPP tersebut. Pada tanggal laporan keuangan ini, PTUN belum menerbitkan keputusan. Namun manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa masalah ini akan dapat diselesaikan tanpa dampak yang material terhadap posisi laporan keuangan atau arus kas Grup.

- On 10 August 2016, PT Senyiur Sukses

Pratama (“SSP”) filed a suit against the Licensing and Investment Agency (Badan

Perijinan dan Penanaman Modal (“BPPMD”))

of East Kalimantan province at the

Commercial Court (Pengadilan Tata Usaha

Negara (“PTUN”)) Samarinda seeking to

cancel a government directive to reduce the

size of SSP’s coal concession which

unlawfully extends into the Kutai Kartanegara region from Kutai Timur region and overlaps the coal concession areas held by DE, OM,

SA, CA, and BS (“Pakar Concessions”) based

on the Letter of the Governor of East

Kalimantan Number 136/9187/BPPWK-

C/X/2012 dated 31 October 2012 regarding Affirmation of Territorial Boundary between Kutai Kartanegara region and Kutai Timur region. OM has intervened in this case by jointly defending with BPPMD against the suit filed by SSP. As at the date of these financial statements, the PTUN has not yet issued a decision. However, management of the Company believes the matter will be resolved without material impact to the Group’s financial position or cash flows.

i. Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara

i. Coal shipping and barging contracts

Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transhipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang berlaku.

The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transhipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.

j. Perjanjian penjualan batubara j. Coal sales agreements Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup telah

memiliki komitmen untuk menjual 174,1 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 2017 sampai dengan 2031.

As at 31 December 2016, the Group has various commitments to sell 174.1 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2017 to 2031.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

k. Komitmen modal k. Capital commitments

Perusahaan The Company

Pada tanggal 24 Februari 2014 dan 23 Februari 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan NMN, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara dan pembangunan dermaga bahan bakar minyak di Senyiur sebesar AS$2.467.553. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$219.326.

On 24 February 2014 and 23 February 2015, the Company entered into an agreement with NMN, a related party, for the construction of coal loading facility and construction of fuel jetty at Senyiur, with a total contract value amounting to US$2,467,553. As at 31 December 2016, the total remaining contract value outstanding was US$219,326.

Pada tanggal 26 Oktober 2015, Perusahaan membuat perjanjian dengan PT Cipta Total Solusindo, pihak ketiga, untuk pemasangan listrik di Senyiur sebesar AS$1.698.957. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$383.218.

On 26 October 2015, the Company entered into an agreement with PT Cipta Total Solusindo, a third party, for the installation of electrical work at Senyiur, with a total contract value amounting to US$1,698,957. As at 31 December 2016, the total remaining contract value was amounting to US$383,218.

l. Fasilitas bank l. Bank facilities

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE

Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment

guarantee dengan batas fasilitas gabungan

sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).

On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit

of US$35,000,000 (“Joint Facility”).

Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility

ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.

On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.

Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNBF (lihat Catatan 6).

At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNBF (refer to Note 6).

Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee

dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”).

On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”).

KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

l. Fasilitas bank (lanjutan) l. Bank facilities (continued)

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)

The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and

BE (continued)

Pada tanggal 22 Desember 2015, seluruh jaminan instrumen yang sebelumnya sudah diterbitkan melalui Joint Facility dianggap sudah berada dalam WCF yang baru (lihat Catatan 16) dan fasilitas kredit dari ANZ dihentikan.

On 22 December 2015, all surety instruments that previously had been issued through the Joint Facility are deemed to be issued under the WCF facility (refer to Note 16) and the ANZ credit facility was terminated.

WBM WBM

Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017.

On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh jaminan instrumen yang sebelumnya diterbitkan melalui fasilitas kredit dengan ANZ dianggap sudah berada dalam WCF yang baru (lihat Catatan 16) dan fasilitas kredit dengan ANZ dihentikan.

As at 31 December 2016, all surety instruments that previously had been issued through this credit facility agreement with ANZ are deemed to be issued under the new WCF (refer to Note 16) and the ANZ facility was terminated.

m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat m. Heavy equipment operating lease contract

Grup - kecuali ML The Group - except ML

Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan NMN, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.

On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with NMN, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup belum menyewa peralatan tersebut.

As at 31 December 2016, the Group has not yet leased any heavy equipment.

n. Perjanjian penggunaan haul road n. Agreement for the use of haul road

WBM WBM

Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), yang membolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses tanpa gangguan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku hingga berakhirnya PKP2B WBM atau Arutmin, yang mana yang lebih dulu.

On 24 August 2007, WBM entered into an

agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”)

to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. This agreement is valid until the end of the CCoW of WBM or Arutmin, whichever is earlier.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama

o. Agreement for the mining of coal on the common boundary

Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan Arutmin mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.

On 24 August 2007, WBM and Arutmin entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.

p. Iuran kehutanan p. Forestry fee

WBM, GBP, BT, BS dan MCM WBM, GBP, BT, BS and MCM Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh

perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.750.000 sampai Rp 4.000.000 per hektar per tahun. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual.

Based on Government Regulations, all

companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,750,000 to Rp 4,000,000 per hectare annually. WBM, GBP, BT, BS and MCM have recognised this fee on an accrual basis.

q. Kewajiban atas IUP Eksplorasi q. Exploration IUP obligations Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA,

OM, SK, SA, AU, CA, MBE, MEL, MCM dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku.

Pursuant to their Exploration IUPs, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, AU, CA, MBE, MEL, MCM and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.

r. Penundaaan kegiatan eksploitasi r. Suspension of exploitation activity Pada tanggal 21 April 2014, FKP menerima Surat

Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2013 sampai 26 Oktober 2014 untuk area KW.05PB0108. FKP telah menerima beberapa kali Surat Perpanjangan dan perpanjangan yang terakhir diterima pada 29 Oktober 2016 yang berlaku sampai 28 Oktober 2017.

On 21 April 2014, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the

Director General of Mineral, Coal and

Geothermal Resources (DGMCG”) which is

valid from 27 October 2013 until 26 October 2014 for area KW.05PB0108. FKP has received extension letters several times and the latest extension was received on 29 October 2016 which is valid until 28 October 2017.

Pada tanggal 25 Agustus 2014, PIK menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung sampai dengan tanggal 2 Maret 2015 untuk area KW.05PB0065. Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, PIK sedang dalam proses perpanjangannya.

On 25 August 2014, PIK received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid until 2 March 2015 for area KW.05PB0065. As at the date of these consolidated financial statements, PIK is in the process of extending this agreement.

KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

s. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 s. Mining Law No. 4/2009 Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan

Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan

Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang

telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari

Dalam dokumen Consolidated Financial Statement 2016 (Halaman 88-103)