• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Dalam dokumen LKFS Bayan Resources 30 Sept 2017 (Halaman 85-104)

RESTORATION 30 September/ 31 Desember/

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Kontrak jasa pertambangan a. Mining services contracts

Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor

untuk mendukung kegiatan operasi

pertambangan. Para kontraktor akan

menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor,

penalti atas shortfall, pengangkutan batubara

dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Kontrak signifikan yang berlaku pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut:

The Company’s subsidiaries entered into various

mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation,

overhaul calculation, incentives for the

contractors, shortfall penalties, coal hauling and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or hauled and

equipment rented, as per the relevant

agreement. Significant contracts in place at 30 September 2017 are as follows:

Akhir periode

Entitas anak/ Kontraktor/ Tipe perjanjian/ Tanggal perjanjian/ perjanjian/Contract

Subsidiary Contractor Agreement type Agreement date period end

IP PT BIS Industries Jasa pengangkutan/ 22 Mei/May 2014 31 Maret/March 2022

Coal haulage

IP PT Petrosea Tbk Jasa pengupasan lapisan 27 Juni/June 2014 30 September/

tanah, jasa pengangkutan September 2021

dan sewa peralatan/Overburden,

coal haulage and equipment

rental

IP PT Karunia Jasa pengupasan lapisan 14 September/ 30 September/

Armada Indonesia tanah, jasa pengangkutan September 2016 September 2021

dan sewa peralatan/Overburden,

coal haulage and equipment

rental

IP PT Mandiri Jasa pengangkutan/ 9 Maret/March 31 Maret/March 2022

Herindo Adiperkasa Coal haulage 2017

BT KCB Jasa perawatan jalan 1 Agustus/August 31 Juli/July 2020

pengangkutan batubara/Coal 2017

haul road maintenance

PIK PT Karunia Jasa pengupasan lapisan 15 April/April 14 Mei/May 2021

Wahananusa tanah, jasa pengangkutan 2016

dan sewa peralatan/Overburden,

coal haulage and equipment

rental

WBM Thiess Jasa pengupasan lapisan 22 Januari/ 28 Februari/

tanah, jasa pengangkutan January 2016 February 2018

dan sewa peralatan/Overburden,

coal haulage and equipment

a. Kontrak jasa pertambangan (lanjutan) a. Mining services contracts (continued)

Akhir periode

Entitas anak/ Kontraktor/ Tipe perjanjian/ Tanggal perjanjian/ perjanjian/Contract

Subsidiary Contractor Agreement type Agreement date period end

TSA Thiess Jasa pengupasan lapisan 22 November/ 31 Maret/

tanah, jasa pengangkutan November 2016 March 2022

dan sewa peralatan/Overburden,

coal haulage and equipment

rental

FKP Thiess Jasa pengupasan lapisan 22 November/ 31 Maret/

tanah, jasa pengangkutan November 2016 March 2022

dan sewa peralatan/Overburden, coal haulage and equipment

rental

GBP PT SIMS Jaya Jasa pengupasan lapisan 15 Juli/ 14 Januari/January 2020

Kaltim tanah, jasa pengangkutan July 2017

dan sewa peralatan/Overburden,

coal haulage and equipment rental

b. Perjanjian kerjasama b. Cooperation agreement

DPP DPP

Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP

mengadakan perjanjian kerjasama dengan

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang

antara lain berisi mengenai pembagian

pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan

Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.

On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan

Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero). This agreement is valid until 19 December 2026.

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara c. Coal handling services contracts

DPP DPP

Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP

mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 1 Februari 2016, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 3 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut diperpanjang sampai 31 Desember 2016.

On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 1 February 2016, the Company agreed to handle 3 million metric tonnes of coal per annum and the agreement was extended until 31 December 2016.

PIK PIK

Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2018.

On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2018.

d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees

Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh

Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode- periode tersebut.

The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if each of the following individual companies does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.

Jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank garansi pada 30 September 2017 adalah sebagai berikut:

Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantees by the Group as of 30 September 2017 are as follows:

d. Jaminan reklamasi (lanjutan) d. Reclamation guarantees (continued)

Entitas/Entity Tahun/Year Bank Jumlah/Amount (Rp) Setara/Equivalent (US$)

GBP II 2011-2017 Mandiri Rp 10,186,448,882 US$ 754,999

FKP 2011-2017 Mandiri Rp 7,361,665,091 US$ 545,632

BT 2009-2017 Mandiri Rp 6,965,684,804 US$ 516,283

WBM 2011-2017 Mandiri Rp 5,557,083,957 US$ 411,880

TSA 2010-2017 Mandiri Rp 2,920,979,294 US$ 216,497

PIK 2011-2017 Mandiri Rp 2,870,062,900 US$ 212,723

MCM 2010-2015 BPD Kaltim Rp 1,907,510,139 US$ 141,381

FSP 2011-2017 Mandiri Rp 11,565,231,983 US$ 857,192

GBP I 2013-2017 Mandiri Rp 169,285,678 US$ 12,547

e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitments

Pada tanggal 1 November 2012, Grup

mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan NMN yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.

On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with NMN which is valid for 10 years from 1 March 2013.

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

30 September/ 31 Desember/ September December

2017 2016

Tidak lebih dari 1 tahun 2,036,832 2,036,832 No later than 1 year

Lebih dari 1 tahun namun kurang Later than 1 year and

dari 5 tahun 8,174,328 8,174,328 no later than 5 years

Lebih dari 5 tahun 848,680 2,376,304 Later than 5 years

11,059,840 12,587,464

f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML

Pada tanggal 1 Juni 2016, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun sampai 31 Maret 2021.

On 1 June 2016, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years until 31 March 2021.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, BT, WBM, GBP, TSA dan FKP The Company, BT, WBM, GBP, TSA and FKP

Perusahaan, BT, WBM, GBP, TSA dan FKP memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi

berdasarkan persentase penjualan kepada

pelanggan-pelanggan tersebut.

The Company, BT, WBM, GBP, TSA and FKP have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

h. Tuntutan hukum h. Litigation

Perusahaan The Company

- Perusahaan terlibat litigasi dengan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited

(“BCBC”), BCBC Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”) dan White Energy Company Limited (“WEC”) sebagai akibat gugatan yang diajukan BCBCS dan BCBC di Pengadilan Tinggi Singapura yang menuduh Perusahaan

melanggar kewajiban pembiayaan dan

pasokan batubaranya sehubungan dengan ventura bersama PT Kaltim Supacoal

(“KSC”). Kasus ini merupakan lanjutan kasus

sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada

laporan keuangan 2016. Perusahaan

menyanggah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan balik terhadap BCBCS, BCBC dan WEC atas pelanggaran syarat- syarat perjanjian usaha patungan, total failure of consideration, kesalahan pernyataan dan kelalaian. BCBCS juga telah mengajukan dan

memperoleh perintah pembekuan ex parte di

Australia Barat atas saham-saham KRL yang dimiliki Perusahaan.

- The Company is engaged in litigation with

Binderless Coal Briquetting Company Pty

Limited (“BCBC”), BCBC Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”) and White Energy Company Limited (“WEC”) as a result of a claim filed

by BCBCS and BCBC at the Singapore High Court alleging a breach by the Company of its funding and coal supply obligations in relation to the PT Kaltim Supacoal (“KSC”) joint venture. This is a continuation of the case previously disclosed in the 2016 financial statements. The Company has refuted these allegations and filed its counterclaim against BCBCS, BCBC and WEC for their breach of the terms of the joint

venture agreements, total failure of

consideration, misrepresentation and

negligence. BCBCS also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia for the shares of KRL held by the Company.

Setelah mendengar kesaksian dari saksi dan dengan mempertimbangkan bukti-bukti pada

bulan November 2015, Singapore

International Commercial Court (“SICC”) pada

tanggal 12 Mei 2016 mengeluarkan putusan mengenai beberapa hal, di antaranya: (i)

bahwa Perusahaan tidak berkewajiban

melanjutkan pendanaan ventura bersama tersebut, (ii) bahwa SICC tidak menemukan bukti yang mencukupi untuk memutuskan apakah Perusahaan memiliki kewajiban untuk

memasok atau membantu pengadaan

batubara yang akan dipasok ke KSC, dan dengan demikian mewajibkan para pihak untuk menyerahkan bukti-bukti lebih lanjut pada sidang berikutnya, dan (iii) bahwa BCBCS hanya bertugas memberikan bantuan teknis dalam pengembangan proses briket binderless kepada KSC.

After hearing witness testimony and

considering the evidence presented in November 2015, the Singapore International

Commercial Court (“SICC”) on 12 May 2016

issued its judgement on a number of issues, among them: (i) that the Company was not under any obligation to continue funding the joint venture, (ii) that the SICC found insufficient evidence to decide whether or not the Company had an obligation to supply or assist with the procurement of coal to be supplied to KSC, and as such required the parties to present further evidence at the next hearing, and (iii) that BCBCS was only under an obligation to provide technical assistance to KSC with the development of the binderless briquetting process.

SICC kemudian mendengarkan keterangan saksi pada bulan Januari 2017 mengenai masalah pasokan batubara dan apakah para pihak telah menghentikan perjanjian ventura bersama. Pada tanggal 25 Juli 2017 SICC mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kewajiban untuk memasok batubara kepada perusahaan ventura bersama dan bahwa Perusahaan telah melanggar kewajibannya tersebut. SICC selanjutnya berpendapat bahwa Perusahaan

telah menghentikan perjanjian ventura

bersama tersebut dan BCBCS telah

menerima penghentian tersebut pada tanggal 2 Maret 2012. Pengadilan menyatakan bahwa akan ada sidang lanjutan untuk mendengar mengenai masalah keterjadian dan kerugian yang terjadi.

The SICC continued to hear from witnesses in January 2017 on issues related to the coal

supply and whether the parties had

repudiated the joint venture agreements. On 25 July 2017 the SICC issued its judgment noting that the Company was under an obligation to ensure coal was supplied to the joint venture entity and that the Company had breached its coal supply obigations. The SICC further held the Company had repudiated the joint venture agreements and BCBCS had accepted that repudiation on 2 March 2012. The court has directed that there will be a further hearing on the issues of causation and damages.

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Meskipun Perusahaan menghargai

keputusan dari SICC, namun Perusahaan belum menerima kesimpulan pengadilan tersebut sehingga Perusahaan mengajukan banding kepada pengadilan atas putusan pada bulan Agustus 2017. Manajemen Perusahaan masih terus percaya bahwa Perusahaan tidak melanggar kewajibannya dan tidak ada kewajiban material yang mungkin akan timbul.

While the Company respects the judgment of the SICC, it is not satisfied with the findings of the Court and has thus decided to appeal against the judgment in August 2017. Management of the Company continues to believe that the Company is not in breach of its obligations and that no material liability is likely to arise.

DE, OM, SA, CA dan BS DE, OM, SA, CA and BS

- Pada tanggal 10 Agustus 2016, PT Senyiur

Sukses Pratama (“SSP”) mengajukan

gugatan terhadap Badan Perijinan dan

Penanaman Modal (“BPPMD”) Provinsi

Kalimantan Timur di Pengadilan Tata Usaha

Negara (“PTUN”) Samarinda, yang

bermaksud membatalkan keputusan

Pemerintah untuk mengurangi area konsesi batubara SSP yang secara tidak sah melintasi wilayah Kutai Kartanegara dari wilayah Kutai Timur dan bertumpang-tindih dengan area konsesi batubara DE, OM, SA,

CA, dan BS (“Konsesi Pakar”) berdasarkan

Surat Gubernur Kaltim Nomor

136/9187/BPPWK-C/X/2012 tertanggal 31 Oktober 2012 mengenai Penegasan Batas Wilayah Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. OM mengintervensi kasus ini dengan

mengajukan pembelaan bersama-sama

BPPMD melawan gugatan dari SPP tersebut.

- On 10 August 2016, PT Senyiur Sukses

Pratama (“SSP”) filed a suit against the

Licensing and Investment Agency (Badan

Perijinan dan Penanaman Modal (“BPPMD”))

of East Kalimantan province at the

Commercial Court (Pengadilan Tata Usaha

Negara (“PTUN”)) Samarinda seeking to

cancel a government directive to reduce the

size of SSP’s coal concession which

unlawfully extends into the Kutai Kartanegara region from Kutai Timur region and overlaps the coal concession areas held by DE, OM,

SA, CA, and BS (“Pakar Concessions”) based

on the Letter of the Governor of East

Kalimantan Number 136/9187/BPPWK-

C/X/2012 dated 31 October 2012 regarding Affirmation of Territorial Boundary between Kutai Kartanegara region and Kutai Timur region. OM has intervened in this case by jointly defending with BPPMD against the suit filed by SSP.

Pada tanggal 10 April 2017, OM telah menerima putusan dari PTUN Samarinda sehubungan dengan perkara antara SSP

(“Penggugat”) dengan BPPMD (“Tergugat”) dan OM (“Tergugat II Intervensi”), dimana

Majelis Hakim telah memutuskan, antara lain mengabulkan gugatan Penggugat dan memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara tersebut. Atas putusan PTUN Samarinda tersebut, BPPMD dan OM telah menyatakan banding.

On 10 April 2017, OM has received the decision of the PTUN Samarinda in relation

to the case between SSP (the “Plaintiff”) with BPPMD (the “Defendant”) and OM (the “Defendant II in Intervention”), in which the

Panel of Judges has decided, inter alia, to grant the petition of the Plaintiff, to declare null and void the Decision of the Defendant, and order the Defendant to revoke the Decision which constitutes the object of the dispute. BPPMD and OM have filled an appeal against the decision of the PTUN Samarinda.

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

DE, OM, SA, CA dan BS (lanjutan) DE, OM, SA, CA and BS (continued)

Pada tanggal 21 Agustus 2017, OM melalui kuasa hukumnya telah menerima Surat Pemberitahuan Isi Putusan Banding dari

PTUN Samarinda sehubungan dengan

perkara banding yang terdaftar di

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara Jakarta (“PTTUN Jakarta”) yang

menyebutkan bahwa PTTUN Jakarta dalam perkara tersebut di atas telah memutuskan antara lain: (i) menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding dan

Tergugat II Intervensi/Pembanding, (ii)

membatalkan putusan PTUN Samarinda No. 26/G/2016/PTUN.SMD yang dimohonkan banding; (iii) menyatakan gugatan Penggugat ditolak.

On 21 August 2017, OM has received through its attorney-at-law the Notification of Appeal Decisions from PTUN Samarinda in relation to appeal case registered with the

Registrar’s Office of the High State

Administrative Court of Jakarta (“PTTUN

Jakarta”) which mentioned that PTTUN

Jakarta in the above case has decided, among others: (i) to accept the application for appeal filed by Defendant/Appellant and Defendant II in Intervention/Appellant, (ii) to annul the decision of PTUN Samarinda which is subjected to appeal; and (iii) to declare Plaintiff claim rejected.

Pada tanggal 4 September 2017, OM melalui kuasa hukumnya telah menerima Surat

Pemberitahuan Permohonan Kasasi

terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dan OM telah menunjuk kuasa hukum utuk melakukan

upaya hukum selanjutnya sehubungan

dengan adanya permohonan kasasi tersebut.

On 4 September 2017, through its attorney- at-law, OM has received the Letter of Notification of Cassation Request against the decision of PTTUN Jakarta and OM also has

instructed its attorney-at-law to take

necessary legal action with respect to challenging the cassation request.

i. Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara

i. Coal shipping and barging contracts

Perusahaan dan beberapa entitas anak

mengadakan perjanjian untuk pengangkutan,

transportasi dan transhipment batubara dengan

kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari

masing-masing kontrak, kontraktor akan

menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang berlaku.

The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transhipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.

j. Perjanjian penjualan batubara j. Coal sales agreements

Pada tanggal 30 September 2017, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 265,9 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 1 Oktober 2017 sampai dengan 2034.

As at 30 September 2017, the Group has various commitments to sell 265.9 million metric tonnes of coal to various buyers, a portion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 1 October 2017 to 2034.

k. Komitmen modal (lanjutan) k. Capital commitments (continued)

BT BT

Pada tanggal 7 Maret 2017, BT membuat perjanjian dengan PT Kaliraya Sari, pihak ketiga, untuk peningkatan jalan pengangkutan batubara di Senyiur sebesar AS$5.923.091. Pada tanggal 30 September 2017, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$5.443.660.

On 7 March 2017, BT entered into an agreement with PT Kaliraya Sari, a third party, for upgrading of coal haul road at Senyiur, with a total contract value amounting to US$5,923,091. As at 30 September 2017, the total remaining contract value was amounting to US$5,443,660.

DPP DPP

Pada tanggal 1 Maret 2017, DPP membuat perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak

berelasi, untuk pekerjaan persiapan BCT Coal

stockpile Fase-4 dengan nilai kontrak

sebesar AS$ 1.670.078. Pada tanggal

30 September 2017, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$251.347.

On 1 March 2017, DPP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for site preparation works of BCT Coal stockpile Phase-4, with a total contract value

amounting to US$ 1,670,078. As at

30 September 2017, the total remaining contract value was amounting to US$251,347.

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE

Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas

bank garansi, letter of credit dan payment

guarantee dengan batas fasilitas gabungan

sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).

On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a

limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).

Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.

On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.

Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNBF (lihat Catatan 6).

At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNBF (refer to Note 6).

Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”).

On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi

Dalam dokumen LKFS Bayan Resources 30 Sept 2017 (Halaman 85-104)

Dokumen terkait