Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statements form an integral part of these interim consolidated financial statements
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 4 96,135,486 59,767,412 Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas yang Restricted cash and
dibatasi penggunaannya, cash equivalents,
bagian jangka pendek 5 222,499 657,905 current portion
Piutang usaha, neto Trade receivables, net
- pihak ketiga 6 102,553,669 58,602,341 third parties
- pihak berelasi 6, 28 4,641,618 2,589,711 related parties
-Piutang non-usaha Non-trade receivables
- pihak ketiga 7 4,712,525 7,083,552 third parties
-Piutang derivatif 17 2,229,988 1,526,160 Derivative receivables
Persediaan, neto 8 74,475,404 44,890,607 Inventory, net
Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes,
bagian jangka pendek 9a 379 34,365,293 current portion
Uang muka dan Advances and
biaya dibayar dimuka, prepaid expenses,
bagian jangka pendek 10 27,905,789 12,737,148 current portion
Aset lancar lainnya 3,904,278 1,789,794 Other current assets
JUMLAH ASET LANCAR 316,781,635 224,009,923 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas yang Restricted cash and
dibatasi penggunaannya, cash equivalents,
dikurangi bagian jangka pendek 5 11,853,067 10,004,502 net of current portion
Piutang non-usaha Non-trade receivables
- pihak berelasi 7, 28 223,191 225,054 related parties
-Uang muka dan Advances and
biaya dibayar dimuka, prepaid expenses,
dikurangi bagian jangka pendek net of current portion
- pihak ketiga 10 10,664,599 15,915,264 third parties
-Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes,
dikurangi bagian jangka pendek 9a 81,699,741 73,313,383 net of current portion
Aset tetap 11 257,860,863 247,142,103 Fixed assets
Aset eksplorasi dan evaluasi 12 - - Exploration and evaluation assets
Aset pajak tangguhan 9d 34,243,465 39,422,650 Deferred tax assets
Properti pertambangan 13 212,961,576 213,238,784 Mining properties
Aset tidak lancar lainnya 1,683,220 1,414,998 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 611,189,722 600,676,738 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statements form an integral part of these interim consolidated financial statements
Notes 2017 2016
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade payables
- pihak ketiga 14 53,761,512 25,543,709 third parties
- pihak berelasi 14, 28 1,925,704 1,005,355 related parties
-Utang pajak Taxes payable
- pajak penghasilan 9b 40,526,205 13,405,129 corporate income tax -
- pajak lain-lain 9b 15,886,504 7,403,949 other taxes -
Akrual 15 66,521,206 34,315,969 Accruals
Pinjaman jangka panjang yang akan Current maturities of
jatuh tempo dalam satu tahun long-term loans
- pihak ketiga 16 29,028,428 - third parties
-Uang muka dari pelanggan Advances from customers
- pihak ketiga 5,829,251 1,056,212 third parties
-Utang lain-lain Other payables
- pihak ketiga 4,691,818 5,251,328 third parties -
JUMLAH LIABILITAS JANGKA
PENDEK 218,170,628 87,981,651 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka panjang,
setelah dikurangi bagian yang akan Long-term loans,
jatuh tempo dalam satu tahun net of current maturities
- pihak ketiga 16 233,812,595 481,432,815 third parties
-Liabilitas imbalan kerja Long-term employee
jangka panjang 18 8,001,386 6,959,743 benefit liabilities
Liabilitas pajak tangguhan 9e 51,101,642 51,242,179 Deferred tax liabilities
Provisi untuk pembongkaran, Provision for decommissioning,
pemindahan, reklamasi dan demobilisation, reclamation
restorasi 19 8,683,549 8,919,299 and restoration
JUMLAH LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT
PANJANG 301,599,172 548,554,036 LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statements form an integral part of these interim consolidated financial statements
Notes 2017 2016
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang diatribusikan Equity attributable
kepada pemilik entitas to the owners of
induk the parent entity
Modal saham: Share capital:
Modal dasar - 12.000.000.000 lembar authorised - 12,000,000,000
saham; ditempatkan dan disetor shares; issued and fully paid
penuh - 3.333.333.500 lembar 3,333,333,500 shares
saham dengan nilai nominal at par value of Rp100
Rp100 per lembar saham 20a 35,685,809 35,685,809 per share
Tambahan modal disetor, neto 20b 200,202,189 200,202,189 Additional paid in capital, net
Modal donasi 48,466 48,466 Donated capital
Komponen ekuitas lainnya 1,886,148 1,886,148 Other equity component
Cadangan lindung nilai arus kas 1,530,420 1,144,620 Cash flow hedging reserve
Laba ditahan/(akumulasi kerugian): Retained earnings/(accumulated losses):
- Dicadangkan 21 8,176,536 8,176,536 Appropriated
- Tidak dicadangkan 80,288,949 (135,042,287) Unappropriated -
327,818,517 112,101,481
Kepentingan nonpengendali 35 80,383,040 76,049,493 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 408,201,557 188,150,974 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 927,971,357 824,686,661 EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statements form an integral part of these interim consolidated financial statements
Beban pokok pendapatan 23 (342,206,117) (245,362,808) Cost of revenue
Laba bruto 375,415,643 131,365,183 Gross profit
Beban penjualan 24 (53,143,192) (49,146,899) Selling expenses
General and administrative
Beban umum dan administrasi 25 (18,399,923) (18,138,501) expenses
Penghasilan keuangan 903,240 571,288 Finance income
Beban keuangan 16 (23,606,779) (35,431,024) Finance expenses
Beban penurunan nilai 13 - (46,000,000) Impairment charges
Pendapatan/(beban) lain-lain, neto 26 594,885 (4,728,947) Other income/(expenses), net
Laba/(rugi) sebelum pajak 281,763,874 (21,508,900) Profit/(loss) before tax
Beban pajak penghasilan 9c (53,870,540) (5,870,105) Income tax expense
Laba/(rugi) periode berjalan 227,893,334 (27,379,005) Profit/(loss) for the period
Laba/(rugi) komprehensif lain Other comprehensive income/
periode berjalan: (loss) for the period:
Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurements of
kerja 18 (136,398) (105,024) employee benefit liabilities
Pajak penghasilan terkait 9c 33,547 26,256 Related income tax
(102,851) (78,768)
Pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Perubahan nilai wajar Changes in fair value of
lindung nilai arus kas 17 514,400 - cash flow hedges
Pajak penghasilan terkait 9c (128,600) - Related income tax
385,800 -
Laba/(rugi) komprehensif lain, Other comprehensive income/(loss),
setelah pajak 282,949 (78,768) net of tax
Jumlah laba/(rugi) komprehensif Total comprehensive income/
periode berjalan 228,176,283 (27,457,773) (loss) for the period
Laba/(rugi) periode berjalan yang Profit/(loss) for the period
dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 215,434,087 (8,673,289) Owners of the parent entity
Kepentingan nonpengendali 35 12,459,247 (18,705,716) Non-controlling interests
227,893,334 (27,379,005)
Jumlah laba/(rugi) komprehensif Total comprehensive income/(loss)
yang dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 215,717,036 (8,752,057) Owners of the parent entity
Kepentingan nonpengendali 35 12,459,247 (18,705,716) Non-controlling interests
Jumlah laba/(rugi) komprehensif 228,176,283 (27,457,773) Total comprehensive income/(loss)
Laba/(rugi) bersih per lembar saham
dasar dan dilusi yang dapat Basic and diluted earnings/(loss)
diatribusikan kepada pemilik per share attributable to owners
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statemets form an integral part of these interim consolidated financial statements
modal anak
perusahaan/ Difference in value from Laba ditahan/(akumulasi
Tambahan transactions kerugian)/Retained earnings/ Modal modal disetor/ Modal for subscription (accumulated losses) Kepentingan Jumlah saham/ Additional donasi/ of additional Tidak nonpengendali/ ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated shares in Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total Notes capital capital capital subsidiaries Appropriated Unappropriated Total interests equity
Saldo 1 Januari 2016 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 8,176,536 (163,720,030) 82,279,118 89,880,897 172,160,015 Balance at 1 January 2016
Rugi bersih periode berjalan - - - - - (8,673,289) (8,673,289) (18,705,716) (27,379,005) Net loss for the period
Rugi komprehensif lainnya: Other comprehensive loss:
Cadangan imbalan kerja - - - (105,024) (105,024) - (105,024) Employee benefits reserve
Manfaat pajak penghasilan Related income tax
terkait cadangan imbalan benefit on employee
kerja - - - 26,256 26,256 - 26,256 benefits reserve
Transaksi dengan kepentingan Transaction with
nonpengendali: non-controlling interest:
Dividen yang
dideklarasikan dan
dibayarkan - - - (1,861,798) (1,861,798) Dividend declared and paid
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statemets form an integral part of these interim consolidated financial statements
penambahan modal anak
perusahaan/ Difference in Cadangan
value from nilai wajar Laba ditahan/(akumulasi Tambahan transactions lindung nilai kerugian)/Retained earnings/
Modal modal disetor/ Modal involving subscription arus kas/ (accumulated losses) Kepentingan Jumlah saham/ Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak nonpengendali/ ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total
Notes capital capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated Total interests equity
Balance at Saldo 1 Januari 2017 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 1,144,620 8,176,536 (135,042,287) 112,101,481 76,049,493 188,150,974 1 January 2017
Laba periode berjalan - - - 215,434,087 215,434,087 12,459,247 227,893,334 Profit for the period
Other comprehensive
Laba/(rugi) komprehensif lain income/(loss) for
periode berjalan: the period:
Remeasurement of
Pengukuran kembali employee benefits
cadangan imbalan kerja 18 - - - (136,398) (136,398) - (136,398) reserve
Related income tax
Pajak penghasilan terkait on remeasurement
pengukuran kembali of employee benefits
cadangan imbalan kerja - - - 33,547 33,547 - 33,547 reserve
Cadangan nilai wajar Cash flow hedging
lindung nilai arus kas 17 - - - - 514,400 - - 514,400 - 514,400 reserve
Pajak penghasilan terkait Related income tax on
cadangan nilai wajar cash flow hedging
lindung nilai arus kas - - - - (128,600) - - (128,600) - (128,600) reserve
Transaksi dengan kepentingan Transaction with
nonpengendali: non-controlling interest:
Dividen yang dideklarasikan Dividend declared
dan dibayarkan 35 - - - (8,125,700) (8,125,700) and paid
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
interim
The accompanying notes to the interim consolidated financial statements form an integral part of these interim consolidated
financial statements
Pembayaran kepada direktur dan karyawan (28,408,497) (26,765,964) Payments to directors and employees
Pembayaran beban keuangan (20,284,738) (35,591,850) Payments of finance expense
Pembayaran royalti (45,900,581) (26,793,191) Payment of royalties
Pembayaran pajak (28,740,150) (19,885,810) Payment of taxes
Penerimaan pengembalian pajak 52,579,118 37,534,883 Receipt of tax refunds
Penerimaan neto lindung nilai 365,792 - Net receipts of hedges
Pembayaran lain-lain, neto (673,138) (2,021,495) Other payments, net
Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash generated from
aktivitas operasi 284,847,108 43,022,179 operating activities
Cash flow from investing
Arus kas dari aktivitas investasi: activities:
Pembelian aset tetap (20,404,491) (42,727,785) Acquisitions of fixed assets
Pembayaran atas penambahan Payments for additions to
properti pertambangan (293,327) (1,767,006) mining properties
Hasil penjualan aset tetap 101,202 299,965 Proceeds from sales of fixed assets
Penerimaan pendapatan keuangan 903,240 571,288 Receipts of finance income
Penempatan dalam
kas dan setara kas yang dibatasi Placement in restricted
penggunaannya (1,413,159) (2,173,878) cash and cash equivalents
Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in
untuk aktivitas investasi (21,106,535) (45,797,416) investing activities
Cash flow from financing
Arus kas dari aktivitas pendanaan: activities:
Pembayaran kembali atas: Repayment of:
- Pinjaman (219,211,861) - Borrowings
-- Sewa pembiayaan - (72,852) Finance leases
-- Capped loss link swap - (3,033,303) Capped losslinked swaps
-Dividen kepada nonpengendali (8,125,700) (1,861,796) Dividend to non-controlling interests
Arus kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in
aktivitas pendanaan (227,337,561) (4,967,951) financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih Net increase/(decrease) in
kas dan setara kas 36,403,012 (7,743,188) cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents at
Kas dan setara kas awal periode 59,767,412 90,289,274 the beginning of the period
Dampak perubahan selisih kurs Exchange differences on cash
terhadap kas dan setara kas (34,938) 441,940 and cash equivalents
Cash and cash equivalents at
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was
established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 127 tanggal 22 Juni 2017 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya terkait dengan perubahan komposisi Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association have been
amended several times, most recently based on Notarial Deed No. 127 dated 22 June 2017 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding
changes to the composition of the Company’s
Directors.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0149751 tanggal 3 Juli 2017.
The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia has been notified of the above Notarial Deed as evidenced by Receipt of Notification Letter No. AHU-AH.01.03-0149751 dated 3 July 2017.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan
melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”)
sebanyak 833.333.500 lembar saham biasa yang terdiri dari 500.000.000 lembar saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual (saham divestasi) dan 333.500.000 lembar saham biasa yang baru ditempatkan (Saham Baru). Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial
Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares
consisting of 500,000,000 ordinary shares on behalf of the Seller Shareholders (divestment shares) and 333,500,000 newly issued ordinary shares (New Shares). The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada Januari 2005.
The principal activity of the Company is trading and services. The Company commenced its commercial operations in January 2005.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan didirikan dan berdomisili di Indonesia.
The Company’s head office is located at Office 8
Building, 37th floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia.
Perusahaan memiliki 245 karyawan pada tanggal 30 September 2017 (31 Desember 2016: 211).
The Company had 245 employees as at
30 September 2017 (31 December 2016: 211).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as at 30 September 2017 was as follows:
Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner
Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners
Mauro Montenero*
Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners
Amir Sambodo
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as at 30 September 2017 was as follows: (continued)
Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director
Direktur : Lim Chai Hock : Directors
Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Insu Lee**
Direktur independen : Soemarno Witoro Soelarno** : Independent Director
**) Ditunjuk pada Juni 2017 **) Appointed in June 2017
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as at 31 December 2016 was as follows:
Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner
Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners
Ridha Juanda M. Wirakusumah*
Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners
Amir Sambodo
Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director
Direktur : Lim Chai Hock : Directors
Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Jun Hyun-Oh**
Direktur independen : R. Soedjoko Tirtosoekotjo** : Independent Director
*) Mengundurkan diri pada Februari 2017 *) Resigned in February 2017
**) Mengundurkan diri pada Juni 2017 **) Resigned in June 2017
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee
as at 30 September 2017 and 31 December 2016 was as follows:
Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman
Anggota : Abdurrohman M. Sastra : Members
Perusahaan mempunyai entitas anak langsung atau tidak langsung sebagai berikut:
The Company has either direct or indirect subsidiaries as follows:
Mulai Jumlah aset
beroperasi sebelum
komersial/ Persentase eliminasi/
Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets
Entitas anak/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before
Subsidiaries Location activities operations ownership elimination
2017 2016 2017 2016
Kepemilikan langsung/Direct ownership
PT Dermaga Jakarta Jasa bongkar 1995 87.40 87.40 70,099,870 74,499,198 Perkasapratama muat batubara/
(“DPP”) Coal handling
services
PT Indonesia Jakarta Perdagangan, 2005 100 100 78,042,299 105,127,578
Pratama (“IP”) jasa kontraktor
pertambangan/
Trading, mining contractor services
PT Perkasa Jakarta Pertambangan 2007 100 100 43,761,782 30,725,482
Inakakerta batubara/
(“PIK”) Coal mining
PT Wahana Jakarta Pertambangan 2008 100 100 73,126,535 70,138,989
Baratama batubara/
Mining (“WBM”) Coal mining
PT Bayan Energy Jakarta Pertambangan, 2005 99.99 99.99 53,519,167 33,287,326 (“BE”) pengangkutan
dan konstruksi/
Mining,
transportation
and construction
PT Firman Ketaun Jakarta Pertambangan 2008 100 100 63,209,653 49,196,071 Perkasa (“FKP”) batubara/
Coal mining
PT Teguh Jakarta Pertambangan 2007 100 100 44,574,085 26,605,572
Sinarabadi batubara/
(“TSA”) Coal mining
PT Metalindo Jakarta Perusahaan - 95.2 95.2 399,985 407,607
Prosestama investasi/
(“MP”) Holding
company
PT Fajar Sakti Kalimantan Pertambangan 2005 90 90 45,882,628 40,646,895 Prima (“FSP”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Bara Tabang Kalimantan Pertambangan 2009 90 90 204,828,905 82,855,529 (“BT”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan - 100 100 888,192 831,777
Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/
beroperasi sebelum
komersial/ Persentase eliminasi/
Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets
Entitas anak/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before
Subsidiaries Location activities operations ownership elimination
2017 2016 2017 2016
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued)
PT Muji Lines Jakarta Perkapalan/ 2007 100 100 76,477,499 69,016,978
(“ML”) Shipping
Kangaroo Australia Perusahaan - 56.05 56.05 322,576,890 307,101,177
Resources investasi/
Limited (“KRL”) Holding
company
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP
PT Gunungbayan Jakarta Pertambangan 1999 92.7 92.7 25,890,194 29,570,200 Pratamacoal batubara/
(“GBP”) Coal mining
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL
PT Sumber Aset Jakarta Jasa kontraktor - 56.05 56.05 156,135 344,965
Utama (“SAU”) pertambangan,
pembangunan,
pengangkutan,
dan perdagangan/
Mining contractor
service, construction,
transportation and
trading
PT Dermaga Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 7,686 2,659
Energi batubara/
(“DE”) Coal mining
PT Tanur Jaya Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 47,216 147,223
(“TJ”) batubara/
Coal mining
PT Silau Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 370,709 381,193
Kencana (“SK”) batubara/
Coal mining
PT Orkida Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 35,601 143,763
Makmur (“OM”) batubara/
Coal mining
PT Sumber Api Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 388,144 398,461
(“SA”) batubara/
Coal mining
PT Tiwa Abadi Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 367,820 385,593
(“TA”) batubara/
Coal mining
PT Mahakam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 2,964 9,523
Energi Lestari batubara/
komersial/ Persentase eliminasi/
Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets
Entitas anak/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before
Subsidiaries Location activities operations ownership elimination
2017 2016 2017 2016
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL (lanjutan/continued)
PT Mahakam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 1,448 8,691
Bara Energi batubara/
(“MBE”) Coal mining
PT Mamahak Jakarta Pertambangan 2010 55.49 55.49 2,475,249 2,927,220
Coal Mining batubara/ (“MCM”) Coal mining
PT Bara Karsa Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 13,761 10,049
Lestari (“BKL”) batubara/
Coal mining
PT Apira Utama Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 11,671 6,615
(“AU”) batubara/
Coal mining
PT Bara Sejati Jakarta Pertambangan 2008 55.49 55.49 128,982 404,148
(“BS”) batubara/
Coal mining
PT Cahaya Alam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 45,707 62,391
(“CA”) batubara/
Coal mining
Di samping itu, Kangaroo Minerals Pty Ltd, SGQ Batubara Pte Ltd, SGQ Singapore Investment Company Pte Ltd merupakan entitas tidak aktif yang secara tidak langsung dimiliki melalui KRL.
In addition, Kangaroo Minerals Pty Ltd, SGQ Batubara Pte Ltd, SGQ Singapore Investment Company Pte Ltd are entities indirectly held through KRL, which are dormant.
Dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara
bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these interim consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred
to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam
Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh
Kabupaten Kutai Kartanegara. Seluruh perusahaan
tersebut telah mendapatkan Izin Usaha
Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam
peraturan pelaksanaan Undang-Undang
Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Kegiatan
pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian
Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara
(“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan
TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.
The mining or exploration activities of BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. All the entities referred to above have received Mining
Business Licences (“IUP”) as required by the
implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). The mining activities of GBP are governed by a second
generation Coal Contract of Work (“CCoW”) and PIK,
WBM, FKP and TSA by third generation CCoWs with the Government of the Republic of Indonesia.
Perpajakan PKP2B generasi ketiga Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang
PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan
sebagaimana diatur dalam PKP2B.
disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Oktober 2017.
The Group’s
were prepared and finalised by the Board of Directors and authorised for issuance on 30 October 2017.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua periode yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted for the preparation of the interim consolidated financial statements of the Group, which
are in conformity with Indonesian Financial
Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. These policies have been consistently applied to all periods presented, unless otherwise stated.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian interim a. Basis consolidated financial statements of preparation of the interim
Laporan keuangan konsolidasian interim disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, serta
menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian interim.
The interim consolidated financial statements have been prepared under the historical costs concept, as modified by financial assets and
financial liabilities (including derivative
instruments) at fair value through profit or loss, and using the accruals basis except for the interim consolidated statements of cash flow.
Laporan arus kas konsolidasian interim disusun
menggunakan metode langsung dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The interim consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian interim ini dibulatkan dan disajikan
dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the interim consolidated financial statements are rounded to and stated in United
States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless
otherwise stated.
Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policies applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2016, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.
Untuk memberi pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan
jumlahnya yang signifikan, beberapa item
pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia mengharuskan
penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian interim
diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement
in the process of applying the Group’s accounting
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(“ISAK”)
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards (“SFAS”) and
Interpretations of Financial Accounting
Standards (“ISFAS”)
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued and effective for the financial year beginning 1 January 2017, which do not have a material impact on the interim consolidated financial statements of the Group, are as follows:
- Amandemen PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian
Laporan Keuangan - Prakarsa
Pengungkapan”
- The amendments to SFAS 1 (revised 2015)
“Presentation of Financial Statements -
Disclosure Initiative”
Akuntansi Keuangan” - ISFAS 32 “Definiton and Hierarchy of Financial Accounting Standards”
- PSAK 3 (penyesuaian 2016) “Laporan
Keuangan Interim” - SFAS 3 (adjusted 2016) Statements” “Interim Financial
- PSAK 24 (penyesuaian 2016) “Imbalan Kerja” - SFAS 24 (adjusted 2016) “Employee Benefits”
- PSAK 58 (penyesuaian 2016) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan”
- SFAS 58 (adjusted 2016) “Non-Current Assets
Held for Sale and Discountinued Operations”
- PSAK 60 (penyesuaian 2016) “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan” - SFAS 60 (adjusted 2016) “Financial Instruments: Disclosures”
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau periode sebelumnya.
The implementation of the above standards did
not result in changes to the Group’s accounting
policies and had no effect on the amounts reported for current or prior financial periods.
Pada saat penerbitan laporan keuangan
konsolidasian interim ini, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi berikut yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017:
As at the authorisation date of these interim consolidated financial statements, management is evaluating the potential impact of the following new and revised SFAS which have been issued but are not yet effective for the financial period beginning on 1 January 2017:
- Amandemen PSAK 16 (revisi 2015) “Aset
Tetap”
- The amendments to SFAS 16 (revised 2015)
“Property, Plant and Equipment”
- PSAK 69 “Agrikultur” - SFAS 69 “Agriculture”
- Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas -
Prakarsa Pengungkapan” - The amendments to SFAS 2 “Statements of Cash Flows - Disclosure Initiative”
- Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan -
Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi
yang Belum Direalisasi”
- The amendments to SFAS 46 “Income Taxes -
Recognition of Deferred Tax Assets for
Unrealised Losses”
- Penyesuaian Tahunan atas PSAK 15
“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- Annual improvement on SFAS 15 “Investments
in Associates and Joint Ventures”
- Penyesuaian Tahunan atas PSAK 67 (revisi
2017) “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
- Annual improvement on SFAS 67 (revised
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(“ISAK”) (lanjutan)
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards (“SFAS”) and
Interpretations of Financial Accounting
Standards (“ISFAS”) (continued)
- PSAK 71 “Instrumen Keuangan” - SFAS 71 “Financial Instruments”
- PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan” - SFAS 72 “Revenue from ContractCustomers” s with
- Amandemen PSAK 62 “Kontrak Asuransi -
Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK 62: Kontrak dengan Asuransi”
- The amendments to SFAS 62 “Insurance
Contracts - Applying SFAS 71: Financial
Instruments to SFAS 62: Insurance Contracts”
Standar-standar tersebut diatas baru berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 kecuali untuk PSAK 71, PSAK 72, dan Amandemen PSAK 62 yang baru berlaku efektif pada tahun buku dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020.
The above standards are effective for the financial year beginning on or after 1 January 2018 except for SFAS 71, SFAS 72 and amendments to SFAS 62 which are effective for the financial year beginning on or after 1 January 2020.
Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan. Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amandemen tersebut.
Early adoption of the above standards is permitted. As at the authorisation date of these interim consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of the implementation of these new and amended accounting standards.
b. Konsolidasi b. Consolidation
(i) Entitas anak (i) Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas
(termasuk entitas terstruktur) dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk pengembalian yang
bervariasi dari keterlibatannya dengan
entitas dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi pengembalian tersebut
melalui kekuasaannya atas entitas itu.
Subsidiaries include all entities (including structured entities) over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh
sejak tanggal di mana pengendalian
dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak
dikonsolidasikan sejak tanggal Grup
kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)
(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi untuk setiap akuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar
bagian proporsional kepentingan
nonpengendali atas aset bersih pihak yang
diakuisisi. Kepentingan nonpengendali
disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by-acquisition basis, either at fair value or at the
non-controlling interest’s proportionate share
of the acquiree’s net assets. The non
-controlling interest is reported as equity in the interim consolidated statements of financial position, separately from the owner
of the parent’s equity.
Biaya yang terkait dengan akuisisi
dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the
acquirer’s previously held equity interest in
the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar
pada tanggal akuisisi. Perubahan
selanjutnya atas nilai wajar imbalan
kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55
(revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan
laba rugi. Imbalan kontinjensi yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur
kembali dan penyelesaian selanjutnya
diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be
transferred by the Group is recognised at fair value as at the acquisition date. Any subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2014)
“Financial Instruments: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent
consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for in equity.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang
dialihkan dengan nilai wajar jumlah
kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang
diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika
jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in the case of a discounted purchase, the difference is recognised directly in profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas
anak diubah jika diperlukan untuk
memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang dianut oleh Grup.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between
Group companies are eliminated.
b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan
nonpengendali yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian merupakan
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset bersih
entitas anak dicatat pada ekuitas.
Keuntungan atau kerugian pelepasan
kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of the net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
(iii) Pelepasan entitas anak (iii) Disposal of subsidiaries
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian,
kepentingan yang masih tersisa di entitas itu diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatatnya diakui dalam laporan laba rugi. Nilai wajarnya adalah nilai
tercatat awal yang digunakan untuk
pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.
When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts
previously recognised in other
comprehensive income are reclassified to profit or loss.
(iv) Entitas asosiasi (iv) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas
dimana Grup memiliki pengaruh signifikan
namun bukan pengendalian, biasanya
melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi entitas itu setelah tanggal akuisisinya. Di dalam investasi Grup atas
entitas asosiasi termasuk goodwill yang
diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not
control, generally accompanying a
shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or
decreased to recognise the investor’s share
of the profit or loss of the investee after the
date of aquisition. The Group’s investments
in associates include goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas
asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada penghasilan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts
previously recognised in other
b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)
(iv) Entitas asosiasi (lanjutan) (iv) Associates (continued)
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas
asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan
laba rugi dan bagian atas mutasi
penghasilan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam rugi komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang
tanpa agunan, Grup menghentikan
pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits
or losses is recognised in profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive loss with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the
investment. When the Group’s share of the
losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses unless it has legal or constructive obligations or has made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup
menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi di entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih
tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) entitas
asosiasi” di laporan laba rugi. Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and
recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in profit or loss.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associate are eliminated
to the extent of the Group’s interest in the
associate. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the asset being transferred.
Kebijakan akuntansi entitas asosiasi
disesuaikan jika diperlukan untuk
memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi
hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in
the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investors’ interests in the
associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul
pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)
(v) Pengaturan bersama (v) Joint arrangements
Menurut PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban kontraktual para investor. Grup telah menilai sifat dari pengaturan
bersamanya dan menetapkan bahwa
pengaturan tersebut merupakan ventura
bersama. Ventura bersama dicatat
menggunakan metode ekuitas.
Under SFAS 66 investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations of each investor. The Group has assessed the nature of its joint arrangements and determined them to be joint ventures. Joint ventures are accounted for using the equity method.
Dalam akuntansi metode ekuitas,
kepentingan dalam ventura bersama diakui
berdasarkan biaya perolehan yang
selanjutnya disesuaikan untuk mengakui bagian Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pasca perolehannya. Ketika bagian Grup atas rugi dalam ventura bersama adalah sama dengan atau melebihi kepentingannya dalam ventura bersama yang bersangkutan (yang di dalamnya termasuk kepentingan jangka panjang, yang
substansinya membentuk bagian dari
investasi bersih Grup dalam ventura bersama), Grup tidak mengakui kerugian selanjutnya, kecuali telah menjadi kewajiban atau telah melakukan pembayaran atas nama ventura bersama.
Under the equity method of accounting, interests in joint ventures are initially recognised at cost and adjusted thereafter
to recognise the Group’s share of the post
acquisition profits or losses and movements in other comprehensive income. When the
Group’s share of losses in a joint venture
equals or exceeds its interests in the joint venture (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the
Group’s net investment in the joint venture),
the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the joint venture.
Keuntungan yang belum terealisasi atas
transaksi antara Grup dengan ventura bersama dieliminasi sebesar kepentingan Grup dalam ventura bersama. Kerugian yang belum terealisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi ventura bersama telah diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensinya dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Unrealised gains on transactions between the Group and its joint ventures are eliminated to the extent of the Group’s interest in the joint ventures. Unrealised losses are also eliminated unless the
transaction provides evidence of an
impairment of the asset being transferred. The accounting policies of joint ventures have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency
Akun-akun yang dimuat dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur dengan menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of
each of the Group’s entities are measured
using the currency of the primary economic environment in which the entity operates
(the “functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Dolar AS yang merupakan
mata uang fungsional dan penyajian
Perusahaan.
The interim consolidated financial