Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Notes 2011 2010
(Tidak diaudit/ (Diaudit/ Unaudited) Audited)
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2a,3 1,264,977 1,444,684 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of
penyisihan atas penurunan nilai allowance for impairment
tahun 2011 dan 2010 of Rp 1,842 in 2011
sebesar Rp 1.842 and 2010
- pihak ketiga 2f,4 679,453 520,544 third parties
-- pihak berelasi 2e,2f,4,26 85,006 127,600 related parties
-Piutang lain-lain - pihak ketiga 2f,5 30,328 38,871 Other receivables - third parties
Piutang derivatif 2r,17 45,757 63,219 Derivative receivables
Persediaan, setelah dikurangi Inventories, net of allowance for
penyisihan persediaan usang obsolete inventory of Rp 2,614
sebesar Rp 2.614 (2010: Rp 2.664) 2g,6 1,286,928 621,547 (2010: Rp 2,664)
Pajak dibayar dimuka,
bagian jangka pendek 2o,8a 13,236 10,985 Prepaid taxes, current portion
Uang muka dan pembayaran dimuka 2h,13 1,750,170 26,807 Advances and prepayments
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, Deferred mobilisation costs,
bagian jangka pendek 2z 22,416 31,262 current portion
JUMLAH ASET LANCAR 5,178,271 2,885,519 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang lain-lain Other r eceivables
- pihak berelasi 2e,2f,5,26 99,770 76,255 related parties
-Kas yang dibatasi penggunaannya 7 95,456 102,928 Restricted cash
Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes,
dikurangi bagian jangka pendek 2o,8a 1,604,650 1,342,415 net of current portion
Pinjaman pada pihak berelasi 2e,26 369,762 367,430 Loan to related parties
Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar 2j,2k depreciation of Rp 1,971,205
Rp 1.971.205 (2010: Rp 1.718.970) 2aa,10 1,763,479 1,852,993 (2010: Rp 1,718,970)
Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and
yang ditangguhkan, setelah dikurangi development expenditures, net of
akumulasi amortisasi sebesar accumulated amortisation of
Rp 109.418 (2010: Rp 88.043) 2l,2aa,11 205,844 229,048 Rp 109,418 (2010: Rp 88,043)
Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d 320,176 408,187 Deferred tax assets, net
Biaya pengupasan tanah yang
ditangguhkan, bersih 2p,12 1,367,829 1,040,040 Deferred stripping costs, net
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, Deferred mobilisation costs, net
dikurangi bagian jangka pendek 2z 23,974 24,830 of current portion
Aset tidak lancar lainnya 43,392 42,434 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 5,894,332 5,486,560 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Catatan/ September December
Notes 2011 2010
(Tidak diaudit/ (Diaudit/ Unaudited) Audited)
LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang usaha Trade payables
- pihak ketiga 2y,14 1,042,345 1,090,021 third parties
-- pihak berelasi 2e,14,26 63,354 97,339 related parties
-Hutang pajak 2o,8b 270,698 228,557 Taxes payable
Beban masih harus dibayar 15 936,214 625,725 Accrued expenses
Pinjaman jangka panjang yang akan Current maturities of long-term
jatuh tempo dalam satu periode loans
- pihak ketiga 2r,16b 390,954 520,583 third parties
-Pinjaman jangka pendek Short-term loans
- pihak ketiga 2r, 16a 1,612,621 - third parties
-Sewa pembiayaan yang akan jatuh
tempo dalam satu periode 2k - 402 Current maturities of finance leases
Liabilitas derivatif yang akan jatuh Current maturities of derivative
tempo dalam satu periode 2r,17 200,827 370,655 liabilities
Uang muka dari pelanggan Advance from customers
- pihak ketiga 2,789 - third parties
-Hutang lain-lain Other payables
- pihak ketiga 28,879 12,006 third parties
-- pihak berelasi 2e,2y,26 167 - related parties
-JUMLAH LIABILITAS LANCAR 4,548,848 2,945,288 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term loans, net of current
tempo dalam satu periode maturities
- pihak ketiga 2r,16b 1,660,614 1,911,734 third parties
-Investasi pada perusahaan
asosiasi 2i,9 261,208 118,726 Investment in associates
Penyisihan imbalan kerja karyawan 2m 25,349 20,239 Provision for employee benefits
Liabilitas derivatif, setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo Derivative liabilities, net of current
dalam satu periode 2r,17 26,621 154,593 maturities
Pajak tangguhan, bersih 2o,8e 338,545 152,008 Deferred tax liabilities, net
Penyisihan untuk pembongkaran, Provision for decommissioning,
pemindahan, reklamasi, dan demobilisation, reclamation
restorasi 2q 29,878 31,268 and restoration
JUMLAH LIABILITAS TIDAK TOTAL NON-CURRENT
LANCAR 2,342,215 2,388,568 LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Catatan/ September December
Notes 2011 2010
(Tidak diaudit/ (Diaudit/ Unaudited) Audited)
EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE
DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE OWNERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT
Modal saham: Share capital:
Modal dasar - 12.000.000.000 lembar Authorised - 12,000,000,000 shares
ditempatkan dan disetor penuh issued and fully paid
-- 3.333.333.500 lembar 3,333,333,500 shares
dengan nilai nominal Rp 100 at par value of Rp 100
per saham 18a 333,333 333,333 per share
Agio saham 18b 1,763,137 1,763,137 Additional paid in capital
Modal donasi 457 457 Donated capital
Difference in value from
Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions of
entitas sepengendali 2a,20a (82,260) (82,260) entities under common control
Laba ditahan: Retained earnings:
- Dicadangkan 19a 66,700 60,000 Appropriated
-- Tidak dicadangkan 2,020,801 958,343 Unappropriated
-Selisih nilai transaksi atas Difference in value from
penambahan modal anak transactions for subscription
perusahaan 20b (20,896) (20,896)of additional shares in subsidiaries
Komponen ekuitas lainnya 2c 25,486 (72,708) Other equity components
4,106,758 2,939,406
Kepentingan non-pengendali 2c 74,782 98,817 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 4,181,540 3,038,223 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Catatan/ September September
Notes 2011 2010
(Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited)
Pendapatan 2n,21 9,253,891 6,116,556 Revenue
Biaya sehubungan dengan
pendapatan 2n,22 (6,445,120) (4,738,061) Cost of revenue
Laba kotor 2,808,771 1,378,495 Gross profit
Beban penjualan 2n,23 (487,962) (375,347) Selling expenses
General and administration
Beban umum dan administrasi 2n,24 (193,094) (140,948) expenses
(Rugi)/laba selisih kurs, bersih 2d (43,397) 34,689(Loss)/gain on foreign exchange, net
Laba penjualan aset tetap 2j,10 - 83 Gain on sale of fixed assets
Pendapatan keuangan 30,572 34,447 Finance income
Beban keuangan (79,284) (156,181) Finance costs
Rugi atas transaksi derivatif 2r (5,899) (17,808) Loss on derivative transaction
(Beban)/pendapatan lain-lain, bersih (18,814) 1,059 Other (expenses)/income, net
Bagian rugi entitas asosiasi 2i,9 (142,482) (66,272) Portion of loss of associated entity
Laba sebelum pajak penghasilan 1,868,411 692,217 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan, bersih 2o,8c (504,617) (176,319) Income tax expense, net
Laba bersih 1,363,794 515,898 Net income
Pendapatan/(beban) komprehensif Other comprehensive income/
lain-lain (loss)
Selisih kurs dari penjabaran laporan Foreign exchange difference from
keuangan dalam valuta asing 2c (22,857) 11,681 translation of financial statements
Cadangan nilai wajar lindung nilai 2r 120,744 (1,218) Fair value hedging reserve
Jumlah pendapatan
komprehensif lain-lain, Total other comprehensive
bersih setelah pajak 97,887 10,463 income net of tax
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Catatan/ September September
Notes 2011 2010
(Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited) Laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada: Net income attributable to:
Pemilik entitas induk 1,335,825 488,642 Owner of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 27,969 27,256 Non-controlling interests
1,363,794 515,898
Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income
yang dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 1,434,019 496,989 Owners of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 27,662 29,372 Non-controlling interests
Jumlah pendapatan komprehensif 1,461,681 526,361 Total comprehensive income
Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements sepengendali/ Difference in keuangan/
Difference in value from Exchange Cadangan
Agio value from transactions difference nilai wajar
Modal saham/ Modal restructuring for subscription from lindung nilai/ Laba ditahan/Retained earnings Kepentingan Jumlah saham/ Additional donasi/ transactions of of additional financial Fair value Tidak non-pengendali/ ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated entities under shares in statement hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total Notes capital capital capital common control subsidiary translation reserve Appropriated Unappropriated Total interests equity
Saldo 1 Januari Balance at 1 January
2010 (diaudit) 333,333 1,763,137 457 (82,260) (20,896) 167,528 (23,716) 60,000 217,550 2,415,133 58,892 2,474,025 2010 (audited)
Laba bersih Net income
periode berjalan - - - 488,642 488,642 27,256 515,898 for the period
Laba komprehensif: Comprehensive income:
Exchange difference
Selisih kurs from financial
penjabaran statement
laporan keuangan 2c - - - 9,565 - - - 9,565 2,116 11,681 translation
Cadangan nilai wajar Fair value hedging
lindung nilai 2r, 17 - - - (1,218) - - (1,218) - (1,218) reserve
Saldo 30 September Balance at 30 September
2010 (tidak diaudit) 333,333 1,763,137 457 (82,260) (20,896) 177,093 (24,934) 60,000 706,192 2,912,122 88,264 3,000,386 2010 (unaudited)
Saldo 1 Januari Balance at 1 January
2011 (diaudit) 333,333 1,763,137 457 (82,260) (20,896) 166,011 (238,719) 60,000 958,343 2,939,406 98,817 3,038,223 2011 (audited)
Laba bersih Net income
periode berjalan - - - 1,335,825 1,335,825 27,969 1,363,794 for the period
Pencadangan Appropriation of
laba ditahan 19a - - - 6,700 (6,700) - - - retained earnings
Dividen yang
dideklarasikan dan Dividend declared
dibayarkan 19b - - - (266,667) (266,667) (51,697) (318,364) and paid
Laba komprehensif: Comprehensive income:
Exchange difference
Selisih kurs from financial
penjabaran statement
laporan keuangan 2c - - - (23,673) - - - (23,673) 816 (22,857) translation
Cadangan nilai wajar Fair value hedging
lindung nilai 2r, 17 - - - 121,867 - - 121,867 (1,123) 120,744 reserve
Saldo 30 September Balance at 30 September
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
(Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited)
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan dari pelanggan 9 ,137,576 5,948,050 Receipts from customers
Pembayaran kepada direktur dan karyawan (314,186) (261,859) Payments to directors and employees
Pembayaran kepada pemasok (6,740,526 ) (4,576,829) Payments to suppliers
Kas dihasilkan dari operasi 2,082,864 1,109,362 Cash generated from operations
Pembayaran biaya keuangan (78,600) (153,404) Payments of finance costs
Pembayaran royalti (iuran produksi) Payments of royalty
/iuran eksploitasi (974,877) (748,476) (production fees)/exploitation fees
Pembayaran pajak (157,615) (183,561) Payments of taxes
Penerimaan pengembalian pajak - 37,794 Tax refund received
Pendapatan keuangan 30,572 7,505 Receipts of finance income
Pembayaran hutang lindung nilai (240,708) (103,890) Payment of hedging obligations
(Pembayaran)/penerimaan lain-lain, bersih (112,651) 79,183 Other (payments)/receipts, net
Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided from
aktivitas operasi 548,985 44,513 operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Perolehan aset tetap (183,848) (140,007) Acquisitions of fixed assets
Pembayaran biaya eksplorasi dan Payments of deferred exploration and
pengembangan yang ditangguhkan - (1,072) development expenditures
Uang muka akuisisi Advance for acquisition of
anak perusahaan baru (1,478,876) - new subsidiaries
Hasil penjualan aset tetap - 83 Proceeds from sale of fixed assets
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi (1,662,724) (140,996) Net cash used in investing activities Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activities
Perolehan kas dari: Proceeds of:
- Pinjaman jangka panjang - 2,278,750 Longterm loans
-- Pinjaman jangka pendek 1,590,445 - Shortterm loans
-Pembayaran atas: Repayment of:
- Pinjaman jangka panjang (337,647) (1,988,751) Longterm loans
-- Biaya keuangan - (50,495) Facility fee
-- Sewa pembiayaan (402) (4,887) Finance leases
-- Dividen pemegang saham (266,667) - Shareholders dividend
-- Dividen kepentingan non--pengendali (51,697) - Noncontrolling interests dividend
-Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided from
aktivitas pendanaan 934,032 234,617 financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih Net (decrease)/increase in
kas dan setara kas (179,707) 138,134 cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas awal periode 1,444,684 900,013 the beginning of the period
PT Bayan Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan tugas dan kewenangan direksi dan komisaris dan mendokumentasikan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes
in duties and responsibilities of Director and
Commisioner and also documenting the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 November 2008.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia through Decree No.
AHU-0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
Perusahaan memiliki 464 karyawan pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: 85).
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
The principal activity of the Company is trading and services.
The Company’s head office is located at Graha Irama Building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X-1 Kav.X-1 - 2, South Jakarta.
The Company has 464 employees as at
30 September 2011 (31 December 2010: 85).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 30 September 2011 were as follows:
Komisaris Utama : Low Tuck Kwong : President Commissioner
Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners
Carlos Eizaguirre
Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners
Bimo Prakoso
Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director
Direktur : Lim Chai Hock : Directors
Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Kim Young Saeng
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2010 were as follows:
Komisaris Utama : Low Tuck Kwong : President Commissioner
Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners
Mauro Montenero
Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners
Bimo Prakoso
Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director
Direktur : Lim Chai Hock : Directors
Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil
Direktur tidak terafiliasi : R. Soedjoko Tirtosoekotjo : Non-affiliated Director
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 September 2011 and 31 December 2010 was as follows:
Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman
Anggota : Achmad Ma’mur : Members
Umar Juoro
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
Jumlah aset
Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/
perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination
30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/
September December September December
2011 2010 2011 2010
Kepemilikan langsung/Direct ownership
PT Dermaga Jakarta Jasa bongkar 87.40 87.40 386,782 472,754
Perkasapratama muat batubara/
(“DPP”) Coal handling
services
PT Indonesia Jakarta Perdagangan, 100 100 380,156 369,820
Pratama (“IP”) jasa kontraktor
pertambangan/ Trading, mining contractor services
PT Perkasa Jakarta Pertambangan 100 100 1,029,754 869,154
Inakakerta batubara/
(“PIK”) Coal mining
PT Wahana Jakarta Pertambangan 100 100 2,845,123 2,111,098
Baratama batubara/
Jumlah aset
Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/
perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination
30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/
September December September December
2011 2010 2011 2010
Kepemilikan langsung/Direct ownership
PT Bayan Energy Jakarta Pertambangan, 99.99 99.99 439,265 361,158
(“BE”) pengangkutan
dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
PT Firman Ketaun Jakarta Pertambangan 100 100 598,324 377,360
Perkasa (“FKP”) batubara/
Coal mining
PT Teguh Sinarabadi Jakarta Pertambangan 100 100 667,648 615,694
(“TSA”) batubara/
Coal mining
PT Metalindo Jakarta Investasi pada 95.20 95.20 1,444,421 1,468,809
Prosestama anak perusahaan/
(“MP”) Investment in
subsidiary
PT Kaltim OTR Jakarta Industri vulkanisir - 90 - 15,613
Tyres (“KOTR”)*) ban/Tyre
vulcanizing industry
PT Fajar Sakti Kalimantan Pertambangan 90 90 142,711 162,622
Prima (“FSP”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Bara Tabang Kalimantan Pertambangan 90 90 16,152 16,068
(“BT”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan 100 100 4,254 2,764
Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Muji Lines Jakarta Perkapalan/Shipping 100 100 715,223 710,305
(“ML”)
*) Perusahaan telah melakukan divestasi atas kepemilikan 90% saham KOTR kepada PT Sejahtera Usaha Sukses, entitas yang tidak terafiliasi (lihat Catatan 27y).
*) The Company has divested its 90% shares of KOTR to PT Sejahtera Usaha Sukses, a non-affiliated entity (refer to Note 27y).
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP
PT Gunungbayan Jakarta Pertambangan 92.7 92.7 1,560,850 1,682,670
Pratamacoal batubara/
Dalam laporan keuangan interim konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. BAS, BT, dan FSP telah mengajukan permohonan kepada pemerintah terkait konversi KP ke dalam Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 27s). Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS, BT, dan FSP telah mendapatkan IUP. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP were commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. BAS, BT and FSP
have submitted applications to the relevant
government authorities for conversion of the Mining Rights to a Mining Business Licence (“IUP”) as required by the implementing regulations for Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 27s). As the date of these financial statements, BAS, BT and FSP have received the IUPs. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
Grup memiliki 3.115 karyawan pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: 3.052).
The Group has 3,115 employees as at 30 September 2011 (31 December 2010: 3,052).
Perpajakan PKP2B generasi ketiga Taxation for third generation CCoWs Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan
kewajiban keuangan lainnya, PIK, WBM, FKP dan TSA mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 14 PKP2B terkait.
In forms of fulfillment of the taxes payables and other financial liabilities, PIK WBM, FKP, and TSA are comply with regulation which are governed on article 14 of the related CCoW.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi maupun
eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
Area eksplorasi(tidak diaudit) Exploration areas(unaudited)
Nama lokasi/ Date of exploration
permit
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of
ownership
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan bersih
pada tanggal 30 September 2011/Total net deferred exploration and development expenditures as at 30 September
2011
KW.05PB0127
(3,434 hektar/hectares) TSA
11 Januari/January
2007 11 April/April2007** 100%
-KW.05PB0065 PIK 4 April/April2006
2 Januari/January
2011** 100% Rp 3,948
KW.KTN2006 097 Rr BAS 1 Juli/July 2009
1 Desember/December
● Area eksploitasi/pengembangan(tidak diaudit) Exploitation/development areas(unaudited)
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes)
Sisa cadangan per tanggal 30 September 2011 (dalam jutaan metrik
ton)*/ Remaining reserves as at
30 September
Blok-II/Block-II GBP
2 Agustus/ August1999
11 Juli/July
2029 100% 15 2.3 3.9 11.1
Blok-I/Block-I GBP
28 Agustus/ August2007
11 Juli/July
2029 100% 5 0.3 0.4 4.6
Blok Sepaso/Block
Sepaso PIK 13 Agustus/August2007 29 Maret/March2037 100% 24 2.6 4.3 19.7
Blok Satui/Block
Satui WBM
26 Oktober/ October2007
25 Oktober/
October2037 100% 67 3.2 4.5 62.5
KW KTN 2005018 FSP 21 Juli/July2005
21 Juli/July
2025 100%
333 1.1 2.0 331
KW KTN 2004046 BT 7 April/April2008 7 April/
April2028 100%
KW.03PB 0059 TSA
29 April/April 2008
23 April/
April2038 100%
21 1.8 2.6 18.4
KW.03PB 0058 FKP
29 April/April 2008
23 April/
April2038 100%
KW.051PB0108 FKP
* Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 30 September 2011 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada tanggal 30 September 2010, setelah dikurangi jumlah produksi sejak tanggal survey.
* The remaining proven and probable reserves as at 30 September 2011 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, dated 30 September 2010, after being reduced by the production since the survey dates.
** Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
** The Group is in the process of obtaining an extension of this permit.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 22 November 2011.
The Group’s consolidated interim financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 22 November 2011.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements of the Group, which are in conformity with Financial Accounting Standards in
Indonesia. The consolidated interim financial
a. Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated interim financial statements
Laporan keuangan interim konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated interim financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated interim financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas interim konsolidasian disusun
menggunakan metode langsung dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan
penyusunan laporan arus kas interim
konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The consolidated interim statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For
the purpose of the consolidated interim
statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:
(i) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan
(ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Company's business.
Cash equivalents represent very liquid
investments, short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:
(i) Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and
(ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not defined as cash and cash equivalents.
Angka dalam laporan keuangan interim konsolidasian disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated interim financial statements are rounded to and stated in million Rupiah, unless otherwise stated.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan(“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian.
b. Standar akuntansi baru b. New accounting standards i. Standar akuntansi baru dan revisi yang
telah diadopsi oleh Grup i. New and amended standards adopted bythe Group Berikut ini adalah perubahan atas standar
yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada periode yang dimulai 1 Januari 2011.
The following amendments to standards are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2011.
- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”
- Statement of Financial Accounting
Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised
2009): “Presentation of Financial
Statements”
Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan interim konsolidasian
telah disusun menggunakan
pengungkapan yang disyaratkan.
Entities can choose whether to present
one performance statement (the
statement of comprehensive income) or two statements (the income statement
and statement of comprehensive
income). The Group has elected to present one statement. The consolidated interim financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
- PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”
- SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim
Financial Reporting”
Standar mengharuskan laporan
keuangan interim berisikan laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim yang dilaporkan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan dalam bentuk satu laporan atau dua laporan. Informasi komparatif untuk laporan laba rugi komprehensif harus disajikan untuk perbandingan periode interim, namun informasi komparatif satu tahun untuk tahun buku terakhir tidak disyaratkan. Laporan keuangan interim konsolidasian
ini telah disusun menggunakan
pengungkapan yang disyaratkan.
The standard requires the interim
financial report to contain a statement of comprehensive income for the interim period reported and the year-to-date presented as either one statement or two statements. Statement of comprehensive income comparatives should be given for
the comparative interim period, but
b. Standar akuntansi baru(lanjutan) b. New accounting standards(continued)
i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup(lanjutan)
i. New and amended standards adopted by the Group(continued)
- PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” (lanjutan)
- SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim
Financial Reporting” (continued)
Pada tanggal 5 Juli 2011, Bapepam-LK telah menerbitkan revisi peraturan No. X.K.2 tentang “Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten Atau
Perusahaan Publik’’ yang menetapkan, antara lain, bahwa perusahaan publik diharuskan untuk menerbitkan satu set laporan keuangan interim setengah tahunan disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya, kecuali untuk laporan posisi keuangan (neraca) yang disajikan secara
komparatif dengan akhir tahun
sebelumnya. Bapepam-LK juga
mengklarifikasi bahwa mereka hanya mengharuskan informasi kumulatif sampai akhir periode (dan komparatif yang terkait) untuk laporan laba-rugi interim konsolidasian. Pada tanggal 21 Juli 2011, Bursa Efek Indonesia juga mengklarifikasi bahwa untuk setiap kuartal, mereka hanya mengharuskan laporan laba-rugi interim konsolidasian sampai akhir periode (dan komparatif yang terkait). Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK yang direvisi, yang ketentuannya berbeda dengan PSAK No. 3 (Revisi 2010).
On 5 July 2011, Bapepam-LK has issued its revised regulation No. X.K.2 on
“Submitting Periodic Financial
Statements of Issuers or Publicly Listed
Companies” that stipulates, among
others, that listed companies should issue a set of half-yearly interim financial statements presented on a comparative basis with the same period of the
preceding year, except for the
consolidated interim statements of
financial position (balance sheets) that should be presented on a comparative basis with that as at the end of the preceding year. Bapepam-LK has also clarified that it will only require cumulative period-to-date information (and related
comparatives) for the consolidated
interim statements of income. Similiarly, the Indonesian Stock Exchange has issued a clarification in its letter dated 21 July 2011, stating that for each quarter, it only requires cumulative period-to-date
(and related comparatives) for the
consolidated interim statements of
income. The consolidated interim
financial statements have been prepared
under the revised BAPEPAM-LK
b. Standar akuntansi baru(lanjutan) b. New accounting standards(continued)
i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup(lanjutan)
i. New and amended standards adopted by the Group(continued)
- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
- SFAS No. 4 (Revised 2009),
“Consolidated and Separate Financial Statements”
Standar yang direvisi mewajibkan akibat
dari seluruh transaksi dengan
kepentingan non-pengendali dicatat di ekuitas apabila tidak terdapat perubahan dalam pengendalian dan transaksi tersebut tidak lagi menghasilkan goodwill atau keuntungan dan kerugian. Standar tersebut juga menentukan metode akuntansi apabila pengendalian tersebut hilang. Setiap kepemilikan yang tersisa dalam entitas dihitung ulang berdasarkan nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian diakui di laba atau rugi.
The revised standard requires the effects of all transactions with non-controlling interests to be recorded in equity if there is no change in control and these transactions will no longer result in
goodwill or gains and losses. The
standard also specifies the accounting when control is lost. Any remaining interest in the entity is re-measured to fair value, and a gain or loss is recognised in profit or loss.
PSAK No. 4 mengharuskan kepentingan non-pengendali disajikan dalam laporan posisi keuangan dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dimiliki oleh entitas induk. Sehingga, pada periode saat ini, Grup telah mereklasifikasi kepentingan non-pengendali di tahun 2010 yang sebelumnya telah dicatat di antara liabilitas dan ekuitas kepada ekuitas sejumlah Rp 98.817.
SFAS No. 4 requires non-controlling
interest to be presented in the
consolidated statement of financial
position within equity, separately from the eq uity of the owners of the parent. As such, for the current period, the Group has reclassified the 2010 non-controlling
interest which has been previously
recorded as a mezzanine between
b. Standar akuntansi baru(lanjutan) b. New accounting standards(continued)
i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup(lanjutan)
i. New and amended standards adopted by the Group(continued)
- PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”
- SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”
Standar ini mengharuskan entitas untuk
mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar tersebut juga memperluas definisi dari segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar ini mengharuskan sebuah “pendekatan manajemen” yang mana informasi segmen disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang telah digunakan untuk kepentingan pelaporan internal.
The standard requires entities to disclose information that enables users of the financial statements to evaluate the
nature and financial effect of the
business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segments. It
requires a “management approach”
under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes.
- PSAK No. 7 (Revisi 2009),
“Pengungkapan Pihak Berelasi”
- SFAS No. 7 (Revised 2009), “Related
Party Disclosures”
Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas remunerasi dan kompensasi personil manajemen kunci. Grup telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan interim
konsolidasian telah disusun
menggunakan persyaratan
pengungkapan yang telah direvisi.
The standard enhances the guidance of disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments. It also makes
clear that a member of the key
management personnel is a related
party, which in turn requires the
disclosure of each category of
remuneration and compensation of the key management personnel. The Group
has evaluated its related party
relationships and ensured the
b. Standar akuntansi baru(lanjutan) b. New accounting standards(continued)
ii. Standar baru dan revisi dan interpretasi yang wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 atau periode setelahnya, tetapi saat ini tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Grup (meskipun dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi dan peristiwa masa depan)
ii. New and amended standards and interpretations mandatory for the first time for the financial year beginning on or after 1 January 2011 or later periods, but not currently relevant or did not have a material impact to the Group (although they may affect the accounting for future transactions and events)
- PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
- SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”.
- PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa setelah Periode Laporan”.
- SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events
after the Reporting Period”. - PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama”.
- SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”.
- PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”.
- SFAS No. 15 (Revised 2009),
“Investments in Associates”. - PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak
Berwujud”.
- SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”.
- PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”
- SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”
- PSAK No. 23 (Revisi 2010),
“Pendapatan”.
- SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”.
- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
- SFAS No. 25 (Revised 2009),
“Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors”. - PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan
Nilai Aset”.
- SFAS No. 48 (Revised 2009),
“Impairment of Assets”. - PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,
Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
- SFAS No. 57 (Revised 2009),
“Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
- PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
- SFAS No. 58 (Revised 2009),
“Non-Current Assets, Held for Sale and
Discontinued Operations”. - Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(“ISAK”) No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”.
- Interpretation Of Financial Accounting Standards (“IFAS”) No. 7 (Revised 2009),
“Consolidation of Special Purpose
Entities”. - ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas
Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”.
- IFAS No. 9, “Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and
Similar Liabilities”. - ISAK No. 10, “Program Loyalitas
Pelanggan”.
- IFAS No. 10, “Customer Loyalty
Programs”. - ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas
kepada Pemilik”.
- IFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assets to Owners”.
- ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”.
- IFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities:
Non-monetary Contributions by
Venturers”. - ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya
Situs Web”.
- IFAS No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”.
- ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian c. Principles of consolidation Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi
laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan anak
perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated interim financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated interim financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “kepentingan non-pengendali” dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as “non-controlling interests” in the consolidated interim statement of financial position.
Kepentingan non-pengendali dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki hutang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A non-controlling interests is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan non-pengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with non-controlling interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of non-controlling interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan interim konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian(lanjutan) c. Principles of consolidation(continued) Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, dan
DPP, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP and DPP which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Aset dan liabilitas: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the statements of financial position date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates.
Akun-akun ekuitas: kurs historis. Equity accounts: historical rates.
Akun-akun laba rugi komprehensif: kurs rata-rata periode berjalan.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun pada laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif disajikan dalam akun “Selisih Kurs dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian.
Comprehensive income accounts: average
rate of exchange throughout the period.
The difference resulting from the translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts is presented as “Exchange Difference from Financial Statement Translation” under the equity section of the consolidated interim statement of financial position.
d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation Transaksi dalam mata uang selain Rupiah
dikonversi menjadi mata uang Rupiah
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statements of financial position date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in
the consolidated interim statement of
comprehensive income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the statements of financial position dates were as follows (full amount):
2011 2010
Dolar Amerika Serikat (“AS$”) United States Dollar (“US$”)
setara Rupiah 8,823 8,991 equivalent to Rp
Euro (“EUR”) setara Rupiah 11,956 11,956 Euro (“EUR”) equivalent to Rp
Dolar Australia (“AUD”) Australian Dollar (“AUD”)
setara Rupiah 8,611 9,143 equivalent to Rp
100 Yen Jepang (“JPY”) 100 Japanese Yen (“JPY”)
setara Rupiah 11,524 11,029 equivalent to Rp
Dolar Singapura (“SGD”) Singapore Dollar (“SGD”)
setara Rupiah 6,796 6,981 equivalent to Rp
Pound Sterling Inggris (“£”) Great Britain Pound Sterling (“£”)
setara Rupiah 13,764 13,894 equivalent to Rp
Ringgit Malaysia (“MYR”) Malaysian Ringgit (“MYR”)
e. Transaksi dengan pihak berelasi e. Transactions with related parties Grup telah melakukan transaksi dengan
pihak-pihak tertentu berelasi, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor
(termasuk perusahaan induk, anak
perusahaan dan perusahaan rekanan);
(ii) Perusahaan asosiasi;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut;
(i) Enterprises that through one or more
intermediaries control, or are controlled by, or are under the common control of the reporting enterprise (this includes holding
companies, subsidiaries, and fellow
subsidiaries);
(ii) Associated company;
(iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting
enterprise that gives them significant
influence over the enterprise, and close
members of the family of any such
individuals;
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(iv) Key management personnel, which refers to
those persons having authority and
responsibility for the planning, directing, and controlling of the activities of the reporting
enterprise, including commissioners,
directors, management, and close members of the families of such individuals; and
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
(v) Enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in (iii) or (iv), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes
enterprises owned by commissioners,
directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Semua transaksi penting dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian.
f. Piutang usaha dan piutang lain-lain f. Trade receivables and other receivables Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan
atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu periode atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from
customers for coal sold or services performed in
the ordinary course of business. Other
receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one period or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur
dengan menggunakan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s
entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
i. Investasi pada perusahaan asosiasi i. Investment in associates Investasi pada perusahaan dimana Grup
mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara
20% dan 50% hak suara, namun tidak
mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Investments in companies in which the Group
exercises significant influence, generally
accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat diturunkan untuk mengakui penurunan tersebut.
At the statements of financial position date, the Group undertakes a review to determine whether
there is any indication of impairment in
investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
j. Aset tetap j. Fixed assets
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi atas penurunan nilai. Aset tetap kecuali tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP yang dinyatakan sebagai berikut:
Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from the month the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:
Tahun/Year
Bangunan dan fasilitas pelabuhan 8-20 Buildings and port facilities
Mesin dan peralatan 4-10 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 4 Vehicles
Peralatan dan perlengkapan kantor 4 Office furniture and equipment
Peralatan lain 4 Other equipment
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.