• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo. Organisasi Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah berdiri dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo. Organisasi Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah berdiri dari"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI/LEMBAGA

1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah berdiri dari unsur staf yang mempunyai tugas membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik diwadahi dalam lembaga teknis daerah dalam bentuk badan/kantor/rumah sakit, dan unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka sejak tahun 2009 terbentuklah Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah atau (DPPKAD).

(2)

2. Tugas Pokok dan Fungsi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo, Pasal 11 menyebutkan bahwa Dinas Pendapatan Keuangan dan asset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan asset-aset daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Sukoharjo Nomor 44 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset daerah;

(3)

e. Pendataan, penilaian dan penetapan Pajak Daerah; f. Pengolahan data dan informasi Pajak Daerah; g. Pelayanan Pajak Daerah;

h. Penagihan Pajak Daerah;

i. Pengawasan dan penyelesaian sengketa pemungutan Pajak Daerah; j. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi; k. Pengkoordinasian, fasilitasi, dan pembinaan kegiatan di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

l. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Pendapatan,pengelolaan keuangan dan aset daerah; dan

m. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

3. Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

a. Visi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo:

Terwujudnya peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya pengelolaan keuangan Daerah dan peningkatan pendapatan Daerah dengan semangat desentralisasi, demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.

(4)

b. Misi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo:

1) Meningkatkan kualitas sumber daya pengelolaan keuangan daerah.

2) Meningkatkan fungsi perencanaan dan penyusunan anggaran Daerah.

3) Meningkatkan fungsi pemungutan pendapatan Daerah dan efisiensi.

4) Meningkatkan fungsi pengendalian Kas Daerah, perbendaharaan umum

Daerah dan verivikasi serta penghitungan anggaran pertanggungjawaban

(5)

4. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Gambar 1.1

Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo Sumber: Perda No. 3 Tahun 2008

KEPALA SEKRETARIAT SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN UMUNM Kelompok Jabatan BIDANG ANGGARAN BIDANG PENDAPATAN BIDANG PERBENDAHA BIDANG AKUNTANSI

BIDANG KAS BIDANG

ASET SEKSI PERENCA NAAN SEKSI PENYUSU NAN SEKSI PELAKSAN AAN SEKSI PENETAP AN SEKSI PENERIM AAN PENAGIH SEKSI PENDAFT ARAN SEKSI PERBEN DAHARA AN III SEKSI PERBEN DAHARA AN II SEKSI PERBEN DAHARA AN I SEKSI AKUNT ANSI I SEKSI PENGAGE NDAAN SEKSI PENGELU ARAN SEKSI PENERIM AAN SEKSI PERUBAH AN STATUS SEKSI PENDAYA GUNAAN ASET SEKSI PENATAU SAHAAN ASET SEKSI FASILIT AS PENYUS SEKSI VERIFI KASI UPTD

(6)

5. Deskripsi Jabatan DPPKAD Sukoharjo

Penjabaran tugas pokok dalam Peraturan Daerah Nomor 44 Tahun 2008 sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan asset daerah.

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan, kepegawaian dan umum. Sekretariat, terdiri dari:

1) Sub Bagian Program

Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan.

(7)

2) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian, kegiatan administrasi keuangan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan.

c. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang anggaran. Bidang anggaran, terdiri dari:

1) Seksi Perencanaan Anggaran

Seksi Perencanaan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian bimbingan di bidang perencanaan anggaran. 2) Seksi Penyusunan Anggaran

Seksi Penyusunan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penyusunan anggaran.

(8)

3) Seksi Pelaksanaan Anggaran

Seksi Pelaksanaan Anggaran dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pelaksanaan anggaran.

d. Bidang Pendapatan

Bidang Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan di bidang pendapatan.

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi Pendaftaran dan Pendataan oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pendaftaran dan pendataan.

2) Seksi Penetapan

Seksi Penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,

(9)

pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan, penagihan dan pelaporan.

3) Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan

Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan dipimpin seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, penagihan dan pelaporan.

e. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang perbendaharaan.

1) Seksi Perbendaharaan I

Seksi Perbendaharaan I dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan I.

2) Seksi Perbendaharaan II

Seksi Perbendaharaan II dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksnakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

(10)

koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan II.

3) Seksi Perbendaharaan III

Seksi Perbendaharaan III dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan III.

f. Bidang Akuntansi

Bidang akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang akuntansi. Bidang Akuntansi, terdiri dari:

1) Seksi Verivikasi

Seksi Verivikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang akuntansi.

2) Seksi Akntansi

Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi

(11)

dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang akuntansi.

3) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan

Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keeuangan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang fasilitasi penyusunan laporan keuangan.

g. Bidang Kas

Bidang Kas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengalihkan kegiatan di bidang kas. Bidang Kas, terdiri dari:

1) Seksi Penerimaan

Seksi Penerimaan dipimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan.

2) Seksi Pengeluaran

Seksi Pengeluaran dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam

(12)

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, kooedinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan.

3) Seksi Pengendalian dan Pelaporan

Seksi Pengendalian dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pengendalian dan pelaporan.

h. Bidang Aset dan Investasi Daerah

Bidang Aset dan Investasi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang asset dan investasi daerah. Bidang Aset dan Investasi Daerah, terdiri dari:

1) Seksi Penatausahaan aset Daerah

Seksi Penatausahaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penatausahaan aset daerah.

(13)

2) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah

Seksi Pendayagunaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pendayagunaan aset daerah.

3) Seksi Investasi Daerah

Seksi Investasi Daerah dipimpi oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang investasi daerah.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas pokok Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

(14)

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pajak daerah merupakan salah satu sektor utama dalam penerimaan daerah yang memegang peranan penting bagi perkembangan daerah dan pembangunan nasional. Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di semua pemerintahan adalah sektor pajak, sehingga pemerintah daerah harus mencari dan menggali sumber-sumber penerimaan daerah untuk meningkatkan pendapatannya. Pemerintah dan DPR telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang Nomor 28 Thun 2009. Pajak daerah terdiri dari Pajak daerah tingkat 1 (provinsi) dan Pajak daerah tingkat II (kabupaten/kota). Salah satunya yang termasuk Pajak daerah tingkat II (kabupaten/kota) yaitu Pajak Hiburan.

Jika dilihat tarif pengenaan pajak berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo nomor 7 tahun 2011, tarif pajak hotel sebesar 10%, pajak restoran sebesar 10%, pajak hiburan sebesar 30%, pajak reklame sebesar 25%, pajak penerangan jalan sebesar 9%, tarif pajak mineral bukan logam dan batuan sebesar 25%, tarif pajak parkir sebesar 25%, dan tarif pajak air tanah sebesar 20%. Dengan tarif tersebut, pajak hiburan merupakan pajak daerah yang pengenaan tarifnya paling besar yaitu 30%. Salah satu yang menunjang penerimaan Pendapatan Asli Daerah terbesar adalah dari pajak

(15)

daerah dan retribusi daerah, misalnya pajak hiburan. Seiring berjalannya waktu, perkembangan usaha-usaha kecil semakin meningkat seperti tempat karaoke, misalnya Melly Glow Cafe & Family KTV dan Bima Karaoke. Melly Glow Cafe & Family KTV merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang entertainment yang berbentuk badan atau dikelola lebih dari satu orang, sedangkan Bima Karaoke berbentuk CV. Keduanya dikenakan pajak hiburan jenis karaoke sebesar 30%. Dalam Peraturan Daerah, tempat karaoke merupakan salah satu kategori pajak hiburan.

Kesadaran wajib pajak hiburan dapat dipengaruhi oleh tarif pajak hiburan yang ditetapkan oleh pemerintah. Apabila tarif pajak yang ditetapkan oleh pemerintah terlalu tinggi, maka hal tersebut akan mempengaruhi kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Selain dipengaruhi oleh tarif pajak hiburan, kesadaran wajib pajak juga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pengelola pajak. Hal tersebut dapat dimengerti apabila kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak baik dan menyenangkan, maka hal tersebut dapat meningkatkan minat dan kesadaran penyelenggara hiburan untuk membayar pajak.

Menurut Setyawan (2009: 3-4) faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pribadi dalam membayar pajak penghasilan adalah pemahaman sistem Self Assessment, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, pelayanan informasi perpajakan, persepsi wajib pajak terhadap sanksi

(16)

perpajakan. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap sistem ini diharapkan akan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, melalui pendidikan diharapkan dapat mendorong individu kearah yang positif dan mampu menghasilkan pola pikir yang positif selanjutnya akan dapat memberikan pengaruh positif sebagai pendorong untuk melaksanakan kewajiban membayar pajak. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi bagaimana kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajibannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengangkat judul “PENGARUH BESARNYA TARIF PAJAK HIBURAN JENIS KARAOKE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK HIBURAN KABUPATEN SUKOHARJO “.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan sebagai bahan yang diteliti dan dianalisis sebagai berikut :

1. Bagaimana kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hiburan jenis karaoke di DPPKAD Kabupaten Sukoharjo?

2. Bagaimana tingkat efektivitas pajak hiburan jenis karaoke di Kabupaten

(17)

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan WP dalam

membayar pajak hiburan jenis karaoke serta apa upaya yang dilakukan

pihak DPPKAD untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam membayar

pajak di Kabupaten Sukoharjo?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang diuraikan penulis, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hiburan jenis karaoke di DPPKAD Kabupaten Sukoharjo.

2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas pajak hiburan jenis karaoke di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2013-2015.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hiburan jenis karaoke dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan DPPKAD untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam membayar pajak di Kabupeaten Sukoharjo.

(18)

E. MANFAAT PENELITIAN

Penulis berharap hasil penelitian dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi pemerintah (DPPKAD Kabupaten Sukoharjo)

Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi mengenai besarnya tarif pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak hiburan jenis karaoke.

2. Bagi penulis

Dapat mengetahui arti pentingnya pengetahuan tentang praktik ilmu perpajakan, serta dapat mengaplikasikan ilmu bidang perpajakan yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik yang terjadi di lapangan, khususnya mengenai pajak hiburan.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi dan sebagai bahan acuan penelitian di masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pengelolaan/penerapan Tata Kelola Perusahaan PT BPR Bank Rembang (Perseroda) baik Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif menghindarkan diri dari

ABSTRAK: Tujuan penelitian untuk mendiskripsikan kebijakan otonomi perguruan tinggi sebagai dampak reformasi keuangan dalam bidang pendidikan. Kebijakan otonomi sudah

Adalah dengan ini diisytiharkan bahawa tanah dan kawasan yang tertentu yang dinyatakan dalam Jadual di bawah ini adalah diperlukan bagi maksud yang

(1) Seksi Perencanaan Pembangunan Industri dipimpin oleh Kepala Seksi yang rnempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan rnelaksariakan operasional,

(1) Seksi Pembinaan Arsip Organisasi Perangkat Daerah, Perusahaan, Organisasi Masyarakat/Organisasi Politik dan Lembaga Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang

Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana dampak kehadiran minimarket terhadap pasar tradisional Ngaliayan (2) Bagaimana strategi yang dilakukan

Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,184, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka keputusan yang diambil dengan

Masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah penerapan metode peta transek dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada Kelompok Model Desa Konservasi (MDK). Metode