• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

RELATED PARTIES

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

TIA TIA

Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara Coal Hauling Road Maintenance

Pada tanggal 28 Januari 2014, TIA dan PT Prolindo Cipta Nusantara (“PCN”) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. PCN dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA dengan volume tertentu selama jangka waktu perjanjian dengan membayar biaya tertentu untuk pemeliharaan kepada TIA. Kontrak ini berlaku efektif tanggal 4 Juni 2015 sampai dengan 3 Juni 2020.

On January 28, 2014, TIA and PT Prolindo Cipta Nusantara (“PCN”) entered into coal hauling road maintenance agreement. PCN may pass the hauling road which is owned by TIA for a certain volume for certain contract period and pay certain fees for maintenance to TIA. The contract is effective as of June 4, 2015 up to June 3, 2020.

Pada 26 November 2010, TIA dan PT Borneo Indobara (“BIB”) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. BIB dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA dengan volume tertentu selama jangka waktu perjanjian dengan membayar biaya tertentu untuk pemeliharaan kepada TIA. Kontrak ini berlaku efektif tanggal 26 November 2010 sampai dengan 25 November 2020.

On November 26, 2010, TIA and PT Borneo Indobara (“BIB”) entered into coal hauling road maintenance agreement. BIB may pass the hauling road which is owned by TIA for a certain volume for certain contract period and pay certain fees for maintenance to TIA. The contract is effective as of November 26, 2010 up to November 25, 2020.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, total pendapatan pemeliharaan yang diakui TIA masing-masing sebesar AS$1.672 dan AS$86.589, yang dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lainnya” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

For the six-month period ended June 30, 2020 and 2019, total maintanance income recognized by TIA amounted to US$1,672 and US$86,589, respectively, recorded as part of “Other Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Fasilitas Pelabuhan Port Facility

Pada tanggal 17 Agustus 2018, TIA dan BIB menandatangani perjanjian kerjasama penggunaan fasilitas pelabuhan. BIB dapat menggunakan fasilitas pelabuhan milik TIA dengan volume tertentu selama jangka waktu perjanjian dengan membayar biaya tertentu kepada TIA. Kontrak ini berlaku efektif tanggal 17 Agustus 2018 sampai dengan 31 Desember 2018.

On August 17, 2018 TIA and BIB entered into port facility agreement. BIB may use the port which is owned by TIA for a certain volume for certain contract period and pay certain fees to TIA. The contract is effective as of August 17, 2018 up to December 31, 2018.

Kontrak telah mengalami perubahan pada tanggal 28 Desember 2018 untuk mengubah volume batubara dan jumlah tongkang per hari yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019.

The contract has been amended on December 28, 2018 to amend coal volume and number of barges per day which became effective as of January 1, 2019 up to December 31, 2019.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, total pendapatan penggunaan fasilitas pelabuhan yang diakui TIA sebesar AS$1.122.247 dan AS$2.127.163 yang dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lainnya” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

For the six-month period ended June 30, 2020 and 2019, total port usage facility income recognized by TIA amounted to US$1,122,247and US$2,127,163, respectively, recorded as a part of “Other Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

TIA (lanjutan) TIA (continued)

Biaya Eksploitasi Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4%-5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, dimana persentase iuran produksi diubah menjadi 3%-7% dari nilai penjualan.

Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4%-5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3%-7% of sales.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, iuran eksploitasi masing-masing sebesar AS$1.481.070 dan AS$7.445.154, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

For the six-month period ended June 30, 2020 and 2019, exploitation fees amounted to US$1,481,070 and US$7,445,154, respectively, recorded as part of “Cost of Revenue” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

BEL BEL

Biaya Eksploitasi Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi berkisar antara 4%-5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, dimana persentase iuran produksi diubah menjadi 3%-7% dari nilai penjualan.

Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4%-5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3%-7% of sales.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, iuran eksploitasi masing-masing sebesar AS$322.723 dan AS$233.352, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

For the six-month period ended June 30, 2020 and 2019, exploitation fees amounted to US$322,723 and US$233,352, respectively, recorded as part of “Cost of Revenue” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Perjanjian Jasa Penambangan Batubara Coal Mining Service Agreement

Pada tanggal 29 Juni 2012, BEL mengadakan perjanjian pekerjaan jasa penambangan batubara di tambang Nagan Raya dengan PT Tata Bara Utama (“TBU”). Sesuai dengan perjanjian, TBU bersedia

On June 29, 2012, BEL entered into an agreement for coal mining service in Nagan Raya mine with PT Tata Bara Utama (“TBU”). Under this agreement, TBU agreed to render stripping and mining activities

32. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

MIFA MIFA

Biaya Eksploitasi Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi berkisar antara 4%-5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuran produksi diubah menjadi 3%-7% dari nilai penjualan.

Based on Government Regulation No. 45/2003 (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4%-5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3%-7% of sales.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, iuran eksploitasi masing-masing sebesar AS$2.875.323 dan AS$3.915.758, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

For the six-month period ended June 30, 2020 and 2019, exploitation fees amounted to US$2,875,323 and US$3,915,758, respectively, recorded as part of “Cost of Revenue” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

CK CK

Kontrak Jasa Pertambangan Mining Services Contract

CK mempunyai beberapa kontrak jasa pertambangan signifikan. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, CK memberikan jasa pertambangan batubara di beberapa lokasi di Kalimantan dan Sumatera. Jangka waktu kontrak bervariasi dan berakhir sampai dengan tahun 2028.

CK has several significant mining services contracts. Under the contracts, CK provides coal mining services at several locations in Kalimantan and Sumatera. The periods of the contracts are varied and will expire until 2028.

Kontrak Jasa Pertambangan - PT Muara Alam

Sejahtera (“MAS”) Sejahtera (“MAS”) Mining Services Contract - PT Muara Alam

Pada tanggal 22 Februari 2019,

CK menandatangani kontrak jasa pertambangan No. 01/CK-MAS/KONT-TAMB/II/2019 dengan MAS

untuk pekerjaan mengembangkan dan

melaksanakan jasa pertambangan di wilayah Sumatera Selatan dengan luas area 1.745 Ha. Kontrak tersebut berlaku tiga tahun sejak CK pertama kali beroperasi. Apabila CK dapat memenuhi target perkerjaan yaitu sekitar 30,9 juta BCM, kontrak dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua tahun.

On February 22, 2019, CK entered

the mining service contract

No.01/CK-MHU/KONT- TAMB/II/2019 with MAS for developing and implementing mining services in South Sumatera area with an area of 1,745 Ha. The contract is valid for three years as of the date CK starts the operation. If the contractor can fulfill the services target of approximatelly 30.9 million BCM, the contract may be extended for a period of two years.

Berdasarkan surat antara CK dan MAS, dengan nomor surat 008/DIR-MAS/LEG/I/2020 tanggal 15 Januari 2020 dan 006/CK-LO/FS/I/2020 tanggal 21 Januari 2020, CK dan MAS sepakat untuk mengakhiri Kontrak Jasa Pertambangan nomor 01/CK-MAS/KONT-TAMB/II/2019 efektif sejak tanggal 16 Februari 2020.

Based on letter between CK and MAS, with letter number 008/DIR-MAS/LEG/I/2020 dated January 15, 2020 and 006/CK-LO/FS/I/2020 dated January 21, 2020, CK and MAS agreed to terminate Mining Services Contract number 01/CK-MAS/KONT-TAMB/II/2019 effective on February 16, 2020.

CK (lanjutan) CK (continued)

Kontrak Jasa Pertambangan (lanjutan) Mining Services Contract (continued)

Kontrak Jasa Pertambangan - PT Binuang Mitra

Bersama Blok Dua (“BMB”) Bersama Blok Dua (“BMB”) Mining Services Contract - PT Binuang Mitra CK menandatangani kontrak jasa pertambangan

No. 01/CK-BMB/KONT-TAMB/XII/2019 dengan BMB

untuk pekerjaan mengembangkan dan

melaksanakan jasa pertambangan di wilayah Kalimantan Selatan sejak tanggal 21 Oktober 2019, untuk target pekerjaan sebesar 30,0 juta BCM setiap tahun. Kontrak tersebut berlaku sampai dengan umur tambang. CK dan BMB akan mereviu kontrak tersebut setiap 5 (lima) tahun.

CK entered into mining service contract No. 01/CK-BMB/KONT-TAMB/XII/2019 with BMB for developing and implementing mining services in South Kalimantan area started on October 21, 2019, for a production target of 30.0 million BCM per annum. The contract is valid until life of mine. CK and BMB will review the contract every 5 (five) years.

Kontrak Jasa Pertambangan - PT Kuansing Inti Makmur (“KIM”), PT Karya Cemerlang Persada (“KCP”), PT Bungo Bara Utama (“BBU”) dan PT Bungo Bara Makmur (“BBM”) (bersama-sama disebut sebagai “Grup KIM”)

Mining Services Contract - PT Kuansing Inti Makmur (“KIM”), PT Karya Cemerlang Persada (“KCP”), PT Bungo Bara Utama (“BBU”) and PT Bungo Bara Makmur (“BBM”) (collectively refer as “KIM Group”)

CK menandatangani kontrak jasa pertambangan No. 001/KIM-CK/LM/II/2020 dengan KIM untuk pekerjaan mengembangkan dan melaksanakan jasa pertambangan di wilayah Jambi sejak tanggal 1 November 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 2 Oktober 2027.

CK entered into mining service contract No. 001/KIM-CK/LM/II/2020 with KIM for developing and implementing mining services in Jambi area started on November 1, 2019 and valid until October 2, 2027.

CK menandatangani kontrak jasa pertambangan No. 002/KCP-CK/LM/II/2020 dengan KCP untuk pekerjaan mengembangkan dan melaksanakan jasa pertambangan di wilayah Jambi sejak tanggal 1 November 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 24 Oktober 2028.

CK entered into mining service contract No. 002/KCP-CK/LM/II/2020 with KCP for developing and implementing mining services in Jambi area started on November 1, 2019 and valid until October 24, 2028.

CK menandatangani kontrak jasa pertambangan No. 003/BBU-CK/LM/II/2020 dengan BBU untuk pekerjaan mengembangkan dan melaksanakan jasa pertambangan di wilayah Jambi sejak tanggal 1 November 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 2 Oktober 2027.

CK entered into mining service contract No. 003/BBU-CK/LM/II/2020 with BBU for developing and implementing mining services in Jambi area started on November 1, 2019 and valid until October 2, 2027.

CK menandatangani kontrak jasa pertambangan No. 004/BBM-CK/LM/II/2020 dengan BBM untuk pekerjaan mengembangkan dan melaksanakan jasa

CK entered into mining service contract No. 004/BBM-CK/LM/II/2020 with BBM for developing and implementing mining services in

32. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

CK CK

Litigasi Litigations

PT Rinjani Kartanegara PT Rinjani Kartanegara

Berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 24 Agustus 2017 dengan nomor register 104/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN Jkt.Pst, PT Rinjani Kartanegara (“RK”) sebagai klien CK berada dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“PKPU”). Maka, CK menjadi salah satu kreditur RK di PKPU.

Based on the Decision of the Commercial Court at Central Jakarta Court dated August 24, 2017 with registered number 104/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN Jkt.Pst, PT Rinjani Kartanegara (“RK”) as CK’s client is in the Suspension of Payment Liability (“PKPU”). Therefore, CK became one of RK’s creditors in PKPU.

Pada tanggal 9 Oktober 2017, majelis hakim Pengadilan Niaga menjatuhkan putusan atas kepailitan RK. Atas Putusan tersebut, CK telah mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Akta Permohonan Kasasi dan Memori Kasasi Perkara Kepailitan nomor 64 Kas/Pdt.Sus-Pailit/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst. pada tanggal 17 Oktober 2017.

On October 9, 2017, judges of the Commercial Court pronounced its Decision stating the bankruptcy of RK. On such Decision, CK has filed a cassation to the Supreme Court, through Jakarta Commercial Court at Central Jakarta Court with Deed of Cassation and Memory Cassation of Bankruptcy Case number 64 Kas/ Pdt.Sus-Pailit/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst. on October 17, 2017. Mahkamah Agung melalui putusannya pada tanggal

21 Mei 2018 dengan No.429K/Pdt.Sus-Pailit/2018 telah menolak kasasi CK.

The Supreme Court in accordance with its decision No.429K/Pdt.Sus-Pailit/2018 dated May 21, 2018 has rejected cassation from CK.

Berdasarkan surat dari Tirta Cakindra Setiayedi, S.H., M.H., dan Dwiana Miranti, S.H. selaku tim kurator RK (“Tim Kurator”) dengan surat nomor 009/Tim Kurator-RK/VI/2019 tanggal 21 Juni 2019, memberitahukan bahwa Tim Kurator akan segera melaksanakan going concern atas RK bersama-sama dengan PT Beringin Inti Bara selaku investor dan kontraktor utama RK berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas dan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.104/PDT.SUS/PKPU/2017/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 13 Mei 2019

Based on the letter from Tirta Cakindra Setiayedi, S.H., M.H., and Dwiana Miranti, S.H., acting as the Curator team of RK (“Curator Team”) with letter number 009/Tim Kurator-RK/VI/2019 dated June 21, 2019, declared that the Curator Team will proceed with the going concern of RK alongside PT Beringin Inti Bara acting as the investor and main contractor of RK based on the Supervisory Judge Decree and Central Jakarta Commercial Court No.104/PDT.SUS/PKPU/2017/PN.NIAGA.JKT.PST dated May 13, 2019.

PT Multi Structure PT Multi Structure

Berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 24 Mei 2017 dengan nomor register 66/PDT.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.JKT.PST, PT Multi Structure (“MS”), sebagai klien CK, berada dalam proses PKPU. Maka, CK menjadi salah satu kreditur MS di PKPU.

Based on the Decision of the Commercial Court at Central Jakarta Court dated May 24, 2017 with

registered number

66/PDT.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.JKT.PST, PT Multi Structure (“MS”), as CK’s client, is in the PKPU process. Therefore, CK becomes one of MS creditors in PKPU.

Pada 5 Februari 2018, CK dan kreditur lainnya menandatangani Perjanjian Perdamaian dengan MS yang diputuskan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui surat putusan No. 66/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN. Niaga.Jkt.Pst. tanggal 12 Februari 2018.

On February 5, 2018, CK and other creditors signed Settlement Agreement with MS which was pronounced by Commercial Court of Central Jakarta District Court through its decision letter No. 66/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN. Niaga.Jkt.Pst. dated February 12, 2018.

CK (lanjutan) CK (continued)

Litigasi (lanjutan) Litigations (continued)

PT Multi Structure (lanjutan) PT Multi Structure (continued)

Pada tanggal 12 Desember 2019, MS dinyatakan pailit, sebagai akibat dari pembatalan Perjanjian Perdamaian, berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 12/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst. juncto No. 66/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst.

On December 12, 2019, MS was declared bankrupt, as a result of the cancellation of

Settlement Agreement, based on

the Decree of the Commercial Court in Central Jakarta District Court No. 12/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst. juncto No. 66/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst.

PT Tunas Muda Jaya PT Tunas Muda Jaya

Berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 4 November 2019, dengan nomor register 39/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN Niaga.Sby, PT Tunas Muda Jaya (“TMJ”), sebagai klien CK, dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya, maka CK menjadi salah satu kreditur TMJ di perkara kepailitan.

Based on the Decree of the Commercial Court in the

Surabaya District Court dated

November 4, 2019, with register No. 39/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby, PT Tunas Muda Jaya (“TMJ”), as CK’s client, was declared bankrupt with all its legal consequences, then CK becomes one of the creditors of TMJ in the bankruptcy case.

Pada 27 November 2019, melalui

Penetapan Hakim Pengawas No. 39/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby, Hakim Pengawas telah memberikan izin kepada Tim Kurator untuk sementara waktu melanjutkan usaha TMJ, yaitu dengan tetap menjalankan operasional

pertambangan batu bara milik TMJ

(“Going Concern”).

On November 27, 2019, through Decision of the Supervisory Judge No. 39/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby, the Supervisor Judge has given permission to the Curator Team to temporarily continue the business of TMJ, by continuing to operate TMJ's coal mining operations ("Going Concern")

NBE NBE

Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik Power Purchase Agreement

Pada tanggal 25 April 2016, NBE menandatangani perjanjian pembelian tenaga listrik dengan PT PLN (Persero) dengan kapasitas daya terpasang 2MW di Kalimantan Selatan. Perjanjian pembelian tenaga listrik ini akan berlangsung selama 20 tahun sejak tanggal operasi komersial.

On April 25, 2016, NBE entered into power purchase agreement with PT PLN (Persero) with installed capacity of 2MW in South Kalimantan. This power purchase agreement is valid for 20 years from the date of commercial operations.

32. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

ACE ACE

Kontrak Sewa Pembangkit Listrik Power Plant Rental Contract

Pada tanggal 1 Juli 2016, PT Sumberdaya Sewatama (“SS”), pihak berelasi, menandatangani Kontrak Sewa Pembangkit Listrik Heavy Fuel Oil (“HFO”) dengan PT Agincourt Resources. Pembangkit listrik tersebut akan ditempatkan di Site Tambang Martabe, Sumatera Utara.

On July 1, 2016, PT Sumberdaya Sewatama (“SS”) entered into Heavy Fuel Oil (“HFO”) Power Plant Rental Contract with PT Agincourt Resources. This power plant is located at Martabe Mine Site, North Sumatera.

Sehubungan dengan kontrak sewa pembangkit listrik tersebut, pada tanggal 3 Januari 2018, ACE menandatangani perjanjian kerjasama dengan SS, dimana ACE ditunjuk sebagai pelaksana proyek dan pemilik dari aset pembangkit listrik HFO tersebut.

In relation with such power plant rental contract, on January 3, 2018, ACE entered into a cooperation agreement with SS, in which ACE was appointed as project executor and owner of such power plant HFO asset.

Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir antara PT Agincourt Resources (“AR”) dengan SS pada tanggal 27 Februari 2020, AR akan melakukan pembayaran sejumlah AS$6.948.644 kepada SS atas kesepakatan pembagian kerugian yang dialami SS akibat pengakhiran dari kontrak HFO.

Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir ini, AR juga mengesampingkan tagihan penalti kepada SS yang timbul dari pelaksanaan kontrak sejumlah Rp29.386.163.465 (atau setara dengan AS$2.113.960).

Based on Final Settlement Agreement between PT Agincourt Resources (“AR”) with SS dated February 27, 2020, AR will make payment in the amount of US$6,948,644 to SS as the payments of AR’s share of the loss due to SS resulting from termination of the HFO contract.

By this Final Settlement Agreement, AR also waives the unpaid invoice for penalty to SS arising from implementation of the HFO contract amounting Rp29,386,163,465 (or equivalent to US$2,113,960).

Berdasarkan Surat Penunjukkan Penerima Manfaat Pembayaran dan Pernyataan Jaminan yang dikirimkan oleh SS kepada AR dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 27 Februari 2020, SS menunjuk ACE sebagai penerima manfaat dari pembayaran sejumlah AS$6.948.644 sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian Penyelesaian Akhir.

Based on the Appointment of Beneficiary of Payment and Statement of Undertaking Letter sent by the SS to AR and signed by both parties on February 27, 2020, SS appoints ACE as the beneficiary of the payment amounting US$6,948,644 as stated in the Final Settlement Agreement.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan sebagai berikut:

As of June 30 2020 and December 31, 2019, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as