• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Signifikan Pengawasan Pengawasan Anggaran dalam Memoderasi Pengaruh Optimalisasi Daya Serap

Dalam dokumen BAB III METODE PENELITIAN (Halaman 35-40)

4.5 Pengujian Hitpotesis

4.5.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu (Ujit t) Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu merupakan

4.5.3.7 Uji Signifikan Pengawasan Pengawasan Anggaran dalam Memoderasi Pengaruh Optimalisasi Daya Serap

Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.774 2.059 1.347 .186 Optimalisasi -.032 .102 -.052 -.312 .757 a. Dependent Variable: abs_res_Optimalisasi

Perhatikan bahwa karena koefisien regresi dari Kinerja

Aparatur Sipil Negara bernilai negatif namun tidak signifikan, maka

variabel Pengawasan Anggaran tidak signifikan dalam memoderasi

Kinerja Aparatur Sipil Negara, dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa

H6 diterima.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, diperoleh bahwa

Perencanaan Anggaran, Partisipasi Anggaran, dan Optimalisasi Daya Serap

Anggaran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil

Negara. Penggunaan Pengawasan Anggaran sebagai pemoderasi menunjukkan

bahwa Pengawasan Anggaran tidak mampu secara signifikan memoderasi

pengaruh Perencanaan, Partisipasi, dan Optimalisasi Daya Serap Anggaran

terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara. Hasil penelitian terhadap masing-masing

1) Perencanaan Anggaran berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

Kinerja Aparatur Sipil Negara. Ini mengindikasikan bahwa Perencanaan

Anggaran tidak terlalu dipertimbangkan oleh pihak Otoritas Pelabuhan

Utama Belawan dalam melakukan penginerjaan setiap Aparatur Sipil

Negara dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perencanaan anggaran. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel

Perencanaan adalah 0,069. Karena nilai probabilitas Perencanaan, yakni

0,069, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan

bahwa pengaruh yang terjadi antara Perencanaan dengan variabel Kinerja

Aparatur Sipil Negara tidak signifikan secara statistik, dalam hal ini

dapat dibuktikan bahwa H1 diterima. Hasil penelitian ini konsisten atau

sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurhalimah &

Syukriy (2013) dan Mardika, Bagia, & Suwendra (2015) yang

menyatakan bahwa partisipasi perencanaan anggaran berpengaruh postif

dan signifikan terhadap kinerja pegawai tetapi penelitian ini tidak

konsisten atau berbeda dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh

Nurlaila (2008) yang menyatakan bahwa perencanaan anggaran

walaupun berkorelasi signifikan namun kurang berdampak langsung

terhadap peningkatan kinerja.

2) Pengawasan Anggaran tidak memoderasi pengaruh Perencanaan

Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara. Pengawasan

Anggaran tidak mampu meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara

Anggaran tidak dapat mengendalikan Anggaran pada saat anggaran yang

direncanakan rendah. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel

Partisipasi adalah 0,130. Karena nilai probabilitas Partisipasi, yakni

0,130, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan

bahwa pengaruh yang terjadi antara Partisipasi dengan variabel Kinerja

Aparatur Sipil Negara tidak signifikan secara statistik, dalam hal ini

dapat dibuktikan bahwa H2 diterima. Hasil penelitian ini konsisten atau

sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Muharrom (2014),

Nurhalimah & Syukriy (2013), serta Brownel, & Mc. Innes (1986) yang

menyatakan bahwa perencanaan anggaran berpengaruh postif dan

signifikan terhadap kinerja pekerjaan pegawai.

3) Partisipasi Anggaran berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

Kinerja Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan hasil analisis deskriptif

didapatkan bahwa nilai rata-rata sebesar 19,24 hal ini menunjukkan

bahwa nilai resposnden pada partisipasi anggaran cukup tinggi.

Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Optimalisasi Daya

Serap Anggaran adalah 0,612. Karena nilai probabilitas Optimalisasi

Daya Serap Anggaran, yakni 0,612, lebih besar dari tingkat signifikansi,

yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara

Optimalisasi Daya Serap Anggaran dengan variabel Kinerja Aparatur

Sipil Negara tidak signifikan secara statistik, dalam hal ini dapat

dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Muharrom (2014) .

4) Pengawasan Anggaran tidak mampu secara signifikan dalam memoderasi

pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara.

Pengawasan tidak mampu meningkatkan kinerja yang ada untuk

melakukan pengawasan anggaran.

5) Optimalisasi Daya Serap Anggaran berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara. Hal ini menunjukkan bahwa

berdasarkan hasil dari data responden yang didapat diketahui optimalisasi

daya serap anggaran tidak begitu penting untuk meningkatkan kinerja

aparatur sipil negara.

6) Pengawasan Anggaran tidak mampu secara signifikan dalam memoderasi

pengaruh Optimalisasi Daya Serap Anggaran. Hal ini juga terlihat dari

hasil kuesioner dari data responden dan diketahui bahwa nilai

signifikansi -0,312. Yang berarti bahwa ada pengaruh yang tidak

signifikan. Jadi, dengan adanya optimalisasi daya serap anggaran, tidak

BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan, diketahui nilai probabilitas

atau Sig adalah 0,024. Karena nilai probabilitas, yakni 0,024 lebih kecil dari nilai

tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak

terdapat satu variabel bebas yang pengaruhnya signifikan secara statistik terhadap

Kinerja aparatur sipil negara pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil pengujian parsial dari variabel Perencanaan, diketahui nilai

probabilitas atau Sig. dari variabel Perencanaan adalah 0,069, lebih besar dari

tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan nilai koefisien regresi dari variabel

Perencanaan bernilai positif , maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

yang terjadi antara Perencanaan dengan Kinerja Aparatur Sipil Negara, tetapi

tidak signifikan secara statistik. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel

Partisipasi adalah 0,130, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan

koefisien regresi dari variabel Partisipasi bernilai positif maka disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif yang terjadi antara Partisipasi dengan Kinerja Aparatur

Sipil Negara, tetapi tidak signifikan secara statistik. Diketahui nilai probabilitas

atau Sig. Dari variabel Optimalisasi Daya Serap Anggaran adalah 0,612, lebih

besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan koefisien regresi dari variabel

terdapat pengaruh negatif yang terjadi antara Optimalisasi Daya Serap Anggaran

dengan Kinerja Aparatur Sipil Negara, tetapi tidak signifikan secara statistik.

Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Perencanaan adalah

0,669, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan koefisien regresi

bernilai positif, maka disimpulkan bahwa Pengawasan Anggaran tidak

memoderasi Perencanaan. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel

Partisipasi adalah 0,144, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan

koefisien regresi bernilai negatif, maka disimpulkan bahwa Pengawasan

Anggaran memoderasi Partisipasi, tetapi tidak signifikan secara statistik.

Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Optimalisasi Daya Serap

Anggaran adalah 0,757, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan

koefisien regresi bernilai negatif, maka disimpulkan bahwa Pengawasan

Anggaran memoderasi Optimalisasi Daya Serap Anggaran, tetapi tidak signifikan

secara statistik.

Dalam dokumen BAB III METODE PENELITIAN (Halaman 35-40)

Dokumen terkait