4.5 Pengujian Hitpotesis
4.5.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu (Ujit t) Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu merupakan
4.5.3.7 Uji Signifikan Pengawasan Pengawasan Anggaran dalam Memoderasi Pengaruh Optimalisasi Daya Serap
Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.774 2.059 1.347 .186 Optimalisasi -.032 .102 -.052 -.312 .757 a. Dependent Variable: abs_res_Optimalisasi
Perhatikan bahwa karena koefisien regresi dari Kinerja
Aparatur Sipil Negara bernilai negatif namun tidak signifikan, maka
variabel Pengawasan Anggaran tidak signifikan dalam memoderasi
Kinerja Aparatur Sipil Negara, dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa
H6 diterima.
4.6 Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, diperoleh bahwa
Perencanaan Anggaran, Partisipasi Anggaran, dan Optimalisasi Daya Serap
Anggaran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil
Negara. Penggunaan Pengawasan Anggaran sebagai pemoderasi menunjukkan
bahwa Pengawasan Anggaran tidak mampu secara signifikan memoderasi
pengaruh Perencanaan, Partisipasi, dan Optimalisasi Daya Serap Anggaran
terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara. Hasil penelitian terhadap masing-masing
1) Perencanaan Anggaran berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Kinerja Aparatur Sipil Negara. Ini mengindikasikan bahwa Perencanaan
Anggaran tidak terlalu dipertimbangkan oleh pihak Otoritas Pelabuhan
Utama Belawan dalam melakukan penginerjaan setiap Aparatur Sipil
Negara dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perencanaan anggaran. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
Perencanaan adalah 0,069. Karena nilai probabilitas Perencanaan, yakni
0,069, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan
bahwa pengaruh yang terjadi antara Perencanaan dengan variabel Kinerja
Aparatur Sipil Negara tidak signifikan secara statistik, dalam hal ini
dapat dibuktikan bahwa H1 diterima. Hasil penelitian ini konsisten atau
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurhalimah &
Syukriy (2013) dan Mardika, Bagia, & Suwendra (2015) yang
menyatakan bahwa partisipasi perencanaan anggaran berpengaruh postif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai tetapi penelitian ini tidak
konsisten atau berbeda dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh
Nurlaila (2008) yang menyatakan bahwa perencanaan anggaran
walaupun berkorelasi signifikan namun kurang berdampak langsung
terhadap peningkatan kinerja.
2) Pengawasan Anggaran tidak memoderasi pengaruh Perencanaan
Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara. Pengawasan
Anggaran tidak mampu meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara
Anggaran tidak dapat mengendalikan Anggaran pada saat anggaran yang
direncanakan rendah. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
Partisipasi adalah 0,130. Karena nilai probabilitas Partisipasi, yakni
0,130, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan
bahwa pengaruh yang terjadi antara Partisipasi dengan variabel Kinerja
Aparatur Sipil Negara tidak signifikan secara statistik, dalam hal ini
dapat dibuktikan bahwa H2 diterima. Hasil penelitian ini konsisten atau
sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Muharrom (2014),
Nurhalimah & Syukriy (2013), serta Brownel, & Mc. Innes (1986) yang
menyatakan bahwa perencanaan anggaran berpengaruh postif dan
signifikan terhadap kinerja pekerjaan pegawai.
3) Partisipasi Anggaran berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Kinerja Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
didapatkan bahwa nilai rata-rata sebesar 19,24 hal ini menunjukkan
bahwa nilai resposnden pada partisipasi anggaran cukup tinggi.
Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Optimalisasi Daya
Serap Anggaran adalah 0,612. Karena nilai probabilitas Optimalisasi
Daya Serap Anggaran, yakni 0,612, lebih besar dari tingkat signifikansi,
yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara
Optimalisasi Daya Serap Anggaran dengan variabel Kinerja Aparatur
Sipil Negara tidak signifikan secara statistik, dalam hal ini dapat
dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Muharrom (2014) .
4) Pengawasan Anggaran tidak mampu secara signifikan dalam memoderasi
pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara.
Pengawasan tidak mampu meningkatkan kinerja yang ada untuk
melakukan pengawasan anggaran.
5) Optimalisasi Daya Serap Anggaran berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara. Hal ini menunjukkan bahwa
berdasarkan hasil dari data responden yang didapat diketahui optimalisasi
daya serap anggaran tidak begitu penting untuk meningkatkan kinerja
aparatur sipil negara.
6) Pengawasan Anggaran tidak mampu secara signifikan dalam memoderasi
pengaruh Optimalisasi Daya Serap Anggaran. Hal ini juga terlihat dari
hasil kuesioner dari data responden dan diketahui bahwa nilai
signifikansi -0,312. Yang berarti bahwa ada pengaruh yang tidak
signifikan. Jadi, dengan adanya optimalisasi daya serap anggaran, tidak
BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan, diketahui nilai probabilitas
atau Sig adalah 0,024. Karena nilai probabilitas, yakni 0,024 lebih kecil dari nilai
tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak
terdapat satu variabel bebas yang pengaruhnya signifikan secara statistik terhadap
Kinerja aparatur sipil negara pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil pengujian parsial dari variabel Perencanaan, diketahui nilai
probabilitas atau Sig. dari variabel Perencanaan adalah 0,069, lebih besar dari
tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan nilai koefisien regresi dari variabel
Perencanaan bernilai positif , maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
yang terjadi antara Perencanaan dengan Kinerja Aparatur Sipil Negara, tetapi
tidak signifikan secara statistik. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
Partisipasi adalah 0,130, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan
koefisien regresi dari variabel Partisipasi bernilai positif maka disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif yang terjadi antara Partisipasi dengan Kinerja Aparatur
Sipil Negara, tetapi tidak signifikan secara statistik. Diketahui nilai probabilitas
atau Sig. Dari variabel Optimalisasi Daya Serap Anggaran adalah 0,612, lebih
besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan koefisien regresi dari variabel
terdapat pengaruh negatif yang terjadi antara Optimalisasi Daya Serap Anggaran
dengan Kinerja Aparatur Sipil Negara, tetapi tidak signifikan secara statistik.
Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Perencanaan adalah
0,669, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan koefisien regresi
bernilai positif, maka disimpulkan bahwa Pengawasan Anggaran tidak
memoderasi Perencanaan. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
Partisipasi adalah 0,144, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan
koefisien regresi bernilai negatif, maka disimpulkan bahwa Pengawasan
Anggaran memoderasi Partisipasi, tetapi tidak signifikan secara statistik.
Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Optimalisasi Daya Serap
Anggaran adalah 0,757, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, dan
koefisien regresi bernilai negatif, maka disimpulkan bahwa Pengawasan
Anggaran memoderasi Optimalisasi Daya Serap Anggaran, tetapi tidak signifikan
secara statistik.