• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.3 Analisis Kualitatif Respon Masyarakat Terhadap Keberadaan

5.3.2 Sikap

Pengukuran berikutnya yang berkenaan dengan respon masyarakat terhadap keberadaan Posko Terpadu di Kampung Kubur Kecamatan Medan Petisah adalah melalui sikap masyarakat. Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka atau tidak suka atas sesuatu. Pengukuran suatu program melalui sikap masyarakat dapat melalui beberapa bagian, seperti yang diuraikan pada hasil penelitian berikut. Distribusi Responden Tentang setuju atau tidak setuju terhadap keberadaan Posko Terpadu di Kampung Kubur terlihat bahwa seluruh responden yakni 59 orang (100%) menjawab setuju dengan keberadaan dan keberlanjutan program penjagaan oleh Posko Terpadu. Seluruh responden antusias dengan program ini sehingga menjawab setuju program ini di kampung mereka. Respon masyarakat Kampung Kubur

merupakan pengungkapan sikap yang baik, yakni karena adanya penilaian warga terhadap suka atau ketidaksukaan serta setuju atau ketidaksetujuan warga terhadap program yang dilakukan. Warga pada umumnya akan merasa senang dan terbuka apabila mendapatkan manfaat dari program ini. Kampung Kubur Lingkungan 1 Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah merupakan daerah rawan narkoba dan peredaran narkoba sudah sangat terbuka dan transparan sehingga instansi yang tergabung dalam Tim Posko Terpadu seperti aparat Kepolisian, Tentara Kodim B02/01, Pemerintah Kota Medan, BNNP Sumut dan LSM memilih kampung ini untuk dilakukan penggeladahan dan pengawasan yang intensif.

Tabel 5.14

Penilaian Responden Tentang Keberadaan Posko Terpadu

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Baik Tidak baik 58 1 98,30 1,70 Jumlah 59 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat bahwa 58 orang responden (98,30%) memberikan penilaian baik atas keberadaan Posko Terpadu di Kampung Kubur. Menurut wawancara peneliti dengan Pak Alim (37 tahun), dia berkata “Semenjak

Posko Terpadu didirikan di Kampung Kubur, kondisi kampung semakin membaik tidak rusuh dengan ramai pegunjung. Selalu ada pemeriksaan bagi pengunjung dan warga yang keluar masuk kampung ini”.Keberadaan Posko Terpadu di

terlibat dalam masalah penyalahguna narkoba, keberadaan Posko merupakan pertolongan untuk memberantas masalah narkoba di kampung mereka.

Sebahagian masyarakat menganggap keberadaan Posko Terpadu tidak berguna karena jika masih ada ‘tebang pilih’ saat razia maka bandar dan pengedar yang tidak ditangkap suatu saat masih berpotensi menjual barang haram tersebut. Pandangan lain peneliti dapatkan dari seorang warga yang benama Kiki (28 tahun), dia berkata “Saya setuju dengan adanya kegiatan pemberantasan narkoba

dan penangkapan bandar, pengedar serta pemakai narkoba di kampung ini, akan tetapi dengan adanya program seperti ini yang menarik perhatian masyarakat luar sehingga semua masyarakat Kampung Kubur terkena imbas dari image buruknya kampung ini. Saya pernah ditolak bekerja karena diketahui saya adalah warga Kampung Kubur, menurut saya ini tidak adil dan mempermalukan masyarakat yang tidak ada hubungannya dengan penyalahguna narkoba”.

Tabel 5.15

Tanggapan Responden Tentang Kelanjutan Keberadaan Posko Terpadu

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Setuju Tidak setuju 38 21 64,40 35,60 Jumlah 59 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 5.15 dapat dilihat bahwa 38 orang responden (64,40%) setuju mengenai keberlanjutan keberadaan Posko Terpadu di Kampung Kubur. 21

orang responden (35,59%) tidak setuju dengan keberlanjutan Posko Terpadu di Kampung Kubur. Menurut wawancara peneliti dengan Fadli (23 tahun), dia berkata “Saya tidak setuju dengan keberlanjutan Posko Terpadu di kampung ini,

karena jika ada Poskomau masuk rumah saja susah, saya harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu, saya juga tidak leluasa mengajak teman- teman bermain ke rumah seperti biasa”. Banyak dari masyarakat setuju dengan

keberadaan Posko Terpadu akan tetapi ada juga sebahagian masyarakat yang tidak setuju dengan keberlanjutan Posko Terpadu.

Kehadiran Posko Terpadu memang memiliki dampak baik untuk keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat dari peredaran dan penyalahguna narkoba, akan tetapi dengan adanya Posko Terpadu hadir dampak lain yang dianggap buruk oleh masyarakat. Dampak tersebut diantaranya adalah hilangnya mata pencaharian masyarakat. Warga kampung yang biasanya berjulan beraneka ragam makana seperti jajanan kue basah maupun warung makan, sekarang mulai menutup warung karena tidak ada lagi pengunjung yang datang ke Kampung Kubur.

Tabel 5.16

Pendapat Responden Tentang Kegiatan Penyuluhan oleh Tim Posko Terpadu

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Baik Tidak baik 56 3 94,91 5,10 Jumlah 59 100

memberikan respon baik terhadap penyampaian penyuluhan oleh Tim Posko Terpadu.Penyuluhan merupakan kegiatan yang diadakan oleh Tim Posko Terpadu secara berkesinambungan bagi masyarakat Kampung Kubur, agar mereka dapat mengerti dan megetahui info perkembangan kegiataan yang telah dilakukan oleh aparat dan pemerintah di tempat tinggal mereka. Menurut wawancara peneliti dengan Bu Marni (46 tahun), dia berkata “Penyampaian sosialisasi oleh Tim

Posko Terpadu menurut saya baik karena aparat Kepolisian dan pemerintah mengundang seluruh lapisan masyarakat Kampung Kubur, selain itu pemerintah juga bersedia menerima aspirasi masyarakat”.

Tabel 5.17

Pendapat Responden Tentang Informasi Penyuluhan oleh Tim Posko Terpadu

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Bagus Tidak bagus 56 3 94,41 5,09 Jumlah 59 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 5.17 dapat dilihat bahwa 56 orang responden (94,91%) memberikan sikap baik atas informasi yang diberikan saat penyuluhan oleh Tim Posko Terpadu. Menurut wawancara saya dengan Bu Lili (28 tahun) “Informasi

yang diberikan Tim Posko Terpadu sangat bermanfaat terutama bagi saya seorang ibu yang tidak mengerti masalah narkoba, dengan adanya informasi yang rinci tentang masalah narkoba dan cara pencegahan narkoba saya dapat

memberitahu anak- anak saya agar mereka terhindar dari bahaya narkoba”.

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, informasi yang selalu ditekankan oleh Tim Posko Terpadu adalah bahaya narkoba dan cara mencegah anak- anak dari penyalahgunaan narkoba. Informasi ini penting karena untuk mengurangi bertambanya penyalahguna narkoba, bisa dimulai dengan memberikan pemahaman yang baik bagi orang tua agar mereka bisa memperhatikan anak- anak mereka yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang terbebas dari narkotika.

Tabel 5.18

Penilaian Responden Tentang Sosialisasi Wajib Lapor Via SMS

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Baik Tidak baik 35 24 59,32 40,67 Jumlah 59 100

Sumber: Data Primer 2016

Selanjutnya pendapat responden tentang informasi penyuluhan yang diberikan oleh Tim Posko Terpadu perlu dipaparkan dalam penelitian ini karena informasi yang baik atau buruk akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap keberadaan Posko Terpadu di Kampung Kubur. Berdasarkan tabel 5.18 dapat dilihat bahwa 35 orang responden (59,32%) memberikan respon baik terhadap sosialisasi waib lapor via sms. 24 orang responden (40,67%) memberikan respon tidak baik terhadap sosialisasi wajib lapor via sms. Menurut wawancara peneliti dengan Bu Triani (26 tahun), dia berkata “Lapor kasus penyalahgunaan narkoba

menggunakan sms ini menurut saya tidak baik karena pada awalnya diberi tahu bahwa nomor yang melapor tidak akan dipublikasikan, akan tetapi setelah ada

melaporkan kasus tersebut. Jika ketahuan dengan warga lain hal ini bisa menimbulkan konflik antar warga”.Kemudahan akses bagi warga untuk

melaporkan warga Kampung Kubur ataupun orang asing yang menggunakan narkoba disekitar masyarakat dengan menggunakan teks pesan singkat tidak meningkatkan keinginan masyarakat untuk melaporkan penyalahguna narkoba yang ada disekitar mereka. Setelah adanya kesalahan aparat kepolisian yaitu mengumumkan nomor warga yang bersedia melaporkan penyalahguna narkoba menambah keengganan masyarakat untuk mengggunakan lapor kasus dengan pesan singkat ini.

Tabel 5. 19

Tanggapan Responden Tentang Kegiatan Razia di Kampung Kubur

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Baik Tidak baik 55 4 93,22 6,88 Jumlah 59 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 5.19 dapat dilihat bahwa 55 orang responden (93,22%) memberikan respon baik terhadap kegiatan razia di Kampung Kubur yang dilaksanakan oleh pihak Kepolisian dan TNI B02/01. Menurut wawancara peneliti dengan Bu Ica (36 tahun), dia berkata “Dengan adanya kegiatan razia secara

rutin mudah- mudahan pihak kepolisian dapat menangkap bandar dan pengedar narkoba di kampung kami ini”. 4 orang responden (6,77%) memberikan respon

tahun), dia berkata “Menurut saya percuma saja dilakukan razia di Kampung

Kubur ini, dari dulu hingga sekarang tidak selesai juga masalah penyalahgunaan narkoba di kampung ini”.Masih terdapat pro dan kontra terhadap kegiatan razia

yang diadakan di Kampung Kubur, sebahagian kecil masyarakat tidak suka dengan adanya razia oleh aparat kepolisian. Masyarakat yang kontra dengan kegiatan razia merupakan tetua kampung yang sudah pasrah dengan keadaan Kampung Kubur.

Tabel 5.20

Pendapat Responden Mengenai Kinerja Tim Posko Terpadu

No. Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 Bagus Tidak bagus 53 6 89,83 10,17 Jumlah 59 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 5.20 dapat dilihat bahwa 53 orang responden (89,83%) memberikan respon bagus terhadap kinerja Tim Posko Terpadu. Tim Posko Terpadu merupakan gabungan dari berbagai instansi pemerintah dan non pemerintah yang memiliki tujuan sama yaitu memutus mata rantai peredaran narkoba di Kampung Kubur dengan melakukan kegiatan razia dan penyuluhan kepada masyarakat setempat agar terhindar dari barang haram tersebut. Menurut wawancara peneliti dengan Pak Gusman (52 tahun), dia berkata “ Kinerja Tim

Posko Terpadu sangat memuaskan, dari kegiatan razia oleh pihak kepolisian, penjagaan di setiap posko dan program pemberdayaan yang dilakukan oleh BNNP Sumut sangat memuaskan, saya merasakan perbedaan kondisi kampung

tentram”. Selain itu 6 orang responden (10,16%) memberikan respon tidak bagus

terhadap kinerja Tim Posko Terpadu. Menurut Bu Aini (37 tahun) “Kinerja Tim

Posko Terpadu menurut saya kurang bagus, contohnya saja saat diadakannya razia, pihak kepolisian tidak bisa mengatur tim sehingga banyak sekali warga yang mengeluh kehilangan barang berharga saat diadakannya razia di perumahan warga”.

5.3.3 Partisipasi Masyarakat Terhadap Keberadaan Posko Terpadu di

Dokumen terkait