• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap berwirausaha berpengaruh positif pada niat berwirausaha

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunujukan keinginan berpengaruh positif pada niat berwirausaha (β 0.235; t 417; α 0.05) artinya semakin tinggi sikap berwirausaha berwirausaha, semakin tinggi niat berwirausaha. Sikap merupakan evaluasi positif atau negatif dari suatu perilaku. Pada bidang kewirausahaan sikap merupakan penilaian niat berwirausaha merupakan tindakan yang menguntungkan atau merugikan. Hasil penelitian sesuai dengan Venesaar, Urve, Ene Kolbre, dan Toomas Piliste (2006) melakukan penelitian sikap mahasiswa pada niat untuk berwirausaha di Universitas Tallin Technology. Sikap mahasiswa terhadap

commit to user

73

kewirausahaan dinilai melalui motivasi mereka untuk memulai bisnis. Hasil penelitian mengungkapkan ambisi untuk otonomi mencari kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik sangat berpengaruh pada niat berwirausaha. Veciana, José, Aponte, dan Urbano (2005) membandingkan sikap mahasiswa terhadap niat berwirausaha di Catalonia dan Puerto Rico, menggunakan , masing-masing sampel 837 dan 435 siswa. Survei ini mengungkapkan bahwa mahasiswa baik di Puerto Rico dan di Catalonia memiliki persepsi sikap positif terhadap niat berwirausaha(92,2% di Puerto Rico dan 74,0% di Catalonia). Lebih lanjut hasil penelitian mengungkapkan masing-masing sample 28,7% di Puerto Rico dan 12,1% menganggap berwirausaha sebagai pilihan karir.

Hasil penelitian ini juga di dukung oleh pernyataan responden pada distribusi jawaban responden pada Tabel 4.3 distribusi jawaban responden variabel sikap berwirausaha. Pada pertanyaan “Menjadi pengusaha merupakan pilihan karir yang menarik bagi saya”, rata-rata jawaban reponden pada pertanyaan tersebut sebesar 5.43. “Saya lebih senang mendirikan perusahaan sendiri dari pada menjadi manajer bagi perusahaan lain”. Rata-rata respon responden pada pertanyaan tersebut sebesar 5.77; Lebih baik saya menjadi pengusaha dari pada menjadi karyawan”, rata-rata spoden reponden pada pertanyaan tersebut sebesar 5.90. Berdasarkan repon responden tersebut bahwa niat berwira usaha merupaka pilihan karir yang menarik 4.6.4. Norma Subjektif berpengaruh positif pada niat berwirausaha

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunujukan norma subjektif tidak berpengaruh pada niat berwirausaha (β -0.76; t -;1.04) artinya semakin rendah norma subjektif, semakin rendah niat berwirausaha. Hal ini berarti hipotesis 4 tidak terdukung. Tidak terdukungnya hipotesis 4 dapat dijelaskan dengan argumen berikut.

commit to user

74

Manusia hidup dalam sebuah lingkup sosial yang mengharuskan mengikuti mekanisme hidup yang ada dalam lingkup sosial. Salah satunya adalah jika ingin memenuhi kebutuhan hidupnya maka seseorang harus berusaha mencari nafkah dengan bekerja. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya akan membentuk tujuantujuan yang hendak dicapai dan dipenuhinya. Demi mencapai tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja.

(Anoraga, 1998, h. 11). Ada berbagai macam bidang pekerjaan yang bisa dipilih oleh seseorang, antara lain pegawai negeri, pegawai swasta, dan wirausaha. Seseorang anak di dalam memilih bidang pekerjaan yang diminatinya akan dilandasi oleh alasan-alasan tertentu.

Dalam memilih bidang pekerjaan, apakah di kantor-kantor pemerintahan atau di perusahaan. Umumnya seorang anak dalam memilih pekerjaan selalu dipengaruhi oleh orang lain terutama orang tua. Hal ini disebabkan bahwa tidak semua anak dapat mengambil keputusan dengan mudah dan merasa kebingungan untuk memilih sebuah bidang pekerjaan (Creed, Patton, dan Prideaux, 2006). Lebih lanjut Credd et al.

(2006) mengungkapkan sebanyak 50% seorang anak mengalami kebingungan dalam mengambil keputusan untuk memilih bidang pekerjaan. Penyebabnya begitu banyak pilihan jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan yang tersedia, serta kebutuhan untuk memahami nilai-nilai kehidupan serta tujuan apa yang dibutuhkan pilihan pekerjaan tersebut. Selain itu, terbatasnya ekplorasi dan pengalaman pada role model bidang pekerjaan dan sumber aspirasi sorang anak yang berkaitan dengan bidang pekerjaan tertentu sering kali menjadi steriotipe, terbatas, dan sering berubah-ubah. Terbatasnya

commit to user

75

informasi bidang pekerjaan yang ada membuat serorang anak menjadi berfikir dan memilih sesuai dengan apa yang diketahuinya saja. Misalnya dilingkungan seorang anak banyak yang menjadi PNS, maka informasi yang diperoleh juga bidang pekerjaan yang berkaitan dengan status PNS. Pada fase kebingungan inilah, peran orang tua dapat mempengaruhi keputusan seorang anak dalam memilih bidang pekerjaan. Hal ini sesuai dengan jawaban responden terhadap pertanyaan peran pihak lain terhadap pilihan karirSecara ringkas jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 4.14

Tabel 4.14

Jawaban Responden Terhadap Pilihan Karir

Pertanyaan Jawaban Responden

Ya Tidak

Apakah orang tua anda seorang pengusaha 117

(35.2%)

215 (64.8%) Apakah setelah lulus kuliah anda ingin menjadi pengusaha 264

(79.5%)

68 (20.5%) Apakah setelah lulus kuliah orang tua ingin anda menjadi PNS 227

(68.4%)

105 (31.6%) Apakah selama kuliah anda diberikan motivasi menjadi pengusaha 228

(86.7%)

44 (13.3%) Apakah selama kuliah anda diberikan motivasi menjadi pejabat 167

(50.3%)

165 (49.7%) Apakah selama kuliah anda diberikan motivasi menjadi PNS 148

(44.6%)

183 (55.1%) Sumber: Data primer 2014 diolah

Berdasarkan pertanyaan “apakah selama kuliah diberikan motivasi untuk menjadi PNS”, sebanyak 148 atau 44.6% reponden menjawab YA, sedangkan 183 atau 55.1% menjawab tidak. Berdasarkan minat pekerjaan yang dipilih responden adalah: Menjadi pegawai negeri sipil, perusahaan asing, Badan Usaha Milik Daerah, perusahaan swasta, bekerja pada sebuah bank, dan bekerja pada sebuah BUMN.

commit to user

76

Secara ringkas minat pekerjaan yang dipilih responden tersaji pada Tabel 4.12Berdasarkan Tabel 4.12 bidang pekerjaan yang banyak diminati mahasiswa adalah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pegawai negeri adalah pekerja di sektor publik yang bekerja untuk pemerintah suatu negara Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Musliar Kasim (2012) mengatakan, hingga saat ini

Tabel 4.12

Minat Bidang Pekerjaan Responden Minat Pekerjaan Jumlah Pegawai Negeri Sipil 115

34.6%

Perusahaan swasta 46 13.9%

Perusahaan Asing 71 21.4%

BUMN 5

15%

BUMD 67

20.2%

BANK 28

8.4%

Sumber: Data Primer 2014 diolah

sarjana di Indonesia menginginkan menjadi pegawai negeri sipil. Sebagian besar sarjana saat ini, khususnya di luar Pulau Jawa menganggap baru dikatakan bekerja bila diterima sebagai Pegawai negeri Sipil (PNS), sehingga ada sekitar 14,7 persen sarjana masih menganggur karena hanya berharap menjadi PNS. Lebih Lanjut Musliar Kasim (2012) kebanyakan anak-anak di daerah ketika mereka bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, kebanyakan dari mereka ingin menjadi

commit to user

77

PNS ketika lulus nanti. Alasan ketika menjadi PNS memiliki gaji yang tetap, dan ketika mereka pensiun dapat tunjangan pensiunan.

Dokumen terkait