• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap adalah perubahan pola pikir, perasaan, nilai, dan dorongan yang terpancar dari perilaku terhadap keinginan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Variabel ini diukur menggunakan skala ordinal dengan skala sangat tidak setuju, skor=1 sampai sangat setuju, skor=5. Berdasarkan nilai tersebut didapatkan hasil rata-rata total dari seluruh responden sebesar 46. Berdasarkan jumlah rata-rata tersebut, maka peneliti mengkategorikan sikap terhadap keberlanjutan menjadi tinggi dan rendah. Rendah <46 dan tinggi ≥ 46

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei. Dalam penelitian survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Hal ini berbeda dari sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi (Singarimbun dan Effendi, 1989).

Metode survei digunakan dalam evaluasi program dengan maksud menjajagi, mengumpulkan, menggambarkan, dan menerangkan aspek-aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan menjajagi, mengumpulkan dan menggambarkan data, metode ini berguna mengungkap situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif. Metode survei dapat menjadi bagian dari metode deskriptif, dan digunakan dalam evaluasi dengan mengumpulkan data dari sampel dengan menggunakan instrumen pengumpulan data, yaitu angket dan wawancara sehingga hasil pengolahan data dapat mewakili populasi yang relatif besar jumlahnya (Sudjana, 2006).

Metode survei menurut Singarimbun (1989), adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang berkaitan dengan identitas individu, penilaian tentang motivasi, kondisi sosial ekonomi, dukungan keluarga,

kualitas pengajar, partisipasi dalam proses pembelajaran, dan output berupa hasil ujian dan sikap yang terlihat setelah mengikuti proses pembelajaran dengan maksud untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelompok belajar Paket C PKBM Negeri 17 Penjaringan, Jakarta Utara. Pemilihan lokasi penelitian tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan beberapa pertimbangan bahwa: (1) Tingginya jumlah masyarakat miskin dan putus sekolah di sekitar wilayah Kelurahan Penjaringan, (2) Kemudahan dalam mengakses tempat penelitian.

Kegiatan yang dilakukan selama rentang waktu penelitian ini berlangsung meliputi kegiatan pra-studi lapang, studi lapang dan pasca studi lapang.Kegiatan pra-studi lapang dengan melakukan survey atau penjajagan di PKBM tersebutuntuk mengetahui gambaran kondisi tempat penelitian sebelum dilaksanakan penelitian.Penjajagan ini dilaksanakan pada bulan April 2011. Kegiatan ini juga berguna untuk penyusunan instrumen penelitian berupa kuesioner, sehingga didapatkan gambaran yang lebih nyata dan akurat mengenai variabel-variabel yang akan diukur. Selanjutnya, kegiatan studi lapang merupakan kegiatan inti penelitian dan pengambilan data di lapangan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi (pengamatan). Waktu pelaksanaan penelitian dan pengambilan data di lapangan dilakukan selama satu bulan yaitu Juni-Juli 2011. Setelah kegiatan penelitian dan pengambilan data, peneliti melakukan kegiatan pasca studi lapang berupa penulisan laporan penelitian (skripsi).

3.3 Metode Penentuan Responden

Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun, 1989). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga belajar Paket C yang duduk di kelas III. Unit analisis dari responden yang dipilih adalah individu. Penentuan Sampel dilakukan dengan pengambilan sampel non probabilitas. Teknik non probabilitas yang digunakan adalah sampel aksidental. Sampel aksidental didefinisikan sebagai pencarian sejumlah unsur dengan memilih unsur yang paling mudah diperoleh peneliti dan unsur tersebut tidak memiliki suatu karakteristik tertentu (Black, 1992). Masih menurut Black (1992), pengambilan sampel dengan menggunakan teknik ini benar-benar dipandu hanya berdasarkan kemudahan dan faktor biaya. Kerugian utama dengan menggunakan metode penarikan sampel ini adalah temuan yang didapat tidak dapat digenerilisasikan.

Dari data yang tersedia, jumlah peserta yang terdaftar untuk mengikuti Paket C kelas III berjumlah 75 orang. Dari 75 orang tersebut dipilih 30 orang sebagai sampel. Responden dipilih secara accidental berdasarkan jumlah warga belajar yang hadir pada saat pembelajaran.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan serta pedoman wawancara untuk kepentingan kelengkapan penjelasan (eksplanasi) data primer, termasuk untuk kepentingan pengamatan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terbagi dalam 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data mengenai variabel utama yang meliputi beberapa indikator variabel-variabel yang diteliti. Data atau informasi ini diperoleh melalui wawancara (panduan kuesioner) dengan responden. Selain itu data juga digali dari pengelola PKBM.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi, atau lembaga terkait, serta hasil penelitian yang telah dipublikasikan. Data ini meliputi: (1) absensi tutor dan responden (2) data mengenai daftar nama tutor PKBM Negeri 17 Penjaringan (3) hasil-hasil penelitian sebelumnya dan (4) hasil ujian UAS dan UAN responden

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Jawaban yang diperoleh dari kuesioner berupa raw data kemudian dikelompokkan berdasarkan variabelnya dalam bentuk transfer sheet. Adapun variabel yang dikelompokkan yaitu: variabel input, proses, dan output. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan menghitung jumlah dan persentase responden menurut kategori variabel-variabel tersebut.

Pengolahan data kuantitatif dilakukan degan Uji Korelasi Chi-Square. Uji Korelasi Chi-Square digunakan untuk mengukur variabel pengaruh dengan terpengaruh. Dalam penelitian ini, yaitu antara masukan dengan proses dan proses dengan output. Hasil uji juga ditampilkan dalam bentuk tabel silang antara variabel pengaruh dengan terpengaruh. Pengujian ini menggunakan program komputer SPSS17.0 for window

BAB IV

Dokumen terkait