• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian, Ciri-ciri dan Faktor yang Membentuk Sikap

Seringkali dalam percakapan sehari-hari kita mendengar kata sikap, yang seringkali diidentikkan dengan adab, tata krama, sopan santun, prilaku atau akhlak. Namun apa sebenarnya arti kata sikap itu sendiri, penulis akan menguraikannya dengan mengambil beberapa pendapat para ahli.

Menurut pendapat Zikri Neni Iska, “sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan bersifat negatif.Sikap positif, cenderung tindakan mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.Sikap negatif, cenderung tindakan menjauhi, menghindari, memenci, dan tidak menyukai obyek tertentu”20

. Sementara ciri-ciri sikap itu sendiri antara lain:

1) Selalu terdapat hubungan subyek-obyek. 2) Sikap tidak dibawa sejak lahir.

3) Sikap dipelajari.

4) Dalam sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan. 5) Sikap tidak menghilang, meski kebutuhan sudah terpenuhi.21

Adapun faktor-faktor yang turut membentuk sikap adalah:

20

Zikri Neni Iska, Psikologi:Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta, Kizi

Brother‟s, 2008) Cet. II, h. 105

21

22

1) Faktor Intern. Yaitu faktor-faktor yang terdapat pada diri orang yang bersangkutan sendiri, seperti selektifitas.

2) Faktor Ekstern. Sementara faktor yang dating dari luar diri seseorang adalah:

a) Sifat obyek yang dijadikan sasaran sikap.

b) Kewibawaan seseorang yang mengemukakan sikap.

c) Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut. d) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap. e) Situasi pada saat sifat itu dibentuk.22

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja, melainkan melalui suatu proses tertentu, melalui kontak sosial terus-menerus antara individu dengan individu lain disekitarnya. Dalam hubungan ini, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:

1) Faktor Internal: yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, seperti faktor pilihan. Kita tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui persepsi kita, oleh karena itu kita harus memilih rangsangan-rangsangan mana yang akan kita dekati dan mana yang harus kita jauhi. kecenderungan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan-kecenderungan dalam diri kita. Karena harus memilih inilah kita menyusun sikap positif terhadap satu hal dan membentuk sikap negatif terhadap hal laninnya. Misalnya, kalau kita ke supermarket, atau membaca koran, atau membuka internet, begitu banyak hal yang menerpa kita. Semuanya minta diperhatikan. Maka, kita harus memilih mana yang akan kita kunjungi dulu, mana yang harus dibeli atau dibaca dan sebagainya. Perbedaan minat inilah yang menyebabkan para suami memilih untuk memilihat-lihat toko buku atau toko komputer ketika mengantarkan istrinya berbelanja keperluan bulanan yang nantinya bisa berkembang menjadi melihat-lihat toko tas atau sepatu.

2) Faktor Eksternal: selain faktor-faktor yang terdapat dalam diri sendiri, maka pembentukan pula oleh faktor-faktor yang berada diluar, yaitu:

22

a) Sifat objek, sikap itu sendiri, bagus, atau jelek dan sebagainya. b) Kewibawaan: orang yang mengemukakan suatu sikap: gambar

presiden sedang mengimunisasi bayi dipasang besar-besar di berbagai tempat strategis agar masyarakat terdorong untuk mengimunisasi anak-anak balita mereka.

c) Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut: islam versi Muhamadiyah atau Nahdlatul Ulama, dengan banyak program sosial dan pendidikannya, terbukti telah menarik jutaan umat sejak berdirinya pada awal abad ke-20, sampai saat ini. Tetapi, banyak umat Islam sendiri yang bersyukur ketika Front Pembela Islam dikenai sanksi hukum, karena walawpun namanya membela islam, tetapi caranya yang selalu menggunakan kekerasan tidak disukai umat.

d) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap: di era teknologi sekarang, penggunaan mutimedia sangat lebih efektif, ketimbang hanya menggunakan media-media tradisional, apalagi kalau hanya dari mulut ke mulut.

e) Situasi pada saat sikap itu dibentuk: ketika Indonesia sedang dilanda krisis, hampir semua mendukung Gus Dur untuk menjadi presiden, tetapi ketika Gus Dur menjadi presiden, justru menimbulkan makin banyak krisis, maka orang pun lebih memilih orang lain menjadi presiden.23

Tentunya tidak semua faktor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap. Kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup. Yang menarik adalah makin banyak faktor yang ikut mempengaruhi, semakin cepat terbentuknya sikap.

b. Pengertian Kemandirian

Menurut Masrun, mengemukakan:

23

24

Kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.24

Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya.

c. Ciri-ciri dan faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Seseorang dapat dikatakan mandiri jika sudah sesuai dengan definisi mandiri itu sendiri, seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang beragam mengenai kemandirian. Ciri-ciri kemandirian itu meliputi:

1) Ada rasa tanggung jawab.

2) Memiliki pertimbangan dalam menilai problem yang dihadapi secara intelegen.

3) Adanya perasaan aman bila memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain.

4) Adanya sikap kreatif sehingga menghasilkan ide yang berguna bagi orang lain.25

Karna dari itu bahwa ciri-ciri mendiri adalah: 1) Percaya diri, 2) Mampu bekerja sendiri, 3) Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanya, 4) Menghargai waktu dan 5) Tanggung jawab.

Maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri sikap kemandirian tersebut antara lain adalah:

1) Individu yang memiliki inisiatif dalam segala hal.

24

Masrun, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Pada Remaja. (Jakarta: Granada, 1986) h. 67

25

2) Mampu mengerjakan tugas rutin yang dipertanggungjawabkan padanya, tanpa mencari pertolongan dari orang lain.

3) Memperoleh kepuasaan dari pekerjaannya.

4) Mampu mengatasi rintangan yang dihadapi dalam mencapai kesuksesan.

5) Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap tugas dan kegiatan yang dihadapi.

6) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain, dan merasa senang karena dia berani mengemukakan pendapatnya walaupun nantinya berbeda dengan orang lain.

Menurut Masrun, “Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada diri seorang remaja, yaitu; 1) Usia, 2) Jenis kelamin, 3) Konsep diri, 4) Pendidikan, 5) Keluarga, dan 6) Interaksi sosial.”26

Dokumen terkait