• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

B. NASABAH

3. Sikap Melayani Nasabah

Setelah mengerti sifat-sifat nasabah secara umum, maka langkah atau sikap melayani nasabah pun harus diperhatikan. Sikap yang kurang baik akan berpengaruh terhadap hasil pelayanan yang diberikan.

berikut ini beberapa sikap yang harus diperhatikan dalam melayani nasabah.

a. Berikan kesempatan nasabah berbicara

Artinya petugas customer service memberikan kesempatan kepada nasabah untuk mengemukakan keinginannya dalam hal ini petugas customer service harus dapat menyimak dan berusaha memahami keinginan dan kebutuhan nasabah.

b. Dengarkan baik-baik

Selama nasabah mengemukakan pendapatnya, customer service dengar dan menyimak baik-baik tanpa membuat gerakan yang dapat menyinggung nasabah, terutama gerakan tubuh yang dianggap kurang sopan.

33

Atep Adya Brata, Dasardasar Pelayanan Prima, (Jakarta:Elex Media Komputindo, 2006), h.27

c. Jangan menyelah pembicaraan

Sebelum nasabah selesai petugas customer service dilarang memotong atau menyelah pembicaraan, usahakan nasabah sudah selesai bicara baru petugas customer service menanggapinya. d. Ajukan pertanyaan selesai nasabah berbicara

Pengajuan pertanyaan kepada nasabah baru dilakukan apabila nasabah selesai bicara. Pengajuan pertanyaan hendaknya dengan bahasa yang baik, singkat dan jelas.

e. Jangan marah dan mudah tersinggung

Cara bicara, sikap atau nada bicara jangan sekali-kali menyinggung nasabah, kemudian customer service jangan mudah marah terhadap nasabah yang bertemperamen tinggi usahakan tetap sabar dalam melayani.

f. Jangan mendebat nasabah

Jika ada hal-hal yang kurang disetujui usahakan beri penjelasan dengan sopan dan jangan sekali-kali berdebat atau memberikan argument yang tidak diterima oleh nasabah.

g. Jaga sikap sopan, ramah, dan selalu berlaku tenang

Dalam melayani nasabh sikap sopan santun, ramah-tamah harus selalu dijaga. Begitu pula dengan emosi harus tetap terkendali dan selalu berlaku tenang dalam menghadapi nasabah yang kurang menyenangkan.

h. Jangan menangani hal-hal yang bukan pekerjaannya.

Sebaiknya petugas cutomer service jangan menangani tugas yang bukan menjadi wewengannya, serahkan kepada petugas yang berhak sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan informasi.

i. Tunjukan sikap perhatian dan sikap ingin membantu.

Nasabah yang datang ke bank pada prinsipnya ingin dibantu, oleh karena itu berikan perhatian sepenuhnya dan tunjukan bahwa memang kita ingin membantu nasabah.34

34

Nina Rahmayanti, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Graha Ilmu 2010), h.126-127

BAB III

GAMBARAN UMUM BRI SYARIAH KCP CIPULIR

A. Sejarah Singkat

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya 0.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi, berikut dengan cabang-cabang lainnya, termasuk dengan cabang pembantu Cipulir. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.35

Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.

Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., .36

35

http://www.brisyariah.ac.id diakses pada 23 Mei 2014 36

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah (proses spin off ) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.

Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasar kan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

Profil Perusahaan

Alamat Kantor : Jln. Ciledug Raya No. 25 Petukangan Selatan Pesanggrahan Jaksel

Telepon : (021) 735 1815 Fax : (021) 735 5941 Tanggal Berdiri : 17 November 2008 Tanggal Beroperasi: 17 November 2008 Legalitas Usaha

• Izin Domisili : No. 82/ 1.824.02/IV/2010

• TDP : No. 09. 05. 1. 85. 37895

• NPWP : No. 01.105. 094.5-051. 000

Bidang Usaha : Perbankan Berdasarkan Prinsip Syariah Badan Hukum : No. 10/67/ Kep. GBI/ DPG/ 2008 Jumlah Karyawan: 17 Orang. 37

Keberadaan BRI Cipulir ini diharapkan memberi pelayanan dan menjangkau masyarakat dalam transaksi perbankan. Bank BRI Syariah KCP Cipulir itu sendiri untuk alamat kantor terletak di Jalan Ciledug Raya No 25, Petukangan Selatan, Pesanggrahan Jakarta Selatan dan jumlah karyawan sebanyak 17 orang.

Pada saat berdirinya, BRISyariah Cipulir memiliki legalitas usaha yaitu izin domisili dengan No. 82/ 1.824.02/IV/2010, TDP No. 09. 05. 1. 85.

37

37895, dan NPWP No. 01.105. 094.5-051. 000, kemudian dengan badan hukumnya itu sendiri No. 10/67/ Kep. GBI/ DPG/ 2008.38

Dokumen terkait