• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP PEDULI, RESPONSIF, DAN PRO-AKTIF

Dalam dokumen i AKIDAH AKHLAK MA KELAS X (Halaman 196-200)

Dalil

Instropeksi Diri

Adab Hikmah

Santun Diperoleh Karakter

Responsive Ikhlas

Peduli Bersyukur

Pro- aktif

Dermawan Adil

Setelah Anda mengamati gambar di samping, buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1. ……….

……….

2. ……….

……….

3. ……….

……….

Setelah Anda mengamati gambar di samping, buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1. ……….

……….

2. ……….

……….

3. ……….

……….

Sumber: http://foto.kompas.com

Suatu hari, Rasulullah Saw. akan pergi ke masjid. Seperti biasanya, beliau pun selalu melewati jalan itu karena konon memang hanya itu jalan satu-satunya. Setiap melewati jalan itu, Rasulullah Saw. dihina, dicaci, diludahi, bahkan dilempari kotoran oleh seseorang. Nabi Muhammad Saw. berusaha bersabar dan bersabar.

Malaikat Jibril menawarkan kepada Rasulullah Saw. untuk membalas kelakuan orang itu. Namun, Rasulullah Saw. berkata, “Tak usah ya, Jibril. Sahabat itu belum mengenal Islam. Biarkanlah dia dengan perilakunya.” Dan terjadilah penghinaan itu terus-menerus.

Namun, hari itu sungguhlah teramat berbeda. Rasulullah Saw. tidak bertemu dengan orang yang biasa menghinanya. Tak terlihat orang itu duduk dan menunggu Rasulullah Saw. yang biasa lewat jalan itu. Tentu saja kondisi itu justru mengherankan Rasulullah Saw. Maka, beliau pun berusaha mencari tahu tentang nasib orang tersebut.

Maka, diketahuilah bahwa orang itu sedang sakit keras. Orang itu tidak bisa bangun dari tidurnya. Sehari-hari orang itu hanya meringkuk di tempat tidur.

Begitu mendengar kabar itu, Rasulullah Saw. pun bergegas pergi. Beliau pergi untuk menengok orang yang sedang sakit itu. Sama sekali beliau tidak menghiraukan pengalamannya yang dihina, dicemooh, dicaci, bahkan disakiti.

KISAH RASULULLAH MENJENGUK ORANG YANG SERING

MENYAKITINYA

Islam adalah agama yang sempurna, yang selain mengajarkan masalah ibadah, juga mengajarkan setiap hambanya untuk peduli pada sesamanya. Salah satu bentuk kepedulian yang diajarkan oleh Islam ini adalah anjuran untuk menjenguk sahabat, kerabat atau tetangga yang sedang sakit.

Selanjutnya mari kita pelajari uraian berikut ini dan kita kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya.

1. Dalil Naqli menjenguk orang sakit

اَ ُةَبا َجِإَوَ ِزِئا َنَج ْلاَُعاَبِ تاَوَ ِضْيِرَْلْاَُةَداِيِعَوَ ِم َلَ َّسلاَُّدَرَ ٌسْمَخَ ِمِل ْسُْلْاَىَلَعَ ِمِل ْسُْلْاَ ُّقَح

َ ِةَوْع َّدل

َيراخبلاَهاور(َ ِس ِطاَع ْلاَ ُتْيِم ْشَتَو

)

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima (1) Menjawab salam, (2) Menjenguk orang sakit, (3) Mengantar jenazah, (4) Memenuhi undangan, dan (5) Mendoakan yang bersin” (HR. Bukhari, no 1240, dan Muslim no. 2162)

2. Adab Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit merupakan perbuatan yang sangat mulia dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw., namun banyak terjadi orang yang menjenguk orang sakit, justru meresahkan hati orang yang sakit, karena hal yang kurang sopan yang tidak pantas dilakukan didepan orang sakit. Oleh karena itu, penting kiranya kita memerinci

Rasulullah Saw. hanya berkeinginan untuk segera bertemu dengan orang itu dan ingin mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Setiba di depan pintu rumah orang itu, Nabi Muhammad Saw. segera mengetuk pintu. Hanya suara lemah yang terdengar. Suara lemah yang menggambarkan bahwa orang yang membalas salam tersebut dalam keadaan sakit keras. Langsung saja pintu rumah dibukanya. Dan tiba-tiba Nabi Muhammad Saw. terbelalak ketika melihat kondisi orang itu yang terkulai lemah di ranjangnya.

Ketika mengetahui orang yang menengoknya adalah Rasulullah Saw., orang itu pucati. Keringat dingin mengucur deras sebagai pertanda rasa ketakutan yang teramat sangat. orang itu ketakutan karena disangkanya Rasulullah Saw. akan membalas dendam. Semakin Rasulullah Saw. mendekati dirinya, orang itu semakin pucat.

Ketika sudah berada di sampingnya, tak disangka Rasulullah Saw. meletakkan tangan lembutnya di dahi orang itu. Lalu, tangan beliau mengusap-usap tangan orang tersebut. Dengan suara lembut, Rasulullah Saw.

bertanya tentang penyakit dan perasaan yang dirasakannya.

Mendengar bahasa halus Rasulullah Saw., orang itu gemetar, perasaannya berkecamuk. Orang itu tak pernah menyangka bahwa Rasulullah Saw. memiliki watak yang sedemikian mulia. Sama sekali Rasulullah Saw. tidak menampakkan rasa dendamnya. Justru Rasulullah Saw. memperlihatkan kepribadiannya yang penyayang dan penyantun. Sungguh perilaku Rasulullah Saw. itu mengetuk hati orang itu. Tiba-tiba, orang itu mencium tangan Rasulullah Saw. Dengan suara gemetar, orang itu berusaha berkata-kata:

“Wahai Rasul, ketika engkau akan beribadah, saya selalu mengganggumu. Saya selalu menyakitimu. Saya selalu berusaha agar kamu tidak dapat beribadah dengan segala caraku. Namun, semua usahaku ternyata gagal.

Hari ini, saya sedang sakit. Tak seorang pun teman-temanku menjengukku. Justru kamu adalah orang yang pertama menjengukku. Sungguh hatimu teramat mulia. Maka, persaksikanlah wahai Muhammad, bahwa saya masuk Islam”.

Sumber: http://blogdanupunya.blogspot.com , oleh Mr. D

adab-adab yang harus dilaksanakan ketika menjenguk orang sakit, diantaranya sebagai berikut.

a) Niat yang ikhlas dan tujuan yang baik

b) Memperhatikan waktu dan situasi kondisi ketika hendak menjenguk. Janganlah memberatkan orang yang dijenguk dan pilihlah waktu yang tepat. Jika orang yang sakit dirawat di rumah, hendaknya meminta izin terlebih dahulu sebelum menjenguknya, mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, menundukkan pandangannya, menyebutkan perihal dirinya, dan tidak berlama-lama karena bisa jadi itu dapat membuatnya lelah

c) Memberi salam sambil mengulurkan tangan dengan ramah

d) Menunjukkan kepedulian dengan menanyakan kondisinya, sebagaimana dilakukan Aisyah ketika menjenguk Abu Bakar

ash-Shiddiq, dan menjenguk Bilal bin Rabbah.

Pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan adalah pertanyaan yang menunjukkan kepedulian kita kepadanya, yang membuat dia pun akan bahagia. Diantara kesempurnaan menjenguk adalah meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang sakit sambil bertanya, “Bagaimana

keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?”

e) Mendoakan untuk kesembuhan orang yang sakit.

َِداَغُي َ

لََ ًءا َف ِشَ َكُؤا ِف ِشَ َّلَِاََءاَف ِش َلََْيِفا َّشلاَ َتْنَاَوَ ِف ْشِاَ َسْأَبْلاَ ِبِهْذأَ ِساَّنلاَ َّبَرََّمُهَّللا

ا ًم َق َسَ ُر

”Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembuhkanlah ia, (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi” (HR. Bukhari no. 1661) f) Menundukan pandangan (tidak menatap dengan tajam)

g) Santun dalam berbicara, jaga pembicaraan jangan sampai menusuk perasaan, dan hindari bersenda gurau.

h) Responsif, tanggap terhadap apa yang dibutuhkan (tidak masa bodoh), memberi yang diinginkan.

i) Memotivasi untuk sembuh dan menghiburnya, dengan mengucap “Tidak apa, Insya Allah engkau

sembuh”. Rasulullah bila menjenguk orang sakit mengatakan :

Sumber: https://kumparan.com

Sumber: https://informasinya.wordpress.com

َُاللهَ َءا َشَ ْنِاَا ًر ْوُه َ طَ َس ْ

أَبَ َ لَ

“Tidak apa, semoga menjadi penghapus dosa, jika Allah menghendaki” (HR.

Bukhari)

j) Melarangnya berharap kematian, dan ucapkanlah ,”Semoga Allah memberikan yang terbaik buatmu.”

k) Menasehatinya agar selalu sabar, dan supaya tetap menjalankan perintah Allah sesuai dengan kemampuan, misalnya melaksanakan shalat, berdzikir, sesuai dengan

kemampuannya

l) Membimbing dan membantu talqin. Dan

apabila orang yang sakit, sudah parah penyakitnya dan seperti mendekati ajal, maka hendaklah kita membimbingnya, dengan mengucap kalimat الله َّلَِاَ َهل ِا , dan disunnahkan َ َلََ membacakan surah Yasin semoga Allah mengampuni dosanya.

m) Tidak bedakan keadaan. Tetap menjenguk orang sakit tanpa membeda-bedakan keadaan, sekalipun berbeda agama.

n) Hendaknya membawa buah tangan, sesuai dengan kemampuan.

3. Hikmah menjenguk orang sakit

Menjenguk orang sakit adalah salah satu amal baik yang selalu dianjurkan oleh Rasulullah. Menjenguk orang sakit adalah kepekaan sosial dan pada banyak kasus, menjadi penyebab utama sembuhnya panyakit seseorang. Datang dengan wajah tersenyum dan mendoakan kesembuhan, adalah obat yang manjur yang tidak disadari banyak orang. Pada diri orang sakit terdapat keutamaan dan kemuliaan bagi orang yang menjenguknya, Allah telah menjanjikan pahala yang banyak dan ganjaran yang besar bagi orang yang menjenguk orang sakit.

a) Menjenguk orang sakit dapat menyadarkan diri bahwa kesehatan itu sangat berharga

“Siapa saja yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudara fillah-nya, maka ada yang memanggil, “Semoga engkau baik dan baik perjalananmu, serta engkau bersiap-siap surga sebagai tempat tinggal.” (HR. Imam Turmudzi)

b) Mensyukuri nikmat. Mengingatkan kita pada-Nya, serta bersyukur atas nikmat

Sumber: https:/mukisi.com

Sumber: https:/idntimes.com

Dalam dokumen i AKIDAH AKHLAK MA KELAS X (Halaman 196-200)