• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Responden

Dalam dokumen ENOK ILA KARTILA SKRIPSI (Halaman 47-50)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4. Sikap Responden

Sikap responden yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi sikap responden dalam membuang sampah rumah tangga dan sikap responden tentang dampak membuang ke sungai. Sikap responden bantaran Sungai Ciliwung terhadap obyek sikap dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Pengukuran Sikap Responden Terhadap Obyek Sikap

Obyek Sikap

Sikap

Jumlah

Positif Netral Negatif

1. Sampah dapat menyebabkan pengotoran sungai

39 0 1 40 97,5% 0 2,5% 100% 2. Sampah dapat menyebabkan pencemaran

sungai

40 0 0 40 100% 0 0 100% 3. Sampah dapat menimbulkan gangguan

kesehatan

38 0 2 40 95% 0 5% 100% 4. Sampah dapat menimbulkan banjir

39 0 1 40 97,5% 0 2,5% 100% 5.Aktivitas dalam membuang sampah rumah

tangga

3 0 37 40 92,5% 0 7,5% 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2008.

5.4.1. Sikap Responden tentang Dampak Sampah yang Dibuang ke Sungai Ciliwung

Penelitian ini mengkategorikan sikap responden tentang dampak sampah yang dibuang ke sungai menjadi empat segi yaitu segi sampah dapat

menyebabkan pengotoran sungai, segi sampah dapat menyebabkan pencemaran sungai, segi sampah dapat menyebabkan banjir, dan segi sampah dapat

38

Dari segi sampah dapat menyebabkan pengotoran sungai, sebagian besar responden (97,5%) memiliki sikap positif bahwa sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan Sungai Ciliwung kotor (Tabel 8). Responden bantaran sungai menganggap aktivitas membuang sampah rumah tangga dapat membuat sungai kotor, walaupun tidak menutup kemungkinan kotornya Sungai Ciliwung juga disebabkan oleh sampah buangan pabrik, pasar, dan sebagainya. Responden juga berpendapat bahwa sampah yang dibuang ke Sungai Ciliwung juga akan mengotori Teluk Jakarta, tempat Sungai Ciliwung bermuara.

Semua responden (100%) memiliki sikap positif bahwa selain sampah dapat menyebabkan Sungai Ciliwung kotor, sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan pencemaran air Ciliwung (Tabel 8). Hal ini karena sampah yang dibuang ke sungai terdiri dari sampah organik (sisa makanan dan sisa-sisa sampah dapur) dan sampah non organik (seperti plastik, botol bekas,

streoform dan lain-lain) yang berpotensi menimbulkan pencemaran Sungai

Ciliwung. Apabila sampah organik yang dibuang ke sungai dalam jumlah besar dan kontinu maka akan terjadi proses pembusukan, sedangkan sampah non organik, apabila bercampur dengan air dalam kurun waktu yang lama dapat menimbulkan zat-zat yang beracun yang dapat membahayakan makhluk hidup.

Sebagian besar responden (95%) memiliki sikap positif bahwa membuang sampah ke sungai dapat menimbulkan gangguan kesehatan (Tabel 8). Gangguan kesehatan yang ditimbulkan berupa penyakit kulit (kurap, panu, dan lain-lain), gangguan pernapasan karena bau yang berasal dari sampah yang membusuk, dan gangguan pencernaan karena air sungai sudah terkontaminasi oleh bakteri dan kuman-kuman. Sedangkan responden yang memiliki sikap negatif (5%), hal ini karena selama mereka memanfaatkan Sungai Ciliwung untuk kegiatan MCK (mandi, cuci, kakus) tidak terjadi gangguan kesehatan seperti penyakit kulit dan lain-lain.

Mengenai sampah dapat menimbulkan banjir, sebagian besar responden (97,5%) memiliki sikap positif. Sampah yang dibuang ke sungai dapat membuat aliran sungai terhambat karena ada penumpukan sampah dan bila volume sampah yang dibuang ke sungai semakin besar dan kontinu, maka akan terjadi

memiliki sikap negatif (2,5%) berpendapat bahwa banjir yang sering melanda bukan karena sampah yang dibuang ke sungai, tetapi karena hujan yang sering melanda Kota Bogor.

Hampir tiap tahun, di bantaran Sungai Ciliwung Kelurahan Babakan Pasar dilanda banjir. Banjir ini sudah dianggap hal biasa, dan masyarakat bantaran Sungai Ciliwung sudah siap mengantisipasinya apabila banjir datang melanda daerahnya. Masyarakat mengantisipasi banjir dengan membuat tanggul dan apabila sungai mulai meluap, masyarakat segera mengungsi ke daerah yang aman.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap

masyarakat tentang dampak membuang sampah ke sungai sangat positif. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat bantaran Sungai Ciliwung memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestariaan sungai. Apabila sungai tidak terjaga kelestariannya, akan menimbulkan dampak negatif, tidak hanya bagi lingkungan sungai dan masyarakat bantaran sungai, tapi juga bagi lingkungan pesisir, Teluk Jakarta, tempat Sungai Ciliwung bermuara.

5.4.2. Sikap Responden dalam Aktivitas Membuang Sampah Rumah Tangga Sikap responden dalam aktivitas membuang sampah rumah tangga, dalam penelitian ini diketahui dengan menggunakan pendekatan tentang pendapat responden dalam aktivitas membuang sampah rumah tangga. Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan bahwa sebagian kecil responden (7,5%) memiliki sikap negatif dalam aktivitas membuang sampah rumah tangga. Sikap ini timbul karena lokasi rumah dekat dengan sungai sehingga lebih mudah dan praktis membuang sampah ke sungai, tidak tersedianya fasilitas pembuangan sampah rumah tangga berupa tong sampah maupun petugas yang mengambil ke rumah-rumah di sekitar tempat tinggal responden. Responden juga berpendapat membuang sampah ke sungai merupakan tindakan yang wajar dan banyak orang lain yang melakukannya. Responden berpendapat selama mereka membuang sampah ke sungai tidak berdampak buruk terhadap kehidupan mereka, mereka juga tidak peduli apabila tindakannya merugikan orang lain dan menimbulkan pencemaran di Teluk Jakarta, tempat Sungai Ciliwung bermuara.

40

Sebagian besar responden (92,5%) memiliki sikap positif dalam aktivitas membuang sampah rumah tangga. Sikap ini timbul karena kondisi lingkungan yang mendukung untuk tidak membuang sampah ke sungai, seperti tersedianya fasilitas pembuangan sampah sementara yang dekat dengan rumah seperti tong sampah atau bak sampah yang diberikan oleh Dinas DLHK, sehingga mereka dapat membuang sampah di tempat yang telah disediakan, adanya petugas sampah yang menjemput/mengambil sampah ke rumah setiap hari, memudahkan

responden untuk membuang sampahnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden bantaran Sungai Ciliwung memiliki sikap positif dalam aktivitas membuang sampah rumah tangga.

5.5. Tindakan Responden dalam Aktivitas Pembuangan Sampah Rumah

Dalam dokumen ENOK ILA KARTILA SKRIPSI (Halaman 47-50)

Dokumen terkait