• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Deskripsi Persiklus

4. Siklus III

3. Subjek yang dijadikan Penelitian

Subjek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 10 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Alasan pengambilan subjek ini adaladidasarkan pada jumlah siswa kelas VI merupakan jumlah siswa yang paling banyak di MI Nurul Islam 1 Wonokerto, memiliki ruang yang cukup luas sehingga dapat menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar. Adapun daftar siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto

No Nama Siswa Jenis Kelamin (L/P)

1 Adi Riyandi L

2 Ahmad Arif Mustofa L

lxii

4 Diah Indah Lestari P

5 Dimas Syaputra L

6 Fatimah Az-Zahra P

7 Hafizh Asyafi Bima L

8 Hasyim Rahman L

9 Ivatul Ullya P

10 Kautsar Mustagfirin Asror L

11 Latif Nur Kholis L

12 Linda Fajria Rahmawati P

13 Maslikhah Qurratul Aini P

14 Mayada Seysa K P

15 M. Isnu Faqih L

16 Muammar Kadafi L

17 Putri Aurelia P

18 Ridwan Syahrul Arnanda L

19 Rizaldi Ulinnuha L

20 Silfana Puspita P

21 Syahla Qotrunnada P

22 Zulya Fatma P

23 Agung Prasetyo L

24 Dian Sri Wulan P

lxiii 4. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik di MI Nurul Islam 1 Wonokerto berjumlah 8 (delapan) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang laki-laki dan 6 (enam) orang perempuan, terbagi atas 1(satu) Kepala Madrasah, 6 (enam) guru kelas dan 1 (satu) guru mata pelajaran. Semua guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto masih berstatus wiyata bhakti karena belum ada yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebanyakan guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto belum mengikuti program sertifikasi, hanya 2 (dua) guru yang sudah mengikuti sertifikasi. Tingkat lulusan guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto sebagian besar telah memiliki gelar sarjana atau sudah S1 tetapi, ada 3 (tiga) guru yang masih melaksanakan kuliah dan pada saat ini sudah semester akhir. Daftar guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Daftar guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto

No Nama Guru Jabatan Ijazah

1 Zamroni AM, S.Pd.I Kepala Madrasah S1

2 Umiyati, S.Pd.I Guru Kelas VI S1

3 Aini Rohmatun, S.Pd.I Guru Kelas V S1

4 Munadziroh, S.Pd.I Guru Kelas IV S1

5 St. Khairiyah Guru Kelas III PGAN

6 Anis Watul Arizah Guru Kelas II SMA

7 Ani Rofiah, S.Pd.I Guru Kelas I S1

lxiv B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Penelitian

1. Pelaksanaan Pra Siklus

Kegiatan pra siklus peneliti gunakan untuk untuk melakukan pengamatan (obsevasi) kegiatan pembelajaran yang ada di MI Nurul Islam

1 Wonokerto. Kegiatan pengamatan (observasi) peneliti laksanakan

sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 29 September 2014 jam 07.00-08.25 dan tanggal 30 September 2014 jam 07.00-08.25. pengamatan (observasi)

ini peneliti lakukan pada saat pembelajaran IPA berlangsung. Diharapkan dari 2 kali pengamatan yang peneliti lakukan peneliti dapat mengetahui bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran yang ada dan apa metode yang digunakan guru pada saat mengajar.

2. Pelaksanaan Siklus I

Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Satuan Pendidikan : MI Nurul Islam 1 Wonokerto

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VI/I

Standar Kompetensi : Memahami saling hubungan antar suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda.

Indikator Kompetensi : 1 Mendefinisikan konduktor dan isolator. 2 Menjelaskan konduktor dan isolator.

3 Membedakan definisi konduktor dan isolator.

4 Menunjukkan contoh konduktor dan isolator.

lxv

konduktor dengan benar.

2 Melalui percobaan, siswa dapat mendefinisikan isolator dengan benar.

3 Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan

konduktor dengan benar.

4 Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan

isolator dengan benar.

5 Melalui percobaan, siswa dapat membedakan

definisi konduktor dan isolator.

6 Melalui percobaan, siswa dapat menunjukkan

contoh bahan konduktor dengan benar.

7 Melalui percobaan, siswa dapat menunjukkan

contoh bahan isolator dengan benar. Materi Pembelajaran : Konduktor dan Isolator.

Metode Pembelajaran : 1 Ceramah

2 Tanya jawab

3 Inquiry

4 Praktik

5 Penugasan

Pelaksanaan siklus I terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

lxvi a. Perencanaan (Planning)

Dalam kegiatan perencanaan terdiri dari:

1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi IPA pokok bahasan konduktor dan isolator.

2) Menyiapkan indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai

oleh siswa.

3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 5) Menyiapkan lembar (instrumen) praktikum IPA pokok bahasan

konduktor dan isolator.

6) Menyiapkan bahan dan alat praktikum yang akan dipakai dalam pembelajaran.

7) Menyiapkan lembar observasi untuk merekam kegiatan siswa pada

saat pembelajaran berlangsung. b. Pelaksanaan (acting)

Tahab-tahab pelaksanaan terdiri dari: 1) Kegiatan Awal (5 menit)

a) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a dan

dilanjutkan mengecek kehadiran siswa.

b) Menanyakan kabar siswa.

c) Memberikan apersepsi sebagai penyemangat dan supaya siswa

lxvii

d) Menyampaikan tema, topikdan tujuan dari pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (60 menit)

a) Eksplorasi

(1) Mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari.

(2) Bertanya kepada siswa tentang konduktor dan isolator. b) Elaborasi

(1) Menyampaikan rumusan masalah dari pembelajaran yang akan dipelajari.

(2) Memfasilitasi siswa menentukan hipotesis dari rumusan masalah yang ada.

(3) Melakukan pengumpulan data.

(4) Menguji hipotesis dengan data yang telah diperoleh c) Konfirmasi

(1) Merumuskan hasil pembelajaran.

(2) Bertanya pemahaman siswa tentang materi yang akan dipelajari.

(3) Mengerjakan soal yang sudah disiapkan guru 3) Kegiatan Akhir (5 menit)

a) Memberikan komentar terhadap jalannya pertandingan.

b) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

lxviii c. Pengamatan (observasi)

Tahap observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung. Kegiatan observasi dilalukan untuk mengamati

bagaimana siswa mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah tentang, sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, perhatian, keaktifan serta tentang kerjasama siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dari hasil pengamatan didapat beberapa hambatan yang terjadi ketika pembelajaran sedang berlangsung antara lain:

1) Pada saat tahap perumusan masalah siswa masih merasa bingung. Pada saat merumuskan masalah siswa menganggap memberikan soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Selain itu, pada tahap ini siswa banyak yang berbicara sendiri.

2) Pada saat tahap merumuskan hipotesis, siswa masih kebingungan saat merumuskan hipotesis. Pada saat merumuskan hipotesis, siswa masih bingung hipotesis yang dibuat gunanya untuk apa.

3) Pada tahap pengumpulan data siswa dapat memahami dengan baik

karena guru telah memberikan langkah kerja yang harus dilakukan. Tetapi, belum berjalan dengan maksimal karena sebagian besar siswa justru banyak bermain dengan alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data, sehingga pembelajaran menjadi sangat ramai dan tidak kondusif dan siswa mengganggu siswa lain yang sedang melakukan pengumpulan data.

lxix

4) Pada tahap pengujian hipotesis, siswa masih bingung apa yang harus dilakukan. Siswa belum mengetahui yang harus diuji itu apa sehingga timbul pertanyaan antara siswa dengan siswa yang berakibat suasana jadi ramai dan siswa kurang aktif bertanya kepada guru.

5) Tahap yang terakhir adalah merumuskan kesimpulan. Hambatan yang terjadi pada tahap ini karena pada tahap yang sebelumnya siswa kurang bisa mengikuti akhirnya tahap ini kesimpulan yang diberikan kurang maksimal.

d. Refleksi (reflektion)

Hasil dari pengamatan yang dilakukan akan dibuat sebagai bahan refleksi yang digunakan untuk memperbaiki siklus yang selanjutnya. Refleksi yang didapat meliputi sebagai berikut:

1) Pada pelaksanaan siklus selanjutnya pada tahap perumusan masalah guru akan memberikan arahan kepada siswa tentang untuk apa masalah yang tersebut dan memberi motivasi kepada siswa supaya tidak ramai sendiri sewaktu pembelajaran.

2) Memberikan intruksi kepada siswa bahwa hipotesis itu merupakan dugaan atau pendapat dari siswa mengenai masalah yang dimunculkan.

3) menambahkan pada saat pembelajaran dengan bekerja kelompok supaya dengan bekerja kelompok supaya mampu mengurangi kegiatan siswa yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

lxx

4) Memberikan pengarahan kepada siswa tentang data apa saja yang harus diuji dan memberi motivasi kepada siswa supaya lebih aktif saat pembelajaran berlangsung.

5) Memberikan pengarahan agar siswa melaksanakan pembelajaran

dengan baik supaya siswa memahami kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.

3. Pelaksanaan Siklus II

Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : MI Nurul Islam 1 Wonokerto

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VI/I

Standar Kompetensi : Memahami saling hubungan antar suhu, sifat hantara, dan kegunaan benda.

Indikator kompetensi : 1 Menyebutkankan sifat kemampuan

menghantarkan panas dari berbagai benda. 2 Menjelaskan sifat kemampuan menghantarkan

panas dari berbagai benda.

3 Menunjukkan benda berdasarkan sifat

kemampuan benda menghantarkan panas dari berbagai benda.

4 Membedakan benda berdasarkan kemampuan

benda menghantarkan panas dari berbagai benda.

lxxi

5 Mengelompokkan benda berdasarkan sifat

kemampuan menghantarkan panas dariberbagai benda.

Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui percobaan siswa dapat menyebutkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda dengan benar.

2 Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda dengan benar.

3 Melalui percobaan, siswa dapat menunjukkan

benda berdasarkan sifat kemampuan

menghantarkan panas dari berbagai benda dengan benar.

4 Melalui percobaan, siswa dapat membedakan

benda berdasarkan sifat kemampuan

menghantarkan panas dari berbagai benda dengan benar.

5 Melalui percobaan, siswa dapat

mengelompokkan benda berdasarkan sifat

kemampuan menghantarkan panas dari

berbagai benda dengan benar.

Materi Pembelajaran : Bahan Untuk Membuat Konduktor dan Isolator Metode Pembelajaran : 1. Ceramah

lxxii 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Inquiry

5. Penugasan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), tindakan/pelaksanaan (acting), pengamatan

(observasi), dan refleksi (reflekting). Secara garis besar pelaksanaannya

adalah sebagai berikut:

a. Tahab Perencanaan (planning)

1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi IPA pokok bahasan konduktor dan isolator.

2) Menyiapkan indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.

3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 5) Menyiapkan lembar (instrumen) praktikum IPA pokok bahasan

konduktor dan isolator.

6) Menyiapkan bahan dan alat praktikum yang akan dipakai dalam pembelajaran.

7) Menyiapkan lembar observasi untuk merekam kegiatan siswa

lxxiii

b. Tahap Tindakan/Pelaksanaan (acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Membuka pembelajaran.

b) Bertanya tentang kabar siswa.

c) Memberika apersepsi sebagai penyemangat siswa dan agar siswa dapat mengira-ira materi yang akan dipelajari.

d) Menyampaikan tema, topik dan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti. a) Eksplorasi

(1) Mengecek pegetahuan siswa.

(2) Bertanya kepada siswa tentang sifat kemampuan bahan konduktor dan isolator.

b) Elaborasi

(1) Membagi siswa dalam 5 kelompok.

(2) Menyampaikan rumusan masalah.

(3) Memfasilitasi siswa membuat hipotesis dari rumusan

masalah yang dibuat.

(4) Melakukan pengumpulan data.

lxxiv c) Konfirmasi

(1) Menyimpulkan hasil pembelajaran.

(2) Bertanya kepada siswa tentang pemahaman siswa. (3) Menyuruh siswa mengerjakan soal yang diberikan guru. 3) Kegiatan Penutup

a) Memberikan komentar terhadap jalannya pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b) Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya. c) Menutup pembelajaran dengan berdo‟a dan salam. c. Tahap Pengamatan (observasi)

Tahap pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati oleh peneliti adalah aktivitas siswa yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa pada hal ini merupakan aktivitas siswa ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dalam menganalisa sifat kemampuan bahan pembuat konduktor dan isolator. Dalam kegiatan praktik ini siswa sudah terlihat lebih terbiasa dan antusias melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Siswa dalam siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup siknifikan. Tetapi dalam pelaksanaan siklus II tetap memiliki hambatan. Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:

lxxv

1) Pada tahap mengumpulkan data masih ada siswa yang bermain dengan alat praktik, ramai sendiri dan mengganggu teman ketika melakukan pengumpulan data.

2) Pada tahap pengujian hipotesis siswa menguji data yang mereka peroleh dengan mempresentasikannya didepan kelas, pada saat presentasi siswa sebagian besar siswa tidak memperhatikan siswa/kelompok yang sedang melakukan presentasi

d. Refleksi (reflekting)

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan,

pelaksanaan siklus II sudah tampak banyak perubahan yang terjadi dari pada pelaksanaan siklus I. Siswa dalam melaksanakan pembelajaran, pelaksanaan siklus II mengalami kemajuan yang cukup siknifikan yaitu siswa sudah terbiasa menggunakan metode inkuiri. Siswa dari kegiatan awal sampai membuat kesimpulan sudah lancar mengikuti pembelajaran dan siswa semakin aktif dan antusias mengikuti pembelajaran. Walaupun sudah banyak perubahan yang terjadi, tetapi masih ditemukan hambatan yang terjadi pada saat pembelajaran. Program pengatasan hambatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Memadukan metode inquiry dengan observasi.

2) Selalu memberi dorongan, motifasi dan nasihat kepada siswa. 4. Pelaksanaan Siklus III

Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

lxxvi

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VI/I

Standar Kompetensi : Memahami saling hubungan antar suhu, sifat hantaran, dan kegunaan benda.

Indikator Kompetensi : 1 Menyebutkan alasan pemilihan benda dalam

kehidupan sehari-hari berdasarkan

kemampuan menghantarkan panas.

2 Menunjukkan benda dalam kehidupan

sehari-hari berdasarkan kemampuan menghantarkan panas.

3 Membedakan benda dalam kehidupan

sehari-hari berdasarkan kemampuan menghantarkan panas.

4 Mengelompokkan benda dalam kehidupan

sehari-hari berdasarkan kemampuan

menghantarkan panas.

Tujuan Pembelajaran : 1 Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan

alasan pemilihan benda berdasarkan

kemampuan menghantarkan panas.

2 Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan

benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas.

lxxvii

3 Melalui pengmatan, siswa dapat membedakan benda berdasarkan kemampuan benda dalam menghantarkan panas.

4 Melalui pengamatan, siswa dapat

mengelompokkan benda berdasarkan

kemampuan benda dalam menghantarkan panas.

Materi Pembelajaran : Konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari- Hari

Metode Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Inquiry

4. Observasi

5. Penugasan

Pelaksanaan Siklus III ini menggunakan empat tahab yaitu: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan/tindakan (acting), Pengamatan

(observasi), dan Refleksi (reflektion). Rincian pelaksanaan keempat tahab

adalah sebagai berikut:

a. Tahab Perencanaan (Planning)

Dalam kegiatan perencanaan adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan materi pembelajaran IPA yaitu konduktor dan

isolator.

lxxviii

3) Menyiapkan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran).

4) Menyiapkan soal tes prestasi siswa.

5) Menyiapkan lembar (instrumen) pengumpulan data (praktik).

6) Menyiapkan tempat yang dijadikan sebagai tempat pengamatan.

7) Menyediakan lembar pengamatan untuk merekam kegiatan siswa pada saat belajar.

b. Tahab Pelaksanaan/tindakan (acting) 1) Kegiatan Pendahuluan

a) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa.

b) Bertanya tentang kabar siswa.

c) Memberikan apersepsi dengan cerita yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

d) Menyampaikan tema,topik dan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi

(1) Bertanya kepada siswa tentang siapa yang mempunyai peralatan rumah tangga dirumah.

(2) Bertanya kepada siswa siapa yang berani menyebutkan peralatan rumah tangga yang dipunyai.

b) Elaborasi

(1) Menyampaikan rumusan masalah.

lxxix

(3) Melakukan pengumpulan data dengan cara pengamatan.

(4) Melakukan pengujian hipotesis terhadap data yang

ditemukan. c) Konfirmasi

(1) Menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa.

(2) Bertanya kepada siswa tentang pemahan siswa terhadap materi yang dipelajari.

(3) Menyuruh siswa untuk mengerjakan soal. 3) Kegiatan Penutup

a) Memberikan komentar terhadap jalannya pembelajaran.

b) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

c) Menutup pembelajaran dengan berdo‟a dan salam. c. Tahab Pengamatan (Observasi)

Tahab pengamatan (observasi) dilaksanakan pada saat

pembelajaran sedang berlangsung. Pada tahab ini peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran. Pada siklus III ini, perilaku siswa meningkat jauh lebih baik dari pada dua siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus III ini suasana belajar lebih kondusif dan siswa terlihat sangat senang dan bahagia saat mengikuti pembelajaran. Sedangkan dalam melaksanakan metode inkuiri, siswa lebih cekatan dalam melaksanakan semua intruksi guru dan

lxxx

pemahaman dalam melaksanakan metode inkuiri semakin lebih baik. Walaupun, pelaksanaan siklus III ini tidak luput dari hambatan, tapi intensitas hambatan yang terjadi jauh lebih menurun daripada dua siklus sebelumnya. Sedangkan kalau dilihat dari hasil prestasi yang dicapai, pada pelaksanaan siklus III prestasi siswa juga meningkat cukup signifikan. Hambatan yang terjadi pada siklus III adalah sebagai berikut:

1) Pada tahap melakukan pengumpulan data siswa masih berbicara sendiri dan bermain dengan alat praktik tetapi intensitasnya sangat sedikit.

d. Tahap Refleksi (reflektion)

Tahab refleksi digunakan untuk melakukan refleksi terhadap jalannya pembelajaran agar pada pembelajaran selanjutnya dapat berjalan lebih baik. Pelaksanaan siklus III sudah berjalan dengan baik dan kondusif walaupun, masih ada sedikit hambatan yang terjadi pada siklus ini. Secara keseluruhan pelaksanaan siklus III berjalan dengan lancar, baik dan mengalami kemajuan yang sangat signifakan. Tetapi masih ada perbaikan yang harus dilakukan yaitu:

1) Bagaimana mengkondisikan siswa pada saat melakukan

lxxxi BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Standar Pencapaian KKM

KKM adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. Kriteria ini dijadikan dasar dalam stiap satuan pendidikan dalam melaksanakan proses penilaian dalam rangka menentukan tingkat kelulusan siswa. Siswa harus mencapai kriteia terendah (yang paling rendah) didadalam KKM.

KKM di setiap satuan pendidikan berbeda-beda. Di MI Nurul Islam 1 Wonokerto, menetapkan standar pencapaian KKM individual/kelas mata pelajaran IPA adalah 75. Angka tersebut sama dengan KKM ideal (KKM standar Nasional) yaitu 75. Angka tersebut terhitung tinggi. Tapi, hal tersebut menjadi tantangan peneliti apakan peneliti sanggup mencapai target KKM yang telah ditentukan. Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bagi pendidik, peserta didik dan orang tua atau wali siswa. Sehingga penetapan KKM harus diketahui oleh pihak-pihak terkait seperti: pendidik, siswa, dan orang tua/wali siswa. Selain itu kriteria ketuntasan minimal juga harus dicantumkan didalam raport sebagai laporan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan siswa kepada orang tua/wali siswa, agar orang tua/wali siswa mengetahui bagaimana prestasi belajar yang diperoleh.

lxxxii B. Deskripsi Per Siklus

1. Pra Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada tahap pra siklus didapatkan hasil bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto penggunaan metode pembelajaran masih menggunakan metode yang masih konvensional yaitu menggunakan metode ceramah. Dengan menggunakan metode ini siswa lebih banyak diam guru lebih aktif memberikan pembelajaran dan menurut guru kelas VI prestasi belajar yang diperoleh juga tidak maksimal. Berdasarkan penuturan guru yang bersangkutan, setiap pelaksanaan penilaian sebagian besar siswa melaksanakan remidi karena nilai siswa banyak dibawah KKM yaitu sebesar 75.

2. Siklus I

a. Hasil Siklus I

Dalam memberikan penilaian prestasi belajar siswa, peneliti mengacu kepada pencapaian target KKM siswa. Apabila nilai yang didapat siswa sama dengan atau lebih besar dari KKM yaitu 75, maka siswa tersebut dinyatakan “tuntas”. Apabila nilai siswa masih dibawah KKM yang yaitu 75, maka siswa tersebut dinyatakan “tidak tuntas”.

Pelaksanaan penelitian siklus 1 peneliti meneliti tentang prestasi belajar IPA kelas VI pokok bahasan konduktor dan isolator yang dilakukan di MI Nurul Islam 1 Wonokerto tahun 2014 yang

lxxxiii

dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2014 didapat data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Nilai prestasi belajar siswa siklus I

No Nama Siswa Nilai

KKM ketuntasan individu Ideal/ Nasional Tuntas Tidak Tuntas 1 Adi Riyandi 70 75 75 √ 2 Ahmad Arif M 60 75 75 √ 3 Andika Khoirudin I 70 75 75 √ 4 Diah Indah L 80 75 75 √ 5 Dimas Syaputra 40 75 75 √ 6 Fatimah Az-Zahra 70 75 75 √ 7 Hafizh Asyafi B 100 75 75 √ 8 Hasyim Rahman 80 75 75 √ 9 Ivatul Ullya 80 75 75 √ 10 Kautsar M. A 90 75 75 √

11 Latif Nur Kholis 90 75 75 √

12 Linda Fajria R 70 75 75 √ 13 Maslikhah Q. A 90 75 75 √ 14 Mayada Seysa K 60 75 75 √ 15 M. Isnu Faqih 80 75 75 √ 16 Muammar Kadafi 70 75 75 √ 17 Putri Aurelia 70 75 75 √

lxxxiv 18 Ridwan Syahrul A 60 75 75 √ 19 Rizaldi Ulinnuha 70 75 75 √ 20 Silfana Puspita 80 75 75 √ 21 Syahla Qotrunnada 70 75 75 √ 22 Zulya Fatma 100 75 75 √ 23 Agung Prasetyo 40 75 75 √

24 Dian Sri Wulan 80 75 75 √

25 Riyan Ariyanto 50 75 75 √ Rata-rata 75 T=11 Tt=14 T=11 Tt=14 11 14 Keterangan: T = Tuntas Tt = Tidak Tuntas

1) Persentase Standar KKM Individu: a) Tuntas

Siswa yang tuntas = 11 orang (44%). b) Tidak Tuntas

lxxxv

.

Siswa yang tidak tuntas = 14 orang (56%). 2) Persentase Standar KKM Nasional

a) Tuntas

Siswa yang tuntas = 11 orang (44%). b) Tidak tuntas

Siswa yang tidak tuntas = 14 orang (56%).

Berdasarkan analisis diatas, didapatkan hasil bahwa siswa yang mencapai nilai KKM dan siswa yang tidak mencapai nilai KKM pada pelaksanaan siklus I berjumlah sama dikarenakan besarnya nilai KKM individu dan nasional/ideal sama yaitu 75. Siswa yang tidak mencapai KKM individu berjumlah 14 siswa sehingga apabila dibuat prosentase pencapaian KKM individu menyentuh pada 56%. Sedangkan siswa yang mencapai KKM individu hanya berjumlah 11 orang, prosentase pencapaian KKM individunya hanya menyentuh 44%. Hasil tersebut sama dengan pencapaian standar KKM nasional karena besarnya nilai KKM individu dan nasional sama. Pada standar KKM nasional yang

lxxxvi

mencapai nalai KKM adalah 11 siswa (44%), sedangkan yang tidak mencapai nilai KKM adalah 14 orang (56%).

b. Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus I didapatkan hasil bahwa pencapaian nilai KKM kelas belum dapat tercapai karena baru mancapai 44%, Sedangkan KKM kelas yang harus terpenuhi adalah 85%. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan siklus I terdapat kendala saat pembelajaran berlangsung. Kendala yang tersebut adalah siswa belum memahami tentang metode yang digunakan pada saat pembelajaran sehingga pembelajaran belum dapat berjalan dengan kondusif. Kendala tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pada saat tahap perumusan masalah siswa masih merasa bingung. Pada saat merumuskan masalah siswa menganggap memberikan soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Selain itu, pada tahap ini siswa banyak yang berbicara sendiri.

2) Pada saat tahap merumuskan hipotesis, siswa masih kebingungan saat merumuskan hipotesis. Pada saat merumuskan hipotesis, siswa masih bingung hipotesis yang dibuat gunanya untuk apa.

3) Pada tahap pengumpulan data siswa dapat memahami dengan baik

karena guru telah memberikan langkah kerja yang harus dilakukan. Tetapi, belum berjalan dengan maksimal karena sebagian besar siswa justru banyak bermain dengan alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data, sehingga pembelajaran menjadi

lxxxvii

sangat ramai dan tidak kondusif dan siswa mengganggu siswa lain yang sedang melakukan pengumpulan data.

Dokumen terkait