• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika yang memuat serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya. Adapun materi yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar.

54

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media pembelajaran dan reward untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

3) Menyiapkan materi ajar tentang sifat-sifat bangun datar. 4) menyiapkan instrument penelitian yang berupa:

a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Data observasi dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian siswa

b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru.

c) Tes formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasaan konsep pada mata pelajaran matematika.

5) Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

2) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan do’a. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.

55

4) Guru member motivasi kepada siswa sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran.

5) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan budaya yang ada di Indonesia.

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

7) Guru menjelaskan tentang budaya yang berkaitan dengan sifat-sifat bengun datar dan dilanjutkan menjelaskan sifat-sifat bangun datar. 8) Siswa mengamati gambar budaya berupa batik dengan motif geometri. 9) Siswa menyebutkan bangun datar yang ada pada gambar batik motif

geometri.

10) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar yang ada pada gambar batik motif geometri.

11) Siswa menggambar bangun datar yang mendasari motif batik geometri di buku masing-masing.

12) Salah satu siswa maju untuk menggambar bangun datar di papan tulis.

13) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan jika ada kesalahan dan memberikan penguatan dari apa yang dipelajari hari ini.

14) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang berkaitan dengan materi secara individu.

56

16) Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. 17) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang. 18) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan

mengucapkan salam.

c. Observasi

Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk melakukan pengamatan terhadap proses jalannya pembelajaran pada materi sifat-sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya, yang mencakup: 1) Mengamati aktifitas siswa, situasi, dan kondisi kelas saat pembelajaran

materi bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya berlangsung. Menurut hasil pengamatan aktifitas siswa pada siklus I dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir sudah baik, namun masih ada banyak siswa yang kebingungan saat menggunakan pembelajaran berbasis budaya karena siswa masih beradaptasi. Pada siklus ini kebanyakan siswa masih pasif dan sering berbicara sendiri saat guru menerangkan. Ada sebagian siswa yang belum paham tentang hubungan budaya dengan materi bangun datar. Siswa juga kurang fokus karena keadaan kelas yang kurang kondusif. Selain itu, masih banyak siswa yang belum berani mengeluarkan pendapat dan malu bertanya baik sama teman maupun sama gurunya.

57

2) Mengamati aktifitas guru saat proses pembelajaran materi bangun

datar dengan menggunakan pembelajaran berbasis budaya

berlangsung. Menurut hasil pengamatan pada siklus ini guru masih beradaptasi dengan pembelajaran yang menggunakan budaya. Aktifitas guru dari kegiatan awal sampai akhir sudah cukup baik. Guru sudah bias mengkondisikan siswa pada kegiatan awal, namun pada kegiatan inti banyak siswa yang ramai sendiri. Guru masih terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu penggunaan pembelajaran berbasis budaya melebihi waktu yang ditetapkan yaitu lebih dari 2x 35 menit sehingga perlu penambahan waktu.

d. Refleksi

Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti. Hasil penelitian atau data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Setelah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan pada siklus I, maka yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi.

Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas yang sudah dilakukan, terdapat kelemahan yakni:

58

1) Siswa dan guru masih beradaptasi dengan pembelajaran yang baru sehingga masih kebingungan dalam pelaksanaanya.

2) Masih banyak siswa yang ramai sendiri dan kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran.

3) Keadaan kelas kurang kondusif.

4) Masih banyak siswa yang pasif ketika bertanya jawab dengan guru. 5) Keberanian siswa dalam mengajukan pendapat dan bertanya masih

kurang.

6) Pembelajaran kurang bias mengoptimalkan waktu karena melebihi batas waktu yang ditentukan.

Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu: peneliti harus menjelaskan kembali mengenai pembelajaran berbasis budaya agar guru dan siswa bias lebih faham. Guru harus lebih tegas dalam menasehati siswa agar tidak ramai sendiri dan mengkondisikan kelas agar pembelajaran berlangsung secara optimal. Selain itu, pertanyaan guru harus semenarik mungkin agar siswa bisa aktif dalam pembelajaran. Guru meminta siswa untuk tidak takut dan tidak malu-malu untuk menanyakan materi yang belum jelas.

Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya indikator yang telah ditetapkan maka penulis akan melakukan tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.

59 3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana pelaksanaan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika yang memuat serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya. Adapun materi yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media pembelajaran dan reward untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

3) Menyiapkan materi ajar tentang sifat-sifat bangun datar. 4) menyiapkan instrument penelitian yang berupa:

a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Data observasi dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian siswa. b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data

tentang pengelolaan kelas oleh guru.

c) Tes formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasaan konsep pada mata pelajaran matematika.

60

5) Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

2) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan do’a. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.

4) Guru member motivasi kepada siswa sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran.

5) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan budaya yang ada di Indonesia.

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

7) Guru menyampaikan materi pokok yang dipelajari secara umum. 8) Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan gambar

rumah adat di Indonesia.

9) Guru membagi siswa kedalam kelompok, setiap kelompok 4 siswa. 10) Guru membagikan gambar rumah adat kemudian siswa mengamati

61

11) Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk menuliskan ciri-ciri bangun datar yang terdapat pada rumah adat pada selembar kertas.

12) Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk menggambar ulang bangun datar yang terdapat pada rumah adat pada selembar kertas.

13) Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk membacakan hasil diskusi mereka mengenai cirri-ciri bangun datar yang terdapat pada rumah adat.

14) Guru memberkan kesempatan kepada kelompok yang lain untuk maju ke depan dan menggambarkan bangun datar yang mereka temukan pada rumah adat di papan tulis.

15) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan jika ada kesalahan dan memberikan penguatan dari apa yang dipelajari hari ini.

16) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang berkaitan dengan materi secara individu.

17) Guru memberikan hadiah bagi siswa yang mendapat nilai tertinggi. 18) Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. 19) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan

62

c. Observasi

Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk melakukan pengamatan terhadap proses jalannya pembelajaran pada materi sifat-sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya, yang mencakup: 1) Mengamati aktifitas siswa, situasi, dan kondisi kelas saat pembelajaran

materi bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya berlangsung. Menurut hasil pengamatan pada siklus II aktifitas siswa meningkat dibandingkan pada siklus sebelumnya. Siswa lebih berperan aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru meskipun masih ada beberapa siswa yang berbicara sendiri. Saat siswa dilibatkan dalam penggunaan media masih malu-malu dan saling tunjuk untuk maju ke depan menjelaskan sifat bangun datar kepada temannya.

2) Mengamati aktifitas guru saat proses pembelajaran materi bangun

datar dengan menggunakan pembelajaran berbasis budaya

berlangsung. Menurut hasil pengamatan pada siklus ini aktifitas guru juga mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Guru sudah mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai langkah-langkah. Pelaksanaan pembelajaran sudah hamper selesai dalam waktu 2 x 35 menit.

63 d. Refleksi

Penelitian dikatakan berhasil apabila ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I. hasil yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan. Rata-rata yang diperoleh pada siklus ini mencapai 63,5 dan presentase ketuntasannya pun meningkat. Namun masih ada kelemahan, yaitu:

1) Masih ditemukan beberapa siswa yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan pada saat pembelajaran.

2) Siswa saling tunju saat guru melibatkan siswa dalam penggunaan media.

3) Pada tahap menguji hasil masih ada siswa yang kesulitan dalam menjawab soal.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perbaikan yang harus dilakukan adalah:

1) Peningkatan pengelolaan kelas.

2) Memotivasi siswa agar siswa bias lebih percaya diri.

3) Memberikan pendampingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan. Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya indikator keberhasilan yang ditetapkan maka penulis melakukan tindakan siklus III untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus II.

64 4.Siklus III

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan pada siklus II, maka siklus III merupakan perbaikan dari siklus II. Rencana pelaksanaan siklus III yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika yang memuat serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya. Adapun materi yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media pembelajaran dan reward untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

3) Menyiapkan materi ajar tentang sifat-sifat bangun datar. 4) menyiapkan instrument penelitian yang berupa:

a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Data observasi dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian siswa

b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru.

c) Tes formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasaan konsep pada mata pelajaran matematika.

65

5) Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

2) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan do’a. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.

4) Guru member motivasi kepada siswa sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran.

5) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan budaya yang ada di Indonesia.

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

7) Guru menyampaikan materi pokok yang dipelajari secara umum. 8) Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan gambar

stupa candi Borobudur.

9) Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil setiap kelompok 2 siswa.

10) Guru membagikan gambar stupa candi Borobudur kemudian siswa mengamati bangun datar apa saja yang terdapat pada stupa.

66

11) Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk menuliskan ciri-ciri bangun datar yang terdapat pada stupa pada selembar kertas.

12) Guru member tugas kepada setiap kelompok untuk menggambar ulang bangun datar yang terdapat pada stupa pada selembar kertas. 13) Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

membacakan hasil diskusi mereka mengenai cirri-ciri bangun datar yang terdapat pada stupa.

14) Guru memberkan kesempatan kepada kelompok yang lain untuk maju ke depan dan menggambarkan bangun datar yang mereka temukan pada stupa di papan tulis.

15) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan jika ada kesalahan dan memberikan penguatan dari apa yang dipelajari hari ini.

16) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang berkaitan dengan materi secara individu.

17) Guru memberikan hadiah bagi siswa yang mendapat nilai tertinggi. 18) Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. 19) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan

67

c. Observasi

Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk melakukan pengamatan terhadap proses jalannya pembelajaran pada materi bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya, yang mencakup:

1) Mengamati aktifitas siswa, situasi, dan kondisi kelas saat pembelajaran materi sifat- sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya berlangsung. Pada siklus ini pembelajaran berjalan dengan baik. Siswa sangat senang dengan pembelajaran matematika melalui Pembelajaran Berbasis Budaya. Siswa lebih fokus terhadap materi yang disampaikan. Siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa aktif mengajukan maupun menjawab pertanyaan. Suasana kelas lebih kondusif.

2) Mengamati aktifitas guru saat pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya berlangsung. Aktifitas guru pada siklus ini juga sangat baik. Guru dapat mengkondisikan siswa dari kegiatan awal sampai akhir. Pelaksanaan pembelajaran pun tidak melebihi waktu 2x 35 menit.

Walaupun dalam siklus III ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang diterapkan namun masih ada dua siswa yang nilainya belum memenuhi standar kelulusan.

68

Hasil belajar siswa pada siklus III mengalami peningkatan yang lebih baik disbanding siklus II. Pembelajaran pada siklus ini telah mencapai tujuan yang diharapkan yakni, keaktifan siswa, pembelajaran yang menyenangkan, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil belajar. Selain itu nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM dan siswa telah mencapai criteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa telah cukup.

Berdasarkan hasil dari siklus III ini dapat diketahui bahwa pembelajaran berbasis budaya yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal. Hasil belajar siswa meningkat dan siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.

69 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Standar Pencapain KKM

Salah satu prinsip penilaian adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Pada MI Al-Huda Munggangsari 2 Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang menetapkan KKM individu mata pelajaran matematika dengan nilai minimal 60. Sedangkan KKM pada standar nasional/ideal mengikuti persentase tingkat nasional yang dinyatakan dengan angka maksimal 100. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.

70

2. Deskripsi Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti juga melakukan pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2016. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi serta bagaimana cara seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran, untuk mengetahui keadaan siswa yang dijadikan obyek penelitian serta untuk mengetahui hasil ulangan harian siswa mata pelajaran matematika sebelum menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya. Pembelajaran Berbasis Budaya bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, namun Pembelajaran Berbasis Budaya merupakan hal baru dalam pembelajaran di MI Al-Huda Munggangsari 2 Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Dalam penentuan ketuntasan terhadap hasil ulangan harian siswa, penelitian mengacu pada pencapaian target KKM individu .Di bawah ini adalah hasil nilai ulangan harian mata pelajaran Matematika siswa kelas V MI Al-Huda Munggangsari 2 Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun 2016 sebelum menggunakan Pembelajaran Berbasis Budaya.

71

Table 4.1 Nilai Pra Siklus

No Nama Nilai KKM Individu Nasional 1. Abid Ridwanillah 60 √ - 2. Anas Syaiful G. 50 - - 3. Andi 30 - - 4. Andrian Hasyim 40 - 5. Anisa Aristanti 60 √ - 6. Cuhibul Hakiki 40 - - 7. Dinawati 70 √ - 8. Fina Lestari 70 √ - 9. Hani 30 - - 10. I’in Ariani 50 - - 11. Lailatul Maghfiroh 50 - - 12. Lisna 60 √ - 13. Mu’arifah 60 √ - 14. Mufasishin 40 - - 15. Muhammad Amar R. 50 - - 16. Rahayu Slamet 60 √ - 17. Tabah Slamet 50 - - 18. Trianai 70 √ - 19. Yusuf 50 - - 20. Zumrotus 70 √ - Jumlah 1070 9 0 Rata-rata 53,5 45% 0% KKM Individu= 60; KKM Nasional= 75 Nilai rata-rata siswa =

72

Presentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dapat dihitung dengan rumus:

%

Dari table di atas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian (pra siklus) menunjukkan bahwa dari 20 siswa kelas V MI Al-Huda Munggangsari 2 Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun 2016 dengan nilai KKM individu minimal 60 hanya 45 % (9 siswa) yang tuntas, sedangkan 55% (11 siswa) belum tuntas.

3. Deskripsi Data Siklus I a. Data Hasil Pengamatan

Proses pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan siswa, hasil pengamatan guru dan tes formatif. Hasil pengamatan siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan pembelajaran berbasis budaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebit dapat dilihat sebagai berikut:

73

Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4 1. Kegiatan awal 0 1 1 0 1 7 2. Kegiatan inti 0 2 3 1 1 15 3. Kegiatan akhir 0 0 1 1 0 5 Jumlah 27 Rata-rata 2,25

Skala kategori penskoran:

Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0 Kategori rata-rata : 0,0-0,8 = sangat kurang 0,9-1,6 = kurang 1,7-2,4 = cukup 2,5-3,2 = baik 3,3-4,0 = sangat baik

Rekapitulasi data pengamatan siswa (intrumen di lampiran) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktifitas siswa pada materi sifat-sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya siklus I diperoleh skor rata-rata 2,25 pada kategori cukup.

Hasil pengamatan aktifitas guru (instrument di lampiran) dapat dilihat sebagai berikut:

Table 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus 1

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4 1. Kegiatan awal 0 2 0 1 0 5 2. Kegiatan inti 0 2 2 2 2 20 3. Kegiatan akhir 0 0 0 2 1 10 Jumlah 35 Rata-rata 2,5

74 Skala kategori penskoran:

Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0 Kategori rata-rata : 0,0-0,8 = sangat kurang 0,9-1,6 = kurang 1,7-2,4 = cukup 2,5-3,2 = baik 3,3-4,0 = sangat baik

Aktifitas guru pada rekapitulasi dapat diperoleh skor 2,5 pada kategori baik. Pada siklus ini guru masih beradaptasi dengan pembelajaran berbasis budaya.

Data untuk hasil tes formatif siswa dapa dilihat sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil tes formatif pada siklus I

No Nama Nilai KKM Individu Nasional 1. Abid Ridwanillah 70 - 2. Anas Syaiful G. 50 - - 3. Andi 0 - - 4. Andrian Hasyim 60 - 5. Anisa Aristanti 70 - 6. Cuhibul Hakiki 50 - - 7. Dinawati 80 8. Fina Lestari 80 9. Hani 0 - - 10. I’in Ariani 70 - 11. Lailatul Maghfiroh 70 - 12. Lisna 0 - - 13. Mu’arifah 70 - 14. Mufasishin 40 - - 15. Muhammad Amar R. 50 - - 16. Rahayu Slamet 70 - 17. Tabah Slamet 60 -

75 18. Trianai 70 - 19. Yusuf 60 - 20. Zumrotus 80 Jumlah 1100 13 3 Rata-rata 55 65% 15% KKM Individu= 60; KKM Nasional= 75 Nilai rata-rata siswa =

=

=

Perolehan rata-rata siswa pada siklus I baru mencapai 55 dengan siswa yang tuntas sebanyak 13 anak, sehingga presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 dapat dihitung dengan rumus:

Jadi perolehan ketuntasan belajar pada siklus I adalah 65% dari jumlah siswa.

b. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini, dari 20 siswa ternyata banyak siswa yang tidak tuntas pada standar KKM individu dan standar KKM nasional/ ideal, pada standar individu siswa yang tuntas

76

hanya 13 siswa (65 %) sedagkan pada standar KKM nasional/ ideal siswa tuntas hanya 3 siswa (15 %). Dan berdasarkan jumlah siswa diperoleh jumlah rata-rata kelasnya adalah 5,5.

Hasil belajar siswa masih rendah dan masih ada 3 siswa yang mendapat nilai terendah yaitu 0, hal tersebut disebabkan karena siswa tidak memperhatikan pembelajaran malah berbicara sendiri, siswa masih belum berani mengeluarkan pendapat dan bertanya tentang materi yang belum dipahami, keadaan kelas kurang kondusif dan siswa cenderung pasif.

Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu guru harus lebih tegas dalam menasehati siswa agar tidak ramai sendiri dan mengkondisikan kelas agar pembelajaran berlangsung secara optimal. Selain itu, pertanyaan guru harus semenarik mungkin agar siswa bisa aktif dalam pembelajaran. Guru meminta siswa untuk tidak takut dan tidak malu-malu untuk menanyakan materi yang belum jelas. Memberikan latihan soal tambahan kepada siswa yang mendapat nilai terendah.

4. Deskripsi Data Siklus II a. Data Hasil Pengamatan

Proses pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat bangun datar melalui pembelajaran berbasis budaya dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil

77

pengamatan siswa, hasil pengamatan guru dan tes formatif. Hasil pengamatan siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan pembelajaran berbasis budaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebit dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4 1. Kegiatan awal 0 0 1 1 1 9 2. Kegiatan inti 0 0 3 3 1 19 3. Kegiatan akhir 0 0 0 2 0 6 Jumlah 34 Rata-rata 2,84

Skala kategori penskoran:

Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0 Kategori rata-rata : 0,0-0,8 = sangat kurang 0,9-1,6 = kurang 1,7-2,4 = cukup 2,5-3,2 = baik 3,3-4,0 = sangat baik

Rekapiitulasi data pengamatan siswa (intrumen di lampiran) di atas

Dokumen terkait